Tinjauan Pustaka
Kolestasis pada anak
Oleh : ,S.Ked
Pembimbing : dr.
Definisi
kegagalan aliran cairan empedu masuk ke dalam
duodenum dalam jumlah yang normal. Secara klinis,
kolestasis dapat didefinisikan sebagai akumulasi zat-zat
yang diekskresi ke dalam empedu seperti bilirubin, asam
empedu dan kolesterol di dalam darah dan jaringan
tubuh.
2
“ ●Kolestasis pada bayi adalah
hambatan aliran empedu dan
bahan-bahan yang harus
diekskresikan oleh hati, yang
menyebabkan terjadinya
peningkatan bilirubin direk dan
penumpukan garam empedu.
3
Epidemiologi
Kolestasis + 1:2.500 kelahiran hidup
Instalasi Rawat Inap Anak RSU Dr. Sutomo Surabaya
antara tahun 1999-2004 terdapat 19.270 pasien rawat
inap, di antaranya 96 pasien dengan neonatal
kolestasis.
7
Penyebab kolestasis tersering
pada anak
Penyebab Kolestasis pada anak
9
Patofisiologi
11
4 mekanisme ikterus
●Terdapat 4 mekanisme dimana hiperbilirubinemia dan ikterus
dapat terjadi :
12
Penyebab ikterus kholestatik bisa intra hepatik atau ekstra
hepatik. Penyebab intra hepatik adalah inflamasi, batu, tumor,
kelainan kongenital duktus biliaris. Kerusakan dari sel
paremkim hati menyebabkan gangguan aliran dari garam
bilirubin dalam hati akibatnya bilirubin tidak sempurna
dikeluarkan ke dalam duktus hepatikus karena terjadinya
retensi dan regurgitasi. Jadi akan terlihat peninggian
bilirubin terkonyugasi dan bilirubin tidak terkonjugasi dalam
serum.
13
Manifestasi Klinis
15
Gambar ini menunjukkan skema warna pada feces
neonatus. Nomor 1 sampai 4 menujukkan feces yang
berwarna terang mengindikasikan adanya hipocholia.
Nomor 5 masih menjadi pertanyaan, namun
direkomendasikan untuk dipelajari lenbih lanjut
sebagai suatu hipocholia.11
16
Manifestasi klinis
berupa Xantoma
17
Kriteria klinis intrahepatik dan ekstrahepatik
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan laboratorium
●Tes hati
Transaminase, Gammo-glutamyltransferase(GGT), Alkoline
Phosphatose (AP)
20
Juffrie, M. Modul Kolestasis. UKK Gastrohepatologi IDAI. Edisi pertama 2009; hal.8-29.
Tes Fungsi Hati
●Albumin
Referensi kadar
albumin serum
normal pada anak
21
Tes Fungsi Hati
●Lipiddan lipoprotein
●Faktor koagulasi
22
USG Abdomen
USG abdomen merupakan pemeriksaan radiologis yang paling
berguna pada evaluasi awal kolestasis pada bayi. USG dapat
menunjukkan ukuran dan keadaan hati dan kandung empedu,
mendeteksi adanya obstruksi pada sistem bilier oleh batu
maupun endapan, ascites, dan menentukan adanya dilatasi
obstruktif atau kistik pada sistem bilier.
23
Skintigrafi hepatobi lier
●Skintigrafi hepatobilier menggunakan isotop yang dilabel
Technetium berguna dalam membantu membedakan antara
atresia biliaris dengan penyebab kolestasis lain
24
Biopsi hati
●Biopsi hati perkutan merupakan tes diagnostik definitif untuk
evaluasi kolestasis pada bayi
●Pada atresia biliaris dapat ditemukan gambaran proliferasi
duktus biliaris, bile plug, portal trock edema, dan fibrosis.
25
Kolangiografi
●Kolangiografi merupakan prosedur yang tidak secara rutin
direkomendasikan pada bayi dengan kolestasis karena sulit
dilakukan dan"berbahaya namun memiliki akurasi yang
tinggi (98%) dengan sensitifitas 1,00% dan spesifisitas
96% dalam penegakan diagnosis atresia biliaris.
26
Diagnosis
Bagan Evaluasi pada Bayi dengan Kolestasis sesuai dengan kondisi Rumah Sakit di Indonesia 8
“
alogirtma untuk
mendiagnosis kolestasis
pada neonatus
29
Tatalaksana
Kausal
●Terapi spesifik pada kolestasis bergantung pada
penyebabnya. Operasi Kasai dan transplantasi hati dapat
dilakukan pada atresia biliaris.
31
suportif
●Apabila tidak ada terapi spesifik maka dilakukan terapi
suportif yang bertujuan untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan seoptimal mungkin serta meminimalkan akibat
komplikasi kolestasis. Terapi suportif pada kolestasis meliputi :
●Medikamentosa
●Nutrisi
32
Manajemen nutrisi dan obat-obatan pada kolestasis8
33
Komplikasi
komplikasi
●1. pruritus
●2. sirosis dan gagal hati
●3. Hiperlipidemia Dan Xantoma
35
Terimakasih