Anda di halaman 1dari 33

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “X” UMUR X TAHUN


G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 7 MINGGU DENGAN EMESIS
GRAVIDARUM DI PMB “S” KOTA BENGKULU

A. Tinjauan Kasus

Hari / tanggal pengkajian :

Jam pengkajian :

Tempat pengkajian : PMB S Kota Bengkulu

Pengkaji : Ulfa Novarita

Npm : 1926030023

1. Pengumpulan data dasar

Data subjektif

1. Identitas

a. Nama Istri : Ny. b. Nama Suami : Tn.

Umur : Tahun Umur : Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Suku : Suku : Lampung

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : K . Swasta

Alamat : Alamat
2. Keluhan utama

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, keluhan mual

dan muntah sebanyak 2-3 kali dalam sehari, badan lemas, pusing serta

nyeri dibagian uluh hati, nafsu makan berkurang.

3. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan mual muntah yaitu 2 - 3 kali dalam sehari di

iringi dengan nyeri dibagian uluh hati serta badan lemas.

b. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kehamilan ganda,

tidak pernah menderita hamil anggur (mola hidatidosa). Ibu tidak

pernah menderita penyakit menular, menurun, dan menahun seperti

HIV/AIDS, Diabetes, Jantung.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan anggota keluarganya tidak pernah mengalami

kehamilan ganda, tidak ada yang menderita hamil anggur (mola

hidatidosa). Anggota keluarganya juga tidak ada yang menderita

penyakit menular, menurun, dan menahun seperti HIV/AIDS,

Diabetes, Jantung.

4. Riwayat perkawinan

Status perkawinan : sah

Lama perkawinan :
Umur pertama kali menikah :

Pernikahan ke- : 1 kali

Usia suami menikah :

Riwayat obstetri

a. Riwayat menstruasi

Menarche : 15 tahun

Siklus : 28 hari

Lamanya : 5-7 hari

Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari

Keluhan waktu haid : tidak ada

b. Riwayat kehamilan sekarang

Hamil Ke : Pertama

Jarak Kehamilan : tahun

HPHT :

TP :

Usia kehamilan : 7 Minggu

ANC : 1 kali

Status imunisasi TT :-

Keluhan TM I : Pusing, mual muntah, nyeri di bagian

uluh hati.

c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya


d. Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB

5. Pola kebutuhan sehari-hari

a. Nutrisi

Makan sebelum hamil : 2-3x/hari

Makan Saat Hamil : 1x/hari

Minum sebelum hamil : 6-8 gelas/ hari

minum saat hamil : 3-5 gelas/hari

b. Eliminasi

BAK : 4x/ hari

BAB : 1x/ hari

c. Istirahat dan tidur

Siang : 1 jam

Malam : 7- 8 jam

d. Personal hygiene

Mandi : 2x/ hari

Cuci rambut : 3x/ minggu

Gosok gigi : 2x/ hari

Ganti pakaian dalam : 2x/ hari (setiap kali basah dan kotor)

Potong kuku : 2x / minggu


6. Riwayat psikologis, sosial dan spiritual

Status dalam keluarg : istri dari Tn.

Tanggapan terhadap kehamilan ini : kehamilan yang diinginkan

Hubungan dengan suami dan keluarga : baik

Sosialisasi dan keagamaan : baik

Kebiasaan merokok dan minum alkohol : tidak ada

Objektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : lemas

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah :100/70 mmHg

Nadi : 92x/menit

Pernapasan : 22x/menit

Suhu : 36,5oC

BB :

TB :

LILA :

Pemeriksaan fisik

a. Kepala

Bentuk : simetris

Distribusi kepala : merata

Warna rambut : hitam


Kebersihan : bersih

b. Muka

Muka : tampak pucat, lemas.

Oedema : tidak ada.

c. Mata

Bentuk : simetris.

Konjungtiva : anemis.

Skelra : ikterik.

d. Hidung

Bentuk : simetris.

Pengeluaran : tidak ada pengeluaran, tidak ada polip.

e. Telinga

Bentuk : simetris

Pengeluaran : tidak ada

Keadaan : bersih

f. Mulut dan gigi

Bentuk : simetris

Mukosa bibir : mukosa bibir kering

g. Leher

Pembengkakan kelenjar limfe: tidak ada.

Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada.

Pembengkakan vena jugularis: tidak ada.


h. Dada

Bentuk : Simestris kanan dan kiri.

Puting susu : menonjol.

Benjolan : tidak ada.

i. Abdomen

Bekas operasi : tidak ada.

Keadaan : bersih.

Keluhan : nyeri dibagian uluh hati.

j. Ekstremitas

1) Atas

Warna kuku : pucat.

Oedema : tidak ada.

Jumlah jari : lengkap.

2) Bawah

Oedema : tidak ada.

Varises : tidak ada.

Refleks patella : kanan(+) dan kiri (+).

Jumlah jari : lengkap.

3. Pemeriksaan penunjang

PP Test : positif (+)

Golongan darah :
2. Interpretasi data

Dx : Ny “X” umur X tahun, G1P0A0, umur kehamilan 7 minggu dengan

Emesis Gravidarum.

DS : Ibu mengatakan mual dan muntah 2- 3 kali sehari, badan lemas,

pusing dan nyeri dibagian uluh hati

DO : K/U : Lemas

3. Diagnosa potensial

Hiperemesis gravidarum.

4. Tindakan segera

Tidak ada

5. Perencanaan

a. Lakukan informmed consent pada ibu.

b. Jelaskan kepada ibu bahwa akan dilalukan pemeriksaan TTV dan fisik

c. Beritahu ibu istirahat yang cukup.

d. Jelaskan KIE tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil TM 1.

e. Jelaska KIE ketidaknyamanan ibu hamil TM1.

f. Lakukan kolaborasi dengan Bidan dalam pemberian Asam Folat dan

pemberian tablet Fe

g. Jelaskan KIE tentang Emesis gravidarum dan cara mengatsinya.

h. Jelaskan apa itu Aroma terapi pappermint dan manfaatnya.

i. Lakukan langkah-langkah pemberian aroma terapi dalam penanganan

emesis dengan pemberian Aroma terapi pappermint.


6. Pelaksanaan Rencana

a. Melakukan informed consent pada ibu.

b. Menjelaskan ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan TTV dan fisik

c. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup.

d. Menjelaskan ibu KIE tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil TM 1.

e. Menjelaskan ibu KIE ketidaknyamanan ibu hamil TM1.

f. Melakukan kolaborasi dengan bidan dalam pemberian obat anti mual dan

tablet Fe.

g. Menjelaskan KIE tentang Emesis gravidarum dan cara mengatsinya.

h. Menjelaskan apa itu Aroma terapi pappermint dan manfaatnya.

i. Melakukan tindakan sesuai langkah-langkah pemberian aroma terapi

dalam penanganan emesis dengan pemberian Aroma terapi pappermint.

7. Evaluasi

a. Ibu menyetujui tindakan yang akan dilakukan.

b. Ibu mngerti dan tau hasil pemeriksaan.

c. Ibu mengerti dan mau mngikuti anjuran.

d. Ibu mengerti dan tau tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil TM 1.

e. Ibu mengerti dan tau ketidaknyamanan ibu hamil TM1.

f. Ibu mengerti dan mau diberikan obat anti mual dan Asam folat.

g. Ibu mngerti dan tau tentang Emesis gravidarum dan cara mengatsinya.

h. Ibu mngerti dan tau apa itu Aroma terapi pappermint dan manfaatnya.
i. Ibu memperhatikan dan mengkuti lngkah - langkah tindakan pemberian

aroma terapi dalam penanganan emesis dengan pemberian Aroma terapi

pappermint.

8. Penatalaksanaan

No Hari/Tgl Penatalaksanaan Evaluasi Paraf


1. 1) Menjelaskan tentang 1) Ibu mengetahui
hasil pemeriksaan: hasil pemeriksaan
TTV: TD: 100/80 mmHg yang dilakukan.
N : 92 x/mnt
RR: 22x/mnt
S : 36,5oC
2. 2) Menjelaskan tentang 2) Ibu mengerti dan
kebutuhan nutrisi ibu memahami
hamil TM 1 bahwa kebutuhan
nutrisi ibu harus
3. tercukupi.
3) Menjelaskan tentang
ketidaknyamanan TM 1 3) Ibu memahami
Antara lain mudah lelah, tentang tidak-
sering mual, payudara nyaman yang
terasa nyeri, sering dirasakannya
buang air kecil, susah adalah normal
4. buang air besar. bagi ibu hamil.

4) Melakukan KIE tentang 4) Ibu menyimak


emesis gravidarum dan dengan baik dan
cara mengatasinya mengerti
antara lain makan bagaimana cara
dengan porsi kecil tapi mengatasi mual
sering, menghindari muntah yang
makanan yang berbau dirasakannya
tajam, makan makanan
yang banyak
mengandung
karbohidrat, tidak
mengonsumsi minuman
beralkohol, dan
mengurangi setres.
5) Ibu menerima
5. 5) Menganjurkan ibu untuk
cukup istirahat saran dengan baik
dan setuju untuk
istirahat secara
teratur
6. 6) Melakukan kolaborasi 6) Ibu mengerti dan
dengan bidan dengan mau diberikan
pemberian asam folat obat anti mual
2x1/ hari sebelum dan tablet FE
makan) dan tablet FE
(gestiamin 1 x 1 / hari
diminum pada malam
hari sebelum tidur)
7.
7) Memberikan 7) Ibu setuju untuk
aromaterapi pappermint dilakukannya
di hirup selama 10 menit pemberian aroma
untuk penanganan terapi papermint
emesis gravidarum guna mengurangi
dengan menggunakan mual muntah
tisu. yang dirasakan.
8.
8) Menjelaskan tentang 8) Ibu menyimak
tanda bahaya TM 1 dengan baik dan
antara lain keluar darah mengetahui
dari pervagina, nyeri tanda-tanda
bagian perut yang bahaya TM 1.
berlebihan, demam
tinggi melebihi 3 hari, Semua tindakan
sakit kepala yang sudah dilakukan,
dicatat di dalam
9 berlebihan,
buku laporan
menggunakan
Pendokumentasian format VARNEY
dan SOAP.
DATA PERKEMBANGAN

Catatan Perkembangan Hari Ke-1 Pagi

PMB S Kota
Nama Pasien : Ny.
Bengkulu
Catatan
Nama Pengkaji : Ulfa Novarita
Perkembangan Nama & Paraf
Hari & Tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Bidan Pasien
S: Ibu mengatakan lemas, pusing, mual
muntah 2-3 kali dalam sehari, nyeri
dibagian uluh hati nafsu makan menurun
dan ibu mengatakan sudah 5 hari tidak
makan nasi.
O: Keadaan Umum: Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD: 100/80 mmHg
N : 92 x/mnt
RR: 22 x/mnt
S : 36,5oC

A: Ny “X” umur X tahun, G1P0A0, umur


kehamilan 7 Minggu Dengan Emesis
Gravidarum.
P:
1) Menjelaskan tentang hasil
pemeriksaan.
Ev: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
yang dilakukan.
2) Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi
ibu hamil TM 1 seperti makan sedikit
tapi sering dengan menu seimbang
(nasi, sayuran hijau , ikan, kacang-
kacangan, telur dan susu).
Ev: Ibu mengerti dan memahami
bahwa kebutuhan nutrisi ibu harus
tercukupi.
3) Menjelaskan tentang ketidak-
nyamanan TM 1 seperti mual muntah
pusing, kurang energi serta mudah
lelah adalah hal yang wajar.
Ev: Ibu memahami tentang tidak-
nyamanan yang dirasakannya adalah
normal bagi ibu hamil.
4) Melakukan KIE tentang emesis
gravidarum bahwa mual muntah
adalah hal yang wajar pada trimester
pertama dan cara mengatasinya
dengan menggunakan aromaterapi
pappermnt.
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengerti bagaimana cara mengatasi
mual muntah yang dirasakannya
5) Menganjurkan ibu untuk cukup
istirahat, siang 1-2 jam dan malam 7-
8 jam perhari
Ev: Ibu menerima saran dengan baik
dan setuju untuk istirahat secara
teratur
6) Memberikan ibu aromaterapi
pappermint untuk emesis gravidarum
dihirup selama 10 menit
Ev: Ibu setuju untuk dilakukannya
pemberian aromaterapi pappermint
guna mengurangi mual muntah yang
dirasakan.
7) Menjelaskan tentang tanda bahaya TM
1.seperti pendarahan pervaginam,
sakit kepala yang menetap dan hebat
serta penglihatan yang kabur
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengetahui tanda tanda bahaya TM 1.
DATA PERKEMBANGAN

Catatan Perkembangan Hari Ke-1 Sore

PMB S Kota
Nama Pasien : Ny. X
Bengkulu
Catatan
Nama Pengkaji : Ulfa Novarita
Perkembangan Nama & Paraf
Hari & Tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Bidan Pasien
S: Ibu mengatakan lemas, pusing, mual
muntah 2- 3 kali dalam sehari, nyeri uluh
hati sedikit berkurang dan ibu makan
kentang , peringgi sebagai pengganti nasi.
O: Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD: 100/70 mmHg
N : 93 x/mnt
RR: 20 x/mnt
S : 36,5oC
A: Ny “X” umur X tahun, G1P0A0, umur
kehamilan 7 Minggu Dengan Emesis
Gravidarum.
P:
1) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan.
Ev: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
yang dilakukan.
2) Menjelaskan tentang ketidak-nyamanan
TM 1 seperti mual muntah,kurang energi
serta mudah lelah adalah hal yang wajar
Ev: Ibu memahami tentang tidak-
nyamanan yang dirasakannya adalah
normal bagi ibu hamil.
3) Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi
ibu hamil TM 1 seperti makan sedikit
tapi sering dengan menu seimbang (nasi,
sayuran hijau, ikan, kacang- kacangan,
telur dan susu).
Ev: Ibu mengerti dan memahami bahwa
kebutuhan nutrisi ibu harus tercukupi.
4) Melakukan KIE tentang emesis
gravidarum dan cara mengatasinya.mual
muntah adalah hal yang wajar cara
mengatasinya dengan menggunakan
aroma terapi pappermint
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengerti bagaimana cara mengatasi mual
muntah yang dirasakannya
5) Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat,
siang 1-2 jam dan malam 7-8 jam perhari
Ev: Ibu menerima saran dengan baik dan
setuju untuk istirahat secara teratur
6) Memberikan aromaterapi pappermint
untuk emesis gravidarum dihirup selama
10 menit
Ev: Ibu setuju untuk dilakukannya
pemberian aromaterapi pappermint guna
mengurangi mual muntah yang
dirasakan.
7) Menjelaskan tentang tanda bahaya TM 1
seperti sakit kepala berlebih, pandangan
kabur, mual muntah yang berlebihan.
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengetahui tanda tanda bahaya TM 1.
DATA PERKEMBANGAN

Catatan Perkembangan Hari Ke-2 Pagi

PMB S Kota
Nama Pasien : Ny. X
Bengkulu
Catatan
Nama Pengkaji : Ulfa Novarita
Perkembangan Nama & Paraf
Hari & Tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Bidan Pasien
S: Ibu mengatakan sudah tidak lemas, pusing
berkurang, mual muntah 1-2kali dalam
sehari ,sudah tidak nyeri uluh hati, makan
sekali sehari dan ditambahi ubi rebus.
O: Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD: 100/80 mmHg
N : 90 x/mnt
RR: 22 x/mnt
S : 36,5oC
A: Ny “x” umur x tahun, G1P0A0, umur
kehamilan 7 Minggu Dengan Emesis
Gravidarum.
P:
1) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan.
Ev: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
yang dilakukan.
2) Menjelaskan tentang ketidaknyamanan
TM 1 seperti mual muntah, kurang
energi ,mudah lelah
Ev: Ibu memahami tentang tidak-
nyamanan yang dirasakannya adalah
normal bagi ibu hamil.
3) Melakukan KIE tentang emesis
gravidarum dan cara
mengatasinya.bahwa maual muntah
pada TM1 adalah hal yang wajar cara
mengatasinya dengan menggunakan
aroma terapi pappermint
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengerti bagaimana cara mengatasi
mual muntah yang dirasakannya
4) Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi
ibu hamil TM 1 seperti makan sedikit
tapi sering dengan menu seimbang
(nasi, sayuran hijau, ikan, kacang-
kacangan, telur dan susu).
Ev: Ibu mengerti dan memahami bahwa
kebutuhan nutrisi ibu harus tercukupi.
5) Menganjurkan ibu untuk cukup
istirahat,siang 1-2 jam dan malam 7-8
jam perhari.
Ev: Ibu menerima saran dengan baik
dan setuju untuk istirahat secara teratur
6) Memberikan aromaterapi pappermint
untuk emesis gravidarum
Ev: Ibu setuju untuk dilakukannya
pemberian aromaterapi pappermint
guna mengurangi mual muntah yang
dirasakan.
7) Menjelaskan tentang tanda bahaya TM
1.
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengetahui tanda tanda bahaya TM 1.
DATA PERKEMBANGAN

Catatan Perkembangan Hari Ke-2 Sore

PMB S Kota
Nama Pasien : Ny. E
Bengkulu
Catatan
Nama Pengkaji : Ulfa Novarita
Perkembangan Nama & Paraf
Hari & Tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Bidan Pasien
S: Ibu mengatakan sudah tidak pusing, rasa
mual berkurang namun masih muntah 1
kali dalam sehari, sudah makan nasi 2 kali
sehari pagi dan sore dalam porsi kecil.
Dan ibu makan makanan selingan seperti
roti .
O: Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD: 100/80 mmHg
N : 88 x/mnt
RR: 21 x/mnt
S : 36,5oC

A: Ny “E” umur 30 tahun, G2P1A0, umur


kehamilan 8 Minggu dengan emesis
gravidarum.
P:
1) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan.
Ev: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
yang dilakukan.
2) Menjelaskan tentang ketidak-nyamanan
TM 1 seperti mual muntah, mudah lelah
,kurang energi dan lemas.
Ev: Ibu memahami tentang tidak-
nyamanan yang dirasakannya adalah
normal bagi ibu hamil.
3) Melakukan KIE tentang emesis
gravidarum dancara mengatasinya.mual
muntah adalah hal yang wajar dialami
ibu hamil TM1 dan cara mengatasinya
dengan menggunakan aroma terapi
lemon.
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengerti bagaimana cara mengatasi
mual muntah yang dirasakannya

4) Memberikan aromaterapi pappermint


untuk emesis gravidarum dihirup
selama 10 menit.
Ev: Ibu setuju untuk dilakukannya
pemberian aromaterapi pappermint
guna mengurangi mual muntah yang
dirasakan.
5) Menjelaskan tentang tanda bahaya TM
1. Seperti kepala pusing yang hebat dan
menetap, perdarahan
,dipervaginan,pandangan kabur
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengetahui tanda tanda bahaya TM 1.
DATA PERKEMBANGAN
Catatan Perkembangan Hari Ke-3

PMB S Kota
Nama Pasien : Ny.
Bengkulu
Catatan
Nama Pengkaji : Ulfa Novarita
Perkembangan Nama & Paraf
Hari & Tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Bidan Pasien
S: Ibu mengatakan bahwa mual sudah tidak
lagi, sudah tidak pusing lagi, sudah tidak
lemas..
O: Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD: 110/80 mmHg
N : 85 x/mnt
RR: 22 x/mnt
S : 36,5oC

A: Ny “x” umur x tahun, G1P0A0, umur


kehamilan 7 minggu.
P:
1) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan.
Ev: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
yang dilakukan.
2) Menjelaskan tentang ketidak-nyamanan
TM 1 seperti mual muntah, mudah lelah
, kurang energi dan lemas
Ev: Ibu memahami tentang tidak-
nyamanan yang dirasakannya adalah
normal bagi ibu hamil.
3) Memberikan aromaterapi pappermint
untuk emesis gravidarum dihirup
selama 10 menit
Ev: Ibu tetap setuju untuk dilakukannya
pemberian aromaterapi pappermint agar
rasa mual muntah tidak kembali
dirasakan.
4) Menjelaskan tentang tanda bahaya TM
1.seperti pandangan kabur, kepala
pusing yang menetap, perdarahan yang
keluar dari pervaginam
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengetahui tanda tanda bahaya TM 1.

DATA PERKEMBANGAN
Catatan Perkembangan Hari Ke-3 sore

PMB S Kota
Nama Pasien : Ny. x
Bengkulu
Catatan
Nama Pengkaji : Ulfa Novarita
Perkembangan Nama & Paraf
Hari & Tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Bidan Pasien
S: Ibu mengatakan bahwa dia sudah tidak
merasakan mual muntah dan merasa
kondisi badannya cukup baik dan nafsu
makannya meningkat.
O: Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD: 110/70 mmHg
N : 82 x/mnt
RR: 22 x/mnt
S : 36,5oC

A: Ny “E” umur 30 tahun, G2P1A0, umur


kehamilan 8 minggu
P:
1) Menjelaskan tentang hasil
pemeriksaan.
Ev: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
yang dilakukan.
2) Memberikan aromaterapi pappermint
untuk emesis gravidarum dihirup
selama 10 menit
Ev: Ibu tetap setuju untuk
dilakukannya pemberian aromaterapi
pappermint agar rasa mual muntah
tidak kembali dirasakan.
3) Menjelaskan tentang tanda bahaya TM
1 seperti pandangan kabur, kepala
pusing yang menetap, perdarahan
yang keluar dari pervaginam.
Ev: Ibu menyimak dengan baik dan
mengetahui tanda tanda bahaya TM 1.

B. Pembahasan

Pada pembahasan ini akan menguraikan manajemen asuhan kebidanan

dengan 7 langkah varney pada Ny X umur kehamilan 7 minggu dengan Emesis

Gravidarum di PMB “S” Kota Bengkulu. asuhan ini akan dilakukan selama 3

hari yaitu 2x sehari di kediaman rumah Ny X.

Dalam hal ini, pembahasan akan diuraikan secara narasi berdasarkan

pendekatan asuhan kebidanan dengan 7 langkah varney yaitu : pengkajian,

interpretasi dasar, merumuskan diagnosis atau masalah potensial, melaksanakan

tindakan segera atau kolaborasi, merencanakan tindakan asuhan kebidanan,

melakukan implementasi dan mengevaluasi asuhan kebidanan.

Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara

keseluruhan. Bidan dapat melakukan pengkajian dengan efektif, maka harus

menggunakan format pengkajian yang terstandar agar pertanyaan yang diajukan

lebih terarah dan relevan (Helen Varney, 2017).

Pengkajian data dasar pada kasus Emesis Gravidarum dilakukan pada saat

pengamatan pertama kali di rumah pasien. Pengkajian meliputi anamnesis

langsung oleh pasien. Pengkajian ini berupa identitas pasien, keluhan pasien,

riwayat kehamilan, persalinan dan nifas ibu, riwayat kesehatan, riwayat

reproduksi, riwayat keluarga berencana, dan riwayat pemenuhan kebutuhan


sehari-hari. Pengkajian data objektif diperoleh melalui pemeriksaan umum,

pemeriksaan tanda-anda vital dan pemriksaan fisik. Pengkajian pada kasus ini

dilanjutkan pada pendokumentasian asuhan kebidanan.

Tahap ini dilakukan identifikasi data dasar (pengkajian) yang merupakan

langkah pertama yang dilakukan untuk mengumpulkan semua informasi yang

akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi Ny. X baik

keluarga dan bidan yang ada diruangan dapat memberikan informasi secara

terbuka sehingga memudahkan untuk memperoleh data yang diingikan sesuai

dengan permasalahan yang diangkat.

Data yang diambil dari studi kasus Ny. X dengan Emesis Gravidarum

ketika klien di PMB dan pada saat di rumah klien meliput: Ibu mengeluh mual

dan muntah sebanyak 2- 3 kali dalam sehari, badan lemas, pusing serta nyeri

dibagian uluh hati.Riwayat kehamilan sekarang ibu yakni, HPHT xx-xx - 2022.

Riwayat menstruasi, pertama kali usia 14 tahun, riwayat KB ibu

mengatakanbelum pernah menggunakan KB. Riwayat persalinan, nifas yang lalu

ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya. Riwayat kesehatan yang lalu ibu

mengatakan tidak pernah mengalami kehamilan ganda, tidak pernah menderita

hamil anggur (mola hidatidosa). Ibu tidak pernah menderita penyakit menular,

menurun, dan menahun seperti HIV/AIDS, Diabetes, Jantung. Riwayat

psikologis dan spritual, tanggapan terhadap kehamilan ini, kehamilan yang

diinginkan Hubungan dengan suami dan keluarga baik. Pada pemeriksaan fisik

keadaan umum lemas, kesadaran composmentis, TD 100/70 mmHg, nadi


92x/menit, pernafasan 20x/ menit, suhu 36,7◦C, BB X kg, TB 1xx cm, LILA 26

cm. Menurut Rosalina (2018), Mual muntah yang terjadi pada kehamilan yang

disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama

kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar Human Choronic

Gonadothropin (HCG), HCG menstimulasi produksi estrogen pada ovarium.

Peningkatan hormon estrogen ini dapat memancing peningkatan keasaman

lambung yang membuat ibu merasa mual.kebanyakan perempuan yang

mengalami gejala mual dan muntah pada usia kehamilan 7-14 minggu dan

semakin berkurang secara bertahap hingga akhirnya berhenti pada usia

kehamilan 16 minggu kehamilan.

Adapun tanda dan gejalanya adalah yakni keadaan umum ibu lemah, nafsu

makan menurun, berat badan menurun, nyeri pada daerah epigastrum, nadi

meningkat, turgor kulit berkurang, tekanan darah menurun, lidah kering, dan

mata tampak cekung, kepala pusing, dan lemas. (Siti Fathonah, 2016 dan

Niwang Ayu, 2016).Berdasarkan uraian diatas terdapat persamaan antara teori

dengan gejala yang timbul pada kasus Emesis Gravidarum. Hal ini membuktikan

bahwa tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus.

Interpretasi data merupakan identifikasi terhadap diagnosa, masalah dan

kebutuhan pasien pada ibu hamil berdasarkan interpretasi yang benar atas data-

data yang telah dikumpulkan. Hasil pengkajian data subjektif dan data objektif

yang diperoleh menunjukkan diagnosis Ny. X umur kehamilan 7 minggu dengan

masalah Emesis Gravidarum. Ibu mengeluh mual dan muntah, kepala pusing,
badan lemas ibu mengeluh nyeri epigastrum (nyeri pada uluh hati). Kemudian

dari data objektif didapatkan keadaan umum ibu lemah, kesadaran

composmentis, mata tampak cekung, konjungtiva pucat, tekanan darah yang

turun, dan nadi yang meningkat.

Berdasarkan teori yang ada bahwa Emesis gravidarum ditandai dengan

mual muntah dengan. Frekuensi terjadinya mual muntah tidak hanya di pagi hari

melainkan bisa siang hari bahkan malam hari 2-3 kali dalam sehari selama 24

jam, sehingga mempengaruhi keadaan umum penderita, berat badan menurun

hingga nyeri epigastrum (nyeri pada bagian uluh hati) nadi cepat, badan lemas.

(Siti Fathonah, 2016) dan (Niwang Ayu, 2016). Hasil pengkajian data subjektif

dan data objektif yang didapatkan dari Ny “X” sesuai dengan teori yang ada oleh

karena itu pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

kasus dalam hal penentuan masalah aktual pasien Pada kunjungan pertama di

rumah pasien tanggal XX juli didapatkan masalah aktual yakni emesis

gravidarum hal ini ditunjukkan berdasarkan data subjektif yakni ibu masih

mengalami mual dan muntah, ibu masih mengeluh nyeri ulu hati sedangkan pada

data objektif didapatkan nadi ibu masih cepat meskipun telah menurun dari

sebelumnya, kemudian pada pemeriksaan fisik didapatkan mata masih tampak

cekung. Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

penetapan masalah aktual pada kunjungan pertama.

Mual dan muntah pada kehamilan memiliki dampak yang sangat

signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi sangat lemah ,muka pucat dan
frekuensi buang air kecil menurun dratis sehingga cairan tubuh semakin

berkurang dan darah menjadi kental (Hemogkonsentrasi) .keadaan ini dapat

memperlambat peredaran darah sehingga suplay oksigen dan makanan ke

jaringan juga ikut berkurang hal ini dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang

membahayakan kesehatan ibu dan janin Berdasarkan rangkaian masalah dan

diagnosis yang sudah diidentifikasi penulis mengantisipasi terjadinya dehidrasi,

kekurangan nutrisi dengan masalah potensial yakni jika tidak ditangani dengan

baik akan berlanjut hipermesis gravidarum. (Vitria & Sitti,2019 : 11 : 04)

Tindakan segera atau kolaborasi dilakukan berdasarkan indikasi yang

memerlukan penanganan yang cepat dan tepat sehingga memerlukan kolaborasi

dengan tenaga kesehatan yang ahli dibidangnya. Berdasarkan kasus ini, tidak ada

data yang mendukung perlunya tindakan segera.Langkah ini ditentukan dari hasil

kajian pada langkah sebelumya. Jika ada informasi/data yang tidak lengkap bisa

dilengkapi. Merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau

diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi yang sifatnya segera atau

rutin. Rencana asuhan yang dibuat berdasarkan pertimbangan yang tepat, baik

dari pengetahuan, teori yang up to date, dan divalidasikan dengan kebutuhan

pasien.

Penyusunan rencana asuhan sebaiknya melibatkan pasienSebelum

pelaksanaan rencana asuhan, sebaiknya dilakukan kesepakatan antara bidadan

pasien ke dalam informed consent (Walyani Elisabeth, 2017).Adapun


sasaran/target dalam rencana asuhan pada kasus ini berfokus untuk mencegah

erjadinya komplikasi pada ibu dengan penanganan yang cepat dan tepat serta

keadaan ibu membaik Bila diagnosis Emesis Gravidarum ditegakkan rencana

asuhan yang akan diberikan adalah memberitahu ibu hasil pemeriksaan,

diskusikan penyebab dan penatalaksanaannya, rekomendasikan untuk segera

diintervensi.

Rencana tindakan yang telah disusun yaitu menyampaikan kepada ibu

tentang kondisinya sekarang bahwa ibu mengalami Emesis Gravidarum,

mengobservasi tanda-tanda vital, pemberian KIE tentang ketidaknyamanan ibu

hamil TM1, kebutuhan nutrisi pada ibu hamil TM1, tanda bahya ibu hamil TM1,

penangan emesis melalui aromaterapi lemon . Lemon memiliki komponen utama

berupa Linalool dan Linali Asetat yang dapat memberikan efek nyaman, tenang

dan meningkatkan relaksasi Appleton sehingga memperbaiki kondisi psikologis

atau emosi ibu hal yang mampu menurunkan intensitas mual muntah pada ibu

hamil. pemberian aroma terapi Lemon menurunkan tingkat kecemasan dan stres,

dimana masalah psikologis (stres) merupakan suatu kondisi yang memperparah

mual dan muntah pada ibu hamil. Ketika aroma terapi dihirup, molekul akan

menguap dari minyak tersebut dibawa oleh udara ke “atap” hidung dimana silia-

silia yang lembut muncul dari sel - sel reseptor. Ketika molekul molekul itu

menempel pada rambut - rambut tersebut, suatu pesan elektro kimia akan di

transmisikan melalui bola dan olfactory ke dalam sistem limbik. hal ini

merangsang memori dan respons emosional. (Zuraida, dkk, 2018 :11 : 04) .
Seorang bidan harus mempunyai pengetahuan yang baik agar dapat

melaksanakan pencegahan atau penanganan segera pada ibu hamil sesuai

kebijakan dan prosedur tetap serta menyempurnakan kebijakan dalam upaya

meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan khususnya pada ibu dengan emesis

gravidarum.

Pada studi kasus Ny. X dengan Emesis Gravidarum , semua tindakan yang

telah direncanakan terlaksana dengan baik. Pemantauan pertama yang dilakukan

mengobservasi tanda-tanda vital, pemberian KIE tentang ketidaknyamanan ibu

hamil TM1, kebutuhan nutrisi pada ibu hamil TM1, tanda bahya ibu hamil TM1,

penangan emesis melalui aromaterapi pappermint. Pemberian aromaterapi

pappermint essential oil 5 ml sebanyak 5 tetes dengan menggunakan media alat

tisu kemudian dihirup selama 10 menit, bisa dilakukan dengan posisi ibu duduk

bersantai sambil menghirup aroma terapi selama 10 menit dilakukan 2 kali

sehari pada pagi dan sore hari.

Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manajemen asuhan

kebidanan pada tahap ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau

kesenjangan pada evaluasi menunjukkan masalah teratasi tanpa adanya

komplikasi. Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manajemen asuhan

kebidanan pada tahap ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau

kesenjangan pada evaluasi menunjukkan masalah teratasi tanpa adanya

komplikasi. Hasil evaluasi setelah melakukan asuhan kebidanan selama 3 hari di

rumah pasien dengan sehari 2x. Ibu tidak mengalami komplikasi, Emesis
Gravidarum telah teratasi yang ditandai dengan keadaan Ibu sudah tidak

merasakan mual muntah dan merasa kondisi badannya sangat baik.

Keberhasilan asuhan ini juga ditandai dengan pemahaman ibu mengenai

cara penanganan emesis dengan pemeberian pemberian KIE tentang

ketidaknyamanan ibu hamil TM1, kebutuhan nutrisi pada ibu hamil TM1, tanda

bahya ibu hamil TM1, penangan emesis menggunakan Aromaterapi pappermint

dengan baik dan benar kondisi kesehatan ibu yang sudah membaik dimana

Emesis Gravidarum tidak menjadi hiperemesis. Semua data hingga

penatalaksanaan didokumentasikan oleh peneliti. Dengan demikian dapat terlihat

bahwa proses Manajemen Asuhan Kebidanan yang diterapkan pada Ny. X umur

kehamilan 7 minggu dengan Emesis gravidarum cukup berhasil dan efektif.

Semua data hingga penatalaksanaan didokumentasikan oleh peneliti. Dengan

demikian dapat terlihat bahwa proses Manajemen Asuhan Kebidanan yang

diterapkan pada Ny. X umur kehamilan 7 minggu dengan Emesis Gravidarum

cukup berhasil dan efektif, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktik dalam pemeberian asuhan pada Ny. X


BAB V

PENUTUP

Setelah mempelajari teori dan pengalaman langsung dilahan praktek melalui

kasus Ny.E umur kehamilan 8 minggu dengan Emesis Gravidarum di PMB “Z”

Kota Bengkulu tanggal Juni 2021, maka pada bab ini penulis menarik dan saran.

A. Kesimpulan

1. Telah dilaksanakan pengumpulan data dasar Ny.E dengan Emesis

Gravidarum di PMB “Z” Kota Bengkulu tahun 2021.

2. Telah dilaksanakan perumusan diagnosa/ masalah aktual pada Ny.E di

PMB “Z” Kota Bengkulu Tahun 2021 dengan pengumpulan dari data

subjektif dan data objektif sehingga didapatkan diagnosa kebidanan pada

Ny.E dengan Emesis Gravidarum.

3. Telah dilaksanakan perumusan diagnosa/masalah potensial pada Ny.E

dengan Emesis Gravidarum di PMB “Z” kota Bengkulu tahun 2021

dengan hasil tidak ada masalah potensial yang terjadi pada ibu karena

diberikannya penanganan yang tepat.

4. Telah mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada

Ny.E dengan Emesis Gravidarum di PMB “Z” Kota Bengkulu Tahun

2021 dengan hasil bahwa pada kasus ini tidak dilakukan tindakan

kolaborasi karena tidak adanya indikasi dan data yang menunjang untuk

dilakukannya tindakan tersebut.

5. Telah menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada Ny.E dengan

Emesis Gravidarum di PMB “Z” Kota Bengkulu Tahun 2021 dengan


hasil merencanakan asuhan berdasarkan diagnosa/masalah aktual dan

masalah potensial yang dapat terjadi.

6. Telah melaksanakan tindakan asuhan yang telah direncanakan pada Ny.E

dengan Emesis Gravidarum di PMB “Z” Kota Bengkulu Tahun 2021

dengan hasil yaitu semua tindakan yang telah direncanakan dapat

dilaksanakan seluruhnya dengan baik tanpa adanya hambatan.

7. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny.E dengan

Emesis Gravidarum di PMB “Z” Kota Bengkulu Tahun 2021 dengan

hasil yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil dengan ditandai keadaan

Ibu sudah tidak merasakan mual muntah dan merasa kondisi badannya

sangat baik.

8. Telah Melakukan Pendokumentasian

B. Saran

1. Teoritis

a. Bagi penulis

Data menerapkan pengetahuan dan pengalaman melakukan pelayanan

secara langsung di dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama

pendidikan serta menambah wawasan mengenai ibu hamil dengan Emesis

Gravidarum

b. Bagi STIKES TMS


Diharapkan dari kasus yang diambil pada ibu hamil dengan Emesis

Gravidarum bisa lebih melengkapi buku yang berhubungan dengan

Emesis garavidarum.

c. Bagi Mahasiswa

Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Emesis

Gravidarum, diharapkan mampu memberikan asuhan yang dapat

memotivasi ibu agar lebih mengerti bagaimana mengatasi Emesis

Gravidarum

2. Praktis

a. Bagi PMB

Dapat memberikan informasi bagi pelayanan kesehatan mengenai Emesis

Gravidarum dan diterapkan petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan

pemberian informasi dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

terutama memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai Emesis

Gravidarum.

b. Bagi Pasien

Sehingga dapat membantu mengatasi mual muntah pada ibu hamil

Trimester pertama dengan penangganan emesis Gravidarum

menggunakan Aroma Terapi Lemon.

Anda mungkin juga menyukai