Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CLUWAK


Mata Pelajaran : KIMIA
Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor & Teknik Elektronika Industri
Kelas / Semester : X / Gasal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (Pertemuan ke-1)
3 x 45 menit (Pertemuan ke-2)
3 x 45 menit (Pertemuan ke-3)
3 x 45 menit (Pertemuan ke-4)

A. KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajiankimiateknologirekayasapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian kimia
teknologi rekayasa. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan,gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia
4.5 Menggunakan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.5.1 Membedakan hukum hukum dasar dalam perhitungan kimia
3.5.2 Menerapkan konsep hukum hukum dasar kimia didalam perhitungan kimia
4.5.1 Menyelesaikan soal soal penerapan hukum hukum dasar kimia
4.5.2 Menerapkan hukum hukum dasar kimia dalam penggunaan zat dalam suatu reaksi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.4.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
a. Membedakan hukum hukum dasar dalam perhitungan kimia
3.4.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
a. Menerapkan konsep hukum hukum dasar kimia didalam perhitungan kimia
4.5.1 Disediakan buku teks, peserta didik akan dapat Menyelesaikan soal soal penerapan
hukum hukum dasar kimia
4.5.2 Disediakan buku teks, peserta didik akan dapat Menerapkan hukum hukum dasar
kimia dalam penggunaan zat dalam suatu reaksi
E. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum Dasar Kimia dan Perhitungannya

F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode : Diskusi dan tanya jawab
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 15 menit
berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
 Guru mengecek kehadiran siswa
 Guru menyampaikan tema materi dan memberi
pertanyaan rangsangan kepada siswa
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu bertanya jawab, berkelompok dan
diskusi.
 Guru membagi kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri
dari 4 siswa
 Guru menyampaikan rencana penilaian pengetahuan dan
keterampilan
Inti Stimulasi/Pemberian Rangsangan (Stimulation) 105 menit
 Pada awal pembelajaran, guru menayangkan beberapa
materi tentang hukum-hukum dasar kimia
 Siswa mengamati gambar/training obyek(mengamati)
Pernyataan/ Identifikasi Masalah (Problem Statement)
 Siswa diminta membuat pertanyaan tentang hukum-hukum
dasar kimia (menanya)
Pengumpulan data (Data Collection)
 Siswa membaca buku/mencari sumber untuk membedakan
hukum-hukum dasar kimia (mengumpulkan informasi)
Mengolah data/Pembuktian (Verification)
 Siswa mengkaji dari berbagai sumber untuk menjawab
pertanyaan yang di kaitkan dengan hukum-hukum dasar
kimia (Mengeksplorasi)
Menarik kesimpulan/Generalisasi (Generalization)
 Siswa berdiskusi menyimpulkan hasil pengamatan tentang
hukum-hukum dasar kimia (mengasosiasi)
 Siswa melakukan presentasi dan diskusi tentang hukum-
hukum dasar kimia dengan siswa yang lain dan guru
 Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru
(mengkomunikasikan)
 Guru memberikan penguatan dan menarik kesimpulan dari
materi yang dipelajari.
Penutup  Siswa merangkum materi pembelajan 15 menit
 Siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
 Guru memberikan umpan balik pembelajaran
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya
tentang perhitungan dalam hukum dasar kimia (Hukum
Perbandingan Volume/Gay Lussac)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru memberikan penugasan.
 Guru menutup dengan berdoa

Pertemuan ke-2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 15 menit
berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
 Guru mengecek kehadiran siswa
 Guru menyampaikan tema materi dan memberi
pertanyaan rangsangan kepada siswa
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu bertanya jawab, berkelompok dan
diskusi.
 Guru membagi kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri
dari 4 siswa
 Guru menyampaikan rencana penilaian pengetahuan dan
keterampilan
Inti Stimulasi/Pemberian Rangsangan (Stimulation) 105 menit
 Pada awal pembelajaran, guru menayangkan beberapa soal
perhitungan hukum Gay Lussac dan Avogadro Siswa
mengamati gambar/training obyek(mengamati)
Pernyataan/ Identifikasi Masalah (Problem Statement)
 Siswa diminta membuat pertanyaan tentang perhitungan
dalam hukum Gay Lussac dan Avogadro (menanya)
Pengumpulan data (Data Collection)
 Siswa membaca buku/mencari sumber untuk menghitung
soal-soal yang berkaitan dengan hukum Gay Lussac
(mengumpulkan informasi)
Mengolah data/Pembuktian (Verification)
 Siswa mengkaji dari berbagai sumber untuk menjawab
pertanyaan yang di kaitkan dengan hukum Gay Lussac
(Mengeksplorasi)
Menarik kesimpulan/Generalisasi (Generalization)
 Siswa berdiskusi menyimpulkan hasil pengamatan
perhitungan hukum Gay Lussac (mengasosiasi)
 Siswa melakukan presentasi dan diskusi tentang
perhitungan dalam hukum Gay Lussac dengan siswa yang
lain dan guru
 Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru
(mengkomunikasikan)
 Guru memberikan penguatan dan menarik kesimpulan dari
materi yang dipelajari.
Penutup  Siswa merangkum materi pembelajan 15 menit
 Siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
 Guru memberikan umpan balik pembelajaran
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya
tentang perhitungan Hipotesis Avogadro
 Guru memberikan penugasan.
 Guru menutup dengan berdoa
Pertemuan ke-3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdoa 15
menurut agama dan keyakinan masing-masing. menit
 Guru mengecek kehadiran siswa
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaikan rencana penilaian pengetahuan dan
keterampilan
Inti Stimulasi/Pemberian Rangsangan (Stimulation) 105
 Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan aturan yang menit
berlaku dalam penilaian harian dan skor setiap butir soal
Pernyataan/ Identifikasi Masalah (Problem Statement)
 Siswa mengerjakan soal yang diberikan dan diberikan
kesempatan untuk bertanya apabila ada permasalahan dalam
soal yang belum dipahami (menanya)
Pengumpulan data (Data Collection)
Mengolah data/Pembuktian (Verification)
 Siswa mengerjakan soal dengan mandiri tanpa bantuan dari
pihak manapun (Mengeksplorasi)
Menarik kesimpulan/Generalisasi (Generalization)
 Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya
 Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan memberikan
umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa
Penutup  Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya 15
tentang lambang unsur menit
 Guru menutup dengan berdoa

H. MEDIA, ALAT/BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


a. Media : Laptop, LCD, dan Power Point Interaktif
b. Alat/Bahan : Jobsheet/modul materi hukum-hukum dasar kimia
c. Sumber :
1. Buku Kimia SMK kurikulum 2013, Kelas X Bidang Keahlian teknologi dan
Rekayasa, Penerbit Erlangga, Penulis Aas Saidah dan Michael Purba, 2017.
2. Buku Kimia (C1) Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa, Kelas X, Penerbit
Grasindo, Penulis Tim Kompas Ilmu, 2018

I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


KD Teknik Penilaian Instrumen
3.5 Menerapkan hukum- Tes tertulis Soal Tes tertulis
hukum dasar kimia
dalam perhitungan Penugasan Lembar penilaian tugas
kimia

4.5 Menggunakan hukum- Tes unjuk kerja Lembar observasi unjuk


hukum dasar kimia kerja
dalam perhitungan
kimia
Mengetahui Pati, 31 Mei 2019
Kepala Sekolah, Guru Mapel,

Sunardi, S.Pd.,M.Pd. Sri Martini, S.Pd.


NIP. 19690305 199802 1 003 NIP.-
Lampiran 1. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi soal, Lembar soal, Kunci jawaban dan Panduan Penskoran
Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal
Soal
Soal
3.5 Menerapka 3.5.1 Membedakan 1.Siswa dapat Tes 1. Sebanyak 254 gram tembaga
n hukum- hukum menentukan Tertulis dan 128 gram belerang
hukum hukum dasar massa zat bereaksi habis membentuk
dalam sebelum dan senyawa tembaga sulfida.
dasar kimia
perhitungan sesudah reaksi Menurut hukum kekekalan
dalam kimia berdasarkan
massa, berapa banyak tembaga
perhitungan hukum
Lavoisier sulfida yang akan diperoleh
kimia
dari reaksi tersebut !
2.Siswa dapat Tes 2. Jelaskan tentang pengertian
menjelaskan Tertulis hukum Gay Lussac dan
salah satu Avogadro
hukum dasar
kimia
3.5.2 Menerapkan 3.Siswa dapat Tes 3. Berapa volum gas HCl yang
konsep menentukan Tertulis dihasilkan jika 1 L gas
hukum aplikasi hidrogen bereaksi dengan gas
hukum dasar hukum Gay klorin berdasarkan persamaan
kimia Lussac dan reaksi berikut :
didalam Avogadro H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g)
perhitungan dalam
kimia perhitungan
kimia 4. Pada pembakaran sempurna 5
L (T, P) gas CxHy dihabiskan
15 L (T,P) Oksigen dan
dihasilkan 10 L (T, P)
karbondioksida. Reaksinya
adalah :
CxHy(g) + O2(g) → CO2(g) +
H2O(g)
Tentukanlah rumus molekul
CxHy tersebut !
5. Berapa jumlah molekul gas
H2 yang dihasilkan jika 3,02 x
1023 molekul hidrogen
bereaksi dengan gas Nitrogen
berdasarkan persamaan reaksi
berikut :
H2(g) + N2(g) → 2 NH3(g)
Kunci Jawaban Soal:
1. Reaksi : Tembaga + Belerang → Tembaga sulfida
254 g 128 g
Hukum kekekalan massa : Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi
Massa sebelum reaksi : 254 g + 128 g = 382 g
Massa sesudah reaksi : 382 g
2. Hukum Gay Lussac : pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi
dengan volume-volume gas hasil reaksi membentuk perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.
Hipotesisi Avogadro : pada suhu dan tekananyang sama semua gas yang volumenya sama
akan mengandung jumlah molekul yang sama.
3. Koefisien sebanding dengan Volume
H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g)
Jadi Volume HCl = 2 L
4. Pembakaran reaksinya :
5 CxHy (g) + 15 O2 (g) → 10 CO2 (g) + H2O (g)
CxHy (g) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g) + H2O (g)
Cx = 2 C Hy = 2 H
x=2 y=2
Jadi rumus kimia dari CxHy yaitu C2H2
5. Koefisien sebanding dengan Volume
H2(g) + N2(g) → 2 NH3(g)
Jadi Jumlah molekul NH3 = 2 x 3,02 x 1023
= 6,04 x 1023
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban
2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
4. Nilai 1 :jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban
Contoh Pengolahan Nilai
IPK No Soal SkorPenilaian Nilai
1 4
1.
2 4
Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK
3 4 (20/20) * 100 = 100
2. 4 4
5 4
Jumlah 20

2. Instrumen Penilaian Ketrampilan

No KD Materi Indikator Teknik


Penilaian
1. 4.6 Menggunakan Hukum Dasar 4.6.1 Menyelesaikan Penilaian
hukum-hukum dasar Kimia dan soal soal Ketrampilan
kimia dalam Perhitungannya penerapan
hukum hukum
perhitungan kimia
dasar kimia
2. 4.6.2 Menerapkan Penilaian
hukum hukum Ketrampilan
dasar kimia
dalam
penggunaan zat
dalam suatu
reaksi

Skor
No Aspek Yang Diamati 0 1 2 3
1 Mengajukan pertanyaan
2 Menjawab pertanyaan dengan
mengacungkan jari
3 Mengerjakan tugas

Rubrik Penskoran
No Aspek yang di amati Rubrik penskoran
1 Mengajukan pertanyaan Skor 3 : Jika mengajukan pertanyaan dengan
bahasa yang benar dan sesuai dengan materi
Skor 2 : Jika mengajukan pertanyaan dengan
bahasa yang benar dan tidak berhubungan
dengan materi
Skor 1 : Jika mengajukan pertanyaan yang tidak
berkaitan dengan materi dan tidak
menggunakan bahasa yang benar
Skor 0 : Jika siswa tidak mengajukan
pertanyaan
2 Menjawab pertanyaan dengan Skor 3 : Jika siswa menjawab pertanyaan
dengan runtut dan tepat
mengacungkan jari
Skor 2 : Jika siswa menjawab pertanyaan
dengan tidak runtut dan benar
Skor 1 : Jika siswa menjawab dengan tidak
runtut dan salah
Skor 0 : Jika siswa tidak menjawab pertanyaan
3 Mengerjakan tugas Skor 3 : Jika siswa mengerjakan tugas dengan
lengkap, benar dan dikerjakan dibuku tugas
Skor 2 : Jika siswa mengerjakan tugas dengan
tidak lengkap, benar dan dikerjakan dibuku
tugas
Skor 1 : Jika Siswa mengerjakan tugas dengan
tidak lengkap, benar dan dikerjakan tidak
dibuku tugas
Skor 0 : Jika siswa tidak mengerjakan tugas

skor yang didapat


Nilai aktivitas= ×100
skor total
Interval Nilai aktivitas : 90 s.d. 100 : Amat Baik
80 .d. 89 : Baik
70 .d. 79 : Cukup
≤ 69 : Kurang

Lampiran 2. Materi Pembelajaran

Hukum-Hukum Dasar Kimia


A. Hukum kekekalan massa ( hukum lavoisier )

Antoine Lavoisier (1743–1794) seorang pelopor yang percaya pentingnya membuat


pengamatan kuantitatif dalam eksperimen, mencoba memanaskan 530 gram logam merkuri
dalam wadah terhubung udara dalam silinder ukur pada sistem tertutup.

Ternyata volume udara dalam silinder berkurang 1/5 bagian. Logam merkuri
berubah menjadi merkuri oksida sebanyak 572,4 gram.
Besarnya kenaikkan = massa merkuri sebesar 42,4 gram adalah sama dengan 1/5
bagian udara yang hilang yaitu oksigen.
Logam merkuri + gas oksigen = merkuri oksida
530 gram + 42,4 gram = 572,4 gram
Berdasarkan percobaan di atas Lavoisier merumuskan. Hukum Kekekalan Massa
yang berbunyi “ Dalam reaksi kimia, jumlah massa total zat-zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama”.

B. Hukum perbandingan tetap (hukum Proust)


Ada berbagai senyawa yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih, sebagai contoh air
( H2O). Air dibentuk oleh dua unsur yaitu unsur hidrogen dan oksigen. Materi mempunyai
massa, termasuk hidrogen dan oksigen. Bagaimana kita mengetahui massa unsur hidrogen
dan oksigen yang terdapat dalam air?
Seorang ahli kimia Prancis yang bernama Joseph Louis Proust (1754–1826)
mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Pada tahun 1799,
Proust melakukan percobaan, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur oksigen. Ia
menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa
air dengan perbandingan massa yang tetap, yaitu 1 : 8. 

Tabel 1.Hasil Percobaan Proust


MASSA ZAT MASSA ZAT SETELAH
SEBELUM REAKSI REAKSI
Hi Oksigen Air Sisa
drogen (g) (g) unsur yang
(g) tidak bereaksi
1 8 9 0
2 8 9 1 g
1 9 9 hidrogen
2 16 18 1 g
oksigen
0

Dari tabel tersebut terlihat, bahwa pada saat 1 g hidrogen direaksikan dengan 8 g
oksigen menghasilkan 9 g air, dan pada saat 2 g hidrogen direaksikan dengan 16 g oksigen
menghasilkan 18 g air. Selain itu, pada saat 2 g hidrogen direaksikan dengan 8 g oksigen
menghasilkan 9 g air serta sisa 1 g unsur hidrogen, dan pada saat 1 g hidrogen direaksikan
dengan 9 g oksigen menghasilkan 9 g air serta sisa 1 g unsur oksigen. Hal ini berarti setiap 1
g hidrogen bereaksi dengan 8 g oksigen menghasilkan 9 g air. Hal ini membuktikan bahwa
massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang
tetap yaitu 1 : 8.
Proust juga meneliti beberapa senyawa yang lain dan memperoleh kesimpulan yang
sama, yaitu perbandingan berat unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa tidak pernah
berubah.Dari percobaan yang dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal
dengan sebutan hukum perbandingan tetap, yang berbunyi:
 
Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap

C. Hukum perbandingan berganda


Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air, dua
unsur bergabung dan masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk
membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan
perbandingan berbeda-beda. Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan
untuk unsur-unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang
diantaranya adalah John Dalton (1766 – 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan
yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Untuk
memahami hal ini, perhatikan tabel hasil percobaan reaksi antara nitrogen dengan oksigen
berikut.
Jenis Massa Massa Massa
Senyawa Nitrogen yang Oksigen yang Senyawa yang
Direaksikan Direaksikan Terbentuk
Nitrogen 0,875 gram 1,00 gram 1,875 gram
Monoksida
Nitrogen 1,75 gram 1,00 gram 2,75 gram
Dioksida

Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam
senyawa nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat dan
sederhana. 
Massa nitrogendalam senyawa nitrogen dioksida 1,75 gram 2
= =
Massanitrogen dalam senyawa nitrogen monoksida 0,87 gram 1
Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan
perbandingan(hukum Dalton) yang berbunyi:

“Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa
salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa unsur
lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. “

D. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)


Telah banyak ilmuwan sebelum Gay Lussac yang menemukan bahwa gas hidrogen
bereaksi dengan gas oksigen membentuk air. Diantaranya Henry Cavendish, William
Nicholson, dan Anthony Carliseyang menemukan perbandingan volume hidrogen dan
oksigen, tetapi belum menemukan perbandingan volume air yang dihasilkan dari reaksi
antara gas hidrogen dan oksigen.
Joseph Louis-Gay Lussac, seorang ahli kimia Prancis pada 1808 mengamati volume
gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi. Pengamatan menunjukkan bahwa pada reaksi
pengukuran temperatur dan tekanan yang sama diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Satu bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas klorin
menghasilkan dua volume gas hidrogen klorida:
H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g)
b. Dua bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas oksigen
menghasilkan 2 bagian volume air:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g)
Dari data tersebut, Gay Lussac menyimpulkan Hukum Perbandingan Volume.
“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-
gas pereaksi dengan gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan yang bulat dan
sederhana.”
Dapat juga dikatakan:
“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-
gas sama dengan perbandingan koefisien dalam reaksi yang sama.”

E. Hipotesis Avogadro
Seorang ahli fisika Italia, Amedeo Avogadro pada 1811 menemukan bahwa
gabungan dari atom-atom yang sama membentuk suatu molekul (bukan merupakan atom-
atom bebas). Dengan demikian, Avogadro mengembangkan Hukum Dalton dan Gay Lussac
yang dikenal dengan hipotesis Avogadro.
“Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas
mengandung jumlah molekul yang sama”
Contoh:
Hidrogen + Klor → Hidrogen klorida
1 volume 1 volume 2 volume
n molekul n molekul 2n molekul
dibagi dengan n
1 molekul + 1 molekul → 2 molekul
Dengan kata lain, Hipotesis Avogadro iniberlaku
Perbandingan molekul = perbandingan volume
Jumlahmolekulx Volumegasx
=
Jumlahmolekuly Volumegasy
1. Massa Atom Relatif (Ar)
Mengukur massa adalah membandingkan massa suatu benda terhadap benda yang lain,
dimana massa benda pembanding disebut sebagai massa standar. Misalnya apabila kita
menimbang gula dan dinyatakan massanya 1 kg, maka sebenarnya massa gula tersebut
adalah sama (sebanding) dengan massa anak timbangan 1 kg. Sebagai standar massa
dalam penimbangan gula tersebut adalah massa anak timbangan.
Hal yang sama juga berlaku dalam penentuan massa suatu atom. Di dalam menentukan
massa atom, sebagai standar massa atom adalah massa 1 atom karbon-12 (atom karbon
yang massanya 12 sma). Jadi massa atom yang diperoleh dari pengukuran adalah massa
atom relatif terhadap atom karbon-12. Dari pengukuran diketahui bahwa massa atom
hidrogen ternyata 0,08400 kali relatif terhadap massa atom C-12. Jika dihitung akan
didapat bahwa massa atom hidrogen adalah 0,08400 x 12 sma atau 1,008 sma. Massa
1
atom relatif diberi lambang Ar, yaitu perbandingan massa rata-rata 1 atom terhadap
2
massa atom C-12, atau secara matematis dirumuskan sebagai:

Massa rata−rata 1 atom X


Ar X =
1
x Massa 1 atomC−12
12

Dengan :
Ar X = massa atom relatif X
Massa atom C-12 = 12 sma
Massa rata-rata atom X merupakan massa rata-rata dari semua isotop X yang ada di
alam. Massa atom relatif tidak mempunyai satuan.
Contoh:
1. Jika massa rata-rata 1 atom N adalah 14 sma, berapa massa atom relatif
N?
Jawab:
Massarata−rata1 atom X
Ar N = 1
x Massa 1 atomC−12
12
14 sma
=14
= 1
x 12 sma
12
2. Jika massa 1 atom C-12 adalaha 1,99 x 10 -26 kg, berapa massa rata-rata 1
atom magnesium (Ar Mg = 24) ?
Jawab:
Massarata−rata 1 atom Mg
Ar Mg = 1
x Massa 1 atomC−12
12
Massarata−rata 1 atom Mg
24 = 1
x 1,99 x 10−26 kg
2. Massa Molekul Relatif dan Massa 12Rumus Relatif (Mr)
1
Massa rata-rata 1 atom Mg = 24 x x 1,99 x 10-26 kg
Molekul merupakan gabungan dari dua atom atau 12 lebih. Oleh karena itu, massa
molekul ditentukan oleh massa atom-atom penyusunnya, yaitu merupakan jumlah dari
massa seluruh atom yang menyusun molekul tersebut. Bagi senyawa ion, dimana struktur
tidak dapat ditentukan dengan pasti, massa molekul tidak tepat digunakan. Oleh karena itu,
massanya dihitung berdasarkan setiap satuan rumus empirisnya yang dinamakan sebagai
massa rumus.
Seperti halnya massa atom relatif, maka massa molekul juga merupakan
perbandingan massa rata-rata 1 molekul atau satuan rumus suatu zat relatif (dibandingkan)
1
terhadap kali massa 1 atom C-12, atau dirumuskan:
12
Massarata−rata1 molekul AxBy
Mr Ax By = 1
x Massa1 atom C−12
12
Dan bila dijabarkan lebih lanjut didapatkan:
Massarata−rata(x atom A + y atom B)
Mr Ax By = 1
x Massa1 atom C−12
12
Sehingga dapat disederhanakan menjadi:

Mr Ax By = (x Ar A + y Ar B)

Jadi, massa molekul relatif suatu senyawa molekul merupakan jumlah massa atom
relatif dari seluruh atom penyusun molekul, sedangkan massa rumus relatif suatu senyawa
ion merupakan jumlah massa atom relatif dari seluruh atom penyusun satu satuan rumus
kimia senyawa tersebut.
Contoh:
Hitunglah Mr (NH4)2SO4 jika diketahui:
Ar N = 14, H = 1, S = 32 dan O = 16
Jawab :
Mr (NH4)2SO4 = 2 x Ar N + 8 x Ar H + 1 x Ar S + 4 x Ar O
= (2 x 14) + (8 x 1) + (1 x 32) + (4 x 16)
= 28 + 8 + 32 + 64
= 132

Interkonversi mol :

Anda mungkin juga menyukai