Anda di halaman 1dari 3

Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengembangan Variabel

Sejak maraknya peredaran rokok ilegal, persentase kenaikan cukai setiap tahunnya
cenderung menurun. Tindakan memproduksi rokok tanpa memakai cukai adalah perbuatan yang
merugikan keuangan negara. Selain itu, menciptakan iklim persaingan yang tidak sehat, karena
tidak adil bagi produsen yang membayar cukai. Perbedaan pendapat tentang substansi dalam
berbagai hal yang menyangkut berbagai kebijaksanaan cukai seperti ekstensifikasi, intensifikasi,
serta tarif dan Harga Jual Eceran (HJE), merupakan hal yang perlu dipecahkan bersama oleh
seluruh pihak terkait termasuk aparat birokrasi, sehingga dapat dicapai solusi yang bersifat "Win-
Win Solution" terutama tidak mengurangi penerimaan negara dari cukai. Pelaksanaan
pemungutan cukai rokok yang telah ditargetkan tetap terus diupayakan pencapaiannya, dengan
mempertimbangkan arah kebijakan umum yang telah digariskan. 2.Mengingat dampak peredaran
rokok ilegal yang tidak saja merugikan negara, melainkan juga berpengaruh terhadap eksistensi
industri rokok legal yang sudah ada, baik berskala kecil, menengah, maupun besar, diperlukan
penegakan hukum yang kuat yang mampu mem-back-up dan melaksanakan aturan yang ada.
Untuk itu perlu penguatan pada lembaga yang sudah ada, yang dapat memaksa agar institusi-
institusi terkait benar-benar bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsinya

Definisi pajak sangatlah bermacam-macam menurut beberapa para pakar perpajakan


mengemukakannya berbeda satu sama lain meskipun demikian pada dasarnya memiliki tujuan
yang sama yaitu untuk merumuskan pengertian pajak sehingga mudah untuk dipahami. Salah
satu pengertian pajak yang dikemukakan oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia DJP
dalam bukunya Lebih Dekat Dengan Pajak(2013:2), yaitu “pajak adalah kontribusi wajib kepada
Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.Menurut Kementrian Keuangan Republik
Indonesia DJP dalam bukunya Lebih Dekat Dengan Pajak(2013:2). Pajak merupakan sumber
utama penerimaan Negara, tanpa pajak,sebagian besar kegiatan Negara tidak dapat dilaksanakan.
Penggunaan uang pajak meliputi :
1. Pembayaran gaji aparatur Negara seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional
Indonesia, dan Polisi Negara Republik Indonesia sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan.
2 .Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), Subsidi Listrik, Subsidi Publik, Bantuan Langsung
Sementara Masyarakat (BLSM) atau sejenisnya, Pengadaan Beras Miskin (Raskin), Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
3. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas,
kantor polisi.
4. Pembiayaan lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan
masyarakat
Berdasarkan penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Indonesia
(UI), konsumsi rokok ilegal banyak dilakukan oleh kelompok rentan, yakni kelompok yang
berpendidikan dan berpendapatan rendah.

Peneliti Lembaga Demografi FE UI, Nur Hadi Wiyono, menyatakan rokok ilegal banyak
dikonsumsi oleh rakyat Indonesia. "Ketika harga rokok legal meningkat, produksi rokok ilegal
dengan harga yang sangat murah juga ikut meningkat. Hal ini memungkinkan konsumen untuk
mengganti merek rokok dengan harga yang jauh lebih murah," ujar Nur Hadi Wiyono dalam
Konferensi Indonesia Health Economics Association (InaHEA) baru-baru ini.

Upaya pengendalian konsumsi rokok di Indonesia memang memerlukan pendekatan yang


komprehensif, tak terkecuali dari aspek ekonomi. Instrumen ekonomi berupa cukai dan pajak
telah dibebankan pada rokok dalam rangka mengurangi keterjangkauan harga rokok, terutama
oleh kelompok rentan seperti anak-anak, remaja, dan kelompok masyarakat berpendapatan
rendah.

Dosen pengajar FE UI, Rus'an Nasrudin, menyatakan sistem cukai yang sederhana dan
seragam (unifrorm) sangat diperlukan untuk mengendalikan konsumsi rokok. "Sistem cukai yang
ada saat ini cukup rumit dan bersifat regresif, atau dengan kata lain, lebih banyak membebani
masyarakat berpendapatan rendah," ujar Rus'an Nasrudin.

Sistem cukai yang uniform, lanjutnya, akan menghasilkan harga rokok yang lebih tinggi dan
mengurangi keterjangkauan harga rokok. Hal lain yang patut menjadi perhatian untuk
mengendalikan konsumsi rokok, menurut Rus'an, adalah pemanfaatan cukai dan pajak rokok.
"Banyak negara yang berhasil memanfaatkan cukai untuk pendanaan kesehatan," kata dia.

Definisi pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Raochmat Soemitro, S.H: Pajak adalah
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
yang langsung dapat ditunjukan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi tersebut kemudian disempurnakan menjadi : Pajak adalah peralihan kekayaan
dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus” nya
digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public
investment. Definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I. Djajadiningrat : Pajak suatu
kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu
keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan
sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan
tetapi tidak ada jasa timbale balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan
secara umum

Definisi pajak yang dikemukakan oleh Dr.N.J. Feldmann: Pajak adalah prestasi yang
dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang
ditetapkannya secara umum) tanpa adanya kontraprestasi dan semata-mata digunakan untuk
menutup pengeluaran-pengeluaran umum

Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan dari ciri-ciri yang
melekat pada definisi pajak yaitu
1.Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan
pelaksanaannya

2.Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh
pemerintah

3.Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah

4.Pajak digunakanbagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukkannya


masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public investment

Anda mungkin juga menyukai