Oleh:
Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer
dr. Kalsum Komaryani, M.P.P.M.
Disampaikan pada:
Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Pelayanan Kesehatan di FKTP Polri
Hotel Grand Kemang Jakarta, 30 Maret 2022
OUTLINE MATERI
Pendahuluan
Klinik
Penutup
2
1. PENDAHULUAN
SISTEM KESEHATAN NASIONAL UPAYA KESEHATAN
Penanganan
Masyarakat/
Subspesialistik Pemerintah
Swasta
TERSIER
Penanganan
Spesialistik
SEKUNDER Pemerintah
TNI / POLRI Daerah
Penanganan semua
keluhan kesehatan
PRIMER promotif, preventif dan Dinas
surveilans Kesehatan
PIRAMIDA PELAYANAN KESEHATAN
Pengutamaan upaya
PUSKESMAS peningkatan kesehatan,
pencegahan dan
Tulang punggung, pengendalian penyakit
kontak pertama dan
KLINIK PRATAMA PENAPIS RUJUKAN
sesuai dengan Tatalaksana penyakit
STANDAR berbasis sesuai
PELAYANAN kewenangan dan
TEMPAT PRAKTIK kompetensi (termasuk
MANDIRI DOKTER tatalaksana kasus Rujuk
Balik)
5
KEMENKES BERKOMITMEN UNTUK MELAKUKAN TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kategori kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
utama 7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam surveilans berbasis
anti rokok, sanitasi & dan perluasan sasaran usia, skrining Puskesmas di 171 Kawasan Timur, negeri 14 vaksin rutin, lab, tenaga cadangan
kebersihan cakupan di seluruh stunting, & kec., penyediaan 40 jejaring pengampuan top 10 obat, top 10 tanggap darurat,
lingkungan, skrining Indonesia. peningkatan ANC obat esensial, 6 layanan unggulan, alkes by volume & by table top exercise
penyakit, kepatuhan untuk kesehatan ibu & pemenuhan SDM kemitraan dengan value. kesiapsiagaan krisis.
pengobatan bayi. kesehatan primer world’s top healthcare
centers.
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan kesehatan.
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
S L penyetaraan
I D E 6nakes
lulusan luar negeri.
DASAR HUKUM TERKAIT PERIZINAN FASYANKES
Permenkes No 14/2021
14 Standar Kegiatan Usaha
Pelayanan Kesehatan Standar Usaha Klinik
(mengatur 85 standar)
1 Standar Usaha
Pengendalian Vektor & ➢ Standar ini mengatur kegiatan Klinik
Binatang Pembawa Penyakit dalam penyelenggaraan perawatan
29 Standar Penunjang kesehatan dan pengobatan fisik
Kegiatan Penunjang yang menyediakan pelayanan rawat
Farmalkes & Perbekkes
jalan dan/atau rawat inap, baik di
12 Standar Penunjang Klinik pemerintah maupun di Klinik
Kegiatan Usaha Pelayanan
Kesehatan swasta
3 Standar Penunjang
Kegiatan Usaha Kesling
8
2. KLINIK
KLINIK
Penggolongan Usaha Klinik
1. Klinik 1. Klinik Rawat
Pratama Jalan
2.Klinik Utama 2.Klinik Rawat
Inap
Penyelenggar
Kemampuan
aan
Pelayanan
Pelayanan
Fasilitas pelayanan
kesehatan yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan Kepemilikan Kepemilikan
Modal Klinik
yang menyediakan
pelayanan medik 1. Klinik PMDN 1. Klinik
dasar dan/atau 2.Klinik PMA Pemerintah
2.Klinik
spesialistik secara Swasta
komprehensif.
10
Sumber: Permenkes No.14 Tahun 2021
JENIS KLINIK DAN PELAYANANNYA
KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA
1 2 1 2
✓ Waktu pelayanan Klinik dengan rawat jalan paling sedikit 8 jam Klinik Utama dapat berdasarkan sistem organ dan/atau 11
cabang/disiplin ilmu pada satu atau lebih bidang spesialistik
✓ Waktu pelayanan Klinik dengan rawat inap adalah 24 jam setiap hari
3. PERIZINAN KLINIK
SESUAI STANDAR
KEWENANGAN PEMERINTAH/ PEMDA DALAM PERIZINAN KLINIK
Waktu Perizinan Klinik
Lampiran I. PP No. 5 Tahun 2021 ❑ Jangka waktu pengurusan perizinan: 20 hari
Kode KBLI: ❑ Masa berlaku perizinan: 5 tahun
❖ 86104. Aktivitas Klinik Pemerintah
❖ 86105. Aktivitas Klinik Swasta Persyaratan Perizinan Klinik
1. Administrasi
2. Teknis:
Tingkat Risiko a. Bangunan, sarana, prasarana, peralatan, obat-
Bupati/ MENENGAH obatan dan bahan habis Klinik
Walikota TINGGI b. SDM & struktur organisasi Klinik
c. Bentuk & jenis pelayanan kesehatan pada Klinik
Ruang Laboratorium
pelayanan.
SDM KLINIK PRATAMA SDM KLINIK PRATAMA
DENGAN RAWAT INAP
SDM Klinik pratama paling sedikit
dengan pilihan :
❑ 2 dokter SDM Klinik Pratama yang menyelenggarakan
❑ 2 dokter spesialis di bidang layanan rawat inap paling sedikit terdiri atas:
primer 1. dokter, dokter gigi,
❑ 1 dokter dan 1 dokter spesialis di dan/atau dokter spesialis
bidang layanan primer di bidang layanan primer
❑ 2 dokter gigi. 2. apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian
SDM Klinik pratama yang 3. tenaga keperawatan;
menyelenggarakan pelayanan 4. tenaga gizi
medik dasar dan pelayanan 5. tenaga ahli teknologi
kesehatan gigi dan mulut paling
sedikit dengan pilihan: laboratorium medik
❑ 2 dokter atau dokter spesialis di 6. tenaga nonkesehatan
bidang layanan primer, dan 1 (satu)
dokter gigi
❑ 1 dokter, 1 dokter spesialis di bidang
layanan primer, dan 1 dokter gigi
❑ 2 (dua) dokter gigi, dan 1 dokter atau
dokter spesialis di bidang layanan
primer
23
SDM KLINIK UTAMA JENIS SDM DI KLINIK UTAMA
1. Klinik Utama paling sedikit memiliki 2 dokter DENGAN RAWAT JALAN / RAWAT INAP
spesialis.
2. Klinik Utama yang menyelenggarakan pelayanan Ketenagaan pada Klinik Utama yang menyelenggarakan
spesialistik dan pelayanan spesialistik gigi dan rawat jalan paling sedikit terdiri atas:
mulut paling sedikit memiliki 1 dokter spesialis dan 1. dokter spesialis, dan/atau dokter gigi spesialis
1 dokter gigi spesialis. 2. tenaga keperawatan
3. tenaga nonkesehatan.
3. Klinik Utama yang hanya menyelenggarakan
pelayanan spesialistik gigi dan mulut paling sedikit
SDM Klinik Utama yang menyelenggarakan rawat inap
memiliki 2 dokter gigi spesialis.
paling sedikit terdiri:
4. Klinik Utama dapat memiliki ketenagaan dokter, 1. dokter spesialis dan/atau dokter gigi spesialis
hanya sebagai dokter yang melayani 2. apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
3. tenaga keperawatan
kegawatdaruratan dan Klinik yang
4. tenaga gizi
menyelenggarakan rawat inap. 5. tenaga ahli teknologi laboratorium medik
6. tenaga non kesehatan.
5. Setiap dokter, dokter gigi, dokter spesialis di bidang
layanan primer, dokter spesialis, dokter gigi
spesialis, dan tenaga kesehatan lain yang
berpraktik di Klinik harus mempunyai Surat Izin
Praktik sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan yang mengatur mengenai Izin dan 24
Penyelenggaraan Praktik Kedokteran dan Tenaga
JENIS PELAYANAN DI KLINIK Pelayanan
Pengobatan &
Tindakan
Pelayanan
Pelayanan Medis
kesehatan
Radiologi
PELAYANAN PROMOTIF & gigi & mulut
PREVENTIF DI KLINIK
Pelayanan Pelayanan
Kegiatan Kefarmasian persalinan
yang
KIE kepada Konseling Deteksi
pasien & klg medik dini
mendukung
program
PELAYANAN
nasiona KURATIF &
Pelayanan REHABILITATIF Pelayanan gawat
Laboratorium darurat
DI KLINIK
Pelayanan
Pelayanan
rehabilitasi
Gizi
medik dasar
Pelayanan
rehabilitasi
Pelayanan
medik
rujukan
pecandu
NAPZA
PENILAIAN 1. Verifikasi Administrasi
KESESUAIAN KLINIK a. Dalam OSS-RBA maka verifikasi administrasi oleh pemegang Hak Akses
Verifikasi Klinik (Verifikator)
b. Apabila tidak melalui OSS-RBA maka dilakukan sesuai mekanisme yang
ditetapkan kab/kota setempat
c. Apabila persyaratan tidak lengkap atau masih terdapat kekurangan maka
permohonan dapat dikembalikan untuk perbaikan
d. Apabila Klinik belum memenuhi persyaratan sesuai standar maka
permohonan dapat ditolak
e. Klinik yang lolos verifikasi administrasi dapat dilanjutkan tahap verifikasi
lapangan
2. Verifikasi Lapangan
a. Metode melalui kunjungan lapangan.
b. Hasil kunjungan didokumentasikan dalam bentuk berita acara untuk
dilaporkan kepada yang memberi tugas (contoh template terlampir dalam
Permenkes 14/2021)
Penilaian Kesesuaian dilakukan
c. Apabila Klinik disetujui persyaratan maka Verifikator akan melanjutkan
terhadap pemenuhan standar sesuai permohonan Klinik kepada pemegang Hak Akses Persetujuan untuk
ketentuan Peraturan Menteri ini untuk
diproses dengan upload Lampiran Data teknis Klinik dalam sistem OSS-
mendapatkan sertifikat standar yang
RBA(contoh template sesuai surat edaran Kemenkes)
efektif sesuai dengan jenis kemampuan
pelayanan yang diusulkan. d. Apabila Klinik tidak lolos verifikasi lapangan maka Verifikator
mengembalikan atau menolak permohonan
Mekanisme Penilaian Kesesuaian e. Pemegang Hak Akses Persetujuan juga dapat melakukan pengembalian26
meliputi Verifikasi Administrasi dan atau penolakan permohonan apabila ada permasalahan
Verifikasi Lapangan
TIM PENILAIAN KESESUAIAN
1. Penilaian Kesesuaian Klinik Pratama dan Klinik Utama
dilakukan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
dengan membentuk tim yang terdiri dari:
a. Dinas PMPTSP kabupaten/ kota; dan
b. Dinas kesehatan kabupaten/ kota;
2. Penilaian Kesesuaian Klinik Utama Penanaman Modal
Asing (PMA) dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
melalui Direktur Jenderal, dengan membentuk Tim yang
terdiri dari:
a. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan;
b. Dinas Kesehatan kabupaten/kota;dan
c. Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Dalam melakukan penilaian kesesuaian, Pemerintah
Daerah kabupaten/kota dapat melibatkan organisasi
profesi/ asosiasi fasilitas kesehatan
27
PEMBERITAHUAN TERKAIT PROSES
PERIZINAN KLINIK MELALUI
SISTEM OSS-RBA
28
CONTOH TEMPLATE
LAMPIRAN DATA TEKNIS KLINIK
❑ Lampiran data teknis Klinik akan disusun oleh
Verifikator apabila hasil penilaian kesesuaiannya
menyatakan Klinik disetujui persyaratannya
❑ Lampiran data teknis Klinik akan diupload dalam sistem
OSS-RBA saat memproses persetujuan persyaratan
(maks 5 Mb, jenis pdf)
sistem OSS-RBA)
JANGKA WAKTU TERKAIT KEGIATAN DISCLAIMER DALAM PENILAIAN KESESUAIAN
PENILAIAN KESESUAIAN
Bagi Klinik sudah operasional
Kementerian Kesehatan/ sebelumnya dan akan mengajukan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota permohonan Perizinan Berusaha
melakukan evaluasi terhadap Klinik namun setelah dilakukan
kelengkapan dokumen persyaratan
penilaian kesesuaian ternyata masih
dan kunjungan lapangan paling
belum memenuhi standar yang
lama 10 (sepuluh) hari sejak ditetapkan maka diberikan Perizinan
Pelaku Usaha menyampaikan
dokumen persyaratan secara Berusaha Klinik dengan memenuhi
lengkap. persyaratan di bawah ini paling
lambat hingga perpanjangan
Berdasarkan hasil evaluasi, Perizinan Berusaha Klinik
Kementerian berikutnya, dengan melampirkan:
Kesehatan/Pemerintah Daerah
kabupaten/kota memberikan 1. komitmen untuk memenuhi
notifikasi persetujuan atau persyaratan sarana,
perbaikan pemenuhan standar prasarana, peralatan dan SDM
melalui sistem OSS paling lama Klinik, ditunjukkan dengan
10 (sepuluh) hari sejak dokumen pernyataan
dilakukan kunjungan lapangan. komitmen dari pelaku usaha;
dan
Masa Berlaku Sertifikat Standar
Usaha Klinik berlaku selama 5 2. dokumen perencanaan
(lima) tahun dan dapat pemenuhan persyaratan
diperpanjang kembali bangunan dan ruang Klinik.
selama memenuhi persyaratan. 30
4. PENGAWASAN
PERIZINAN DAN
REGISTRASI KLINIK
PENGAWASAN DALAM PERIZINAN KLINIK
Pengawasan dilakukan oleh Pengawasan dapat dilakukan bersama
Kementerian Kesehatan, Pemerintah dengan organisasi profesi/asosiasi
Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah fasilitas pelayanan kesehatan,
kabupaten/kota sesuai dengan kementerian/lembaga, dan lintas
kewenangan masing-masing. sektor terkait lainnya.
Kementerian Kesehatan, Pemerintah Pengawasan rutin dilakukan melalui:
Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah 1. laporan hasil kegiatan Klinik
kabupaten/kota dalam melakukan
2. inspeksi lapangan yang
pengawasan dapat menugaskan tenaga
dilakukan dalam rangka
pengawas yang dilaksanakan sesuai
pemeriksaan administratif
dengan Peraturan Menteri Kesehatan
dan/atau fisik atas pemenuhan
mengenai pengawasan bidang
standar serta pembinaan.
kesehatan.
Inspeksi lapangan dilakukan
Pengawasan dilakukan terhadap paling banyak 1 (satu) tahun
pemenuhan standar sesuai dengan sekali.
ketentuan Peraturan Menteri ini dan
Pengawasan insidental dapat
kewajiban Klinik yang diatur dalam
dilakukan melalui inspeksi lapangan
Peraturan Pemerintah yang mengatur
dalam bentuk kunjungan fisik.
mengenai Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko. Pengawasan insidental dilaksanakan
berdasarkan pengaduan dari
Pengawasan terhadap perizinan
masyarakat dan/atau pemilik klinik.
berusaha klinik dilakukan dalam bentuk
pengawasan rutin dan insidental.
32
DASAR HUKUM REGISTRASI KLINIK
MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN REGISTRASI KLINIK OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN, DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN DINAS
KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SECARA BERJENJANG
2000
DATA PER 21 MARET 2022 (76,1%)
1800 1732 TOTAL REGISTRASI KLINIK NASIONAL : 9.067
1674
TOTAL KLINIK NASIONAL MANUAL : 11.912
1600 1565
1517
1369
1400
1263
1185 1176
1200 Data
985 Registrasi
1000 895
Data Manual
800
600 389
411 381 369
400 345 277
244 176 279 262 287
224 242 215 121
157 131 167 65 88
204
136 170 131 102104 211 75 164
211
65
38 42
200 121 110 80 73 73 107 46 10 26 66 21 110 36
42 24 19 39 36 28 6 2 20 3 28 9
0
(Sumber : Aplikasi Registrasi Klinik Kemkes 2022 dan Data Dinkes Kab/Kota 2020, Direktorat PKP, per 21 Maret 2022)
5. PENUTUP
KESIMPULAN
❑ Bagi Klinik Pemerintah dengan BLU/BLUD maka ❑ Klinik yang telah mendapat Izin
proses permohonan perizinannya melalui diharapkan segera melakukan
sistem OSS-RBA, sedangkan Klinik yang bukan Registrasi agar terdaftar di Kementerian
BLU/BLUD melalui mekanisme perizinan di
Kab/Kota setempat (di luar sistem OSS-RBA). Kesehatan
http://www.youtube.com
/watch?v=LJFjte-DGu0
39
40