Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

RUBRIK

Disusun Oleh
Marthin James Alberth

SMK AIRLANGGA BALIKPAPAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul SEJARAH INDONESIA ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas Bu SEJARAH INDONESIA. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang INDONESIA MERDEKA bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu ungu, selaku guru


SEJARAH INDONESIA yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

BALIKPAPAN,JULI 2021
Marthin James Alberth

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Penerapan IPTEK di bidang pertanian

Perkembangan penggunaan teknologi pertanian sangat pesat dalam


upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi bahan
pangan sebagai salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang
terus bertambah. Penerapan teknologi pertanian baik dalam
kegiatan prapanen maupun pasca panen, menjadi penentu dalam
mencapai kecukupan pangan baik kuantitas maupun kualitas
produksi. Teknologi pertanian telah berperan untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas usahatani komoditas pangan di negara-
negara maju dan negaranegara berkembang termasuk Indonesia.

Ada juga penyebab para petani tidak mengadopsi teknologi yaitu:

1. Teknologi yang direkomendasikan seringkali tidak


menjawab masalah yang dihadapi petani sasaran;
2. Teknologi yang ditawarkan sulit diterapkan petani dan
mungkin tidak lebih baik dibandingkan dengan teknologi
lokal yang sudah ada;
3. Inovasi teknologi justru menciptakan masalah baru bagi
petani karena kurang sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi,
norma budaya, pranata sosial dan kebiasaan masyarakat
setempat
1.2 Sebab sebab Indonesia masih mengimpor produk pertanian

Pertama, produksi pangan belum dapat memenuhi kebutuhan dalam


negeri. Alasan kedua ialah impor pangan diterapkan karena produksi
dalam negeri belum memenuhi kualitas standardisasi kebutuhan
industri domestik. “Ketiga, mengimpor bahan pangan untuk
cadangan dan penstabil harga,” kata Suwardi.

Pasalnya, produksi komoditas tersebut dalam negeri belum


mencukupi untuk kebutuhan seluruh Indonesia.Karena itu, sejumlah
asosiasi pengusaha komoditas pangan menilai impor bahan pangan
penting untuk memastikan stok pangan tersedia dalam negeri.

Menurutnya, saat ini ada beberapa hal yang membuat Indonesia tak
bisa mencapai swasembada pangan yakni pertama terkait alih fungsi
lahan. Alih fungsi lahan pertanian sangat mempengaruhi
produktivitas hasil pertanian.

.
BAB 2

PENUTUP
2.1 Kesimpulan

Indonesia hingga saat ini masih memiliki ketergantungan dengan


kebijakan impor dalam berbagai sektor terutama pada komoditas
pangan (beras). Pada proses pengambilan kebijakan luar negeri
impor beras ini terdapat tiga pilar yang memiliki fokus terhadap
komoditas pangan Indonesia yaitu BULOG, Kementerian
Pertanian,dan Kementerian Perdagangan, dan ketiga pilar ini
memiliki pendapat berbeda terkait dengan pengambilan kebijakan
impor beras Indonesia. Pertentangan yang terjadi antara ketiga pilar
tersebut disebabkan oleh perbedaan kepentingan dari masing-
masing lembaga tersebut sesuai dengan peran dan fungsi dari
lembaga-lembaga tersebut. Dalam proses pengambilan kebijakan
impor beras ini ketiga pilar tersebut memiliki posisi dan daya tawar
tertentu

2.2 Saran

Permasalahan yang terjadi diantara Ketiga lembaga tersebut


disebabkan kepentingan yang dimiliki oleh BULOG, Kementerian
Pertanian, dan Kementerian Perdagangan yang menyebabkan
perbedaan sudut pandang Dalam proses pengambilan kebijakan
impor beras ini.

Anda mungkin juga menyukai