Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Civic Hukum,

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum
Volume 6, Nomor 1, Mei 2021 hal. 50-60 DOI: https://doi.org/10.22219/jch.v6i1.14685
P-ISSN 2443-1591 E-ISSN 2460-0873

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


BERBASIS KONTEKSTUAL DI PERGURUAN TNGGI

Puspa Dianti1, Husnul Fatihah2, Camellia3, Anggun Permata Sari4, Della Apriyanti5
1
Program Studi PPKn FKIP Universitas Sriwijaya, Indonesia
Email: puspadianti@fkip.unsri.ac.id
2
Program Studi PPKn FKIP Universitas Sriwijaya, Indonesia
Email: husnulfatihah@fkip.unsri.ac.id
3
Program Studi PPKn FKIP Universitas Sriwijaya, Indonesia
Email: camellia@fkip.unsri.ac.id
4
Program Studi PPKn FKIP Universitas Sriwijaya, Indonesia
Email: Sarianggun918@gmail.com
5
Program Studi PPKn FKIP Universitas Sriwijaya, Indonesia
Email: Dellaapriyani98@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan
Berbasis Kontekstual. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan
dengan menggunakan model Borg dan Gall. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
pengembangan, validasi, dan uji coba buku ajar. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui dokumentasi, kuesioner, lembar observasi, dan tes. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan didapatkan hasil bahwa Buku Ajar PKn yang dikembangkan dengan basis
kontekstual valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.. Buku
ajar PKn Berbasis Kontekstual dinyatakan valid dengan penilaian dari ahli bahasa sebesar
80,3% dan dari ahli materi sebesar 89,3%. Selanjutnya Buku ajar ini juga dinyatakan praktis
yang ditunjukkan oleh persentase angket penilaian yang diberikan oleh mahasiswa pada
tahap uji coba yang ketiga, yaitu 94,5%. Selanjutnya, buku ajar juga dinyatakan efektif
digunakan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dilihat dari jumlah persentase lembar
observasi yang digunakan pada saat uji coba yang terakhir, yaitu 77,5%.

Kata Kunci: Buku Ajar PKn; Berbasis Kontekstual

ABSTRACT
This research aims to produce a contextual-based civics education textbook. This
type of research is development research using the Borg and Gall model. The research was
carried out in three stages, namely development, validation, and testing of textbooks. Data
collection techniques are carried out through documentation, questionnaires, observation
sheets, and tests. The results showed that the Contextual-Based Civics Textbook prepared
was valid, practical, and effective for use in the learning process. Contextual-Based Civics
textbooks were declared valid with an assessment from linguists of 80.3% and material
experts by 89.3%. Furthermore, this textbook is also expressed practically as indicated by the
percentage of the assessment questionnaire given by students at the third trial stage, namely
94.5%. Furthermore, textbooks are also declared effective in the learning process. This can be
seen from the percentage of the observation sheets used during the last trial, namely 77.5%.

Keywords: Civics Textbook; Contextual Based

PENDAHULUAN yang dapat menentukan keberhasilan


Dalam melaksanakan proses dari pembelajaran di kelas. Di antara
pembelajaran di kelas, seorang pendidik banyak faktro tersebut, hal terpenting
tentu harus mempersiapkan proses yang harus dipersiapkam adalah materi
pembelajaran dengan baik. Banyak faktor pembelajaran yang hendak disampaikan.

50
51

Penyajian materi pembelajaran yang sehingga dalam buku ajar tersebut terlihat
baik akan membantu tercapainya tujuan suatu kompetensi yang harus dicapai oleh
pembelajaran yang telah ditentukan di peserta didik dalam suatu pembelajaran
awal pembelajaran. pada setiap pertemuan.
Salah satu sumber belajar yang dapat Sebagaimana telah disebutkan
digunakan dalam proses pembelajaran sebelumnya bahwa untuk membantu
adalah buku ajar. Sebagaimana pendapat dari mahasiswa dalam mencapai kompetensi
(Akbar, 2013) menyatakan bahwa buku ajar yang telah ditentukan maka harus disajikan
merupakan buku teks yang dipakai sebagai dengan cara tertentu. Sebagaimana
rujukan pada mata kuliah tertentu. Buku telah dipahami bahwa Pendidikan
ajar yang merupakan salah satu bahan yang Kewarganegaraan merupakan salah satu
dapat digunakan pada proses pembelajaran jenis mata kuliah yang kaya akan teori dan
yang memiliki arti pentng. Hal ini sesuai konsep. Berdasarkan pengamatan yang
dengan pendapat Belawati (2006) bahwa peneliti lakukan, salah satu permasalahan
bahan ajar yang dipilih sangat menentukan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam
jalannya proses pembelajaran di kelas. Hal pembelajaran PKn adalah terdapat beberapa
ini juga senada dengan yang dikemukakan materi pembelajaran yang konsepnya sulit
oleh pusat perbukuan (2004) bahwa salah untuk dipahami. Oleh karena itu, salah
satu hal yang memiliki peranan yang satu hal yang dapat dilakukan oleh seorang
penting dalam upaya meningkatkan mutu dosen adalah menyediakan sumber belajar
pembelajaran adalah pemilihan bahan yang mampu memfasilitasi mahasiswa
ajar yang tepat.. Buku ajar diharapkan untuk mudah dalam memaknai setiap
bisa digunakan baik oleh dosen atau materi pembelajaran yang ada. Salah satu
mahasiswa dalam proses pembelajaran. cara yang dapat dilakukan adalah dengan
Buku ajar yang digunakan diharapkan menyusun buku ajar untuk bisa membantu
dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan. mahasiswa memperoleh pengetahuan dan
Oleh karena itu, pada bagian awal buku pengalaman belajar yang maksimal. Salah
ajar harus dituliskan kompetensi yang akan satu pendekatan yang dapat digunakan
dicapai, pemilihan dan penggunaan bahasa untuk membantu mahasiswa dalam
yang benar serta mampu menyesuaikan memperoleh pengetahuan dan pengalaman
tingkat pemahaman dan karateristik belajar adalah pendekatan kontekstual.
siswa, disajikan dengan cara tertentu Pendekatan kontekstual atau contextual
agar mampu membantu mahasiswa dalam teaching and learning (CTL) adalah merupakan
memiliki kemampuan sesuai dengan tujuan suatu pendekatan strategi pembelajaran
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan yang memaksimalkan peran siswa secara
yang dikemukakan oleh Prastowo (2014), maksimal sehingga dengan keterlibatan
yang mengemukakan bahwa buku ajar tersebut mahasiswa dapat menemukan materi
buku ajar merupakan buku yang memuat pembelajaran serta menghubungkannya
suatu ilmu pengetahuan tertentu, dan ilmu dengan situasi kehidupan nyata sehingga
pengetahuan yang dituangkan dalam ajar dapat diterapkan dalam kehidupannya
tersebut harus mengacu pada suatu kurikulum (Wina Sanjaya, 2006). Pengetahuan yang
sehingga dapat digunakan oleh siswa dalam didapatkan tidak hanya sebatas dihapal
pembelajaran. Pendapat tersebut juga senada tetapi dapat diserapi dan diaplikasikan
dengan yang dikemukakan oleh Millah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai
dkk (2012) dalam jurnalnya, yaitu buku dengan yang dikemukakan oleh Astrini
ajar memuat seperangkat substansi materi (2013) yang mengemukakan bahwa perlunya
pembelajaran secara utuh dan sistematis diterapkan suatu pembelajaran kontekstual
Puspa Dianti, Husnul Fatihah, Camellia, Anggun Permata Sari, Della Apriyanti, Pengembangan Buku
Ajar Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kontekstual di Perguruan Tinggi
52

sehubungan dengan permasalahan yang didukung dengan buku ajar yang mampu
ditemukan dalam proses pembelajaran bahwa menyederhanakan konsep dan teori tersebut
materi pembelajaran yang disampaikan kepada sehingga mudah untuk dipahami. Hal ini
siswa hanya sebatas pengetahuan yang berisikan perlu dilakukan mengingat Mata Kuliah
fakta-fakta dan harus dihafal. Hal tersebut PKn memiliki tujuan bukan hanya sebatas
tentu membuat pembelajaran menjadi ranah kognitif tetapi lebih kepada ranah
tidak bermakna. Salah satu solusi yang afektif dan psikomotorik. Hal ini dapat
dapat dilakukan adalah adalah buku ajar dilihat dari pendapat yang dikemukakan
dikembangkan dengan berbasis kontekstual. oleh Wahab dan Sapriya (2012) bahwa
Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Schell tujuan PKn adalah untuk membentuk warga
& Black (1997) bahwa jika materi yang negara yang baik. Selanjutnya, secara lebih
diberikan kepada mahasiswa menyesuaikan rinci juga dikemukakan oleh Martini, dkk.
dan dihubungkan dengan hal-hal yang (2013) bahwa PKn di perguruan tinggi
dekat dengan mahasiswa maka peluang membantu mahasiswa mengembangkan
untuk mengirim pesan pembelajaran dapat potensinya untuk menguasai ilmu pengetahuan,
dilakukan dengan baik dan peserta didik keterampilan, sikap kewarganegaraan dan nilai-
akan mampu menerapkannya. Selain, konsep nilai yang diperlukan. Kedua pendapat tersebut
di atas perlu juga dipahami bahwa penyusunan jelas menyiratkan bahwa Mata Kuliah PKn
buku ajar berbasis kontekstual memerlukan tidak hnaya sebatas pengetahuan saja namun
kemampuan guru dalam mengolah dan terwujud dalam bentuk sikap dan keterampilan
menghubungkan materi pembelajaran. warga negara.
Sebagaimana dikemukakan oleh Robert G. Di dalam pasal 35 ayat (3) UU RI
Berns and Patricia M. Erickson (2001) bahwa Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
pengajaran dan pembelajaran kontekstual Tinggi, ditegaskan bahwa Kurikulum
merupakan suatu konsep yang mengarahkan Pendidikan Tinggi wajib memuat Mata Kuliah
siswa untuk dapat menghubungkan setiap a. Agama, b. Pancasila, c. Kewarganegaraan,
materi pembelajaran yang didapat dengan dan d. Bahasa Indonesia. Urgensi Pendidikan
hal-hal nyata yang dilihat dan dialaminya Kewarganegaraan (Civic Education) juga
dalam kehidupannya. Selanjutnya, Ditjen ditegaskan melalui Pasal 9 ayat (2) UU RI
Dikdasmen (2003) menyebutkan terdapat Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
tujuh komponen utama pendekatan Negara, bahwa salah satu bentuk wujud
pembelajaran kontekstual, yaitu (1) keikutsertaan warga negara dalam bela
Constructivism (Konstruktivisme); (2) negara adalah keikutsertaan warga negara
Inquiry (Menemukan); (3) Questioning dalam PKn. Selanjutnya, Winarno (2008)
(Bertanya); (4) Learning community mengemukakan bahwa dalam Pembelajaran
(Masyarakat belajar); (5) Modelling PKn, adapun misi utama yang sangat terlihat
(Pemodelan); (6) Reflection (Refleksi); adalah mewujudkan beberapa sikap yang
dan (7) Authentic assessment (Penilaian harus dimiliki oleh warga negara berupa
autentik). Berdasarkan pengertian di atas, sangat sikap toleransi, tenggang rasa,
pada awalnya kontekstual merupakan memelihara persatuan dan kesatuan, tidak
salah satu bentuk pendekatan pembelajran. memaksakan pendapat, menghargai, dan lain-
Meskipun kontekstual merupakan lain yang dirasionalisasikan demi kepentingan
bentuk pendekatan proses pembelajaran, pemerintahan untuk mendukung pembangunan
namun dapat juga digunakan dalam nasional. Selanjutnya, Muchson (dalam Ihsan
mengembangkan bahan atau buku ajar. Pada : 2017) mengemukakan bahwa memasuki
Mata Kuliah pendidikan Kewarganegaraan masa reformasi telah mampu mengarahkan
yang kaya akan teori dan konsep, harus jalan untuk terwujudnya paradigm baru

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 50-60


53

PKn yang memiliki tujuan utama berupa yang positif dalam hasil belajar siswa setelah
terbentuknya masyarakat yang demokratis. menerapkan pembelajaran kontekstual
Kemudian, Patrick (dalam ihsan: 2017) dengan percobaan sederhana berbasis alam
juga mengemukakan bahwa dalam lingkungan. Selanjutnya, penelitian serupa juga
pembelajaran PKn juga terdapat empat hal dilakukan di perguruan tinggi sebagaimana
pokok yang dikaji secara beragam, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Su’udiah,
1. Pengetahuan tentang kewarganegaraan dkk. (2016) yang hasilnya memperlihatkan
dan pemerintahan yang demokratis, 2. bahwa buku teks yang dikembangkan dengan
Kecakapan kognitif dari kewarganegaraan basis kontekstual terbukti valid, menarik,
demokratis, kecakapan dari partasipasi praktis, dan efektif untuk digunakan sebagai
kewarganegaraan demokratis, dan 4, sumber belajar. Berdasarkan uraian di atas
keutamaan karakter kewarganegaraan yang maka peneliti termotivasi untuk membahas
demokratis. tentang pengembangan buku ajar PKn
Berdasarkan uraian di atas, maka berbasis kontekstual yang valid, praktis, dan
dapat dipahami bahwa Mata Kuliah efektif digunakan dalam proses pembelajaran.
PKn diharapkan dapat dipahami secara Selanjutnya, Widodo (2017) mengemukakan
kognitif dan juga diaplikasikan secara nyata. hasil penelitiannya bahwa secara umum
Dengan demikian, materi yang penuh akan peserta didik memberikanprsepsi positif
teori dan konsep serta terdapat tuntutan terhadap bahan ajar hasil pengembangan
untuk menerapkannya akan lebih mudah dengan berbasis kontekstual.
jika dipahami jika dihubungkan dengan hal
yang ada di sekitar kehidupan mahasiswa. METODE
Sebagaimana juga dikemukakan oleh Penelitian ini dilakukan pada Mata
Pengembangan buku ajar berbasis kontekstual Kuliah PKn di Program Studi PPKn
yang dilakukan dengan menghubungkan FKIP Universitas Sriwijaya. Adapun yang
materi/topik pembelajaran dengan kehidupan menjadi subjek dalam penelitian ini adaah
nyata (Rusman, 2011). Penyederhanaan mahasiswa semester satu yang mengambil
dan menghubungkan materi dengan hal- Mata Kuliah PKn, baik mahasiswa dari
hal atau peristiwa yang ada di sekitar kelas Indralaya maupun kelas Palembang.
mahasiswa salah satunya dapat dilakukan Mahasiswa kelas Indralaya dan Palembang
dapat dilakukan dengan mengembangkan yang dijadikan sebagai subjek penelitian
buku ajar berbasis kontekstual. Terdapat akan dilibatkan pada tahap uji coba buku
beberapa penelitian terdahulu mengenai ajar, yaitu tahap one to one, small group, dan
penggunaan buku ajar berbasis kontekstual field test. Uji coba buku dilakukan pada saat
pada proses pembelajaran, yaitu penelitian perkuliahan berlangsung, yaitu di semester
yang dilakukan oleh Sihotang dan satu tahun ajaran ganjil 2020/2021. Adapun
Sibue (2015) dimana, hasil penelitiannya jenis penelitian yang akan digunakan adalah
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penelitian pengembangan model Borg dan
hasil belajar siswa yang dalam proses Gall. Borg & Gall (1983) “Educational
pembelajarannya menggunakan buku ajar research and development is a process
berbasis kontekstual pada materi sehat used to develop and validate ducational
itu penting sehingga buku ajar berbasis Product”. Dalam penelitian ini, peneliti
kontekstual tersebut layak digunakan sebagai telah memilih teknik pengumpulan data
sumber belajar di MIN Subulussalam. yang dapat mewujudkan tercapainya tujuan
Selanjutnya, Lilia dan Widodo (2018) juga penelitian. Sebagaimana dikemukakan oleh
mengemukakan hasil penelitiannya yang Nazir (1988) “Pengumpulan data adalah
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prosedur yang sistematik dan berstandar

Puspa Dianti, Husnul Fatihah, Camellia, Anggun Permata Sari, Della Apriyanti, Pengembangan Buku
Ajar Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kontekstual di Perguruan Tinggi
54

untuk memperoleh data yang diperlukan”. Instrument observasi berbentuk checklist,


Teknik pengumpulan data juga disesuaikan artinya peneliti hanya memberikan tanda
dengan jenis dan metode penelitian yang ceklis pada indikator kegiatan yang
digunakan. Adapun teknik pengumpulan muncul.
data yang digunakan adalah Selanjutnya, setelah pengumpulan
1. Dokumentasi data akan dilakukan analisis data dengan
Menurut Sugiyono (2010) dokumen menggunakan deskriptif kuantitatif. Data
merupakan bentuk tulisan, gambar, atau
dan respon dari mahasiswa selaku subjek
yang telah terkumpul melalui angket akan
jawaban yang dituangkan pada angket untuk
karya-karya monumental dari seseorang dimaknai oleh peneliti secara deskriptif
penelitian..
Pada penelitianAngket digunakan
ini, jenis pada tahap
dokumentasi yang menentukan
kualitatif. tanggapan
Akan dilakukanvalidator
konversi terhadap
terhadap
digunakan
pengembangan oleh peneliti
dan ujiadalah coba beberapa
produk. jawaban
buku ajaryang
PKndituangkan pada angket
berbasis kontekstual untuk
dengan
sumber
Instrumen buku baik
angket buku ajar
berupa maupun
daftar menentukan tanggapan validator terhadap
mengacu pada persentase dan kriteria menurut
referensi yang dijadikan acuan dalam buku ajar PKn berbasis kontekstual dengan
pertanyaan/pernyataan dengan membubuhkan Arikunto (2006).
mengembangkan materi. Selanjutnya, mengacu pada persentase dan kriteria
tanda ceklis
peneliti juga pada alternatif jawaban
membandingkan yang
beberap menurutSetelah
Arikuntoitu,(2006).
data validasi tersebut
Rencana pembelajaran Semester (RPS)
dianggap benar. Setelah
diuraikan itu, bentuk
dalam data validasi
deskripsi tersebut
sesuai
yang3.digunakan
Observasi oleh beberap universitas diuraikan dalam bentuk deskripsi
dengan standar penetapan yang ada. Adapun sesuai
untuk mennetukan materi yang akan dengan standar penetapan yang ada. Adapun
Observasi atau pengamatan penentuan simpulan yang telah dicapai akan
dikembangkan pada buku ajar. penentuan simpulan yang telah dicapai akan
2. merupakan
Angket“aktivitas pencatatan fenomena mengacu pada
mengacu pada kriteria
kriteria yang
yang ada
ada pada
padatabel
tabel
yangTeknik
dilakukanpengumpulan
secara sistematis”data (Idrus,
yang berikut.
berikut.
kedua adalah angket. Melalui angket
2009). Pada penelitian ini akan digunkan jenis yang Tabel 1
telah disusun oleh peneliti, diharapkan Kriteria penilaian data persentase untuk
observasi partisipatif, dimana akan terlibat validasi produk
bisa mendapatkan informasi terkait dengan
secara dari
langsung dalam yang
kegiatan kelompok No. Skor (%) Kesimpulan dan tindak
respon reviewer memberikan lanjut
penilaian terhadapsasaran
yang menjadi buku ajar PKn berbasis
penelitian tanpa 1 80-100 Valid/tidak revisi
kontekstual dan respon dari mahasiswa
mengubah apapun dari aktivitas yang terlihat
2 65-80 Cukup valid/revisi (validasi
selaku subjek penelitian. Angket digunakan ulang)
pada saat penelitian berlangsung. 3 ≤65 Tidak valid/revisi (valudasi
pada tahap pengembangan dan uji ulang)
Pengumpulan
coba produk. data dengan angket
Instrumen cara observasi
berupa (Sukmadinata, 2007)
daftar
dilakukanpertanyaan/pernyataan
untuk mendapatkan data aktivitas dengan
membubuhkan tanda ceklis pada alternatif Analisis
Analisisdata
datadengan
dengan cara
cara deskriptif
deskriptif
selama proses pembelajaran menggunakan
jawaban yang dianggap benar. akan dilakukan pada tahap uji coba
akan dilakukan pada tahap uji coba untuk
untuk
3. bukuObservasi
ajar berbasis kontekstual pada mata menganalisis hasil observasi.Hasil observasi
Observasi
kuliah PKn. Instrument atauobservasipengamatan
berbentuk menganalisis
tersebut hasil observasi.Hasil
kemudian observasi
diprosentasekan, dan
merupakan “aktivitas
checklist, artinya pencatatan
peneliti fenomena
hanya memberikan diinterpretasikan
tersebut kemudian dengan menggunakan
diprosentasekan, dan
yang dilakukan secara sistematis” (Idrus, kategori yang
diinterpretasikandimodifikasi
dengan dari Sugiyono
menggunakan
tanda ceklis pada indikator kegiatan yang
2009). Pada penelitian ini akan digunkan (2012) berikut. Adapun data dengan skor
muncul. kategori yang dimodifikasi dari Sugiyono
jenis observasi partisipatif, dimana akan 81-100 masuk dalam kategori sangat aktif,
terlibat secara langsung
Selanjutnya, dalam
setelah kegiatan
pengumpulan (2012) berikut.
61-80 termasuk Adapun
dalamdata denganaktif,
kategori skor 81-
41-
kelompok
data akanyang menjadi
dilakukan sasaran
analisis penelitian
data dengan 60
100masuk
masuk dalam kategorisangat
dalam kategori cukup aktif,
aktif, 21-
61-80
tanpa mengubah apapun dari aktivitas yang 40
termasuk dalam kategori aktif, 41-60 masuk≤
masuk dalam kategori tidak aktif) dan
menggunakan deskriptif kuantitatif. Data
terlihat pada saat penelitian berlangsung. 20 masuk dalam kategori sangat tidak aktif.
yang telah terkumpul melalui dalam kategori cukup aktif, 21-40 masuk
Pengumpulan data dengan caraangket akan
observasi
dilakukan
dimaknai untukoleh mendapatkan
peneliti secara data deskriptif
aktivitas dalam kategori
HASIL tidak aktif) dan ≤ 20 masuk
DAN PEMBAHASAN
selama proses
kualitatif. pembelajaran
Akan dilakukanmenggunakan buku
konversi terhadap dalamPengumpulan dataaktif.
kategori sangat tidak pada kegiatan
ajar berbasis kontekstual pada mata kuliah PKn. penelitian menggunakan teknik dokumentasi,

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 50-60


HASIL DAN PEMBAHASAN memasukkan unsur kontekstual di
Pengumpulan data pada kegiatan dalamnya.Materi-materi yang ada di
penelitian menggunakan teknik dokumentasi, dalamnya dilengkapi dengan contoh-contoh
55
kuesioner, dan lembar pengamatan. yang dekat dengan kehidupan mahasiswa. Hal
Dokumentasi digunakan untuk menganalisis ini dilakukan dengan harapan dapat
kuesioner, dan lembar pengamatan. unsur kontekstual di dalamnya.Materi-
materi yang terdapat
Dokumentasi pada Rencana
digunakan untuk membantu
materi mahasiswa
yang ada dalam
di dalamnya memahami
dilengkapi
menganalisis
Pembelajaran materi (RPS)
Semester yang terdapat pada
Mata Kuliah dengan
materi contoh-contoh
yang penuh yang dekat konsep/teori.
dengan dengan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) kehidupan mahasiswa. Hal ini dilakukan
PKnMata yang digunakan
Kuliah PKn yang oleh beberapa
digunakan oleh Gambaranharapan
dengan buku ajar berbasis
dapat kontekstual
membantu
beberapaSetelah
universitas. universitas. Setelah
dilakukan dilakukan
perbandingan, mahasiswa
pada matadalam
kuliahmemahami
PKn dapatmateri
dilihatyang
sebagai
perbandingan, maka buku ajar yang penuh dengan konsep/teori. Gambaran
maka buku ajar yang akan dikembangkan berikut:
akan dikembangkan terdiri atas sepuluh buku ajar berbasis kontekstual pada mata
bab dan disusun dengan memasukkan kuliah PKn dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2
Materi pokok buku ajar PKn berbasis kontekstual
BAB Materi
I Hakikat PKn dan Pendidikan Karakter
II Identitas Nasional
III Integrasi Nasional
IV Disintegrasi Nasional
V Konstitusi Indonesia
VI Hak dan Kewajiban warga Negara
VII Demokrasi Indonesia
VIII Penegakan Hukum di Indonesia
IX Wawasan Nusantara
X Ketahanan Nasional
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2020
Selanjutnya, peneliti melakukan SB berarti (Sangat Baik), B berarti (Baik),
validasi terhadap draft buku ajar yang TB berarti(Tidak Baik), dan STB berarti
telahSelanjutnya, peneliti
disusun dan dikembangkan melakukan
dengan kategori Tidak
(Sangat penilianBaik).
yang digunakan
Penilaian adalah
yang SB
basisterhadap
validasi kontekstual.
draftDalam hal ini,
buku ajar yangpeneliti
telah diberikan oleh ahli
berarti (Sangat bahasa
Baik), dapat (Baik),
B berarti dilihat TB
melibatkan ahli bahasa dan materi. Adapun pada tabel berikut.
disusun dan dikembangkan dengan basis berarti(Tidak Baik), dan STB berarti (Sangat
kategori penilian yang digunakan adalah
kontekstual. Dalam hal ini, peneliti Tidak Baik). Penilaian yang diberikan oleh
Tabel 3
melibatkan ahli bahasa dan materi. AdapunAhli Bahasa
Penilaian ahli bahasa dapat dilihat pada tabel berikut.
PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI SB B TB STB
1. Pemilihan kata/ejaan √
2. Penggunaan Tanda Baca √
3. Kebakuan istilah √
4. Ketepatan struktur kalimat √
5. Keefektifan kalimat √
6. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional √
mahasiswa
7. Penyajian bahasa yang mudah dipahami mahasiswa √
8. Penyajian contoh yang ada di sekitar kehidupan √
mahasiswa
9. Penyajian pesan atau informasi √
Jumlah Per Kategori 8 21 - -
TOTAL 29
Persentase 80, 5%
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2020

Berdasarkan tabel penilaian dari ahli (kutipan), dan masih ada beberapa pengetikan
bahasa di atas, maka didapatkan persentase yang salah. Masukan-masukan tersebut telah
Puspa Dianti, Husnul Fatihah, Camellia, Anggun Permata Sari, Della Apriyanti, Pengembangan Buku
sebesar 80,5% dan termasuk dalam kategoriKewarganegaraan
Ajar Pendidikan tim peneliti perbaiki
Berbasis sesuai disarah
Kontekstual dariTnggi
Perguruan ahli
baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara bahasa.
bahasa buku ajar PKn berbasis kontekstual Selanjutnya, peneliti juga melakukan
56

Berdasarkan tabel penilaian dari ahli pendapat ahli (kutipan), dan masih ada
bahasa di atas, maka didapatkan persentase beberapa pengetikan yang salah. Masukan-
sebesar 80,5% dan termasuk dalam kategori masukan tersebut telah tim peneliti perbaiki
baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa sesuai sarah dari ahli bahasa.
secara bahasa buku ajar PKn berbasis Selanjutnya, peneliti juga melakukan
kontekstual dinyatakan valid dan layak validasi materi. Adapun kategori penilian
untuk diujicobakan. Namun demikian, yang digunakan adalah SB (Sangat Baik), B
sebelum diujicobakan sebelum terdapat (Baik), TB (Tidak Baik), dan STB (Sangat
beberapa saran yang disampaikan oleh ahli Tidak Baik). Penilaian yang diberikan oleh
bahasa, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan ahli konten/materi dapat dilihat pada tabel
teknik penulisan seperti penulisan kata berikut.
depan, tanda baca, penulisan pernyataan
Tabel 4
Penilaian Ahli Materi
PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
SB B TB STB
1. Materi pada buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan telah √
sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah
2. Materi pada buku Pendidikan Kewarganegaraan tersajikan √
secara sistematis
3. Konsep-konsep dalam materi buku ajar ajar teori dan √
hukum konstitusi berkesesuaian
4. Penyajian contoh pada buku ajar Pendidikan √
Kewarganegaraan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
mahasiswa/i
5. Materi dan contoh yang disajikan dalam buku Pendidikan √
Kewarganegaraan actual
6. Materi yang ditampilkan dapat dipahami dengan baik √
7. Materi yang disajikan mampu memfasilitasi mahasiswa/i √
untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran
Jumlah Per Kategori 16 9
TOTAL 25
Persentase 89,3%
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas, untuk contoh kasus yang terkini untuk dapat
persentase penilaian dari ahli materi meningkatkan keaktifan mahasiswa.
didapatkan persentase
Berdasarkan tabel disebesar 89,3%
atas, untuk Beberapa
contoh kasussaran
yang yang telah
terkini disampaikan
untuk dapat
yang menunjukkan
persentase penilaian daribahwaahlidilihat
materidari tersebut telah
meningkatkan tim peneliti
keaktifan perbaiki.
mahasiswa. Beberapa
muatan materinya buku ajar PKn berbasis Tahap selanjutnya adalah uji coba
didapatkan persentase sebesar 89,3% yang saran yang telah disampaikan tersebut telah
kontekstual ini sangat valid dan sangat buku ajar. Terdapat tiga tahap uji coba
menunjukkan
layak untuk bahwadiujicobakan.
dilihat dari muatanNamun timyang
peneliti perbaiki. yaitu tahp one to one,
dilakukan,
demikian, terdapat beberapa saran
materinya buku ajar PKn berbasis kontekstual yang smallTahap
group, dan fieldadalah
selanjutnya test. Pada
uji cobatahap
disampaikan oleh ahli materi, yaitu
ini sangat valid dan sangat layak untuk
uji coba ini, peneliti memberikan angket
buku ajar. Terdapat tiga tahap uji coba yang
lebih banyak ditambahkan gambar pada dan mempersiapkan lembar observasi.
diujicobakan. Namun ahli
materinya karena demikian,
melihat terdapat
bahwa dilakukan,
Persentaseyaitu tahpangket
nilai one toyang
one, small group,oleh
diberikan
masih minim akan gambar, konsistensi
beberapa saran yang disampaikan oleh ahli danmahasiswa padatahap
field test. Pada ketiga
uji tahap dapat
coba ini, dilihat
peneliti
dalam yaitu
materi, menggunakan huruf,ditambahkan
lebih banyak angka, dan pada tabel berikut
memberikan angket dan mempersiapkan
simbol-simbol, dan memberikan contoh-
gambar pada materinya karena ahli melihat lembar observasi. Persentase nilai angket
bahwa masih minim akan gambar, konsistensi yang diberikan oleh mahasiswa pada ketiga
dalam menggunakan huruf, angka, dan tahap dapat dilihat pada tabel berikut
Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 50-
simbol-simbol, dan memberikan contoh-
.
57

Tabel 5 oleh siswa dalam pembelajaran. Selain


Rekapitulasi Nilai Angket Tahap Uji Coba
No Tahap Persentase Kategori
itu senada juga dengan pendapat yang
1 One to One 89,8% Sangat Praktis dikemukakan oleh Millah dkk (2012)
2 Small Group 91,2% Sangat Praktis
3 Field Test 94,5% Sangat Praktis
dalam jurnalnya, yaitu buku ajar memuat
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2020 seperangkat substansi materi pembelajaran
Tabel 5
Rekapitulasi Nilai Angket Tahap Uji Coba
secara utuh dan sistematis sehingga dalam
No Berdasarkan
Berdasarkan
Tahap data
data tabel
tabel di
Persentase di
atas, atas,
maka maka
Kategori melihat buku ajar tersebut
respon terlihat suatu
yang ditunjukkan oleh kompetensi
dapat 1 One
dipahami to One bahwa 89,8% Sangat Praktis
dapat dipahami bahwa bukubuku
ajar ajar
PKn PKn yang harus
mahasiswa selama dicapai
kegiatanolehujipeserta
coba didik dalam
2 Small Group 91,2% Sangat Praktis
Berbasis
3
Berbasis Kontekstual
Field Test
Kontekstual efektif
94,5%
efektif digunakan
Sangat
digunakan Praktis suatu
penelitian pembelajaran
berlangsung. pada setiap
Persentase nilai pertemuan.
sebagai sumber
Sumber: belajar.
Data Primer Selanjutnya
Diolah Tahun 2020 peneliti
sebagai sumber belajar. Selanjutnya peneliti Dari hal tersebut jelas kompetensi dan
observasi pada tahap one to one, small group,
juga menggunakan
juga menggunakan
lembar observasi substansi materi merupakan hal penting
Berdasarkanlembar observasi
data tabel di atas,untuk
maka danmelihat
field testrespon
dapat dilihat
yangpada tabel berikut.oleh
ditunjukkan
untuk melihat respon yang ditunjukkan yang perlu disampaikan kepada mahasiswa
oleh dapat dipahami selama
mahasiswa bahwa buku kegiatanajar uji PKncobamahasiswa
agar mereka selama dapatkegiatan
lebih ujimudah cobamemahami
Tabel 6
penelitian
Berbasis berlangsung.
Kontekstual efektif
Rekapitulasi Nilai Angket Tahap Persentase
digunakannilaipenelitian
Uji Coba apa yang harus dipelajari
berlangsung. Persentase nilai dan dicapai
observasi
No pada belajar.
sebagai sumber
Tahap tahap one to Kategori
Selanjutnya
Persentase one, padapadaakhir
smallobservasi
peneliti pembelajaran.
tahap one to one, small group,Hendaknya
1 One to One 66,6% Efektif
2juga dan
group, field
menggunakan
Small Group dapat
testlembar72,1%dilihat
observasi pada
untuktabeldan field
Efektif yangtestdilakukan olehtabel
dapat dilihat pada pendidik
berikut. pun harus
berikut.
3 Field Test 77,5% Efektif mengacu kepada kompetensi dan substansi
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2020
Tabel 6 materi yang telah ditentukan di awal.
Rekapitulasi Nilai Angket Tahap Uji Coba Selanjutnya, peneliti melakukan
No Berdasarkan
Tahapdata tabel di atas Kategori
Persentase maka menuliskan terlebih dahulu kompetensi yang
validasi kepada ahli bahasa dan materi
dapat1 diketahuiOne to One
bahwa Buku 66,6%
Ajar PKn Efektif
hendak dicapai pada setiap bab materi. Hal ini
2 Small Group 72,1% Efektif fan telah didapatkan penghitungan angket
3 Kontekstual
Berbasis Field Testefektif digunakan
77,5% Efektif sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
dalam
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2020
bahwa buku ajar yang disusun telah valid
proses pembelajaran di kelas. Penyusunan dan layak
oleh oleh Prastowo untuk(2014),
diujicobakan.
yang Kriteria-
buku Berdasarkan
ajarBerdasarkan
PKn berbasisdata tabeldi diatasatas
kontekstual
data tabel telah
maka makamenuliskan
kriteriaterlebih
mengemukakan yang dahulu
bahwa dinilaikompetensi
buku sudah terpenuhi
ajar buku ajar
yang dalam
dapat diketahui
diselesaikan dengan bahwa
melalui Buku
beberapa
dapat diketahui bahwa Buku Ajar PKn Ajar
tahap, PKn buku
merupakan bukuajar yangyang
memuat dikembangkan,
suatu
hendak dicapai pada setiap bab materi. Hal ini ilmu namun
Berbasis
yaitu Kontekstual
pengembangan buku efektif
ajar, digunakan
validasi
Berbasis Kontekstual efektif digunakan dalam buku dalam tetap tertentu,
pengetahuan
sesuai dengan
terdapat dansaran
pendapat ilmu untuk
yangpengetahuan
tampilan yang
dikemukakan
proses
ajar, pembelajaran
uji coba di kelas.
buku ajar, didankelas.
produksi Penyusunan
buku yang lebih baik dalam penggunaan bahasa
proses pembelajaran Penyusunan olehdituangkan
oleh dalam ajar tersebut
Prastowo (2014), harus yang
buku
ajar.
ajar saat
Pada
PKn berbasis kontekstual telah ataupun muatan materi. Dari ahli bahasa
buku ajar PKnpengembangan buku ajar,
berbasis kontekstual telah mengacu pada suatu
mengemukakan bahwakurikulum
buku ajarsehingga
buku ajar
diselesaikan dengan melalui beberapa tahap, terdapat masukan tentang penggunaan
langkah awal
diselesaikan yang dilakukan
dengan melalui adalah
beberapa tim dapat digunakan oleh siswa dalam
yaitu pengembangan buku ajar, tahap,validasimerupakan
tanda buku baca,yang memuat
huruf kapitalsuatu ilmupembuatan
dan
peneliti melakukan perbandingan muatan buku pembelajaran. Selain itu dan
senada juga dengan
buku ajar,
yaitu uji coba buku
pengembangan ajar,validasi
buku ajar, dan produksi penomoran
pengetahuan dengan
tertentu, konsisten.
ilmu pengetahuan Hal ini telah
materi
buku pada
ajar,ajar. Mata
Pada
uji coba Kuliah
saat
buku PKndandari
pengembangan
ajar, beberapa
produksi buku pendapat
buku yang dikemukakan
yangmenjadi
dituangkan bahan olehtersebut
dalam evaluasi
ajar Millah dkk
bagi tim peneliti
harus
ajar, langkah
universitas.
ajar. Pada saatawal
Selanjutnya,yang dilakukan
sebelum
pengembangan masuk
buku ajar, adalahmengacu
(2012) dan telah
dalam diperbaiki
jurnalnya,
pada suatu yaitu
kurikulum guna
buku menghasilkan
ajar
sehingga
timlangkah
kedalam peneliti
pembahasan melakukan
awal yang dilakukan perbandingan
materi, di awal peneliti
adalah tim dapatbuku
memuat ajar PKnoleh
seperangkat
digunakan berbasis
substansisiswa kontekstual
materi
dalam yang
muatan materi pada Mata Kuliah
peneliti melakukan perbandingan muatan PKn dari baik. Sedangkan dari
pembelajaran. Selain itu senada juga denganahli materi secara
beberapa universitas. Selanjutnya,
materi pada Mata Kuliah PKn dari beberapa
sebelum keseluruhan materi yang ditampilkan pada
pendapat yang dikemukakan oleh Millah dkk
masuk kedalam pembahasan materi, di buku ajar sudah sangat valid dan layak
universitas. Selanjutnya, sebelum masuk (2012) dalam jurnalnya, yaitu buku ajar
awal peneliti menuliskan terlebih dahulu untuk diujicobakan. Namun hal yang perlu
kedalam pembahasan materi, di awal peneliti
kompetensi yang hendak dicapai padamemuat seperangkat substansi materi
diperbaiki adalah penambahan gambar
setiap bab materi. Hal ini sesuai dengan dan contoh kasus yang terbaru. Perbaikan
pendapat yang dikemukakan oleh Prastowo yang disarankan oleh ahli baik dalam tata
(2014), yang mengemukakan bahwa buku bahasa dan penambahan gambar serta
ajar buku ajar merupakan buku yang kasus yang terbaru sesuai dengan pendapat
memuat suatu ilmu pengetahuan tertentu, yang dikemukakan oleh Majid (2008) yang
dan ilmu pengetahuan yang dituangkan menyatakan bahwa buku ajar yang baik
dalam ajar tersebut harus mengacu pada yaitu buku yang memiliki tiga ciri, yaitu
suatu kurikulum sehingga dapat digunakan (1) menggunakan bahasa yang baik dan

Puspa Dianti, Husnul Fatihah, Camellia, Anggun Permata Sari, Della Apriyanti, Pengembangan Buku
Ajar Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kontekstual di Perguruan Tnggi
58

mudah dipahami; (2) penyajian bukunya terkait dengan kondisi faktual, juga bisa
menarik, dilengkapi dengan gambar, dan disiasati dengan pemberian ilustrasi/
dilengkapi dengan keterangan; (3) isi buku contoh, sumber belajar, media dan lain
menggambarkan ide penulisnya. Dalam sebagainya, yang memang baik secara
pendapatnya, jelas disebutkan bahwa diantara langsung maupun tidak diupayakan terkait
ciri buku ajar yang baik adalah menggunakan atau ada hubungan deangan pengalaman
bahasa yang baik dan benar serta gambar- hidup nyata. Hal ini senada dengan pendapat
gambar yang berhungan dengan materi. Hal yang dikemukakan oleh (Wina Sanjaya,
tersebut telah diperbaiki oleh tim peneliti 2006) bahwa pendekatan kontekstual atau
sebelum memasuki tahap uji coba buku ajar. contextual teaching and learning (CTL)
Pendekatan kontekstual yang adalah merupakan suatu pendekatan
digunakan dalam pengembangan strategi pembelajaran yang memaksimalkan
Buku Ajar PKn ini, tentu tidak hanya peran siswa secara maksimal sehingga
memperhatikan perbaikan dalam tata dengan keterlibatan tersebut mahasiswa
bahasa dan penambahan gambar serta dapat menemukan materi pembelajaran
kasus saja. Namun, lebih jauh pemilihan serta menghubungkannya dengan situasi
gambar dan kasus yang ada pada setiap kehidupan nyata sehingga dapat diterapkan
bab harus merupakan hal-hal yang dekat dalam kehidupannya.
dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa. Selanjutnya keefektifan dari penggunaan
Ciri khas utama dari pendekatan buku ajar ini dilihat dari respon/sikap yang
kontekstual adalah bagaimana seorang ditunjukkan oleh mahasiswa selama proses
pendidik dapat menghubungkan materi pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil
pembelajaran dengan hal/contoh/peristiwa observasi yang dilakukan Buku Ajar PKn
yang dekat dengan kehidupan mahasiswa. Berbasis Kontekstual efektif digunakan dalam
Hal ini sebagaimana juga dikemukakan proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
oleh Pengembangan buku ajar berbasis penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
kontekstual yang dilakukan dengan oleh Sihotang dan Sibue (2015) dimana, hasil
menghubungkan materi/topik pembelajaran penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat
dengan kehidupan nyata (Rusman, 2011). peningkatan hasil belajar siswa yang dalam
Sebagaimana diketahui bahwa tujuan proses pembelajarannya menggunakan buku
utama pendekatan kontekstual adalah ajar berbasis kontekstual pada materi sehat
membantu mahasiswa memaknai materi itu penting sehingga buku ajar berbasis
yang kaya akan konsep sehingga jika kontekstual tersebut layak digunakan sebagai
dihubungkan dengan duni nyata akan lebih sumber belajar di MIN Subulussalam. Hal
mudah untuk dipahami. Terdapat beberapa ini juga sama dengan hasil penelitian yang
cara dalam menghubungkan materi ajar dilakukan penggunaan buku ajar berbasis
dengan kehidupan nyata, salah satunya kontekstual lebih efektif dapat meningkatkan
adalah dengan menyederhanakan materi. hasil belajar bila dibandingkan dengan
Misalnya pada materi demokrasi peneliti menggunakan buku teks, hal ini ditunjukkan
mencoba untuk menyederhanakan materi hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
dengan meberikan contoh demokrasi menggunakn buku ajar berbasis kontekstual
dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya lebih tinggi dari pada hasil belajar dengan
demokrasi dalam dunia pemerintahan. menggunakan buku teks. Selanjutnya, Lilia
Selain menyederhanakan materi, dan Widodo (2018) juga mengemukakan
untuk mengaitkannya bisa dilakukan hasil penelitiannya yang menunjukkan
berbagai cara. Selain karena memang bahwa terdapat perbedaan yang positif
materi yang dipelajari secara langsung dalam hasil belajar siswa setelah

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 50-60


59

menerapkan pembelajaran kontekstual Research @Work. No. 5. www.


dengan percobaan sederhana berbasis alam Nccte.com
lingkungan. Belawati, T. (2007). Pengembangan Bahan
Ajar. Jakarta; Universitas Terbuka.
SIMPULAN Borg, W.R & Gall, M.D. (1983). Educational
Berdasarkan hasil penelitian yang Research; An Introduction. London:
diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan Longman.Inc.
bahwa Buku Ajar PKn Berbasis Kontekstual Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan
dinyatakan valid, praktis, dan efektif Bahan Ajar Berwawasan Gender.
digunakan dalam proses pembelajaran. Jakarta; Pusat Perbukuan Departemen
Buku ajar PKn Berbasis Kontekstual ini Pendidikan Nasional.
dinyatakan valid berdasarkan penilaian Ditjen Dikdasmen Depdiknas RI.
dari ahli bahasa dan materi yaitu sebesar (2003). Pendekatan Kontekstual
80,5% dan 89,3 %. Selanjutnya, dinyatakan (Contextual Teaching and Learning
praktis berdasarkan penilaian angket dari (CTL). Jakarta: Ditjen Dikdasmen
mahasiswa ditahap akhir dengan persentase Depdiknas
sebesar 94,5 % serta dinyatakan efektif Erwin Hskell Schell. (1997). Tecnique of
digunakan dalam proses pembelajaran Executive Control. Japan, Kogakusha
berdasarkan penilaian respon atau sikap co. Ltd.
yang ditunjukkan oleh mahasiswa pada Idrus, Muhammad. (2009). Metode
tahap uji coba terakhir, yaitu sebesar Penelitian Ilmu Sosial, Pendekatan
77,5%. Penelitian ini didanai oleh DIPA Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta :
Unsri Tahun 2020 dengan Nomor Kontrak Erlangga
Peneliti 0163.224/UN9/SB3. LPPM. Ihsan. (2017). Kecenderungan Global dalam
PT/2020. Pembelajaran PPKn di Sekolah. Jurnal
Pancasila dan kewarganegaraan. Vol.
DAFTAR PUSTAKA 2, No. 2. Juli 2017.
Abdul Majid. (2008). Perencanaan Lillia, Lita & Widodo Antonius Tri. (2018).
Pembelajaran, Mengembangkan Implementasi Pembelajaran Kontekstual
Standar. Kompetensi Guru. Jakarta: dengan Strategi Percobaan Sederhana
PT. Rosda Karya. Berbasis Alam Lingkungan Siswa Kels
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian suatu X. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia.Vol
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka 8, No. 2.
Cipta. Martini, dkk. (2013). Pendidikan
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Kewarganegaraan. Jakarta; Hartono
Pembelajaran. Bandung: Remaja Media Pustaka.
Rosdakarya. Millah, E. dkk. (2012). Pengembangan
Astrini. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Buku Ajar Materi Bioteknologi di
Menulis Petunjuk Bagi Pembelajaran Kelas XII SMA IPIEMS Surabaya
Dengan Pendekatan Kontekstual Berorientasi Sains, Teknologi,
Pada Siswa SMP. Volume 3 No 2 Hal. Lingkungan, dan Masyarakat (SETS).
96, Jurnal Sastra: Universitas Negeri E-journal Bio Edu. Volume 1.
Semarang, Semarang. Nazir, Mohammad.. (1988). Metode
Berns Robert. G &Patricia M. Erickson. Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
(2001). Contextual Teaching and Prastowo, A. (2013). Pengembangan
Learning: Preparing Students for Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta:
The New Economi. The Highlight DIVA Press

Puspa Dianti, Husnul Fatihah, Camellia, Anggun Permata Sari, Della Apriyanti, Pengembangan Buku
Ajar Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kontekstual di Perguruan Tnggi
60

Rusman, (2011). Model-Model Pembelajaran:


Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta : Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. (2006). Pembelajaran
dalam Implementasi KBK. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Su’udian, dkk. (2016) Pengembangan Buku
Teks Tematik Berbasis Kontekstual.
Jurnal Pendidikan: Teori Penelitian
dan Pengembangan. Volume: 1
Nomor: 9 Halaman: 1744-1748
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung; CV. Alfabeta
Wahab, A. Aziz dan Sapriya. (2012).
Teori dan Landasan PKn. Bndung;
Alfabeta.
Winarno, Budi. (2008). Sistem Politik Indonesia
Era Reformasi. Yogyakarta. Media
Pressindo.
Widodo, Wiwik. (2017). Efektifitas
Penggunaan Bahan Ajar Berbasis
Kontekstual Berbantuan Video
Pembelajaran untuk SMK Teknik
Mesin pada Materi Elektrokimia.
Prosiding Pend. Pascasarjana UM.
Vol. 2.
UU NO. 12 Tahun 2012

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 50-60

Anda mungkin juga menyukai