Anda di halaman 1dari 3

BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (aupun produk dari
makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Industri

kesehatan adalah industri yang pertama kali mengecap keuntungan dari bioteknologi.

bioteknologi untuk kesehatan, di antaranya dapat mengembangkan metode yang lebih murah dan
efektif dalam menyediakan interferon murni bagi penelitian dan akhirnya untuk penggunaan luas
dibidang pengobatan bioteknologi menyumbang metode mengatasi penyakit yang disebabkan oleh
virus. 

FASE PENEMUAN OBAT


(2000 SM) CINA

Ilmu pengobatan Cina, menemukan pegobatan secara tradisional dengan mencoba setiap bagian
dari tanaman, seperti akar, kulit batang, daun, bunga untuk pengobatan.

(1500 SM)

Naskah pengobatan yang dikenal dngan Papyrus Ebers yang memuat 800 resep dan 700 jenis obat

(131-201 SM)

Claudius Galen menghubungkan penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat pada bidang
farmakologi

(459-370 SM)

Hippractes “Bapak Kedokteran” dalam praktek pengobatnnya telah menggunakan lebih dari 200
jenis tumbuhan untuk obat-obatan. Hippractes mengubah seni diagnosa dari persepsi supranatural
menjadi metodologi berlandaskann observasi

(980-1037)

Ibnu sina telah menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan
obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup, dan penggabungan
pengetahuan obat untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik

(1493-1541)

Paracelsus berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan kandungan zat
aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang sudah diketahui bahan aktifnya.

(1620-1695)

Johann Jakob Wepfer berhasil melakukan verifikasi efek farmatologi pbat pada hewan percobaan

(1838-1921)

Oswald Schiedeberg menghasilkan konsep yang fundametntal dalam kerja obat meliputi reseptor
obat, hubugan struktut dengan aktivitas dan toksisitas selektif.
Tahap Penemuan Obat Baru
1. Uji praklinik diawali dengan pengujian ikatan obat pada reseptor dengan kultur sel
terisolasi atau organ sel terisolasi, selanjutnya dilakukan uji tingkat toksisitas pada hewan
yang baku dengan galur tertentu seperti mencit, tikus, kelinci, dll
2. Setelah calon obat dinyatakan memiliki manfaat dan aman pada hewan percobaan, maka
selanjutnya dilakukan uji pada manusia.
3. Identifikasi target penyakit, ditentukan dengan mengetahui jumlah prevalensi pada bagian
tertentu kemudian pelajari protein atau molekul organisme yang berperan pada penyakit
tersebut
4. Identifikasi target obat, untuk mendapatkan efek terapi obat harus berikatan dengan
molekul tertentu dalam tubuh manusia, target obat di bagi menjadi 4 yaitu : 1. reseptor; 2.
Transporter; 3. Enzim; 4. Ion Channel
5. Penentuan metode dalam menentukan senyawa obat dengan menggunakan computer
aided drug design
6. Menentukan senyawa pemandu, setelah menemukan metode yang tepat maka ditemukan
senyawa pemandu, dimana senyawa tersebut dapat berikatan dengan reseptor pada
suatu penyakit yang telah ditentukan sebelumnya

UJI KLINIK

Calon obat diuji pada sukarelawan yang sehat untuk mengetahui apakah sifat yang diamati
pada hewan percobaan juga terlihat pada manusia. Ditentukan hubungan dosis dengan efek
yang ditimbulkan dan profil farmatokinetik obat pada manusia

Calon obat diuji pada pasien tertentu, diamati efikasi pada penyakit yang diobati, diharapkan
adalah obat memiliki efek potensial dengan efek samping yang rendah atau tidak toksik

Melibatkan kelompok besar pasien, disini obat baru dibandingkan efek keamanannya
terhadap obat perbandingan yang telah diketahui.

VAKSIN
 Vaksin berasal dari bahasa latin yaitu vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi).
 Pemberian vaksin bisa membantu untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk
membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit
 Cara kerja vaksin dengan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk
betahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri virus, atau toksin
 Vaksin adalah bahan antigen yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif
terhadap suatu penyakit sehingg dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh
organisme
SIR FREDERICK BANTING
Pada era 1920-an Banting dengan rekannya seorang ilmuwan Kanada Dr Charles Best,
bereksperimen dengan cara mengekstrak insulin dari pankreas, yang sebelumnya dianggap
sebagai tugas yang mustahil.

Suntikan insulin terbukti menjadi pengobatan efektif pertama untuk diabetes, penyakit di mana
glukosa terakumulasi dalam jumlah tinggi dalam darah.

Frederick Banting berusia 32 tahun ketika ia dianugerahi Hadiah Nobel atas penemuannya. Ini
membuat dia menjadi pemenang Nobel termuda dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran hingga
saat ini.

ALEXANDER FLEMING
Fleming menemukan wadah pembiakan bakteri Staphylococcus aureus yang sedang dikerjakannya
dibiarkan terbuka begitu saja di udara dan menjadi kotor serta busuk sehingga terkontaminasi
jamur. Jamur yang kemudian diidentifikasi sebagai Penicillium notatum itu tampak telah
menghambat pertumbuhan bakteri. Fleming pun mencoba mengekstrasi zat yang diproduksi
jamur tersebut. Dari kejadian itu, Fleming merasa bahwa dirinya telah menemukan enzim yang
lebih kuat dari lisozim untuk melawan bakteri, yang kemudian disimpulkan bahwa substansi dari
jamur tersebut merupakan sebuah antibiotik yang dia beri nama penisilin.

PERKEMBANGAN
Perkembangan bioteknologi pada kesehatan melahirkan new drug delivery sistem terutama
bentuk sediaan seperti tablet lepas lambat, sediaan liposom, tablet salut enterik,
mikroenkapsulasi dll. kemajuan dalam teknik rekombinasi DNA, kultur sel dan kultur jaringan
telah memicu kemajuan dalam produksi obat seperti insulin.

Anda mungkin juga menyukai