Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi Kekuatan Pembuktian pada Setiap Alat Bukti

1. Bukti surat
a. Akta Otentik:
1. Sempurna dan mengikat
2. Dapat berdiri sendiri tanpa alat bukti lain (memenuhi batas minimal
pembuktian)
3. Mengikat kepada hakim sehingga hakim harus menjadikannya sebagai
dasar fakta yang sempurna dan cukup untuk mengambil putusan
4. Apabila pihak lawan mengajukan bukti yang sama, batas minimalnya
menjadi bukti permulaan sehingga tidak dapat berdiri sendiri sebagai
alat bukti tetapi harus disertai dengan alat bukti yang lain
b. Akta bawah tangan:
1. bSetara dengan akta otentik ketika: isi dan tanda tangan di akui para
pihak
2. Apabila terhadapnya diajukan bukti lawan atau isi dan tanda tangan
tidak diakui, maka menjadi bukti permulaan
c. Akta sepihak
1. Setara dengan akta otentik ketika: isi dan tanda tangan di akui pembuat
2. Apabila terhadapnya diajukan bukti lawan atau isi dan tanda tangan
tidak diakui, maka menjadi bukti permulaan

2. Bukti Saksi
a. Hakim bebas mempertimbangkan atau menilai keterangan saksi, berbeda
dengan bukti akta
b. Batas minimal saksi dua orang (Unus Testis Nullus Testis) untuk mencapai
batas minimal pembuktian
c. Pasal 1905 KUHPer, Pasal 169 HIR, keterangan saksi saja tanpa bantuan alat
bukti lain tidak boleh dipercaya karena tidak mencapai batas minimal
pembuktian

3. Pengakuan
a. Pengakuan murni diucapkan dalam persidangan mempunyai kekuatan
pembuktian yang sempurna, mengikat, dan memaksa sehingga hakim terikat
untuk menerima kebenarannya
b. Pengakuan tersebut tidak dapat dicabut kembali, kecuali yang bersangkutan
dapat membuktikan bahw itu merupakan suatu kekhilafan
c. Mencapai batas minimal pembuktian dan tidak ada ruang bagi lawan untuk
mengajukan bukti
d. Dalam pengakuan berklausul harus diterima secara keseluruhn dan ditegakkan
prinsip tidak boleh dipecah, artinya hakim tidak boleh menerima sebagian
yang menguntungkan pihak lain dan menolak pengakuan yang merugikan
pihak yang mengakui, sehingga nilai pembuktiannya bebas dan menjadi bukti
permulaan
4. Persangkaan
a. Persangkaan menurut undang-undang yang tidak dapat dibantah:
 Bersifat sempurna, mengikat, dan memaksa
 Bersifat memaksa bagi hakim untuk dijadikan dasar penilaian dalam
pengambilan keputusan
 Memenuhi batas minimal pembuktian
b. Persangkaan menurut undang-undang yang dapat dibantah
 Tidak absolut karena dapat dibantah dengan bukti lawan sehingga
menjadi bukti permulaan
5. Sumpah
a. Sumpah menentukan/ pemutus (hanya berlaku jika tak ada alat bukti lain)
 Berdiri sendiri tanpa alat bukti lain
 Melarang penambahan alat bukti lain
b. Sumpah tambahan
 Tidak dapat berdiri sendiri dan hanya ditegakan atas alat bukti
permulaan (assesor)
 Bersifat mutlak dan memaksa
 Hakim terikat

Perma 7 tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai