Anda di halaman 1dari 9

ORBITAL : JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH

Website : jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/orbital

Relavansi Konsep Perkawinan Dalam Kompilasi hukum


Islam

Kelompok 2

OKIN SINARTA 1 MELLINA APRIYATI 2


MUHAMMAD AL-AKBAR 3
ONDIANA 4
IRFAN NURHAKIM 5 NINI ANGGRAINI 6
MUHAMMAD SYAFIQ 7
ARIF RAHMAT HIDAYAT 8
MUTIARA TASYA POLINDA 9
YENI NOPRITA 10
ELLEN ENJELINA 11

1
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas
Islam, Negeri Raden Fatah Palembang
2
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

okinnsinartaa@gmail.com

ARTICLE INFO

Article History:
Received Abstract: The relevance of the concept of marriage is very important in
MM,DD,YY the compilation of Islamic law because marriage is considered a spiritual
Revised form and legal bond between a man and a woman that forms a family and
MM,DD,YY society. In Islam, marriage plays a very important role in forming and
Accepted MM,DD,YY maintaining society. The Compilation of Islamic Law contains many
Published regulations and rules related to marriage, such as the conditions that must
onlineMM,DD,YY be met to enter into a marriage, the marriage process, the rights and
obligations of husband and wife, and the issue of divorce. Thus, the
relevance of the concept of marriage in the compilation of Islamic law is
very important because it ensures that marriages are carried out in a good
manner and in accordance with religious guidance, so as to form a
harmonious and stable family and society. Rules and regulations related
to marriage must be implemented and observed carefully in Muslim 1
societies to ensure that marriages are carried out properly and in
accordance with Islamic teachings.

Keywords: Relavansi konsep perkawinan Dalam kompilasi huku islam


Abstrak: Relavansi konsep perkawinan sangat penting
dalam kompilasi hukum Islam karena perkawinan
dianggap sebagai ikatan spiritual dan legal antara laki-
laki dan perempuan yang membentuk keluarga dan
masyarakat. Dalam Islam, perkawinan memegang peran
yang sangat penting dalam membentuk dan memelihara
masyarakat. Kompilasi hukum Islam memuat banyak
regulasi dan aturan yang berkaitan dengan perkawinan,
seperti syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
melakukan perkawinan, proses pernikahan, hak dan
kewajiban suami istri, serta masalah perceraian. Dengan
demikian, relavansi konsep perkawinan dalam
kompilasi hukum Islam sangat penting karena
memastikan bahwa perkawinan dilakukan dengan cara
yang baik dan sesuai dengan tuntunan agama, sehingga
dapat membentuk keluarga dan masyarakat yang
harmonis dan stabil. Aturan dan regulasi yang berkaitan
dengan perkawinan harus diterapkan dan diperhatikan
dengan seksama dalam masyarakat Muslim untuk
memastikan bahwa perkawinan dilakukan dengan benar
dan sesuai dengan ajaran Islam.

Kata kunci: Relavansi konsep perkawinan Dalam kompilasi huku islam


PENDAHULUAN perkawinan memiliki tujuan mulia seperti
Konsep perkawinan dalam hukum membentuk keluarga yang harmonis,
Islam memiliki relasi yang sangat erat menjamin keturunan, dan menyediakan
dengan kompilasi hukum Islam. Dalam dukungan emosional dan material bagi
Islam, perkawinan dianggap sebagai pasangan suami istri.
bentuk kontrak sosial yang sangat
penting dan memainkan peran penting Konsep perkawinan dalam hukum
dalam pembentukan keluarga dan Islam memiliki hubungan erat dengan
masyarakat. kompilasi hukum Islam. Kompilasi hukum
Islam adalah kumpulan aturan dan regulasi
Menurut hukum Islam, yang mengatur berbagai aspek kehidupan
perkawinan adalah ikatan antara seorang masyarakat Muslim, termasuk perkawinan.
pria dan seorang wanita yang didasarkan Kompilasi ini berdasarkan pada Al-Qur'an
pada kesepakatan dan persetujuan kedua dan hadits yang menjadi sumber utama
belah pihak. Ini mencakup aspek-aspek hukum Islam.
seperti hak dan kewajiban, tanggung
jawab, dan tanggung jawab ekonomi. Oleh karena itu, relevansi konsep l l l

perkawinan dalam kompilasi hukum Islam


l l l l l l

Dalam kompilasi hukum Islam, adalah bahwa konsep ini memiliki pengaruh
l l l l l l

perkawinan diatur dengan sangat detail yang kuat terhadap kehidupan masyarakat
l l l l l l l l l

dan mencakup banyak aspek, seperti Muslim. Kompilasi hukum Islam l l

syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh memastikan bahwa perkawinan dilakukan l l l l l l l l

calon suami dan calon istri, proses dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai
l l l l l l l l

pernikahan, dan hak-hak yang melekat dan tata cara yang ditentukan oleh agama,
l l l l l l l l l l

pada suami dan istri setelah perkawinan. sehingga membantu untuk memastikan l l l l

bahwa perkawinan dilakukan dengan benar


l l l l l l l l

dan tidak melanggar hukum.


Konsep perkawinan dalam hukum
l l l l

Islam juga memperhitungkan masalah-


masalah seperti talak (cerai), zihar Relevansi konsep perkawinan dalam l l l l l

(membandingkan istri dengan ibu kompilasi hukum Islam adalah pentingnya l l l l l l

kandung), li'an (berbohong di hadapan hukum Islam dalam menentukan cara hidup l l l l l l

hakim untuk menghindari perceraian), masyarakat Muslim dan memastikan bahwa


l l l l l l l l l

dan penulisan nikah. Semua masalah ini perkawinan dilakukan dengan tepat sesuai l l l l l l l

diatur dalam kompilasi hukum Islam dan dengan nilai-nilai dan tata cara yang l l l l l l l l l

memiliki implikasi yang sangat penting ditentukan oleh agama. l l l l

bagi keberlangsungan perkawinan.


kepemimpinan keluarga kepada suami METODE PENELITIAN l

dalam kehidupan berumah tangga. Penulis mempergunakan model l l

Relevansi konsep perkawinan penelitian deskriptif, dengan mengambarkan l l l l l

dalam kompilasi hukum Islam berawal keadaan atau gejala yang terjadi kemudian
l l l l l l l l l l

dari keyakinan bahwa hukum Islam menentukan hubungannya dalam masyarakat, l l l l l l l l l

memiliki peran penting dalam lalu memberi penekanan dari konsep konsep
l l l l

menentukan cara hidup masyarakat yang relevan dan juga


l l l l

Muslim. Hukum Islam mengatur segala


aspek kehidupan, termasuk perkawinan,
yang dianggap sebagai institusi sosial
yang sangat penting.

Perkawinan merupakan ikatan


antara dua individu yang disahkan oleh
agama dan negara. Dalam hukum Islam,

04 |
mencoba menggambarkan pendapat- pendapat
l l l l l l l l secara hakiki adalah bermakna akad dan secara
l l l l l l l l l l l l l

para ulama pada satu fokus permasalahan,


l l l l l l l l l l l majas bermakna wat’un. 15 Sedangkan arti
l l l l l l l l

kemudian menganalisa
l pendapat-pendapat l l l l l l l
nikah menurut istilah adalah melakukan suatu
l l l l l l l l

tersebut, kemudian mengali hasilnya. l l l l


akad atau perjanjian untuk mengikat diri antara
l l l l l l l l l l

seorang laki-laki dengan seorang wanita untuk l l l l l l l

PEMBAHASAN l l l
menghalalkan suatu hubungan kelamin antara l l l l l l l l l

1. Pengertian Perkawinan menurut hukum l l l


keduanya sebagai dasar suka rela atau keridhaan l l l l l l l l l l l l

islam l hidup keluarga yang diliputi rasa kasih sayang l l l l l l l l

Perkawinan yang dalam istilah agama l l l l l l l l l


dan ketentraman dengan caranya.
l l l l l l l

disebut “Nikah” ialah melakukan suatu l l l l l l


Dalam setiap perikatan akan timbul l l l l l l l

akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri


l l l l l l l l
hak-hak dan kewajiban pada dua sisi.
l l l l l l l l

antara seorang laki-laki dan wanita untuk


l l l l l l l l l
Maksudnya, apabila mempunyai kemauan atau
l l l l l l l l l l

menghalalkan hubungan kelamin antara l l l l l l l l


kesanggupan yang dipadukan dalam satu l l l l l l l l

kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu l l l l l


ketentuan dan disayaratkan dengan kata-kata, l l l l l l l l l l l

hidup berkeluarga yang diliputi rasa kasih l l l l l l


atau sesuatu yang bisa dipahami demikian,
l l l l l l l l

sayang dan ketentraman (mawaddah wa l l l l l l l l l


maka dengan itu terjadilah peristiwa hukum
l l l l l l

rahmah) dengan cara-cara yang diridhai


l l l l l l l l l
yang disebut dengan perikatan.
l l l l

oleh Allah SWT. l l


Dari pengertian di atas walaupun ada l l l l l l l l

perbedaan pendapat tentang pengertian l l l l l l

Perkawinan akan berperan setelah l l l l l l


perkawinan, tetapi dari semua rumusan yang l l l l l l l

masing-masing pasangan siap melakukan l l l l l l l l


dikemukakan ada satu unsur yang merupakan l l l l l l l l

peranannya yang positif dalam l l l l l l


kesamaan dari seluruh pendapat, yaitu, bahwa
l l l l l l l l l

mewujudkan tujuan dalam pernikahan. l l l l l l


nikah itu merupakan suatu perjanjian perikatan
l l l l l l l l

Allah tidak menjadikan manusia seperti l l l l l l l


antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.
l l l l l l l l l

makhluk-makhluk lainnya, yang hidup l l l l l


Perjanjian di sini bukan sembarang perjanjian l l l l l l l

bebas mengikuti nalurinya dan l l l l


seperti perjanjian jual-beli atau sewa-menyewa, l l l l l l l

berhubungan antara jantan dan betina l l l l l l l l


tetapi perjanjian dalam nikah adalah merupakan
l l l l l l l l l l l

secara bebas atau tidak ada aturan. Akan l l l l l l l l l l l l


perjanjian suci untuk membentuk keluarga l l l l

tetapi, untuk menjaga kehormatan dan l l l l l l


antara seorang laki-laki dan seorang perempuan
l l l l l l l l l

martabat manusia, Allah memberikan l l l l l l l l


untuk menghalalkan hubungan antara keduanya l l l l l l l l l

tuntutan yang sesuai dengan martabat l l l l l l l


dan juga mewujudkan kebahagiaan dan
l l l l l l l l

manusia1. l l
ketentraman serta memiliki rasa kasih sayang, l l l l l l l l

Pengertian perkawinan ada beberapa l l l l l l l


sesuai dengan sistem yang telah ditentukan oleh l l l l l

pendapat yang satu dan lainnya berbeda. l l l l l l l l


syari’at Islam. l l l

Tetapi perbedaan pendapat ini sebetulnya l l l l l l


Perkawinan bagi manusia bukan l l l l l l

bukan untuk memperlihatkan pertentangan l l l l l


sekedar persetubuhan antara jenis kelamin yang l l l l l l l

yang sungguh-sungguh antara pendapat yang


l l l l l l l
berbeda, sebagai makhluk yang disempurnakan l l l l l l l

satu dengan yang lain.


l l l l
Allah, maka perkawinan mempunyai tujuan
l l l l l l l l

Menurut ulama Syafi’iyah adalah l l l l l l l


untuk membentuk keluarga yang bahagia dan l l l l l l l

suatu akad dengan menggunakan lafal nikah


l l l l l l l l l
kekal. l

atau zawj yang menyimpan arti wati’


l l l l l l l
Dengan demikian agama Islam l l l l l l

(hubungan intim). Artinya dengan pernikahan l l l l l l


memandang bahwa, perkawinan merupakan l l l l l l l l

seseorang dapat memiliki atau dapat l l l l l l l


basis yang baik dilakukan bagi masyarakat
l l l l l l l l l l

kesenangan dari pasangannya. l l l l l l l


karena perkawinan merupakan ikatan lahir batin
l l l l l l l l l l

yang sah menurut ajaran Islam, dan merupakan


l l l l l l l l l

Suatu akad tidak sah tanpa l l l l l l l


perjanjian yang mana hukum adat juga berperan l l l l l l l l l

menggunakan lafal-lafal yang khusus seperti l l l l l l l


serta dalam penyelesaian masalah-masalah l l l l l l l l l l l

akan kithabah, akad salam, akad nikah. Nikah


l l l l l l l l l l l l
perkawinan seperti halnnya pernikahan dini atas l l l l l l l l

1
Wahyono Darmabrata, hukum perkawinan.Jakarta : Rizkita,
latar belakang yang tidak lazim menurut hukum
l l l l l l l

2019,hlm.128 adat hingga hal ini adat menjadikan hukum


l l l l l l l l

04 |
untuk mengawinkan secara mendesak oleh l l l l l pada ketentuan hukum agama dan kepercayaan
l l l l l l l l l l

aparat desa, yang itu mengacu kepada


l l l l l l l l masing-masing; (3) Asas monogami; (4) Calon
l l l l l l

kesepakatan masyarakat yang tidak lepas dari l l l l l l l l l l l suami dan istri harus telah dewasa jiwa dan
l l l l l l l l

unsur agama. l l l raganya; (5) Mempersulit terjadinya perceraian;


l l l l l l l

a. Perkawinan menurut Kompilasi l l l (5) Hak dan kedudukan suami istri adalah l l l l l l l

Hukum Islam l seimbang. l

Defini perkawinan juga sebagaimana l l l l l l l Menarik untuk dianalisis, asas-asas l l l l l l l

tercantum dalam Kompilasi Hukum Islam l l l l l perkawinan ini memiliki landasan yang tegas l l l l l l l

pasal 2 yang berbunyi: Perkawinan menurut


l l l l l seperti yang termuat dalam al-Qur’an dan l l l l l l l

hukum Islam adalah Pernikahan, yaitu akad l l l l l l l l l Hadits. Seperti yang diurai oleh M. Rafiq, asas
l l l l l l

yang sangat kuat atau mitsaqon gholidhon


l l l l l l l yang pertama dan keempat dapat dilihat
l l l l l l l l

untuk mentaati perintah Allah dan l l l l l l rujukannya pada firman Allah: l l l l l l l

melaksanakannya merupakan ibadah2. Kata l l l l l l l l l l l "Dan diantara tanda-tanda kebesaran- l l l l l l l l l l

miitsaaqan ghaliidhan ini ditarik dari firman l l l l l l l l Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
l l l l l l

Allah SWT:
l l dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
l l l l

"Dan bagaimana kamu akan l l l l l l l l dan merasa tenteram kepadanya, dan


l l l l l l l l

mengambil mahar yang telah kamu berikan l l l l l l l dijadikannya diantaramu rasa kasih l l l l l l l l l

pada istrimu, padahal sebagian kamu telah


l l l l l l l l l saying. Sesugguhnya pada yang demikian itu
l l l l l l

bergaul (bercampur) dengan yang lain l l l l l benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya l l l l l l l l l l l

sebagai suami-istri. Dan mereka (istri- l l l l l bagi kaum yang berfikir" (QS. Al Rum: 21).
l l l l

istrimu) telah mengambil dari kamu l l l l Berkenaan dengan prinsip kedua, l l l l

perjanjian yang kuat (miitsaaqan l l l l l l l sesuatu yang telah jelas dimana hukum yang l l l l l l l

ghaliizhan)". l l ingin ditegakkan harus bersumber pada al- l l l l l l

Berkenaan dengan tujuan perkawinan l l l l l l Quran dan al-Hadits. Prinsip ketiga dapat dilihat l l l l l l l l

tersebut dimuat dalam pasal berikutnya yaitu l l l l l l l pada firman Allah:


l l l l l

pasal 3 yang berbunyi:


l l l “Dan jika kamu takut tidak akan dapat l l l l l l l l l

"Perkawinan bertujuan untuk l l l berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan l l l l l l l

mewujudkan kehidupan rumah tangga yang l l l l l l yatim (bilamana kamu mengawininya), maka
l l l l l l l l l

sakinah, mawaddah, dan rahmah (tenteram,


l l l l l l l l l kawinlah dengan wanita-wanita lain yang kamu
l l l l l l l l l l

cinta dan kasih sayang)". l l l l l senangi, dua, tiga, empat. Kemudian jika kamul l l l l l l

takut tidak dapat berlaku adil maka kawinlah


l l l l l l l l l l

Tujuan ini juga dirumuskan melalui l l l l seorang saja atau budak-budak yang kamu l l l l l l l l l

firman Allah SWT: l l l miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat l l l l l l

"Dan diantara tanda-tanda kebesaran- l l l l l l l l l l kepada tidak berbuat aniaya”. (QS. an-Nisa: 3) l l l l l l l l l

Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri


l l l l l l Asas kelima sesuai dengan Hadits Rasul l l l l l l l

dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung


l l l l yang berbunyi: l

dan merasa tenteram kepadanya, dan


l l l l l l l l "Perbuatan halal yang paling dibenci l l l l l l

dijadikannya diantaramu rasa kasih saying.


l l l l l l l l l l Allah adalah perceraian". (HR. Abu Daud dan
l l l l l l l l l l

Sesugguhnya pada yang demikian itu benar- l l l l l l at- Tirmidzi)


l

benar terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya l l l l l l l l l l Asas keenam sejalan dengan firman l l l l l l l

bagi kaum yang berfikir".


l l l Allah:
l l

”(karena) bagi orang laki-laki ada l l l l l l l l

2. Rukun dan Syarat Perkawinan l l l l l bagian daripada apa yang mereka usahakan dan
l l l l l l l l l l l l l

Asas perkawinan menurut UU No. l l l l bagi para wanitapun ada bagian dari apa yang
l l l l l l l l l l l l l

1/1974 adalah: (1) Tujuan perkawinan adalah l l l l l l l l l mereka usahakan” l l l l

membentuk keluarga yang bahagia dan kekal; l l l l l l l l Rukun dan syarat perkawinan terdapat l l l l l l l

(2) Sahnya perkawinan sangant tergantung l l l l l l l beberapa ragam perspektif. Pertama, Perspektif l l l l l l

Fiqh. Rukun dan syarat keduanya mengandung l l l l l l

2
UURI No. 1 Tahun 1974. 2007. Tentang Perkawinan arti yang berbeda dari segi bahasa. Rukun itu
l l l l l l l

dan Kompilasi Hukum Islam. Bandung: Citra Umbara. adalah sesuatu yang berada di dalam hakikat
l l l l l l l l l l l

04 |
dan merupakan bagian atau unsur yang
l perkawinan ada lima dan masing-masing rukun l l l l l l l l l l l l l l l

mewujudkannya, sedangkan syarat adalah itu memiliki syarat-syarat tertentu. Yakni: l l l l l l l l l l l l l l

sesuatu yang berada di luarnya dan tidak 1. Calon suami, dengan syarat:
l l l l l l l l l l l l l

merupakan unsurnya. Syarat itu ada yang a. Beragama islam l l l l l l l l l l l l l

berkaitan dengan rukun dalam arti syarat b. Laki-laki


l l l l l l l l l l

yang berlalu untuk setiap unsur yang menjadi


l c. Jelas orangnya l l l l l l l

rukun. Ada pula syarat itu berdiri sendiri d. Dapat memberikan persetujuan l l l l l l l l l

dalam arti tidak merupakan kriteria dari


l l e. Tidak terdapat halangan perkawinan l l l l l l l l l l l l l l

unsur-unsur rukun3. Diskursus tentang rukun 2. Calon istri, dengan syarat: l l l l l

merupakan masalah yang serius dikalangan a. Beragama islam l l l l l l l l l l l l l l

fuqaha. Sebagai konsekuensinya terjadi l b. Perempuan l l l l l l

silang pendapat berkenaan dengan apa yang


l c. Jelas orangnya l l l l l l l l l l l

termasuk rukun dan mana yang tidak. Bahkan d. Dapat dimintai persetujuannya
l l l l l l l l l l l l l

perbedaan itu juga terjadi dalam menentukan e. Tidak terdapat halangan perkawinan
l l l l l l l l l l l l l l l

mana yang termasuk rukun dan mana yang


l 3. Wali nikah, dengansyarat:
l l l l l l l l l l l l

termasuk syarat. Bisa jadi sebagian ulama a. Laki-laki


l l l l l l l l l l l l

menyebutnya sebagai rukun dan ulama yang b. Dewasa l l l l l l l l l

lainnya menyebutnya sebagai syarat.


l c. Mempunyai hak perwalian
l l l l l l l l l l

Sebagai contoh, Abdurrahman al- d. Tidak terdapat halangan perwalian l l l l l l l l l l l l l l

Jaziri menyebut yang termasuk rukun adalah


l 4. Saksi nikah, dengan syarat: l l l l l l l l l l

ijab dan qabul dimana tidak aka nada nikah


l a. Minimal dua orang laki-laki
l l l l l l l l l l l l l l l l

tanpa keduanya. Sayyid Sabiq juga


l l b. Hadir dalam ijab qabul l l l l l l l l l l

menyimpulkan menurut fuqaha’, rukun nikah c. Dapat mengerti maksud akad l l l l l l l l l

terdiri dari ijab dan qabul. Sedangkan yang d. Islam l l l l l l l l

lain termasuk kedalam syarat.


l e. Dewasa l l l l l l l

Menurut Hanafiah, nikah itu terdiri 5. Ijab Qabul, dengan syarat: l l l l l l l l l

dari syarat-syarat
l yang terkadang a. Adanya pernyataan mengawinkan dari wali l l l l l l l l l l l l l l l l l l

berhubungan dengan sighat, berhubungan b. Adanya pernyataan penerimaan dari calon l l l l l l l l l l l l l l

dengan dua calon mempelai dan mempelai pria l l l l l l l

berhubungan dengan kesaksian. Menurut c. Memakai kata-kata nikah, tazwij, atau l l l l l l l l l l l l l l

Syafi’iyyah, syarat perkawinan itu


l terjemahan dari kedua kata tersebut l l l l l l l l l l l

adakalanya
l l d. Antara ijab dan qabul bersambungan
l l l l l l l l l l l

menyangkut sighat, wali, calon e. Antara ijab dan qabul jelas maksudnya l l l l l l l l l l l l l

suami-istri dan juga syuhud (saksi).l f. Orang yang terkait dengan ijab dan qabul l l l l l l l l l l

Berkenaan dengan rukunnya, bagi mereka tidak sedang ihram haji atau umrah l l l l l l l l l l l l l

ada lima, yakni calon suami-istri, wali, dua


l l g. Majlis ijan dan qabul itu harus dihadiri l l l l l l l l l l l l

orang saksi, dan sighat. Menurut Malikiyyah,


l minimum empat orang yaitu calon l l l l l l l l l

rukun nikah itu ada lima, yakni wali, mahar, mempelai atau wakilnya, wali dari mempelai l l l l l l l l l l l l l l l l

calon suami- istri dan sighat. Jelaslah para


l wanita dan dua orang saksi. l l l l l l l l l l l l l

ulama tidak saja berbeda


l dalam Perspektif UU No. 1 Tahun 1974
l l l l l l l l

menggunakan kata rukun dan syarat, tetapi Tentang Perkawinan. Berbeda dengan perspektif l l l l l l l l l l l l l

juga berbeda dalam detailnya. Malikiyyah l fiqh, UU No. 1/1974 tida k mengenal adanya l l l l l l l l l l l l

tidak menempatkan saksi sebagai rukun, l rukun perkawinan. Ada yang menjelaskan l l l l l l l l l l l l

sedangkan Syafi’i menjadikan dua orang l bahwa syarat ialah segala hal yang harus l l l l l l l l l l l l l l l l l

saksi sebagai rukun.


l dipenuhi berdasarkan peraturan Undang- l l l l l l l l

Menurut Jumhur Ulama rukun Undang. Syarat perkawinan ialah segala hal l l l l l l l l l l l l

mengenai perkawinan yang harus dipenuhi l l l l l

3
Amir syarifuddin. Hukum Perkawinan Islam di berdasarkan peraturan Undang-Undang4, l l l l l l l

Indonesia, antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang


Perkawina. Jakarta: Kencana. 2006 Abdul Kadir Muhammad, hukum perdata Indonesia,
4

bandung : Citra Aditya Bakti, 2000, hlm.76


04 |
sebelum perkawinan dilangsungkan. Syarat l l l l l l Berbeda dengan UU No. 1/1974, Kompilasi l l l

perkawinan itu banyak dan telah dirinci l l l l l l Hukum Islam ketika membahas rukun l l l l

dalaml Undang-Undang lperkawinan. l l l l perkawinan tampaknya mengikuti sistematika l l l l l l l

Tampaknya UUP hanya memuat hal-hal yang


l l l l l l l l l fiqh yang mengaitkan rukun dan syarat. Ini l l l l l l

berkenaan dengan syarat-syarat perkawinan. l l l l l l l l l dimuat dalam pasal 14. Kendatipun kompilasi l l l l l l l

Didalam Bab II Pasal 6 ditemukan ayat-ayat


l l l l l l l l l l hukum Islam menjelaskan lima rukun l l l l

perkawinan, sebagai berikut: l l l l perkawinan sebagaimana fiqh, ternyata dalam l l l l l l l l l l

1) Perkawinan harus didasarkan atas l l l l l l l l uraian persyaratannya kompilasi hukum islam


l l l l l l l l

persetujuan kedua calon mempelai l l l l mengikuti UUP yang melihat syarat hanya l l l l l l

2) Untuk melangsungkan perkawinan l l l l berkenaan dengan persetujuan kedua calon l l l l l l

seorang yang belum berumur 21 tahun harus l l l l mempelai dan batasan umur. l l l l l

mendapat izin kedua orang l l l l Pada pasal-pasal berikutnya juga l l l l l l l l

3) Dalam hal salah seorang dari l l l l l l l dibahas tentang wali (pasal 19), saksi (pasal 24),
l l l l l l l l l

kedua orang tua telah meninggal dunia atau l l l l l l l l akad nikah (pasal 27) namun sistematikanya
l l l l l l l l l

dalam keadan tidak mampu menyatakan


l l l l l l l l l diltakkan pada bagian yang terpisah dari l l l l l l l l l

kehendaknya, maka izin dimaksud ayat (2) l l l l l l l pembahasan rukun. Sampai disini, Kompilasi l l l l l l

pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang


l l l l l l Hukum Islam tidak mengikuti skema fiqh, juga l l l l

mampu menyatakan kehendaknya


l l l l l l tidak mengikuti UU No. 1/1974 ya ng hanya
l l l l

4) Dalam hal kedua orang tua telah l l l l l l l membahas persyaratan perkawinan menyangkut l l l l l l l l

meninggal dunia atau dalam keadaan tidak l l l l l l l l l l kedua calon mempelai. l l l

mampu untuk menyatakan kehendaknya


l l l l l l Bagian ketiga megenai wali nikah, pasal l l l l l l l l

maka izin diperoleh dari wali, orang yang


l l l l l l 19 Kompilasi Hukum Islam menyatakan: “Wali l l l l l l

memelihara atau keluarga yang mempunyai l l l l l l l l nikah dalam perkawinan merupakan rukun yang
l l l l l l l l

hubungan darah dalam garis keturunan lurus l l l l l l l harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita
l l l l l l

keatas selama mereka masih hidup dan dalam


l l l l l l l l l yang bertindak untuk menikahkannya”.
l l l l l

keadaandapatmenyatakan kehendaknya
l l l l l l l l l l Selanjutnya, pasal 20 dinyatakan: l l l l l l l

5) Dalam hal ada perbedaan pendapat l l l l l l l l l 1) Yang bertindak sebagai wali nikah l l l l l l

antara orang-orang yang disebut dalam


l l l l l l l l ialah seorang laki-laki yang memenuhi syarat
l l l l l l l l

ayat(2), (3), dan (4) pasal ini, atau salah


l l l l l l l l l hukum Islam yakni muslim, akil dan baligh. l l l l l

seorang lebih diantara mereka tidak l l l l l l 2) Wali nikah terdiri dari l l l

menyatakan pendapatnya, maka pengadilan l l l l l l l l l l a.Wali nasab l l l l

dalam daerah hokum tempat tinggal orang


l l l l l l l b.Wali hakim l l

yang akan melangsungkan perkawinan atas


l l l l l l l l l Pada pasal 21, dibahas empat l l l l l l l

permintaan orang tersebut dapat memberikan l l l l l l kelompok wali nasab yang pembahasannya l l l l l l l l

izin setelah terlebih dahulu mendengar orang- l l l l sama dengan fiqh Islam seperti pertama,
l l l l l l

orang tersebut dalam ayat (2), (3), dan (4)


l l l l l l kelompok kerabat laki-laki garis lurus keatas. l l l l l l l

dalam pasal ini.


l l l l Kedua, kelompok kerabat saudara laki-laki l l l l l l l l

6) Ketentuan tersebut ayat (1) sampai l l l l l kandung, seayah dan keturunan laki-laki
l l l l l l l

dengan ayat (5) pasal ini berlaku sepanjang l l l l l l l l mereka. Ketiga, kelompok kerabat paman, yakni l l l l l l l

hukum masing-masing agamanya dan l l l l l l l saudara laki-laki kandung ayah, saudara seayah
l l l l l l l l l l l l l

kepercayaannya itu dari yang bersangkutan l l l l l l l l dan keturunan laki-laki mereka. Keempat,
l l l l l l

tidak menentukan lain. l l l kelompok saudara laki-laki kandung kakek, l l l l l l l

Selanjutnya pada pasal 7, terdapat l l l l l l l l saudara laki-laki seayah kakek, dan keturunan
l l l l l l l l l l

persyaratan-persyaratan yang lebih rinci. l l l l l l l laki-laki mereka. Menyangkut dengan wali


l l l l l l

Berkenaan dengan calon mempelai pria dan l l l l l l l hakim, dinyatakan pada pasal 23 yang berbunyi:
l l l l l l l l l

wanita, undang-undang mensyaratkan batas


l l l l l l l l l 1) Wali hakim dapat bertindak sebagai l l l l l l l

minimum umur calon suami sekurang- l l l wali nikah apabila wali nasab tidak ada atau
l l l l l l l l l l l l l

kurangnya berumur 19 tahun dan calon istri


l l l l l tidak mungkin menghadirinya atau tidak
l l l l l l

sekurang-kurangnya berumur 16 tahun. l l l l diketahui tempat tinggalnya atau ghaib atau l l l l l l l l l

Perspektif Kompilasi Hukum Islam. l l ‘adhal atau enggan


l l l l l

04 |
2) Dalam hal ini wali ‘adhal atau l l l l l l l l Kencana. l l

enggan maka wali hakim baru dapat l l l l l l l l Soemiyati. 1999. Hukum Perkawinan Islam l l l l

bertindak sebagai wali nikah setelah ada l l l l l l l l dan UU Perkawinan (UU No. 1 Tahun
l l l l

putusan Pengadilan Agama tentang wali l l l l l l l l 1974). Yogyakarta: Liberty. l l l

tersebut. Summa, Muhammad Amin. 2005. Hukum l l l l

Dalam pembahasan saksi nikah, l l l l l l l


Keluarga Islam di Dunia Islam. Jakarta: l l l l l l l l

Kompilasi Hukum Islam juga masih senada l l l l l l


Raja Grafindo Persada.
l l l l l

dengan apa yang berkembang dalam fiqh. l l l l l l l


Syarifudin, Amir. 2006. Hukum Perkawinan
l l l l

Pada bagian keempat pasal 24 ayat 1 dan 2


l l l l l l l l l l
Islam di Indonesia antara Fiqh
l l l l l

dinyatakan bahwa saksi nikah merupakan Munakahat dan UU Perkawinan. Jakarta: l l l l l l l l l

Kencana.
l l l l l l l l l

rukun nikah dan setiap perkawinan harus


l l

Syarifuddin, Amir. 2006. Hukum Perkawinan


l l l l l l

disaksikan oleh dua orang saksi.


l l l l

Islam di Indonesia, antara Fiqh


l l l l l

l l l l l

Munakahat dan Undang-Undang Perkawina.


KESIMPULAN
l l l l l l l l

Jakarta: Kencana.
Kompilasi Hukum Islam yang tidak
l l l l l

l l l l

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974


dapat dipisahkan, disini Kompilasi Hukum
l l l

l l l l l

tentang Perkawinan Peraturan Pemerintah


Islam hadir untuk mempertegas atau
l l l l l l

l l l l l

Nomor 9 Tahun 1975.


menjadi dasar bagi keperdataan Islam di
l

UURI No. 1 Tahun 1974. 2007. Tentang


l l l l l l l l

Indonesia, sedangkan fiqh merupakan suatu


l l

Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.


l l l l l l

sumber hukum dimana Kompilasi Hukum


l l l l l

Bandung: Citra Umbara.


l l l

Islam terbentuk.
l l l l

Wahyono, Darmabrata. 2009. Hukum


l

Syari’at Islam telah sungguh-


l l l l l

Perkawinan Perdata (Syarat Sahnya


l l l l

sungguh memperhatikan segala


l l l l l l l l

Perkawinan, Hak dan Kewajiban Suami Istri,


l l l l

permasalahan keluarga, karena keluarga


l l l l l l l

Harta Benda Perkawinan). Jakarta: Rizkita


l l l l l l l l l l

merupakan pondasi pertama dalam l l l l l l l l l

l l l l l l l

membangun sebuah bahtera dalam berumah l l l l l l l

tangga di masyarakat. Ketika bahtera


l l l l l l l l l

rumah sudah terbangun kuat dan didirikan l l l l l l

dengan dasar yang sehat dan fondasi yang l l l l l l l l

kuat pula, maka produk masyarakatnya pun


l l l l l l l l l

menjadi kuat, mereka akan dapat hidup l l l l l l l

berbahagia dan sejahtera dunia akhirat. l l l l l l l l l

REFERENSI
Abdul Kadir, Muhammad. 2000. Hukum
l l l l

Perdata Indonesia, Bandung: Citra Aditya l l l l l l l

Bakti. l

Azzam, Abdul Aziz Muhammad, Prof. Dr.


l l l l l l

dan Prof. Dr. Abdul Wahhab Sayyed


l l l l l

Hawwas, penerjemah: Dr. H. Abdul Majid


l l l l l

Khon, M. Ag. 2009. Fiqh Munakahat: l l l l

Khitbah, Nikah dan Talak. Jakarta: Amzah. l l l l l l l l l l

Ghozali, Abdul Rahman Prof. Dr., M.A. l l l l l

2008. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana. l l l l l l l l

Ghozali, Abdul Rohman. 2008. Fiqh l l l

Munakahat, Jakarta: Kencana Prenada l l l l l l l l l l

Media l

Group.
Nuruddin, H. Amiur Dr., MA. dan Drs. l l l

Azhari Tarigan, M.Ag. 2006. Hukum


l l l l l

Perdata l l

Islam di Indonesia. Cet. 3. Jakarta: l l l l l

04 |
04 |

Anda mungkin juga menyukai