Anda di halaman 1dari 40

PERIZINAN & REGISTRASI KLINIK

Oleh:
Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer
dr. Kalsum Komaryani, M.P.P.M.

Disampaikan pada:
Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Pelayanan Kesehatan di FKTP Polri
Hotel Grand Kemang Jakarta, 30 Maret 2022
OUTLINE MATERI

Pendahuluan

Klinik

Perizinan Klinik sesuai Standar

Pengawasan Perizinan dan Registrasi


Klinik

Penutup

2
1. PENDAHULUAN
SISTEM KESEHATAN NASIONAL UPAYA KESEHATAN

Penanganan
Masyarakat/
Subspesialistik Pemerintah
Swasta
TERSIER

Penanganan
Spesialistik
SEKUNDER Pemerintah
TNI / POLRI Daerah
Penanganan semua
keluhan kesehatan
PRIMER promotif, preventif dan Dinas
surveilans Kesehatan
PIRAMIDA PELAYANAN KESEHATAN

❑ Pemerintah, Pemerintah Daerah melibatkan semua Puskesmas


potensi mulai dari FKTP untuk promotif , preventif dan
surveilans.
❑ Seluruh potensi yang ada diatur dalam jejaring pelayanan
kesehatan
4
Sumber : Perpres No.72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
FKTP MERUPAKAN PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN DASAR
YANG BERPERAN SEBAGAI GATE KEEPER

Pengutamaan upaya
PUSKESMAS peningkatan kesehatan,
pencegahan dan
Tulang punggung, pengendalian penyakit
kontak pertama dan
KLINIK PRATAMA PENAPIS RUJUKAN
sesuai dengan Tatalaksana penyakit
STANDAR berbasis sesuai
PELAYANAN kewenangan dan
TEMPAT PRAKTIK kompetensi (termasuk
MANDIRI DOKTER tatalaksana kasus Rujuk
Balik)

5
KEMENKES BERKOMITMEN UNTUK MELAKUKAN TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN

6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat pengendalian obat dan
bidang
reproduksi (GERMAS) makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kategori kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
utama 7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam surveilans berbasis
anti rokok, sanitasi & dan perluasan sasaran usia, skrining Puskesmas di 171 Kawasan Timur, negeri 14 vaksin rutin, lab, tenaga cadangan
kebersihan cakupan di seluruh stunting, & kec., penyediaan 40 jejaring pengampuan top 10 obat, top 10 tanggap darurat,
lingkungan, skrining Indonesia. peningkatan ANC obat esensial, 6 layanan unggulan, alkes by volume & by table top exercise
penyakit, kepatuhan untuk kesehatan ibu & pemenuhan SDM kemitraan dengan value. kesiapsiagaan krisis.
pengobatan bayi. kesehatan primer world’s top healthcare
centers.

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan kesehatan.
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
S L penyetaraan
I D E 6nakes
lulusan luar negeri.
DASAR HUKUM TERKAIT PERIZINAN FASYANKES

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Undang-Undang Nomor 36 Tahun


tentang Cipta Kerja 2009 tentang Kesehatan

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 47


2021 tentang Perizinan Berusaha Tahun 2016 tentang Fasilitas
Berbasis Risiko Pelayanan Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14


Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan
7
PERMENKES NOMOR 14 TAHUN 2021 TENTANG
STANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN

26 Standar Kegiatan Usaha


Farmalkes & Perbekkes

Permenkes No 14/2021
14 Standar Kegiatan Usaha
Pelayanan Kesehatan Standar Usaha Klinik

(mengatur 85 standar)
1 Standar Usaha
Pengendalian Vektor & ➢ Standar ini mengatur kegiatan Klinik
Binatang Pembawa Penyakit dalam penyelenggaraan perawatan
29 Standar Penunjang kesehatan dan pengobatan fisik
Kegiatan Penunjang yang menyediakan pelayanan rawat
Farmalkes & Perbekkes
jalan dan/atau rawat inap, baik di
12 Standar Penunjang Klinik pemerintah maupun di Klinik
Kegiatan Usaha Pelayanan
Kesehatan swasta

3 Standar Penunjang
Kegiatan Usaha Kesling
8
2. KLINIK
KLINIK
Penggolongan Usaha Klinik
1. Klinik 1. Klinik Rawat
Pratama Jalan
2.Klinik Utama 2.Klinik Rawat
Inap
Penyelenggar
Kemampuan
aan
Pelayanan
Pelayanan
Fasilitas pelayanan
kesehatan yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan Kepemilikan Kepemilikan
Modal Klinik
yang menyediakan
pelayanan medik 1. Klinik PMDN 1. Klinik
dasar dan/atau 2.Klinik PMA Pemerintah
2.Klinik
spesialistik secara Swasta
komprehensif.
10
Sumber: Permenkes No.14 Tahun 2021
JENIS KLINIK DAN PELAYANANNYA
KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA
1 2 1 2

Klinik Pratama Klinik Pratama Klinik Utama Klinik Utama


Non Rawat Inap Non Rawat Inap Non Rawat Inap Non Rawat Inap
❑ tanpa pelayanan ❑ Dengan pelayanan ❑ tanpa pelayanan ❑ Dengan pelayanan
farmasi farmasi farmasi farmasi
❑ tanpa pelayanan ❑ tanpa pelayanan ❑ tanpa pelayanan ❑ tanpa pelayanan
laboratorium laboratorium laboratorium
KLINIK PRATAMA laboratorium KLINIK UTAMA
NON RAWAT INAP NON RAWAT INAP
3 4 3 4

Klinik Pratama Klinik Pratama Klinik Utama Klinik Utama


Non Rawat Inap Non Rawat Inap Non Rawat Inap Non Rawat Inap
❑ tanpa pelayanan ❑ Dengan pelayanan ❑ tanpa pelayanan ❑ Dengan pelayanan
farmasi farmasi farmasi farmasi
❑ Dengan pelayanan ❑ Dengan pelayanan ❑ Dengan pelayanan ❑ Dengan pelayanan
laboratorium laboratorium laboratorium laboratorium

Klinik Pratama Klinik Utama


Rawat Inap Rawat Inap
KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA
❑ dengan pelayanan farmasi ❑ dengan pelayanan farmasi
RAWAT INAP ❑ dengan pelayanan
RAWAT INAP ❑ dengan pelayanan
laboratorium laboratorium

✓ Waktu pelayanan Klinik dengan rawat jalan paling sedikit 8 jam Klinik Utama dapat berdasarkan sistem organ dan/atau 11
cabang/disiplin ilmu pada satu atau lebih bidang spesialistik
✓ Waktu pelayanan Klinik dengan rawat inap adalah 24 jam setiap hari
3. PERIZINAN KLINIK
SESUAI STANDAR
KEWENANGAN PEMERINTAH/ PEMDA DALAM PERIZINAN KLINIK
Waktu Perizinan Klinik
Lampiran I. PP No. 5 Tahun 2021 ❑ Jangka waktu pengurusan perizinan: 20 hari
Kode KBLI: ❑ Masa berlaku perizinan: 5 tahun
❖ 86104. Aktivitas Klinik Pemerintah
❖ 86105. Aktivitas Klinik Swasta Persyaratan Perizinan Klinik
1. Administrasi
2. Teknis:
Tingkat Risiko a. Bangunan, sarana, prasarana, peralatan, obat-
Bupati/ MENENGAH obatan dan bahan habis Klinik
Walikota TINGGI b. SDM & struktur organisasi Klinik
c. Bentuk & jenis pelayanan kesehatan pada Klinik

Permohonan Perizinan Klinik


Perizinan Klinik
Pemerintah ❖ Dilakukan melalui sistem Online Single
• Klinik Pratama
Dokumen Submission/ OSS: https://oss.go.id/
• Klinik Utama Perizinan Klinik: ❖ Bagi Klinik Pemerintah selain BLU/ BLUD dilakukan
1. NIB di luar sistem OSS (melalui mekanisme perizinan
2. Sertifikat di di daerah nya masing-masing)
Perizinan Klinik Standar (SS)
Swasta Perizinan Klinik dengan PMA
• Klinik Pratama ❖ Merupakan kewenangan Pemerintah Pusat
• Klinik Utama ❖ Penilaian kesesuaian dilakukan oleh Kemenkes
13
PROSES PERMOHONAN
PERIZINAN KLINIK PEMERINTAH

1. Kode KBLI Klinik Pemerintah adalah 86104


2. Bagi Klinik Pemerintah dengan BLU/ BLUD
maka proses perizinannya melalui sistem
OSS-RBA
3. Bagi Klinik Pemerintah selain BLU/ BLUD
maka proses perizinannnya dilakukan di
luar sistem OSS-RBA (melalui mekanisme
perizinan di wilayah kabupaten/kota
setempat)
4. Pengaturan proses perizinan bagi Klinik
selain BLU/ BLUD dilakukan Pemerintah/
Pemda tetap mengacu pada PP Nomor 5
Tahun 2021 dan Permenkes Nomor 14
Tahun 2021, yaitu dalam rangka
memperoleh Sertifikat Standar Usaha
Klinik
14
PERSYARATAN PERIZINAN KLINIK
Bentuk Klinik Dokumen Persyaratan Perizinan Klinik
Klinik Pemerintah Profil Klinik
berbentuk badan
hukum publik Self assessment Klinik
Sertifikat standar usaha Klinik
Daftar obat-obatan atau surat izin operasional
Daftar nama SDM Klinik Klinik sebelumnya yang masih
Klinik Swasta dengan
pelayanan rawat jalan berlaku (perpanjangan atau
dapat berbentuk Surat Izin Praktik (SIP) semua tenaga perubahan perizinan)
orang perseorangan, kesehatan yang bekerja di Klinik
badan usaha atau Surat pernyataan penggantian
Perjanjian kerja sama pembuangan
badan hukum badan hukum, nama klinik,
limbah bahan berbahaya dan beracun
(B3) kepemilikan modal, jenis klinik
dan/ atau alamat klinik yang
Klinik Swasta dengan
pelayanan rawat inap
Izin Mempekerjakan Tenaga Asing ditandatangani oleh pemilik
dapat berbentuk (IMTA) (bila ada Tenaga Kerja Warga klinik (perubahan perizinan)
badan usaha atau Negara Asing (TK-WNA)
badan hukum Dokumen perubahan NIB
Surat keterangan dari dinas
(perubahan perizinan terkait
kesehatan kabupaten/kota mengenai
pertimbangan persetujuan pendirian penggantian badan hukum)
Klinik dengan PMA
hanya berbentuk Klinik (perizinan baru)
badan badan hukum 15
PT
PERUBAHAN TERHADAP PERIZINAN KLINIK
Perubahan terhadap sertifikat standar usaha Klinik dilakukan dalam
hal terjadi perubahan:
▪ Kepemilikan modal (PMA/PMDN)
▪ Jenis Klinik (Pratama atau Utama)
▪ Pelayanan dari rawat inap ke rawat jalan atau sebaliknya;
▪ Penambahan pelayanan; dan/atau
▪ Alamat Klinik

Apabila terjadi perubahan nama Klinik dan/atau perubahan identitas


kepemilikan dari perseorangan menjadi badan usaha atau badan
hukum, Pemilik Klinik berkewajiban melaporkan kepada dinas
kesehatan dan dinas terkait yang mengelola perizinan berusaha
Klinik dan tidak perlu dilakukan perubahan sertifikat standar

Perubahan dilakukan saat perpanjangan perizinan


16
PERSYARATAN BANGUNAN KLINIK
1 Mudah diakses Klinik terletak di kantor Menyediakan fasilitas dan
6 → Pintu masuk klinik 10 aksesbilitas bagi penyandang
disabilitas dan lansia
harus terpisah dan
tidak boleh bergabung
Bangunan kuat, dengan ruang lain
2 kokoh dan stabil
11 Kawasan klinik bebas rokok
Klinik terletak di dalam
Bangunan bersifat 7 gedung perbelanjaan,
3 permanen dan tidak tidak melayani rawat Memiliki papan nama
dengan mencantumkan
bergabung dengan inap, operasi. 12 Klinik
jenis klinik, nama klinik,
tempat tinggal Pratama kekhususan klinik dan jam
perorangan
8 Tata letak ruang operasional
pelayanan
Memperhatikan memperhatikan zona
13
4 fungsi keamanan, klinik Nama dokter dicantumkan
di ruang tunggu
kenyamanan dan
kemudahan dalam
memberi pelayanan 9 Komponen
bangunan dan Klinik dengan layanan
material harus 13 farmasi wajib memasang
Tata ruang kuat papan nama apoteker.
5 memperhatikan
fungsi sebagai
fasilitas pelayanan 17
kesehatan.
PERSYARATAN RUANGAN KLINIK
TAMBAHAN PERSYARATAN RUANGAN
Ruang KLINIK RAWAT INAP
Pendaftaran
Ruang lain
Ruang Ruang Rawat Inap
sesuai
Administrasi
kebutuhan
Ruang Gawat Darurat

Ruang Staf Klinik


Kamar Ruang
mandi/WC Tunggu Instalasi/ Ruang Farmasi

Ruang Laboratorium

Ruang/Pojok Ruang Ruang Dapur Gizi


ASI Konsultasi
Klinik rawat inap harus memiliki tempat
Ruang tidur minimal 5 (lima) TT dan paling banyak
Tindakan 10 (sepuluh) TT
PERSYARATAN MINIMAL PRASARANA KLINIK
Sistem penghawaan (ventilasi)
Sistem pencahayaan
Sistem air dan sanitasi
Pengolahan limbah cair
Sistem kelistrikan
Sistem gas medis
Sistem proteksi kebakaran
Sistem proteksi petir
• Prasarana Klinik harus dalam
Ambulans keadaan terpelihara dan
berfungsi dengan baik
Sistem komunikasi
19
PERSYARATAN MINIMAL PERALATAN KLINIK

Peralatan meliputi peralatan kesehatan dan


nonkesehatan pada jenis-jenis ruang yang ada dalam
bangunan sesuai area fungsional Klinik sebagaimana
tercantum dalam tabel dalam Standar Usaha Klinik pada
PMK No. 14 Tahun 2021
1. Peralatan pada ruang pemeriksaan umum/
konsultasi
2. Peralatan pada ruang pelayanan kesehatan gigi &
mulut
3. Peralatan pada ruang persalinan
4. Peralatan pada ruang ASI
5. Peralatan pada ruang rawat inap
6. Peralatan pada ruang/ instalasi farmasi
7. Peralatan pada ruang sterilisasi
20
8. Peralatan pada ruang laboratorium
SURAT DIRJEN YANKES
TENTANG PERMOHONAN
MASUKAN IDI
Untuk Klinik Utama maka standar
persyaratan set tindakan medis, bahan
habis pakai, perlengkapan, meubelair,
pencatatan dan pelaporan untuk tiap
pelayanan medis spesialistik yang
diselenggarakan di Klinik mengacu
pada standar profesi yang ditetapkan
oleh IDI

Standar ini digunakan sebagai acuan


penyusunan dokumen self assessment
dalam rangka perizinan Klinik terkait
dengan pemenuhan standar
21
STRUKTUR ORGANISASI KLINIK Penanggung jawab di Klinik baik
PMDN maupun PMA harus Warga Negara
Indonesia.
Struktur organisasi Klinik paling
sedikit penanggung jawab Klinik yang Penanggung jawab
juga merupakan pimpinan Klinik, kegawatdaruratan di Klinik adalah
penanggung jawab kegawatdaruratan dokter.
dan penanggung jawab kefarmasian.
Penanggung jawab
Penanggung jawab Klinik kegawatdaruratan di Klinik gigi dan
pratama harus seorang dokter, mulut adalah dokter gigi atau dokter gigi
dokter spesialis di bidang layanan spesialis.
primer atau dokter gigi.
Penanggungjawab ruang farmasi
Klinik adalah apoteker. Apoteker
Penanggung jawab di Klinik penanggung jawab dapat dibantu oleh
utama harus dokter, dokter gigi, apoteker lain, tenaga teknis kefarmasian,
dokter spesialis atau dokter gigi asisten tenaga kefarmasian dan/atau
spesialis. tenaga lainnya sesuai kebutuhan

Dokter, dokter gigi, dokter spesialis


di bidang layanan primer, dokter
Penanggung jawab Klinik harus spesialis atau dokter gigi spesialis
memiliki Surat Izin Praktik (SIP) hanya dapat menjadi penanggung jawab
di Klinik tersebut, dan dapat untuk 1 (satu) Klinik.
merangkap sebagai pemberi 22

pelayanan.
SDM KLINIK PRATAMA SDM KLINIK PRATAMA
DENGAN RAWAT INAP
SDM Klinik pratama paling sedikit
dengan pilihan :
❑ 2 dokter SDM Klinik Pratama yang menyelenggarakan
❑ 2 dokter spesialis di bidang layanan rawat inap paling sedikit terdiri atas:
primer 1. dokter, dokter gigi,
❑ 1 dokter dan 1 dokter spesialis di dan/atau dokter spesialis
bidang layanan primer di bidang layanan primer
❑ 2 dokter gigi. 2. apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian
SDM Klinik pratama yang 3. tenaga keperawatan;
menyelenggarakan pelayanan 4. tenaga gizi
medik dasar dan pelayanan 5. tenaga ahli teknologi
kesehatan gigi dan mulut paling
sedikit dengan pilihan: laboratorium medik
❑ 2 dokter atau dokter spesialis di 6. tenaga nonkesehatan
bidang layanan primer, dan 1 (satu)
dokter gigi
❑ 1 dokter, 1 dokter spesialis di bidang
layanan primer, dan 1 dokter gigi
❑ 2 (dua) dokter gigi, dan 1 dokter atau
dokter spesialis di bidang layanan
primer
23
SDM KLINIK UTAMA JENIS SDM DI KLINIK UTAMA
1. Klinik Utama paling sedikit memiliki 2 dokter DENGAN RAWAT JALAN / RAWAT INAP
spesialis.

2. Klinik Utama yang menyelenggarakan pelayanan Ketenagaan pada Klinik Utama yang menyelenggarakan
spesialistik dan pelayanan spesialistik gigi dan rawat jalan paling sedikit terdiri atas:
mulut paling sedikit memiliki 1 dokter spesialis dan 1. dokter spesialis, dan/atau dokter gigi spesialis
1 dokter gigi spesialis. 2. tenaga keperawatan
3. tenaga nonkesehatan.
3. Klinik Utama yang hanya menyelenggarakan
pelayanan spesialistik gigi dan mulut paling sedikit
SDM Klinik Utama yang menyelenggarakan rawat inap
memiliki 2 dokter gigi spesialis.
paling sedikit terdiri:
4. Klinik Utama dapat memiliki ketenagaan dokter, 1. dokter spesialis dan/atau dokter gigi spesialis
hanya sebagai dokter yang melayani 2. apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
3. tenaga keperawatan
kegawatdaruratan dan Klinik yang
4. tenaga gizi
menyelenggarakan rawat inap. 5. tenaga ahli teknologi laboratorium medik
6. tenaga non kesehatan.
5. Setiap dokter, dokter gigi, dokter spesialis di bidang
layanan primer, dokter spesialis, dokter gigi
spesialis, dan tenaga kesehatan lain yang
berpraktik di Klinik harus mempunyai Surat Izin
Praktik sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan yang mengatur mengenai Izin dan 24
Penyelenggaraan Praktik Kedokteran dan Tenaga
JENIS PELAYANAN DI KLINIK Pelayanan
Pengobatan &
Tindakan
Pelayanan
Pelayanan Medis
kesehatan
Radiologi
PELAYANAN PROMOTIF & gigi & mulut
PREVENTIF DI KLINIK
Pelayanan Pelayanan
Kegiatan Kefarmasian persalinan
yang
KIE kepada Konseling Deteksi
pasien & klg medik dini
mendukung
program
PELAYANAN
nasiona KURATIF &
Pelayanan REHABILITATIF Pelayanan gawat
Laboratorium darurat
DI KLINIK

Pelayanan
Pelayanan
rehabilitasi
Gizi
medik dasar
Pelayanan
rehabilitasi
Pelayanan
medik
rujukan
pecandu
NAPZA
PENILAIAN 1. Verifikasi Administrasi
KESESUAIAN KLINIK a. Dalam OSS-RBA maka verifikasi administrasi oleh pemegang Hak Akses
Verifikasi Klinik (Verifikator)
b. Apabila tidak melalui OSS-RBA maka dilakukan sesuai mekanisme yang
ditetapkan kab/kota setempat
c. Apabila persyaratan tidak lengkap atau masih terdapat kekurangan maka
permohonan dapat dikembalikan untuk perbaikan
d. Apabila Klinik belum memenuhi persyaratan sesuai standar maka
permohonan dapat ditolak
e. Klinik yang lolos verifikasi administrasi dapat dilanjutkan tahap verifikasi
lapangan

2. Verifikasi Lapangan
a. Metode melalui kunjungan lapangan.
b. Hasil kunjungan didokumentasikan dalam bentuk berita acara untuk
dilaporkan kepada yang memberi tugas (contoh template terlampir dalam
Permenkes 14/2021)
Penilaian Kesesuaian dilakukan
c. Apabila Klinik disetujui persyaratan maka Verifikator akan melanjutkan
terhadap pemenuhan standar sesuai permohonan Klinik kepada pemegang Hak Akses Persetujuan untuk
ketentuan Peraturan Menteri ini untuk
diproses dengan upload Lampiran Data teknis Klinik dalam sistem OSS-
mendapatkan sertifikat standar yang
RBA(contoh template sesuai surat edaran Kemenkes)
efektif sesuai dengan jenis kemampuan
pelayanan yang diusulkan. d. Apabila Klinik tidak lolos verifikasi lapangan maka Verifikator
mengembalikan atau menolak permohonan
Mekanisme Penilaian Kesesuaian e. Pemegang Hak Akses Persetujuan juga dapat melakukan pengembalian26
meliputi Verifikasi Administrasi dan atau penolakan permohonan apabila ada permasalahan
Verifikasi Lapangan
TIM PENILAIAN KESESUAIAN
1. Penilaian Kesesuaian Klinik Pratama dan Klinik Utama
dilakukan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
dengan membentuk tim yang terdiri dari:
a. Dinas PMPTSP kabupaten/ kota; dan
b. Dinas kesehatan kabupaten/ kota;
2. Penilaian Kesesuaian Klinik Utama Penanaman Modal
Asing (PMA) dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
melalui Direktur Jenderal, dengan membentuk Tim yang
terdiri dari:
a. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan;
b. Dinas Kesehatan kabupaten/kota;dan
c. Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Dalam melakukan penilaian kesesuaian, Pemerintah
Daerah kabupaten/kota dapat melibatkan organisasi
profesi/ asosiasi fasilitas kesehatan
27
PEMBERITAHUAN TERKAIT PROSES
PERIZINAN KLINIK MELALUI
SISTEM OSS-RBA

1. Dinkes Kab/Kota dapat memohon hak akses


turunan dalam sistem OSS-RBA untuk verifikasi
kepada Dinas Penanaman Modal dan PTSP
setempat.
2. Setelah verifikasi, Tim Penilai menyiapkan data
teknis perizinan untuk Klinik yang disetujui, yang
akan diupload dalam sistem OSS-RBA sebagai
lampiran persetujuan persyaratan
3. Contoh template lampiran data teknis perizinan
Klinik dapat di unduh oleh Tim Penilai melalui
https://bit.ly/DataTekniSSKlinik.
4. Bagi klinik yang baru berdiri, maka pemenuhan
dokumen Surat Izin Praktik (SIP) semua tenaga
kesehatan sementara dapat disampaikan dengan
dokumen rekomendasi izin praktik tenaga
Kesehatan dari organisasi profesi terkait.

28
CONTOH TEMPLATE
LAMPIRAN DATA TEKNIS KLINIK
❑ Lampiran data teknis Klinik akan disusun oleh
Verifikator apabila hasil penilaian kesesuaiannya
menyatakan Klinik disetujui persyaratannya
❑ Lampiran data teknis Klinik akan diupload dalam sistem
OSS-RBA saat memproses persetujuan persyaratan
(maks 5 Mb, jenis pdf)

Upload Lampiran Data


Teknis Klinik sebelum
❑ Lampiran data teknis Klinik merupakan bagian tak proses permohonan
terpisahkan dari dokumen Sertifikat Standar Usaha
Klinik yang diterbitkan oleh sistem OSS-RBA
❑ Nomor 17 Digit yang dimaksud adalah nomor dokumen
Sertifikat Standar Usaha Klinik (lihat nomor 17 digit pada
dokumen SS Klinik yang belum terverifikasi dalam 29

sistem OSS-RBA)
JANGKA WAKTU TERKAIT KEGIATAN DISCLAIMER DALAM PENILAIAN KESESUAIAN
PENILAIAN KESESUAIAN
Bagi Klinik sudah operasional
Kementerian Kesehatan/ sebelumnya dan akan mengajukan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota permohonan Perizinan Berusaha
melakukan evaluasi terhadap Klinik namun setelah dilakukan
kelengkapan dokumen persyaratan
penilaian kesesuaian ternyata masih
dan kunjungan lapangan paling
belum memenuhi standar yang
lama 10 (sepuluh) hari sejak ditetapkan maka diberikan Perizinan
Pelaku Usaha menyampaikan
dokumen persyaratan secara Berusaha Klinik dengan memenuhi
lengkap. persyaratan di bawah ini paling
lambat hingga perpanjangan
Berdasarkan hasil evaluasi, Perizinan Berusaha Klinik
Kementerian berikutnya, dengan melampirkan:
Kesehatan/Pemerintah Daerah
kabupaten/kota memberikan 1. komitmen untuk memenuhi
notifikasi persetujuan atau persyaratan sarana,
perbaikan pemenuhan standar prasarana, peralatan dan SDM
melalui sistem OSS paling lama Klinik, ditunjukkan dengan
10 (sepuluh) hari sejak dokumen pernyataan
dilakukan kunjungan lapangan. komitmen dari pelaku usaha;
dan
Masa Berlaku Sertifikat Standar
Usaha Klinik berlaku selama 5 2. dokumen perencanaan
(lima) tahun dan dapat pemenuhan persyaratan
diperpanjang kembali bangunan dan ruang Klinik.
selama memenuhi persyaratan. 30
4. PENGAWASAN
PERIZINAN DAN
REGISTRASI KLINIK
PENGAWASAN DALAM PERIZINAN KLINIK
Pengawasan dilakukan oleh Pengawasan dapat dilakukan bersama
Kementerian Kesehatan, Pemerintah dengan organisasi profesi/asosiasi
Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah fasilitas pelayanan kesehatan,
kabupaten/kota sesuai dengan kementerian/lembaga, dan lintas
kewenangan masing-masing. sektor terkait lainnya.
Kementerian Kesehatan, Pemerintah Pengawasan rutin dilakukan melalui:
Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah 1. laporan hasil kegiatan Klinik
kabupaten/kota dalam melakukan
2. inspeksi lapangan yang
pengawasan dapat menugaskan tenaga
dilakukan dalam rangka
pengawas yang dilaksanakan sesuai
pemeriksaan administratif
dengan Peraturan Menteri Kesehatan
dan/atau fisik atas pemenuhan
mengenai pengawasan bidang
standar serta pembinaan.
kesehatan.
Inspeksi lapangan dilakukan
Pengawasan dilakukan terhadap paling banyak 1 (satu) tahun
pemenuhan standar sesuai dengan sekali.
ketentuan Peraturan Menteri ini dan
Pengawasan insidental dapat
kewajiban Klinik yang diatur dalam
dilakukan melalui inspeksi lapangan
Peraturan Pemerintah yang mengatur
dalam bentuk kunjungan fisik.
mengenai Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko. Pengawasan insidental dilaksanakan
berdasarkan pengaduan dari
Pengawasan terhadap perizinan
masyarakat dan/atau pemilik klinik.
berusaha klinik dilakukan dalam bentuk
pengawasan rutin dan insidental.
32
DASAR HUKUM REGISTRASI KLINIK

UU N0.23 tahun 2014


Urusan Pemerintah Pusat : Penyelenggaraan
registrasi, akreditasi, dan standardisasi fasilitas
pelayanan kesehatan publik dan swasta
(Lampiran)

PP No. 5 Tahun 2021


Salah satu kewajiban perizinan berusaha untuk
Klinik Pemerintah maupun Swasta adalah
melakukan Registrasi Klinik dimana jangka
waktunya 3 bulan (Lampiran II)

SE DIRJEN YANKES No. HK.02.02/II/4392/2020


Tanggal 27 November 2020
Permenkes No. 14 Tahun 2021 tentang Registrasi Klinik
Registrasi Klinik dilakukan dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan sejak Sertifikat Standar Usaha Klinik Setiap klinik yang telah memiliki izin operasional
diperoleh (Lampiran Standar Usaha Klinik).
melakukan registrasi.
33
TUJUAN REGISTRASI KLINIK
Pemenuhan kebutuhan data
1 Identitas, sumber daya manusia kesehatan dan
sarana prasarana klinik
Mudah dikenali
2 Memberikan kode unik pada setiap klinik
sehingga lebih mudah dikenali.

Dasar pembuatan kebijakan


Registrasi Klinik adalah proses 3 Data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai dasar
mendaftarkan klinik yang telah pembuatan kebijakan mulai dari tingkat pusat
mendapatkan perizinan berusaha secara hingga daerah.
nasional dan dilakukan secara berjenjang
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing tingkatan. 4 Penyebaran Fasilitas Pelayanan Kesehatan
ALUR REGISTRASI KLINIK
https://registrasifasyankes.kemkes.go.id/
VALIDASI DATA PENERBITAN
VERIFIKASI KLINIK KLINIK LOGIN KODE REGISTRASI
YANG TELAH
USER KLINIK MELAKUKAN DENGAN USER FASYANKES
DIINPUT KLINIK
KLINIK MENDAFTAR USER DALAM AKTIVASI USER YANG TELAH SECARA
DALAM
AKUN PADA APLIKASI APLIKASI VIA EMAIL DIVALIDASI & OTOMATIS DALAM
APLIKASI
REGISTRASI FASYANKES REGISTRASI TERDAFTAR MENGINPUT APLIKASI
REGISTRASI
(Dinkes UNTUK BISA DATA KLINIK REGISTRASI &
LOGIN YANG DIMINTA (Dinkes DIKIRIM VIA
Kab/Kota)
Kab/Kota) EMAIL

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN REGISTRASI KLINIK OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN, DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN DINAS
KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SECARA BERJENJANG

1. Apabila pelayanan Klinik dihentikan maka pemilik Klinik wajib


mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kementerian Kesehatan
terkait pemberhentian layanan tersebut dan ditembuskan kepada
dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota yang membina Klinik
tersebut.
2. Klinik wajib melakukan verifikasi data pada registrasi klinik secara 35
berkala dan melakukan pembaharuan bila ada perubahan data.
DATA KLINIK TEREGISTRASI PER PROVINSI

2000
DATA PER 21 MARET 2022 (76,1%)
1800 1732 TOTAL REGISTRASI KLINIK NASIONAL : 9.067
1674
TOTAL KLINIK NASIONAL MANUAL : 11.912
1600 1565
1517
1369
1400
1263
1185 1176
1200 Data
985 Registrasi
1000 895
Data Manual
800

600 389
411 381 369
400 345 277
244 176 279 262 287
224 242 215 121
157 131 167 65 88
204
136 170 131 102104 211 75 164
211
65
38 42
200 121 110 80 73 73 107 46 10 26 66 21 110 36
42 24 19 39 36 28 6 2 20 3 28 9
0

(Sumber : Aplikasi Registrasi Klinik Kemkes 2022 dan Data Dinkes Kab/Kota 2020, Direktorat PKP, per 21 Maret 2022)
5. PENUTUP
KESIMPULAN

❑ Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan


yang menyelenggarakan pelayanan HARAPAN
kesehatan yang menyediakan pelayanan
medik dasar dan/atau spesialistik secara
komprehensif.
❑ Pemilik Klinik diharapkan memperbaiki
Kliniknya sesuai standar usaha yang
❑ Pengaturan perizinan Klinik dan standar
usahanya mengacu pada PP Nomor 5 Tahun ditetapkan dalam Permenkes Nomor 14
2021 dan Permenkes Nomor 14 Tahun 2021. tahun 2021

❑ Bagi Klinik Pemerintah dengan BLU/BLUD maka ❑ Klinik yang telah mendapat Izin
proses permohonan perizinannya melalui diharapkan segera melakukan
sistem OSS-RBA, sedangkan Klinik yang bukan Registrasi agar terdaftar di Kementerian
BLU/BLUD melalui mekanisme perizinan di
Kab/Kota setempat (di luar sistem OSS-RBA). Kesehatan

❑Registrasi Klinik dilakukan dalam jangka


waktu 3 (tiga) bulan sejak dokumen perizinan
Klinik diperoleh.
TAUTAN LINK VIDEO
WORKSHOP PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK II
BEKASI, 24-26 NOVEMBER 2021

http://www.youtube.com
/watch?v=LJFjte-DGu0

39
40

Anda mungkin juga menyukai