Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN TUGAS AKHIR MK.

PENILAIAN
PEMBELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PRODI
S1 PBSI

Skor Nilai :

ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA


KELAS XI SMA NEGERI 1 KISARAN

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2

Nama Anggota : 1. Nurannisa Fatin (2211111009)


2. Futi Hamdiyah Telaumbanua (2211111013)
3. Khadavi (2212411007)
4. Yandika Lamtorang Gurusinga (2213111064)
5. Dara Aisyah (2213111078)
6. Vina Agustina (2213311007)

Kelas : Reguler E 2021


Dosen Pengampu : Salmah Naelofaria, S.Pd., M.Pd.
Mata Kuliah : Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Pembuatan laporan tugas akhir ini guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Salmah Naelofaria, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pemilaian
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Teman-teman yang memberikan bantuan baik
langsung maupun tidak langsung . Kedua orang tua yang telah mendoakan dan memberikan
dana dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna memperbaiki dan
menyempurnakan untuk ke depannya.

Penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada di dalam critical
book report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagaimana
mestinya.

Medan, 2 Desember 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................3

A. Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia......................................................................3

B. Analisis Hasil Belajar Sisswa..........................................................................................6

C. Teks Cerita Pendek.........................................................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................................9

A. Subjek Penelitian.............................................................................................................9

B. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................9

C. Intrumen Survey..............................................................................................................9

D. Teknik Analisis Data.......................................................................................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................10

A. Hasil Penelitian.............................................................................................................10

B. Pembahasan...................................................................................................................12

BAB V PENUTUP...................................................................................................................14

A. Kesimpulan...................................................................................................................14

B. Saran..............................................................................................................................14

i
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

LAMPIRAN.............................................................................................................................16

Lampiran 1: Penilaian Guru Pada Materi Cerpen................................................................16

Lampiran 2 : Hasil Belajar Siswa Materi Teks Cerpen........................................................18

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam proses pembelajaran.
Penilaian juga merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan pencapaian taraf berhasil
tidaknya suatu pembelajaran. Berbeda halnya dengan penilaian terdahulu dengan
sekarang, bedanya penilaian yang dahulu hanya menekankan tagihan penguasaan
pengetahuan peserta didik sebagai hasil belajar pada umunya dengan jalan tes tulis,
akan tetapi dalam penilaian autentik menuntut peserta didik untuk berunjuk kerja
dalam situasi yang konkrit. Peneliti mengamati kembali proses pembelajaran yang
terjadi, ada hal yang dianggap masih sulit untuk dilakukan oleh guru yaitu membuat
instrumen penilaian. Dalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam
menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur tingkat
keberhasilan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Hal tersebut didasarkan
atas hasil wawancara yang menjelaskan bahwa guru masih mengalami kesulitan untuk
membuat instrumen penilaian keterampilan menulis. Hal di atas berimplikasi pada
bagaimana membuat instrumen penilaian yang dikembangkan untuk mengukur
pencapaian dalam proses pembelajaran menulis yang terlihat masih belum valid dan
belum reliabel. Belum valid dan belum reliabel pada suatu proses pembelajaran
menulis terlihat pada instrumen penilaian yang digunakan guru masih terlihat rumit
dan juga guru masih menggunakan satu instrumen penilaian untuk menilai semua
keterampilan menulis seperti menulis deskripsi, menulis teks prosedur dan menulis
teks laporan hasil observasi, yang sebenarnya ketiga keterampilan tersebut memiliki
rubrik penilaian yang berbeda. Padahal, kita mengetahui bahwa peran penilaian dalam
pembelajaran sangat penting, selain berfungsi sebagai umpan balik untuk guru dan
siswa, penilaian juga dapat dijadikan bahan untuk mengevaluasi metode pembelajaran
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penilaian guru terhadap hasil belajar siswa pada materi teks cerpen?
2. Bagaimana rubrik penilaian guru pada materi teks cerpen?

1
3. Bagaimana perbedaan penilaian guru dengan penilaian peneliti terhadap hasil
belajar siswa pada materi teks cerpen?

C. Tujuan
1. Mengetahui penilaian guru terhadap hasil belajar siswa pada materi teks cerpen.
2. Mengetahui rubrik penilaian guru pada materi teks cerpen.
3. Mengetahui perbedaan penilaian guru dengan penilaian peneliti terhadap hasil
belajar siswa pada materi teks cerpen.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia


Secara umum sistem penilaian dalam proses pembelajaran adalah sebuah rangkaian
kegiatan untuk untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Nilai adalah Sesuatu yang menunjuk kepada tuntunan perilaku yang
membedakan perbuatan yang baik dan buruk atau dapat diartikan sebagai kualitas
kebaikan yang melekat pada sesuatu. (Sulfemi, 2019:1) Istilah penilaian dalam bahasa
Inggris disebut dengan Evaluation, bukan merupakan istilah baru bagi insan yang
bergerak pada lapangan pendidikan dan pengajaran, dalam melaksanakan tugas
profesinya, seorang guru tidak akan terlepas dari kegiatan penilaian. Kedudukan
penilaian sangat penting bagi penunaian tugas keberhasilan melaksanakan utamanya,
yakni melaksanakan pembelajaran. Pada akhir program pendidikan , pengajaran
ataupun pelatihan pada umumnya diadakan penilaian. Tujuannya untuk mengetahui
apakah program pendidikan , pengajaran ataupun pelatihan itu telah dikuasai oleh
pesertanya atau belum. Angka atau nilai tertentu biasanya dijadikan patokan untuk
penguasaan program tersebut. (Jihad, 2012:53).
Dasar hukum Standar Penilaian Pendidikan adalah Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI No. 23 Tahun 2016 bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
(http://cerpenik.blogspot.com/2016) Standar penilaian ini tidak meliputi pendapat
tertentu mengenai apa yang disebut pendidikan yang baik, juga tidak menyajikan
kriteria khusus untuk menilai program, proyek dan material pendidikan. Akan tetapi
standar ini berisi nasehat untuk menangani masalah vital pada pendidikan tersebut.
Penerapan standar penilaian ini bukan merupakan peraturan mekanikal, melainkan
prinsip-prinsip pedoman standar yang berisi perhatian dan peringatan terhadap para
evaluator dimasa yang lampau, dan mengidentifikasikan praktek-praktek yang secara
umum disetujui untuk tidak diterima. (Wirawan, 2002:27).

3
Fungsi dari penilaian pemebelajaran ialah :
1) Fungsi Formatif Evaluasi
Yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dapat memberikan
informasi yang berupa umpan balik baik untuk guru maupun siswa. Bagi pendidik
umpan balik itu bisa dipakai perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dimana
letak kelemahan/kekurangannya. (Jihad, 2012:56).
2) Fungsi Sumatif
Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya dilakukan pada
akhir program pengajaran, misalnya pada akhir kwartal, akhir semester atau akhir
tahun ajaran. (Jihad, 2012:57).
3) Fungsi Diagnosik
Evaluasi dapat pula untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan subyek didik.
Prosesnya dapat dilakukan pada permulaan PBM, selama PBM berlangsung ataupun
pada akhir PBM. (Jihad, 2012:57).
4) Fungsi Selektif
Dengan fasilitas yang terbatas, maka evaluasi dapat dipakai untuk menyeleksi
masukan (Input) guna disesuaikan dengan ruangan atau fasilitas lain yang tersedia.
(Jihad, 2012:57).
5) Fungsi Motivasi
Dengan evaluasi maka keinginan untuk belajar menjadi lebih tinggi, lebih-
lebihlagi untuk mereka yang akan menunjukan kemampuannya. (Jihad, 2012:58).

Jenis-jenis Instrumen Penilaian


a. Instrumen Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau
tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes. Teknis penilaian siswa bisa
dilakukan dengan :
 Ulangan Harian, umumnya diberikan setelah selesainya satu materi pembelajaran
tertentu.
 Tugas Kelompok, sebgai latihan bagi siswa dalam mengembangkan kompetensi
kerja kelompok.
 Kuis, merupakan tes yang membutuhkan waktu singkat yaitu sekisar 10-15 menit.

4
 Ulangan Blok, merupakan tes pada akhir beberapa materi pelajaran dengan bahan
semua materi pokok yang telah diberikan.
 Pertanyaan lisan, merupakan pertanyaan yang diberikan berupa pengetahuan atau
pemahaman tentang konsep.
 Tugas Individu, sebagai latihan bagi siswa untuk mengembangakan wawasan dan
kompetensi berfikir secara perseorangan. (Jihad, 2012:67-69). Mutu pembelajaran
dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademi yang
tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester (sub-sumatif)
dan ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat nonakademis, seperti
motivasi, perhatian, aktivitas, minat, dan lain sebaginya. (Sulfemi, 2018:12).
b. Instrumen Nontes
Penialain non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran
mengenai karakteristik minat, sifat dan kepribadian. Melalui
:  Pengamatan, yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar
pengamatan terhadap perilaku siswa, baik secara perorangan atau kelompok.
 Skala Sikap, yaitu alat peniaian yang digunakan untuk mengungkap sikap siswa
melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang lebih mengukur daya nalar
atau pendapat siswa.
 Angket, yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan
cara tertulis.
 Catatan harian, yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang
mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya.
 Daftar Cek, yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek terhadap
perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. (Jihad, 2012:69-70).

Dalam Instrumen tes tentunya harus adanya KKM (Kriteria Ketercapaian Minimal)
sebgai acuan bagi siswa untuk mencapai hasil yang sesuai. Hasil nilai yang tidak
mencapai KKM tersebut maka dilakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya yaitu
dengan: 1) lebih memotivasi peserta didik dengan kegiatan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan, 2) bertindak sebagai fasilitator dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, 3) harus pintar
memilih media atau alat peraga yang tepat dan dapat menarik perhatian peserta didik,
4) harus lebih cermat memilih metode yang tepat sesuai dengan materi yang
disampaikan, dan 5) Guru
5
harus dapat menggunakan waktu sebaik mungkin dalam kegiatan pembelajaran.
(Sulfemi, 2018:153).

B. Analisis Hasil Belajar Sisswa


Hasil belajar adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam
perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan.
Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti proses pembelajaran pada satu jenjang
pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Hasil belajar adalah
informasi tentang kemajuan dalam upaya mencapai tujuan siswa lebih lanjut, baik
keseluruhan kelas maupun masing-masing individu, untuk mengetahui kemampuan
siswa, menetapkan kesulitan-kesulitan dan menyarankan kegiatan remedial atau
perbaikan.
Menurut Sardiman (2007:16) Hasil Belajar adalah adanya perubahan tingkah laku
dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut
nilai dan sikap (afektif). Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan
tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah tidak hanya berupa
penguasaan konsep tetapi juga keterampilan dan sikap. Menurut Hamalik (2006:155)
memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang diperoleh dan diukur melalui
kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil
belajar tampak terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati
dan diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan.
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran
sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara
sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan
proses belajar. Akhir dari proses adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil
belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar siswa. Semua hasil
belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Menurut Warsito dalam Depdiknas (2006:125) Hasil dari kegiatan belajar
ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada
diri orang yang belajar.

6
C. Teks Cerita Pendek
Menurut KBBI Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita
yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa
memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh.
Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman. Menurut Nugroho
Notosusanto Dalam Tarigan cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam
jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda.
Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya
pada satu tokoh saja. Perbedaan yang mencolok antara cerpen dan novel ialah jumlah
kata yang dituliskan. Biasanya cerpen menceritakan sebuah cerita dalam kata tak lebih
dari 10.000 yang kisahnya bisa selesai dibaca hanya dengan sekali baca saja.
Cerpen ini juga mempunyai beberapa ciri-ciri yang bisa pahami. Salah satunya
adalah alurnya lebih sederhana. Lalu tokohnya biasanya lebih sedikit. Kemudian
lantar hanta dilukiskan sesaat dan dalam lingkup yang relatif terbatas. Terdiri atas 3
halaman hingga 10 halaman. Ciri selanjutnya adalah cerpen biasanya akan langsung
habis dalam sekali baca. Cerpen hanya mempunyai satu plot atau biasa disebut
dengan alur. Adanya watak atau tokoh dalam cerpen diterangkan atau diceritakan
secara singkat. Banyaknya tokoh kadang terbatas atau bisa kurang.
Struktur cerpen terdiri 6 bagian, yaitu abstrak, orientasi, rangkaian peristiwa,
komplikasi, resolusi, dan koda. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, ada di bawah
ini, ya!
1. Abstrak Abstrak merupakan bagian cerpen yang menggambarkan keseluruhan isi
cerita.
2. Orientasi
Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa yang menciptakan gambaran visual dari
latar, atmosfer, dan waktu dari cerita. Di bagian juga akan menemukan pengenalan
para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
3. Rangkaian Peristiwa Lalu, pada bagian ini, kisah akan berlanjut melalui
serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang tidak terduga.
4. Komplikasi Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah,
pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi para tokohnya yang memengaruhi latar
waktu dan karakter.

7
5. Resolusi Terakhir, pada bagian ini, akan menceritakan solusi dari masalah atau
tantangan yang dicapai. Disini juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang
mengakhiri cerita.
6. Koda
Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini juga bisa
disebut simpulan cerpen.

Cerpen juga memiliki unsur-unsur pembangun yang terbagi menjadi unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur-unsur pembangun cerpen, yaitu:
1. Unsur Intrinsik
- Tema: pokok cerita dalam cerpen yang akan membentuk alur. Namun, tema dalam
cerpen jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya.
- Penokohan: cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tiap
tokoh dalam cerita.
- Alur: pola pengembangan cerita yang menggambarkan hubungan sebab akibat
sifatnya kronologis.
- Latar: meliputi tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam cerita.
- Gaya bahasa: digunakan untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif dan
merumuskan dialog antara sesama tokoh.
- Sudut pandang: strategi penulis untuk menyampaikan cerita. - Amanat: pesan yang
ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
2. Unsur Ekstrinsik
- Latar belakang masyarakat: meliputi ideologi, kondisi politik, kondisi sosial dan
kondisi ekonomi.
- Latar belakang penulis: meliputi riwayat hidup penulis, kondisi psikologis dan
aliran sastra penulis.
- Nilai yang terkandung dalam cerpen: meliputi nilai agama, nilai sosial, nilai moral,
dan lain-lain.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu Ibu Fitri Handayani Hasibuan, S.Pd., dan siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kisaran.

B. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan secara tidak lansgung dengan menggunakan
alat komunikasi yaitu aplikasi whatsapp.

C. Intrumen Survey
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk mini riset dengan menggunakan metode
diskusi. Pada metode ini dilakukan oleh seluruh anggota kelompok dengan tujuan
untuk menganalisis sebuah penilaian seorang guru terhadap hasil belajar siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Kisaran.

D. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan analisis yang
domain sehingga memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari analisis
penilaian hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kisaran.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Berdasarkan metode survey atau penelitian yang dilakukan terdapat hasil penelitian
mengenai sebuah penilaian seorang guru beserta rubrik penilaian yang telah disusun
guru dan terdapat hasil belajar siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kisaran. Guru
tersebut menggunakan tes non standar untuk memberikan sebuah penilaian terhadap
hasil belajar siswa Berikut hasil rubrik penilaian seorang guru dan salah satu hasil
belajar siswa:

Soal Tes Non Standar (Esssay/Isian Singkat)


1. Carilah sebuah cerita pendek remaja melalui internet untuk kamu sunting.
2. Datalah unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita pendek tersebut.
3. Tuliskan kaidah kebahasaan yang kamu temukan dalam cerita pendek tersebut.
4. Tuliskan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cerita pendek tersebut
5. Jelaskan apa manfaat yang kamu peroleh dengan membaca sebuah cerita
pendek.

Rubrik Penilaian Soal Tes Non Standar (Essay/Isian Singkat)

No. Soal Bobot Nilai Soal Keterangan


1. 10 poin Mencari dan menentukan teks cerita pendek yang
ingin disunting dari internet (10 poin).

2. 30 poin Menjelaskan unsur intrinsik secara lengkap pada


cerita pendek (15 poin).

Menjelaskan unsur ekstrinsik secara lengkap pada


cerita pendek (15 poin).
3. 20 poin Menjelaskan kaidah kebahasaan secara lengkap
pada cerita pendek (15 poin).

4. 20 poin Menjelaskan nilai-nilai kehidupan secara lengkap


pada cerita pendek (15 poin).

1
5. 20 poin Menjelaskan manfaat yang diperoleh secara
lengkap ketika membaca cerita pendek (15 poin).

Total nilai: Jawaban yang benar dijumlahkan berdasarkan pembagian poin


pada masing-masing soal.

Penilaian Pemahaman Skor Pemahaman


Sangat Baik 90-100
Baik 80-90
Cukup Baik 75-80
Kurang Baik 0-75

Kunci Jawaban Soal Isian Singkat/Essai

1. Sesuai dengan pilihan siswa terhadap teks cerita pendek yang ingin
disuntingnya.
2. Unsur intrinsik pada teks cerita pendek (judul, tema, tokoh, penokohan, alur,
latar, sudut pandang, gaya bahasa, amanat).
Unsur ekstrinsik pada teks cerita pendek (nilai moral, nilai pendidikan, nilai
budaya, nilai sosial, nilai etika).
3. Kaidah kebahasaan pada teks cerita pendek (kata ganti, perubahan makna kata,
konjungsi, kata kerja, kata benda, kata sifat).
4. Nilai-nilai kehidupan pada teks cerita pendek (nilai etika, nilai moral, nilai
sosial, nilai budaya, nilai pendidikan).
5. Manfaat dari membaca teks cerita pendek (dapat mengambil hikmah yang
terjadi dari sebuah masalah yang terdapat pada teks cerita pendek).

Hasil Belajar Siswa

No. Nama Nilai


1. Aninditha Dwi Pertiwi 90
2. Suhailah Asri 90
3. Ellya Saputri Lubis 90
4. Misael Keysia Disina 90

1
5. Bobby D. Aridin 90
6. Zahwa Syahdina 90
7. Rahman Syahputra 90
8. Dewi Pertiwi 90
9. Rahma Wulandari 90

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian atau data yang didapat bahwa peneliti membandingkan
penilaian seorang guru dengan hasil belajar siswa sangat tepat sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Rubrik penilaian yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan hasil
belajar siswa pada materi teks cerpen. Berikut alasan peneliti dapat mengatakan
bahwa penilaian guru pada hasil belajar siswa terhadap materi teks cerpen, yaitu:

1. Rubrik penilaian yang dibuat oleh guru tersebut sesuai dengan capaian hasil
belajar siswa dikarenakan setiap pertanyaan memiliki bobot nilai yang
berbeda- beda menyesuaikan tingkat penalaran yang ditujukan oleh siswa. Jika
penilaian guru memberikan bobot yang sama tiap pertanyaan maka tidak
efektif untuk dapat mencapai hasil belajar siswa mengenai suatu materi,
sehingga penalaran yang ditujukan tidak efektif berdasarkan jawaban yang
diberikan oleh siswa dengan cara menjelaskan dan mengidentifikasi unsur
yang terdapat pada suatu materi tersebut.
2. Rubrik penilaian yang telah dibuat oleh guru tersebut telah sesuai dengan
capaian hasil belajar siswa. Berdasarkan yang telah saya lihat bahwa skor
untuk setiap aspek penilaian tersebut telah sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa. Maka dengan rubrik ini, kita dapat melihat kemampuan siswa dalam
menganalis nilai intrinsik maupun ekstrinsik dari cerpen yang tentunya
berbeda-beda.
3. Rubrik penilaian yang dibuat oleh guru tersebut sudah sesuai dengan
pencapain hasil belajar siswa. Karena, evaluasi penilaian hasil belajar siswa
sudah bersifat objektif dalam memberikan penilaian kepada siswa yaitu guru
tidak memperhatikan pengaruh subjektif yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa seperti perasaan tidak tega, memiliki hubungan khusus kepada
siswa atau hal-hal lain yang dapat mengubah pandangan guru terhadap siswa.
Sehingga, dengan adanya rubrik penilaian tersebut guru dapat melihat
bagaimana kemampuan siswa tersebut mengenai cerpen, unsur intrinsik,
1
kaidah

1
kebahasaan dll yang nantinya rubrik ini akan menjadi alat bagi guru untuk
menetapkan penilaian tugas.
4. Rubrik penilaian yang dibuat oleh guru pada pembelajaran cerpen sudah sesuai
dengan pencapaian hasil belajar peserta didik. Dilihat dari soal-soal yang di
susun oleh guru sudah memuat kompetensi dasar yang harus di penuhi oleh
peserta didik. Serta pada evaluasi sudah di buat soal-soal yang sesuai dengan
penilaian cerpen. Tidak hanya menambah wawasan dengan membuat soal
yang memuat pengetahuan tentang cerpen tetapi juga memuat keterampilan
peserta didik dalam menciptakan Cerpen sederhana dengan memerhatikan
unsur-unsur intrinsik, unsur-unsur ekstrinsik serta kaidah kebahasaan yang ada
pada cerpen. Oleh sebab itu guru sudah berhasil membawakan materi cerpen
dengan baik kepada peserta didik.

1
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan
proses yang harus dilalui oleh seorang siswa agar dapat mengukur kemampuan
pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Penilaian tersebut dapat dilakukan
oleh seorang guru agar dapat mengetahui tingkat pengetahuan atau pemahaman siswa
yang dapat diperoleh dari hasil belajar siswa pada setiap materi. Seorang guru harus
dapat dengan tepat memberikan sebuah penilaian yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Rubrik penilaian harus perlu diperhatikan agar dapat mengukur
kemampuan siswa terhadap materi teks cerpen yang baik dan benar. Pada penelitian
ini guru tersebut menggunakan penilaian tes non stamdar yang dapat mengukur
tingkat kemampuan berpikir siswa dalam menganalisis sebuah cerpen. Dan hasil
belajar siswa juga mendapatkan nilai yang sangat memuaskan sehingga tujuan
pembelajaran sudah dapat dikatakan tercapai.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua orang
dalam menentukan penilaian pada proses pembelajaran. Peneliti berharap
mendapatkan saran terbaik dari pembaca agar dapat membangun sebuah laporan ini
menjadi lebih baik untuk kedepannya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zaenal, 2009 “Evaluasi Pembelajaran” Bandung : Remaja Rosdakarya.

Haryati Mimin, 2009 “Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan”, Jakarta :

Gaung Persada.

Purwanto M. Ngalim ,2010 “Prinsip-prinsip dan Teknik EvaluasiPengajaran”, Bandung :


Remaja. Rosdakarya.

Djuri, O. Setawan. 2005. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama Widya.

Adul, J. S. 1985. Bahasa Indonesia Baku. Jakarta: PT Gramedia.

1
LAMPIRAN

Lampiran 1: Penilaian Guru Pada Materi Cerpen

Tes Non Standar (Isian Singkat/Essai)

Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMAN 1 KISARAN

Mengenai Teks Cerita Pendek

1. Carilah sebuah cerita pendek remaja melalui internet untuk kamu sunting.
2. Datalah unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita pendek tersebut.
3. Tuliskan kaidah kebahasaan yang kamu temukan dalam cerita pendek tersebut.
4. Tuliskan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cerita pendek tersebut.
5. Jelaskan apa manfaat yang kamu peroleh dengan membaca sebuah cerita pendek.

Rubrik Penilaian dan Kunci Jawaban Tes Non Standar (Isian Singkat/Essai)

Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMAN 1 KISARAN

Mengenai Teks Cerita Pendek

A Rubrik penilaian soal isian singkat/essai

No. Soal Bobot Nilai Soal Keterangan


1. 10 poin Mencari dan menentukan teks cerita pendek yang
ingin disunting dari internet (10 poin).

1
2. 30 poin Menjelaskan unsur intrinsik secara lengkap pada cerita
pendek (15 poin).

Menjelaskan unsur ekstrinsik secara lengkap pada


cerita pendek (15 poin).

3. 20 poin Menjelaskan kaidah kebahasaan secara lengkap pada


cerita pendek (15 poin).

4. 20 poin Menjelaskan nilai-nilai kehidupan secara lengkap pada


cerita pendek (15 poin).

5. 20 poin Menjelaskan manfaat yang diperoleh secara lengkap


ketika membaca cerita pendek (15 poin).

Total nilai: Jawaban yang benar dijumlahkan berdasarkan pembagian poin

pada masing-masing soal.

Penilaian Pemahaman Skor Pemahaman


Sangat Baik 90-100
Baik 80-90
Cukup Baik 75-80
Kurang Baik 0-75
B Kunci jawaban soal isian singkat/essai
1. Sesuai dengan pilihan siswa terhadap teks cerita pendek yang ingin disuntingnya.
2. Unsur intrinsik pada teks cerita pendek (judul, tema, tokoh, penokohan, alur, latar,
sudut pandang, gaya bahasa, amanat).

Unsur ekstrinsik pada teks cerita pendek (nilai moral, nilai pendidikan, nilai budaya, nilai
sosial, nilai etika).

3. Kaidah kebahasaan pada teks cerita pendek (kata ganti, perubahan makna kata, konjungsi,
kata kerja, kata benda, kata sifat).

4. Nilai-nilai kehidupan pada teks cerita pendek (nilai etika, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya,
nilai pendidikan).

5. Manfaat dari membaca teks cerita pendek (dapat mengambil hikmah yang terjadi dari
sebuah masalah yang terdapat pada teks cerita pendek).

1
Lampiran 2 : Hasil Belajar Siswa Materi Teks Cerpen

1
2
2
2
2
2
2

Anda mungkin juga menyukai