Anda di halaman 1dari 22

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)

Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung UPT.PPSLU.Mappakasunggu Pare-


Pare
Lokasi Pekerjaan : Jl. Jend.Sudirman no.10/A, Kota Pare-Pare
Tahun Anggaran : 2023

BAB I
PERSYARATAN UMUM

1.1. Penjelasan Pekerjaan


Rencana Kerja dan syarat – syarat yang selanjutnya disebut RKS adalah merupakan
petunjuk yang harus diikuti Penyedia Jasa dalam menyusun dokumen penawaran dan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

1.2. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa adalah Rehabilitasi Sedang
Asrama Pusat pelayanan Sosial lanjut usia (PPSLU) dengan rincian secara garis
besar sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Rehabilitasi Asrama Panti jompo
Pekerjaan tersebut dilaksanakan didasarkan pada Gambar Kerja, Bill Of Quantity,
Daftar Volume Pekerjaan dan Rencana Kerja serta Syarat – Syarat Teknis yang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari RKS ini.

1.3. Sarana Pekerjaan


Untuk kelancaran pekerjaan dilapangan, Penyedia Jasa menyediakan :
a. Tenaga pelaksana yang selalu ada di lapangan, tenaga kerja yang terampil dan
cukup jumlahnya dengan kapasitas yang memadai dengan pengalaman untuk
prasarana gedung.
b. Bahan – bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang cukup
dan kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis
c. Melaksanakan tepat waktu sesuai dengan schedule

1.4. Cara Pelaksanaan


Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, dan sesuai dengan syarat –
syarat (RKS), gambar rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk dan
keputusan pengawas lapangan dan Direksi Teknis

1.5. Keselamatan kerja


a. Pelaksana harus menjamin keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan yang di
tentukan dalam peraturan perubahan perburuhan atau persyaratan yang
diwajibkanuntuk setiap bidang pekerjaan
b. Di dalam lokasi harus tersediah kotak obat pelengkap untuk pertolongan pertama
pada kecelakaan (PPPK).
c. Pelaksana juga harus menyediakan alat pelindung diri (APD) seperti :Helm
safty,sepatu sefty,rompi dan sabuk pengaman pekerja

1.6. Dokumentasi
Pelaksana harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta
pengirimannya ke pada pemberi tugas serta pihak- pihak lain yang di perlukan.
Yang dimaksudkan dengan pekerjaan dokumentasi adalah :
Foto-foto proyek/pekerjaan berwarna,minimal ukuran postcard,untuk keperluan laporan
bulanan yang di buat oleh konsultan pengawas,rangkap 3 (tiga) set album yang harus
diserahkan pada serah terima pekerjaan untuk pertama kalinya.

1.7. Pembayaran Pekerjaan


a. Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan Pekerjaan menurut detail yang
diberikan dalam Gambar Kontrak, dan menurut petunjuk Direksi Teknik, sebagian
besar menurut sistem harga satuan. Pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa
harus dibuat berdasarkan kwantitas sesungguhnya yang diukur dari Masa
Pembayaran Kontrak uang telah dilaksanakan menurut Seksi yang bersangkutan
dari Spesifikasi ini mengenai pengukuran dan pembayaran. Pembayaran juga
dibuat berdasarkan pengukuran dan pembayaran Lump Sum untuk Mobilisasi dan
Pekerjaan Pemeliharaan Rutin maupun pekerjaan yang diperintahkan atas dasar
Pekerjaan harian.
b. Pembayaran yang diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa harus mencakup
kompensasi penuh untuk seluruh biaya yang dikeluarkan seluruh tenaga kerja,
material/bahan, peralatan Konstruksi, pengorganisasian pekerjaan, biaya
administrasi, keuntungan, royalty, pajak, pengamanan pekerjaan yang telah
selesai, pembayaran kepada pihak ketiga berdasarkan progress atau bobot
pekerjaan,setelah diadakan pemeriksaan oleh pihak direksi atau konsultan
pengawas lapangan yang diberi kewenangan.
c. Tahapan angsuran pembayaran akan di atur kemudian dalam kontrak

1.8. Penjelasan RKS & Gambar


a. Penyedia Jasa wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat
– Syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Anwijzing).
b. Bila gambar tidak sesuai dengan rencana kerja dan syarat – syarat, maka yang
mengikat/berlaku adalah RKS. bila suatu gambar tidak sesuai dengan gambar yang
lain, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku,
begitupula apabila dalam RKS tidak dicantumkan sedangkan gambar ada maka
gambarlah yang mengikat.
c. Bila perbedaan – perbedaan ini menimbulkan keraguan – keraguan sehinggadalam
pelaksanaan menimbulakn kesalahan, penyedia jasa wajib menanyakan kepada
direksi/pengawas lapangan/tim pengelola teknis kegiatan dan penyedia jasa
mengikuti keputusan dalam rapat.

1.9. Alat – Alat Pelaksanaan


Semua alat – alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia jasa,
sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap dipakai

1.10. Situasi dan Ukuran


a. Ukuran – ukuran dalam gambar ataupun dalam RKS merupakan garis besar
pelaksanaan
b. Penyedia jasa wajib meneliti situasi pondasi batu gunung/batu kali, terutama
keadaan bangunan lama, sifat dan luas pekerjaan dan hal – hal yang dapat
mempengaruhi harga penawaran.
c. Kelalaian atau kekurang ketelitian penyedia jasa dalam hal ini tidak dijadikan
alasan untuk mengagalkan tuntutan.

1.11. Pemeriksaan Pekerjaan


a. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini telah
selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan, Penyedia Jasa diwajibkan meminta kepada
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
b. Kemudian jika Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan telah
menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa dapat meneruskan
pekerjaannya.
c. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari jam
diterimanya permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/hari raya) tidak
dipenuhi oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan,
Penyedia Jasa dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang sebenarnya
diperiksa dianggap telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan. Hal ini dikecualikan bila Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan meminta perpanjangan waktu.
d. Bila Penyedia Jasa melanggar ketentua ini, Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan berhak memerintahkan membongkar bagian pekerjaan
sebagian atau seluruhnya untuk memperbaiki, biaya pembongkaran dan
pemasangan menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa

1.12. Pekerjaan Tambah Kurang


a. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan secara tertulis oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan serta persetujuan
Pemberi Tugas.
b. Pekerjaan Tambah/Kurang hanya berlaku bila memang nyata – nyata ada perintah
tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan atas
persetujuan Pemberi Tugas.
c. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga
satuan yang dimasukkan dalam penawaran, harga satuannya akan ditentukan lebih
lanjut oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan bersama –
sama Penyedia Jasa dengan perstujuan Pemberi Tugas.
d. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab
keterlambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu
karena adanya pekerjaan tambah tersebut.
BAGIAN II PEKERJAAN
UTAMA

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Papan Nama Proyek


Membuat papan Nama Proyek dari papan dengan Ukuran 0,80 M‘ x 1,2 M’. Didirikan
tegak diatas kayu 5/7 Cm setinggi 240 Cm. Diletakkan pada tempat yang mudah
dilihat umum.
Papan Nama Proyek Memuat :
• Nama Proyek :
• Pemilik Proyek :
• Lokasi Proyek :
• Jumlah Biaya (Kontrak) :
• Nama Konsultan Perencan :
• Nama Konsultan Pengawas :
• Nama Pelaksana / Kontraktor :
• Proyek dimulai pada :
Tanggal../Bulan../Tahun..
• Proyek berakhir pada :
Tanggal../Bulan../Tahun..
2. Pembersihan Lokasi
Meliputi pembersihan semua puin -puin bongkaran, termasuk pembongkaran
atap,plafond,bongkaran lantai, bongkaran pintu dan jendela disekeliling lokasi
bangunan/ Proyek, termasuk perataan tanah / pembuatan terasering jika diperlukan.
Hasil pembongkaran tersebut diatas dibuang keluar Lokasi Proyek/Kerja,atau
disimpan ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas/direksi.
Setelah pekerjaan selesai, semua permukaan harus bersih dari segala macam
kotorandan dalam keadaan baik sempurna, serta sisa bahan – bahan yang sudah
digunakan yang berupa apapun harus dibersihkan atau dibuang

Pemasangan Bouwplank
• Papan bangunan/bouwplank harus dipasang pada petak-petak kayu yang nyata kuat
tertancap di dalam tanah sehingga tidak bisa bergerak-gerak atau berubah- ubah,
baik oleh pengaruh cuaca ataupun karena akibat lainnya.
• Lebar papan bangunan/bouwplank sekurang-kurangnya lebar 20 cm, tebal
sekurang-kurangnya 2,5 cm, sisi atasnya harus diketam halus dan rata.
• Tinggi papan bangunan/bouwplank sama dengan titik nol atau apabila
dikehendaki lain harus dibicarakan dahulu dan disetujui oleh Direksi.
• Papan bangunan/bouwplank dipasang di sekeliling luar bangunan dengan jarak
minimal 100 cm dari tepi luar bangunan.
• Setelah selesai pemasangan papan bangunan/bouwplank, wajib dilaporkan
kepada Direksi untuk pemeriksaan, sebelum pekerjaan selanjutnya dilakukan
3. Air + Listrik Kerja
• Air untuk bekerja harus disediakan pemborong dengan membuat sumur lengkap
dengan pompa di lokasi proyek atau mengambil dari luar, air harus bersih, bebas
dari lumpur, minyak dan bahan - bahan lainnya yang dapat merusak struktur
bangunan.
• Bak air untuk kerja berukuran minimum 1 (satu) m3 dan harus selalu terisi penuh.
• Listrik untuk keperluan kerja harus disediakan pemborong dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan sedang
berlangsung dengan sesuai kebutuhan.
4. Direksi Keet dan Gudang
Untuk Direksikit dan Gudang dibuat bangunan sementara atau bisa digunakan
bangunan yang ada dalam lokasi atas isin dari pihak direksi,dengan bangunan yang
layak ditempati dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Apabila membangun
bangunan sementara maka pihak pelaksana harus membongkar dan membersihkan
Kembali, setelah pekerjaan selesai dilaksanakan. Untuk membangun direksiket dan
gudang, dibuat dengan konstruksi semi permanent dengan ukuran sesuai Gambar,
dilengkapi dengan meubiler sederhana 1 Meja tulis, beberapa buah kursi duduk dan
satu lembar tempat menempel Gambar

B. BAHAN – BAHAN DASAR BANGUNAN

1. Air Kerja
a. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam,
bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan,
bersih dan dapat lanjut.
b. Sebelum air untuk pengecoran digunakan harus terlebih dahulu diperiksakan
kualitasnya. Jika ada keragu-raguan dalam penentuan kualitas maka pemborong
diminta untuk mengirim contoh air ke laboratorium resmi yang ditunjuk guna dapat
diselidiki lebih lanjut.
c. Penyedia jasa harus menyediakan air atas biaya sendiri.
d. Selama air di lokasi bangunan belum dapat persetujuan untuk digunakan sebagai
air kerja, maka pihak pemborong harus dapat mengadakan air dari sumber lain
yang disetujui.
e. Untuk mencapai slump yang diisyaratkan dnegan mutu yang tinggi bila diperlukan
campuran beton dapat menggunakan bahan additiv.
f. Bahan tersebut harus disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan. Additive yang mengandung Chloride atau Nitrat tidak boleh
digunakan
2. Kayu
a. Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat
dan kekurangan – kekurangan yang lebih berhubungan dengan pemakainya tidak
akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
b. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang
ada.
Demikian pula mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan lain maka
harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam SNI 03-2445-1991
c. Kayu ini harus mempunyai kelembaban kurang dari 12 %. Untuk bahan yang
mempunyai ketebalan, kurang dari 15 % untuk ketebalan lebih 25,4 mm ( 1 inch)
d. Dihindari adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-
pecah, mata kayu melintang. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai sruk
halus dan rata permukaannya.
3. Beton non standar
a. Pekerjaan ini meliputi beton sloop,kolom struktur,kolom praktis,ringbalok untuk
pekerjaan beton bukan struktur,seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah : K225 atau
harus memenuhi persyaratan dalam PBI -1971
c. Campuran beton menggunakan perbandingan volume
d. Beton mutu K175 sampai dengan K225
e. Khusus pekerjaan ini pada umumnya dapat dipakai volume campuran 1 pc,2 psr.3
krl.
4. Besi beton
a. Besi beton yang digunakan mutu U.24 dan seterusnya tergantung yang ditentukan,
Yang penting harus dinyatakan oleh tes laboratorium resmi dan sah.
b. Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/ lemak, asam, alkali dan bebas
dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi
persyaratan NI-2 (PBI-1971).
c. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
• Peraturan-peraturan/ standar setempat yang biasa dipakai.
• Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971/ NI-2.
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961/ NI-5.
• Peraturan Semen Portland Indonesia 1972/ NI-8.
• Peraturan pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
• Ketentuan-ketentuan Umum untuk Pelaksanaan KOTRAKTOR
PELAKSANAPekerjaan Umum (AV) No. 9.
• Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tulisan yang
diberikan Consultant Construction Management.
• Peraturan-peraturan/standar yang berlaku di Indonesia yang masih relevan.
• memenuhi syarat SNI. Untuk kayu kamper Kalimantan kelembabannya tidak
dibenarkan melebihi 12 %.
d. Toleransi terhadap ukuran kayu yang tertera pada gambar hanya diperkenankan
berbeda tidak lebih dari 3 mm.
5. Batu merah
Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti terterah dalam NI-10 atau
dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas.
b. Ukuran yang digunakan : panjang 24 cm, lebar 11,5 cm, tebal 5,2 cm atau
panjang 24 cm, lebar 11cm, tebal 5 cm.
c. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut diatas adalah panjang
maksimum 3 %, lebar maksimum 4 %, tebal maksimum 5 %, dengan selisih
maksimum ukuran antara bata terkecil.
d. Warna Satu sama lain harus sama dan apabila dipatahkan warna penampang
harus sama merata kemerah-merahan.
e. Bentuk. Bidang-bidangnya harus rata atau rusuk-rusuknya harus siku atau
bersudut 90 derajat. Bidangnya tidak boleh retak-retak.
f. Berat satu sama lain harus sama, yang berarti ukuran, pembakaran dan
pengadukan-pengadukan sama dan sempurna.
g. Suara apabila dipukul dengan benda keras suaranya nyaring.
h. Pasangan batu bata dengan adukan 1 : 4 dilaksanakan pada dinding toilet, kamar
mandi, pasangan bata trasraam dan untuk pasangan lainnya.
i. Pemasangan batu bata maksimal 12 m2 luas bidang harus diberi kolom praktis.
C. PEKERJAAN KUSEN PINTU,JENDELA DAN DAUN

Kusen, Daun Pintu dan jendela dengan kayu klas 1(satu)


a. Bahan kayu yang dipakai seperti yang disyaratkan pada persyaratan bahan kayu
klas 1(satu).
b. Sebelum kusen dipasang, agar diperhatikan dan diteliti kembali letak - letak dan
ukuran - ukuran lubang – lubang pintu maupun jendela serta tipe-tipe jendela
maupun pintu yang akan dipasang.
c. Bahan kayu yang dipakai adalah kayu klas 1(satu) sesuai mutu kayu standar,
kecuali ditentukan lain.
d. Ukuran kusen adalah ikuti gambar kerja, atau disesuaikan dengan rencana
anggaran biaya (rab)
e. Detail-detail kusen dan sambungan material lain harus disesuaikan dengan
type pintu yang akan terpasang kosen harus lurus dan siku.
f. Semua kusen aluminium dipasang dengan rapi tegak lurus, diperkuat dengan
beton tumbuk, dan diberi angkur besi sehingga celah2 tertutup,diperiksa dan
diteliti oleh Direksi.
g. Angker-angker dan dokumen kosen yang dipakai harus sesuai dan
memenuhisyarat yang telah ditentukan dalam Bab untuk pekerjaan ini.
h. Pemborong harus memperhatikan dan menjaga supaya bidang-bidang
aluminium yangterlihat tidak boleh
ada lubang-lubang paku bekas penyetelan penunjang atau pun penyiku.
i. Setelah dipasang perlu diberi bahan pelindung terhadap benturan.
j. Rangka daun pintu dari kayu klas 1(satu) ukuran disesuaikan dengan
gambar-gambar detail untuk rangka kayu klas 1 (satu) yang mendatar diberi
lubang hawa.
k. Pemasangan/penyetelan semua daun pintu dalam kusen harus baik celah
sponingmerata sama ialah 2 cm dan lurus.
l. Bingkai daun pintu kaca adalah kayu klas 1 (satu).

D. PEKERJAAN ATAP
1. Rangka atap Baja ringan C.75.75
2. Penutup atap Spandek tebal 0,35
a. Mutu Bahan ex.indomaxi atau setara
b. Jarak antara gording 0.9 M
c. Kemiringan atap disesuaikan dengan gambar
d. Pemasangan bubungan harus teliti terhadap kebocoran..

E. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafond
a. Rangka plafon dibuat dari Besi hollow 4/4 cm dan 2/4 cm produksi local, rangka
tembok memakai besi segi tiga, untuk yang lainnya dengan bentuk serta cara
pemasangan sesuai dengan gambar kerja
b. Seluruh rangka plafond di timbang dan ditarik benang rata dan lurus dengan
menggunakan tali dan pada bagian bawahnya dan pemasangan dengan
menggunakan sistim alat tukang kayu yang dibuat dari reng ukuran 1 : 2 dan
paku serta seluruh rangka digantungkan dengan baik pada rangka kuda-kuda.
c. Pola pemasangan rangka langit-langit sesuai dengan gambar untuk itu dan
setelah rangka langit-langit dipasang bidang permukaan rangka harus rata, lurus,
waterpas dan tidak ada bagian-bagian yang bergelombang.

2. Penutup Plafond Dengan gypsum dan calisiboard


a. Bahan penutup Plafond gypsum, yang digunakan bagian ruangan yang aman dari
lembab,sedangkan penutup plafond calisibord,ditempat pada bagian kamar mandi
dan bagian luar menempel dilisplank atap, tebal 6 mm atau ukuran lain sesuai
gambar atau setara ex. dalam negeri dengan ukuran bentuk atau pola
pemasangan sesuai dengan gambar.
b. Mutu gypsum dan calisibord harus kualitas terbaik menurut standarisasi
Departemen Perdagangan/Departemen Perindustrian.

F. PEKERJAAN LANTAI
1. Ubin Keramik
a. Ubin keramik yang dipergunakan baik motif, warna maupun ukuran disesuaikan
dengan petunjuk gambar kerja atau ditentukan kemudian dan atas persetujuan
Direksi.
b. Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang jelas dan utuh.
c. Ubin keramik dipasang pada tempat-tempat sesuai gambar kerja.
d. Ubin yang dipasang adalah ubin yang telah diseleksi dengan baik sehingga
warna, bentuk dan motif masing-masing ubin sama, tidak ada bagian yang retak
atau cacat lain yang telah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
e. Adukan sebagai perekat menggunakan 1 pc : 3 ps dengan tebal minimum 20
mm.
f. Ubin keramik dipasang diatas lantai plester yang rata air. Tebal lplesteran lantai
minimal 3 cm dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 spesi.
g. Siar-siar rata dan sama selebar 1 mm atau ditentukan sesuai petunjuk gambar
kerja.
Setiap perpotongan siar membentuk 2 garis yang berpotongan saling tegak lurus.
h. Pemotongan ubin keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong dan dihaluskan dengan batu gurinda.
i. Bidang ubin keramik harus rata air dengan aduk terisi padat tidak boleh
berongga.
j. 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin selesai siar diisi dengan air semen kental
warna sesuai dengan warna keramik sampai siar terisi penuh. Setelah itu
dibersihkan dengan porstek sampai bekas semen dikeramik hilang.
k. Untuk kamar mandi dan WC harus diperhatikan kemiringan lantai.

2. Lantai Beton Rabat


a. Untuk bahan-bahan yang berat tebal lantai beton rabat 7 cm dengan mutu beton
K-225 dan Untuk beban biasa digunakan , tebal 8 cm. Adukan yang digunakan 1
pc : 2 ps : 4 Kr
b. Permukaan lantai beton dengan beban berat harus dilakukan dengan sekali cor
dan tidak diprkenankan adanya pekerjaan finishing.
c. Untuk menghindarkan kemungkinan-kemungkinan ketidakrapihan serta
keretakan, maka beton rabat harus dibuat dalam bentuk unit-unit dengan ukuran
tertentu.
Unit-unit ini secara menyeluruh merupakan pola dari pada lantai. Bentuk pola
akan ditentukan di lapangan.
d. Beton tumbuk pada trotoir dan tempat-tempat parkir dipisahkan dengan jalan
aspal dengan kansteen beton dicetak ditempat sesuai dengan gambar detail.
e. Permukaan beton rabat sama tinggi dengan kansteen, dipisah dengan alur 1 cm.

G. PEKERJAAN PENGUNCI, PENGGANTUNG & KACA


1. Kunci dan Penggantung Pintu
a. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya digunakan kunci tanam sejenis merek
MONTANA atau sederajat.
b. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci sejenis merek WHITCO seri 22
handle Ex Australia, warna Bronze
c. Semua kunci tanam harus dipasang dengan kuat pada rangka dan daun pintu.
Dipasang setinggi 90 cm diatas lantai atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan

2. Engsel
Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu sejenis merek
Arch ex. Jepang ukuran 4" x 3" (Stainless), dipasang sekurang-kurangnya 3 buah
untuk tiap daun pintu dengan menggunakan sekerup kembang dengan warna yang
sama dengan warna engsel.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat dan daun
pintu tiap engsel memakai maksimal 20 Kg.

3. Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci


a. Untuk kusen pintu dan jendela dipasang 3 (tiga) buah angker pada tiap tiangnya.
b. Untuk pintu-pintu kayu digunakan engsel jenis kualitas baik. Untuk jendela
digunakan engsel jenis kualitas sejenis baik.
c. Untuk semua pintu-pintu, digunakan kunci tanam kualitas baik lengkap dengan
handle, sesuai persetujuan Direksi.
d. Pemborong diwajibkan mengajukan contoh terlebih dahulu tiap-tiap bahan yang
akan digunakan dan mendapatkan persetujuan Direksi
e. Pemasangan harus rapih sehingga pintu-pintu dan jendela-jendela dapat
ditutup/dibuka dengan mudah
f. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka dan daun
pintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Direksi.

4. Kaca
a. Seluruh kaca (kaca bening dan kaca es) yang digunakan adalah kaca dalam
negeri dengan kualitas yang baik, tebal 5 mm untuk jendela-jendela dengan.
b. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu digunakan dempul khusus di
sepanjang sponing. Dipasang les kayu sebagai penjepit kaca.
c. Kaca yang boleh dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada
bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang gempal atau retak dan telah
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
d. Pemotongan kaca harus disesuaikan dengan ukuran rangka, minimal 10 mm
masuk kedalan alur kaca pada ksen.
e. Setelah kaca selesai terpasang tidak diperkenankan memberi tanda-tanda
denganmenggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem aci.

H. PEKERJAAN CAT
1. Cat Tembok
a. Untuk semua dinding, kolom, plafond, listplank beton dicat tembok warna
ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan berlangsung.
b. Semua bidang plesteran yang akan dicat, sebelum dicat tembok harus diplamir
dengan merek yang sama atau minimal sekualitas supaya benar-benar rata, lurus
dan halus.
c. Pelaksanaan harus baik, merata dan sedapat mungkin menggunakan roller.

2. Cat Kayu (Cat Minyak Untuk Kayu)


a. Pekerjaan kayu yang akan dicat harus digosok, dihaluskan terlebih dahulu,
kemudian dipulas dengan menie kayu sebagai penutup pori-pori kayu.
b. Setelah menie kayu digosok dengan ampelas, dibersihkan kemudian diplamir dan
digosok hingga rata kemudian baru dipulas dengan cat hingga warnanya merata.
3. Bahan Cat
a. Cat kayu dan tembok yang dipergunakan harus berkualitas baik dan waktu tiba di
tempat pekerjaan harus masih dalam aslinya.
b. Cat yang sudah siap dan segera dipakai tidak diperbolehkan mengandung
endapan, yang mudah membantu dan sesudah diaduk dengan baik harus
menjadihomogen, serta dapat disaputkan dengan mudah.
c. Warna dari cat adalah asli dari kaleng dan tidak boleh ada campuran dari
bermacam-macam warna dari dua atau lebih. Cat yang sudah disetujui merek dan
warnanya supaya diberitahukan kepada pemberi tugas untuk memudahkan
pemeliharaannya dikemudian hari.

I. PEKERJAAN SANITAIR
1. Kloset
a. Kloset duduk yang dimaksud adalah kloset berikut dengan
segalakelengkapannya.b.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksidengan
baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnyadan telah
disetujui Konsultan Management Konstruksi.c.
c. Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua tebal 3 cm dan telahdicelup
dalam larutan pengawet tahan air, dibentuk seperti dasar kloset. Kloset
disekrupkan pada papan tersebut dengan sekrup kuningan.
d. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass
e. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran.
2. Kran air
a. Semua kran yang dipakai terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan
daripengawas/MK.
b. Stop kran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran berwarnahijau,
diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.c.
c. Kran-kran harus dipasang pada pipaa air bersih dengan kuat,
siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
J. PEKERJAAN LISTRIK
1. Kabel
a. Kabel listrik yang digunakan NYY 2x2,5 mm, dan 2x1,5.
b. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabelmark yang jelas
dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikanarah beban
c. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasiberwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai denganketentuan PUIL.
d. Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasangpada tangga kabel,
diklem dan disusun rapi.
e. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecualipada T-
doos untuk instalasi penerangan.
f. Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapidengansepatu
kabel untuk terminasinya.
g. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebihharus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolderdengan timahpateri.
h. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atauinstalasi lainnya
harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikanpelindung pipa galvanis
dengan penampang minimum 2 ½ kalipenampang kabel.
i. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding ataubeton harus dibuatkan
sleeve dari pipa galvanis denganpenampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkanpada suatu rak
kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus didalam kotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama denganbahan konduitnya dan
dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadiminimum
4 cm. Penyambungankabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kuranglebih 1 m
disetiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapih dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai serifikatlulus uji
dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudahmemenuhi
persyaratan.
o. Pengujian dengan Megger harus tetap dilaksanakan dengan nilaitahanan isolasi
minimum 500 kilo ohm.
2. Fitting lampu
3. Lampu
4. Saklar tunggal
5. Saklar ganda
6. Stop kontak
Stop kontak,saklar memakai merk broco
LAMPIRAN
SPESIFIKASI BAHAN/MATERIAL KONSTRUKSI
NO. BAHAN / MATERIAL SPESIFIKASI MERK
1. • Semen Portland : SNI 2049:2015 SEMEN
atau Type I/PBI/PUBI-1982 TONASA
• Isi 40 kg/zak
• Untuk campuran Beton, Spesi, dan
Plesteran.

2. • Pasir memiliki indeks kekerasan di Produk Lokal


bawah 2.2. Butirannya tajam dan
keras.
• Pasir tidak mudah hancur. Ketika diuji
dengan Natrium Sulfat bagian yang
hancur maksimal 12% saja. Ketika
diuji dengan Magnesium Sulfat yang
hancur maksimal 10% saja.
• Pasir tidak mengandung lumpur lebih
dari 5%.
• Pasir tidak terlalu banyak
mengandung banyak bahan organik.
• SNI 2847-2017

3. • Batu belah mempunyai permukaan Produk Lokal


yang kasar. Permukaan batu yang
kasar akan membuat ikatan yang
kokoh;
• Berukuran kurang lebih 25 cm;
• Bersih dari kotoran. Sehingga saat
pembuatan pondasi, diusahakan batu
belah dibersihkan dulu dengan air.
• Tidak menggunakan batu belah yang
berpori.
4. • Batu belah jenis agregat A termasuk Produk Lokal
dalam jenis sirtu (pasir batu). Batu
jenis ini merupakan campuran antara
beberapa jenis ukuran batu belah.
• Batu belah yang dipakai ukuran 10-20
mm, batu belah ukuran 20-30 mm
dan batu belah ukuran 30-50 mm.
• Bersifat kekal, tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca.
• Tidak boleh mengandung zat-zat
yang reaktif alkali yang dapat
merusak beton.
• Tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 1% (terhadap berat kering).
• SNI 2847-2017

5. • Ukuran Panjang = 19 – 24 cm, Lebar Produk Lokal


= 9 – 12 cm.
• Bentuk dan ukuran relatif seragam
dengan permukaan yang cukup rata
• Bentuk relatif prismatis, tidak
melengkung
• Bata merah tidak mengandung terlalu
banyak garam dan tidak mengandung
kotoran.
• Jika dibelah, warnanya relatif
seragam
• Jika dibanting di atas tanah tidak
terbelah melebihi dari 25% jumlah
pengecekan
• SNI 15-2094-2000

6. • Kayu kering udara dengan kadar air KAYU KELAS 3


15% – 30%; &4

• Besar mata kayu tidak melebihi 1/4


lebar muka kayu, atau tidak boleh
lebih besar dari 5 cm;
• Kayu tidak boleh mengandung kayu
gubal (wanvlak) yang lebih besar dari
1/10 lebar muka kayu;
• Retak arah radial tidak boleh lebih
besar dari 1/3 tebal kayu dan retak
arah lingkaran tumbuh tidak boleh
lebih besar dari 1/4 tebal kayu.
• Digunakan Untuk Bekisting
Pengecoran (Estimasi Pemakaian 2
kali).
7. • Multipleks yang akan digunakan MULTIPLEKS
adalah ukuran 4’x8’ (120x240 cm)
dengan ketebalan 18 mm.
• Multipleks biasa dapat dipakai sekitar
2-3 kali.
• Selain itu penggunaan multipleks
biasa sebagai bekisting akan
membuat permukaan beton yang
dihasilkan kurang halus sehingga
perlu melakukan finishing setelah
pembongkaran bekisting.
8. • Besi beton polos memiliki penampang KS
bundar dengan struktur permukaan
mulus/licin tanpa sirip dengan
bentuknya bulat memanjang tanpa
tambahan variasi apapun.
• Kriteria tensile strength (kekuatan
tekanan) dari besi beton polos
minimum adalah senilai 240 Mpa.
• Besi beton ulir memiliki pola pada
permukaannya. Pola atau ulir pada
permukaan besi beton akan berbeda-
beda tergantung dari pabrikannya.
• SNI 2052:2017
10. • Tipe / Warna terang Indogress, Niro
• Ukuran 60x60 cm Granit, Durafloor
• Ketebalan 10 mm
• Kualitas kelas I
• Permukaan Polished
• Bahan Perekat Spesi 1 pc: 3 Pasir

11. • Tipe / Warna terang Indogress, Niro


• Untuk Lantai teras dan toilet Granit
• Ukuran 60x60 cm
• Ketebalan 10 mm
• Kualitas kelas I
• Permukaan Matt (non polished)
• Bahan Perekat Spesi 1 pc: 3 Pasir
12. • Tipe / Warna terang Indogress,
• Plint dinding Ukuran 10x60 cm2 durafloor, Niro
Granit (cutting
• Ketebalan 10 mm
size)
• Kualitas kelas I
• Permukaan Polished
• Bahan Perekat Spesi 1 pc: 3 Pasir

14. • Material : Zincalume coating Kencana


• Ketebalan : 0,4 cm
• Rangka atap by vendor

15. • Tipe Kalsiplank 8 Jati KALSIPLANK


• Ketebalan 9 mm
• Panjang 400 cm, Lebar 20 cm
• Untuk Lisplang Atap

18. • Jenis besi hollow Galvanise di HOLLOW


dalamnya terdapat lapisan finishing GALVANIS
yang mengandung zing coating 97% .
• Memiliki kadar aluminium serta
beberapa zat-zat lainnya yang jika di
total ada sekitar 3%.
• Ukuran bermacam-macam, 2x4 cm,
4x4 cm, 6x6 cm, dll.
• Digunakan untuk Rangka Plafon.
19. • Type: GRC Kalsiboard
• Berat/m2: 5.5kg (4.5mm)
• Tebal: 3.5mm
• Ukuran: 1200mm x 2400mm
• Untuk Material Plafon

21. • Tipe Kloset Duduk Tipe TOTO


CW633SW/633JP
• Lengkap aksesoris
• Bahan Keramik Mengkilap
22. • Kran Tembok Onda
• Sambungan Pipa Kran ½” & ¾”, drat
Kuningan
• Material Kuningan Lapisan Krom
Tahan Karat.
• Untuk Kran Air pada Ruang Wudhu
Mushollah.
23. • Closet Jongkok Set Lengkap CE-9 TOTO
TV150NWV12

24. • Floor Drain tipe TX 1EA TOTO


• Untuk ditempatkan di toilet

• Floor drain stainless anti bau Bonucci


• SS 304

• Kitchen sink 2 lubang Ameritech


• 82x45x22 cm
• Stainless steel t. 2,2 mm

• Clean out 3”
• Bahan Kuningan tebal

• Propan Sengkote Propan


• Cat Khusus Galvanis
• Pengencer air
25. • Plamir Acian Aplus APLUS
• Berat : 25 Kg
• Warna : Putih

26. • Bahan Acrylic Emulsion Mowilex


• Ukuran 25 kg
• Untuk Cat Tembok/Plafond Interior

27. • Bahan Acrylic Emulsion Mowilex


• Ukuran 25 kg
• Untuk Cat Tembok Eksterior/
Weathercoat

28. • Bahan Acrylic Emulsion Mowilex


• Ukuran 25 kg
• Untuk Cat Undercoat

30. • Berat Kaleng 1 Kg LEM AICA


AIBON
31. • Berat Kemasan 1 Kg LEM FOX KAYU

33. • Ukuran yang digunakan yaitu HOLLOW


40x40x0.4 mm GALVALUM
• Digunakan untuk rangka plafon
• Memiliki perbandingan 55%
aluminium, 43.5% zinc (seng), dan
1.5% silicon

37. • Ukuran 4” x 1 ¾“ Alexindo


• Aluminium Powder Coating
• Tebal profil 1.35 mm

38. • Amplas meteran AMPLAS


• Digunakan menghaluskan permukaan
pada kayu atau besi

39. • Kuas Merk Eterna KUAS ETERNA


• Ukura yang digunakan bervarias yaitu
2 Inc, 3 Inc, dll
42. • Thinner Avian Tipe B THINNER
• Ukuran 1 Liter AVIAN

43. • Kaca Bening Asahimas


• Ketebalan yang digunakan yaitu 5
mm

46. • Engsel Pintu Merk Ecolin ENGSEL PINTU


• Ukuran 4 Inc x 3 Inc x 2 mm ECOLIN

47. • Kunci Pintu Merk SES KUNCI PINTU


• Kunci Dua Kali Putar SES

48. • Kunci Pintu Tanam Merk Dekson KUNCI TANAM


• Kunci 2 Slag DEKSON
49. • Engsel jendela yang tidak memakai Dekkson
engsel kupu-kupu
• Bahan stainless steel

58. • Tandon 1050 L TD110 Penguin


• Volume 1050 Liter
• Anti bakteri dan jamur
• Bahan PVC
• Lengkap kaki dan aksesoris

59. • Tegangan : 220-240 V PHILIPS


• Daya: 15 (14,5W)
• Setara : 27W CFL (Neon) atau 120W
Bohlam Pijar
• Tingkat cerah :1800 lm
• Warna : Putih
• Fitting : E27

60. • Fitting Rumah Lampu / Sarang PHILIPS


Downlight Philips 3,5inchi Recessed
Nickel kode 66663
• Warna silver / nickel 1x11w 230v

61. • Pipa Wavin AW dan D PIPA WAVIN


• Panjang Standar 4 m ,RUCIKA AW
• Ukuran bervariasi mulai ½”, ¾”, 1 ½”, dan D
2”, 3”, dan 4”
62. • Kabel NYM.NYA merk Eterna KABEL NYM,
• Ukuran yang digunakan yaitu 2 x 2.5 NYA
mm dan 3 x 2.5 mm ETERNA/Supre
me

63. • Merek : National ISOLASI BAN


• Ukuran : 5 mils x 3/4" x 20 yards NASIONAL
• Warna : hitam

62. • Saklar Lampu Merk Philips Simple SAKLAR


• Saklar Lampu Ganda Series 2 Gang LAMPU
1 Way Switch PHILIPS

63. • Saklar Lampu Philips Simple SAKLAR


• Saklar Lampu Tunggal LAMPU
PHILIPS
64. • Stop Kontak Philips Type Simple STOP KONTAK
PHILIPS

Anda mungkin juga menyukai