OTOLOGI
MODUL I.2.1
BENDA ASING LIANG TELINGA
EDISI II
KOLEGIUM
ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK
BEDAH KEPALA DAN LEHER
2015
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
DAFTAR ISI
A. WAKTU…………………….. ................................................................ 2
B. PERSIAPAN SESI ................................................................................. 2
C. REFERENSI ........................................................................................... 2
D. KOMPETENSI ....................................................................................... 3
E. CONTOH KASUS DAN DISKUSI........................................................ 3
F. TUJUAN PEMBELAJARAN................................................................. 4
G. METODE PEMBELAJARAN................................................................ 4
H. EVALUASI…………………………………………………………..... 6
I. INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KOGNITIF………….… 8
J. INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PSIKOMOTOR.............. 9
K. DAFTAR TILIK…………………………………………………….…. 12
L. MATERI BAKU……………………………………………………...... 12
1
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
A. WAKTU
B. PERSIAPAN SESI
1. Materi presentasi:
o Power point
2. Kasus: benda asing liang telinga.
3. Sarana dan alat bantu latih: (disesuaikan dengan pencapaian kompetensi)
o Penuntun belajar (learning guide): terlampir.
o Tempat belajar (training setting): instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap,
kamar operasi, ruang praktikum.
o Model/manekin (liang) telinga atau cadaver.
o Komputer/laptop.
o In focus.
C. REFERENSI
1. Becker W. Naumann HH, Pfalt CR, Outer Ear Infection in Nose and Throat
Disease, Second edition, Thieme Medical Publishers Inc., New York, 1994,
p. 71-75.
2. David, William, Alexander, Outer Ear Infection to the External ear in
Otolaryngology head and Neck Surgery, Seventh Edition, The CV Mosby
Company, Missouri, 1988, p. 396-402.
3. Figueiredo RR, Azevedo AA, Kós AO, Tomita S. Complications of ent
foreign bodies: a retrospective study. Braz J Otorhinolaryngol. Jan-Feb
2008;74(1):7-15.
4. Jung T.T.K, Jinn T.H. Disease of The External Ear. In: Ballenger’s
Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery 16th Edition. Ontario: BC
Decker Inc; 2003. p.234-235.
5. Kroon D.F, Strasnick B. Disease of the Auricle, External Auditory Canal, and
Tympanic Membrane. In Glasscock Shambaugh Surgery Of The Ear 5th
Edition. Ontario : BC Decker Inc;2003. p. 351-352.
2
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
D. KOMPETENSI
1. Pengetahuan
Setelah mengikuti sesi ini peserta:
a. Mampu menegakkan diagnosis benda asing liang telinga berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
b. Mampu memutuskan dan menangani secara mandiri kasus benda
asing liang telinga.
2. Keterampilan
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik diharapkan terampil dalam:
a. Menjelaskan anatomi dan fisiologi liang telinga.
b. Menjelaskan macam-macam benda asing liang telinga.
c. Menjelaskan gambaran klinis dan terapi benda asing liang telinga.
d. Menegakkan diagnosis benda asing liang telinga.
e. Melakukan penanganan benda asing liang telinga dan komplikasinya.
f. Melakukan tindakan bedah pada kasus sulit benda asing (terletak lebih
dalam).
g. Melakukan work-up penderita benda asing liang telinga.
Pertanyaan:
Tindakan apa yang perlu dilakukan dalam penatalaksanaan kasus tersebut?
Jawaban:
Langkah awal adalah pemeriksa menentukan jenis benda asing di dalam laing
telinga. Bila benda asingnya adalah serangga, harus dipastikan sudah mati.
Selanjutnya pemeriksa melakukan ekstraksi terhadap benda asing dan melakukan
3
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
evaluasi struktur anatomi liang telinga dan membran timpani. Bila dijumpai
komplikasi akibat benda asing maupun tindakan, memberikan terapi yang sesuai.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
G. METODE PEMBELAJARAN
Harus diketahui :
• Anatomi liang telinga
• Fisiologi liang telinga
4
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
• Belajar mandiri.
• Diskusi kelompok.
Harus diketahui :
• Jenis/pembagian jenis benda asing liang telinga.
• Contoh masing-masing jenis benda asing liang telinga.
Harus diketahui:
• Tanda dan gejala klinis benda asing liang telinga.
• Teknik/metode ekstraksi benda asing liang telinga dan
pengobatan/terapi medikamentosa.
Harus diketahui :
• Tanda dan gejala klinis benda asing liang telinga yang baru
maupun lama.
5
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
• Skills lab.
• Praktik pada pasien.
Harus diketahui :
• Teknik/metode ekstraksi benda asing liang telinga.
• Komplikasi benda asing liang telinga.
Harus diketahui :
• Teknik/metode ekstraksi benda asing liang telinga yang terletak
lebih dalam (tersangkut pada isthmus).
Harus diketahui :
• Hal-hal yang harus diawasi dan dijelaskan kepada pasien selama
pascaekstraksi benda asing.
H. EVALUASI
1. Pada awal pertemuan dilaksanakan pretes dalam bentuk tes tertulis dan lisan
sesuai dengan tingkat masa pendidikan yang bertujuan untuk menilai kinerja
awal yang dimiliki peserta didik dan untuk mengidentifikasi kekurangan yang
ada. Materi pretes terdiri atas:
6
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
7
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
Kuesioner
1. Sebelum pembelajaran
Soal:
1. Bagian paling sempit liang telinga disebut......................
2. Lapisan atau struktur anatomi di bawah kulit liang telinga duapertiga
dalam adalah.............
3. Langkah pertama menghadapi kasus benda asing laing telinga organik dan
masih hidup adalah...............
Jawaban:
1. Isthmus.
2. Periosteum.
3. Benda asing tersebut harus dimatikan terlebih dahulu.
2. Tengah pembelajaran
Soal:
1. Bagian paling sempit liang telinga disebut........
2. Lapisan atau struktur anatomi di bawah kulit liang telinga duapertiga
dalam adalah.........
3. Langkah pertama menghadapi kasus benda asing laing telinga organik dan
masih hidup adalah.........
Jawaban:
1. Isthmus.
2. Periosteum.
3. Benda asing tersebut harus dimatikan terlebih dahulu.
3. Akhir pembelajaran
Soal:
1. Bagian paling sempit liang telinga disebut........
2. Lapisan atau struktur anatomi di bawah kulit liang telinga duapertiga
dalam adalah........
8
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
3. Langkah pertama menghadapi kasus benda asing laing telinga organik dan
masih hidup adalah........
Jawaban:
1. Isthmus.
2. Periosteum.
3. Benda asing tersebut harus dimatikan terlebih dahulu.
Essay/Ujian lisan
Seorang laki-laki usia 22 tahun datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan
telinga kemasukan binatang sejak 4 jam yang lalu ketika sedang berbaring di
lantai. Keluhan disertai nyeri karena binatang masih bergerak dan akhirnya
berhenti bergerak 1 jam yang lalu setelah ditetesi minyak kelapa. Pada
pemeriksaan tampak serangga menutupi liang telinga.
Pertanyaan:
Tindakan apa yang perlu dilakukan dalam penatalaksanaan kasus tersebut?
Jawaban :
Langkah awal adalah pemeriksa menentukan jenis benda asing di dalam laing
telinga. Bila benda asingnya adalah serangga, harus dipastikan sudah mati.
Selanjutnya pemeriksa melakukan ekstraksi terhadap benda asing dan melakukan
evaluasi struktur anatomi liang telinga dan membran timpani. Bila dijumpai
komplikasi akibat benda asing maupun tindakan, memberikan terapi yang sesuai.
PENUNTUN BELAJAR
PROSEDUR EKSTRAKSI BENDA ASING
Kinerja setiap langkah yang dievaluasi diberi nilai sesuai skala berikut:
1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan).
2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan
urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit
perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal.
3 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien
9
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan).
KEGIATAN KASUS
I. KAJI ULANG DIAGNOSIS & PROSEDUR OPERATIF
• Nama.
• Diagnosis.
• Informed Choice & Informed Consent.
• Rencana Tindakan.
• Persiapan Sebelum Tindakan.
II. PERSIAPAN PROSEDUR EKSTRAKSI BENDA ASING
Prinsip operasi :
Kategori benda asing dibagi:
- Benda asing reaktif (baterai, concrete, iron slag):
berbahaya karena dapat berinteraksi dengan epitel
telinga luar dan menyebabkan edema serta obstruksi
sehingga dapat terjadi infeksi sekunder dan sekret yang
berbau. Benda asing ini harus diekstraksi segera.
- Benda asing nonreaktif (inert) : tidak bereaksi dengan
kulit liang telinga dan dapat tetap ada tanpa
menyebabkan gejala sampai terjadinya infeksi.
- Benda asing serangga : menyebabkan iritasi dan nyeri
karena pergerakannya.
III. PROSEDUR OPERASI
Cara melihat liang telinga lebih jelas dan lebih lurus, pegang
pinna dengan satu tangan dan tarik ke posterior dan superior
pada orang dewasa dan ditarik ke posterior pada infant.
10
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
pengait berlubang.
11
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
K. DAFTAR TILIK
KEGIATAN NILAI
1 Kaji ulang diagnosis
2 Persiapan tindakan
3 Melakukan ekstraksi benda asing dengan instrumen yang
sesuai
4 Memberikan terapi setelah tindakan
L. MATERI BAKU
Definisi:
Terdapatnya benda pada liang telinga yang pada keadaan normal tidak
dijumpai.
Macam-macam benda Asing:
1. Benda hidup (contoh: cacing, nyamuk, semut, lalat dan lainya).
2. Benda mati: organik dan non organik.
12
Modul I.2.1 – Benda Asing Liang Telinga
Faktor Predisposisi:
1. Anak-anak.
2. Mental retardasi.
Ruang Lingkup
1. Benda asing liang telinga menyebabkan obstruksi, ketulian dan kadang-
kadang kerusakan membran timpani.
2. Benda asing organik sangat mudah mengembang dan menyebabkan
obstruksi, ketulian, inflamasi dan nyeri.
3. Benda asing anorganik akan menunjukkan gejala dalam waktu yang
lama.
Penatalaksanaan
1. Benda asing serangga harus dimatikan terlebih dahulu dengan
menyemprotkan eter, alkohol, minyak, air garam ke dalam liang telinga
dan kemudian diekstraksi dengan menggunakan forcep.
2. Benda asing organik yang kecil dapat diekstraksi dengan pengait benda
asing atau forcep.
3. Benda asing organik higroskopis mudah mengembang bila terkena
cairan, oleh karenanya benda asing higrosopis dihindari agar tidak
terkena cairan.
4. Benda asing anorganik yang terlihat dapat diekstraksi dengan pengait
kecil dan bila tidak terlihat cukup disemprot dengan cairan.
5. Bila kasusnya sulit misalnya benda asing terdapat di ismus atau resesus
anterior, perlu dilakukan insisi endaural atau insisi post aurikuler.
13