Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI MODUL 1.

BUDAYA POSITIF

MONTESNA

Setelah mempelajari modul 1.4 tentang budaya positif selama 2 minggu, saya melakukan refleksi dengan
model Teknik 6 Topi yaitu:

1. Topi Putih ( Informasi tentang pengalaman yang terjadi)


a. Mulai Dari Diri
Pada kegiatan ini kami berdiskusi, mempelajari dan memahami pengetahuan awal tentang
budaya positif, dimana menghubungkan amtara konsep Pendidikan KHD dengan konsep
budaya dan lingkungan positif di sekolah.
b. Eksplorasi Konsep – Forum Diskusi
Pada kegiatan ini kami berdiskusi dan mengenal perubahan paradigma konsep disiplim
positif dan motivasi, keyakinan kelas, pemenuhan kebutuhan dasar, lima posisi control dan
segitiga restitusi
c. Ruang Kolaborasi
Kegiatan ruang kolaborasi dilaksanakan dengan fasilitator dimana setiap cgp dibagi dalam
beberapa kelompok kecil dan diberi tugas menganalisis kasus oleh fasilitator, dengan 4
kasus yang berbeda dan setiap kelompok menganalisis berdasarkan konsep dasar Budaya
positif, dan saya di kelompok 1 dengan buk enny dan buk hela.
d. Demonstrasi Kontekstual
Pada kegiatan demonstrasi kontekstual, membuat video praktik penerapan segitiga restitusi
dengan 2 kasus yang terjadi. Saya melakukan praktik segitiga restitusi dengan scenario kasus
1 yaitu ; kasus indisipliner seorang siswa Ketika dalam praktek belajar di labor, dia asyik
sendiri melakukan kegiatan yang lainnya dikomputer. Sehingga mengganggu anggota
kelompoknya dalam menyelesaikan tugas kelompok. Skenario kasus ke 2 yaitu tentang
bagaimana saya menerapkan segitiga restitusi terhadap seorang siswa yang kurang bisa
bersosialisasi dengan teman-temannya karena sifatnya yang pendiam dan pemalu
e. Elaborasi Pemahaman
Bersama instruktur belajar dan pemantapan pemahaman tentang budaya positif.
f. Koneksi Antar materi
Pada koneksi antar materi saya mengaitkan antar materi filosofi KHD dengan Nilai dan Peran
Guru Penggerak, juga Visi Guru Penggerak untuk menciptakan budaya Positif di lingkungan
sekolah.
g. Aksi Nyata Budaya Positif
Untuk aksi nyata budaya positif ini saya merancang dan membuat rencana dengan
penerapan Budaya Positif di sekolah salah satunya membuat keyakinan kelas dikelas yang
saya ajar, dan juga menularkan pemahaman tentang budaya positif dengan rekan sejawat
dengan melakukan diseminasi.
h. Post Test Modul 1
Sebagai bahan evaluasi pemahaman modul 1 dilaksanakan posttest
2. Topi Merah (Perasaan setelah mempelajari modul)
Setelah belajar dan memahami modul 1.4 saya merasa:
Bersyukur telah mengikuti serangkaian proses pembelajaran dimodul 1.4 Budaya Positif ini
dengan lancar.
Saya juga Bahagia dan gembira karena banyak ilmu dan hal positif yang saya dapatkan yang
mengubah paradigma saya tentang bagaimana penerapan disiplin positif dan nilai kebajikan di
sekolah.
Saya juga sangat merasa tertantang dan termotivasi dalam menciptakan budaya positif.
Saya merasa masih banyak yang harus saya pelajari dan benahi terkait budaya positif

3. Topi Kuning ( Hal – hal positif dan manfaat)


Saya dapat belajar dan memahami bagaimana membuat keyakinan kelas/ sekolah yang dapat
membangun budaya positif yang berpihak pada murid, serta bagaimana peran dan posisi control
saya sebagai guru untuk menangani permasalah siswa dengan penerapan segitiga restitusi.
Saya dapat mengenali kekuatan dan kelemahan sebagai pendidik ,elalui refleksi ´pembelajaran
dan pembiasaan tentang budaya dan lingkungan positif di sekolah yang akan memunculkan rasa
aman dan nyaman bagi peserta didik maupun seluruh warga sekolah.

4. Topi Hitam ( Kendala dan Hambatan)


Kendala yang dihadapi selama pembelajaran budaya positif ini adalah memerlukan waktu yang
lebih untuk melakukan kolaborasi dari setiap warga sekolah untuk penerapannya. Untuk dapat
menanamkan dan menumbuhkan kesadaran Budaya Positif membutuhkan waktu dan usaha
yang berkelanjutan dan konsisten

5. Topi Hijau ( Gagasan dan Ide/ Jabarkan Rencana)


Setelah pembelajaran modul ini saya mempunyai beberapa rencana yang akan saya terapkan :
a. Merumuskan hal yang perlu ditingkatkan dari diri sendiri untuk menerapkan Budaya Positif
di Kelas/ sekolah
b. Menyebarkan pemahaman dan pengalaman penerapan budaya positif kepada rekan
sejawat
c. Berkolaborasi dengan segenap komponen sekolah mulai dari Kepala Sekolah, rekan Guru,
siswa, wali murid untuk dapat menciptakan pelaksanaan budaya positif di sekolah
d. Selalu mengevaluasi dan memantau budaya positif yang sudah berjalan

6. Topi Biru ( Kesimpulan)


Melalui pengembangan diri dan refleksi diri saya sebagai guru dapat mengukur kekuatan
kelemahan. Dimana kekuatan ini akan menuntun siswa dan seluruh warga sekolah untuk
membangun budaya dan lingkungan sekolah yang positif. Untuk mewujudkan budaya positif
harus adanya kolaborasi dan sinergitas yang solid dari berbagai macam asset kekuatan yang ada
di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai