Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN 151 – 155

Ketidaksetujuan/kekontrasan
Kata atau Frasa
 Meragukan
 Berkontradiksi
 Berkontas dengan
 Membalas
 Berbeda dengan
 Tidak menyetujui
 Mendiskreditkan
 Menolak
 Membantah
 Melawan
 Menyediakan alternatif

Fungsi
 Menunjukan ketidaktentuan
 Mempertahakan oposisi
 Menunjukan kekontrasan
 Menunjukan perlawanan
 Menunjukan perbedaan
 Memberikan opini yang berbeda
 Menunjukan bahwa sesuatu tidak benar
 Mengukuhkan bahwa sesuatu tidak benar
 Berpendapat bahwa sesuatu benar
 Berargumn dengan arah berkebalikan
 Memberikan solusi yang berbeda

Kenetralan
Kata
 Mndskripsikan
 Menjelaskan
 Mendaftar
 Menskemakan
 Menghubukan
 Meringkas
Frasa
 Memberikan gambaran
 Memberikan penjelasan
 Menujukkan keanggotaan
 Memvisualkan
 Menunjukan hubungan
 Menjadikan ringkasan

Strategi ketiga dalam pengidentifisikan tema dan koneksi adalah pengklarifikasian hubungan.
Dan dalam pandangan Sharpe (2007: 139 – 140).

Kesetujuan/Peluasan
 Sumber Primer
 Konsep
 Teori
 Definisi
 Sebab
 Masalah
 Isu/situasi

 Sumber Sekunder
 Contoh/studi kasus
 Laporan atau data penelitian
 Contoh/karaktristik
 Efek/hasil
 Sousi
 Eksplanasi/contoh

Ketidaksetujuan/Kekontrasan
 Definisi/eksplanasi
 Isu/situasi
 Opini
 Kemanfaatan
Pembandingan
Pembandingan/pngontrasan
Pngontrasan opini
kerugian
Strategi keempat dalam pengidentifisikan tema dan koneksi adalah pengorganisasian.
b. Penyeleksian informasi dari semua sumber

Peringkasan sumber utama dapat digunakan sebagai strategi penyeleksian informasi.


Menurut Sharp (2007:142), peringkas dapat mulai dengan menggunakan catatan dari
sumber rimer.

Strategi keedua yang dapat digunakan adalah penggunaan kalimat transisi yang dapat
digunakan untuk memperjelaskan hubungan informasi dari sumber primeer dan sumber
sekunder

c. Pengimplementasikan rencana

Strategi yang dapa digunakan dalam pengimplementasikan adalah penggunaan Batasan


waktu dalam penyintesisan.

Kedua strategi tersebut akan leebih sempurnabila dilengkapi bila dilengkapi strategi
ketiga yaitu sering berlatih. Frekuensi perlatihan yang tinggi akan memunculkan banyak
keotomatisan baik dalamtahap berpikir, menulis, maupun merevisi.

c. Rangkuman

Beberapa pakar, misalnya Bailey (2003:18;2011:11- 77) dan Shape (2007:67-150)


berpendapat bahwa keterampilan akademis terdiri atas empat jenis yaitu pencatatan,
pemarafrasaan, peringkasan dan penyintesisan. Sharpe (2007:67-150) menilai bahwa
strategi klafisifikasi lebih baik karena tidak perlu menggunakan banyak kata atau pun
angka. Kata kunci sering digunakan atau di ulang (Sharpe,2007:78-85).

Pemarafrasaan berfokus pada kegiatan ilmiah untuk mngolah informasi dari sumber
dalam pemarafrasaan terdapatempat konvensi yang penting untuk dipatuhi.
 Tidak ada informasi pnting yang ditinggalkan.
 Panjang parafrasa idealnya breatif sama dengan teks asal yang disitasi.
 Penyitasi menggunakan kata – kata yang berbeda untuk mengukapkan makna
yang sama (Bailey 2003:21)
 Penyitasi mencantumkan sumber yang disitasi.

Beberapa ahli berpendapat bahwa penyintesisan merupakan keterampilan akademis yang paling
sulit karna kompleks, analisis, melibatkan semua keterampilan akademis yang lain, dan lebih
dari sekedar gabungan antarbagian dari beberapa sumber.

Anda mungkin juga menyukai