Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisis untuk penderita kolestasis harus diukur berat


badan, tinggi badan dan lingkar kepala. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan
abdomen seperti mengukur lingkar perut, hati, dan limpa dan lihat apakah terdapat
massa atau asites. Pada kolestasis dapat diketahui apakah kelainannya merupakan
kelainan intrahepatik atau ekstrahepatik hal ini dapat dilihat pada gambaran klinis
yang dapat memberikan petunjuk nya. seperti pada bayi yang menderita kolestasis
biasanya ada beberapa gejala seperti muntah dan riwayat hipoglikemia yang harus
dicurigai adanya kemungkinan menderita sepsis, galaktosemia, intoleransi
fruktosa atau tyrosinemia. Contoh lain seperti adanya kemungkinan menderita
penyakit sindrom paucity duktus biliaris intrahepatik (sindrom alagille) untuk
gambarannya biasanya ditemukan berupa defect pada vertebra dan kardiovaskular
dan ada juga akibat dari peningkatan trigliserida sedangkan pada keadaan umum
penderita kolesterol intrahepatik biasanya akan lebih berat yang disertai dengan
non hepatik seperti katarak, kalsifikasi intrakranial, wajah dismorfik, hipotonik
atau gejala perinatal lainnya. Dan untuk penderita kolesterol ekstrahepatik
memiliki keadaan umum yang lebih baik daripada kolestasis intrahepatik.
Selain pada pemeriksaan fisik dapat juga dilakukan beberapa pengamatan
untuk melihat warna tinja harian dengan mengumpulkan tinja 3 porsi yaitu:
1. Porsi pertama antara jam 06.00-14.00
2. Porsi kedua antara jam 14.00-22.00
3. Posisi ketiga antara jam 22.00-06.00
Dan akan diletakkan dalam wadah yang transparan serta disimpan dengan
menggunakan kantong plastik yang berwarna gelap. Tindakan ini dilakukan pada
tahap pertama sebagai penyaring karena kolestasis ekstrahepatik terutama atresia
biliaris biasanya selalu menyebabkan tinja yang akolis pada semua porsi tinja.
Jika telah dilakukan pengamatan dan didapatkan ketika porsi tinja dalam keadaan
berwarna dempul atau pucat maka dapat dikatakan pasien menderita kolestasis
ekstrahepatik atau atresia biliaris. Sedangkan untuk tinja yang berwarna kuning
atau dempul berfluktuasi itu biasanya akibat dari kolestasis intrahepatik.
Sumber:
Prasetyo D. Update diagnostik dan tatalaksana ikterik pada bayi.jawa barat:
universitas Padjadjaran;2015. h. 5-6

Anda mungkin juga menyukai