Anda di halaman 1dari 35

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG


Jln. A. P. Pettarani No. 88 Telp. 458438, 444353; Fax (0411) 458435
Makassar 90222

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :

REHABILITASI GEDUNG KANTOR DAN WISMA


UPT PPSLU MAPPASUNGGU
DI KOTA PAREPARE

PROGRAM : PENATAAN BANGUNAN GEDUNG (1.03.08)


KEGIATAN : PENETAPAN DAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN
GEDUNG UNTUK KEPENTINGAN STRATEGIS DAERAH
PROVINSI (1.03.08.1.01)

LOKASI : JL.JEND. SUDIRMAN No.10/A,KOTA PAREPARE


PAGU ANGGARAN : Rp. 2.535.985.000,00,- (DUA MILIYAR LIMA RATUS
TIGA PULUH LIMA JUTA SEMBILAN RATUS DELPAN
PULUH LIMA RIBU RUPIAH), TERMASUK PPn 11%
JANGKA WAKTU : 150 (SERATUS LIMA PULUH) HARI KALENDER
SATUAN KERJA : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG PROV.
SUL-SEL

TAHUN ANGGARAN 2023

http://putr.sulselprov.go.id
Instagram : putrsulsel

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG KANTOR DAN WISMA UPT PPSLU MAPPASUNGGU
DI KOTA PAREPARE

I. PENDAHULUAN
A. UMUM
a. Setiap Bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik-
baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya,
andal dan dapat menjadi model bagi lingkungannya serta berkontribusi
positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia umumnya dan daerah
khususnya.
b. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang
dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus sesuai rencana teknis yang telah
disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi sehingga
dapat mencapai sasaran meliputi, tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan
tertib administrasinya.
c. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dilakukan oleh Penyedia
Pelaksanaan Konstruksi yang kompeten, dan megerahkan sumber daya
secara penuh waktu melalui menempatkan tenaga-tenaga ahli/personel
manajerial, tenaga kerja terampil, peralatan pendukung, dan material di
lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
d. Kinerja pelaksanaan konstruksi sangat ditentukan oleh kualitas, komitmen,
dan intensitas pekerjaan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan
kegiatannya berdasarkan Spesifikasi Teknis/ Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang telah disepakati.

B. LATAR BELAKANG.

a. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 38/I/Tahun 2023 Tanggal 2


Januari 2023 tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
Anggaran 2023.

b. Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota


Parepare dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan
Gedung lama.
c. Bangunan Gedung lama tidak dapat mewadahi kebutuhan saat ini utamanya
teknis kelaikan fungsi bangunan gedung.
d. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari kegiatan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.
e. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi
Sulawesi Selatan.
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
f. Untuk penyelenggaraan Kegiatan dimaksud, maka ditetapkan Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi
Selatan Nomor: 2/I/Tahun 2023, tanggal 2 Januari 2023.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Spesifikasi teknis ini merupakan petunjuk bagi Penyedia Jasa Konstruksi yang
memuat persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas.
2. Dengan tujuan dapat terlaksananya Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma
UPT PPSLU Mappasunggu di Kota Parepare ini sesuai dengan perencanaan
sehingga dapat berlangsung tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya serta
kuantitas sehingga menghasilkan bangunan yang berkualitas yang dapat
digunakan dan fungsikan sesuai peruntukannya.
III. SASARAN
Sasaran yang ini dicapai dengan Pekerjaan Rehabilitasi Gedung Kantor dan
Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota Parepare adalah untuk terwujudnya
suatu bangunan gedung negara dengan klasifikasi fungsi ganda (keagamaan,
sosial dan budaya) yang representatif ditinjau dari aspek arsitektural, aspek
structural, dan sosial budaya berdasarkan fungsi bangunan.

IV. ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN.


Pengguna Jasa adalah : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi
Sulsel.
Program : Penataan Bangunan Gedung.
Kegiatan : Penetapan dan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi
Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU
Mappasunggu di Kota Parepare
Alamat : Jl. A.P. Pettarani No. 88 Kota Makassar

V. LOKASI
Lokasi kegiatan Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU
Mappasunggu di Kota Parepare rencana akan dilaksanakan di Jl.Jend.Sudirman
no.10/A,Kota pare-pare.

VI. SUMBER PENDANAAN


Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp. 2.535.985.000,00,- (DUA MILIYAR LIMA RATUS TIGA PULUH LIMA JUTA
SEMBILAN RATUS DELPAN PULUH LIMA RIBU RUPIAH), yang bersumber dari
APBD Provinsi Sulawesi Selatan pada DPA Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Provinsi Sulawesi Selatan TA. 2023 :
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
Biaya pekerjaan konstruksi dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual
setelah melalui tahapan proses pengadaan Penyedia Pelaksanaan Konstruksi
sesuai peraturan yang berlaku.

VII. LINGKUP TUGAS.


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare Pekerjaan yang akan dilaksanakana adalah Pekerjaan Rehabilitasi
Gedung Kantor, Rahabilitasi Gedung Wisma Anggrek, Rehabilitasi Gedung
Wisma Kemuning, Rehabilitasi Gedung Wisma Melati, Rehabilitasi Gedung
Wisma Mawar, Rehabilitasi Gedung Wisma Teratai, Rehabilitasi Gedung
Wisma Palem, Rehabilitasi Gedung Ruang Isolasi 01, Rehabilitasi Gedung
Isolasi 02 dan Rehabilitasi Dapur dan Ruang Makan.
2. Penyedia telah memperhitungkan segala kebutuhan untuk penyiapan lokasi
melalui kegiatan pembersihan jika terdapat sisa material pada lokasi pekerjaan;
3. Dalam pelaksanaan Kontrak pelaksanaan konstruksi bangunan gedung ini,
sudah termasuk pemeliharaan konstruksi yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK);
4. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen perencanaan yang
telah disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis),
dengan segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan
pekerjaan/aanwijzing pengadaan, serta ketentuan teknis (pedoman dan
standar teknis yang diperlukan);
5. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan,
tenaga dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan konstruksi),
dan kualitas hasil pekerjaan seperti yang tercantum dalam spesifikasi teknis;
6. Pelaksana konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari pihak Pengguna
Jasa.
7. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan sebagai
pengguna jasa akan membentuk Tim Direksi Teknis dan menunjuk konsultan
pengawas untuk melakukan pengawasan terhadap keseluruhan proses
pelaksanaan konstruksi;
8. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan kententuan Keselamatan
Konstruksi;
9. Pelaksanaan pekerjaan akan didahului dengan penandatanganan Surat
Perjanjian Pelaksanaan Konstruksi yang merupakan kontrak kerja pelaksanaan
dan selanjutnya dibuat Laporan Kemajuan Pekerjaan (laporan harian,
mingguan dan bulanan) hingga Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang
dilanjutkan dengan Pemeriksaan Pekerjaan oleh TIM PHO. Semua
administrasi pelaksanaan konstruksi dan pengawasan mengikuti ketentuan
yang tercantum dalam Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya, Peraturan Menteri PUPR Nomor
: 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara dan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintan Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
10. Dalam hal proses pengadaan Penyedia Jasa Konstruksi telah selesai terlebih
dahulu sebelum ada penetapan Penyedia Jasa Konsultan Pengawasan, maka
pengawasan pekerjaan konstruksi menjadi tanggung jawab Tim Direksi
Teknis/Tim Teknis;
11. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap Uji coba dan pemeriksaan atas hasil
pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa
konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan
kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi sehingga
konstruksi/bangunan berfungsi dengan sempurna.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN.


1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan terhitung sejak tanggal yang tercantum
dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan Serah Terima
Pertama (PHO) diperkirakan selama 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender.
2. Penyedia Jasa mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pemeliharaan
pekerjaan sampai dengan Serah Terima Kedua (FHO), selama 24 (Dua Puluh
Empat) bulan atau 730 (Tujuh Ratus Tiga Puluh) hari kalender.

IX. SPESIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI


Pada pelaksanaan konstruksi Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT
PPSLU Mappasunggu di Kota Parepare menggunakan bahan bangunan yang
sesuai ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib dari Kementrian
Perindustrian Republik Indonesia dan standard teknis lainnya yang belum diatur
dengan SNI, sebagai berikut:

NO. BAHAN / MATERIAL SPESIFIKASI MERK

1. • Semen Portland : SNI 2049:2015 SEMEN


atau Type I/PBI/PUBI-1982 TONASA
• Isi 40 kg/zak
• Untuk campuran Beton, Spesi, dan
Plesteran.

2. • Pasir memiliki indeks kekerasan di Produk Lokal


bawah 2.2. Butirannya tajam dan
keras.
• Pasir tidak mudah hancur. Ketika diuji
dengan Natrium Sulfat bagian yang
hancur maksimal 12% saja. Ketika
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
diuji dengan Magnesium Sulfat yang
hancur maksimal 10% saja.
• Pasir tidak mengandung lumpur lebih
dari 5%.
• Pasir tidak terlalu banyak
mengandung banyak bahan organik.
• SNI 2847-2017

3. • Batu belah mempunyai permukaan Produk Lokal


yang kasar. Permukaan batu yang
kasar akan membuat ikatan yang
kokoh;
• Berukuran kurang lebih 25 cm;
• Bersih dari kotoran. Sehingga saat
pembuatan pondasi, diusahakan batu
belah dibersihkan dulu dengan air.
• Tidak menggunakan batu belah yang
berpori.

4. • Batu belah jenis agregat A termasuk Produk Lokal


dalam jenis sirtu (pasir batu). Batu
jenis ini merupakan campuran antara
beberapa jenis ukuran batu belah.
• Batu belah yang dipakai ukuran 10-20
mm, batu belah ukuran 20-30 mm
dan batu belah ukuran 30-50 mm.
• Bersifat kekal, tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca.
• Tidak boleh mengandung zat-zat
yang reaktif alkali yang dapat
merusak beton.
• Tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 1% (terhadap berat kering).
• SNI 2847-2017

5. • Ukuran Panjang = 19 – 24 cm, Lebar Produk Lokal


= 9 – 12 cm.
• Bentuk dan ukuran relatif seragam
dengan permukaan yang cukup rata
• Bentuk relatif prismatis, tidak
melengkung
• Bata merah tidak mengandung terlalu
banyak garam dan tidak mengandung
kotoran.
• Jika dibelah, warnanya relatif
seragam

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
• Jika dibanting di atas tanah tidak
terbelah melebihi dari 25% jumlah
pengecekan
• SNI 15-2094-2000

6. • Kayu kering udara dengan kadar air KAYU KELAS 3


15% – 30%; &4
• Besar mata kayu tidak melebihi 1/4
lebar muka kayu, atau tidak boleh
lebih besar dari 5 cm;
• Kayu tidak boleh mengandung kayu
gubal (wanvlak) yang lebih besar dari
1/10 lebar muka kayu;
• Retak arah radial tidak boleh lebih
besar dari 1/3 tebal kayu dan retak
arah lingkaran tumbuh tidak boleh
lebih besar dari 1/4 tebal kayu.
• Digunakan Untuk Bekisting
Pengecoran (Estimasi Pemakaian 2
kali).

7. • Multipleks yang akan digunakan MULTIPLEKS


adalah ukuran 4’x8’ (120x240 cm)
dengan ketebalan 18 mm.
• Multipleks biasa dapat dipakai sekitar
2-3 kali.
• Selain itu penggunaan multipleks
biasa sebagai bekisting akan
membuat permukaan beton yang
dihasilkan kurang halus sehingga
perlu melakukan finishing setelah
pembongkaran bekisting.

8. • Besi beton polos memiliki penampang KS


bundar dengan struktur permukaan
mulus/licin tanpa sirip dengan
bentuknya bulat memanjang tanpa
tambahan variasi apapun.
• Kriteria tensile strength (kekuatan
tekanan) dari besi beton polos
minimum adalah senilai 240 Mpa.
• Besi beton ulir memiliki pola pada
permukaannya. Pola atau ulir pada
permukaan besi beton akan berbeda-
beda tergantung dari pabrikannya.
• SNI 2052:2017

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
10. • Tipe / Warna terang Indogress, Niro
• Ukuran 60x60 cm Granit, Durafloor
• Ketebalan 10 mm
• Kualitas kelas I
• Permukaan Polished
• Bahan Perekat Spesi 1 pc: 3 Pasir

11. • Tipe / Warna terang Indogress, Niro


• Untuk Lantai teras dan toilet Granit
• Ukuran 60x60 cm
• Ketebalan 10 mm
• Kualitas kelas I
• Permukaan Matt (non polished)
• Bahan Perekat Spesi 1 pc: 3 Pasir

12. • Tipe / Warna terang Indogress,


• Plint dinding Ukuran 10x60 cm2 durafloor, Niro
• Ketebalan 10 mm Granit (cutting
• Kualitas kelas I size)
• Permukaan Polished
• Bahan Perekat Spesi 1 pc: 3 Pasir

14. • Material : Zincalume coating Kencana


• Ketebalan : 0,4 cm
• Rangka atap by vendor

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
15. • Tipe Kalsiplank 8 Jati KALSIPLANK
• Ketebalan 9 mm
• Panjang 400 cm, Lebar 20 cm
• Untuk Lisplang Atap

18. • Jenis besi hollow Galvanise di HOLLOW


dalamnya terdapat lapisan finishing GALVANIS
yang mengandung zing coating 97% .
• Memiliki kadar aluminium serta
beberapa zat-zat lainnya yang jika di
total ada sekitar 3%.
• Ukuran bermacam-macam, 2x4 cm,
4x4 cm, 6x6 cm, dll.
• Digunakan untuk Rangka Plafon.
19. • Type: GRC Kalsiboard
• Berat/m2: 5.5kg (4.5mm)
• Tebal: 3.5mm
• Ukuran: 1200mm x 2400mm
• Untuk Material Plafon

21. • Tipe Kloset Duduk Tipe TOTO


CW633SW/633JP
• Lengkap aksesoris
• Bahan Keramik Mengkilap

22. • Kran Tembok Onda


• Sambungan Pipa Kran ½” & ¾”, drat
Kuningan
• Material Kuningan Lapisan Krom
Tahan Karat.
• Untuk Kran Air pada Ruang Wudhu
Mushollah.

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
23. • Closet Jongkok Set Lengkap CE-9 TOTO
TV150NWV12

24. • Floor Drain tipe TX 1EA TOTO


• Untuk ditempatkan di toilet

• Floor drain stainless anti bau Bonucci


• SS 304

• Kitchen sink 2 lubang Ameritech


• 82x45x22 cm
• Stainless steel t. 2,2 mm

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
• Clean out 3”
• Bahan Kuningan tebal

• Propan Sengkote Propan


• Cat Khusus Galvanis
• Pengencer air

25. • Plamir Acian Aplus APLUS


• Berat : 25 Kg
• Warna : Putih

26. • Bahan Acrylic Emulsion Mowilex


• Ukuran 25 kg
• Untuk Cat Tembok/Plafond Interior

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
27. • Bahan Acrylic Emulsion Mowilex
• Ukuran 25 kg
• Untuk Cat Tembok Eksterior/
Weathercoat

28. • Bahan Acrylic Emulsion Mowilex


• Ukuran 25 kg
• Untuk Cat Undercoat

30. • Berat Kaleng 1 Kg LEM AICA


AIBON

31. • Berat Kemasan 1 Kg LEM FOX KAYU

33. • Ukuran yang digunakan yaitu HOLLOW


40x40x0.4 mm GALVALUM
• Digunakan untuk rangka plafon
• Memiliki perbandingan 55%
aluminium, 43.5% zinc (seng), dan
1.5% silicon

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
37. • Ukuran 4” x 1 ¾“ Alexindo
• Aluminium Powder Coating
• Tebal profil 1.35 mm

38. • Amplas meteran AMPLAS


• Digunakan menghaluskan permukaan
pada kayu atau besi

39. • Kuas Merk Eterna KUAS ETERNA


• Ukura yang digunakan bervarias yaitu
2 Inc, 3 Inc, dll

42. • Thinner Avian Tipe B THINNER


• Ukuran 1 Liter AVIAN

43. • Kaca Bening Asahimas


• Ketebalan yang digunakan yaitu 5
mm

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
46. • Engsel Pintu Merk Ecolin ENGSEL PINTU
• Ukuran 4 Inc x 3 Inc x 2 mm ECOLIN

47. • Kunci Pintu Merk SES KUNCI PINTU


• Kunci Dua Kali Putar SES

48. • Kunci Pintu Tanam Merk Dekson KUNCI TANAM


• Kunci 2 Slag DEKSON

49. • Engsel jendela yang tidak memakai Dekkson


engsel kupu-kupu
• Bahan stainless steel

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
58. • Tandon 1050 L TD110 Penguin
• Volume 1050 Liter
• Anti bakteri dan jamur
• Bahan PVC
• Lengkap kaki dan aksesoris

59. • Tegangan : 220-240 V PHILIPS


• Daya: 15 (14,5W)
• Setara : 27W CFL (Neon) atau 120W
Bohlam Pijar
• Tingkat cerah :1800 lm
• Warna : Putih
• Fitting : E27

60. • Fitting Rumah Lampu / Sarang PHILIPS


Downlight Philips 3,5inchi Recessed
Nickel kode 66663
• Warna silver / nickel 1x11w 230v

61. • Pipa Wavin AW dan D PIPA WAVIN


• Panjang Standar 4 m ,RUCIKA AW
• Ukuran bervariasi mulai ½”, ¾”, 1 ½”, dan D
2”, 3”, dan 4”

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
62. • Kabel NYM.NYA merk Eterna KABEL NYM,
• Ukuran yang digunakan yaitu 2 x 2.5 NYA
mm dan 3 x 2.5 mm ETERNA/Supre
me

63. • Merek : National ISOLASI BAN


• Ukuran : 5 mils x 3/4" x 20 yards NASIONAL
• Warna : hitam

62. • Saklar Lampu Merk Philips Simple SAKLAR


• Saklar Lampu Ganda Series 2 Gang LAMPU
1 Way Switch PHILIPS

63. • Saklar Lampu Philips Simple SAKLAR


• Saklar Lampu Tunggal LAMPU
PHILIPS

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
64. • Stop Kontak Philips Type Simple STOP KONTAK
PHILIPS

X. SPESIFIKASI METODE
Spesifikasi metode meliputi lingkup pekerjaan utama, sbb:

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pembersihan Lokasi
Meliputi pembersihan semua puin -puin bongkaran, termasuk
pembongkaran atap,plafond,bongkaran lantai, bongkaran pintu dan jendela
disekeliling lokasi bangunan/ Proyek, termasuk perataan tanah /
pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil pembongkaran tersebut diatas
dibuang keluar Lokasi Proyek/Kerja,atau disimpan ditempat yang telah
ditentukan oleh pengawas/direksi.
Setelah pekerjaan selesai, semua permukaan harus bersih dari segala
macam kotoran dan dalam keadaan baik sempurna, serta sisa bahan –
bahan yang sudah digunakan yang berupa apapun harus dibersihkan atau
dibuang
Pemasangan Bouwplank

• Papan bangunan/bouwplank harus dipasang pada petak-petak kayu yang


nyata kuat tertancap di dalam tanah sehingga tidak bisa bergerak-gerak
atau berubah- ubah, baik oleh pengaruh cuaca ataupun karena akibat
lainnya.
• Lebar papan bangunan/bouwplank sekurang-kurangnya lebar 20 cm,
tebal sekurang-kurangnya 2,5 cm, sisi atasnya harus diketam halus dan
rata.
• Tinggi papan bangunan/bouwplank sama dengan titik nol atau apabila
dikehendaki lain harus dibicarakan dahulu dan disetujui oleh Direksi.
• Papan bangunan/bouwplank dipasang di sekeliling luar bangunan
dengan jarakminimal 100 cm dari tepi luar bangunan.
• Setelah selesai pemasangan papan bangunan/bouwplank, wajib
dilaporkan kepada Direksi untuk pemeriksaan, sebelum pekerjaan
selanjutnya dilakukan.
2. Air + Listrik Kerja
• Air untuk bekerja harus disediakan pemborong dengan membuat sumur
lengkap dengan pompa di lokasi proyek atau mengambil dari luar, air
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
harus bersih, bebas dari lumpur, minyak dan bahan - bahan lainnya
yang dapat merusak struktur bangunan.
• Bak air untuk kerja berukuran minimum 1 (satu) m3 dan harus selalu terisi
penuh.
• Listrik untuk keperluan kerja harus disediakan pemborong dan
diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa
pembangunan sedang berlangsung dengan sesuai kebutuhan.
3. Direksi Keet dan Gudang
Untuk Direksikit dan Gudang dibuat bangunan sementara atau bisa
digunakan bangunan yang ada dalam lokasi atas isin dari pihak
direksi,dengan bangunan yang layak ditempati dapat melindungi pekerja
dari panas dan hujan. Apabila membangun bangunan sementara maka
pihak pelaksana harus membongkar dan membersihkan Kembali,setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan. Untuk membangun direksiket dan gudang,
dibuat dengan konstruksi semi permanent dengan ukuran sesuai Gambar,
dilengkapi dengan meubiler sederhana 1 Meja tulis, beberapa buah kursi
duduk dan satu lembar tempat menempel Gambar

B. BAHAN – BAHAN DASAR BANGUNAN

1. Air Kerja
a. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak, asam, alkali,
garam-garam, bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak
beton atau baja tulangan, bersih dan dapat lanjut.
b. Sebelum air untuk pengecoran digunakan harus terlebih dahulu
diperiksakan kualitasnya. Jika ada keragu-raguan dalam penentuan
kualitas maka pemborong diminta untuk mengirim contoh air ke
laboratorium resmi yang ditunjuk guna dapat diselidiki lebih lanjut.
c. Penyedia jasa harus menyediakan air atas biaya sendiri.
d. Selama air di lokasi bangunan belum dapat persetujuan untuk
digunakan sebagai air kerja, maka pihak pemborong harus dapat
mengadakan air dari sumber lain yang disetujui.
e. Untuk mencapai slump yang diisyaratkan dnegan mutu yang tinggi bila
diperlukancampuran beton dapat menggunakan bahan additiv.
f. Bahan tersebut harus disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan. Additive yang mengandung Chloride atau
Nitrat tidak boleh digunakan
2. Kayu
a. Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa
segala sifat dan kekurangan – kekurangan yang lebih berhubungan
dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai
konstruksi.
b. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yangada.
Demikian pula mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan
lain maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
dalam SNI 03-2445-1991
c. Kayu ini harus mempunyai kelembaban kurang dari 12 %. Untuk bahan
yang mempunyai ketebalan, kurang dari 15 % untuk ketebalan lebih
25,4 mm ( 1 inch)
d. Dihindari adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah- pecah, mata kayu melintang. Syarat-syarat kelembaban kayu
yang dipakai sruk halus dan rata permukaannya.

3. Beton non standar


a. Pekerjaan ini meliputi beton sloop,kolom struktur,kolom
praktis,ringbalok untuk pekerjaan beton bukan struktur,seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
b. Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah :
K225 atau harus memenuhi persyaratan dalam PBI -1971
c. Campuran beton menggunakan perbandingan volume
d. Beton mutu K175 sampai dengan K225
e. Khusus pekerjaan ini pada umumnya dapat dipakai volume campuran
1 pc,2 psr.3 krl.
4. Besi beton
a. Besi beton yang digunakan mutu U.24 dan seterusnya tergantung yang
ditentukan, Yang penting harus dinyatakan oleh tes laboratorium resmi
dan sah.
b. Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/ lemak, asam, alkali
dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat
serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
c. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
• Peraturan-peraturan/ standar setempat yang biasa dipakai.
• Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971/ NI-2.
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961/ NI-5.
• Peraturan Semen Portland Indonesia 1972/ NI-8.
• Peraturan pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
• Ketentuan-ketentuan Umum untuk Pelaksanaan KOTRAKTOR
PELAKSANAPekerjaan Umum (AV) No. 9.
• Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tulisan
yang diberikan Consultant Construction Management.
• Peraturan-peraturan/standar yang berlaku di Indonesia yang masih
relevan.
• memenuhi syarat SNI. Untuk kayu kamper Kalimantan
kelembabannya tidakdibenarkan melebihi 12 %.
d. Toleransi terhadap ukuran kayu yang tertera pada gambar hanya
diperkenankan berbeda tidak lebih dari 3 mm.
5. Batu merah
Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti terterah dalam
NI-10 atau dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas.
b. Ukuran yang digunakan : panjang 24 cm, lebar 11,5 cm, tebal 5,2 cm
atau panjang 24 cm, lebar 11cm, tebal 5 cm.
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
c. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut diatas adalah
panjang maksimum 3 %, lebar maksimum 4 %, tebal maksimum 5 %,
dengan selisih maksimum ukuran antara bata terkecil.
d. Warna Satu sama lain harus sama dan apabila dipatahkan warna
penampang harus sama merata kemerah-merahan.
e. Bentuk. Bidang-bidangnya harus rata atau rusuk-rusuknya harus siku
atau bersudut 90 derajat. Bidangnya tidak boleh retak-retak.
f. Berat satu sama lain harus sama, yang berarti ukuran, pembakaran
dan pengadukan-pengadukan sama dan sempurna.
g. Suara apabila dipukul dengan benda keras suaranya nyaring.
h. Pasangan batu bata dengan adukan 1 : 4 dilaksanakan pada dinding
toilet, kamar mandi, pasangan bata trasraam dan untuk pasangan
lainnya.
i. Pemasangan batu bata maksimal 12 m2 luas bidang harus diberi
kolom praktis.

C. PEKERJAAN KUSEN PINTU,JENDELA DAN DAUN

Kusen, Daun Pintu dan jendela dengan kayu klas 1(satu)


a. Bahan kayu yang dipakai seperti yang disyaratkan pada persyaratan bahan
kayu klas 1(satu).
b. Sebelum kusen dipasang, agar diperhatikan dan diteliti kembali letak -
letak dan ukuran - ukuran lubang – lubang pintu maupun jendela serta
tipe-tipe jendela maupun pintu yang akan dipasang.
c. Bahan kayu yang dipakai adalah kayu klas 1(satu) sesuai mutu kayu
standar, kecuali ditentukan lain.
d. Ukuran kusen adalah ikuti gambar kerja, atau disesuaikan dengan rencana
anggaran biaya (rab)
e. Detail-detail kusen dan sambungan material lain harus disesuaikan
dengan type pintu yang akan terpasang kosen harus lurus dan siku.
f. Semua kusen aluminium dipasang dengan rapi tegak lurus, diperkuat
dengan beton tumbuk, dan diberi angkur besi sehingga celah2
tertutup,diperiksa dan diteliti oleh Direksi.
g. Angker-angker dan dokumen kosen yang dipakai harus sesuai dan
memenuhisyarat yang telah ditentukan dalam Bab untuk pekerjaan ini.
h. Pemborong harus memperhatikan dan menjaga supaya bidang-bidang
aluminium yang terlihat tidak boleh ada lubang-lubang paku bekas
penyetelan penunjang atau pun penyiku.
i. Setelah dipasang perlu diberi bahan pelindung terhadap benturan.
j. Rangka daun pintu dari kayu klas 1(satu) ukuran disesuaikan dengan
gambar-gambar detail untuk rangka kayu klas 1 (satu) yang mendatar
diberi lubang hawa.
k. Pemasangan/penyetelan semua daun pintu dalam kusen harus baik celah
sponingmerata sama ialah 2 cm dan lurus.
l. Bingkai daun pintu kaca adalah kayu klas 1 (satu).

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
D. PEKERJAAN ATAP
1. Rangka atap Baja ringan C.75.75
2. Penutup atap Spandek tebal 0,35
a. Mutu Bahan ex.indomaxi atau setara
b. Jarak antara gording 0.9 M
c. Kemiringan atap disesuaikan dengan gambar
d. Pemasangan bubungan harus teliti terhadap kebocoran..

E. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafond
a. Rangka plafon dibuat dari Besi hollow 4/4 cm dan 2/4 cm produksi
local, rangka tembok memakai besi segi tiga, untuk yang lainnya
dengan bentuk serta cara pemasangan sesuai dengan gambar kerja
b. Seluruh rangka plafond di timbang dan ditarik benang rata dan lurus
dengan menggunakan tali dan pada bagian bawahnya dan
pemasangan dengan menggunakan sistim alat tukang kayu yang
dibuat dari reng ukuran 1 : 2 dan paku serta seluruh rangka
digantungkan dengan baik pada rangka kuda-kuda.
c. Pola pemasangan rangka langit-langit sesuai dengan gambar untuk
itu dan setelah rangka langit-langit dipasang bidang permukaan
rangka harus rata, lurus, waterpas dan tidak ada bagian-bagian yang
bergelombang.

2. Penutup Plafond Dengan gypsum dan calisiboard


a. Bahan penutup Plafond gypsum, yang digunakan bagian ruangan
yang aman dari lembab,sedangkan penutup plafond
calisibord,ditempat pada bagian kamar mandi dan bagian luar
menempel dilisplank atap, tebal 6 mm atau ukuran lain sesuai gambar
atau setara ex. dalam negeri dengan ukuran bentuk atau pola
pemasangan sesuai dengan gambar.
b. Mutu gypsum dan calisibord harus kualitas terbaik menurut
standarisasi Departemen Perdagangan/Departemen Perindustrian.

F. PEKERJAAN LANTAI
1. Ubin Keramik
a. Ubin keramik yang dipergunakan baik motif, warna maupun ukuran
disesuaikan dengan petunjuk gambar kerja atau ditentukan
kemudian dan atas persetujuan Direksi.
b. Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan
pabrik yang belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang
yang jelas dan utuh.
c. Ubin keramik dipasang pada tempat-tempat sesuai gambar kerja.
d. Ubin yang dipasang adalah ubin yang telah diseleksi dengan baik
sehinggawarna, bentuk dan motif masing-masing ubin sama, tidak
ada bagian yang retak atau cacat lain yang telah mendapat
persetujuan dari Direksi Lapangan
e. Adukan sebagai perekat menggunakan 1 pc : 3 ps dengan tebal
minimum 20mm.
f. Ubin keramik dipasang diatas lantai plester yang rata air. Tebal
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
lplesteran lantai minimal 3 cm dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 spesi.
g. Siar-siar rata dan sama selebar 1 mm atau ditentukan sesuai
petunjuk gambar kerja. Setiap perpotongan siar membentuk 2 garis
yang berpotongan saling tegak lurus.
h. Pemotongan ubin keramik hanya diperkenankan dengan
menggunakan mesin potong dan dihaluskan dengan batu gurinda.
i. Bidang ubin keramik harus rata air dengan aduk terisi padat tidak
boleh berongga.
j. 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin selesai siar diisi dengan air
semen kental warna sesuai dengan warna keramik sampai siar terisi
penuh. Setelah itu dibersihkan dengan porstek sampai bekas semen
dikeramik hilang.
k. Untuk kamar mandi dan WC harus diperhatikan kemiringan lantai.

2. Lantai Beton Rabat


a. Untuk bahan-bahan yang berat tebal lantii beton rabat Tebal 7 cm
dengan mutu beton K-225 dan Untuk beban biasa digunakan, tebal
8 cm. Adukan yang digunakan 1 pc : 2 ps : 4 Kr
b. Permukaan lantai beton dengan beban berat harus dilakukan
dengan sekali cor dan tidak diprkenankan adanya pekerjaan
finishing.

c. Untuk menghindarkan kemungkinan-kemungkinan ketidakrapihan


serta keretakan, maka beton rabat harus dibuat dalam bentuk unit-
unit dengan ukuran tertentu.
Unit-unit ini secara menyeluruh merupakan pola dari pada lantai.
Bentuk pola akan ditentukan di lapangan.
d. Beton tumbuk pada trotoir dan tempat-tempat parkir dipisahkan
dengan jalan aspal dengan kansteen beton dicetak ditempat sesuai
dengan gambar detail.
e. Permukaan beton rabat sama tinggi dengan kansteen, dipisah dengan
alur 1 cm.
f. Untuk menghindarkan kemungkinan-kemungkinan ketidakrapihan
serta keretakan, maka beton rabat harus dibuat dalam bentuk unit-
unit dengan ukuran tertentu.
Unit-unit ini secara menyeluruh merupakan pola dari pada lantai.
Bentuk pola akan ditentukan di lapangan.
g. Beton tumbuk pada trotoir dan tempat-tempat parkir dipisahkan
dengan jalan aspal dengan kansteen beton dicetak ditempat sesuai
dengan gambar detail.
h. Permukaan beton rabat sama tinggi dengan kansteen, dipisah dengan
alur 1 cm.

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
G. PEKERJAAN PENGUNCI, PENGGANTUNG & KACA
1. Kunci dan Penggantung Pintu
a. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya digunakan kunci tanam sejenis
merek MONTANA atau sederajat.
b. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci sejenis merek WHITCO
seri 22 handle Ex Australia, warna Bronze
c. Semua kunci tanam harus dipasang dengan kuat pada rangka dan daun
pintu. Dipasang setinggi 90 cm diatas lantai atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan

2. Engsel
Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu sejenis
merek Arch ex. Jepang ukuran 4" x 3" (Stainless), dipasang sekurang-
kurangnya 3 buah untuk tiap daun pintu dengan menggunakan sekerup
kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat dan
daun pintu tiap engsel memakai maksimal 20 Kg

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
3. Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci
a. Untuk kusen pintu dan jendela dipasang 3 (tiga) buah angker pada tiap
tiangnya.
b. Untuk pintu-pintu kayu digunakan engsel jenis kualitas baik. Untuk jendela
digunakan engsel jenis kualitas sejenis baik.
c. Untuk semua pintu-pintu, digunakan kunci tanam kualitas baik lengkap
denganhandle, sesuai persetujuan Direksi.
d. Pemborong diwajibkan mengajukan contoh terlebih dahulu tiap-tiap bahan
yangakan digunakan dan mendapatkan persetujuan Direksi
e. Pemasangan harus rapih sehingga pintu-pintu dan jendela-jendela
dapatditutup/dibuka dengan mudah
f. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka dan
daunpintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Direksi.

4. Kaca
a. Seluruh kaca (kaca bening dan kaca es) yang digunakan adalah kaca dalam
negeri dengan kualitas yang baik, tebal 5 mm untuk jendela-jendela dengan.
b. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu digunakan dempul
khusus di sepanjang sponing. Dipasang les kayu sebagai penjepit kaca.
c. Kaca yang boleh dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak
ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang gempal atau retak
dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
d. Pemotongan kaca harus disesuaikan dengan ukuran rangka, minimal 10
mm masuk kedalan alur kaca pada kusen.
e. Setelah kaca selesai terpasang tidak diperkenankan memberi tanda-tanda
dengan menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan
kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.

H. PEKERJAAN CAT
1. Cat Tembok
a. Untuk semua dinding, kolom, plafond, listplank beton dicat tembok warna
ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan berlangsung.
b. Semua bidang plesteran yang akan dicat, sebelum dicat tembok harus
diplamir dengan merek yang sama atau minimal sekualitas supaya benar-
benar rata, lurus dan halus.
c. Pelaksanaan harus baik, merata dan sedapat mungkin menggunakan roller.

2. Cat Kayu (Cat Minyak Untuk Kayu)


a. Pekerjaan kayu yang akan dicat harus digosok, dihaluskan terlebih dahulu,
kemudian dipulas dengan menie kayu sebagai penutup pori-pori kayu.
b. Setelah menie kayu digosok dengan ampelas, dibersihkan kemudian
diplamir dan digosok hingga rata kemudian baru dipulas dengan cat hingga
warnanya merata.

Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
3. Bahan Cat
a. Cat kayu dan tembok yang dipergunakan harus berkualitas baik dan waktu
tiba ditempat pekerjaan harus masih dalam aslinya.
b. Cat yang sudah siap dan segera dipakai tidak diperbolehkan mengandung
endapan, yang mudah membantu dan sesudah diaduk dengan baik harus
menjadihomogen, serta dapat disaputkan dengan mudah.
c. Warna dari cat adalah asli dari kaleng dan tidak boleh ada campuran dari
bermacam-macam warna dari dua atau lebih. Cat yang sudah disetujui
merek dan warnanya supaya diberitahukan kepada pemberi tugas untuk
memudahkan pemeliharaannya dikemudian hari.

I. PEKERJAAN SANITAIR
1. Kloset
a. Kloset duduk yang dimaksud adalah kloset berikut dengan
segalakelengkapannya.b.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksidengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat
lainnyadan telah disetujui Konsultan Management Konstruksi.c.
c. Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua tebal 3 cm dan
telahdicelup dalam larutan pengawet tahan air, dibentuk seperti dasar kloset.
Kloset disekrupkan pada papan tersebut dengan sekrup kuningan.
d. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass
e. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran.
2. Kran air
a. Semua kran yang dipakai terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan
daripengawas/MK.
b. Stop kran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran
berwarnahijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.c.
c. Kran-kran harus dipasang pada pipaa air bersih dengan kuat,
siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.

J. PEKERJAAN LISTRIK
1. Kabel
a. Kabel listrik yang digunakan NYY 2x2,5 mm, dan 2x1,5.
b. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabelmark yang
jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikanarah beban
c. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasiberwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai denganketentuan PUIL.
d. Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasangpada tangga
kabel, diklem dan disusun rapi.
e. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecualipada
T- doos untuk instalasi penerangan.
f. Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus
dilengkapidengansepatu kabel untuk terminasinya.
g. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebihharus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolderdengan
timahpateri.
h. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atauinstalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikanpelindung pipa
galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kalipenampang kabel.
i. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding ataubeton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis denganpenampang minimum 2 ½ kali
penampang kabel. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus
25
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
diletakkanpada suatu rak kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam
konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus didalam
kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama denganbahan konduitnya
dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal
tadiminimum 4 cm. Penyambungankabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kuranglebih 1 m
disetiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapih dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai serifikatlulus
uji dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudahmemenuhi
persyaratan.
o. Pengujian dengan Megger harus tetap dilaksanakan dengan nilaitahanan
isolasi minimum 500 kilo ohm.
2. Fitting lampu
3. Lampu
4. Saklar tunggal
5. Saklar ganda
6. Stop kontak
Stop kontak,saklar memakai merk broco

XI. LINGKUP PEKERJAAN


1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU
Mappasunggu di Kota Parepare sebagai berikut:

• Penerapan SMKK
• Pekerjaan Konstruksi :

A. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG KANTOR


1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Lantai
3. Pekerjaan Kusen dan Daun (Aluminium)
4. Pekerjaan Finishing/ Cat
5. Pekerjaan Sanitasi
B. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA ANGGREK
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
C. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA KEMUNING
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Atap

26
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
D. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA MELATI
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
E. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA MAWAR
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
F. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA TERATAI
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
G. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA PALEM
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Lantai
3. Pekerjaan Kusen dan Daun
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan Atap
6. Pekerjaan Finishing/ Cat
7. Pekerjaan Sanitasi
8. Pekerjaan Listrik
9. Pekerjaan Railing Pengaman
H. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG RUANG ISOLASI 01
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase/ Saluran
4. Pekerjaan Lantai
5. Pekerjaan Kusen dan Daun
6. Pekerjaan Plafond
27
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Finishing/ Cat
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Listrik
11. Pekerjaan Railing Pengaman
I. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG RUANG ISOLASI 02
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Lantai
3. Pekerjaan Kusen dan Daun
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan Atap
6. Pekerjaan Finishing/ Cat
7. Pekerjaan Sanitasi
8. Pekerjaan Listrik
9. Pekerjaan Railing Pengaman
10. Pekerjaan Plumbing
J. PEKERJAAN REHAB. DAPUR DAN RUANG MAKAN
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Pasangan Batu Bata dan Plesteran
6. Pekerjaan Lantai
7. Pekerjaan Kusen dan Daun
8. Pekerjaan Plafond
9. Pekerjaan Atap
10. Pekerjaan Finishing/ Cat
11. Pekerjaan Sanitasi
12. Pekerjaan Listrik
13. Pekerjaan Penggantung

XII. SPESIFIKASI PROSES


Proses tidak terbatas pada hal-hal di bawah ini yang dapat digunakan untuk
mencapai hasil pekerjaan sesuai kontrak:
1. PENJELASAN UMUM KEGIATAN
Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu memahami dan
menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh item pekerjaan pada Bill of
Quantity, Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis seperti diuraikan dalam buku ini. Di
dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan atau kesimpangsiuran informasi
di dalam pelaksanaan, kontraktor wajib mengadakan pertemuan dengan
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penjelasan pelaksanaan.

2. MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), Pihak Kontrator Pelaksana harus sudah memulai
melaksanakan pekerjaan fisik secara nyata di lapangan.

3. MOBILISASI
a. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang- barang
yang diajukan dalam penawaran, dari tempat pembuatannya (pabrik) ke
lokasi di mana akan digunakan.
b. Pembuatan kantor Kontrator Pelaksana, gudang dan lain-lain di lokasi
pekerjaan untuk keperluan pekerjaan,
c. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), Kontraktor/Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan
program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
28
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
4. RENCANA KERJA
a. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor Pelaksana
wajib membuat Shop Drawing (gambar kerja), rencana kerja pelaksanaan
dari bagian-bagian pekerjaan berupa BarChart/Kurva-balok dan Kurva-S
Bahan dan Tenaga Kerja, dan membuat list persetujuan material yang
mencantumkan merek/tipe/warna bahan material yang akan digunakan.
b. Rencana Kerja, Gambar Kerja, dan List Perstujuan Material tersebut harus
sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas/PPTK, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterima Kontraktor Pelaksana.
c. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan salinan rencana keja rangkap 4
kepada Konsultan Pengawas, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus
ditempel pada dinding ruang kerja Kontraktor di lapangan yang selalu
diikuti dengan grafik kemajuan/prestasi kerja.
d. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
jadwal rencana Kerja tersebut di atas.
e. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan berdasarkan
rencana kerja tersebut.

5. TENAGA KERJA
Kontraktor Pelaksana harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-
bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian
pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan
terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan
sempurna sampai dengan diserahterimakan pekerjaan tersebut kepada
Konsultan Pengawas.

6. LAPORAN
a. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/
pekerjaan, baik teknis maupun administratif
b. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor/Kontraktor
Pelaksana harus memberikan data-data yang diperlukan sesuai keadaan
sebenamya
c. Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas untuk bahan monitoring dan proses pembayaran pekerjaan.

7. PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


a. Bila terdapat Gambar yang tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis, maka
harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan selanjutnya akan
dibahas bersama untuk ditentukan solusinya.
b. Untuk revisi Gambar Detail yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang
terjadi selama pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor harus
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
c. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang
harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak
sebagai pedoman kerja bagi Mandor, yang diperiksa Konsultan Pengawas.

8. KESELAMATAN KONSTRUKSI (KESEHATAN, KESELAMATAN DAN


KEAMANAN KERJA)
a. Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu tersedia cukup air
minum bagi para pekerja.

29
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
b. Kontraktor wajib menerapkan SMKK yang disesuaikan dengan kondisi
darurat Covid-19.
c. Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di tempat pekerjaan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit dan menyediakan perlengkapan
P3K yang cukup: peti obat-obatan lengkap dengan isinya untuk pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan. Bila terjadi kecelakaan akibat kurang sempurna
peralatan dan kelalaian, menjadi tanggung jawab kontraktor dalam arti kata
yang luas.
d. Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang sakit sesuai
arahan Petugas Keselamatan Konstruksi.
e. Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu dan
berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menjaga jangan sampai timbul
kerusakan atau pelanggaran hukum, oleh atau diantara para pekerja dan
memelihara keamanan, melindungi para penghuni dan barang milik di
sekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam bidang pemeliharaan kesehatan pekerja, kontraktor harus bertindak
sesuai dengan semua peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang
berlaku: Peraturan Pemerintahan setempat yang berkaitan dengan tenaga
kerja yang melaksanakan pekerjaan.
f. Kontraktor harus menyediakan Alat Pelindung Diri (APD): sepatu safety
berujung besi, helm proyek, helm pengunjung, rompi proyek, sarung tangan
kerja, masker kerja untuk semua pegawainya yang bertugas, tenaga kerja
dan juga untuk pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung jawab
kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan -peraturan keselamatan
diterapkan.
g. Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di tempat
pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-pencurian terutama
pada waktu orang-orang yang bekerja. Kontraktor harus memelihara
gudang-gudang, ruangan-ruangan untuk menyimpan bahan-bahan, alat-
alat dan pintu pintunya yang jika dipandang perlu diperkuat
diperbaiki/dipasang kunci.
h. Untuk para penjaganya/security, kontraktor dapat mendirikan suatu tempat
kediaman atas biaya kontraktor, dengan perjanjian bahwa tempat tersebut
dapat harus dibongkar setelah selesai pekerjaan. Penjaga
keamanan/security harus mendaftarkan diri kepada kantor seksi Polisi
terdekat.
i. Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda milik orang lain
atau pihak ke-tiga di sekitar lokasi pekerjaan.
j. Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja kontraktor, harus
diadakan penerangan-penerangan lampu pada tempat-tempat tertentu atas
biaya kontraktor.
k. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan yang
disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap bahaya pencurian
maupun terhadap bahaya kebakaran, dan kerusakan yang disebabkan
kurang sempurnanya penga-manan. Kontraktor diharuskan menyediakan
tabung tabung pemadam kebakaran di lokasi kerja dan tempat-tempat yang
mudah terjadinya bahaya kebakaran.
l. Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga
keamanan proyek baik barang – barang milik Proyek, Kontraktor, maupun
Konsultan Pengawas/Pengawas Lapangan.

9. Lain-lain terkait spesifikasi proses :


Penyedia dan pengguna jasa dapat melakukan perubahan perubahan metode
pelaksanaan dalam rangka mencapai hasil pekerjaan sesuai ketentuan kontrak
namun tidak mengabaikan mutu/kualitas pekerjaan setelah mendapatkan
persetujuan Direksi/Pengawas Pekerjaaan.
30
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
XIII. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
1. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pembangunan konstruksi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode
tata laku profesi yang berlaku;
2. Secara umum tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi adalah sebagai
berikut :
a. Hasil pekerjaan harus memenuhi persyaratan standar yang berlaku;
b. Hasil pekerjaan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah
diberikan oleh Pengguna Jasa, termasuk melalui Spesifikasi Teknis ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu pelaksanaan, dan mutu pekerjaan;
3. Penyedia bertanggung jawab melaksanakan kegiatan sebagaimana diatur:
a. Pasal 17 ayat 2, Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 juncto
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021.
b. Lampiran IV huruf B, PERMEN PUPR Nomor 22 Tahun 2018.

XIV. SPESIFIKASI JABATAN KERJA


Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak Penyedia Pelaksanaan Konstruksi
harus menyediakan Personil Manajerial / tenaga-tenaga ahli yang bersertifikat
dalam suatu struktur organisasi untuk menjalankan kewajibannya sesuai untuk
pelaksanaan pekerjaan, yaitu:

1. Jabatan kerja untuk proses pemilihan:


Jabatan dalam Pengalaman
Sertifikat
No Pekerjaan yang Kerja Jumlah
Kompetensi Kerja
. akan Profesional
(SKK)
Dilaksanakan (Tahun)
1. Pelaksana 2 tahun SKT Pelaksana 1 Org
Bangunan Gedung
/Pekerjaan Gedung
(TS051/TA022)
2. Petugas 0 tahun Sertifikat Petugas 1 Org
Keselamatan Keselamatan
Konstruksi Konstruksi

Keterangan:
1. Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat penyerahan lokasi;
2. Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya
pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran) apabila
dipersyaratkan memiliki pengalaman.
3. Penilaian Pengalaman Personil Manajerial dilakukan terhadap pengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi;

31
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
XVI. SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu :
Kapasitas Kepemilikan
No. Jenis Jumlah / Status
Minimal
1. Dump Truck 6 - 8 ton 2 Unit milik / sewa-beli
2. Concrete Mixer 0,35 m3 1 Unit / perjanjian
sewa
3. Genset 10 KVA 1 unit

Keterangan:
Evaluasi peralatan sebagaimana diatur dalam Dokumen Pemilihan.

XVII. SYARAT KUALIFIKASI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI.

1. Perizinan Berusaha: Perizinan Usaha di Bidang Jasa Konstruksi yang masih


berlaku
2. Bidang Usaha: SBU-BG009 Kualifikasi Kecil Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya, yang masih berlaku.
3. Memiliki Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan Perusahaan (apabila
ada perubahan);
4. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT Tahunan)
tahun pajak 2021;
5. Melampirkan surat pernyataan tidak masuk dalam Daftar Hitam,
keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang
terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama Badan
Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai
tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil
cuti di luar tanggungan Negara;
6. Memiliki Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun dengan melampirkan bukti Kontrak asli dan bukti
serah terima pekerjaan pertama (PHO).

XVIII. KELUARAN
Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada pekerjaan ini adalah :
1. Terwujudnya konstruksi fisik yang sesuai dengan ketentuan Kontrak dengan
Bagian Pekerjaan sebagai berikut:

A. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG KANTOR


B. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA ANGGREK
C. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA KEMUNING
D. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA MELATI
E. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA MAWAR
F. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA TERATAI
G. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG WISMA PALEM
H. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG RUANG ISOLASI 01
I. PEKERJAAN REHAB. GEDUNG RUANG ISOLASI 02
J. PEKERJAAN REHAB. DAPUR DAN RUANG MAKAN

32
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
2. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi masing-masing sebanyak 5 (lima)
rangkap, meliputi:
a. Gambar kerja (Shop Drawing) dan Rencana Kerja;
b. Laporan Bulanan (refresentasi dari laporan harian dan mingguan) yang
dibuat selama pelaksanaan konstruksi fisik oleh pelaksana konstruksi;
c. Berita Acara Perubahan Pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang,
SerahTerima I dan II, Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, dan Berita
Acara lain yang berkaitan dengan Pelaksanaan Konstruksi fisik;
d. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik meliputi: tahap awal (0%), tahap 50%
pekerjaan dan tahap 100% pekerjaan;
e. As Built Drawing (Gambar Terbangun);
f. Petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan, dan
g. Hal-hal terkait Kontrak.

XIX. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksanaan Kontruksi berkewajiban untuk
meyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil kegiatan/Satuan Kerja Kuasa Pengguna Anggaran.

XX. LAIN-LAIN
1. Bukti kewajaran harga bahan/material apabila dilakukan evaluasi kewajaran
harga adalah paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum
batas akhir pemasukan penawaran. Bukti yang melewati waktu yang
ditetapkan akan disesuaikan dengan HPS.
2. Koefisien Harga Satuan Pekerjaan mengikuti koefisien dalam dokumen yang
diunggah KPA. Apabila dilakukan evaluasi kewajaran harga maka koefisien
yang tidak sesuai akan disesuaikan. Dan untuk item pekerjaan dengan Harga
Satuan Timpang (>110% HPS) maka koefisien yang tidak sesuai akan
disesuaikan.
3. Penawaran Harga Penyedia telah memperhitungkan ketentuan perpajakan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
4. Data/informasi yang digunakan KPA untuk menyusun HPS adalah perkiraan
perhitungan biaya/harga satuan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana
(Engineer’s Estimate) sebagaimana dimaksud pada Lampiran II Bab 2 Angka
2.2.2 Paragraf 3 Huruf g.
5. Dalam hal dilakukan evaluasi kewajaran harga, maka upah akan disesuaikan
dengan upah yang tercantum dalam Standar Harga Satuan Bahan Bangunan
setempat, sebagaimana diatur dalam Pasal 36 Ayat 1 Peraturan Pemerintah
Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
6. Analisa Harga Satuan Pekerjaan menggunakan AHSP berdasarkan Permen
PUPR No 1 Tahun 2022 Tentang Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat;
7. Rincian format Analisa Harga Satuan Pekerjaan sebagai acuan penawaran
akan dituangkan dalam INFORMASI LAINNYA pada portal LPSE.

33
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
XXI. PENUTUP
Spesifikasi teknis ini menjadi pedoman secara umum bagi pelaksana konstruksi
dalam melaksanakan pekerjaan. Hal-hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa
dipersiapkan secara matang agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan kualitas sesuai dengan
standar yang ditetapkan.

Makassar, 01 Februari 2023


Ir. H. PATIWIRI. AR, Sp.I
Pangkat : Pembina Tk.I / IV.b
NIP : 19660610 199703 1 008
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

TTD

34
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) :
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU
Mappasunggu di Kota Parepare
Lokasi Pekerjaan : Jl.Jend.Sudirman no.10/A,Kota pare-pare
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi
Selatan

Penyedia menyampaikan pakta komitmen dan penjelasan manajemen risiko serta


penjelasan rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya
dibawah ini :
Tabel J-1. Penetapan Tingkat Risiko Pekerjaan
Penyedia menyampaikan pakta komitmen dan penjelasan manajemen risiko serta
penjelasan rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya
dibawah ini :

No. Jenis/Type Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat Risiko

1. Pekerjaan Atap - Terjatuh dari ketinggian Risiko


(Besar/Sedang/Kecil)

Secara umum, Risiko Keselamatan Konstruksi ditetapkan dan disetujui oleh konsultan
Perencana dan adalah Risiko Kecil .

Makassar, 01 Pebruari 2023


Ir. H. PATIWIRI. AR, Sp.I
Pangkat : Pembina Tk.I / IV.b
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

TTD

35
Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Kantor dan Wisma UPT PPSLU Mappasunggu di Kota
Parepare

Anda mungkin juga menyukai