Anda di halaman 1dari 2

Nama : MUHAMMAD FAHRURROZY EFRIAL

NIM : 180706036

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Pengetahuan

Ujian Akhir Semester

1. A. Penalaran adalah rangkaian kegiatan berkapasitas secara sadar menerapkan logika untuk
mencapai suatu kesimpulan dari satu atau lebih keputusan/pendapat yang telah diketahui
sehingga dapat mengambil keputusan.

B. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme
(Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk
berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk
mengetahui dan kecakapan yang mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan
pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan
dengan masuk akal. Logika secara luas dapat didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir
secara valid.

C. Hakikat Kebenaran yaitu dasar kebenaran sebagai kesesuaian antara apa yang dipikirkan dan
atau dinyatakan dengan kenyataan yang sesungguhnya.

D. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia


menggunakan ilmunya. Jadi yang ingin dicapai oleh aksiologi adalah hakikat dan manfaat yang
terdapat dalam suatu pengetahuan.

E. Menurut bahasa, Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu : On/Ontos = ada, dan Logos =
ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Sedangkan menurut istilah Ontologi adalah
ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang
berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak.
F. Epistemologi adalah cabang dari filsafat yang berkaitan dengan hakikat atau teori
pengetahuan. Dalam bidang filsafat, epistemologi meliputi pembahasan tentang asal mula,
sumber, ruang lingkup, nilai validitas, dan kebenaran dari pengetahuan.

G. Hermeneutika adalah salah satu jenis filsafat yang mempelajari tentang interpretasi makna.
Nama hermeneutika diambil dari kata kerja dalam bahasa Yunani hermeneuein yang berarti,
menafsirkan, memberi pemahaman, atau menerjemahkan.

2. Filsafat telah mengajarkan kita untuk lebih mengenal diiri sendiri secara totalitas, sehingga
dengan pemahaman itu dapat dicapai hakikat manusia itu sendiri dan bagaimana sikap manusia
itu seharusnya. Filsafat mengajarkan kita untuk berpikir serius, berpikir secara radikal, mengkaji
sesuatu hingga ke akarnya. Berfilsafat adalah berusaha menemukan kebanran tentang segala
sesuatu dengan menggunakan pemikiran secara serius. Kemampuan berpikir serius diperlukan
oleh orang biasa, terlebih lagi bagi orang-orang yang memegang posisipenting dalam
membangun dunia, memimpin masyarakat, menjadi penguasa dalam pemerintahan. Kemampuan
berpikir serius itu, mendalam adalah satu cirinya, ini tidak akan dimiliki tanpa melalui latihan.
Belajar berfilsafat merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh kemampuan berpikir
serius. Kemampuan ini akan memberikan bekal berharga dalam upaya memecahkan masalah
secara serius, menemukan akar persoalan yang mendalam, dan menemukan sebab terakhir suatu
penampakan.

Anda mungkin juga menyukai