Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL RISET

A. JUDUL PENELITIAN
Analisis Pembelajaran Bahasa Inggris pada Pondok Pesantren yang Terdapat di
Daerah Wisata Pulau Lombok- Nusa Tenggara Barat

B. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sangat kaya akan keindahan
alamnya sehingga menjadi salah satu tujuan wisata dunia, bahkan dalam konteks
wisata halal, Indonesia menempati posisi kedua dalam daftar wisata halal atau halal
tourism 2022 versi Global Muslim Travel Index (GMTI)1. Hal ini menunjukan bahwa
posisi Indonesia sangat terkenal di dunia pariwisata dan menjadi salah satu destinasi
wisata kelas dunia.
Dalam konteks lokal, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu wilayah
Indonesia bagian tengah juga menorehkan prestasi yang luar biasa, dimana salah satu
pulaunya yaitu pulau Lombok pada tahun 2022 ini masuk dalam kategori 10 (sepuluh)
pulau terbaik di Asia Tenggara versi Majalah Pariwisata Travel and Leisure yang
berbasis di New York, Amerika Serikat. Pulau Lombok berada di urutan ke-6 setelah
Pulau Phuket dan Koh Samui (Thailand), Bali (Indonesia) Phu Quoc (Vietnam), dan
Langkawi (Malaysia). Di bawah Pulau Lombok terdapat Pulau Palawan (Filipina),
Penang (Malaysia), Koh Phi Phi (Thailand) dan Con Dau (Vietnam)2. Prestasi ini tidak
terlepas dari kerja keras semua pihak khususnya pihak Pemerintah Propinsi NTB,
dimana sektor pariwisata merupakan salah satu dari 6 (enam) program strategis dalam
mewujudkan misi NTB Gemilang yang merupakan misi Kepala Daerah saat ini.
Di sektor pariwisata, ada 6 (enam) program aksi yang dilakukan Pemerintah
Propinsi NTB, mulai Pengembangan Pariwisata Pulau-Pulau Kecil (Gili),
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pengembangan Rinjani

1
https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/18/093100565/indonesia-peringkat-kedua-wisata-halal-dunia-2022?page=all,
diakses tanggal 17 September 2022
2
https://www.suarantb.com/2022/08/31/lombok-masuk-dalam-10-pulau-terbaik-versi-travel-and-leisure/, diakses tanggal 17
September 2022
UNESCO Global Geopark, Pengembangan Tambora Geopark Nasional,
Pengembangan Wisata Halal Kelas Dunia, dan Penanggulangan Kemiskinan Dengan
Pendekatan Community Based Tourism atau Pembentukan 99 Desa Wisata3. Semua
upaya yang dilakukan tersebut sejalan dengan output jumlah kunjungan wisatawan
baik wisatawan mancanegara (Wisman) maupun Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang
pada tahun 2021 hampir mencapai 1 juta orang.
BULAN WISMAN WISNUS
Januari 777 71,704
Pebruari 641 67,420
Maret 956 84,707
April 771 69,331
Mei 777 70,002
Juni 697 88,522
Juli 797 57,880
Agustus 1,010 56,742
September 1,104 78,919
Oktober 1,033 94,482
Nopember 1,961 104,482
Desember 1,366 107,975
JUMLAH 11,890 952,166
Tabel 1.1. Jumlah kunjungan wisatawan Tahun 20214
Jumlah kunjungan wisatawan ini tentu harus tetap ditingkatkan. Salah
satunya yaitu melalui peningkatan kualitas pelayanan kepada wisatawan. Khusus
untuk peningkatan layanan terhadap wisatawan asing,penguasaan bahasa asing mutlak
diperlukan. Pada dasarnya seluruh proses komunikasi dengan para wisatawan asing,
membutuhkan kemampuan dan penguasaan bahasa asing. Peranan bahasa asing
dalam peningkatan wisata yaitu untuk promosi wisata ke luar negeri, pelayanan
reservasi, pelayanan akomodasi (hotel atau perjalanan), pelayanan saat guiding,
komunikasi wisatawan asing dengan masyarakat dan banyak aktivitas lainnya.
Pondok Pesantren memiliki potensi yang sangat besar untuk hal tersebut,
karena salah satu yang menjadi “konsen” pembelajaran di pondok pesantren adalah
penguasaan Bahasa asing seperti Bahasa Inggris. Hal ini selaras dengan yang
disampaikan Choirul Fuad Yusuf dkk (2006) yang menyatakan orientasi pendidikan

3
https://nasional.tempo.co/read/1509759/wujudkan-ntb-gemilang-gubernur-zul-hadirkan-enam-program-andalan, diakses tanggal 17
September 2022
4
https://data.ntbprov.go.id/dataset/jumlah-kunjungan-wisatawan-ke-provinsi-nusa-tenggara-barat-ntb,diakses tanggal 17 September
2022
di pondok pesantren yang dulunya ditekankan pada pendalaman ilmu agama, untuk
mempersiapkan kader ulama kini mengalami diversifikasi bahkan sebagian telah
mengupayakan adaptasi terhadap lingkungan yang dihadapinya 5.
Kedua uraian diatas saling mendukung satu sama lain, dimana sektor
pariwisata menuntut kemampuan berbahasa asing bagi para pelaku wisata dan sisi lain
salah satu fokus pembelajaran di pondok pesantren adalah penguasaan Bahasa asing.
Ironisnya, fakta di lapangan menunjukan hampir tidak ada pelaku pariwisata yang
merupakan alumni pondok pesantren padahal di sekitar lokasi pariwisata terdapat
banyak pondok pesantren.
Uraian diatas menunjukan bahwa topik ini sangat menarik untuk diangkat dan
perlu diteliti lebih mendalam bagaimanakah sebenarnya pembelajaran Bahasa inggris
yang diterapkan di Pondok Pesantren yang ada di Lombok. Oleh karena itu, Peneliti
mengangkat judul Analisis Pembelajaran Bahasa Inggris pada Pondok Pesantren
yang Terdapat di Daerah Wisata Pulau Lombok- Nusa Tenggara Barat.

C. PERUMUSAN PERMASALAH (STATEMENT OF PROBLEM)


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, Peneliti merasa perlu untuk
menganalisis bagaimanakah pembelajaran Bahasa inggris yang ada di pondok-pondok
pesantren yang ada di Lombok. Uraian pembeljaran bahasa inggris yang dimaksud
dalam penelitian ini mencangkup: 1). Bagaimanakah kurikulum pembelajaran Bahasa
inggris di Pondok Pesantren?; 2). Bagaimanakah Metode pembelajaran Bahasa inggris
yang diterapkan di Pondok Pesantren?; 3). Bagaimanakah evaluasi pembelajaran
Bahasa inggris yang digunakan di Pondok Pesantren?; 4). Media apa sajakah yang
digunakan untuk mendukung pembelajaran Bahasa inggris di Pondok pesantren?
Hal ini dirasa diperlu untuk dikaji lebih mendalam, mengingat pelaku
pariwisata saat ini hampir tidak ada yang lulusan pondok pesantren dan topik sejenis
belum ada yang meneliti. Disamping itu, penelitian ini diharapkan mampu
mengeksplore lebih detail akar permasalahan yang terjadi di lapangan untuk kemudian
dicarikan solusinya.

5
Choirul Fuad Yusuf, Inovasi Pendidikan Agama dan Keagamaan, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan,
2006
D. PERTANYAAN/TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran Bahasa inggris pada
pondok pesantren yang terdapat di Daerah Wisata Pulau Lombok-Nusa Tenggara
Barat, hal ini dapat diurai menjadi 4 (empat) point, yaitu:
1. Kurikulum pembelajaran Bahasa inggris di Pondok Pesantren;
2. Metode pembelajaran Bahasa inggris di Pondok Pesantren;
3. Evaluasi pembelajaran pembelajaran Bahasa inggris di Pondok Pesantren;
4. Media Pembelajaran Bahasa inggris di Pondok Pesantren.

E. KELOGISAN (RATIONALE)
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di pondok pesantren
merupakan suatu keharusan, terutama di daerah wisata. Pondok Pesantren tidak hanya
dijadikan sebagai tempat menimba ilmu saja, akan tetapi pondok pesantren dapat
menjadi lumbung SDM yang berkualitas serta menjadi motor penggerak masyarakat
agar bergerak menyambut konsep-konsep pariwisata yang digagas pemerintah dengan
tidak meninggalkan jatidirinya yang relijius. Hal ini bisa terlaksana karena pondok
pesantren memiliki kelebihan dari sekolah umum yang ada di Pulau Lombok dengan
beberapa argumentasi. 1). Penyelengaraan pendidikan pondok pesantren dalam bentuk
asrama memungkinkan para santri untuk belajar disiplin, menjalin kebersamaan,
tenggang rasa, toleransi, kemandirian, dan kesederhanaan atau yang lebih tepatnya
belajar prihatin karena semua fasilitasnya amat terbatas. Jika SDM yang solid ini
dikaryakan untuk mendukung pariwisata yang ada di sekitar pondok pesantren, maka
dapat dibayangkan para santri ini tidak hanya akan mampu memiliki kemampuan
agamis, akan tetapi mereka mampu mengenal nilai-nilai manajerial yang berbasis
nilai lokal; 2). Beberapa pondok pesantren telah mengajarkan para santrinya beberapa
keterampilan sebagai bekal hidup mandiri seperti menciptakan karya-karya ukiran,
batik, lukisan dan produk-produk makanan. Karya-karya pesantren ini bersama dengan
karya-karya masyarakat lain dapat dijual di sekitar tempat wisata sebagai cindera mata
untuk para wisatawan. 3). Sistem yang dikembangkan pondok pesantren lebih
memungkinkan para santri berkompetisi secara realistis, bukan saja dalam prestasi
belajar tetapi juga prestasi dalam berusaha dan bekerja. Pengembangan sikap
egalitarian di kalangan para santri merupakan ciri dan kelebihan pondok pesantren.
Selain itu, pondok pesantren secara natural menciptakan ikatan persaudaraan diantara
para santri dan para santri dengan masyarakat tanpa paksaan. Jangkauan yang luas dan
panjang ini menjadi modal dasar terpenting dalam membangun masyarakat pariwisata
yang madani

F. METODE DAN DESAIN


Penelitian ini akan dilaksanakan di Pondok Pesantren yang terdapat di
daerah pariwisata pada 4 (empat) kabupaten di Pulau Lombok yaitu Kabupaten
Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur dan
Kabupaten Lombok Utara. Sumber data dari penelitian ini adalah Kepala Pondok
Pesantren, Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pondok Pesantren, dan Santri Pondok
Pesantren Kelas XII dengan alasan mereka adalah kelas dengan jenjang paling tinggi
yang dirasa telah siap untuk terjun di dunia kerja. sedangkan Objek data pada
penelitian ini adalah kurikulum pembelajaran bahasa inggris, metode pembelajaran
Bahasa inggris, evaluasi pembelajaran Bahasa inggris serta media yang digunakan
dalam pembelajaran Bahasa inggris. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
dengan tiga aktivitas yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan6.

G. SIGNIFIKANSI/MANFAAT
Manfaat secara teoritis penelitian ini yaitu adanya tambahan referensi
hubungan antara pembelajaran Bahasa inggris di pondok pesantren dengan dunia
pariwisata sedangkan secara praktis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran pembelajaran Bahasa inggris di Pesantren sehingga dapat diformulasikan
pembelajaran Bahasa inggris di pondok pesantren yang mengarahkan atau mendukung
Alumni pondok pesantren dapat mengambil peran utama dalam sector pariwisata yang
sedang berkembang di Lombok.

6
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. XXIII, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014
H. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian ini, peneliti berharap ditemukannya informasi yang jelas dan
mendalam tentang pembelajaran bahasa inggris yang ada di pondok pesantren
(kurikulum, metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta media pembelajaran
yang digunakan). Tahapan berikutnya dari temuan ini yaitu dilakukan perbaikan
pembelajaran Bahasa Inggris di Pondok Pesantren yang mengarah atau
mempersiapkan lulusannya untuk bisa mengambil peran utama dalam sektor
pariwisata.
Secara umum, Peneliti berharap dengan semakin menjamurnya pondok
pesantren di Lombok diharapkan lulusan pesantren menjadi pemain utama
(mengambil peran utama) atas berkembangnya pariwisata yang ada di Lombok,
supaya image lulusan pesantren tidak hanya identik dengan masjid atau sesuatu yang
bernuansa religious saja namun mereka bias mengambil peran di sector yang lain
seperti pariwisata dan lain-lain sehingga konten pembelajaran Bahasa inggris yang
mereka pelajari pun tentu saja harus lebih luas dan memperhatikan kebutuhan pasar
yang lagi berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Choirul Fuad Yusuf, Inovasi Pendidikan Agama dan Keagamaan, Puslitbang Pendidikan
Agama dan Keagamaan, 2006
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. XXIII, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014
https://www.data.ntbprov.go.id/dataset/jumlah-kunjungan-wisatawan-ke-provinsi-nusa-
tenggara-barat-ntb,diakses tanggal 17 September 2022
https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/18/093100565/indonesia-peringkat-kedua-
wisata-halal-dunia-2022?page=all, diakses tanggal 17 September 2022
https://www.nasional.tempo.co/read/1509759/wujudkan-ntb-gemilang-gubernur-zul-
hadirkan-enam-program-andalan, diakses tanggal 17 September 2022
https://www.suarantb.com/2022/08/31/lombok-masuk-dalam-10-pulau-terbaik-versi-
travel-and-leisure/, diakses tanggal 17 September 2022

Anda mungkin juga menyukai