Anda di halaman 1dari 1

CHAPTER 4 REALITY MEDIA

Santa Cicilia Sinabariba

Reality Media, Democracy and Ordinary People

Penggambaran kehidupan orang biasa digambarkan oleh media yang diadopsi dari bentuk
documenter dan diubah menjadi format televisi. Bagaimana kehidupan sehari-hari orang yang
bukan siapa-siapa ditampilkan di media, dan ini cukup menarik banyak penonton. Contohnya
Big Brother yang juga tayang di Indonesia pada tahun 2011. Kehadiran tayangan program
semacam ini memang menunjukkan demokrasi dalam industry media, artinya menampilkan
keberagaman kehidupan. Namun, melihat lebih dalam, program ini justru menampilkan hal-
hal yang dinilai tidak wajar/luar biasa dari kehidupan sehari-hari, dibandingkan menampilkan
nilai dan penghormatan atas kehidupan itu sendiri alias menjual sensasi atau demi viral.

Reality, Truth, Freedom, Ethics, and Responsibility

Penyajian teks di media dalam bentuk documenter ataupun program-program lainnya akan
mengarahkan kita kepada isu mengenai kebenaran, tanggung jawab, dan masalah etika dalam
media. Produser televisi Jhon Ellis (2000) menyatakan bahwa media modern harus bisa
menampilkan saksi atau menjadi saksi atas suatu kejadian dan tidak bisa mengatakan “kami
tidak tahu.” Tidak hanya itu, Ellis juga menggarisbawahi mengenai dimensi etik yang
didalamnya memuat integritas, kedekatan terhadap kebenaran, dan keinginan untuk
mengetahui tentang dunia/kejadian.

Anda mungkin juga menyukai