Anda di halaman 1dari 2

‫لى‬َ ‫الس الَ ُم َع‬ َّ ‫الص الَةُ َو‬َّ ‫ َو‬،‫ِّين‬ ِ ‫ َو ِب ِه َن ْس َت ِع ْينُ َع َلى ُأ ُم‬، َ‫ا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َع ا َلمِين‬

ِ ‫ور ال ُّد ْن َيا َوال د‬


‫ َأ َّما َب ْع ُد‬، َ‫ص ْح ِب ِه َأ ْجـ َمـعِين‬
َ ‫سلِينَ َو َعل َىآلِ ِه َو‬ ْ ‫َأ‬
َ ‫ش َرفِ الـ ُم ْر‬
puja dan puji syukur tak lupa kita panjatkan atas nikmat yang telah Allah
SWT yang berikan kepada kita terutama nikmat islam nikmat iman dan
nikmat sehat.
Taklupa kita lantunkan sholawat serta salam kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang ini
Jama’ah Sholat tarawih rohimmakumullah
Pada kesempatan ini izin kan saya menyampaikan kultum singkat yang
bertema perlu nya kekhusyuan dalam sholat

Ketenangan dan kekhusyukan shalat merupakan esensi yang


utama. Ketiadaan ketenangan atau kerap disebut thuma’ninah akan
mengancam hilangnya ruh dari shalat itu sendiri. 

Bahkan, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW mengibaratkan


mereka yang kehilangan thuma’ninah, adalah para pencuri shalat.  

''Sejahat-jahat pencuri adalah orang yang mencuri dari shalatnya.


Para sahabat nabi bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana dia
mencuri dari shalatnya?' Beliau menjawab, [Ia] tidak
menyempurnakan ruku dan sujudnya.'' (HR Ahmad). 

Suatu hari, seusai shalat berjamaah, Rasulullah duduk bersama para


sahabatnya di salah satu sudut masjid. Tiba-tiba datang seorang laki-
laki ke sebuah sudut lain dan langsung mengerjakan shalat
sendirian. Dalam shalatnya orang itu rukuk dan sujud dengan cara
mematuk (sebentar-sebentar) karena terburu-buru. Melihat hal itu,
kemudian Rasulullah berkata kepada para sahabatnya, ''Apakah
kalian menyaksikan orang ini? Barang siapa meninggal dalam
keadaan [shalatnya] seperti ini, maka dia meninggal di luar agama
Muhammad.'' Nabi SAW kemudian meng-qiyas-kan
(memperumpamakan) orang itu seperti burung gagak yang sedang
mematuk darah dan seperti orang lapar yang hanya makan sebutir
atau dua butir kurma. ''Bagaimana dia bisa kenyang?'' tanya beliau.
Sikap terburu-buru dalam shalat, hingga merusak gerakan dan
makna shalat, menurut Muhammad Shalih Al-Munajim termasuk
perbuatan dosa. Hal itu sama saja dengan memusnahkan
thuma'ninah 'tenang/diam sejenak' yang merupakan salah satu
rukun shalat. 

Padahal, tidak ada shalat tanpa melengkapi rukun-rukunnya. Jadi,


dengan tidak dipenuhinya thuma'ninah, shalat bukan sekadar tidak
sah, melainkan shalat itu dianggap tidak ada. Allah bahkan
mengancam orang-orang yang shalatnya seperti itu dengan kutukan
bahwa mereka akan celaka. Pasalnya, dengan meninggalkan hal
tersebut (thuma'ninah), mereka sudah lalai dalam shalat (QS Al-
Ma'un: 4). 

Mengapa Allah dan Nabi SAW sedemikian mencela dan mengancam


perbuatan itu, sampai disamakan dengan mencuri? Sebab, shalat
adalah hubungan batin antara hamba dan Allah yang sangat sakral.
Hubungan khusus itu mengandung makna penghambaan dan
penghormatan kepada Sang Pemilik Kehidupan, Allah yang
mahaagung. Maka dari itu disini saya mengajak kepada diri saya dan
jamaah sekalian untuk meningkat kan lagi kualitas sholat kita dan
terus memperbaikinya.

Cukup sekian yang mungkin dapat saya sampaikan jika ada salah
kata saya mohon maaf kepada jamaah sekalian dan kepada Allah
saya mohon ampun AkhiruQalam Wassalammualaikum
warahmatullahhi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai