Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR UMUM IDENTIFIKASI BAKTERI

Fanny Rahardja

Catatan ini merupakan gambaran umum secara garis besar cara Anda belajar / berpikir dalam
membuat identifikasi bakteri dalam lingkup Praktikum Mikrobiologi di FK UKM.

Prosedur standar yang sesungguhnya memerlukan pengetahuan yang luas dan komprehensif
sehingga tidak sesederhana seperti yang tertulis pada catatan ini.

Identifikasi Bakteri

Identifikasi bakteri penyebab infeksi dimulai dengan pengambilan spesimen ( bahan


pemeriksaan ).

Bahan pemeriksaan yang harus diambil dan waktu yang tepat untuk mengambil bahan
pemeriksaan tersebut memerlukan pengetahuan tentang patogenesis infeksi bakteri dari
sejak masuk ke dalam tubuh hingga timbulnya penyakit dan komplikasinya. Pengambilan dan
penanganan bahan pemeriksaan yang tidak sesuai / tidak tepat waktu pengambilannya dapat
memberikan hasil negatif palsu ( false negative )

Dari bahan pemeriksaan, dengan atau tanpa melalui proses tertentu pada umumnya akan
dilakukan

1. Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik bertujuan untuk melihat
a. morfologi, sifat bakteri yang dapat dilihat dengan memberikan warna pada
bakteri ( Pewarnaan Gram atau pewarnaan lainnya )
b. motillitas yang dapat dilihat melalui beberapa jenis prosedur seperti tetes
gantung, tetes tegak
Pada tahap ini diganosis yang dapat ditegakkan biasanya masih sangat umum,
misalnya :
kokus gram positif, non motil,
batang gram negatif, motil
2. inokulasi bahan pemeriksaan pada media.
Media yang yang yang dapat dipilih untuk isolasi dan identifikasi mikroba setidaknya
kita harus memiliki pengetahuan dasar tentang media dan tujuannya, karakter / sifat
mikroba yang akan diidentifikasi.
Berdasarkan fungsi dan tujuannya medium dapat dibagi menjadi medium transport,
medium suportif, medium diferensial, medium selektif, medium penyubur ( lihat
catatan tentang medium )
Pada tahap ini biasanya digunakan berbagai macam media karena kita belum
mengetahui bakteri apa yang sedang diisolasi namun pendekatan pemilihan media
dapat dilakukan berdasarkan gambaran klinik, gambaran makroskopik dan hasil
pemeriksaan mikroskopik bahan pemeriksaan. Pada umumnya akan digunakan
berbagai medium selektif, medium diferensial dan medium penyubur. Setiap koloni
yang tumbuh akan diidentifikasi secara makroskopik dan mikroskopik. Pembiakan
dilakukan beberapa kali ( disebut subkultur) hingga diperoleh gambaran makroskopik
semua koloni dan mikroskopik yang sama karakter dan morfologinya.
Pada tahap ini diagnosis yang disimpulkan sudah lebih terarah
Misalnya :
Bakteri batang gram negatif yang memfermentasi laktosa
Diagnosis batang gram negatif berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik.
Diagnosis memfermentasi laktosa berdasarkan gambaran morfologi koloni secara
makroskopik pada medium diferensial yang memang bertujuan untuk membedakan
bakteri menurut karakter fermentasi laktosa.

3. Identifikasi bakteri
Pada tahap ini proses identifikasi dapat menggunakan berbagai jenis pemeriksaan dan
tidak ada patokan khusus. Namun pada umumnya proses identifikasi dilakukan
dengan melakukan pemeriksaan yang bertujuan untuk menentukan kelompok bakteri
berdasarkan sifat biokimianya. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk
pengelompokan bakteri adalah tes katalase, tes oksidase, tes fermentasi karbohidrat
tertentu ( yang paling umum adalah tes fermentasi laktosa ). Selanjutnya dapat
dilakukan berbagai macam tes lainnya yang dapat dipilih untuk mengarahkan
diagnosis. Untuk menentukan jenis tes yang harus dilakukan diperlukan pengetahuan
menyeluruh tentang karakter berbagai bakteri. Pada tahap ini dapat juga dilakukan
pemeriksaan berdasarkan prinsip imunologi ( misalnya tes aglutinasi, tes presipitasi,
atau tes lainnya). Anda dapat memperhatikan bahwa pada setiap blok, pada tahap ini
terdapat berbagai macam tes yang diperkenalkan yang berbeda untuk identifikasi
setiap bakteri yang diajarkan.
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan spesies bakteri yang diisolasi
Misalnya : Streptococcus pyogenes, Escherichia coli dll.

4. Tes sensitivitas antibiotik


Tes sensitivitas antibiotik dilakukan SETELAH diagnosis / identifikasi spesies
disimpulkan. Tes ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada klinisi untuk
pemilihan berbagai jenis antibiotik yang direkomendasikan atau tidak
direkomendasikan sebagai terapi.
Pada tahap ini diagnosis yang disimpulkan adalah ( misalnya ) :
Streptococcus pyogenes yang sensitif terhadap ampisilin
Escherichia coli yang resisten terhadap eritromisin
Dll.

“Remember to enjoy the little things like bacteria”

Anda mungkin juga menyukai