DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ir. Syahrial Shaddiq S.T., M.Eng., M.M., IPP
BANJARBARU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana profit yang didapatkan dari merekrut sumber daya manusia yang unggul ?
2. Bagaimana cara menganalisis pekerjaan yang tepat bagi pelamar kerja?
3. Bagaimana tahapan perekrutan karyawan?
1. Untuk mengetahui profit yang didapatkan dengan merekrut sumber daya manusia yang
unggul.
2. Untuk mengetahui cara menganalisis pekerjaan yang tepat bagi pelamar kerja.
3. Untuk mengetahui tahapan perekrutan karyawan.
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode studi pustaka
yaitu metode mengumpulkan, memilih, menyimpulkan suatu bacaan dari berbagai sumber
seperti buku-buku dan jurnal ilmiah.
BAB II
ISI
Analisis pekerjaan adalah proses pengumpulan informasi oleh perusahaan yang dilakukan
oleh pegawai yang menerima dan dilakukan wawancara terhadap pegawai, dengan bukti-bukti
yang benar dari atasan. Analisis pekerjaan ini menghasilkan daftar uraian pekerjaan yang
diterbitkan mengenai kewajiban wajib sertifikasi kualifikasi, pendidikan dan pengalaman
minimal yang diperlukan untuk pekerja untuk melakukan tugas dan keperluan dari
kedudukannya agar memuaskan organisasi, dengan begitu, analisis pekerjaan adalah suatu
analisa atau identifikasi suatu pekerjaan yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi atau perusahaan melalui pendekatan-pendekatan atau unsur-unsur yang telah
ditetapkan sebelumnya. Menganalisis pekerjaan dalam organisasi yang diperlukan informasi-
informasi tentang isi (konten), dan persyaratan dari pekerjaan tersebut, dengan demikian
analisis pekerjaan yang sesuai dengan tugas-tugas dan hakekat pekerjaan serta kualifikasi orang
yang perlu diangkat untuk mengerahkan pekerjakannya. Informasi dapat diperoleh melalui
analisis pekerjaan menyelesaikan tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab yangdituntut
setiap pekerjaan(Supriyanto, 2012).
1. Unsur perilaku
a. Pertanggung-jawaban otonomi terhadap tugas yang dipikul pegawai. Oleh karena itu,
bawahan berwenang mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
b. Variasi, yaitu menghilangka kejenuhan karena rutinitas pekerjaan agar kesalahan
pelaksanaan dapat diminimalisir.
c. Identitas tugas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan,
pekerjaan harus diidentifikasikan sehingga kontribusinya terlihat dan menimbulkan
kepuasan.
d. Umpan balik diharapkan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan
balik atas pelaksanaan pekerjaan yang baik sehingga memotivasi pelaksanaan
pekerjaan dan memperkaya nuansa pelaksanaan pekerjaan.
2. Unsur-Unsur Organisasi
Menurut Handoko (2000) unsur ini mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan
yang efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan.
Dengan adanya efisiensi di dalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi yang
merupakan kunci dalam desain pekerjaan. Karyawan yang melakukan pekerjaan secara
kontinyu menyebabkan karyawan terspesialisasi yang selanjutnya dapat memperoleh
output lebih tinggi. Unsur organisasi terdiri dari:
(Supriyanto, 2012).
Tujuan Desain Pekerjaan Untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi
kebutuhan organisasi,teknologi, atau kepuasan individu.hal-hal yang harus dipertimbangkan
dalam menyusun desain pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Perluasan tugas (job enlargement), meliputi pemberian tugas yang lebih besar secara
horizontal, tetapi pekerjaan tambahan itu berada pada tingkat kecakapan dan tanggung
jawab yang setara dengan pekerjaan semula. Perluasan pekerjaan ditujukan agar
tanggung jawab dan wewenang karyawan lebih besar.
2. Pengayaan tugas (job enrichment), mencakup penambahan tugas dengan tanggung
jawab yang lebih tinggi seperti perencanaan dan pengendalian.
3. Perputaran tugas (job rotation), yaitu melakukan penukaran tugas antar-pekerja secara
periodik untuk menghindari rutinitas dan pekerjaan pegawai yang monoton
Rekrutmen adalah suatu proses yang dilakukan perusahaan untuk menambah tenaga
sumber daya manusia agar kegiatan di perusahaan dapat berjalan optimal. Penerimaan
karyawan baru selalu melalui tahapan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan masing-
masing perusahaan(Kurnia, 2021). “Rekrutmen sendiri merupakan proses pencarian dan
“pemikatan” para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan”.
Untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas, maka perusahaan harus dapat
melakukan proses rekrutmen yang baik, adapun manfaat dari rekrutmen adalah memiliki fungsi
sebagai “the Right Man on The Right Place”, dimana hal ini menjadi pegangan bagi para
manajer dalam menempatkan tenaga kerja yang ada di perusahaannya. Kinerja (performance)
pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja seorang
karyawan akan baik apabila pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk
bekerja, adanya upah/imbalan yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Kinerja yang
optimal akan terwujud bilamana organisasi dapat memilih karyawan yang memiliki motivasi
dan kecakapan yang sesuai dengan pekerjaannya serta memiliki kondisi yang memungkinkan
agar dapat bekerja secara maksimal. Penetapan kriteria merupakan hal utama yang dilakukan
manajer agar proses seleksi lebih objektif (Potale et al., 2016).
1. Administrasi
2. Pengetahuan
3. Psikotes
4. Interview
2. Seleksi administrasi calon karyawan (latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan
kemampuan yang dimiliki)
4. Seleksi wawancara
5. Seleksi Kesehatan
(Kurnia, 2021).
Seleksi merupakan bagian materi dari operasional manajemen sumber daya manusia
yaitu pengadaan (procurement), sedangkan pengadaan itu sendiri terdiri dari: perencanaan,
perekrutan, seleksi, penempatan, dan produksi. Proses seleksi merupakan tahap-tahap khusus
yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Proses tersebut dimulai
ketika pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Seleksi kriteria pada
umumnya dapat dirangkum dalam beberapa kategori yaitu:
1. Pendidikan
2. Pengalaman kerja
3. Kondisi fisik
4. Kepribadian
1. Interview
2. Tes psikologi
4. Pusat pelatihan
5. Biodata
6. Referensi
1. Penerimaan pendahuluan
2. Tes-Tes Penerimaan
3. Tes Psikologis
4. Tes Pengetahuan
5. Tes Performa
6. Wawancara Seleksi
7. Pemeriksaan Referensi
(Fadyanto, 2017).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang dapat memperkuat
perusahaan jikalau direkrut dengan tahapan yang tepat. Perusahaan dapat melakukan
analisis pekerjaan dan desain pekerjaan terhadap gambaran sumber daya manusia (SDM)
kelak, agar mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang cocok dengan kriteria yang
diinginkan. Proses perekrutan karyawan merupakan tahapan akhir dalam menentukan
sumber daya manusia (SDM) yang akan bekerja di perusahaan. Perekrutan sumber daya
manusia (SDM) melalui beberapa tahapan yaitu pengumpulan berkas administrasi, tes
kemudian wawancara.
DAFTAR PUSTAKA
Fadyanto, H. (2017). Analisis sistem rekrutmen dan Seleksi pada PT X. Agora, 5(1), 1–4.
Halim, W. S. (2016). Analisis Rekrutmen Dan Seleksi Karyawan Pada Perusahaan Bihun
Cahaya Tiga Tunggal. Agora, 4(1), 179–185.
Supriyanto. (2012). Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha. Jurnal Ekonomi
Dan Pendidikan, 6(1), 73–83. https://doi.org/10.21831/jep.v6i1.590
Tjan, S.B.W., Alhazami, L., Angelita, K. and Agfara, A., (2022). Strategi Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Pada Perkebunan Nusantara V Sei Rokan
Afd X. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan (Journal of Economics,
Management and Banking), 8(1):8-17.