Anda di halaman 1dari 3

Metode Penelitian

Objek Penelitian

Penelitian ini menjadikan warung bakso sebagai objek penelitian. Warung bakso yang
diteliti dari empat kota yang berbeda yaitu, Malang, Madiun, Magelang, dan Padang. Usaha
makanan ini menjual bakso sebagai produk utamanya.

Sumber dan Jenis Data

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer. Data primer
merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Menurut Widyoko
tahun 2013, data primer adalah data yang secara langsung diperoleh melalui interaksi
peneliti dengan objek yang diteliti baik dengan wawancara ataupun mengisi kuisioner.

Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk memperoleh informasi usaha berupa :


omset perhari, modal yang dikeluarkan perhari, proses produksi produk, alasan memilih
tempat tersebut, serta target pelanggan.

Jenis Data

Penelitian ini menggunakan metode riset kulatitatif. Menurut Bogdan dan Bigden, S. (1992:
21-22) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan dan tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Penelitian menggunakan metode
ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman untuk yang sifatnya umum terhadap
kenyataan yang sebenarnya dari prespektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak
ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan
sosial yang menjadi tujuan penelitian. Data kualitatif bersifat subjektif.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu, wawancara dan observasi.

1. Wawancara
Wawancara ialah proses memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan
berinteraksi langsung dengan subjek penelitian. Wawancara yang dilakukan peneliti
kepada pedagang bakso dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Dalam
penelitian ini melakukan tanya jawab secara langsung dengan pemilik usaha warung
bakso yang dilakukan oleh empat orang peneliti di empat kota yang berbeda.
2. Observasi
Observasi ialah proses memperoleh data dengan cara peneliti melakukan
pengamatan terhadap objek. Observasi tidak memerlukan interaksi antara peneliti
dengan objek peneliti. Peneliti melakukan observasi pada warung bakso guna
memperoleh data mengenai proses penjualan, kebersihan dan kesehatan produk
yang dijual yaitu bakso.

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh semua anggota kelompok melalui wawancara secara
langsun yang dilakukan di empat kota berbeda yaitu, Malang, Magelang, Madiun dan
Padang. Hasil wawancara sebagai berikut:

a. Warung Bakso Pak Man


Warung ini merupakan usaha makanan yang memproduksi dan menjual
bakso sebagai produk utamanya. Usaha ini terletak di Jalan Letjend S. Parman NO.
56A. Usaha ini berdiri dari tahun 2010. Target pelanggan ini adalah warga yang
berasal dari wilayah sekitar warung bakso ini. Warung ini hanya memiliki satu orang
pelayan yang merupakan istri dari Pak Man sendiri. Istri Pak man ini bekerja di
bagian produksi, sedangkan bagian penjualan ditangani langsung oleh Pak Man.
Dalam proses oencatatan penjualan atau pembukuannya Pak Man melakukan
pencatatan pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Proses penyediaan bahan
baku Pak man memiliki supplier tetap untuk daging sapi dan untuk bumbu bumbu
belanja sendiri di pasar. Bahan baku ini di beli setiap hari untuk menjaga kualitas
produk agar tetap segar. Dan untuk omset perhari Pak Man dapat memperoleh
sebesar Rp. 500.000.
b. Warung Bakso Bu Warni
Warung ini merupakan bisnis ke tiga yang dijalankan Bu Warni. Bisnis Bu
Warni yang lain juga bergerak di bidang makanan yaitu warteg dan ayam geprek.
Usaha ini terletak di Jalan Magelang-Yogya, Mertoyudan, Kefugdowo, Kota
Magelang 56172. Pemilihan lokasi yang berada di jalan utama tak lain karena target
pelanggannya adalah pegawai kantoran dan wisatawan. Usaha ini bediri pada tahun
2018 dan beroperasi dari jam 9.00 am sampai jam 9.00 pm. Barang dagang usaha
ini tidak hanya bakso namun juga tersedia menu mie ayam sebagai usaha dalam
mengembangkan bisnisnya. Usaha ini memiliki dua orang karyawan yang bekerja di
bidang penjualan, sedangkan bagian produksi ditangani langsung oleh pemilik usaha
tersebut yaitu Bu Warni. Dan melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran
setiap harinya.
c. Warung Bakso Ibu Ririn
Warung bakso ini dikelola oleh Ibu Ririn bersama dengan suaminya di Jalan
Majapahit, Winongo, Kota Madiun. Warung ini berlokasi di rumah Ibu Ririn dan
sekeluarga. Usaha ini sudah berjalan sejak tahun 2016. Latar belakang Ibu Ririn
berjualan bakso adalah karena background keluarga Ibu Ririn yang berbisnis di
bidang kuliner yaitu sejak zaman nenek Bu Ririn. Berbeda dari usaha bakso
sebelumnya Ibu Ririn lebih memilih untuk membeli bahan dan membuat bakso setiap
dua hari atau lebih dan menyimpannya di kulkas. Ibu Ririn mematok harga sangat
terjangkau yaitu Rp. 8.000 per porsi karena menyesuaikan dengan tingkat daya beli
masyarakat. Inovasi yang akan dilakukan dalam rangka mengembangkan usahanya
yaitu mendaftarkan produknya di Go-food dan Grab-food selain itu, tahun 2021 Ibu
Ririn berencana untuk membuka Warung Penyetan, karena warung baksonya masih
memiliki sisa ruang sekaligus memanfaatkan tempat yang tidak terpakai.
d. Warung Bakso Mas Maryono
Sesuai dengan namanya warung bakso ini milik Mas Maryono yang
merupakan seorang perantau. Ia menjalankan usahanya sejak tahun 2009 yang
dikelola bersama istrinya. Usaha ini terletak di Jalan Alai paeak kopi, Kota Padang.
Karena lokasinya yang strategis yaitu di pinggir jalan besar dan dekat dengan pasar
menjadikan warga sekitar sebagai target pelanggannya. Usaha ini buka dari pukul
10.00 am sampai 7.00 pm. Proses penyediaan bahan baku dilakukan oleh pemilik
dengan membeli sendiri di pasar setiap harinya setiap subuh dan langsung diolah.
Omset yang didapat per hari sebesar Rp. 1.000.000 dan terjual lebih dari 100
mangkok bakso. Dengan modal yang dikeluarkan sebesar Rp 700.000 – 800.000.
Mas Maryono memiliki rencana untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka
cabang di tempat yang lebih strategis untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Daftar Pustaka

Riduwan. 2010. Sekala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung Alfabeta.

Bodgan, dan Biklen, S.K. 1992, Qualitative Research for Education: an Introduction to
Theory and Methods, Boston: Allyn & Bacon.

Anda mungkin juga menyukai