Anda di halaman 1dari 22

PEMBUKTIAN

 M.Yahya Harahap
 Pembuktian adalah Ketentuan-ketentuan yang pada
dasarnya dikatakan sebagai alat yang akan
membawa pihak-pihak yang berperkara itu kearah
kewenangannya atau tidak
 Abdul Kadir Muhammad
 Pembuktian secara Yuridis adalah menyajikan fakta-
fakta yang cukup menurut hukum untuk memberikan
kepastian kepada Majelis Hakim mengenai terjadinya
peristiwa atau hubungan.

www.themegallery.com Company Logo


TUJUAN PEMBUKTIAN

 Memberikan kepastian kepada hakim tentang


adanya peristiwa-peristiwa tertentu
 Kepastian yang didasarkan atas perasaan belaka (Conviction in
Time)
 Kepastian yang didasarkan atas pertimbangan akal, maka oleh
karena itu disebut (Conviction raisonnee)
 Untuk Mengambil Putusan Yang Bersifat Definitif,
Pasti dan tidak meragukan yang mempunyai akibat
hukum
 Pembuktian dalam arti yuridis tidak lain merupakan pembuktian
“historis”: mencoba menetapkan apa yang telah terjadi secara
konkreto.

www.themegallery.com Company Logo


Apakah semua harus dibuktikan?

 Peristiwa tidak perlu dibuktikan


 Dalam hal dijatuhkan Verstek
 Tergugat Mengakui gugatan Penggugat
 Hakim Secara Ex Officio dianggap mengenal
peristiwanya
 Peristiwa Notoir : fakta-fakta yang sudah diketahui oleh umum
atau khalayak ramai
 Peristiwa Prosesuil :Kejadian yang dianggap diketahui oleh
Hakim: ‘pihak tergugat tidak datang, tergugat mengakui gugatan,
para pihak mengajukan barang bukti.
 Pengetahuan Tentang Pengalaman
 Mobil Lari dengan kecepatan 100 km/perjam tidak mungkin
dihentikan seketika
 Barang yang berat apabila di lempar keatas akan jatuh kebawah

www.themegallery.com Company Logo


BEBAN PEMBUKTIAN

 Pasal 163 HIR ,RBG Beban pembuktian


– Pihak yang mengatakan mempunyai hak harus
membuktikan haknya itu, biasanya penggugatlah yang
mengatakan mempunyai hak, maka penggugatlah yang
harus diberi beban pembuktian terlebih dahulu.
– Pihak yang menyebutkan suatu peristiwa untuk
meneguhkan haknya maka harus membuktikan
adanya peristiwa tersebut; siapa yang menyebutkan
apakah Penggugat atau Tergugat.
– Pihak yang menyebutkan suatu peristiwa untuk
membantah hak orang lain harus membuktikan
adanya peristiwa tersebut, tergantung siapa yang
menyebutkan apakah Tergugat atau Tergugat
Dalam Pasal BW dan Wvk

Pasal 1244 BW tentang keadaan memaksa (overmacht,


forcemajeur) beban pembuktiannya ada pada debitur
Pasal 1365 BW tentang Perbuatan Melawan Hukum
(ontrechtmatige daad) beban pembuktian ada pada
pelanggar (actor)
Pasal 1394 BW tentang sewa menyewa dan bunga
yang harus dibayar, beban pembuktian ada pada
debitur yang sudah membayar cicilan.
Pasal 1977 BW tentang Bezit atas benda bergerak,
beban pembuktian ada pada pemilik sebenarnya
(eigenar,owner)
Pasal 486 ayat (2) WvK tentang
pengangkutan(vervoer,transport) beban pembuktian
ada pada pengangkut barang.
PERBANDINGAN ALAT BUKTI
PERDATA/PIDANA

 Jenis alat bukti Pasal 184 KUHAPidana


1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa
 Jenis alat bukti Pasal 1866 KUHPerdata
1. Bukti tulisan
2. Bukti dengan saksi
3. Pesangkaan
4. Pengakuan
5. Sumpah
Batas Minimal pembuktian
berdasarkan Pasal 183 KUHAP
 Sekurang- kurangnya dua alat bukti
yang sah memenuhi syarat formil dan
materiil
 Batas minimal itu, berlaku secara
umum untuk semua jenis alat bukti
 Pada sistem pembuktian acara pidana
tidak dikenal alat bukti yang memiliki
kekuatan pembuktian yang sempurna
dan menentukan, seluruh jenis alat
bukti, hanya mempunyai nilai
kekuatan pembuktian bebas.
Pada Perdata

 Setiap alat bukti memiliki batas


minimal pembuktian yang berbeda
antara satu dengan yang lain. begitu
juga dengan nilai pembuktian yang
melekat pada masing-masing tidak
sama
SURAT
NO JENIS ALAT NILAI KEKUATAN BATAS MINIMAL
BUKTI
01 SURAT 1. Sempurna 1. Cukup pada dirinya
Akta Otentik 2. Mengikat sendiri
2. Dapat berubah menjadi
bukti permulaan
tulisan .

02 Akta dibawah Baru Mempunyai 1. Mampu berdiri sendiri


tangan kekuatan pembuktian tanpa bantuan alat bukti
apabila memenuhi lain.
syarat formil dan 2. Nilai kekuatan & batas
materiil (para pihak, minimal dapat berubah
ttd, isi & ttd diakui) - diajukan bukti lawan
- isi & ttd diingkari
SURAT

NO JENIS ALAT NILAI KEKUATAN BATAS MINIMAL


BUKTI
03 Akta Sepihak Syarat formil 1. Sama dengan batas
-Dibuat /ditulis tangan minimal AO & ABT
sendiri 2. Sempurna dan berdiri
-Memuat ttd pembuat sendiri.
Syarat materiil 3. Nilai kekuatan & batas
-Memuat pengakuan minimal dapat berubah
utang/penyerahan
barang
-Jumlah ttt/ barang ttt
SAKSI

NO JENIS ALAT NILAI KEKUATAN BATAS MINIMAL


BUKTI

04 SAKSI Bersifat bebas P.1908 P. 1905 KUHPerdata &P.


KUH Perdata & 172 HIR 169
Kebenaran yang 1. Unus Testis Nullus
terkandung dalam Testis
keterangan saksi 2. Paling sedikit dua
1. Tidak sempurna & orang
tidak mengikat 3. Paling sedikit 1 orang
2. Hakim tidak wajib saksi, ditambah satu
terikat u alat bukti lain
menerima/menolak.
PENGAKUAN
NO JENIS ALAT NILAI KEKUATAN BATAS MINIMAL
BUKTI

05 SAKSI Pengakuan murni dan Mampu berdiri sendiri


Bulat tanpa tambahan atau alat
-Pengakuan tanpa bukti lain
syarat atau klausul
-Diam tanpa
pengingkaran (tanpa
jawaban)
-Pengingkaran tanpa
alasan

P.1925 KUHPerdata, P.
174 HIR pengakuan spt
diatas nilai
kekuatannya:
1. Sempurna
2. Mengikat
3. Menentukan
PERSANGKAAN

NO JENIS ALAT NILAI KEKUATAN BATAS MINIMAL


BUKTI

06 PERSANGKAA P.1916 KUHPerdata, 1. Alat bukti tsb dapat


N persangkaan menurut berdiri sendiri tanpa
UU adalah persangkaan bantuan alat bukti lain
berdasar suatu 2. Terpenuhi Batas
ketentuan pasal khusus minimal pembuktian.
undang-undang 3. Apabila tidak terpenuhi
berkaitan dengan turun menjadi alat
perbuatan atau bukti permulaan
peristiwa ttt.

Nilai kekuatan
pembuktian yang
melekat padanya
bersifat:
-Sempurna, Mengikat
-Memaksa
PERSANGKAAN

NO JENIS ALAT NILAI KEKUATAN BATAS MINIMAL


BUKTI
07

PERSANGKAA - Nilai pembuktiannya 1. Tidak bisa berdiri


N YANG diserahkan kepada sendiri
DITARIK DARI hakim 2. Minimal harus ada dua
FAKTA -Sifat kekuatannya persangkaan
PERSIDANGAN bersifat bebas 3. Satu persangkaan
ditambah dengan 1 alat
bukti
SUMPAH: (1)Menentukan,
(2)Tambahan

NO JENIS ALAT NILAI KEKUATAN BATAS MINIMAL


BUKTI

08 SUMPAH P.1930 KUHPerdata: 1. Secara mutlak berdiri


MENENTUKAN 1. Kesempurnaan, sendiri tanpa bantuan
kekuatan mengikat dari pihak lain
dan memaksanya 2. Bahkan pasal 177 HIR
adalah mutlak melarang permintaan
2. Pengguguran hanya menambah alat bukti
mungkin dilakukan lain
berdasar putusan
pidana yang telah
berkekuatan hukum
tetap atas kejahatan
sumpah palsu
SUMPAH
NO JENIS ALAT NILAI KEKUATAN BATAS MINIMAL
BUKTI

09 SUMPAH Nilai kekuatannya 1. Jika tuntutan atau


TAMBAHAN bersifat mutlak dan tangkisan tidak
memaksa terbukti dengan
-Sempurna sempurna
-Tidak boleh dimnta 2. Jika tuntutan atau
bukti lain tangkisan juga tidak
-Hakim terikat sama sekali terbukti
menerima
kebenarannya -Alat bukti tambahan tidak
dapat berdiri sendiri
-Hanya dapat ditegakkan
diatas alat bukti lain
-Berfungsi untuk
menambah kesempurnaan
alat bukti permulaan yang
ada.
sumpah

Sumpah pada umumnya adalah suatu


pernyataan yang khidmat yang
diberikan atau diucapkan pada
memberi janji atau keterangan, dengan
mengingat akan sifat Mahakuasa dari
pada Tuhan, dan percaya bahwa siapa
yang memberi keterangan atau janji
yang tidak benar akan dihukum oleh-
Nya. Jadi sumpah pada hakekatnya
merupakan tindakan religius yang
digunakan dalam peradilan
www.themegallery.com Company Logo
Sumpah Supletoir

Sumpah Supletoir atau pelengkap ialah sumpah yang


diperintahkan oleh hakim karena jabatannya kepada salah
satu pihak untuk melengkapi pembuktian peristiwa yang
menjadi sengketa sebagai dasar putusannya.

Untuk dapat diperintahkan bersumpah supletoir kepada salah


satu pihak harus ada pembuktian permulaan lebih dulu, tetapi
yang belum mencukupi dan tidak ada alat bukti lainnya,
sehingga apabila ditambah dengan sumpah supletoir
pemeriksaan perkaranya menjadi selesai, sehingga hakim
dapat menjatuhkan putusannya, misalnya apabila hanya ada
seorang saksi saja
Karena sumpah supletoir ini mempunyai fungsi
menyelesaikan perkara, maka mempunyai kekuatan
pembuktian sempurna yang masih memungkinkan adanya
bukti lawan

www.themegallery.com Company Logo


Sumpah Penaksiran (aestimatoir,
schattingseed)
sumpah penaksiran, yaitu “ sumpah yang diperintahkan oleh
hakim karena jabatannya kepada penggugat untuk
menentukan jumlah uang ganti kerugian. Di dalam praktek
sering terjadi bahwa jumlah uang ganti kerugian yang
diajukan oleh pihak yang bersangkutan simpang siur, maka
soal ganti rugi ini harus dipastikan dengan pembuktian.
Hakim tidak wajib membebani sumpah penaksiran ini kepada
penggugat.
Sumpah penaksiran ini baru dapat dibebankan oleh hakim
kepada penggugat, apabila penggugat telah dapat
membuktikan haknya atas ganti kerugian itu serta jumlahnya
masih belum pasti dan tidak ada cara lain untuk menentukan
jumlah ganti kerugian tersebut kecuali dengan taksiran.
Kekuatan pembuktian sumpah “penaksiran” ini sama dengan
sumpah “pelengkap”, bersifat sempurna dan masih
memungkinkan pembuktian lawan.

Company Logo
Sumpah Decisoir

Sumpah decisoir atau sumpah pemutus adalah “sumpah yang


dibebankan atas permintaan salah satu pihak kepada
lawannya (Pasal 156 HIR, 183 Rbg, 1930BW). Berlainan
dengan pada sumpah suppletoir maka sumpah decisoir dapat
dibebankan atau diperintahkan meskipun tidak ada
pembuktian sama sekali, sehingga sumpah decisoir ini dapat
dilakukan pada setiap saat selama pemeriksaan di
persidangan. (Pasal 165 HIR, 183 Rbg, 1930 BW).
Inisiatif untuk membebani sumpah decisoir ini datang dari
salah satu pihak dan ia pulalah yang menyusun rumusan
sumpahnya. Sumpah ini dapat dibebankan kepada siapa saja,
yang dapat menjadi pihak dalam perkara, secara pribadi atau
oleh orang yang diberi kuasa khusus dengan akta otentik
(Pasal 157 HIR, 184 Rbg, 1945 BW)

www.themegallery.com Company Logo


Sumpah decisoir ini dapat dibebankan mengenai segala
peristiwa yang menjadi sengketa dan bukan mengenai
pelbagai pendapat tentang hukum dan hubungan hukum
(1930 BW). Peristiwa itu harus mengenai perbuatan yang
dilakukan sendiri oleh pihak yang disuruh bersumpah. Kalau
perbuatan itu dilakukan oleh kedua belah pihak dan pihak
yang disuruh bersumpah tidak bersedia mengucapkan
sumpah, dapat mengembalikan sumpah itu kepada lawannya.
Kalau perbuatan yang dimintakan sumpah itu bukan
merupakan perbuatan yang dilakukan bersama oleh kedua
belah pihak, melainkan hanya dilakukan oleh pihak yang
dibebani sumpah saja, maka sumpah itu tidak boleh
dikembalikan (Pasal 1933 BW)

www.themegallery.com Company Logo


KEKUATAN PUTUSAN AKHIR

 Kekuatan Mengikat (pasal 1917 BW)


 Positif: apa yang telah diputuskan oleh hakim harus dianggap benar res
judicata pro veritate habitur.(1917,1920BW)
 Negatif: Hakim Tidak boleh memutuskan perkara yang telah diputus
sebelumnya nebis in idem (134 Rv)
 Kekuatan Pembuktian
 Pasal 1916 ayat (2) BW
 Kekuatan Eksekusi
 Putusan harus mempunyai kekuatan hukum yang pasti inkracht van
gewijsde
 Kepala Putusan di dahului Bismillahirrahmanirrahim (pasal 57 ayat 2 UU
No 7 Tahun 1989) dan Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa (Pasal 57 ayat 2 UU No 7 Tahun 1989
 Keputusan yang berlaku di peradilan Umum menurut pasal 4 ayat 1 UU
No 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman “ Demi Keadilan
Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

www.themegallery.com Company Logo

Anda mungkin juga menyukai