Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Saat ini wisata kuliner dipenuhi dengan berbagai varian makanan, mulai dari

camilan, kue, sampai makanan khas nusantara. Berbagai pengusaha kuliner memutar otak

untuk menyajikan makanan yang berbeda dan memiliki inovasi, hal tersebut dilakukan

untuk menarik perhatian konsumen terhadap jenis makanan yang akan diproduksi. Semua

makanan itu dijual dengan harga yang berbeda-beda, disesuaikan dengan bahan makanan

yang digunakan. Untuk itu orang-orang pasti memilih makanan yang bisa membuat perut

kenyang dengan harga yang tidak menguras kantung. Makanan yang mudah dijangkau

dengan harga yang relatif murah dan dapat membuat perut kenyang adalah nasi goreng.

Nasi goreng merupakan makanan yang dicari oleh kalangan muda dan dewasa

dengan berbagai menu yang beraneka ragam. Biasanya tempat yang menyediakan nasi

goreng ini hanya melayani beberapa menu dan hanya  untuk sekedar makan saja. Karena

selera konsumen yang berbeda dan berubah-ubah setiap waktu, maka saya berencana

akan membuat kedai nasi goreng dengan berbagai menu dan perubahan menu setiap dua

minggu sekali serta menyediakan aneka minuman. Itu dilakukan untuk menghindari

konsumen yang bosan dengan cita rasa nasi goreng yang itu-itu saja, dan untuk

mengenalkan berbagai varian menu dalam nasi goreng yang mungkin konsumen belum

pernah mencobanya. Dan saya memberi nama “Kedai Nasgor Berkah”.

1
1.2              Peluang Usaha

Setelah saya melakukan penelitian di beberapa tempat makan yang menyediakan

nasi goreng, mereka hanya menyediakan beberapa menu yang monoton dan tempat yang

sederhana. Sehingga peluang usaha untuk mendirikan usaha ini sangat besar. Kelebihan

dari “Kedai Nasgor Berkah” adalah kami menyediakan tempat yang nyaman untuk

makan dan berkumpul serta pelayanan yang memuaskan. Selain itu, sesuai dengan latar

belakang yang telah dikemukakan, kami akan menyediakan berbagai variasi menu nasi

goreng dan akan ada perubahan menu setiap dua minggu sekali sesuai dengan permintaan

konsumen serta menyediakan aneka minuman.

1.3              Permasalahan Yang Timbul

Setiap memulai usaha pasti akan timbul permasalahan, entah itu permasalahan

yang berasal dari dalam usaha itu sendiri maupun dari luar usaha. Dalam menjalankan

usahanya,  “Kedai Nasgor Berkah” ini menemui berbagai permasalahan, di antaranya

adalah:

1.        Dari segi konsumen, mereka mungkin sudah terbiasa dengan rasa nasi goreng yang biasa

saja, sehingga diperlukan promosi yang efektif efisien untuk menarik minat konsumen.

2.        Dari segi tempat, saat ini banyak tempat makan yang menjual nasi goreng di sepanjang

jalan. Untuk memudahkan konsumen menemukan “Kedai Nasgor Berkah”, kami mencari

tempat yang strategis serta mendekorasi kedai semenarik mungkin.

3.        Dari segi karyawan, karena usaha ini memerlukan berbagai variasi rasa, maka diperlukan

imajinasi dan kreativitas dari para koki.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1       Aspek Pasar

Sebelum memulai usaha, dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini, pertama

akan dilakukan kajian aspek pasar dengan menganalisis pasar potensial yang akan

dimasuki oleh produk yang dihasilkan. Dengan demikian akan diketahui keberadaan

pasar potensial yang dimaksud. Untuk mengetahui pasar potensial kami akan

menganalisis permintaan dan penawaran.

a.         Permintaan

Apabila dicermati, permintaan terhadap makanan yang murah dan membuat perut

kenyang serta perubahan menu semakin meningkat seiring dengan tingkat kejenuhan

konsumen terhadap makanan yang itu-itu saja. Dalam hal kuliner, umumnya konsumen

ingin mencoba hal yang baru, yang harus diperhatikan agar konsumen tetap setia

membeli produk kami adalah rasa yang enak dan sesuai dengan selera masyarakat

Indramayu.”Kedai Nasgor Berkah” selalu berusaha menjaga kualitas produk nasi goreng

agar konsumen yang menyukai rasa produk kami tetap menyukai cita rasa produk  dan

menjadi konsumen setia dan untuk menjaga tingkat permintaan agar tidak menurun.

b.        Penawaran

Mengingat besarnya peluang dalam usaha kiliner, maka kami akan memberikan

penawaran yang menarik bagi konsumen. Sesuai dengan konsep

3
utama kami yaitu menyediakan  perubahan menu setiap dua minggu sekali, hal ini

menjadikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen, selain itu kami memberikan harga

yang terjangkau dan tempat yang nyaman bagi konsumen.

2.2       Aspek Pemasaran

            Peran pemasaran dalam suatu usaha sangat penting, sebab pemasaran akan

menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan. Kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan

dalam pemasaran adalah melakukan segmentasi pasar, menetapkan pasar sasaran, dan

menentukan posisi pasar.

a.         Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar berarti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang

berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.

Beberapa aspek utama untuk mensegmentasi pasar adalah sebagai berikut:

i.      Aspek geografis. Karena sasaran kami adalah kalangan muda dan dewasa yang suka

berkumpul dengan teman-teman, maka “Kedai Nasgor Berkah” berada di sekitar Sport

Center Indramayu yang merupakan tempat berkumpulnya kalangan muda dan dewasa.

ii.     Aspek Demografis. Nasi goreng merupakan makanan yang diminati oleh kalangan muda

dan dewasa tanpa membedakan jenis kelamin.

iii.  Aspek Psikografis. Dengan harga yang terjangkau “Kedai Nasgor Berkah” bisa dinikmati

semua kalangan, dari kalangan bawah sampai kalangan atas.

iv.  Aspek Perilaku. Produk yang ditawarkan oleh usahawan sangat dipengaruhi oleh

perilaku konsumen. Konsumen akan mencari produk yang diinginkan jika mereka merasa

butuh dan ingin untuk membeli serta jika memiliki kesempatan untuk membeli. Karena

4
kesempatan konsumen yang berbeda-beda, dengan demikian “Kedai Nasgor Berkah”

buka dari sore pukul 16.00 WIB sampai 23.00 WIB.

b.        Menetapkan Pasar Sasaran (Targeting)

Targeting adalah melakukan evaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih satu

atau lebih segmen pasar yang dilayani. Target dari “Kedai Nasgor Berkah” mencakup

kalangan muda dan dewasa.

c.         Menentukan Posisi Pasar

Penentuan posisi pasar dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan dimasuki,

maka harus pula menentukan posisi mana yang akan ditempati dalam segmen tersebut.

Posisi pasar dari “Kedai Nasgor Berkah” adalah menciptakan image di benak konsumen

sebagai kedai yang menjual beraneka ragam menu nasi goreng dengan perubahan menu

setiap dua minggu  sekali.

2.3       Aspek Teknik dan Teknologi

Setelah dilihat dari aspek pasar maupun pemasaran, bahwa suatu rencana bisnis

dianggap layak, tahap yang selanjutnya dianalisis yaitu aspek teknik dan teknologi.

Dalam aspek ini terdapat tiga masalah pokok yang dihadapi sebuah usaha, yaitu masalah

penentuan posisi usaha, masalah desain dan masalah operasional.

a.         Masalah Penentuan Posisi Perusahaan

Dalam hal ini diputuskan bagaimana hendaknya posisi usaha ditentukan. Keputusan ini

mengenai pemilihan strategi berproduksi. Karena usaha ini bergerak di bidang kuliner,

maka strategi produksi yang digunakan oleh “Kedai Nasgor Berkah” adalah berproduksi

5
ketika ada konsumen yang memesan. Sehingga konsumen akan mendapatkan masakan

yang masih hangat untuk dinikmati.

b.        Masalah Desain

Masalah desain akan mencakup perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan,

seperti lokasi usaha. Lokasi usaha harus memperhatikan lokasi pasar dan bahan baku

yang tersedia. “Kedai Nasgor Berkah” berada di sekitar Sport Center Indramayu yang

dekat dengan pasar tradisional Indramayu yang menyediakan bahan baku yang

dibutuhkan dalam membuat nasi goreng varian rasa.

c.         Masalah Operasional

Masalah operasional biasanya timbul pada saat proses produksi sudah berjalan. Meliputi

rencana produksi, untuk usaha ini pembuatan nasi goreng sesuai dengan pesanan yang

diminta konsumen. Rencana persediaan, untuk persediaan bahan baku, “Kedai Nasgor

Berkah” menggunakan metode FIFO, yaitu bahan baku yang pertama masuk maka itulah

yang akan pertama diolah sesuai keinginan konsumen. Pengawasan kualitas produk,

dilakukan dengan menggunakan bahan baku yang masih segar dan dengan menjaga

kebersihan dalam mengolah bahan baku tersebut, hal ini sangat diperlukan untuk

kepuasan konsumen.

2.4       Aspek Manajemen

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan)

dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Dalam manajemen banyak sekali

fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli, di sini “Kedai Nasgor

6
Berkah” menggunakan fungsi manajemen Jepang (zero defect), dengan uraian sebagai

berikut:

a.         Planning (Perencanaan)

“Kedai Nasgor Berkah” memiliki tujuan memenuhi kebutuhan konsumen atas beraneka

ragamnya nasi goreng, tujuan ini dapat dicapai dengan adanya perencanaan yang matang.

Perencanaan yang dibuat “Kedai Nasgor Berkah”yaitu, untuk menarik minat konsumen

kami akan melakukan promosi melalui media elektronik. Untuk bahan baku yang

digunakan kami akan menyuplai dari pasar tradisional Indramayu, tentunya dengan

memilih bahan ku yang berkualitas baik. Dan untuk kebutuhan karyawan, akan dilakukan

perekrutan yang ketat, hal ini dilakukan agar kami mendapat karyawan yang bisa

memenuhi kebutuhan konsumen.

b.        Doing (Melakukan)

Berarti melakukan uji coba terhadap perencanaan yang telah dibuat. Dalam perencanaan

terdapat tiga poin utama, yaitu promosi, bakan baku dan karyawan. Dalam hal promosi,

kami mengunakan media elektronik berupa radio dan media sosial seperi facebook,

twitter dan BBM. Untuk bahan baku, kami akan melakukan survei pasar untuk

menentukan lokasi mana yang menyediakan bahan baku kualitas terbaik dengan harga

yang rendah. Untuk karyawan, akan diberikan pelatihan mengenai menu-menu apa yang

akan disajikan kepada konsumen, serta mereka akan dites mengenai kreativitas dan

imajinasi dalam membuat menu baru.

7
c.         Check (Pengecekan)

Berarti pengecekan terhadap hasil dan membandingkan sesuai dengan yang diinginkan.

Pengecekan ini lebih ditekankan pada produk yang akan dihasilkan, apakah sudah sesuai

standar atau tidak.

d.        Acting (Produksi)

Berarti menindak lanjuti atas apa yang didapat pada proses pengecekan. Apabila terdapat

kesalahan pada produk yang sudah melawati proses pengecekan, maka kami akan

mengkaji pada bagian mana yang kurang, dan kami akan memperbaiki sehingga tidak

merugikan konsumen.

2.5       Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, “Kedai Nasgor Berkah” mempekerjakan

kurang lebih 8 orang karyawan dengan rincian dan spesifikasi sebagai berikut:

a.         1 orang Manajer

Bertanggung jawab atas semua kegiatan di perusahaan mulai dari pemasaran, keuangan,

sumber daya manusia, serta produksi. Karena tanggung jawab manajer ini cukup banyak

dan memerlukan kemampuan yang memadai, maka seorang manajer pada “Kedai Nasgor

Berkah” haruslah lulusan S1 Sarjana Ekonomi.

b.        3 orang Koki

Bertanggung jawab dalam kegiatan produksi “Kedai Nasgor Berkah”. Mereka haruslah

memiliki kemampuan memasak serta memiliki daya kreativitas yang tinggi untuk

memenuhi keinginan konsumen.

8
c.         2 orang Pramusaji

Bertanggung jawab untuk melayani setiap konsumen yang datang di “Kedai Nasgor

Berkah”.

d.        1 orang kasir

Bertanggung jawab untuk melayani setiap transaksi pembayaran yang dilakukan oleh

konsumen di “Kedai Nasgor Berkah”.

e.         1 orang tenaga serabutan

Bertanggung jawab untuk membantu para karyawan dalam mengerjakan hal-hal yang

bersifat umum.

2.6       Aspek Finansial (Keuangan)

Tujuan menganalisis aspek keuangan adalah untuk menentukan rencana investasi

melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan

pengeluaran dan pendapatan. Berikut merupakan penjelasan mengenai aspek keuangan

pada “Kedai Nasgor Berkah”:

a.         Modal Tetap

= peralatan + perlengkapan

= Rp 7.000.000,- + Rp 15.000.000,- = Rp 22.000.000,-

b.        Modal Kerja

= biaya produksi + biaya overhead + biaya tenaga kerja

= Rp16.200.000,- + Rp 5.600.000,- + Rp 12.500.000,- = Rp 34.300.000,-

c.         Estimasi Persiapan Usaha

 Studi awal (survei usaha)                 Rp   1.000.000,-

9
 Persiapan awal                                 Rp 34.300.000,-

 Sewa gedung                                   Rp 10.000.000,-

 Peralatan                                          Rp   7.000.000,-

 Perlengkapan                                   Rp 15.000.000,-

 Pelatihan karyawan                          Rp   2.200.000,-

Jumlah                                              Rp 69.500.000,-

d.        Cash Flow (Arus Kas)

 Aliran Kas dari Aktivitas Operasi

1.    Cash in flow (kas masuk)

Penerimaan
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Penjualan
Nasi goreng Rp 321.600.000,- Rp 374.400.000,- Rp  421.200.000,-
Minuman Rp 113.400.000,- Rp 129.000.000,- Rp 145.800.000,-
Jumlah Rp 441.000.000,- Rp 504.000.000 Rp 567.000.000,-
2.    Cash out flow (kas keluar)

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


a.    Kegiatan
operasional
Tenaga kerja Rp 150.000.000,- Rp 150.000.000,- Rp 150.000.000,-
Biaya produksi Rp 194.000.000,- Rp 210.000.000,- Rp 228.000.000,-
Biaya overhead Rp   67.200.000,- Rp   81.600.000,- Rp   95.460.000,-
Promosi Rp     5.000.000,- Rp     5.700.000,- Rp     6.100.000,-
b.    Pembelian
Rp   22.000.000,- - -
peralatan
Jumlah Rp 438.600.000,- Rp 447.300.000,- Rp 480.160.000,-

3.      Net cash flow dari aktivitas operasi

Kas masuk –
Rp 2.400.000,- Rp 56.700.000,- Rp 86.840.000,-
kas keluar
10
  Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan

Modal sendiri Rp 201.000.000,- Rp 159.000.000,- Rp 161.000.000,-

  Net Cash Flow : net cf aktivitas operasi + aliran kas aktivitas pendanaan

Modal sendiri Rp 204.010.000,- Rp 215.700.000,- Rp 247.840.000,-

e.         Harga Pokok Penjualan (HPP)

Komponen Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


Harga pokok / unit Rp 12.590.000,- Rp 14.604.000,- Rp 19.941.000,-
Bahan penolong Rp   6.676.000,- Rp   7.584.000,- Rp   8.637.000,-
Biaya overhead Rp 67.200.000,- Rp 81.600.000,- Rp 95.640.000,-
Biaya tenaga kerja Rp150.000.000,- Rp150.000.000,- Rp150.000.000,-
Rp253.788.000,
Jumlah Rp236.466.000,- Rp271.218.000,-
-
f.         Laporan Laba Rugi

 Laba Rugi Tahun 1

Penjualan Rp 441.000.000,-
Hpp Rp 236.466.000,-
   Laba Kotor Rp 204.534.000,-
Biaya-biaya
. Biaya operasional Rp 38.900.000,-
. Biaya Penyusutan Rp   4.400.000,-
   Jumlah Biaya Rp   43.300.000,-
Laba sebelum pajak Rp161.234.000,-
Pajak 10 % Rp  16.123.400,-
Laba setelah Pajak Rp 145.110.600,-

 Laba Rugi Tahun 2

Penjualan Rp 472.500.000,-
Hpp Rp 253.788.000,-
   Laba Kotor Rp 218.712.000,-
Biaya-biaya
. Biaya operasional Rp 43.000.000,-
. Biaya Penyusutan Rp   4.400.000,-
   Jumlah Biaya Rp   47.400.000,-

11
Laba sebelum pajak Rp171.312.000,-
Pajak 10 % Rp   17.131.200,-
Laba setelah Pajak Rp 154.180.000,-

 Laba Rugi Tahun 3

Penjualan Rp 535.500.000,-
Hpp Rp 271.218.000,-
   Laba Kotor Rp 264.282.000,-
Biaya-biaya
. Biaya operasional Rp 58.970.000,-
. Biaya Penyusutan Rp   4.400.000,-
   Jumlah Biaya Rp   63.370.000,-
Laba sebelum pajak Rp200.912.000,-
Pajak 10 % Rp  20.091.200,-
Laba setelah Pajak Rp 180.820.800,-

g.        Average Rate of Return (ARR)

ARR = Laba bersih / Investasi Rata-rata

ARR

Modal kerja = Rp 34.300.000,- x 12 bulan = Rp 411.600.000,-

      Rata-rata dana investasi dalam aktiva tetap

= Rp 22.000.000,- : 2 = Rp 11.000.000,-

      Total investasi rata-rata

= Rp 11.000.000,- + Rp 411.600.000 = Rp 422.600.000,-

Periode Net Income Investasi rata-rata ARR


Tahun 1 Rp145.110.600,- Rp 422.600.000,-      0,34 x 100% = 34%
Tahun 2 Rp154.180.800,- Rp 422.600.000,- 0,36 x 100% = 36%
Tahun 3 Rp180.820.800,- Rp 422.600.000,- 0,43 x 100% = 43%

Sebuah investasi dikatakan layak apabila menghasilkan ARR yang tinggi.

h.        Payback Period (PB)

12
Cash in flow : proceeds = EAT +depresiasi

Periode EAT +depresiasi PV kas masuk


Tahun 1 Rp 145.110.600,- + Rp 4.400.000,- Rp 149.510.600,-
Tahun 2 Rp 154.180.800,- + Rp 4.400.000,- Rp 158.580.800,-
Tahun 3 Rp 180.820.800,- + Rp 4.400.000,- Rp 185.220.800,-
Jumlah Rp 493.312.200,-

Investasi = Modal kerja + Modal Tetap

               = Rp 411.600.000,- + Rp 22.000.000,- = Rp 433.600.000,-

      = Rp 433.600.000,-

Th 1  = Rp149.510.600,-

Rp 284.089.400,-

Th 2  = Rp 158.580.800,-

         = Rp 125.508.600,-

Th 3  = Rp 185.220.800,-

PB = 2 tahun + Rp 125.508.600,-   x 12 bulan = 8,13

                         Rp 185.220.800,-

     = 2 tahun 8 bulan 39 hari

     = 2 tahun 9 bulan 9 hari

Jadi investasi yang telah ditanamkan oleh “Kedai Nasgor Berkah” akan kembali dalam

kurun waktu selama kurang lebih 2 tahun 9 bulan 9 hari.

i.          Net Present Value (NPV)

Tahun Initial Cash Flow Cash Flow df 10% Proceeds


0 Rp 433.600.000,- - 1 Rp 433.600.000,-
1 Rp 149.510.000,- 0,909 Rp 135.905.135,-
2 Rp 158.580.800,- 0,827 Rp 131.146.321,-
3 Rp 185.220.800,- 0,751 Rp 139.100.821,-

13
Rp 406.152.274

PV Outlay = Rp 433.600.000,-

PV CF       = Rp 406.152.277,-

                  = Rp   27.447.723,-

Hasil analisis dengan metode NPV memperoleh nilai Rp 27.447.723,- yang positif. Maka

usaha ini layak untuk dilaksanakan.

j.          Profitability Index

 = (PV kas masuk tahun 1-3) : investasi

    = Rp 493.312.200,-

       Rp 433.600.000,-

   = 1,4

Dinilai dari  maka usaha ini layak karena memiliki  > 1.

k.        Break Event Point (BEP)

         =             Rp 344.400.000,-.

            1 – Rp 67.200.000,- / Rp 441.000.000

        = Rp 344.400.000,-

                 1 – 0,152

       = Rp 344.400.000,-   

                    0,848

      = Rp 406.132.075,-

14
Jadi usaha “Kedai Nasgor Berkah” akan mengalami titik impas pada saat menghasilkan

penjualan sebesar Rp 406.132.075,- atau keuntungan akan tercapai pada saat penjualan di

atas Rp 406.132.075,-.

2.7       Aspek Ekonomi dan Sosial

Dampak aspek ekonomi yang ditimbulkan dari usaha “Kedai Nasgor Berkah”

adalah sebagai berikut:

a.         Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga dengan membuka lapangan kerja bagi

masyarakat sekaligus mengurangi pengangguran, sehingga pendapatan keluarga akan

meningkat. “Kedai Nasgor Berkah” mempekerjakan 8 orang karyawan yang berarti maki

telah mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan 8 keluarga yang memberikan

pengaruh positif pada keluarga tersebut.

b.        Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui penggunaan

lahan yang efisien dan efektif.

c.         Meningkatkan perekonomian pemerintah lokal melalui menambah peluang dan

kesempatan kerja, pemerataan pendistribusian pendapatan, peningkatan pendapatan asli

daerah, serta memperoleh pendapatan berupa pajak dari usaha yang dikelola perusahaan.

Dampak sosial dengan adanya usaha “Kedai Nasgor Berkah” adalah sebagai

berikut:

a.         Adanya perubahan demografi melalui perubahan komposisi tenaga kerja. Dengan adanya

usaha ini, kami dapat meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan juga menurunkan

tingkat pengangguran yang ada di Indramayu.

15
b.        Perubahan budaya melalui terjadinya perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap

rencana usaha.

2.8       Aspek Lingkungan Industri (Persaingan)

            Aspek lingkungan industri lebih mengarah kepada aspek persaingan di mana

usaha berada. Masuknya usaha yang sejenis di tempat yang sama akan menimbulkan

ancaman bagi usaha yang sudah ada, seperti perebutan pangsa pasar dan perebutan

sumber daya produksi yang terbatas.

            Untuk mengatasi hal tersebut “Kedai Nasgor Berkah” akan menciptakan

perbedaan-perbedaan untuk kedepannya. Seperti, mengadakan lomba memasak dan

sebagai apresiasi untuk pemenang, menu mereka akan  dijadikan menu spesial di “Kedai

Nasgor Berkah”. Dan akan diadakan acara “Lebih Dekat dengan Kedai Nasgor Berkah”,

yaitu berkumpulnya konsumen setia kami dengan pemilik dan semua karyawan, dalam

acara tersebut konsumen diperbolehkan bertanya seputar “Kedai Nasgor Berkah” dan

memberikan saran serta masukan untuk “Kedai Nasgor Berkah”.

2.9       Aspek Legal (Hukum)

Aspek hukum merupakan aspek yang cukup menentukan dan menjamin akan

kelangsungan kegiatan usaha. Aspek hukum merupakan legalitas kelangsungan usaha,

sedangkan usaha yang sedang berproduksi akan segera terhenti begitu saja atau terhenti

perlahan jika produk yang dihasilkan tidak memiliki jaminan hukum.

Jenis badan usaha yang dipilih dalam usaha ini adalah perusahaan perseorangan.

Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membuat “Kedai Nasgor Berkah” ini di

daerah setempat terbagi atas dua bagian, yaitu Izin Usaha dan Izin Lokasi.

16
a.         Izin Usaha

Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan izin usaha perdagangan

adalah:

i.      Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat,

ii.    Surat izin Usaha Perdagangan (SIUP),

iii.  Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP),

iv.  Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama pemilik usaha, dan

v.    Surat Izin Tempat Usaha (SITU).

b.        Izin Lokasi

Untuk mendapatkan Surat Izin Lokasi Usaha, dokumen-dokumen yang dibutuhkan

adalah:

i.           Surat Izin Usaha,

ii.         Surat Akte Tanah,

iii.       Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB),

iv.       Surat Pajak Bumi dan Bangunan,

v.         Surat Rekomendasi dari Tetangga,

vi.       Surat Rekomendasi dari RT/RW,

vii.     Surat Rekomendasi dari Kecamatan, dan

viii.   KTP pemilik usaha.

2.10     Aspek AMDAL (Lingkungan Alam)

Pendirian “Kedai Nasgor Berkah” ini sesuai dengan alternatif terbaik menurut

lokasi, yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat sekitar

17
lingkungan tempat usaha. Semua usaha pasti akan memiliki dampak terhadap sekitarnya,

sehingga setiap usaha tidak terkecuali “Kedai Nasgor Berkah” berkewajiban

melaksanakan upaya menyeimbangkan dan mencegah timbulnya kerusakan dan

pencemaran lingkungan.

“Kedai Nasgor Berkah” merupakan usaha dalam bidang kuliner memiliki limbah

berupa limbah padat yang berasal dari sisa-sisa bahan makanan dan limbah cair. Untuk

mengatasi limbah tersebut kami melakukan beberapa upaya, yaitu:

a.         Untuk limbah padat, kami memisahkan antara yang organik dan non organik. Limbah

organik akan dimanfaatkan untuk membuat pupuk dan limbah non organik akan dibuang

di tempat pembuangan akhir.

b.        Untuk limbah cair, kami akan melakukan pengelolaan air limbah secara kimia, yaitu

dengan melakukan langkah-langkah berikut:

i.           Bak cuci piring hanya digunakan untuk mencuci piring dan perabot makan serta perabot

masak,

ii.         Tidak membuang sisa minyak ke bak cuci piring,

iii.       Memperhatikan aliran air yang masuk ke saluran pembuangan, dan

iv.       Menghindari membuang air bertemperatur tinggi ke saluran pembuangan.

18
BAB III

PENUTUP

3.1              Kesimpulan

Dari semua kajian aspek-aspek yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa usaha “Kedai Nasgor Berkah” layak untuk dijalankan. Hal ini dapat

ditunjang dengan kajian aspek keuangan, dengan menggunakan metode NPV

memperoleh nilai yang positif yaitu Rp 27.447.723,- dan dengan metode  memiliki nilai

> 1. Dengan menggunakan metode BEP dapat diketahui keuntungan akan tercapai oleh

“Kedai Nasgor Berkah pada saat penjualan di atas Rp406.132.075,-.

Dari aspek sosial “Kedai Nasgor Berkah” dapat mengurangi pengangguran yang

ada di sekitar Indramayu dan dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat

Indramayu.

3.2              Rekomendasi

Dari 10 aspek yang telah dikaji, usaha “Kedai Nasgor Berkah”  ini dinyatakan

layak untuk dijalankan dan direkomendasikan.  Saya yakin usaha ini layak untuk

direalisasikan di tengah perkembangan dunia bisnis dan era globalisasi seperti sekarang

ini.

19

Anda mungkin juga menyukai