Anda di halaman 1dari 2

Resume Kajian Tafsir Tarbawi 13

Pembela Kebenaran akan Dibela oleh Kebenaran itu Sendiri

َّ ‫الر ْح ٰمن‬ ‫ه‬


‫الر ِح ْي ِم‬ ِ
َّ ‫اّٰلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬

َ َ َ َ ٰ ْ َ ُ
ٗ َ ُ ْ َ ٰ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ََّ
٣ ٍۙ‫ سيصلى نارا ذات له ٍب‬٢ َّۗ‫ م ٓا اغنى عنه ماله وما كسب‬١ َّۗ‫تبت َيدآ ا ِب ْي ل َه ٍب َّوت َّب‬
َ ً َ َ َ َ َ َ

َ َّ ْ ِّ ٌ ْ َ َ ْ
ْ َ َ ْ َ َ َّ َ ٗ ُ َ َ ْ َّ
)5-1 :111/‫ ( اللهب‬٥ ࣖ ‫ ِفي ِجي ِدها حبل ِمن مس ٍد‬٤ ِۚ‫وامراتهَّۗحمالة الحط ِب‬

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna
baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang
bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal. (Al-Lahab/111:1-5)

Surat ini berkaitan respon dari Abu Lahab terhadap pesan dakwah baginda Nabi,
Muhammad SAW, padahal sejatinya Abu Lahab merupakan paman Nabiyullah SAW.
Berdasarkan riwayat yang telah ada dalam Shahih Bukhori disebutkan bahwa Nabiyullah
SAW pergi naik ke bukit Sofa dan menyeru orang-orang Quraisy agar berkumpul
dihadapannya, sehingga yang berhalangan pun mengutus wakilnya. Demikianlah orang-
orang sangat mempercayai Nabi akan kejujurannya, sehingga digelari oleh kaumnya
sebagai Al-Amin. Rasulullah SAW berkata pada mereka: “Kalau aku beritahu kalian,
bahwa di lembah ada pasukan musuh yang akan menyerang, apakah kalian akan
mempercayaiku?” Mereka menjawab: “Tentu kami akan percaya, kami tidak pernah
mendengar engkau dusta”. Beliau melanjutkan: “Camkan, sesungguhnya aku
mengingatkan kalian semua, tentang Azab dahsyat di kemudian hari.” Pada saat itu Abu
Lahab merespon dengan respon yang sangat negatif: “Apakah hanya untuk hal ini kamu
kumpulkan kami? Binasalah engkau Muhammad”. Lantas, turunlah surat Al-Masad ini.
Mereka yang disebutkan dalam surat tersebut adalah paman dan bibi baginda
Nabiyullah SAW sendiri. Pertama adalah Abu Lahab yang bernama Abdul Uzza bin Abdul
Mutholib. Digelari Abu Lahab karena wajahnya kemerah-merahan. Istri Abu Lahab adalah
Ummu Jamil, yaitu Arwa bint Harb bin Umayah, saudara kandung dari Abu Supyan bin
Harb. Keduanya sangat menentang keras dakwah Rasulullah SAW, kemanapun Baginda
pergi, mereka ikuti dakwahnya, tapi hanya untuk menentang. Seperti:
1. Nabi sedang berdakwa, Abu Lahab lantas muncul dari belakang dan mengatakan
bahwa Muhammad adalah pendusta.
2. Ummu Jamil pergi kemana-mana untuk menfitnah Rasulullah SAW.
3. Di setiap hari dia selalu menebar jalan yang dilalui Rasulullah SAW dengan duri,
tujuannya untuk melukai Baginda Nabi.
4. Mereka mempunyai ide untuk melempari Rasulullah SAW dengan kotoran unta.
5. Utbah anaknya sebagai menantu Rasulullah datang menemui Rasulullah untuk
menceraikan Ummu Kultsum sambil meludai Rasulullah.
Turunnya Surat Al-Lahab pada saat tersebut merupakan bagian daripada bentuk bimbingan
dan penyempurnaan berdasarkan penafsiran dari Syeikh Abdul Qodir Jaelani. Dari surat
ini dapat dipelajari mengenai bagaiamana cara bergaul dengan baik dan adab interaksi,
sekaligus menenrangkan hinda dinanya pedaya dunia karena tidak memiliki akar
kebenaran yang hakiki. Oleh sebab itu, ketauhidan merupakan kebenaran dan kesejatian
yang murni hakiki yang diajarkan oleh Rasulullah. Kebenaran yang hakiki adalah Al-Haqq
itu sendiri. Secara tegas, kebenaran Hakiki tidak memberi ruang untuk kebencian, dll.

Anda mungkin juga menyukai