Lpse Rev.1 Spektek Rehab. Gedung Kantor Dan Wisma Ppslu Pare2
Lpse Rev.1 Spektek Rehab. Gedung Kantor Dan Wisma Ppslu Pare2
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN :
http://putr.sulselprov.go.id
Instagram : putrsulsel
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG KANTOR DAN WISMA UPT PPSLU MAPPASUNGGU
DI KOTA PAREPARE
I. PENDAHULUAN
A. UMUM
a. Setiap Bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik-
baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya,
andal dan dapat menjadi model bagi lingkungannya serta berkontribusi
positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia umumnya dan daerah
khususnya.
b. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang
dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus sesuai rencana teknis yang telah
disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi sehingga
dapat mencapai sasaran meliputi, tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan
tertib administrasinya.
c. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dilakukan oleh Penyedia
Pelaksanaan Konstruksi yang kompeten, dan megerahkan sumber daya
secara penuh waktu melalui menempatkan tenaga-tenaga ahli/personel
manajerial, tenaga kerja terampil, peralatan pendukung, dan material di
lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
d. Kinerja pelaksanaan konstruksi sangat ditentukan oleh kualitas, komitmen,
dan intensitas pekerjaan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan
kegiatannya berdasarkan Spesifikasi Teknis/ Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang telah disepakati.
B. LATAR BELAKANG.
V. LOKASI
Lokasi kegiatan Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU
Mappasunggu di Kota Parepare rencana akan dilaksanakan di Jl.Jend.Sudirman
no.10/A,Kota pare-pare.
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
• Jika dibanting di atas tanah tidak
terbelah melebihi dari 25% jumlah
pengecekan
• SNI 15-2094-2000
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
10. • Tipe / Warna terang Indogress, Niro
• Ukuran 60x60 cm Granit, Durafloor
• Ketebalan 10 mm
• Kualitas kelas I
• Permukaan Polished
• Bahan Perekat Spesi 1 pc: 3 Pasir
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
15. • Tipe Kalsiplank 8 Jati KALSIPLANK
• Ketebalan 9 mm
• Panjang 400 cm, Lebar 20 cm
• Untuk Lisplang Atap
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
23. • Closet Jongkok Set Lengkap CE-9 TOTO
TV150NWV12
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
• Clean out 3”
• Bahan Kuningan tebal
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
27. • Bahan Acrylic Emulsion Mowilex
• Ukuran 25 kg
• Untuk Cat Tembok Eksterior/
Weathercoat
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
37. • Ukuran 4” x 1 ¾“ Alexindo
• Aluminium Powder Coating
• Tebal profil 1.35 mm
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
46. • Engsel Pintu Merk Ecolin ENGSEL PINTU
• Ukuran 4 Inc x 3 Inc x 2 mm ECOLIN
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
58. • Tandon 1050 L TD110 Penguin
• Volume 1050 Liter
• Anti bakteri dan jamur
• Bahan PVC
• Lengkap kaki dan aksesoris
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
62. • Kabel NYM.NYA merk Eterna KABEL NYM,
• Ukuran yang digunakan yaitu 2 x 2.5 NYA
mm dan 3 x 2.5 mm ETERNA/Supre
me
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
64. • Stop Kontak Philips Type Simple STOP KONTAK
PHILIPS
X. SPESIFIKASI METODE
Spesifikasi metode meliputi lingkup pekerjaan utama, sbb:
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pembersihan Lokasi
Meliputi pembersihan semua puin -puin bongkaran, termasuk
pembongkaran atap,plafond,bongkaran lantai, bongkaran pintu dan jendela
disekeliling lokasi bangunan/ Proyek, termasuk perataan tanah /
pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil pembongkaran tersebut diatas
dibuang keluar Lokasi Proyek/Kerja,atau disimpan ditempat yang telah
ditentukan oleh pengawas/direksi.
Setelah pekerjaan selesai, semua permukaan harus bersih dari segala
macam kotoran dan dalam keadaan baik sempurna, serta sisa bahan –
bahan yang sudah digunakan yang berupa apapun harus dibersihkan atau
dibuang
Pemasangan Bouwplank
1. Air Kerja
a. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak, asam, alkali,
garam-garam, bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak
beton atau baja tulangan, bersih dan dapat lanjut.
b. Sebelum air untuk pengecoran digunakan harus terlebih dahulu
diperiksakan kualitasnya. Jika ada keragu-raguan dalam penentuan
kualitas maka pemborong diminta untuk mengirim contoh air ke
laboratorium resmi yang ditunjuk guna dapat diselidiki lebih lanjut.
c. Penyedia jasa harus menyediakan air atas biaya sendiri.
d. Selama air di lokasi bangunan belum dapat persetujuan untuk
digunakan sebagai air kerja, maka pihak pemborong harus dapat
mengadakan air dari sumber lain yang disetujui.
e. Untuk mencapai slump yang diisyaratkan dnegan mutu yang tinggi bila
diperlukancampuran beton dapat menggunakan bahan additiv.
f. Bahan tersebut harus disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan. Additive yang mengandung Chloride atau
Nitrat tidak boleh digunakan
2. Kayu
a. Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa
segala sifat dan kekurangan – kekurangan yang lebih berhubungan
dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai
konstruksi.
b. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yangada.
Demikian pula mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan
lain maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
dalam SNI 03-2445-1991
c. Kayu ini harus mempunyai kelembaban kurang dari 12 %. Untuk bahan
yang mempunyai ketebalan, kurang dari 15 % untuk ketebalan lebih
25,4 mm ( 1 inch)
d. Dihindari adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah- pecah, mata kayu melintang. Syarat-syarat kelembaban kayu
yang dipakai sruk halus dan rata permukaannya.
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
D. PEKERJAAN ATAP
1. Rangka atap Baja ringan C.75.75
2. Penutup atap Spandek tebal 0,35
a. Mutu Bahan ex.indomaxi atau setara
b. Jarak antara gording 0.9 M
c. Kemiringan atap disesuaikan dengan gambar
d. Pemasangan bubungan harus teliti terhadap kebocoran..
E. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafond
a. Rangka plafon dibuat dari Besi hollow 4/4 cm dan 2/4 cm produksi
local, rangka tembok memakai besi segi tiga, untuk yang lainnya
dengan bentuk serta cara pemasangan sesuai dengan gambar kerja
b. Seluruh rangka plafond di timbang dan ditarik benang rata dan lurus
dengan menggunakan tali dan pada bagian bawahnya dan
pemasangan dengan menggunakan sistim alat tukang kayu yang
dibuat dari reng ukuran 1 : 2 dan paku serta seluruh rangka
digantungkan dengan baik pada rangka kuda-kuda.
c. Pola pemasangan rangka langit-langit sesuai dengan gambar untuk
itu dan setelah rangka langit-langit dipasang bidang permukaan
rangka harus rata, lurus, waterpas dan tidak ada bagian-bagian yang
bergelombang.
F. PEKERJAAN LANTAI
1. Ubin Keramik
a. Ubin keramik yang dipergunakan baik motif, warna maupun ukuran
disesuaikan dengan petunjuk gambar kerja atau ditentukan
kemudian dan atas persetujuan Direksi.
b. Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan
pabrik yang belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang
yang jelas dan utuh.
c. Ubin keramik dipasang pada tempat-tempat sesuai gambar kerja.
d. Ubin yang dipasang adalah ubin yang telah diseleksi dengan baik
sehinggawarna, bentuk dan motif masing-masing ubin sama, tidak
ada bagian yang retak atau cacat lain yang telah mendapat
persetujuan dari Direksi Lapangan
e. Adukan sebagai perekat menggunakan 1 pc : 3 ps dengan tebal
minimum 20mm.
f. Ubin keramik dipasang diatas lantai plester yang rata air. Tebal
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
lplesteran lantai minimal 3 cm dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 spesi.
g. Siar-siar rata dan sama selebar 1 mm atau ditentukan sesuai
petunjuk gambar kerja. Setiap perpotongan siar membentuk 2 garis
yang berpotongan saling tegak lurus.
h. Pemotongan ubin keramik hanya diperkenankan dengan
menggunakan mesin potong dan dihaluskan dengan batu gurinda.
i. Bidang ubin keramik harus rata air dengan aduk terisi padat tidak
boleh berongga.
j. 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin selesai siar diisi dengan air
semen kental warna sesuai dengan warna keramik sampai siar terisi
penuh. Setelah itu dibersihkan dengan porstek sampai bekas semen
dikeramik hilang.
k. Untuk kamar mandi dan WC harus diperhatikan kemiringan lantai.
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
G. PEKERJAAN PENGUNCI, PENGGANTUNG & KACA
1. Kunci dan Penggantung Pintu
a. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya digunakan kunci tanam sejenis
merek MONTANA atau sederajat.
b. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci sejenis merek WHITCO
seri 22 handle Ex Australia, warna Bronze
c. Semua kunci tanam harus dipasang dengan kuat pada rangka dan daun
pintu. Dipasang setinggi 90 cm diatas lantai atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan
2. Engsel
Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu sejenis
merek Arch ex. Jepang ukuran 4" x 3" (Stainless), dipasang sekurang-
kurangnya 3 buah untuk tiap daun pintu dengan menggunakan sekerup
kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat dan
daun pintu tiap engsel memakai maksimal 20 Kg
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
3. Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci
a. Untuk kusen pintu dan jendela dipasang 3 (tiga) buah angker pada tiap
tiangnya.
b. Untuk pintu-pintu kayu digunakan engsel jenis kualitas baik. Untuk jendela
digunakan engsel jenis kualitas sejenis baik.
c. Untuk semua pintu-pintu, digunakan kunci tanam kualitas baik lengkap
denganhandle, sesuai persetujuan Direksi.
d. Pemborong diwajibkan mengajukan contoh terlebih dahulu tiap-tiap bahan
yangakan digunakan dan mendapatkan persetujuan Direksi
e. Pemasangan harus rapih sehingga pintu-pintu dan jendela-jendela
dapatditutup/dibuka dengan mudah
f. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka dan
daunpintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Direksi.
4. Kaca
a. Seluruh kaca (kaca bening dan kaca es) yang digunakan adalah kaca dalam
negeri dengan kualitas yang baik, tebal 5 mm untuk jendela-jendela dengan.
b. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu digunakan dempul
khusus di sepanjang sponing. Dipasang les kayu sebagai penjepit kaca.
c. Kaca yang boleh dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak
ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang gempal atau retak
dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
d. Pemotongan kaca harus disesuaikan dengan ukuran rangka, minimal 10
mm masuk kedalan alur kaca pada kusen.
e. Setelah kaca selesai terpasang tidak diperkenankan memberi tanda-tanda
dengan menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan
kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.
H. PEKERJAAN CAT
1. Cat Tembok
a. Untuk semua dinding, kolom, plafond, listplank beton dicat tembok warna
ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan berlangsung.
b. Semua bidang plesteran yang akan dicat, sebelum dicat tembok harus
diplamir dengan merek yang sama atau minimal sekualitas supaya benar-
benar rata, lurus dan halus.
c. Pelaksanaan harus baik, merata dan sedapat mungkin menggunakan roller.
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
3. Bahan Cat
a. Cat kayu dan tembok yang dipergunakan harus berkualitas baik dan waktu
tiba ditempat pekerjaan harus masih dalam aslinya.
b. Cat yang sudah siap dan segera dipakai tidak diperbolehkan mengandung
endapan, yang mudah membantu dan sesudah diaduk dengan baik harus
menjadihomogen, serta dapat disaputkan dengan mudah.
c. Warna dari cat adalah asli dari kaleng dan tidak boleh ada campuran dari
bermacam-macam warna dari dua atau lebih. Cat yang sudah disetujui
merek dan warnanya supaya diberitahukan kepada pemberi tugas untuk
memudahkan pemeliharaannya dikemudian hari.
I. PEKERJAAN SANITAIR
1. Kloset
a. Kloset duduk yang dimaksud adalah kloset berikut dengan
segalakelengkapannya.b.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksidengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat
lainnyadan telah disetujui Konsultan Management Konstruksi.c.
c. Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua tebal 3 cm dan
telahdicelup dalam larutan pengawet tahan air, dibentuk seperti dasar kloset.
Kloset disekrupkan pada papan tersebut dengan sekrup kuningan.
d. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass
e. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran.
2. Kran air
a. Semua kran yang dipakai terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan
daripengawas/MK.
b. Stop kran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran
berwarnahijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.c.
c. Kran-kran harus dipasang pada pipaa air bersih dengan kuat,
siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
J. PEKERJAAN LISTRIK
1. Kabel
a. Kabel listrik yang digunakan NYY 2x2,5 mm, dan 2x1,5.
b. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabelmark yang
jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikanarah beban
c. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasiberwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai denganketentuan PUIL.
d. Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasangpada tangga
kabel, diklem dan disusun rapi.
e. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecualipada
T- doos untuk instalasi penerangan.
f. Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus
dilengkapidengansepatu kabel untuk terminasinya.
g. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebihharus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolderdengan
timahpateri.
h. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atauinstalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikanpelindung pipa
galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kalipenampang kabel.
i. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding ataubeton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis denganpenampang minimum 2 ½ kali
penampang kabel. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus
25
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
diletakkanpada suatu rak kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam
konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus didalam
kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama denganbahan konduitnya
dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal
tadiminimum 4 cm. Penyambungankabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kuranglebih 1 m
disetiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapih dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai serifikatlulus
uji dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudahmemenuhi
persyaratan.
o. Pengujian dengan Megger harus tetap dilaksanakan dengan nilaitahanan
isolasi minimum 500 kilo ohm.
2. Fitting lampu
3. Lampu
4. Saklar tunggal
5. Saklar ganda
6. Stop kontak
Stop kontak,saklar memakai merk broco
• Penerapan SMKK
• Pekerjaan Konstruksi :
26
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
D. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA MELATI
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
E. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA MAWAR
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
F. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA TERATAI
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
G. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA PALEM
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Lantai
3. Pekerjaan Kusen dan Daun
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan Atap
6. Pekerjaan Finishing/ Cat
7. Pekerjaan Sanitasi
8. Pekerjaan Listrik
9. Pekerjaan Railing Pengaman
H. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG RUANG ISOLASI 01
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
27
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
I. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG RUANG ISOLASI 02
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Lantai
3. Pekerjaan Kusen dan Daun
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan Atap
6. Pekerjaan Finishing/ Cat
7. Pekerjaan Sanitasi
8. Pekerjaan Listrik
9. Pekerjaan Railing Pengaman
10. Pekerjaan Plumbing
J. PEKERJAAN REHAB. DAPUR DAN RUANG MAKAN
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Pasangan Batu Bata dan Plesteran
6. Pekerjaan Lantai
7. Pekerjaan Kusen dan Daun
8. Pekerjaan Plafond
9. Pekerjaan Atap
10. Pekerjaan Finishing/ Cat
11. Pekerjaan Sanitasi
12. Pekerjaan Listrik
13. Pekerjaan Penggantung
2. MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), Pihak Kontrator Pelaksana harus sudah memulai
melaksanakan pekerjaan fisik secara nyata di lapangan.
3. MOBILISASI
a. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang- barang
yang diajukan dalam penawaran, dari tempat pembuatannya (pabrik) ke
lokasi di mana akan digunakan.
b. Pembuatan kantor Kontrator Pelaksana, gudang dan lain-lain di lokasi
pekerjaan untuk keperluan pekerjaan,
c. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), Kontraktor/Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan
program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
28
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
4. RENCANA KERJA
a. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor Pelaksana
wajib membuat Shop Drawing (gambar kerja), rencana kerja pelaksanaan
dari bagian-bagian pekerjaan berupa BarChart/Kurva-balok dan Kurva-S
Bahan dan Tenaga Kerja, dan membuat list persetujuan material yang
mencantumkan merek/tipe/warna bahan material yang akan digunakan.
b. Rencana Kerja, Gambar Kerja, dan List Perstujuan Material tersebut harus
sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas/PPTK, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterima Kontraktor Pelaksana.
c. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan salinan rencana keja rangkap 4
kepada Konsultan Pengawas, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus
ditempel pada dinding ruang kerja Kontraktor di lapangan yang selalu
diikuti dengan grafik kemajuan/prestasi kerja.
d. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
jadwal rencana Kerja tersebut di atas.
e. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan berdasarkan
rencana kerja tersebut.
5. TENAGA KERJA
Kontraktor Pelaksana harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-
bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian
pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan
terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan
sempurna sampai dengan diserahterimakan pekerjaan tersebut kepada
Konsultan Pengawas.
6. LAPORAN
a. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/
pekerjaan, baik teknis maupun administratif
b. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor/Kontraktor
Pelaksana harus memberikan data-data yang diperlukan sesuai keadaan
sebenamya
c. Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas untuk bahan monitoring dan proses pembayaran pekerjaan.
29
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
b. Kontraktor wajib menerapkan SMKK yang disesuaikan dengan kondisi
darurat Covid-19.
c. Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di tempat pekerjaan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit dan menyediakan perlengkapan
P3K yang cukup: peti obat-obatan lengkap dengan isinya untuk pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan. Bila terjadi kecelakaan akibat kurang sempurna
peralatan dan kelalaian, menjadi tanggung jawab kontraktor dalam arti kata
yang luas.
d. Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang sakit sesuai
arahan Petugas Keselamatan Konstruksi.
e. Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu dan
berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menjaga jangan sampai timbul
kerusakan atau pelanggaran hukum, oleh atau diantara para pekerja dan
memelihara keamanan, melindungi para penghuni dan barang milik di
sekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam bidang pemeliharaan kesehatan pekerja, kontraktor harus bertindak
sesuai dengan semua peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang
berlaku: Peraturan Pemerintahan setempat yang berkaitan dengan tenaga
kerja yang melaksanakan pekerjaan.
f. Kontraktor harus menyediakan Alat Pelindung Diri (APD): sepatu safety
berujung besi, helm proyek, helm pengunjung, rompi proyek, sarung tangan
kerja, masker kerja untuk semua pegawainya yang bertugas, tenaga kerja
dan juga untuk pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung jawab
kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan -peraturan keselamatan
diterapkan.
g. Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di tempat
pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-pencurian terutama
pada waktu orang-orang yang bekerja. Kontraktor harus memelihara
gudang-gudang, ruangan-ruangan untuk menyimpan bahan-bahan, alat-
alat dan pintu pintunya yang jika dipandang perlu diperkuat
diperbaiki/dipasang kunci.
h. Untuk para penjaganya/security, kontraktor dapat mendirikan suatu tempat
kediaman atas biaya kontraktor, dengan perjanjian bahwa tempat tersebut
dapat harus dibongkar setelah selesai pekerjaan. Penjaga
keamanan/security harus mendaftarkan diri kepada kantor seksi Polisi
terdekat.
i. Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda milik orang lain
atau pihak ke-tiga di sekitar lokasi pekerjaan.
j. Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja kontraktor, harus
diadakan penerangan-penerangan lampu pada tempat-tempat tertentu atas
biaya kontraktor.
k. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan yang
disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap bahaya pencurian
maupun terhadap bahaya kebakaran, dan kerusakan yang disebabkan
kurang sempurnanya penga-manan. Kontraktor diharuskan menyediakan
tabung tabung pemadam kebakaran di lokasi kerja dan tempat-tempat yang
mudah terjadinya bahaya kebakaran.
l. Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga
keamanan proyek baik barang – barang milik Proyek, Kontraktor, maupun
Konsultan Pengawas/Pengawas Lapangan.
Keterangan:
1. Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat penyerahan lokasi;
2. Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya
pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran) apabila
dipersyaratkan memiliki pengalaman.
3. Penilaian Pengalaman Personil Manajerial dilakukan terhadap pengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi;
31
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
XVI. SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu :
Kapasitas Kepemilikan
No. Jenis Jumlah / Status
Minimal
1. Dump Truck 6 - 8 ton 2 Unit milik / sewa-beli
2. Concrete Mixer 0,35 m3 1 Unit / perjanjian
sewa
3. Genset 10 KVA 1 unit
Keterangan:
Evaluasi peralatan sebagaimana diatur dalam Dokumen Pemilihan.
XVIII. KELUARAN
Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada pekerjaan ini adalah :
1. Terwujudnya konstruksi fisik yang sesuai dengan ketentuan Kontrak dengan
Bagian Pekerjaan sebagai berikut:
32
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
2. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi masing-masing sebanyak 5 (lima)
rangkap, meliputi:
a. Gambar kerja (Shop Drawing) dan Rencana Kerja;
b. Laporan Bulanan (refresentasi dari laporan harian dan mingguan) yang
dibuat selama pelaksanaan konstruksi fisik oleh pelaksana konstruksi;
c. Berita Acara Perubahan Pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang,
SerahTerima I dan II, Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, dan Berita
Acara lain yang berkaitan dengan Pelaksanaan Konstruksi fisik;
d. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik meliputi: tahap awal (0%), tahap 50%
pekerjaan dan tahap 100% pekerjaan;
e. As Built Drawing (Gambar Terbangun);
f. Petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan, dan
g. Hal-hal terkait Kontrak.
XX. LAIN-LAIN
1. Bukti kewajaran harga bahan/material apabila dilakukan evaluasi kewajaran
harga adalah paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum
batas akhir pemasukan penawaran. Bukti yang melewati waktu yang
ditetapkan akan disesuaikan dengan HPS.
2. Koefisien Harga Satuan Pekerjaan mengikuti koefisien dalam dokumen yang
diunggah KPA. Apabila dilakukan evaluasi kewajaran harga maka koefisien
yang tidak sesuai akan disesuaikan. Dan untuk item pekerjaan dengan Harga
Satuan Timpang (>110% HPS) maka koefisien yang tidak sesuai akan
disesuaikan.
3. Penawaran Harga Penyedia telah memperhitungkan ketentuan perpajakan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
4. Data/informasi yang digunakan KPA untuk menyusun HPS adalah perkiraan
perhitungan biaya/harga satuan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana
(Engineer’s Estimate) sebagaimana dimaksud pada Lampiran II Bab 2 Angka
2.2.2 Paragraf 3 Huruf g.
5. Dalam hal dilakukan evaluasi kewajaran harga, maka upah akan disesuaikan
dengan upah yang tercantum dalam Standar Harga Satuan Bahan Bangunan
setempat, sebagaimana diatur dalam Pasal 36 Ayat 1 Peraturan Pemerintah
Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
6. Analisa Harga Satuan Pekerjaan menggunakan AHSP berdasarkan Permen
PUPR No 1 Tahun 2022 Tentang Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat;
7. Rincian format Analisa Harga Satuan Pekerjaan sebagai acuan penawaran
akan dituangkan dalam INFORMASI LAINNYA pada portal LPSE.
33
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
XXI. PENUTUP
Spesifikasi teknis ini menjadi pedoman secara umum bagi pelaksana konstruksi
dalam melaksanakan pekerjaan. Hal-hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa
dipersiapkan secara matang agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan kualitas sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
TTD
34
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) :
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU
Mappasunggu di Kota Parepare
Lokasi Pekerjaan : Jl.Jend.Sudirman no.10/A,Kota pare-pare
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi
Selatan
Secara umum, Risiko Keselamatan Konstruksi ditetapkan dan disetujui oleh konsultan
Perencana dan adalah Risiko Kecil .
TTD
35
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare