Anda di halaman 1dari 9

STANDAR 3.

5
TERAPI GIZI DILAKUKAN SESUAI KEBUTUHAN
PASIEN
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang
(UKPP)
3.2 Pengkajian, 3.6 Pemulangan
3.4 Pelayanan 3.8 3.10 Penyelenggaraan
Rencana dan tindak
anastesi Penyelengga Pelayanan
Asuhan, dan lokal dan lanjut pasien raan Rekam kefarmasian
Pemberian tindakan di dilakukan Medis dilaksanakan sesuai
Asuhan sesuai
Puskesmas dengan ketentuan
dilaksanakan dengan
dilaksanakan peraturan
secara prosedur
sesuai perundang-
paripurna. yang
standar. undangan.
ditetapkan

3.5 3.6
3.1 3.2 3.3 3.4 3.7 3.9

3.1 Penyelenggaraan kebutuhan 3.3 Pelayanan pasien dan ketentuan


pelayanan klinis mutu 3.5 Terapi peraturan perundang-
gawat darurat gizi
mulai dari proses pelayanan. dilaksanakan undangan
penerimaan pasien dilakuk
dengan an
sampai dengan segera 3.8 3.10
pemulangan sesuai
sebagai dengan
dilaksanakan dengan prioritas
memperhatikan kebutu
pelayanan. han
o g ng- undangan.
3.7 Rujukan 3.9 r a
P a n
e t
n o k
y r e
e i t
l u e
e m n
n t
g d u
g il a
a a n
r k
p
a s
e
a a
r
n n
a
a
P t
k
e u
a
l r
n
a a
y n
s
a e p
n s e
a u r
n a u
i n
l
d d
a
e a
b
n
STANDAR 3.5

Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan


ketentuan peraturan perundang-undangan
Terapi gizi diberikan
• Terapisesuai
Gizidengan status
kepada gizi pasien
pasien dengansecara regular,
resiko sesuai dengan
gangguan gizi direncana asuhan,
Puskesmas umur,
diberikan secara
budaya dan bila pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan.
reguler
sesuai dengan rencana asuhan berdasarkan hasil penilaian status gizi dan kebutuhan
pasien sesuai Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang tercantum di dalam Pedoman
Pelayanan Gizi di Puskesmas.
KRITERIA 3.5.1
• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan
konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan sepengetahuan
Pemberian terapi makanan dan terapi gizi sesuai dengan status gizi
dari petugas kesehatan yang berkompeten dan disimpan dalam kondisi yang baik untuk
pasien dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler.
POKOK PIKIRAN KRITERIA 3.5.1

• Terapi gizi adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada pasien (klien) berdasarkan
pengkajian gizi, yang meliputi terapi diit, konseling gizi dan pemberian makanan
khusus dalam rangka penyembuhan pasien.
• Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan
gizi yang memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan secara regular, sesuai
dengan rencana asuhan, umur, budaya, dan bila dimungkinkan pilihan menu makanan.
Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan.
• Pemesanan dan pemberian makanan dilakukan sesuai dengan status gizi dan kebutuhan
pasien,
• Penyediaan bahan penyiapan, penyimpanan, penanganan, makanan harus dimonitor
untuk memastikan keamanandan sesuai dengan peraturan perundangan dan praktik
terkini. Resiko kontaminasi dan pembusukan diminimalkan dalam proses tersebut.
• Setiap pasien harus mengkonsumsi makanan sesuai dengan standar angka kecukupan gizi.
POKOK PIKIRAN STANDAR 3.5

• Angka Kecukupan Gizi adalah suatu nilai acuan kecukupan rata-rata zat gizi setiap
haribagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh,
aktivitas fisik untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
• Terapi gizi kepada pasien dengan resiko gangguan gizi di puskesmas diberikan secara
regular sesuai dengan rencana asuhan berdasarkan hasil penilaian status gizi dan
kebutuhan pasien sesuai proses asuhan gizi terstandar (PAGT) yang tercantum
didalam Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas.
• Terapi Gizi kepada pasien rawat inap harus dicatat dan didokumentasikan didalam rekam
medis dengan baik.
• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan
konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhandengan sepengetahuan
dari petugas kesehatan yang berkompeten dan disimpan dalam kondisi yang baik untuk
mencegah kontaminasi
ELEMEN PENILAIAN KRITERIA 3.5.1

1. Disusun rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien
sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien (D)
2. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara yang baku untuk
mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan (D,W)
3. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan dan
didokumentasikan (D, W)
4. Pasien dan/atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien dan
keamanan /kebersihan makanan, bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi
pasien (D)
5. Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan dan
memantau terapi gizi (D,W)
6. Respon pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam rekam
medisnya (D)

Anda mungkin juga menyukai