Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak keunikan dan
keanekaragaman budaya. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki daya tarik
tersendiri di mata dunia. Sebagai warga Indonesia harusnya bangga terhadap
keunikan dan keanekaragaman ini. Salah satu keanekaragaman budaya
Indonesia adalah jenis makanan. Makanan merupakan kebutuhan pokok
manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta
memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh
(Amaliyah, 2017: 5). Jadi, makanan sangat penting dan diperlukan oleh
manusia.
Makanan tradisional adalah makanan yang unik dan mempengaruhi
kehidupan masyarakat di suatu daerah. Makanan-makanan tradisional yang ada
di daerah-daerah menambah keistimewaan Indonesia. Setiap kota di Indonesia
memiliki makanan tradisional yang berbeda-beda dengan nama yang unik.
Yang dimaksud makanan tradisional adalah makanan yang menjadi ciri khas
atau memiliki arti penting di suatu daerah tertentu yang masih ada sampai
sekarang dan tidak ditemukan di luar daerah tersebut, namun kadang ada juga
makanan tradisional yang bisa ditemukan dimana-mana karena sudah terkenal,
misalnya makanan gudeg.
Di Indonesia banyak ditemukan makanan yang berasal dari luar negeri,
contohnya mie instant dari Jepang, Korea, dan sebagainya. Hal ini membuat
masyarakat Indonesia menjadi lebih tertarik dengan makanan dari luar negeri,
karena menganggap makanan tersebut lebih berkualitas daripada makanan
tradisional Indonesia. Bahkan ada juga orang-orang yang ingin mengetahui
makanan tersebut diproduksi dari negara mana. Banyak orang yang lebih
senang mengonsumsi makanan instant atau makanan dari luar negeri karena
lebih praktis. Kadang orang juga berfikir jika makan makanan yang instant
tidak perlu lelah memasak. Hal ini membuat masyarakat kurang

1
memperhatikan makanan tradisional di daerahnya masing-masing. Padahal jika
disadari, seharusnya orang perlu tahu nama-nama makanan tradisional dan
sejarah makanan daerahnya masing-masing.
Jika diperhatikan, banyak manfaat yang didapat dari makanan tradisional.
Dengan adanya makanan tradisional orang akan tahu sejarah dan apa saja
makanan tradisional yang terdapat di daerahnya. Makanan tradisional
sebenarnya bisa bersaing dengan berbagai jenis makanan yang ada sekarang,
yang disajikan lebih menarik dalam berbagai peristiwa atau acara-acara
tertentu. Dengan demikian, makanan tradisional dapat diminati dan dikenal
oleh banyak orang, dari generasi muda sampai generasi tua.
Jepara dikenal sebagi Kota Ukir. Selain itu, Jepara juga sudah dikenal
oleh dunia melalui tokoh R.A Kartini. Di Jepara terdapat berbagai jenis
makanan tradisional yang khas yaitu pindang serani, adon-adon coro, horok-
horok, moto belong, dan blenyik. Salah satu makanan khas Jepara yang
sekarang jarang dijumpai adalah horok-horok. Makanan horok-horok dibuat
dari tepung aren yang dikukus dan proses pembuatannya membutuhkan waktu
yang cukup lama, bisa sampai 2 hari.
Pada awalnya makanan horok-horok dikonsumsi hanya kalangan rumah
tangga, tetapi sekarang horok-horok sudah dijual di pasar tradisional dan
beberapa tempat di Jepara. Walaupun sudah dijual di beberapa tempat di
jepara, namun saat ini horok-horok masih kurang dikenal oleh masyarakat, dan
generasi muda masih banyak yang kurang menyukai makanan tersebut.
Masyarakat hanya mengetahui horok-horok adalah makanan tradisional Jepara,
namun tidak mengetahui sejarah makanan horok-horok dan alasan makanan ini
menjadi makanan tradisional masyarakat Jepara.
Penjual dan pembuat makanan tradisional horok-horok sekarang tinggal
sedikit, karena tidak semua orang bisa membuat makanan horok-horok.
Bahkan jika tidak dijaga, ada kemungkinan makanan horok-horok akan punah
dan tidak dikenal lagi oleh masyarakat Jepara. Masyarakat Jepara harus lebih
arif dalam memperkenalkan makanan tradisional horok-horok dan
melestarikannya. Dengan demikian, makanan horok-horok dapat dikenal

2
sejarahnya sebagai makanan tradisional masyarakat Jepara. Setelah dikenal,
masyarakat akan mulai menyukai dan mengetahui sejarah makanan kenyal
yang kaya akan gizi ini. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting
dilakukan karena horok-horok pernah dijadikan sebagai makanan pokok
masyarakat Jepara sebagai pengganti nasi yang memiliki makna penting dalam
kehidupan masyarakat untuk dilestarikan dan diharapkan makanan horok-
horok tidak akan punah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah makanan horok-horok pada masa Pendudukan Jepang?
2. Apa makna yang terkandung pada makanan horok-horok?
3. Bagaimana cara penyajiannya untuk dapat dimakan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan sejarah makanan horok-horok pada masa Pendudukan
Jepang.
2. Mengidentifikasi makna yang terkandung pada makanan horok-horok.
3. Mendeskripsikan cara penyajian makanan horok-horok.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan kepada pembaca tentang sejarah makanan
horok-horok pada masa Jepang.
b. Menambah sumber penulisan sejarah lokal khususnya sejarah makanan
lokal.
2. Manfaat Praktis
a. Mengenalkan makanan horok-horok sebagai makanan tradisional Jepara
b. Masyarakat bangga memiliki makanan khas dan mau mengonsumsi
makanan tradisional horok-horok di tengah era globalisasi ini.
c. Menumbuhkan kearifan lokal masyarakat Jepara dalam mengembangkan
horok-horok sebagai pengganti makanan nasi.

Anda mungkin juga menyukai