PENGANTAR ANTROPOLOGI
Disusun oleh :
PROGRAM STUDI
SOSIOLOGI FAKULTAS
DI BAWAH REKTOR
UNIVERSITAS
MATARAM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan karuniaNya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada
waktunya . Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah PENGANTAR ANTROPOLOGI pada semester satu tahun akademik
2022/2023 dengan judul “TRADISI SUKU ARAB” Dengan membuat tugas ini
kami diharapkan untuk mampu memahami tentang tradisi suku arab yang ada di
NTB. Dalam penyelesaian Makalah ini, kami banyak menemukan hal-hal baru
yang kami belum ketahui. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna menjadikan makalah ini lebih baik lagi.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan informasi
kepada pembaca terkait dengan tradisi-tradisi suku arab yang ada di NTB.
Daftar isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................................
1.3
Tujuan .....................................................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
2.1 Pengertian Tradisi
……………………………………………...................................................................................
2.2 Sejarah Masyarakat kampung Arab
…………………………………………………………………………………………………
2.3 Tradisi-tradisi Suku Arab
………………………………………………………………………………………………………………
….
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan dan saran.....................................................................................................................11
Daftar pusaka
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan batas masalah di atas, rumusan masalah yang akan di bahas sebagai
berikut:
1. Bagaimanalah nilai moral yang berhubungan dengan tuhan di dalam kehidupan
sehari-hari suku Arab?
2. Bagaimana nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri yang meliputih
tanggung jawab dan pendidikan?
3. Bagaimana nilai moral yang berhungan dengan sosial yang meliputi adil sesama
manusia,kerukuna kemusyawarahan,perkawinan,serta bergotongroyong.
c. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas adapun tujuan yang ingin capai sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui atau mempelajari nilai moral yang ada didalam tradisi
kebudayaan.
2. Untuk mengetahui nilai moral yang berhubungan di dalam diri sendiri yang
meliputi tanggung jawab dan pendidikan.
3. Untuk mengetahui nilai moral yang berhungan dengan sosial yang meliputi adil
sesama manusia,kerukunan kemusyawarahan,perkawinan serta bergotongroyomg.
BAB ll
PEMBAHASAN
https://images.app.goo.gl/TEt9paxTGYiz7Xui8
2.Tradisi lemlempio
kampung arab ampenan merupakan wilayah perkampungan yang dihuni oleh
masyarakat arab mempunyai tradisi dan adat yang mempunyai nilai nilai islami, yang mana
seperti lemlempio.
ilemlempio merupakankegiatan untuk mengisi dan menghidupkan malam lailatul qadr yaitu mal
am malamganjil terakhir bulan Ramadhan biasanya tanggal 27 ramadhan, (lailatul qadr) denganc
ara pawai mengelilingi kampung arab sambil membaca maulid, dan juga qasidah yangdilaksanak
an setelah sholat magrib (buka puasa). Dan juga penamaan kata lemle piotersebut karena dahulu
disaat pawai berlangsung, masyarakat biasa membawa lampionterbuat dari kertas maupun yang
menggunakan baterai yang mana disebut lemlem piooleh masyarakat kampung arab,lemlem pio
biasa diikuti oleh anak anak kecil dan orang tua mereka sebagai tanda sukacita bahwasanya leml
em pio itu sebagai tanda bahwa tidak lama lagi bulan Ramadhanakan berakhir atau kata lain leba
ran semakin dekat.Dan juga beliau mengatakan bahwa sekitar tahun 1980 lemlem pio itu diikuti
olehsegala macam golongan masyarakat di kampung arab, baik itu anak kecil, remaja,orang tua d
an juga pemuka pemuka agama yang di kampung arab dan juga terkadangdiikuti oleh masyrakat
dari luar kampung arab. Akan tetapi lambat laun karena banyaknya masyrakat yang antusias men
gikuti lemlempio yang menyebabkan berbauratau bercampurnya antara laki laki dan perempuan
maka para pemuka saat itumenglarang kegiatan lemlem pio tersebut karena hal itu dan juga di da
pati bahwa beberapa pemuda yang mengikuti kegiatan pawai lemlem pio itu ada yang mabuk ma
kauntuk menghindari terjadinya hal hal yang tidak diinginkan maka kegiatan itu dilarangmaka sa
mpai sekarang lemlempio itu hanya diikuti oleh anak anak ,remaja kampungarab dan juga orang
tua mereka
3.Tradisi Malam Henna
Tradisi Malam Henna atau Ghumra sebagai salah satu kebudayaan yang mendarah
daging dalam pernikahan Arab.Henna merupakan nama dari bahasa latin untuk tanaman
Lawsonia yang kemudian diucapkan oleh orang Arab sebagai Hinna. Henna ini dihaluskan,
dikeringkan, kemudian diracik sehingga menjadi sebuah pasta yang dapat digunakan
sebagai cat untuk menggambar di tangan dan kaki juga tubuh. Malam henna merupakan
rangkaian pernikahan Arab Saudi yang dilakukan setelah proses Milka. Adapun konsep
atau proses pernikahan Arab Saudi adalah ta rsquo;aruf, khitbah, milka, malam henna atau
ghumra, dan puncak perayaan pernikahan. Dalam pelaksanaan malam henna atau ghumra
biasanya dilakukan di tempat wanita dan hanya dihadiri oleh para wanita saja. Tujuan
utama diadakannya malam henna atau ghumra adalah untuk mendoakan para mendiang dan
juga berdoa untuk kelancaran pernikahan hingga hari pernikahan. Gambar henna bukanlah
sembarang gambar, terdapat beberapa simbol yang terkandung dalam setiap gambar yang
digambar.
https://images.app.goo.gl/Ttq1zxQwZZ3RPzYA8
BAB lll
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bangsa Arab masuk di tanah gumi sasak sekitar abad 1545 semenjak islam masuk
dan dilanjutkan oleh para ulama yang datang dari Hadrami Yaman Selatan sekita abad 18-
20an bahkan sampai sekarang telah membentuk sebuah kelompok sosial yang dapat
dipastikan telah terjadi interaksi dan proses saling mempengaruhi antara Masyarakat Arab
dengan keturunannya dan masyarakat gumi sasak. Hubungan interaksi sosiamasyarakat
pendatang dengan masyarakat setempat akan
menhasilkan suatu pola kebiasaan yang saling mempengaruhi yang pada akhirnya menciptakan
kebiasaan atau kebiasaan baru yang saling diadopsi antara kedua belah pihak. Dengan kata lain
telah terjadi proses asimilasi kebudayaan antar komunitas keturunan Arab dan masyarakat Sasak
di perkampungan Arab Kota Tua Ampenan Mataram. Keturuan komunitas Arab merupakan
kelompok minoritas, maka proses akulturasi akan dapat dilakukan misalnya dengan faktor in
group feeling yaitu adanya perasaan yang sangat kuat sekali bahwa setiap individu akan terikat
pada kelompok dan kebudayaan yang bersangkutan. Keterikatan itu juga dapat kita lihat pada
komunitas masyarak arab yang mendiami Perkampungan Arab Kota Tua Ampenan Mataram.
Masyarakat arab masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan islam dengan tetap
mempertahankan musik gambus untuk memeriahkan acara perkawinan, sehingga masyarakat
arab belum dapat sepenuhnya berbaur dengan masyarakat setempat, akan tetapi masyarkat Arab
akan selalu menghadiri setiap ada undangan acara perkawinan masyarakat Sasak dengan
menggunakan kebudayaan tradisionalnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kebumenekspres.com/2018/05/belajar-keberagaman-
dari-kampung.html?m=1
https://indonesia.worldplaces.me/view-place/41462600-
kampung-arab-ampenan-mataram.html
http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=2991