Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEGIATAN DAKWAH MASJID RAYA NURUL HIKMAH

DESA SIBIRUANG

DI SUSUSUN OLEH:

Nama : Arini Mislaini

arinimislaini09@gmail.com

Mahasiswa Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan


Ilmu Komunikasi Uin Suska Riau
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya. Penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabat-Nya serta
tak lupa pula kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.

Makalah ini Penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Dakwah" Dengan
dosen pengampu bapak Drs.SYAHRIL ROMLI.S.Ag terimakasih kepada beliau atas
bimbingan dan saran sehingga terwujudnya makalah ini.

Saran dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami sadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................

DAFTAR ISI....................

BAB I : PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah ..................................................................

b. Rumusan Masalah ............................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

a. Analisis swot...........................................

b. Sejarah masjid raya nurul hikmah..............................................................

c. Arsitekstur masjid raya nurul hilmah.................................................

d. Progrm kerja masjid raya nurul hikmah................................

e. Analisis kerja prokram kerja masjid raya nurul hikmah.......................


BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………......

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Masjid adalah merupakan bangunan yang penting bagi umat islam karena disanalah
tempat segala kehiatan keislaman berlangsung. Kegiatan yang sering dilakukan di dalama
masjid adalah kegiatan yang menimbulkan kejelasan penyampaian suara, seperti sholat
berjamaah dan ceramah agama. kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan baik bila sebuah
masjid memiliki nilai akustik yang baik dan kondisi akustik ruangan yang optimal Frekuensi
kegiatan keagamaan. Fungsi masjid adalah sebagai tempat ibadah umat muslim, yang mana
tujuan utamanya adalah penyampaian suara imam kepada makmum ketika sholat berjamaah
atau khotib kepada jamaah ketika berceramah. Penyampaian suara ini harus sampai kepada
para jamaah dengan baik untuk menjaga kekhusukan selama beribadah, faktor kejelasan suara
ini juga mempengaruhi kekhusukan. Arsitektur mesjid yang terkait dengan kinerja akustik
adalah bentuk atap yang akan mempengaruhi bentuk langit-langit, bentuk denah dan dinding
termasuk pintu,jendela serta dan bahan-bahan permukaan dari ruang ibadah. Islam sebagai
agama wahyu, memiliki kebenaran yang mutlak pada sisi ajarannya.Kebenaran tersebut harus
dikomunikasikan, disebarluaskan dan didemonstrasikan dalam kehidupan sosial, sehingga
Islam menjadi nilai, sikap hidup dan perilaku sosial umat. Dakwah menduduki posisi sebagai
upaya rekonstruksi masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan pelembagaan ajaran Islam
secara lisan (bi al-lisân), tulisan (bi al-kitâbah) dan perbuatan (bi al-hâl). Kegiatan tersebut
harus dilakukan secara berencana, sistematis, terprogram dan profesional. Untuk dapat
melakukan hal itu secara tepat sasaran, maka perlu diadakan analisis dan pengkajian tentang
ruang lingkup dan unsur-unsur dakwah secara komprehensif, sehingga kegiatan dakwah
dapat berjalan secara terarah dan tercapai tujuan. Salah satunya melalui analisis SWOT.
Berdasarkan analisis SWOT, kemudian perlu disusun dan diwujudkan menjadi peta dakwah.
Hal itu kemudian menjadi dasar perencanaan dan pelaksanaan dakwah bagi dai dan
organisasi dakwah.

SWOT adalah singkatan dari empat perkataan dalam bahasa Inggris, yaitu strengths
(kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (tantangan).
Kekuatan adalah sumber daya, kapasitas, keunggulan dan potensi yang dapat digunakan
secara efektif untuk mencapai tujuan. Kelemahan dipahami sebagai keterbatasan, kekurangan
dan ketidakberdayaan yang dapat menghambat pencapaian tujuan. Sedangkan peluang
merupakan situasi yang mendukung untuk pengembangan sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Adapun ancaman adalah situasi yang tidak mendukung, berupa hambatan dan
kendala atau berbagai unsur eksternal yang potensial yang mengganggu sehingga
menimbulkan masalah, kerusakan atau kekeliruan.

ancaman (threath). Analisis ini merupakan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-


kelemahan dari suatu perusahaan atau organisasi serta peluang dan ancaman dilingkungan
eksternalnya. Organisasi atau perusahan harus membuat SWOT dengan menekaankan pada
kekuatannya dan untuk mengalahkan kelemahannya, juga melibatkan peluang-peluang yang
terlihat darri analisis tersebut untuk menutupi segala ancaman yang ada dilingkungan
eksternalnya. Berikut penjelasannya:

1. Kekuatan (strength)
Merupakan keunggulan sumber daya relatif terhadap pesaing dan kebutuhan
dari pasar yang dilayani atau yang akan dilayani suatu perusahaan 1 yayasan Masjid
Nurul Hikmah perlu melihat terlebih dahulu, sekalipun kekuatan yang dmiliki tidak
menarik perhatian perusahaan akan tetapi kekuatan ini perlu diperhatikan oleh Masjid
Nurul Hikmah untuk menarik para jamaah dan masyarakat untuk mengikuti prorgam
kerja yang dibuat.
2. Kelemahan (weaknes)
1
John A Peace II, Richard B.Robinson , Jr, Manajemen Strategi, formulasi,implementasi,dan
pengendalian ,(Jakarta, Salemba Empat,2007) jilid 1 Hal 201
Keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau
kapabilitas suatu perusahaan dibandingkan pesaingnya2. Selain kekuatan yang perlu
dipertahankan Masjid Nurul Hikmah juga perlu memperhatikan apa saja kelemahan-
kelemahan yang dimiliki agar dapat mengantisipasi kesalahan dalam pembuatan
program kerja.
3. Peluang (opportunity)
Lokasi yang strategis yang dimiliki Masjid Nurul Hikmah mampu menarik
para jamaah baik dari dalam maupun dari luar karena lokasi yang sangat mudah untuk
dijangkau. Serta memudahkan bagi para pengurus masjid untuk menarik perhatian
jamaah serta untuk dapat mengembangkan lagi Masjid Nurul Hikmah dalam aspek
dakwah.
4. Ancaman (Threath)
Situasi yang tidak menguntungkan baik dari dalam maupun dari luar daalam
suaatu perusahaan. Didalam mengembangkan Masjid Nurul Hikmah dalam
menghadapi berbagai macam ancaman yang tentunya akan merugikan Masjid.
Dengan melakukan penelitian baik dari dalam maupun luar maka akan dengan mudah
untuk mengatasi berbagai ancaman yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu analisis swot

2. Bagaimana sejarah masjid raya nurul hikmah

3. Bagaimana program kerja masjid raya nurul Hikmah

4. Bagaimana analisis swot Program kerja masjid raya nurul hikmah

BAB ll
PEMBAHASAN

A. Sejarah Mesjid Raya Nurul Hikmah


Mesjid Nurul hikmah yang dibangun pada tahun 10984 , mesjid raya Nurul hikmah
merupakan kategori masjid Jami’. Mesjid Raya Nurul hikmah beralamat di dusun III desa
Sibiruang Kampar Riau. Mesjid Raya Nurul hikmah memiliki luas tanah 420 m2, luas

2
Ibid 202
bangunan 2.619 m2 dengan status tanah Wakaf. Mesjid raya Nurul hikmah memiliki jumlah
jemaah 100-150 orang, jumlah Muazin 8 orang, jumlah remaja 63 orang,dan jumlah khotib 2
orang.

Perumus renovasi tersebut terdiri dari unsur Pengurus Masjid, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, dan Tokoh Adat yang ada di SIBIRUANG. Konsepsi yang disepakati untuk
merenovasi bangunan Mesjid pada waktu itu adalah:

1. Renovasi Mesjid tidak menghilangkan bangunan induk, karena dibangun dengan wakaf
banyak orang.

2. Bangunan induk dapat diperluas atau dibungkus dengan material/bangunan baru.

3. Kegiatan yang belum tertampung dapat dibuatkan wadahnya disekeliling bangunan induk
dan halaman Mesjid.

B. Arsitektur Mesjid Raya Nurul Hikmah

Mesjid Raya Nurul Hikmah di Sibiruang ini disebut sebagai Mesjid besar di desa
sibiruang. Arsitektural masjid raya nurul hikmah ini di desain dengan huruf kaligrafi. Mesjid
Raya Nurul hikmah memiliki luas tanah 420 m2, luas bangunan 2.619 m2. Kapasitas masjid
dapat menampung sekitar 100-150 orang jamaah

Masjid ini mempunyai 2 tempat wudhu dan toilet antaranya tempat laki-laki dan
perempuan, 1 ruangan pengurus, 3 pintu yang besar. Sedangkan tulisan kaligrafi yang
terdapat dalam ruangan masjid ini di desain dari Jakarta.

C. Program kerja Mesjid Raya Nurul Hikmah


Adapun untuk program kerja Mesjid Raya Nurul Hikmah yaitu terdiri dari kegiatan
harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Masjid Raya Nurul Hikmah memiliki kegiatan
harian seperti tahfidz qur’an. Mingguan seperti kegiatan majlis ta’lim ibuk-ibuk, kajian
tentang fiqih, aqidah, dan tasauf, yasinan setiap hari kamis serta pengajian umum yang diisi
oleh Ustadz-ustadz, kegiatan bulanan yaitu wirid seluruh masyarakat desa sibiruang dan
adapun kegiatan tahunan yaitu peringatan hari besar islam (PHBI) yang terdiri dari peringatan
isra’ mikraj, nuzulul Qur’an, dan maulid nabi SAW.

Dan adapun anggaran yang digunakan dalam kegiatan harian mingguan dan tahunan
Mesjid Raya Nurul Hikmah :
Tabel 1.1
Program
Harian, Mingguan, Waktu
No Bentuk Kegiatan Anggaran
Bulanan dan Pelaksanaan
Tahunan
1 Ibadah Sholat 5 waktu  Gaji imam 1700.000
Isya’, subuh, zuhur,
 Gaji pengurus masjid
asar, maghrib
1000.000
2 Pengajian Mingguan Masjid Ta’lim Setiap hari kamis  Biaya penceramah :
(umum) Kajian tentang fiqih, 150.000
aqidah dan tasauf

3 Pengajian Bulanan Jum’at siap shalat  Biaya Penceramah :


Wirid
isya 1.500.000
4 PHBI Isra’ mikraj, nuzulul Pada hari besar  Sound sistem : -
Qur’an, Maulid  Konsumsi :800.000
Nabi, idul fitri, idul  Pengisi acara : 500.000
adha

D. Analisis SWOT Program Kerja Dakwah Mesjid Raya Nurul Hikmah


Anlisis yang digunakan adalah kekuatan dan kelemahan dari Mesjid Raya Nurul Hikmah
serta dengan pengetahuan ancaman baik dari internal Maupun Eksternal. Sebelum
Menetapkan program kerja dakwah Mesjid Raya Nurul Hikmah para pengurus melakukan
penelitian terkait kelemahan, kekuatan, peluang dan anacaman yang tergambar dari analisi
SWOT yaitu:

1. Pengajian Mingguan
a. Kekuatan (Strength)
Adapun kekuatan yang dimiliki oleh Mesjid Raya Nurul Hikmah Yaitu
1) Penceramah
Masjid sangat memperhatikan para pengisi acara pada setiap kegiatan yang
akan diadakan baik itu kegiatan mingguan maupun acara PHBI
2) Fasilitas
Pengurus masjid sangat memperhatikan apa yang harus dibutuhkan pada saat
pengajian mulai dari sound sistem,serta konsumsi ini bertujuan agar para
jama’ah atau masyarakat yang mengikuti kegatan merasa nyaman
b. Kelemahan (Weaknes)
Adapun kelemahan sulitnya untuk mengajak masyarakat untuk ikut serta didalam
pengajian mingguan
c. Peluang (opportunity)
1) Lokasi yang strategis
Lokasi yang sangat strategis yang sangat bisa dijangkau oleh masyarakat dan
lagi pula lokasi masjid juga terletak diwilayah yang memang sangat padat
dengan penduduk.
d. Ancaman (Threat)
Untuk ancaman sejauh ini belum ada ancaman yang signifikan karena banyaknya
dukungan dari masyarakat untuk program kerja ini. Namun ada beberapa faktor
yang akan terjadi sepeti perubahan cuaca yang memungkinkan masyarakat tidak
bisa ikut serta dalam pengajian dan juga masih dalam masa pandemi covid-19

Dari hasil analisis SWOT terhadap program kerja Mesjid Raya Nurul Hikmah seperti
pengajian dan PHBI bahwa kekuatan dan peluang lebih mendominasi dibandingkan
kelemahan dan juga ancaman yang ada, untuk kelemahan itu masih bisa di antisipasi dengan
terus mengajak dan mengajak masyarakat utuk berkontribusi dalam kegiatan dakwah di
Mesjid Raya Nurul Hikmah.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Didalam bagian penutup ini penulis menyimpulkan bahwa Mesjid Raya Nurul
Hikmah merupakan Mesjid terbesar di desa sibiruang. Mesjid ini terletak di pinggir jalan
dusun III desa sibiruang. Sebagaimana ibadah shalat yang biasa dilakukan di masjid, shalat
menawarkan dua fungsi yaitu sebagai fungsi ibadah dan fungsi menghubungkan manusia di
bumi dengan urusan akhirat. Mereka menggambarkan suasana baru dan pemaknaan yang
dinamis terhadap shalat. Sehingga tidak semestinya jika masjid hanya digunakan sebagai
ibadah shalat saja, namun juga sebagai sentral dari seluruh kegiatan masyarakat untuk
membentuk dan memperbaiki kehidupan umat.

REFERENSI

John A Peace II, Richard B.Robinson, Jr, 2007, Manajemen Strategi,


formulasi,implementasi,dan pengendalian, Jakarta : Salemba Empat

Dalam Afrizal, M. (2014). Penerapan Fungsi Pengorganisasian Pelayanan Ibadah Pada


Jamaah Masjid Raya Nurul Hikmah Provinsi Riau (Doctoral dissertation, Universitas Islam
Negeri Sultan Sarif Kasim Riau).

Anda mungkin juga menyukai