Pembukuan Dan Pencatatan Perpajakan 1
Pembukuan Dan Pencatatan Perpajakan 1
PEMBUKUAN DAN
PENCATATAN
Dosen Pengampu : Norlena, SE, M.Sa, CA
KELOMPOK 4
Disusun Oleh :
D3 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lambung Mangkurat
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan Rahmat dan
Ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pembukuan dan Pencatatan”
ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak
yang telah mendorong kami untuk menyelesaikan makalah ini baik secara langsung ataupun
tidak langsung.
Selanjutnya, perlu kami sampaikan bahwa dalam penyusunan makalah ini mungkin
terdapat kesalahan atau kekurangan yang datangnya dari kami sendiri sebagai manusia, untuk
itu kritik dan juga saran senantiasa akan kami terima demi tercapainya makalah yang lebih
baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca ataupun bagi kami sendiri selaku
penulis.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Tujuan.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembukuan dan Pencatatan................................................5
B. Ketentuan Umum Pembukuan dan Pencatatan.....................................5
C. Syarat-syarat Penyelenggaraan Pembukuan dan Pencatatan..............6
D. Tujuan Penyelenggaraan Pembukuan dan Pencatatan........................6
E. Prinsip Taat Azas......................................................................................7
F. Stelsel Akrual dan Stelsel Kas.................................................................7
G. Pengecualian Pembukuan dan Pencatatan............................................7
H. Pembukuan dalam Bahasa Asing dan Mata Uang selain Rupiah..........8
I. Perubahan Tahun Buku dan Metode Pembukuan................................10
J. Tempat Penyimpanan Buku/ Catatan/ Dokumen................................10
K. Sanksi Pidana...........................................................................................10
A. Kesimpulan...............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Menambah pengetahuan mengenai pencatatan pajak.
2. Menambah pengetahuan mengenai pembukuan pajak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pembukuan
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa,
yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi
untuk periode tahun pajak tersebut.
2. Pencatatan
Pencatatan yaitu pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto dan
atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang
termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak yang
bersifat final.
2. Syarat Pencatatan
Syarat-syarat penyelenggaraan pencatatan adalah:
Pencatatan harus diselenggarakan secara teratur dan mencerminkan keadaan
yang sebenarnya dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata
uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia;
Pencatatan dalam suatu tahun harus diselenggarakan secara kronologis;
Catatan dan dokumen yang menjadi dasar pencatatan harus disimpan di tempat
tinggal Wajib Pajak atau tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dilakukan
selama 10 (sepuluh) tahun;
Pencatatan harus dapat menggambarkan anatara lain:
Peredaran atau penerimaan bruto dan/atau jumlah penghasilan bruto yang
diterima dan/atau diperoleh;
Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan yang pengenaan
pajaknya bersifat final.
F. STELSEL AKRUAL DAN STELSEL KAS/ ACCRUAL BASIS AND CASH BASIS
Stelsel akrual adalah suatu metode penghitungan penghasilan dan biaya dalam
arti penghasilan diakui pada saat perolehan dan biaya diakui pada saat terutang.
Termasuk dalam pengertian stelsel akrual adalah pengakuan penghasilan
beerdasarkan metode presentase tingkat penyelesain pekerjaan yang umumnya dipakai
dalam bidang konstruksi dan metode lain yang dipakai dalam bidang usaha tertentu
seperti real estate.
Stelsel kas adalah suatu metode yang penghitungannya didasarkan atas
penghasilan yang diterima dan biaya yang dibayar secara tunai. Stelsel kas biasanya
digunakan oleh perusahaan kecil orang pribadi atau perusahaan jasa, misalnya
transportasi, hiburan, dan restoran yang tenggang waktu antara penyerahan jasa dan
penerimaan pembayarannya tidak berlangsung lama.
Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah dapat
diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan
dalam rangka:
Penanaman Modal Asing;
Kontrak Karya yang beroperasi berdasarkan kontrak dengan Pemerintah Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
pertambangan selain pertambangan minyak dan gas bumi;
Kontrak Kerja Sama yang beroperasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan pertambangan minyak dan gas bumi;
Bentuk Usaha Tetap sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) terkait;
Wajib Pajak yang mendaftarkan emisi sahamnya baik sebagian maupun seluruhnya
di bursa efek luar negeri;
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menerbitkan reksadana dalam denomina
satuan mata uang Dolar Amerika Serikat dan telah memperoleh Surat
Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dan Badan Pengawas Pasar Modal-
Lembaga Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pasar
modal; atau
Wajib Pajak yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk luar negeri yaitu
perusahaan anak (subsidiary company) yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh
perusahaan induk (parent company) di luar negeri yang mempunyai hubungan
istimewa.
Izin tertulis dari Menteri Keuangan untuk menggunakan bahasa Inggris dan satuan
mata uang Dolar Amerika Serikat dapat diperoleh Wajib Pajak dengan mengajukan surat
permohonan kepada Kepala Kantor Wilayah, paling lambat 3 (tiga) bulan:
a) Sebelum tahun buku yang diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Inggris
dan satuan mata uang Dolar Amerika Serikat tersebut dimulai;atau
b) Sejak tanggal pendirian bagi Wajib Pajak baru untuk Bagian Tahun Pajak atau
Tahun Pajak pertama.
Kepala Kantor Wilayah atas nama Menteri Keuangan memberikan keputusan atas
permohonan Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan sejak permohonan dari Wajib Pajak
diterima secara lengkap.
Apabila jangka waktu telah lewat dan Kepala Kantor Wilayah belum memberikan
keputusan maka permohonan dianggap diterima dan Kepala Kantor Wilayah atas nama
Menteri Keuangan menerbitkan keputusan pemberian izin untuk menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dolar Amerika
Serikat.
Bagi Wajib Pajak yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dolar Amerika Serikat, berlaku
ketentuan konversi ke satuan mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai berikut:
1. Pada awal tahun buku
Pertama kali dilakukan dengan bertitik tolak dari Nearca akhir tahun buku
sebelumnya (dalam satuan mata uang Rupiah) yang dikonversikan ke satuan mata
uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs:
a) Untuk harga perolehan harta berwujud dan/atau harta tidak berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun meenggunakan kurs yang
sebenarnya berlaku pada saat perolehan harta tersebut;
b) Untuk akumulasi penyusutan dan/atau amortisasi harta sebagaimana dimaksud
pada huruf a) menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat perolehan
harta tersebut;
c) Untuk harta ainnya dan kewajiban menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku
pada akhir tahun buku sebelumnya, berdasarkan sistem pembukuan yang dianut
yang dilakukan secara taat azas;
d) Jika terjadi revaluasi aktiva tetap, di samping menggunakan nilai historis, atas
nilai selisih lebih dikonversi ke dalam satuan mata uang Dolar Amerika Serikat
dengan menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saaat dilakukannya
revaluasi;
e) Untuk laba ditahan atau sisa kerugian dalamsatuan mata uang Rupiah dari
tahun-tahun sebelumnya, dikonversi ke dalam satuan mata uang Dolar Amerika
Serikat dengan menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun
bukku sebelumnya, yakni kurs tengah Bank Indonesia, berdasarkan sistem
pembukuan yang dianut yang dilakukan secara taat azas;
f) Untuk modal saham dan ekuitas lainnya menggunakan kurs yang sebenarnya
berlaku pada saat terjadinya transaksi;
g) Dalam hal terdapat selisih laba atau rugi sebagai akibat konversi dari satuan
mata uang Rupiah ke satuan mata uang Dolar Amerika Serikat sebagaimana
dimaksud pada huruf a) sampai dengan huruf e) maka selisih laba atau rugi
tersebut dibebankan pada rekening laba ditahan.
K. SANKSI PIDANA
Pasal 39 Undang-Undang KUP, yaitu barang siapa dengan sengaja:
1. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau
dipalsukan seolah-olah benar.
2. Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan tidak memperhatikan atau
tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya;atau
3. Tidak menyimpan buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan
atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari
pembukuan yang dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi online di
Indonesia.
Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana penjara
paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2
(dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar dan paling banyak 4
(empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap akhir tahun, ada kegiatan yang menarik untuk diperhatikan pada perusahaan-
perusahaan khususnya perusahaan yang mempunyai kesadaran akan pentingnya pembukuan
dan pencatatan pajak. Pembukuan yaitu suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur
untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk
periode tahun pajak tersebut. Pencatatan yaitu pengumpulan data secara teratur tentang
peredaran bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak
yang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak
yang bersifat final.