NIM : 20.01.01.005 Semester : V (Lima) Prodi : Pendidikan Agama Bindu Makul : Psikologi Agama
Ujian Akhir Semester
Tugas 1. Apakah yang dimaksud dengan psikologi dan sebutkan macamnya. 2. Sebutkan ruang lingkup kajian psikologi agama ! 3. Sebutkan beberapa metode psikologi agama !ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Sebutkan ! 4. Dalam penerapan metode dokumen pribadi ini dilakukan berbagai macam cara atau Tehnik tertentu, sebutkan ! 5. Apakah ynag dimaksud denga teori perkembangan sumber kejiwaan agama pada anak Dan remaja itu ? 6. Bagaimanakah kaitan psikologi agama dengan pendidikan agama Hindu? 7. Jelaskan tentang timbulnya keagamaan pada anak? 8. Jelaskan bentuk dan sifat agama pada anak? 9. Dalam perkembangan keagamaan pada remaja terdapat beberapa perkembangan, Sebutkan dan jelaskan perkembangan pada remaja! 10. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan pada Seseorang? Jawab 1. Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah. Macam psikologi: Psikologi Umum dan eksperimen Psikologi klinis Psikologi perkembangan Psikologi pendidikan Psikologi industri dan organisasi Psikologi agama 2. Berikut ruang lingkup kajian psikologi agama: Kegiatan ibadah seseorang, meliputi ubudiyah dan maumalah. Gerakan-gerakan kemasyarakatan yang muncul dari masyarakat yang beragama. Budaya-budaya yang ada dalam masyarakat, akibat pengalaman agama. Suasana keagamaan dalam lingkungan hidup, seiring dengan kesadaran beragama yang ada dalam masyarakat. 3. Berikut metode psikologi agama Metode dokumen pribadi (personal document) Metode kuesioner dan wawancara 4. Teknik penerapan metode dokumen pribadi: Teknik nomotatik Teknik analisis nilai ( value analysis) Teknik idiografi Teknik penilaian terhadap sikap (evaluation attitudes technique) 5. Menurut teori four wishes yang dikemukakan oleh perkembangan jiwa keagamaan anak adalah “rasa ketergantungan (sense of defendnce)”. Menurut teori ini, manusia dilahirkan kedunia memiliki empat keinginan yaitu: Security: keinginan untuk mendapatkan perlindungan New experience : keinginan untuk mendapat pengalaman Response : keinginan untuk mendapatkan tanggapan Recognition : keinginan untuk dikenal Kerjasama dalam rangka memenuhi keinginan-keinginan itu, maka bayi sejak lahir sudah memiliki instink, diantaranya instink keagamaan, namun instink ini pada saat bayi belum terlihat, hal itu dikarenakan “beberapa fungsi kejiwaan yang menopang kematangan berfungsinya instink itu belum sempurnya”. 6. Pendidikan agama hindu sangat erat kaitannya dengan psikologi agama, bahkan psikologi agama digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam pendidikan hindu. Perkembangan agama pada masa anak, terjadi melalui pengalaman hidupnya sejak kecil, dalam keluarga, disekolah dan dalam lingkungan masyarakat. Semakin banyak pengalaman yang bersifat agama (sesuai dengan ajaran agama) dan semakin banyak unsur agama, maka sikap, tindakan dan caranya menghadapi hidup akan sesuai dengan ajaran agama. 7. Dalam proses diamana seorang anak mulai menganal agama, tentunya hal itu tidak berlangsung begitu saja, terdapat beberapa teori di mana rasa keberagaman si anak mulai muncul. Adapun teori-teori timbulnya jiwa keagamaan pada anak yaitu Teori Rasa ketergantungan, dan teori Instink keagamaan. Menurut beberapa ahli anak dilahirkan bukanlah sebagai makhluk yang religious. Adapala yang berpendapat sebaliknya bahwa anak sejak dilahirkan telah membawa fitrah keagamaan Fitrah itu baru berfungsi di kemudian hari melalui proses bimbingan dan latihan setelah berada pada tahap kematangan Jika dikaji dari teori Rasa ketergantungan (Sense of Depende) tentang timbulnya keagamaan pada anak, maka teori yang dikemukakan oleh Thomas melalui teori Four Wishes mengatakan bahwa manusia dilahirkan ke dunia ini memiliki empat keinginan yaitu keinginan untuk perlindungan (security), keinginan akan pengalaman baru (new experience), keinginan untuk mendapat tanggapan (response) dan keinginan untuk dikenal (recognition). Berdasarkan kenyataan dan kerjasama dari keempat keinginan itu, maka bayi sejak dilahirkan hidup dalam ketergantungan Melalui pengalaman-pengalaman yang diterimanya dari lingkungan itu kemudian terbentuklah rasa keagamaan pada diri anak Jika dikaji dari teori Instink Keagamaan, Menurut Woodworth menyatakan bahwa bayi yang dilahirkan sudah memiliki beberapa instink di antaranya instink keagamaan. Belum terlihat tindak keagamaan pada diri anak karena beberapa fungsi kejiwaan yang menopang kematangan berfungsinya instink itu belum sempurna. Misalnya instink sosial pada anak sebagai potensi bawaannya sebagai makhluk homo socius, baru berfungsi setgelah naka dapat bergaul dan berkembang untuk berkomunikasi. Jadi instink sosial itu tergantung dari kematangan fungsi lainnya. Demikian pula instink keagamaan 8. Adapun sifat-sifat keagamaan yang dimiliki oleh anak usia dini yaitu: Unreflective (Tiak mendalam)Dalam penelitian Machion tentang jumlah konsep ke Tuhanan pada diri anak 73% mereka menganggap Tuhan itu bersifat seperti manusia. Dalam matu sekolah hahkan ada siswa yang mengatakan bahwa Sri Krishna adalah manusia biasa. Dengan demikian anggapan mereka terhadap ajata agana dapat saja mereka terima dengan tanpa kritik. Kebenaram yang mereka terima tidak begitu mendalam sehingga cukup sekedarnya saja dan mereka sudah merasa puas dengan keterangan yang kadang- kadang kurang masuk akal. Meskipun demikian pada beberapa orang anak terdapat mereka yang memiliki ketajaman pikiran untuk menimbang pendapat yang mereka terima dari orang lain. Penelitian Praff mengemukakan bahwa suatu peristiwa seorang anak mendapat keterangan dari ayahnya bahwa Tuhan selalu mengabulkan permintaan Pemuja-Nya Anak saya Savitri saya ajak pergi, lalu dalam perjalanan ia melihat sebuah tako berby. Savitri tertarik pada sebuah boneka harby. Sekembalinya ke rumah ia langsung berdoa kepada Sang Hyang Widhi untuk apa yang diingininya itu. Karena hal in diketahui oleh ibunya, maka itu ditegur thunya berkata bahwa dalam berdoa tak boleh seseorang memaksakan Hyang Widhi untuk makan barang yang dinginkannya itu. Mendengar hal tersebut anak tali langsung mengemukakan pertanyaankak begitu ma Contoh tersebut menunjukkan bahwa Savitri sudah menunjukkan pemikiran yang kritis, walaupun bersifat sederhana. Di sini menunjukkan bahwa anak meragukan kebenaran ajaran agama pada aspek-aspek yang bersifat konkret Egosentris, Anak memiliki kesadaran akan diri sendiri sejak tahun pertama usia perkembangannya dan akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalamannya. Apabila kesadaran akan diri itu mulat subur pada diri anak, maka akan tumbuh keraguan pada rasa eponya. Sehubungan dengan hal itu, maka dalam masalah keagamaan anak telah menonjolkan kepentingan dirinya dan telah men konsep keagamaan yang mereka pandang dan kesenangan pribadinya Anthomorphis Pada umumnya konsep mengenai ketuhanan pada anak berasal dari hasil pengalamannya ke kala ia berhubungan dengan orang lain. Tapi suatu kenyataa Anthrimorphis, Bahwa konsep ketuhanan mereka tampak jelas menggambarkan aspek-aspek kemanusiaan. Melalui konsep yang berbentuk dalam pikiran mereka menganggap bahwa perkeadaan Tuhan itu sama dengan masia Pekerjaan Tuhan mencari dan menghukum orang yang berbuat jahat di saat orang ins berada dalam tempat yang gelap Surga terletak di langit dan untuk tempat orang yang baik Anak menganggap bahwa Tuhan dapat melihat segala perbuatannya langsung ke rumah-rumah mereka sebagai layaknya orang mengintai Verbalis dan Ritualis, Dari kenyataan yang kita alami temyata kehidupan agama pada anak-anak sebagian besar tumbuh mala-mula secara verbal acapan) Mereka menghapal secara vertal kalimat-kalimat keagamaan dan selain itu pula dari amaliah yang mereka laksanakan herdasarkan pengalaman menurut tuntutan yang diajarkan kepada mereka Imitatif, Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan bahwa tindak keagamaan yang dilakukan oleh anak-anak pada dasarnya diperoleh dari meniru Berdoa dan sholat misalnya mereka laksanakan karena hasil melihat perbuatan di lingkungan baik berupa pembiasaan ataupun pengajaran yang intensif. Pada ahli jiwa menganggap bahwa dalam segala hal anak merupakan penitu yang ulung Sifie penins in merupakan modal yang positif dalam pendidikan keagamaan pada anak Rasa Heran dan Kagum, Rana heran dan kagum merupakan tanda dan sifat keagamaan yang terakhir pada anak. Berbeda dengan rasa kagum yang ada padaorang dewasa, maka rasa kagam pada anak ini belum bersifat kritis dan kreatif. Mereka hanya kagum terhadap keindahan lahiriyah saja Hal ini merupakan langkah pertama dari pernyataan kebutuhan anak akan dorongan untuk mengenal sesaatu yang hans (new experience). Rasa kagum mereka dapat disalurkan melah cerita-cerita yang menimbulkan rasa takjub Seperti contoh, melihat lidahnya yang mampu mengecap bersagai rasa. 9. Berikut perkembangan pada remaja: o Perkembangan agama pada remaja seiring dengan perkembangan fisik dan psiskis remaja, terdapat beberapa aspek yaitu pertumbuhan pikiran dan mental hal ini ditandai dengan adanya sifat kritis pada diri remaja terhadap ajaran agama. o Perkembangan perasaan ditandai dengan perasaan sosial, etis dan estetika mendorong remaja untuk menghayati kehidupan agama yang terbiasa di lingkungannya. o Perkembangan sosial, ditandi remaja lebih memilih kehidupan dunia daripada akhirat, namun pada saat remaja tertentu mencari kebahagiaan jiwa dengan menggantungkan diri kepada Tuhan. o Perkembangan moral yang bertitik tolak dari usaha mencari perlindungan. Sikap dan minat remaja terhadap agama sedikit banyak karena dipengaruhi oleh lingkungan dan zaman. 10. Berikut faktor yang mempengaruhi sifat keagamaan pada seseorang: Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam diri seseorang)Faktor intern atau bisa disebut juga faktor bawaan adalah segala sesuatu yang di bawa sejak lahir.Biasanya merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki orang tuanya, atau kombinasi antara keduanya. Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri seseorang) faktor ini biasanya di pengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.