Rev 1. RKS Ppslu
Rev 1. RKS Ppslu
(RKS)
BAB I
PERSYARATAN UMUM
1.6. Dokumentasi
Pelaksana harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta
pengirimannya ke pada pemberi tugas serta pihak- pihak lain yang di perlukan.
Yang dimaksudkan dengan pekerjaan dokumentasi adalah :
Foto-foto proyek/pekerjaan berwarna,minimal ukuran postcard,untuk keperluan laporan
bulanan yang di buat oleh konsultan pengawas,rangkap 3 (tiga) set album yang harus
diserahkan pada serah terima pekerjaan untuk pertama kalinya.
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pemasangan Bouwplank
• Papan bangunan/bouwplank harus dipasang pada petak-petak kayu yang nyata kuat
tertancap di dalam tanah sehingga tidak bisa bergerak-gerak atau berubah- ubah,
baik oleh pengaruh cuaca ataupun karena akibat lainnya.
• Lebar papan bangunan/bouwplank sekurang-kurangnya lebar 20 cm, tebal
sekurang-kurangnya 2,5 cm, sisi atasnya harus diketam halus dan rata.
• Tinggi papan bangunan/bouwplank sama dengan titik nol atau apabila
dikehendaki lain harus dibicarakan dahulu dan disetujui oleh Direksi.
• Papan bangunan/bouwplank dipasang di sekeliling luar bangunan dengan jarak
minimal 100 cm dari tepi luar bangunan.
• Setelah selesai pemasangan papan bangunan/bouwplank, wajib dilaporkan
kepada Direksi untuk pemeriksaan, sebelum pekerjaan selanjutnya dilakukan
3. Air + Listrik Kerja
• Air untuk bekerja harus disediakan pemborong dengan membuat sumur lengkap
dengan pompa di lokasi proyek atau mengambil dari luar, air harus bersih, bebas
dari lumpur, minyak dan bahan - bahan lainnya yang dapat merusak struktur
bangunan.
• Bak air untuk kerja berukuran minimum 1 (satu) m3 dan harus selalu terisi penuh.
• Listrik untuk keperluan kerja harus disediakan pemborong dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan sedang
berlangsung dengan sesuai kebutuhan.
4. Direksi Keet dan Gudang
Untuk Direksikit dan Gudang dibuat bangunan sementara atau bisa digunakan
bangunan yang ada dalam lokasi atas isin dari pihak direksi,dengan bangunan yang
layak ditempati dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Apabila membangun
bangunan sementara maka pihak pelaksana harus membongkar dan membersihkan
Kembali, setelah pekerjaan selesai dilaksanakan. Untuk membangun direksiket dan
gudang, dibuat dengan konstruksi semi permanent dengan ukuran sesuai Gambar,
dilengkapi dengan meubiler sederhana 1 Meja tulis, beberapa buah kursi duduk dan
satu lembar tempat menempel Gambar
1. Air Kerja
a. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam,
bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan,
bersih dan dapat lanjut.
b. Sebelum air untuk pengecoran digunakan harus terlebih dahulu diperiksakan
kualitasnya. Jika ada keragu-raguan dalam penentuan kualitas maka pemborong
diminta untuk mengirim contoh air ke laboratorium resmi yang ditunjuk guna dapat
diselidiki lebih lanjut.
c. Penyedia jasa harus menyediakan air atas biaya sendiri.
d. Selama air di lokasi bangunan belum dapat persetujuan untuk digunakan sebagai
air kerja, maka pihak pemborong harus dapat mengadakan air dari sumber lain
yang disetujui.
e. Untuk mencapai slump yang diisyaratkan dnegan mutu yang tinggi bila diperlukan
campuran beton dapat menggunakan bahan additiv.
f. Bahan tersebut harus disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan. Additive yang mengandung Chloride atau Nitrat tidak boleh
digunakan
2. Kayu
a. Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat
dan kekurangan – kekurangan yang lebih berhubungan dengan pemakainya tidak
akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
b. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang
ada.
Demikian pula mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan lain maka
harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam SNI 03-2445-1991
c. Kayu ini harus mempunyai kelembaban kurang dari 12 %. Untuk bahan yang
mempunyai ketebalan, kurang dari 15 % untuk ketebalan lebih 25,4 mm ( 1 inch)
d. Dihindari adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-
pecah, mata kayu melintang. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai sruk
halus dan rata permukaannya.
3. Beton non standar
a. Pekerjaan ini meliputi beton sloop,kolom struktur,kolom praktis,ringbalok untuk
pekerjaan beton bukan struktur,seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah : K225 atau
harus memenuhi persyaratan dalam PBI -1971
c. Campuran beton menggunakan perbandingan volume
d. Beton mutu K175 sampai dengan K225
e. Khusus pekerjaan ini pada umumnya dapat dipakai volume campuran 1 pc,2 psr.3
krl.
4. Besi beton
a. Besi beton yang digunakan mutu U.24 dan seterusnya tergantung yang ditentukan,
Yang penting harus dinyatakan oleh tes laboratorium resmi dan sah.
b. Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/ lemak, asam, alkali dan bebas
dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi
persyaratan NI-2 (PBI-1971).
c. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
• Peraturan-peraturan/ standar setempat yang biasa dipakai.
• Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971/ NI-2.
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961/ NI-5.
• Peraturan Semen Portland Indonesia 1972/ NI-8.
• Peraturan pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
• Ketentuan-ketentuan Umum untuk Pelaksanaan KOTRAKTOR
PELAKSANAPekerjaan Umum (AV) No. 9.
• Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tulisan yang
diberikan Consultant Construction Management.
• Peraturan-peraturan/standar yang berlaku di Indonesia yang masih relevan.
• memenuhi syarat SNI. Untuk kayu kamper Kalimantan kelembabannya tidak
dibenarkan melebihi 12 %.
d. Toleransi terhadap ukuran kayu yang tertera pada gambar hanya diperkenankan
berbeda tidak lebih dari 3 mm.
5. Batu merah
Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti terterah dalam NI-10 atau
dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas.
b. Ukuran yang digunakan : panjang 24 cm, lebar 11,5 cm, tebal 5,2 cm atau
panjang 24 cm, lebar 11cm, tebal 5 cm.
c. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut diatas adalah panjang
maksimum 3 %, lebar maksimum 4 %, tebal maksimum 5 %, dengan selisih
maksimum ukuran antara bata terkecil.
d. Warna Satu sama lain harus sama dan apabila dipatahkan warna penampang
harus sama merata kemerah-merahan.
e. Bentuk. Bidang-bidangnya harus rata atau rusuk-rusuknya harus siku atau
bersudut 90 derajat. Bidangnya tidak boleh retak-retak.
f. Berat satu sama lain harus sama, yang berarti ukuran, pembakaran dan
pengadukan-pengadukan sama dan sempurna.
g. Suara apabila dipukul dengan benda keras suaranya nyaring.
h. Pasangan batu bata dengan adukan 1 : 4 dilaksanakan pada dinding toilet, kamar
mandi, pasangan bata trasraam dan untuk pasangan lainnya.
i. Pemasangan batu bata maksimal 12 m2 luas bidang harus diberi kolom praktis.
C. PEKERJAAN KUSEN PINTU,JENDELA DAN DAUN
D. PEKERJAAN ATAP
1. Rangka atap Baja ringan C.75.75
2. Penutup atap Spandek tebal 0,35
a. Mutu Bahan ex.indomaxi atau setara
b. Jarak antara gording 0.9 M
c. Kemiringan atap disesuaikan dengan gambar
d. Pemasangan bubungan harus teliti terhadap kebocoran..
E. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafond
a. Rangka plafon dibuat dari Besi hollow 4/4 cm dan 2/4 cm produksi local, rangka
tembok memakai besi segi tiga, untuk yang lainnya dengan bentuk serta cara
pemasangan sesuai dengan gambar kerja
b. Seluruh rangka plafond di timbang dan ditarik benang rata dan lurus dengan
menggunakan tali dan pada bagian bawahnya dan pemasangan dengan
menggunakan sistim alat tukang kayu yang dibuat dari reng ukuran 1 : 2 dan
paku serta seluruh rangka digantungkan dengan baik pada rangka kuda-kuda.
c. Pola pemasangan rangka langit-langit sesuai dengan gambar untuk itu dan
setelah rangka langit-langit dipasang bidang permukaan rangka harus rata, lurus,
waterpas dan tidak ada bagian-bagian yang bergelombang.
F. PEKERJAAN LANTAI
1. Ubin Keramik
a. Ubin keramik yang dipergunakan baik motif, warna maupun ukuran disesuaikan
dengan petunjuk gambar kerja atau ditentukan kemudian dan atas persetujuan
Direksi.
b. Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang jelas dan utuh.
c. Ubin keramik dipasang pada tempat-tempat sesuai gambar kerja.
d. Ubin yang dipasang adalah ubin yang telah diseleksi dengan baik sehingga
warna, bentuk dan motif masing-masing ubin sama, tidak ada bagian yang retak
atau cacat lain yang telah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
e. Adukan sebagai perekat menggunakan 1 pc : 3 ps dengan tebal minimum 20
mm.
f. Ubin keramik dipasang diatas lantai plester yang rata air. Tebal lplesteran lantai
minimal 3 cm dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 spesi.
g. Siar-siar rata dan sama selebar 1 mm atau ditentukan sesuai petunjuk gambar
kerja.
Setiap perpotongan siar membentuk 2 garis yang berpotongan saling tegak lurus.
h. Pemotongan ubin keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong dan dihaluskan dengan batu gurinda.
i. Bidang ubin keramik harus rata air dengan aduk terisi padat tidak boleh
berongga.
j. 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin selesai siar diisi dengan air semen kental
warna sesuai dengan warna keramik sampai siar terisi penuh. Setelah itu
dibersihkan dengan porstek sampai bekas semen dikeramik hilang.
k. Untuk kamar mandi dan WC harus diperhatikan kemiringan lantai.
2. Engsel
Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu sejenis merek
Arch ex. Jepang ukuran 4" x 3" (Stainless), dipasang sekurang-kurangnya 3 buah
untuk tiap daun pintu dengan menggunakan sekerup kembang dengan warna yang
sama dengan warna engsel.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat dan daun
pintu tiap engsel memakai maksimal 20 Kg.
4. Kaca
a. Seluruh kaca (kaca bening dan kaca es) yang digunakan adalah kaca dalam
negeri dengan kualitas yang baik, tebal 5 mm untuk jendela-jendela dengan.
b. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu digunakan dempul khusus di
sepanjang sponing. Dipasang les kayu sebagai penjepit kaca.
c. Kaca yang boleh dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada
bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang gempal atau retak dan telah
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
d. Pemotongan kaca harus disesuaikan dengan ukuran rangka, minimal 10 mm
masuk kedalan alur kaca pada ksen.
e. Setelah kaca selesai terpasang tidak diperkenankan memberi tanda-tanda
denganmenggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem aci.
H. PEKERJAAN CAT
1. Cat Tembok
a. Untuk semua dinding, kolom, plafond, listplank beton dicat tembok warna
ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan berlangsung.
b. Semua bidang plesteran yang akan dicat, sebelum dicat tembok harus diplamir
dengan merek yang sama atau minimal sekualitas supaya benar-benar rata, lurus
dan halus.
c. Pelaksanaan harus baik, merata dan sedapat mungkin menggunakan roller.
I. PEKERJAAN SANITAIR
1. Kloset
a. Kloset duduk yang dimaksud adalah kloset berikut dengan
segalakelengkapannya.b.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksidengan
baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnyadan telah
disetujui Konsultan Management Konstruksi.c.
c. Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua tebal 3 cm dan telahdicelup
dalam larutan pengawet tahan air, dibentuk seperti dasar kloset. Kloset
disekrupkan pada papan tersebut dengan sekrup kuningan.
d. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass
e. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran.
2. Kran air
a. Semua kran yang dipakai terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan
daripengawas/MK.
b. Stop kran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran berwarnahijau,
diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.c.
c. Kran-kran harus dipasang pada pipaa air bersih dengan kuat,
siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
J. PEKERJAAN LISTRIK
1. Kabel
a. Kabel listrik yang digunakan NYY 2x2,5 mm, dan 2x1,5.
b. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabelmark yang jelas
dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikanarah beban
c. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasiberwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai denganketentuan PUIL.
d. Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasangpada tangga kabel,
diklem dan disusun rapi.
e. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecualipada T-
doos untuk instalasi penerangan.
f. Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapidengansepatu
kabel untuk terminasinya.
g. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebihharus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolderdengan timahpateri.
h. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atauinstalasi lainnya
harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikanpelindung pipa galvanis
dengan penampang minimum 2 ½ kalipenampang kabel.
i. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding ataubeton harus dibuatkan
sleeve dari pipa galvanis denganpenampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkanpada suatu rak
kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus didalam kotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama denganbahan konduitnya dan
dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadiminimum
4 cm. Penyambungankabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kuranglebih 1 m
disetiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapih dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai serifikatlulus uji
dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudahmemenuhi
persyaratan.
o. Pengujian dengan Megger harus tetap dilaksanakan dengan nilaitahanan isolasi
minimum 500 kilo ohm.
2. Fitting lampu
3. Lampu
4. Saklar tunggal
5. Saklar ganda
6. Stop kontak
Stop kontak,saklar memakai merk broco
LAMPIRAN
SPESIFIKASI BAHAN/MATERIAL KONSTRUKSI
NO. BAHAN / MATERIAL SPESIFIKASI MERK
1. • Semen Portland : SNI 2049:2015 SEMEN
atau Type I/PBI/PUBI-1982 TONASA
• Isi 40 kg/zak
• Untuk campuran Beton, Spesi, dan
Plesteran.
• Clean out 3”
• Bahan Kuningan tebal