TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Anatomi Abdomen
a) Gaster (lambung)
a) Pankreas
b) Hati
c) Kandung Empedu
8
9
A11
18 1all Keterangan:
2 1. Diafragma
17 2. Esofagus
3
3. Lambung
16
4. Kaliks kiri
15 4 5. Pankreas
6. Kolon Descenden
5 7. Kolon
14 6
Transversum
8. Usus Halus
7
9. Kolon Sigmoid
13 8
10. Kandung Kencing
9 11. Appendiks
12
12. Sekum
10
11 13. Ilium
14. Kolon Ascenden
15. Kandung
Empedu
16. Liver
17. Lobus Kanan
18. Lobus Kiri
kelamin luar terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora,
(Syaifuddin, 2002)
10
Keterangan :
1. Tuba falopi
2. Fimbriae
3. Ovary
4. Uterus
5. Bladder
6. Pubic Bone
7. Uretra
8. Crura
9. Clitoris
10. Urinary Opening
11. Labia Majora
12. Cervix
13. Rectum
14. Vagina
15. Approximate location
of Gspot
16. Anus
17. Hymen
18. Vaginal Opening
19. Labia minora
Gambar 2.2 Potongan Median Pelvis Wanita (Syaifuddin, 2002)
Keterangan :
1. Tuba Falopi
2. Ovary
3. Uterus
4. Cervix
5. Vagina
falopii ada 2 bagian, mulai dari sisi pelvis ke sudut superior lateral
oleh satu lapisan sel – sel saja sampai folikel de Graaf matang.
alpokat atau buah pir yang sedikit gepeng terletak dalam rongga
pelvis reltum dan kandung kemih. Uterus terdiri dari fundus uteri,
ovarium terjadi ketika sel – sel pada ovarium berubah dan tumbuh tidak
terkendali. Banyak jenis tumor yang bisa berawal dari ovarium. Ada tumor
yang menyebabkan kanker atau tidak. Beberapa jenis tumor juga bisa
sel germinal, dan sel stromal. Sel kanker dalam ovarium juga dapat
berasal dari metastesis organ lainnya terutama sel kanker payudara dan
sel kanker colon tapi tidak dapat dikatakan sebagai kanker ovarium.
a. Tumor epithelial
berpotensi ganas.
b. Tumor Germinal
Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum atau sel
c. Tumor Stromal
Tumor stromal berasal dari jaringan penyokong. Jenis tumor ini jarang
ditemukan, bentuk yang didapati berupa tumor techa dan tumor sel
Itulah sebabnya tumor ini dikenal sebagai penyakit yang tumbuh diam-
penyebaran tumor pada permukaan serosa dari kolon dan asites. Rasa
tidak nyaman dan rasa penuh diperut, serta cepat merasa kenyang sering
adalah mudah lelah, perut membuncit, sering kencing dan nafas pendek
dan televisi. Prinsip kerjanya yaitu berkas sinar-X yang terkolimasi dan
pengolahan selesai, maka data yang telah diperoleh berupa data digital
tubuh.
a. Perkembangan CT Scan
meja. Dengan metode ini, tabung sinar-X dapat berotasi secara terus
prinsip single slice. Perbedaan utama dari kedua prinsip ini terletak
b. Komponen CT Scan
1) Gantry
meja tersebut dapat bergerak menuju gantry. Gantry ini terdiri dari
2) Tabung Sinar-X
3) Kolimator
antara pasien dan detektor yang disebut per detektor kolimator atau
cepat.
4) Detektor
lebih optimal. Detektor memiliki 2 tipe yaitu detektor solid stete dan
terhalangi jalannya untuk menuju detektor. Meja ini harus kuat dan
6) Sistem Konsul
a) Sistem Kontrol
14 x 17 inchi).
(Tortorici, 1995 )
19
Keterangan :
1. Gantry
2. Gantry Aperture
3. Patient table / couch
Keterangan :
1. High Voltage Generator
2. X-Ray Tube
3. Detectors
c. Parameter CT Scan
yang optimal.
20
1) Slice Thickness
2) Range
lapangan pemeriksaan.
3) Faktor Eksposi
penyusunnya
rentang 12-50 cm. FoV yang kecil maka akan mereduksi ukuran
5) Gantry tilt
6) Rekonstruksi Matriks
(5122) yaitu 512 baris dan 512 kolom. Rekonstruksi matriks ini
7) Rekonstruksi Algorithma
adanya metode ini maka gambaran seperti tulang, soft tissue, dan
monitor.
8) Window Width
Dasar pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU. Untuk
Sedangkan untuk kondisi udara nilai ini adalah air dengan yang
abu yang bertingkat yang disebut Gray Scale. Khusus untuk darah
9) Window Level
1) Akuisisi Data
Keterangan :
1. X Ray Tube
2. Collimation
3. High Voltage Generator
4. Control Systems
5. Fan Beam
6. Detector dan DAS
(Seeram, 2001).
2) Rekonstruksi Data
(Seeram, 2001).
Komunikasi
irisan axial bisa dijadikan irisan coronal, dan sagital serta paraxial
berupa tulisan dan gambar dari CT Scan ke alat lain seperti laser
Care unit (ICU), kamar operasi dan trauma di Rumah Sakit, serta
data dan gambar CT antar alat di Radiologi. Sistem ini juga bisa
a. Spasial Resolusi
obyek yang berukuran kecil dengan densitas yang berbeda pada latar
b. Kontras Resolusi
algorithma/filter kernel.
c. Noise
nilai CT number pada jaringan atau materi yang homogen. Noise akan
1) Streak Artifact
2) Shading Artifact
beam hardening.
3) Ring Artifact
a. Pengertian
menilai perut dan organ-organnya untuk tumor dan lesi lainnya, luka-
pancreas
b) Batu ginjal
c) Lymphadenopathy
d) Aneurisma
29
e) Hemangioma
f) Nefroblastoma
g) Abses
h) Trauma
c) Hidronefrosis
d) KUB
a) Iopamiro
b) Urografin
b) Air Mineral
c) Iodine
d) Barium Sulfat
e) Injector
f) Syring
g) Neadle 18/19/21
menggunakan injector.
31
first.
a) Arus tabung : 80 mA
e) Pitch : 15 mm
f) Collimation : 0,6 mm
l) Delay Phase : 70 s
i. irisan Axial 1
Keterangan :
a) inferior gastric
b) rectus abdominis
c) linea alba
d) small bowel
e) left external iliaca a
f) left external iliaca v
g) superior gluteal
h) gluteus minimus
i) gluteus medius
j) gluteus maximus
k) ilium
l) sacroiliac joint
m) left internal iliac v
n) left internal iliac a
o) sacrum
p) sigmoid colon
q) psoas m
r) iliacus m
s) appendix
t) linea semilunaris
a) Sigmoid colon
b) Linea alba
c) Rectus abdominis m
d) Linea semilunaris
e) Iliopsoas m
f) Ilium
g) Gluteus minimus m
h) Gluteus medius m
i) Gluteus maximus m
j) Left internal iliac a ad v
k) Left ovary
l) Uterus
m) Sacrum
n) Rectosigmoid colon
o) Piriformis m
p) Right external iliac v
q) Right external iliac a
r) Inferior epigastric a and v
a) Linea semilunaris
b) Rectus abdominis m
c) Sigmoid colon
d) Linea alba
e) Inferior epigastric a and
v
f) Round lig
g) Sartorius m
h) Liopsoas m
i) Anterior inferior iliac
spine
j) Gluteus minimus m
k) Gluteus medius m
l) Gluteus maximus m
m) Left ovary
n) Left internal
o) Uterus
p) Rectum
q) Sacrum
r) Piriformis m
s) Right ovary
t) Ilium
u) Right external iliac v
v) Right external iliaca
6. Rekonstruksi Increment
tidak berimpit, tumor yang kecil tidak dapat dievaluasi dengan baik karena
data volume, yang dapat digunakan saat post prosesing gambar pada
ketebalan objek tersebut. Jika pada satu irisan terdapat dua atau lebih
irisan tersebut. Hal ini disebut partial volume effect (Brooker, 1986).
Slice thickness yang lebih tipis akan mengurangi partial volume artefak
ukuran slice thickness nya. Sedangkan increment gap dibuat lebih besar
B. Kerangka Teori
Abdomen
Parameter CT Scan
Slice Thickness
Window Width
Kemiringan Gantry
Window Level
Rekonstruksi Matriks
Rekonstruksi
Algoritma
Rekonstruksi
Increment
Spatial
Noise Kontras Artefak
Resolution Resolusi
Kualitas Citra
Informasi Citra
39
C. Hipotesis
Abdomen
Abdomen