Anda di halaman 1dari 16

Indikator Dimensi D dan E sebagai Transformasi Sekolah menuju PAUD Berkualitas

Tabel Indikator Profil Pendidikan PAUD - berdasarkan SK KaBSKAP No 038/H/M/2022


tentang Indikator Profil Satuan Pendidikan Dan Profil Pendidikan Daerah

NOMOR NAMA
DEFINISI OPERASIONAL OBJEKTIF
INDIKATOR INDIKATOR
Perencanaan untuk proses pembelajaran
yang efektif adalah saat: Meninjau kapasitas
1) Satuan memiliki dokumen perencanaan satuan dalam
yang lengkap untuk memandu pelaksanaan merancang
Perencanaan pembelajaran di lingkup satuan pendidikan dokumen
untuk Proses dan di ruang kelas. perencanaan
D.1
Pembelajaran 2) Ada kesesuaian antar dokumen agar pembelajaran yang
yang Efektif kesinambungan rencana pembelajaran mampu memandu
terjaga; dan kegiatan
3) Satuan sudah mempertimbangkan pembelajaran secara
pentingnya lingkungan kelas sebagai bagian efektif.
dari proses pembelajaran.
D.1.1 Ketersediaan Dokumen perencanaan adalah panduan yang Meninjau
dokumen digunakan oleh satuan untuk memfasilitasi pemenuhan
perencanaan pembelajaran. administratif satuan
pembelajaran terhadap
yang lengkap Kelengkapan dokumen merujuk pada adanya kepemilikan
dokumen kurikulum di tingkat satuan dokumen
pendidikan, serta dokumen perencanaan perencanaan
yang memandu pembelajaran di ruang kelas. pembelajaran.
Dokumen perencanaan di lingkup ruang kelas
setidaknya terdiri dari dokumen perencanaan
jangka menengah, seperti
semester/triwulan/durasi jangka menengah
lain; dan dokumen perencanaan
pembelajaran yang berdurasi lebih pendek
seperti dokumen mingguan/harian.

Dalam menyusun dokumen kurikulum di


tingkat satuan pendidikan, satuan
menggunakan acuan kurikulum yang merujuk
pada: (i) standar nasional; (ii) campuran
standar nasional dengan internasional; atau
(iii) campuran standar nasional dan lokal.
Dokumen perencanaan menunjukkan
keterkaitan yang jelas antara tujuan dan
kegiatan serta bentuk asesmen. Dokumen
perencanaan dapat menggunakan ragam
kegiatan pembelajaran dan cara mengajar
yang dirasa paling sesuai oleh satuan
pendidikan. Utamanya dokumen
perencanaan menunjukkan keterkaitan
antara kegiatan dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.

Dokumen kurikulum setidaknya berisi visi Meninjau kapasitas


misi, tujuan pembelajaran atau materi satuan dalam
pembelajaran, serta informasi pendekatan menyusun rencana
pembelajaran atau metode pembelajaran pembelajaran yang
Kesesuaian yang disahkan. sesuai dengan
rencana tujuan
pembelajaran Dokumen perencanaan pembelajaran, serta
D.1.2
dengan tujuan semester/triwulan/durasi jangka menengah menjabarkan
pembelajaran dan lain adalah perangkat pembelajaran jangka keterkaitan antara
asesmen menengah yang diturunkan dari dokumen kegiatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan. pembelajaran yang
Dokumen semester/triwulan/durasi jangka dilakukan dengan
menengah lain setidaknya berisi alokasi waktu tujuan
dan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar pembelajaran.
atau capaian pembelajaran) yang ingin
dicapai.

Dokumen perencanaan mingguan/harian


diturunkan dari rencana pelaksanaan
pembelajaran semester/triwulan/durasi
jangka menengah lain. Rencana pelaksanaan
pembelajaran setidaknya berisi tujuan
pembelajaran mingguan/harian (tujuan
kegiatan), kegiatan yang dilaksanakan, dan
bentuk asesmen.
D.1.3 Pengaturan ruang Satuan PAUD mampu menata lingkungan Meninjau kapasitas
kelas belajar sehingga dapat mendukung satuan dalam
tercapainya tujuan pembelajaran. menata lingkungan
belajar sehingga
dapat turut
mendukung anak
dalam proses
belajarnya.
Satuan menerapkan pendekatan
pembelajaran yang sesuai untuk anak usia
Meninjau
dini, yang ditinjau berdasarkan aspek-aspek
kemampuan
berikut: (i) kemampuan pendidik untuk
pendidik dalam
menjaga keteraturan suasana kelas, termasuk
memfasilitasi
dalam menggunakan disiplin positif sebagai
Pendekatan kegiatan
upaya memandu perilaku anak melalui
Pembelajaran pembelajaran
D.2 interaksi yang menghargai anak; (ii) dukungan
yang Sesuai untuk dengan menerapkan
afektif yang diberikan pendidik melalui
Anak Usia Dini pendekatan
pemberian motivasi atas usaha yang
pembelajaran yang
dihasilkan anak serta pendampingan yang
sesuai dengan
diperlukan; dan (iii) penguatan kognisi dan
karakteristik anak
perkembangan melalui pembelajaran aktif,
usia dini.
pembelajaran kontekstual, dan pemberian
dukungan (scaffolding).
Meninjau
kemampuan
Pemahaman pendidik mengenai pentingnya pendidik dalam
mengelola suasana kelas sehingga proses memfasilitasi proses
Keteraturan pembelajaran dapat berlangsung secara pembelajaran agar
D.2.1
suasana kelas optimal dan minim dari disrupsi yang menghadirkan
mengalihkan perhatian dari kegiatan belajar suasana kelas yang
anak. kondusif untuk
proses belajar
mengajar.
Meninjau
kemampuan
pendidik untuk
Pemahaman pendidik mengenai pentingnya menerapkan disiplin
Penerapan
D.2.2 penerapan disiplin positif dan kemampuan positif dalam proses
disiplin positif
untuk menerapkannya di kelas. pembelajaran
melalui interaksi dan
komunikasi yang
nyaman bagi anak.
Meninjau
Keyakinan pendidik akan potensi setiap anak kepercayaan
untuk tumbuh, belajar, dan menjadi siap pendidik bahwa
Ekspektasi bersekolah asalkan mereka mau berusaha. makna utama dari
D.2.3
pendidik Pendidik memberikan penghargaan terhadap pembelajaran
usaha anak dalam berkarya dan tidak terpaku adalah usaha anak
pada hasil, kepintaran, atau bakat alami anak. dalam meningkatkan
kompetensinya.
D.2.4 Perhatian dan Kemampuan pendidik untuk memberikan Meninjau praktik
dukungan pendampingan kepada peserta didik yang pendidik dalam
pendidik membutuhkan fasilitasi lebih besar dibanding memberikan
teman sebayanya. pendampingan bagi
anak yang
membutuhkan
dukungan lebih.
Meninjau
kompetensi dan
praktik pendidik
dalam menerapkan
Kemampuan pendidik untuk memfasilitasi
pembelajaran
pembelajaran sesuai dengan karakteristik,
Pembelajaran terdiferensiasi untuk
D.2.5 minat, dan kebutuhan anak melalui instruksi
terdiferensiasi menghadirkan
pembelajaran serta interaksi yang
pembelajaran yang
mendukung.
inklusif terhadap
latar belakang,
karakteristik, dan
kebutuhan anak.
Meninjau
Kemampuan pendidik untuk memberikan
kompetensi dan
dukungan pada anak saat melakukan
praktik pendidik
kegiatan, antara lain melalui penyediaan
Panduan pendidik dalam memberikan
konteks yang membantu anak memahami
D.2.6 (teachers' pendampingan
gagasan atau keterampilan baru yang
scaffolding) kepada anak dalam
diajarkan dengan lebih cepat, serta
memahami gagasan
pemberian dukungan, penguatan, dan
atau keterampilan
perluasan ide saat anak melakukan kegiatan.
baru yang diberikan.
Meninjau
kompetensi dan
praktik pendidik
Kemampuan satuan untuk menyediakan dalam merancang
kegiatan yang memberikan pengalaman yang kegiatan yang
menyenangkan bagi anak, tersedianya memberikan
berbagai pilihan kegiatan bermain-belajar pengalaman
Pendekatan
D.2.7 yang sesuai dengan tahap perkembangannya, menyenangkan bagi
bermain-belajar
serta memfasilitasi kemerdekaan anak anak, di mana
dengan menyediakan berbagai kegiatan kegiatan bermain-
bermain-belajar yang sesuai dengan belajar merupakan
minatnya. salah satu jenis
kegiatan yang
didorong untuk lebih
banyak dilakukan.
D.2.8 Berpikir aktif Pendidik memfasilitasi pembelajaran dengan Meninjau
cara yang mampu menstimulasi anak untuk kompetensi dan
berpikir aktif dan berinteraksi dengan rekan praktik pendidik
sebaya. dalam merancang
kegiatan yang
mendorong anak
untuk berpikir aktif
dan terjadi melalui
interaksi yang
dialami anak dengan
pendidik, rekan
sebaya, dan
lingkungannya.
Meninjau
kompetensi dan
praktik pendidik
dalam merancang
Keterkaitan antara materi yang diajarkan kegiatan yang
dengan lingkungan sekitar anak, nilai budaya, mendorong anak
bahasa, dan kegiatan, sehingga mendorong untuk membuat
Pembelajaran
D.2.9 anak untuk membuat hubungan antara hubungan antara
kontekstual
pengetahuan yang dimiliki serta kegiatan pengetahuan yang
yang dilakukan dengan penerapannya dalam dimiliki serta
kehidupan mereka sehari-hari. kegiatan yang
dilakukan dengan
penerapannya
dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
Meninjau kapasitas
satuan dalam
merancang kegiatan
pembelajaran yang
Muatan pembelajaran mencakup: nilai agama
Muatan mampu menguatkan
dan budi pekerti, identitas diri, perilaku
Pengembangan perkembangan anak
D.3 mandiri dan prososial, perilaku hidup bersih
yang Sesuai sesuai dengan
dan sehat, kemampuan literasi dasar, dan
Kurikulum kebijakan mengenai
kemampuan kognitif.
muatan
pembelajaran untuk
pendidikan anak usia
dini.
Pendidik menstimulasi kemampuan anak Meninjau kinerja
dalam: (i) menguatkan pemahaman mengenai satuan dalam
konsep Tuhan YME; merancang muatan
Muatan agama (ii) mengenalkan anak kepada praktik ibadah kegiatan yang
D.3.1
dan budi pekerti sesuai agama/keyakinan yang dianut; dan (iii) menguatkan
menguatkan akhlak anak agar menyayangi perkembangan nilai
dirinya, sesama manusia, dan alam sebagai agama dan budi
ciptaan Tuhan. pekerti anak.
Meninjau kinerja
Pendidik menstimulasi agar anak mengenal satuan dalam
dan mengelola emosinya, menunjukkan merancang muatan
kepedulian terhadap teman/lingkungannya, kegiatan yang
Muatan perilaku
serta dapat bekerja sama dan bermain menguatkan
D.3.3 mandiri dan
bergantian. Anak juga dilatih agar dapat perilaku anak agar
prososial
bertanggung jawab terhadap barang dan mandiri dan
tugasnya, memahami konsep antri, dan memiliki
disiplin. kemampuan
prososial.

D.3.4 Muatan PHBS dan Pendidik merancang kegiatan yang Meninjau kinerja
menguatkan perkembangan fisik motorik
satuan dalam
kasar dan halus, serta menanamkan nilai dan
merancang kegiatan
pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.
yang menguatkan
Muatan diperkenalkan melalui pembiasaan
perkembangan fisik
penguatan yang menjadi bagian dari SOP pembelajaran,
motorik anak,
motorik kasar dan misalnya: pengenalan makanan sehat bergizi
pemahaman anak
halus seimbang, membiasakan minum air putih
mengenai perilaku
dalam jumlah yang cukup, membiasakan
hidup bersih dan
mencuci tangan dengan sabun, membiasakan
sehat, serta upaya
berkegiatan di luar kelas pada pagi hari untuk
menjaga kebugaran.
mendapatkan sinar matahari.
Pendidik merancang kegiatan yang
Meninjau kinerja
menguatkan kemampuan literasi anak yang
satuan dalam
mencakup kemampuan menyimak,
Muatan merancang kegiatan
D.3.5 mengutarakan gagasan secara sederhana,
praliterasi yang menguatkan
keaksaraan, dan pra-menulis. Muatan
kemampuan literasi
diberikan melalui kegiatan yang memberikan
dasar anak.
pengalaman menyenangkan bagi anak.
Pendidik merancang kegiatan yang
menguatkan kemampuan untuk berpikir logis,
Meninjau kinerja
misalnya mampu mengidentifikasi persamaan
satuan dalam
dan perbedaan, mampu memahami konsep
merancang kegiatan
D.3.6 Muatan kognitif hubungan sebab-akibat, serta mengklasifikasi
yang menguatkan
berdasarkan karakteristik. Anak juga
kemampuan kognitif
didampingi agar mampu mengenali konsep
anak.
bilangan dan simbolnya, serta memiliki
kemampuan untuk menciptakan karya.
Meninjau kapasitas
satuan dalam
merancang asesmen
sebagai bagian dari
proses
pembelajaran, yang
hasilnya digunakan
Asesmen yang sebagai pijakan
Keberadaan dokumen evaluasi pembelajaran
Meningkatkan untuk
D.4 dan adanya budaya pemberian umpan balik
Kualitas merencanakan
konstruktif di satuan.
Pembelajaran pembelajaran
berikutnya dan
informatif agar
dapat digunakan
oleh berbagai pihak
untuk dapat
mendampingi anak
dengan lebih baik.
D.4.1 Ketersediaan Ketersediaan dokumen penilaian harian Meninjau
dokumen evaluasi terhadap capaian seluruh aspek pemenuhan
pembelajaran dan perkembangan anak yang dilaksanakan administratif satuan
monitoring hasil melalui ragam teknik penilaian, seperti terhadap
kepemilikan
observasi, catatan anekdot, hasil karya,
belajar anak dokumen penilaian
dokumentasi, dll.
pembelajaran.
Kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai
umpan balik konstruktif, antara lain: pendidik
memberikan saran untuk perbaikan tugas Meninjau
yang telah dikerjakan peserta didik; pendidik kemampuan satuan
menyampaikan penilaiannya atas usaha dan dalam menyusun
Umpan balik
D.4.2 hasil kerja peserta didik, terutama usaha dan umpan balik
konstruktif
hasil kerja yang lebih baik dari yang lainnya; konstruktif sebagai
pendidik berdiskusi dengan peserta didik bagian dari penilaian
tentang tugas yang diselesaikan; dan pendidik capaian anak.
memberikan tanggapan pada setiap hasil
pekerjaan peserta didik.
Meninjau kapasitas
pengelolaan satuan
dalam memastikan
ketersediaan sarana
prasarana esensial di
satuan PAUD. Selaku
penunjang utama,
indikator sarana
prasarana esensial
perlu dimaknai
Sarana prasarana esensial meliputi:
sebagai kriteria
Indeks ketersediaan lahan, bangunan, tempat
minimal yang perlu
Ketersediaan bermain/belajar, ketersediaan jaringan listrik,
E.1 dimiliki oleh satuan
Sarana Prasarana fasilitas sanitasi, ketersediaan APE,
PAUD, yang
Esensial ketersediaan buku bacaan anak, dan
dipercaya perlu
ketersediaan perangkat TIK.
menjadi prioritas
penggunaan
anggaran, dan tetap
memberikan ruang
bagi satuan PAUD
untuk memfokuskan
sumber dayanya
untuk peningkatan
kualitas proses dan
pengelolaan satuan.
Ketersediaan lahan dinilai dari ukuran luas Meninjau
Ketersediaan lahan yang tersedia dan status kepemilikan ketersediaan lahan
E.1.1
lahan lahan yang digunakan oleh satuan, beserta yang digunakan oleh
bukti legalitasnya. satuan.
Meninjau
Ketersediaan bangunan tidak harus dimaknai
ketersediaan
Ketersediaan sebagai konstruksi gedung, tetapi utamanya
E.1.2 bangunan yang
bangunan dapat digunakan sebagai tempat kegiatan
digunakan oleh
bermain/belajar dan administratif.
satuan.

E.1.3 Ketersediaan Ketersediaan ruang teori/kelas di satuan Meninjau


ketersediaan
ruangan di satuan
tempat yang dapat
sebagai tempat bermain/belajar.
bermain/belajar digunakan untuk
kegiatan
bermain/belajar.
Ketersediaan jaringan listrik tidak harus
Meninjau
kepemilikan jaringan listrik, tetapi yang utama
Ketersediaan ketersediaan
E.1.4 adalah ketersambungan unit dengan jaringan
jaringan listrik jaringan listrik di
listrik sehingga satuan dapat menggunakan
satuan.
fasilitasnya.
Fasilitas sanitasi utama adalah instalasi air, Meninjau fasilitas
Ketersediaan
E.1.5 jamban/toilet dengan air bersih, dan instalasi sanitasi yang
fasilitas sanitasi
fasilitas cuci tangan dengan air mengalir. tersedia di satuan.
Jumlah jenis APE yang tersedia di satuan,
terdiri dari: balok; bahan, media dan alat
pengembangan seni dan budaya; bahan,
media dan alat pengembangan keaksaraan
dan angka; alat tulis; alat lukis/gambar;
Meninjau
bahan, media dan alat main peran; bahan,
E.1.6 Ketersediaan APE ketersediaan APE di
media dan alat memasak; bahan, media dan
satuan.
alat pengembangan agama; bahan, media dan
alat pengembangan fisik motorik; bahan,
media dan alat bersumber lingkungan
alam/sekitar; permainan luar (bak pasir,
papan titian, perosotan, ayunan).
Meninjau
Ketersediaan Jumlah buku bacaan yang tersedia di satuan, ketersediaan buku
E.1.7
buku bacaan anak baik dalam bentuk cetak maupun digital. bacaan anak di
satuan.
Meninjau
Ketersediaan Keberadaan perangkat TIK dasar (komputer) ketersediaan
E.1.8
perangkat TIK dan akses ke jaringan internet. perangkat TIK di
satuan.
Meninjau kapasitas
pengelolaan satuan
Indeks keamanan dan keselamatan meliputi:
Indeks Iklim dalam menjaga
keamanan bangunan, keamanan lingkungan
Keamanan dan keamanan dan
E.2 satuan, ketersediaan P3K, perundungan,
Keselamatan kenyamanan fisik
hukuman fisik, kekerasan, dan kekerasan
Sekolah maupun psikis
seksual.
seluruh pihak di
satuan PAUD.
E.2.2 Keamanan Satuan pendidikan memiliki SOP keamanan Meninjau
lingkungan satuan dan keselamatan anak yang meliputi: (i) kemampuan
keamanan dasar pada saat masuk, saat pengelolaan satuan
kegiatan pembelajaran, dan saat pulang dalam menjaga
(misal: menjaga gerbang, menertibkan keamanan anak di
pedagang keliling saat istirahat, dan satuan.
pengamanan saat antar-jemput); (ii)
penanganan jika terjadi bencana atau
keadaan darurat (emergency drilling); dan (iii)
kampanye SOP keamanan dan keselamatan
(safety talk) secara rutin kepada peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua.
Meninjau
Ketersediaan P3K di satuan sebagai fasilitas
E.2.3 Ketersediaan P3K ketersediaan P3K di
untuk menghadapi kondisi darurat.
satuan.
Meninjau
kemampuan
Adanya SOP yang melarang penerapan
Indeks tidak pengelolaan satuan
hukuman fisik, adanya pembekalan terhadap
E.2.4 terjadinya dalam mengetahui
pendidik, serta memastikan tidak terjadinya
hukuman fisik kasus, mencegah,
hukuman fisik di satuan.
dan menangani
kasus hukuman fisik.
Meninjau
Adanya SOP yang melarang perilaku kemampuan
menyakiti orang lain, serta adanya pengelolaan satuan
Indeks anti
E.2.5 pembekalan kepada pendidik dan seluruh dalam mengetahui
perundungan
pihak satuan untuk memastikan tidak kasus, mencegah,
terjadinya perundungan di satuan. dan menangani
kasus perundungan.
Meninjau
kemampuan
Adanya SOP yang melarang kekerasan
pengelolaan satuan
seksual, serta adanya pembekalan kepada
Indeks anti dalam mengetahui
E.2.6 pendidik dan seluruh pihak satuan untuk
kekerasan seksual kejadian, mencegah,
memastikan tidak terjadinya kekerasan
dan menangani
seksual di satuan.
kasus kekerasan
seksual.
Meninjau
Skor sikap anti kemampuan
Adanya pembekalan kepada pendidik dan
kekerasan pengelolaan satuan
E.2.7 pihak di satuan mengenai pentingnya sikap
pendidik dan dalam membangun
anti kekerasan.
Kepala Satuan budaya anti
kekerasan.
Meninjau kapasitas
pengelolaan satuan
Komponen inklusivitas sekolah meliputi: dalam mewujudkan
konsepsi pihak satuan terhadap ragam lingkungan belajar
Indeks Iklim
kebutuhan dan karakteristik berbagai pihak di yang inklusif
E.3 Inklusivitas
satuan, upaya menanamkan sikap positif terhadap latar
Sekolah
terhadap keragaman, serta fasilitasinya dalam belakang dan
kegiatan di satuan PAUD. kebutuhan setiap
pihak di satuan
PAUD.
Meninjau
Konsepsi pihak di satuan mengenai
kemampuan
keragaman agama dan budaya sebagai
Skor toleransi pengelolaan satuan
sesuatu yang positif, menjadikan nilai
E.3.1 pendidik dan dalam membangun
tersebut sebagai muatan di kegiatan
Kepala Satuan budaya toleransi dan
pembelajaran, serta penerapan nilai tersebut
penguatan praktik
sehingga sudah menjadi budaya satuan.
toleransi.
Meninjau
Konsepsi pihak di satuan bahwa kesadaran kemampuan
Skor komitmen diri sebagai bangsa Indonesia adalah sesuatu pengelolaan satuan
kebangsaan yang positif, menjadikan nilai tersebut dalam membangun
E.3.2
pendidik dan sebagai muatan di kegiatan pembelajaran, lingkungan belajar
Kepala Satuan serta penerapan nilai tersebut sehingga sudah yang memiliki
menjadi budaya satuan. komitmen
kebangsaan.
Meninjau
Konsepsi pihak di satuan bahwa kemampuan
multikulturalisme adalah sesuatu yang positif, pengelolaan satuan
menjadikan nilai tersebut sebagai muatan di dalam membangun
E.3.3 Skor multikultural
kegiatan pembelajaran, serta penerapan nilai lingkungan belajar
tersebut sehingga sudah menjadi budaya yang memiliki sikap
satuan. positif terhadap
multikulturalisme.
Meninjau
Skor Kesiapan satuan dalam memfasilitasi kemampuan
konsepsi/pengeta pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus pengelolaan satuan
huan/sikap yang meliputi pemahaman, pengetahuan, dalam membangun
E.3.4 pendidik terhadap serta keterampilan pendidik untuk lingkungan belajar
anak memfasilitasi pembelajaran bagi anak yang inklusif
berkebutuhan berkebutuhan khusus, serta ketersediaan terhadap anak
khusus sarana prasarana yang mendukung. berkebutuhan
khusus.
Meninjau kapasitas
pengelolaan satuan
Ragam kegiatan yang dilakukan untuk dalam mendorong
Indeks Refleksi perbaikan kualitas layanan melalui penguatan kualitas
dan Perbaikan peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga layanan satuan
E.4
Pembelajaran kependidikan, seperti pengembangan diri, melalui upaya
oleh Pendidik refleksi atas praktik mengajar, dan penerapan peningkatan
praktik inovatif. kapasitas pendidik
dan tenaga
kependidikan.
E.4.1 Belajar dari dan Adanya pembiasaan bagi pendidik untuk Meninjau
bersama orang melakukan pembelajaran dengan rekan kemampuan
lain sebaya, baik di satuan, di gugus, ataupun pengelolaan satuan
wadah belajar lain. Pendidik juga didorong dalam membangun
untuk belajar bersama pendidik dari SD kelas budaya belajar
rendah. Ragam kegiatan ini dilakukan sebagai bersama bagi
upaya perbaikan pembelajaran, pengimbasan. pendidik agar terus
terjadi perbaikan
serta membangun kemitraan dengan SD pembelajaran,
untuk penguatan transisi PAUD-SD. pengimbasan, serta
transisi PAUD-SD.
Meninjau
Satuan mendorong pendidik untuk terus kemampuan
melakukan perbaikan pembelajaran melalui pengelolaan satuan
beberapa upaya, seperti mencari informasi dalam mendorong
Evaluasi praktik
E.4.2 metode pengajaran terbaru, mempelajari pendidik untuk terus
saat ini
metode baru, mengidentifikasi kekurangan melakukan evaluasi
dan kelebihan metode lama, serta melakukan diri untuk
refleksi diri. menguatkan praktik
pembelajaran.
Satuan pendidikan memfasilitasi layanan
Meninjau
belajar yang inovatif, antara lain melalui: (i)
kemampuan
inovasi model atau penerapan metode
pengelolaan satuan
pembelajaran baru; (ii) mengaitkan
dalam membangun
pembelajaran dengan budaya lokal; (iii)
Penerapan praktik penerapan praktik
E.4.3 memanfaatkan media belajar berbasis IT dan
baru baru sebagai bagian
digital; dan (iv) membuka satuannya sebagai
dari upaya
tempat pelatihan/workshop/observasi/studi
perbaikan
banding/pengembangan model/riset PAUD
pembelajaran secara
baik diadakan mandiri, kerja sama, maupun
berkelanjutan.
pemerintah.
Meninjau
Pendidik memanfaatkan ketersediaan kemampuan
Penggunaan TIK jaringan internet yang memadai untuk proses pengelolaan satuan
E.4.4 dalam belajar mengajar dan akses ke berbagai dalam mengakses
pembelajaran sumber edukasi elektronik dan perangkat teknologi informasi
teknologi informasi pendukungnya. untuk peningkatan
pembelajaran.
Indeks
Meninjau kapasitas
Kepemimpinan
pengelolaan satuan
dan Kebijakan Pemahaman berbagai pihak tentang visi-misi
dalam membangun
Satuan yang satuan PAUD, dan keterlibatan pihak-pihak
E.5 pengetahuan dan
Mendukung tersebut dalam mendukung upaya perbaikan
pemahaman seluruh
Refleksi dan layanan.
pihak mengenai visi-
Perbaikan
misi satuan PAUD.
Layanan
E.6 Indeks Kemitraan Adanya wadah interaksi dua arah antara Meninjau kapasitas
dengan Orang satuan dan orang tua, baik melalui ragam pengelolaan satuan
Tua/Wali untuk media komunikasi ataupun melalui kegiatan. dalam mewujudkan
Kesinambungan Satuan juga secara berkala melaporkan hasil kemitraan antara
Stimulasi di partisipasi anak di satuan PAUD kepada orang satuan dengan
Satuan dan di tua/wali untuk memastikan kesinambungan orang tua untuk
Rumah stimulasi di satuan dan di rumah. Kegiatan memastikan agar
yang bertujuan untuk kemitraan satuan partisipasi di PAUD
dengan orang tua dilakukan setidaknya tiga memberi manfaat
bulan sekali (dua kali dalam satu semester), optimal bagi tumbuh
jika merujuk pada Petunjuk Teknis Pelibatan
Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan kembang anak.
Anak Usia Dini.
Meninjau kapasitas
pengelolaan satuan
dalam perannya
mendukung
pemenuhan
kebutuhan esensial
anak usia dini di luar
pendidikan sebagai
Terdapat delapan indikator kinerja yang bentuk kontribusi
disepakati menjadi indeks layanan holistik peran satuan PAUD
integratif yang dapat disediakan atau dalam mewujudkan
dilakukan oleh satuan, dan upaya konsep PAUDHI di
pemenuhannya didukung oleh pemerintah tingkat komunitas.
pusat dan daerah. Indikator tersebut meliputi: Indeks terdiri dari
Penyelenggaraan kelas orang tua, sejumlah kegiatan
Indeks Layanan Pemantauan pertumbuhan anak, serta penyediaan
E.7
Holistik Integratif Pemantauan perkembangan anak, Koordinasi layanan yang
dengan unit lain terkait pemenuhan gizi dan dipantau melalui
kesehatan peserta didik, Penerapan perilaku sistem Data Pokok
hidup bersih dan sehat, Pemberian PMT Pendidikan. Indeks
dan/atau pemberian makanan dengan gizi layanan holistik
sehat, Pemantauan kepemilikan identitas integratif dapat
peserta didik (NIK), serta Ketersediaan digunakan untuk
fasilitas sanitasi. memantau
pemenuhan target
kinerja pemerintah
pusat dan daerah
dalam upaya
penurunan stunting,
sesuai dengan
Perpres No. 72
Tahun 2021.
E.7.1 Penyelenggaraan Satuan menyelenggarakan kelas orang tua Meninjau
kelas orang tua secara berkala. kemampuan
pengelolaan satuan
dalam membangun
kemitraan dengan
orang tua sebagai
mitra pengajar dan
sumber belajar,
sehingga terjadi
kesinambungan di
satuan dan di
rumah.
Penyelenggaraan
kelas orang tua juga
merupakan
intervensi gizi-
sensitif untuk
pencegahan
stunting, serta
bagian dari indeks
layanan holistik
integratif.
Meninjau
Satuan melakukan pencatatan pertumbuhan
kemampuan
pertumbuhan anak yang meliputi
pengelolaan satuan
pemantauan tinggi badan, berat badan, dan
Pencatatan data untuk mencatat data
lingkar kepala sebagai bagian dari
E.7.2 tumbuh kembang tumbuh kembang
pemeriksaan kesehatan dasar. Informasi
anak anak secara rutin
dapat diperoleh dari buku kesehatan yang
sebagai bagian dari
dimiliki anak (KIA atau KMS) ataupun
indeks layanan
dilakukan secara mandiri oleh satuan.
holistik integratif.
Meninjau
kemampuan
Satuan memantau tumbuh kembang anak pengelolaan satuan
dengan melakukan pemantauan untuk melakukan
perkembangan anak secara sederhana rekapitulasi data
dengan menggunakan berbagai perangkat, tumbuh kembang
Pemantauan
seperti deteksi dini tumbuh kembang Kartu anak dalam rangka
E.7.3 pertumbuhan
Menuju Sehat, dan bentuk perangkat memantau
anak
pemantauan perkembangan anak lainnya. pertumbuhan dan
Informasi dapat diperoleh dari buku perkembangan
kesehatan yang dimiliki anak, ataupun anak. Kegiatan ini
dilakukan secara mandiri oleh satuan. merupakan bagian
dari indeks layanan
holistik integratif.
Meninjau
kemampuan
pengelolaan satuan
untuk bekerja sama
Satuan melakukan koordinasi dengan dengan unit-unit lain
Pemantauan
puskesmas atau unit kesehatan lain yang terkait pemenuhan
E.7.4 perkembangan
terdekat untuk pemberian layanan kesehatan kebutuhan esensial
anak
(vaksinasi, obat cacing, dsb.) di luar pendidikan.
Kegiatan ini
merupakan bagian
dari indeks layanan
holistik integratif.
E.7.5 Penerapan PHBS Satuan memperkenalkan dan membiasakan Meninjau
anak untuk berperilaku sebagai berikut: (1) kemampuan
Mencuci tangan dengan air mengalir pengelolaan satuan
menggunakan sabun; (2) Menggosok gigi dan untuk menerapkan
memotong kuku; (3) Menaruh sampah pada Perilaku Hidup
tempatnya; (4) Membersihkan lingkungan Bersih dan Sehat
setelah bermain; (5) Standar penanganan (PHBS). Kegiatan ini
Covid-19; (6) Pengenalan makanan sehat
bergizi seimbang; (7) Membiasakan minum air
putih dalam jumlah yang cukup; (8) merupakan bagian
Membiasakan mencuci tangan dengan sabun; dari indeks layanan
(9) Membiasakan berkegiatan di luar kelas holistik integratif.
pada pagi hari untuk mendapatkan sinar
matahari.
Meninjau
kemampuan
pengelolaan satuan
untuk
menjadwalkan
kegiatan PMT secara
Pemberian PMT rutin, dengan
dan/atau melibatkan pihak
Penjadwalan satuan mengadakan PMT serta
E.7.6 pemberian lain untuk
pelibatan pihak lain.
makanan dengan memastikan
gizi sehat keberlangsungan
kegiatan dan
keamanan pangan.
Kegiatan ini
merupakan bagian
dari indeks layanan
holistik integratif.
Meninjau
kemampuan
pengelolaan satuan
untuk memantau
kepemilikan NIK
Pemantauan Persentase dihitung menggunakan rumus
sebagai bagian dari
kepemilikan "jumlah peserta didik di satuan yang memiliki
E.7.7 pemenuhan hak
identitas peserta NIK dibagi total jumlah peserta didik di
anak serta
didik (NIK) satuan".
perlindungan bagi
anak. Kegiatan ini
merupakan bagian
dari indeks layanan
holistik integratif.
Meninjau
kemampuan
pengelolaan satuan
Fasilitas sanitasi utama adalah instalasi air, untuk memiliki
Ketersediaan
E.7.8 jamban/toilet dengan air bersih, dan instalasi fasilitas sanitasi di
fasilitas sanitasi
fasilitas cuci tangan dengan air mengalir. satuan. Kegiatan ini
merupakan bagian
dari indeks layanan
holistik integratif.

Meninjau kapasitas
Indeks Kapasitas Ketersediaan dokumen perencanaan,
E.8 pengelolaan satuan
Perencanaan pengorganisasian, dan pelaksanaan di satuan.
yang tercermin pada
praktik satuan yang
menggunakan
dokumen
perencanaan
tahunan untuk
mengelola sumber
daya dengan baik.
Meninjau praktik
Ketersediaan dokumen perencanaan satuan satuan dalam
PAUD yang meliputi: (i) visi, misi, dan tujuan menggunakan
Ketersediaan
satuan pendidikan; (ii) rencana kegiatan dokumen
E.8.1 dokumen
satuan pendidikan dalam satu tahun; dan (iii) perencanaan untuk
perencanaan
kalender pendidikan tahun berjalan yang meningkatkan
dibuat oleh satuan pendidikan. kualitas
pengelolaan.
Meninjau praktik
Ketersediaan dokumen pengorganisasian satuan dalam
Ketersediaan yang meliputi: (i) struktur organisasi satuan merancang
E.8.2 dokumen PAUD; (ii) deskripsi tugas pokok dan fungsi pengorganisasian
pengorganisasian (Tupoksi); dan (iii) tata tertib pendidik dan satuan PAUD
tenaga kependidikan. sebagai landasan
pengelolaan.
Ketersediaan dokumen pelaksanaan yang Meninjau kualitas
memuat minimal satu Standar Operasional pengelolaan satuan
Prosedur (SOP) pada masing-masing kegiatan, melalui kepemilikan
Ketersediaan
diantaranya: (i) penerimaan siswa; (ii) Standar Operasional
E.8.3 dokumen
pembelajaran; (iii) pengembangan Prosedur yang
pelaksanaan
kompetensi pendidik dan tenaga memandu
kependidikan; (iv) pembiayaan; (v) pelibatan pelaksanaan
orang tua/keluarga. kegiatan di satuan.
Meninjau kualitas
pengelolaan satuan
Catatan waktu sinkronisasi data mutakhir
E.8.4 Pengisian Dapodik melalui upaya
oleh satuan.
pemutakhiran data
berkala di Dapodik.
Meninjau kualitas
pengelolaan satuan
melalui keaktifan
Pengaktifan SIPLAH, penggunaannya untuk
penggunaan SIPLah
E.8.5 Pengisian SIPLah belanja sumber daya sekolah, serta ketepatan
dan pelaporan
waktu dan kelengkapan pelaporan.
secara tepat waktu
saat SIPLAH
digunakan.
E.9 Indeks Kelengkapan dokumen-dokumen yang terkait Meninjau kapasitas
Akuntabilitas pembiayaan satuan. Ukuran kapasitas satuan pengelolaan satuan
Pembiayaan dalam melaksanakan manajemen yang tercermin pada
pembiayaan pendidikan secara maksimal, praktik satuan dalam
mulai dari perencanaan pembiayaan dan menggunakan
penganggaran, implementasi pembiayaan, berbagai dokumen
untuk menjaga
pengawasan dan pengendalian pembiayaan, akuntabilitas
serta pertanggungjawaban. penggunaan sumber
daya satuan.
Meninjau kualitas
pengelolaan satuan
Ketersediaan dokumen Rencana Anggaran melalui kepemilikan
Ketersediaan
tahun berjalan, meliputi: (i) dokumen biaya dan penggunaan
dokumen rencana
E.9.1 investasi; (ii) dokumen biaya operasional; dan dokumen rencana
anggaran tahun
(iii) dokumen biaya personal satuan PAUD anggaran tahun
berjalan
pada tahun berjalan. berjalan sebagai
bentuk akuntabilitas
pembiayaan.
Meninjau kualitas
pengelolaan satuan
melalui kepemilikan
Ketersediaan Ketersediaan dokumen administrasi keuangan
dan penggunaan
dokumen yang memuat: (i) dokumen pembukuan
E.9.2 dokumen
administrasi (catatan pemasukan dan pengeluaran); dan
administrasi
keuangan (ii) laporan keuangan (bulanan atau tahunan).
keuangan sebagai
bentuk akuntabilitas
pembiayaan.
Meninjau kualitas
pengelolaan satuan
Penyusunan RKAS, pembelanjaan sesuai melalui penyusunan
Penyusunan RKAS
RKAS, dan pelaporan di aplikasi BOP RKAS dan ketepatan
E.9.3 dan pelaporan di
(ketepatan waktu dan kelengkapan waktu pelaporan di
aplikasi BOP
pelaporan), aplikasi BOP sebagai
bentuk akuntabilitas
pembiayaan.

Anda mungkin juga menyukai