0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan4 halaman
Pendidikan di masa lalu lebih bersifat kolonial dan individualistik. Pendidikan ideal adalah yang memberdayakan kemerdekaan siswa dan sesuai dengan budaya bangsa. Pendidikan saat ini terlalu berfokus pada penilaian kognitif dan prestasi, bukan pada perkembangan siswa secara utuh. Pendidikan yang diharapkan adalah yang mencerminkan karakter bangsa dan memberi semangat belajar.
Pendidikan di masa lalu lebih bersifat kolonial dan individualistik. Pendidikan ideal adalah yang memberdayakan kemerdekaan siswa dan sesuai dengan budaya bangsa. Pendidikan saat ini terlalu berfokus pada penilaian kognitif dan prestasi, bukan pada perkembangan siswa secara utuh. Pendidikan yang diharapkan adalah yang mencerminkan karakter bangsa dan memberi semangat belajar.
Pendidikan di masa lalu lebih bersifat kolonial dan individualistik. Pendidikan ideal adalah yang memberdayakan kemerdekaan siswa dan sesuai dengan budaya bangsa. Pendidikan saat ini terlalu berfokus pada penilaian kognitif dan prestasi, bukan pada perkembangan siswa secara utuh. Pendidikan yang diharapkan adalah yang mencerminkan karakter bangsa dan memberi semangat belajar.
DIIMPIKAN Juli Afriadi PRAKTIK PENDIDIKAN SAAT INI YANG ‘MEMBELENGGU’ KEMERDEKAAN PESERTA DIDIK
Pendidikan di zaman kolonial Belanda hanya
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan penduduk Eropa, sedangkan untuk bangsa indunesia hanya dikhususkan untuk anak pejabat dan tujuannya pun hanya untuk mendidik calon pegawai negeri dan pelayan perusahaan milik Belanda Pendidikan di zaman kebangkitan nasional juga belum terlepas dari sifat individualis, materialis dan kolonial, serta belum sesuai dengan cita-cita kebudayaan. Pada zaman kebangkitan jiwa merdeka, munculnya Taman siswa (Ki Hajar Dewantara) yakni pendidikan dan pengajaran sebagai jaminan kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan. Pendidikan yang masih dipaksakannya untuk menguasai materi yang tidak memberikan semangat atau pendorong ilmu pengetahuan siswa, siswa terus terancam dengan penilaian kognitif diakhir semester. Belajar tidak lagi di dasarkan atas rasa tenang dan nyaman melainkan atas tuntutan nilai yang tinggi dan KKM. Siswa belajar bukan untuk perkembangan jiwanya melainkan untuk nilai dan IPK yang tinggi di rafor atau ijazah. PENDIDIKAN YANG DIIMPIKAN Pendidikan yang dikembangkan seharusnya pembelajaran yang sesuai dengan kedaulatan dan kebudayaan kita sendiri. Kita harus berani, sanggup dan mampu untuk mewujudkan bentuk sendiri, isi sendiri dan irama sendiri pendidikan berdasarkan karakter bangsa kita sendiri.