Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Manajemen Olahraga

“Memahami Sistem Organisasi Olahraga”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd.,CISTI
Ibnu Andli Marta, S.Pd, M.Pd
Heru Afrian, M.Pd.,CISTI

Oleh:
Ari Mustofa (20086015)
Alpan diansah siregar(20086350)
Eni Rispayanti (20086388)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat, rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, adapaun
judul dari makalah ini adalah “Memahami Sistem Organisasi Olahraga”. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Olahraga. Selain itu
penulis juga berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr.
Syahrial Bakhtiar, M.Pd.,CISTI, Bapak Ibnu Andli Marta, S.Pd, M.Pd dan Bapak Heru
Afrian, M.Pd.,CISTI selaku dosen mata kuliah Manajemen Olahraga yang telah
membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada kami. Tugas yang diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis memahami system organisasi
olahraga. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang, 22 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................... 3

C. Tujuan ........................................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 4


A. Pengertian Organisasi Olahraga .................................................................................................... 4

B. Struktur Organisasi Secara Umum ................................................................................................ 5

1) Pengertian & Jenis Struktur Organisasi ................................................................................. 5


2) Definisi Struktur Organisasi ................................................................................................... 6
3) Fungsi Sebuah Struktur Organisasi ........................................................................................ 7
C. Struktur Organisasi Olahraga Dan Rancangan Organisasi Olahraga .............................................. 8

1) Struktur Organisasi Yang Kompleks....................................................................................... 8


2) Struktur Organisasi Yang Formal ........................................................................................... 9
3) Sifat Sifat Khusus Organisasi Formal ..................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 10
A. Kesimpuan ............................................................................................................................... 10

B. Saran ....................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Organisasi sengaja dibuat untuk meraih tujuan yang tidak bisa dilakukan
oleh perorangan. Demikian juga dengan organisasi olahraga yang bertujuan untuk
menghasilkan produk atau layanan yang tidak bisa dilakukan oleh individu tunggal. Banyak
organisasi olahraga bekerja secara sukarela atau tidak mencari keuntungan (non profit ).
Sumber dana yang diperoleh digunakan untuk kegiatan yang menguntungkan bagi
anggotanya atau masyarakat di mana organisasi tersebut berada. Walaupun sebagaimana
yang dapat disaksikan saat ini olahraga telah tumbuh dengan begitu cepatnya sebagai
industri. Apa pun tujuan dan bentuknya, setiap pengurus organisasi olahraga hendaklah
memiliki pengetahuan tentang ‘teori organisasi'. Melalui pemahaman terhadap teori tentang
organisasi akan memberikan arahan bagaimana berinteraksi, mengapa perlunya stuktur,
dan kenapa setiap bidang perlu melaksanakan tugas sesuai dengan tugasnya
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud organisasi olahraga?
2. Apa yang dimaksud dengan struktur ornganisasi?
3. Apa yang dimaksud dengan Struktur Organisasi Olahraga Dan Rancangan Organisasi
Olahraga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui organisasi olahraga?
2. Untuk mengetahui dengan struktur ornganisasi?
3. Untuk mengetahui dengan Struktur Organisasi Olahraga Dan Rancangan Organisasi
Olahraga?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Olahraga


Organisasi Olahraga adalah sekumpulan orang yang menjalin kerja sama dengan
membentuk organisasi untuk penyelenggaraan olahraga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan. (Pasal 1 Angka 24 UU Nomor 3 Tahun 2005 Tentang
Sistem Keolahragaan Nasional).
Menurut Slack dan Parent (2006) pengetahuan tentang teori organisasi secara
sistematik dan saintifik dapat membantu memahami dengan baik masalah yang akan
dihadapi sebagai seorang manajer dalam organisasi olahraga. Akan membantu menyusun
struktur yang tepat, menata perubahan yang diperlukan oleh struktur organisasi,
menyiapkan kepemimpinan yang layak, menggunakan teknologi yang tepat, memecahkan
masalah, menata sumber daya manusia, dan mencapai tujuan organisasi. Atau dengan kata
lain dapat menjadikan manajer yang lebih baik. Para pakar manajeman menurut Slack dan
Parent (2006) mengemukakan bahwa walaupun definisi tentang organisasi masih belum
jelas membatasi objek yang akan dievaluasi, tetapi definisi akan memberikan titik awal
untuk memahami unsur yang menjadi perhatian.
Menurut Robinson (1990) dan Daft (2004) dalam Slack dan Parent (2006) organisasi
olahraga adalah entitas sosial yang terkait didalam industri olahraga, yang memiliki tujuan
yang terarah, dengan sistem aktivitas yang terstruktur dan memiliki batasan yang dapat
diidentifikasi. Makna dari pengertian organisasi lebih lanjut menurut Slack dan Parent
adalah:
1) Entitas sosial: Semua organisasi olahraga terdiri dari beberapa orang atau group
yang berinteraksi satu sama lain untuk menerapkan fungsi penting kepada
organisasi.
2) Keterlibatan di dalam industri olahraga: yang membedakan organisasi olahraga dari
organisasi lainnya adalah, keterlibatan langsung di dalam suatu aspek dari industri
olahraga. Misalnya, melalui produksi atau jasa olahraga.
3) Fokus pada tujuan: Semua organisasi olahraga memiliki sebuah alasan untuk
berdiri, diantaranya untuk membuat keuntungan atau memenangkan medali. Tujuan
dari organisasi olahraga biasanya tidak mudah seperti yang dibayangkan oleh
individu, karena mereka harus bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.

4
Organisasi olahraga bisa saja memiliki lebih dari satu tujuan, dan anggotanya pun
bisa saja mempunyai tujuan yang berbeda dari organisasinya.
4) Sistem aktivitas yang terstruktur: Interaksi dari beberapa orang atau group di dalam
organisasi olahraga tidak terjadi melalui kesempatan yang "random". Misalnya ada
sebuah pengaturan sistem aktivitas seperti pemasaran, produk dan pengembangan
pelayanan, serta manajemen keuangan.
Agar organisasi olahraga dapat meujudkan visi, misi dan tujuannya, setiap organisasi
olahraga hendaklah dimenej (manage) dengan baik. Berdasarkan azas, teori atau konsep
manajemen yang sesuai dengan kebutuhan organisasi olahraga. Menurut beberapa pakar
olahraga dan steakholder di bidang keolahragaan, salah satu hal kendala dalam pembinaan
olahraga prestasi, adalah kurang baiknya manajemen.
Dalam aktivitas organisasi, keuangan merupakan bagian penting untuk membiayai
segala kegiatan dalam organisasi. Keuangan yang menggerakkan seluruh bagian organ,
oleh karenanya maka setiap organisasi haruslah mempunyai keuangan. Hampir dapat
dipastikan bahwa dalam anggaran dasar dan anggaran organisasi mengenal sumber
keuangan berasal dari beberapa kemungkinan, antara lain: (1) iuran anggota, (2) bantuan
dari pemerintah atau pihak ketiga, (3) sumbangan yang sah dan tidak mengikat, (4)
usaha lain yang sah berdasarkan hukum yang berlaku (Soekardi, 2009: 16).
Dalam pasal 70 ayat (2) UUD RI Nomor 3 Tahun 2005 sumber pendanaan
keolahragaan terdiri dari :
 Masyarakat melalui berbagai kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku,
 kerjasama yang saling menguntungkan,
 Bantuan luar negeri yang tidak mengikat, hasil usaha industri olahraga; dan/ atau,
 Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Keuangan ini harus dikelola dengan baik demi kelancaran dan tercapainya tujuan
organisasi. Tanpa adanya suatu dana maka organ tersebut akan lumpuh dan tidak dapat
beroperasi.

B. Struktur Organisasi Secara Umum


1) Pengertian & Jenis Struktur Organisasi
Struktur organisasi olahraga dapat diartikan sebagai sebuah garis yang bertingkat
(hierarki), yang berisi komponen-komponen penyusun perusahaan. Struktur tersebut
akan menggambarkan kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban dari masing-masing

5
posisi yang ada dalam lingkup organisasi olahraga secara jelas. Hal ini bertujuan agar
setiap komponen dalam organisasi olahraga dapat berfungsi secara optimal, dan roda
organisasi olahraga akan senantiasa bergerak secara efektif dan efisien.
Di dalam struktur organisasi olahraga, terdapat beberapa personil atau bagian yang
tergolong dalam jajaran inti atau yang biasa disebut dengan petinggi organisasi
olahraga, yang terdiri dari dewan penasehat, dewan pembina, Ketua Umum, Ketua
Harian, Sekretaris Jenderal, para ketua bidang, dan kepala unit atau departemen.
Kemudian pada susunan dibawahnya terdapat staff dan para pekerja. Secara garis besar,
struktur organisasi olahraga meliputi 5 jenis struktur, yaitu :
 Struktur Fungsional, yaitu susunan organisasi yang didasarkan pada fungsi setiap
komponen. Dalam sebuah organisasi olahraga, setidaknya terdapat 5 bagian utama
yaitu divisi pembinaan dan prestasi, divisi pemasaran, usaha dan dana, divisi SDM
dan HRD, divisi perlengkapan, dan divisi umum.
 Struktur Usaha, yaitu susunan organisasi pada sebuah organisasi olahraga yang
didasari oleh adanya usaha pengembangan kegiatan organisasi serta riset-riset
usaha, sehingga komponen organisasi olahraga akan menjadi lebih luas.
 Struktur Matriks, yaitu susunan organisasi yang dibentuk untuk mengerjakan
berbagai project yang sedang dikembangkan oleh organisasi olahraga. Struktur ini
dikepalai oleh Pimpinan organisasi, dan di bawahnya terdapat ketua bidang
kegiatanyang bertugas dan bertanggung jawab untuk
menyelesaikan project tertentu.
 Struktur jobdesk, yaitu struktur yang dibentuk hanya untuk mengerjakan suatu
jobdesk kerja pada sebuah organisasi olahraga, dan akan ditiadakan ketika jobdesk
tersebut telah berhasil diselesaikan.
 Struktur Tim Kerja, yaitu sebuah struktur yang dibuat sewaktu-waktu atau
temporal, demi menangani sebuah proyek yang sifatnya tidak terduga atau dadakan.
Biasanya, tim ini disusun oleh personil yang andal, yang dijamin mampu
menyelesaikan kegiatan dengan cepat dan baik.
2) Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi memiliki pengertian garis hierarki yang berisi komponen-
komponen penyusun perusahaan. Struktur ini akan memperjelas fungsi dan kedudukan
setiap posisi pekerjaan secara jelas. Termasuk juga di dalamnya pembagian hak dan
kewajiban.

6
Tujuannya adalah agar setiap komponen perusahaan berjalan secara optimal sehingga
aktivitas perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya struktur
ini, seorang atasan bisa memberikan tugas kepada bawahan secara adil dan optimal.
Sebaliknya, tanpa adanya struktur, sebuah organisasi akan mengalami kekacauan dalam
pembagian tugas. Hal ini karena tidak adanya komponen perusahaan yang bisa
diberikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
3) Fungsi Sebuah Struktur Organisasi
 Memberikan Kejelasan Tanggung Jawab, Seperti yang sudah Mamikos sebutkan
di atas, setiap anggota organisasi pasti akan memiliki tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing. Dalam konteks tersebut, struktur organisasi berfungsi untuk
memberikan kejelasan tentang tanggung jawab tersebut. Tujuannya adalah agar
tidak terjadi tumpang tindih jabatan serta tanggung jawab anggota.
 Menjelaskan Kedudukan Dan Koordinasi Antar Anggota, Struktur organisasi
juga berfungsi sebagai penjelas kendudukan serta posisi tiap anggota organisasi.
Dengan begitu, bagan struktur organisasi juga akan mampu memperjelas alur
komunikasi agar tercipta koordinasi yang baik antar anggota organisasi. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman dan tugas bisa berjalan dengan
lancar. Selain itu, struktur organisasi juga bisa berfungsi sebagai dasar untuk
menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dan membutuhkan komunikasi antar
jabatan bersangkutan.
 Menunjukkan Jalur Hubungan Anggota, Selanjutnya, struktur organisasi juga
berfungsi sebagai penjelas suatu jalur hubungan antar anggota. Dalam
melaksanakan tugasnya masing-masing, setiap anggota organisasi harus bisa
terlihat dengan jelas. Tujuannya adalah agar pekerjaan bisa dilaksanakan secara
lebih efisien dan mampu memberikan keuntungan bagi anggota organisasi.
 Sebagai Pengendalian dan Pengawasan, Terakhir adalah fungsi struktur
organisasi sebagai pengendalian dan pengawasan. Dengan struktur organisasi,
jabatan yang lebih tinggi akan mampu melakukan pengendalian dan pengawasan
kepada anggota dengan jabatan yang berada di bawahnya. Tujuannya adalah untuk
mengevaluasi kinerja para anggota dan menilai apakah mereka mampu
mengerjakan tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing dengan baik.

7
C. Struktur Organisasi Olahraga Dan Rancangan Organisasi Olahraga
1) Struktur Organisasi Yang Kompleks
Ketika sebuah organisasi olahraga (klub) mengembangkan atau mengubah struktur
organisasinya baik melalui pengambilalihan organisasi olahraga lain atau melalui divisi
internal, struktur baru tersebut harus dievaluasi untuk menentukan prosedur pelaporan
keuangan yang tepat. Berikut beberapa pendekatan yang bisa diterapkan tergantung
keadaan.
 Merger adalah sebuah kombinasi bisnis dimana aset dan liabilitas dari perusahaan
yang diambil alih digabungkan dengan aset liabilitas organisasi olahraga yang
mengambil alih tanpa menambah komponen organisasi. Jadi, pelaporan keuangan
dibuat berdasarkan struktur organisasi yang lama, yaitu organisasi olahraga (klub)
yang mengambil alih.
 Kepemilikan kendali/kepentingan pengendali (controlling ownership) adalah suatu
kombinasi bisnis dimana organisasi olahraga yang diambil alih tetap beroperasi
sebagai entitas legal yang terpisah dan sebagian besar saham biasanya dimiliki oleh
perusahaan yang mengambil alih. Bentuk ini akan menimbulkan hubungan induk
dari anakan organisasi olahraga dikonsolidasikan untuk pelaporan yang bertujuan
umum sehingga seakan-akan merupakan organisasi olahraga tunggal. Perlakuan
yang sama diterapkan jika anak perusahaan tidak diperoleh dengan cara dibeli tetapi
diciptakan.
 Kepemilikan non pengendali/kepentingan non pengendali (noncontrolling
ownership) adalah pemebelian kepemilikan organisasi olahraga lain kurang dari
mayoritas (kurang dari 50%) tidak mengakibatkan timbulnya kombinasi bisnis atau
situasi pengendalian. Hal yang sama dapat terjadi ketika suatu organisasi olahraga
menciptakan entitas lain dan memiliki hak kepemilikan kurang dari hak untuk
mengendalikan atau membeli hak kepemilikan kurang dari hak untuk
mengendalikan suatu persekutuan. Dalam laporan keuangannya, investor seperti
akan melaporkan hak kepemilikan pada investee sebagai investasi dengan metode
akuntansi tertentu sesuai dengan kondisi investasinya.
 Kepentingan menguntungkan lainnya (other beneficial interest) adalah suatu
organisasi olahraga dapat memiliki kepentingan pada entitas lain walaupun tanpa
ada kepemilikan langsung pada entitas tersebut. Kepemilikan terssebut mungkin
timbul karena adanya perjanjian yang dibuat oleh entitas tersebut atau melalui

8
perjanjian operasi atau keuangan. Ketika kepemilikan timbul berdasarkan faktor
selain presentase kepemilikan, peraturan pelaporan dapat menjadi kompleks dan
tergantung pada situasi. Secara umum, suatu organisasi olahraga yang mampu
membuat keputusan yang secara signifikan memengaruhi hasil dari aktivitas entitas
lain atau diharapkan mendapat mayoritas dari laba atau rugi tersebut dianggap
sebagai penerima manfaat utama entiras tersebut. Biasanya laporan keuangan
entitas aka dikonsolidasikan dengan laporan keuangan penerima manfaat utama.
 Kepemilikan mayoritas (kepentingan pengendali) umumnya merupakan kondisi
memenuhi, tapi tidak mengharuskan untuk perlakuannya. Tidak seperti kasus
perusahaan terbuka, presentase kepemilikan tidak secara penuh menggambarkan
sifat kepemilikan pada persekutuan.
2) Struktur Organisasi Yang Formal
Organisasi formal memiliki definisi sebagai organisasi yang terdiri dari struktur yang
jelas dengan pembagian kerja yang jelas serta adanya tujuan dan sasaran yang disusun
dengan jelas. Pengertian lain menyatakan bahwa organisasi formal merupakan
organisasi yang tersusun dari struktur dengan bagan yang mendeskripsikan keterkaitan
kerja antar unit, kekuasaan, berwenang, dan tanggung jawab antar elemen di dalam
organisasi. Perencanaan di dalam organisasi formal yang disusun secara terencana
termasuk struktur dan tujuan. Penentuan tujuan inilah sebagai salah satu alasan
mengapa organisasi formal dibuat.
Struktur organisasi formal yang digunakan untuk merancang hubungan antara fungsi-
fungsi, unit-unit, kedudukan-kedudukan dan posisi orang- orang yang menunjukkan
tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing- masing. Dasar dari organisasi
formal adalah posisi atau jabatan.
3) Sifat Sifat Khusus Organisasi Formal
Bentuk Organisasi f ormal sifat sifatnya khusus tertentu. Meskipun sifat tersebut dapat
di wajibkan yang mana agak berubah ubah dari yang lain ke yang lain, dilihat dari
kebiasaannya sifat wajib iniberada pada beberapa tingkatan dalam organisasi formal
pada umumnnya.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpuan
Organisasi Olahraga adalah sekumpulan orang yang menjalin kerja sama dengan
membentuk organisasi untuk penyelenggaraan olahraga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan. (Pasal 1 Angka 24 UU Nomor 3 Tahun 2005 Tentang
Sistem Keolahragaan Nasional).
Struktur organisasi memiliki pengertian garis hierarki yang berisi komponen-
komponen penyusun perusahaan. Struktur ini akan memperjelas fungsi dan kedudukan
setiap posisi pekerjaan secara jelas. Termasuk juga di dalamnya pembagian hak dan
kewajiban.
Tujuannya adalah agar setiap komponen perusahaan berjalan secara optimal sehingga
aktivitas perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya struktur ini,
seorang atasan bisa memberikan tugas kepada bawahan secara adil dan optimal.
B. Saran
Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran Media dan Teknologi
Pembelajaran penulis serta para pembaca makalah ini dapat berkontribusi memberikan
saran dan pendapatnya untuk memperbaiki isi makalah ini agar lebih baik kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Syahrial. (2015). Manajemen Olahraga. UNP PRESS. First Edition. Indonesia.
ISBN: 978-602-1178-07-2
Anonim. (2003). Gerakan Nasional Garuda Emas. Jakarta: KONI Pusat.
Arifin Abdulrachman. (1973). Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum. Jakarta: PT. Ikhtiar
Baru.
Bambang Tri Cahyono.(1995). Pengadaan Sumberdaya Manusia. Jakarta: IWAPI.
Beveridge D. (1989. Tantangan Berprestasi. Jakarta: Banapura Aksara.
Dirjen Olahraga Depdiknas. (2002). Pedoman Mekanisme Koordinasi Pembinaan Olahraga,
Kesegaran Jasmani dan Kelembagaan Olahraga. Jakarta:Ditjen Olahraga.
Dornan J. dan Maxwell J.C. (1998). Strategi Menuju Sukses. Jakarta: Network Twenty One.

11

Anda mungkin juga menyukai