Anda di halaman 1dari 2

Linear and non linear equation

2.1.1 Persamaan Linear dan Tak Linear

Persamaan diferensial biasa

F (t, y, y˙, . . . , y(n)) = 0,

dikatakan linear jika F adalah linear dalam vareabel-vareabel y, y˙, . . . , y(n). Defin-
isi serupa juga berlaku untuk persamaan diferensial sebagian. Jadi secara umum
persamaan diferensial biasa linear order n diberikan dengan

a0(t)y(n) + a1(t)y(n−1) + . . . + an(t)y = g(t). (1.2.2)

Persamaan yang tidak dalam bentuk persamaan (1.2.22) merupakan persamaan


tak linear. Contoh persamaan tak linear, persamaan pendulum

d2θ g
θ
d t 2 + L sin = 0.

Persamaan tersebut tak linear karena suku sin θ. Persamaan diferensial

yʺ+ 2etyˊ + yˊ + y2 = t4,

juga tak linear karena suku yy ˊ dan y2.

Contoh soal

Tentukan apakah persamaan berikut linear atau non linear


d2 y dy
1. t2 + d 2t + t dt + 2y = sin t

Penyelesaian:
Persamaan diferensial biasa orde-n dikatakan linier bila dapat dinyatakan dalam bentuk:
aO (x)y (n) + a1 (x)y (n–1) + … + an–1 (x)y u + an (x)y = F(x)

dengan aO(x) ≠ 0

Jika tidak maka persamaan diferensial dikatakan tidak linier.


1. Jika koefisien aO(x), a1(x), … , an(x) konstan maka disebut persamaan diferensial
linier dengan koefisien konstan, jika tidak disebut persamaan differensial linier
dengan koefisien variable.
2. Jika F(x) = 0, md2y d2t aka disebut t2 persamaan differensial linier homogen, jika
F(x) ≠ 0 disebut tidak homogen.
Setelahsoal dianalisa didapat
t2 = fungsi x
d2y = turunan kedua dari y dengan derajat 1
t = konstanta
dy = turunan pertama dari y dengan derajat 1
2 = konstanta
y= fungsi x dengan variable y
sin t = fungsi x
maka dapat disimpulkan persamaan diatas merupakan persamaan diferensial
linear tak homogen orde 2 dengan derajat 1

Anda mungkin juga menyukai