Anda di halaman 1dari 10

Mekanisme

Penyusunan APBN
XI IPS 4

KELOMPOK 5
Anggota Kelompok 5
CINDY AGNEVIA (02)
CUKI KAMILLA ZETTA (03)
FENNY NUR PRADANA (07)
MAULIDIYA KISWAH (17)
M. YUSUF (19)
M. FIKRIYANSYAH (20)
Prinsip APBN
A. Prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pendapatan

Mengintensifkan penerimaan sektor anggaran dalam jumlah dan ketepatan penyetoran.


Mengintensifkan penagihan dan pemungutan piutang negara.
Mengintensifkan tuntutan ganti rugi yang diderita negara dan denda yang dijanjikan.

B. Prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pengeluaran

Hemat, tidak boros, efisien, dan berdaya guna sesuai dengan kebutuhan teknis yang ada.
Terarah dan terkendali sesuai dengan anggaran dan program kegiatan yang sudah direncanakan.
Mengusahakan semaksimal mungkin pembelian produk-produk dalam negeri dengan memperhatikan
kemampuan atau potensi yang dimiliki.
Asas

1. Kemandirian, artinya pembiayaan negara


didasarkan atas kemampuan negara. Sedangkan,
pinjaman luar negeri hanya digunakan sebagai
pelengkap.
2. Penghematan atau peningkatan efisiensi dan
produktivitas.
3. Penajaman prioritas pembangunan, artinya APBN
harus mengutamakan pada pembiayaan yang lebih
bermanfaat.

Landasan Hukum
UUD pasal 23 ayat 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Ketentuan - ketentuan
ditetapkan tiap-tiap tahun dengan Undang- pelaksanaan anggaran pendapatan :
Undang.
(1) Menteri Keuangan melakukan pembinaan pengembangan
kompetensi KPA, PPK, dan PPSPM.
Agar pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dapat berjalan lebih efektif dan (2) Pembinaan dan pengembangan kompetensisebagaimana
efisien maka ditetapkan ketentuan-ketentuan dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran a. standar kompetensi; dan
Pendapatan dan Belanja Negara dimaksud dengan b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

Keputusan Presiden. (3) Ketentuan mengenai standar kompetensi dan penyelenggaraan


pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan
Landasan hukum
UU NO 17 THN 2003

Keuangan Negara yg dikelola secara 1. APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
setiap tahun ditetapkan dengan undang-undang
tertib, taat pada peraturan perundang-
2. APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,
undangan, efisien, ekonomis, efektif, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
transparan, dan bertanggung jawab 3. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi
kewajiban negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus
dengan memperhatikan rasa keadilan
dimasukkan dalam APBN.
dan kepatutan.

Landasan Hukum
UU NO 33 THN 2004
Perimbangan keuangan antara Pemerintah
dan Pemerintahan Daerah

adalah suatu sistem pembagian Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
keuangan yang adil, proporsional, Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik
demokratis, transparan, dan efisien Indonesia.
dalam rangka pendanaan
penyelenggaraan Desentralisasi

contohnya pemerintah daerah yang membantu tugas pemerintah


pusat agar pekerjaan lebih efisien dengan cakupan yang lebih meluas.
Alur APBN
Alur
Tahap 1: Perencanaan dan penetapan RAPBN yang disusun oleh
kementerian/lembaga yang menghasilkan rencana kerja pemerintah
yang mengacu pada asumsi dasar ekonomi makro.
Tahap 2: Pembahasan dan penetapan APBN yang dilakukan pemerintah dan DPR
dengan pertimbangan masukan DPD.
Tahap 3: Pelaksanaan dan pengawasan APBN.
MKS.

Anda mungkin juga menyukai