PENILAIAN
PEMBELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PRODI
S1 PBSI
Skor Nilai :
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Pembuatan laporan tugas akhir ini guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Salmah Naelofaria, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pemilaian
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Teman-teman yang memberikan bantuan baik
langsung maupun tidak langsung . Kedua orang tua yang telah mendoakan dan memberikan
dana dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna memperbaiki dan
menyempurnakan untuk ke depannya.
Penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada di dalam critical
book report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagaimana
mestinya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
A. Subjek Penelitian.............................................................................................................9
C. Intrumen Survey..............................................................................................................9
A. Hasil Penelitian.............................................................................................................10
B. Pembahasan...................................................................................................................12
BAB V PENUTUP...................................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................14
i
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
LAMPIRAN.............................................................................................................................16
i
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penilaian guru terhadap hasil belajar siswa pada materi teks cerpen?
2. Bagaimana rubrik penilaian guru pada materi teks cerpen?
1
3. Bagaimana perbedaan penilaian guru dengan penilaian peneliti terhadap hasil
belajar siswa pada materi teks cerpen?
C. Tujuan
1. Mengetahui penilaian guru terhadap hasil belajar siswa pada materi teks cerpen.
2. Mengetahui rubrik penilaian guru pada materi teks cerpen.
3. Mengetahui perbedaan penilaian guru dengan penilaian peneliti terhadap hasil
belajar siswa pada materi teks cerpen.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Fungsi dari penilaian pemebelajaran ialah :
1) Fungsi Formatif Evaluasi
Yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dapat memberikan
informasi yang berupa umpan balik baik untuk guru maupun siswa. Bagi pendidik
umpan balik itu bisa dipakai perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dimana
letak kelemahan/kekurangannya. (Jihad, 2012:56).
2) Fungsi Sumatif
Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya dilakukan pada
akhir program pengajaran, misalnya pada akhir kwartal, akhir semester atau akhir
tahun ajaran. (Jihad, 2012:57).
3) Fungsi Diagnosik
Evaluasi dapat pula untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan subyek didik.
Prosesnya dapat dilakukan pada permulaan PBM, selama PBM berlangsung ataupun
pada akhir PBM. (Jihad, 2012:57).
4) Fungsi Selektif
Dengan fasilitas yang terbatas, maka evaluasi dapat dipakai untuk menyeleksi
masukan (Input) guna disesuaikan dengan ruangan atau fasilitas lain yang tersedia.
(Jihad, 2012:57).
5) Fungsi Motivasi
Dengan evaluasi maka keinginan untuk belajar menjadi lebih tinggi, lebih-
lebihlagi untuk mereka yang akan menunjukan kemampuannya. (Jihad, 2012:58).
4
Ulangan Blok, merupakan tes pada akhir beberapa materi pelajaran dengan bahan
semua materi pokok yang telah diberikan.
Pertanyaan lisan, merupakan pertanyaan yang diberikan berupa pengetahuan atau
pemahaman tentang konsep.
Tugas Individu, sebagai latihan bagi siswa untuk mengembangakan wawasan dan
kompetensi berfikir secara perseorangan. (Jihad, 2012:67-69). Mutu pembelajaran
dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademi yang
tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester (sub-sumatif)
dan ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat nonakademis, seperti
motivasi, perhatian, aktivitas, minat, dan lain sebaginya. (Sulfemi, 2018:12).
b. Instrumen Nontes
Penialain non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran
mengenai karakteristik minat, sifat dan kepribadian. Melalui
: Pengamatan, yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar
pengamatan terhadap perilaku siswa, baik secara perorangan atau kelompok.
Skala Sikap, yaitu alat peniaian yang digunakan untuk mengungkap sikap siswa
melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang lebih mengukur daya nalar
atau pendapat siswa.
Angket, yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan
cara tertulis.
Catatan harian, yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang
mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya.
Daftar Cek, yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek terhadap
perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. (Jihad, 2012:69-70).
Dalam Instrumen tes tentunya harus adanya KKM (Kriteria Ketercapaian Minimal)
sebgai acuan bagi siswa untuk mencapai hasil yang sesuai. Hasil nilai yang tidak
mencapai KKM tersebut maka dilakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya yaitu
dengan: 1) lebih memotivasi peserta didik dengan kegiatan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan, 2) bertindak sebagai fasilitator dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, 3) harus pintar
memilih media atau alat peraga yang tepat dan dapat menarik perhatian peserta didik,
4) harus lebih cermat memilih metode yang tepat sesuai dengan materi yang
disampaikan, dan 5) Guru
5
harus dapat menggunakan waktu sebaik mungkin dalam kegiatan pembelajaran.
(Sulfemi, 2018:153).
6
C. Teks Cerita Pendek
Menurut KBBI Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita
yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa
memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh.
Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman. Menurut Nugroho
Notosusanto Dalam Tarigan cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam
jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda.
Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya
pada satu tokoh saja. Perbedaan yang mencolok antara cerpen dan novel ialah jumlah
kata yang dituliskan. Biasanya cerpen menceritakan sebuah cerita dalam kata tak lebih
dari 10.000 yang kisahnya bisa selesai dibaca hanya dengan sekali baca saja.
Cerpen ini juga mempunyai beberapa ciri-ciri yang bisa pahami. Salah satunya
adalah alurnya lebih sederhana. Lalu tokohnya biasanya lebih sedikit. Kemudian
lantar hanta dilukiskan sesaat dan dalam lingkup yang relatif terbatas. Terdiri atas 3
halaman hingga 10 halaman. Ciri selanjutnya adalah cerpen biasanya akan langsung
habis dalam sekali baca. Cerpen hanya mempunyai satu plot atau biasa disebut
dengan alur. Adanya watak atau tokoh dalam cerpen diterangkan atau diceritakan
secara singkat. Banyaknya tokoh kadang terbatas atau bisa kurang.
Struktur cerpen terdiri 6 bagian, yaitu abstrak, orientasi, rangkaian peristiwa,
komplikasi, resolusi, dan koda. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, ada di bawah
ini, ya!
1. Abstrak Abstrak merupakan bagian cerpen yang menggambarkan keseluruhan isi
cerita.
2. Orientasi
Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa yang menciptakan gambaran visual dari
latar, atmosfer, dan waktu dari cerita. Di bagian juga akan menemukan pengenalan
para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
3. Rangkaian Peristiwa Lalu, pada bagian ini, kisah akan berlanjut melalui
serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang tidak terduga.
4. Komplikasi Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah,
pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi para tokohnya yang memengaruhi latar
waktu dan karakter.
7
5. Resolusi Terakhir, pada bagian ini, akan menceritakan solusi dari masalah atau
tantangan yang dicapai. Disini juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang
mengakhiri cerita.
6. Koda
Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini juga bisa
disebut simpulan cerpen.
Cerpen juga memiliki unsur-unsur pembangun yang terbagi menjadi unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur-unsur pembangun cerpen, yaitu:
1. Unsur Intrinsik
- Tema: pokok cerita dalam cerpen yang akan membentuk alur. Namun, tema dalam
cerpen jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya.
- Penokohan: cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tiap
tokoh dalam cerita.
- Alur: pola pengembangan cerita yang menggambarkan hubungan sebab akibat
sifatnya kronologis.
- Latar: meliputi tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam cerita.
- Gaya bahasa: digunakan untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif dan
merumuskan dialog antara sesama tokoh.
- Sudut pandang: strategi penulis untuk menyampaikan cerita. - Amanat: pesan yang
ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
2. Unsur Ekstrinsik
- Latar belakang masyarakat: meliputi ideologi, kondisi politik, kondisi sosial dan
kondisi ekonomi.
- Latar belakang penulis: meliputi riwayat hidup penulis, kondisi psikologis dan
aliran sastra penulis.
- Nilai yang terkandung dalam cerpen: meliputi nilai agama, nilai sosial, nilai moral,
dan lain-lain.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu Ibu Fitri Handayani Hasibuan, S.Pd., dan siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kisaran.
C. Intrumen Survey
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk mini riset dengan menggunakan metode
diskusi. Pada metode ini dilakukan oleh seluruh anggota kelompok dengan tujuan
untuk menganalisis sebuah penilaian seorang guru terhadap hasil belajar siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Kisaran.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan metode survey atau penelitian yang dilakukan terdapat hasil penelitian
mengenai sebuah penilaian seorang guru beserta rubrik penilaian yang telah disusun
guru dan terdapat hasil belajar siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kisaran. Guru
tersebut menggunakan tes non standar untuk memberikan sebuah penilaian terhadap
hasil belajar siswa Berikut hasil rubrik penilaian seorang guru dan salah satu hasil
belajar siswa:
1
5. 20 poin Menjelaskan manfaat yang diperoleh secara
lengkap ketika membaca cerita pendek (15 poin).
1. Sesuai dengan pilihan siswa terhadap teks cerita pendek yang ingin
disuntingnya.
2. Unsur intrinsik pada teks cerita pendek (judul, tema, tokoh, penokohan, alur,
latar, sudut pandang, gaya bahasa, amanat).
Unsur ekstrinsik pada teks cerita pendek (nilai moral, nilai pendidikan, nilai
budaya, nilai sosial, nilai etika).
3. Kaidah kebahasaan pada teks cerita pendek (kata ganti, perubahan makna kata,
konjungsi, kata kerja, kata benda, kata sifat).
4. Nilai-nilai kehidupan pada teks cerita pendek (nilai etika, nilai moral, nilai
sosial, nilai budaya, nilai pendidikan).
5. Manfaat dari membaca teks cerita pendek (dapat mengambil hikmah yang
terjadi dari sebuah masalah yang terdapat pada teks cerita pendek).
1
5. Bobby D. Aridin 90
6. Zahwa Syahdina 90
7. Rahman Syahputra 90
8. Dewi Pertiwi 90
9. Rahma Wulandari 90
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian atau data yang didapat bahwa peneliti membandingkan
penilaian seorang guru dengan hasil belajar siswa sangat tepat sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Rubrik penilaian yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan hasil
belajar siswa pada materi teks cerpen. Berikut alasan peneliti dapat mengatakan
bahwa penilaian guru pada hasil belajar siswa terhadap materi teks cerpen, yaitu:
1. Rubrik penilaian yang dibuat oleh guru tersebut sesuai dengan capaian hasil
belajar siswa dikarenakan setiap pertanyaan memiliki bobot nilai yang
berbeda- beda menyesuaikan tingkat penalaran yang ditujukan oleh siswa. Jika
penilaian guru memberikan bobot yang sama tiap pertanyaan maka tidak
efektif untuk dapat mencapai hasil belajar siswa mengenai suatu materi,
sehingga penalaran yang ditujukan tidak efektif berdasarkan jawaban yang
diberikan oleh siswa dengan cara menjelaskan dan mengidentifikasi unsur
yang terdapat pada suatu materi tersebut.
2. Rubrik penilaian yang telah dibuat oleh guru tersebut telah sesuai dengan
capaian hasil belajar siswa. Berdasarkan yang telah saya lihat bahwa skor
untuk setiap aspek penilaian tersebut telah sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa. Maka dengan rubrik ini, kita dapat melihat kemampuan siswa dalam
menganalis nilai intrinsik maupun ekstrinsik dari cerpen yang tentunya
berbeda-beda.
3. Rubrik penilaian yang dibuat oleh guru tersebut sudah sesuai dengan
pencapain hasil belajar siswa. Karena, evaluasi penilaian hasil belajar siswa
sudah bersifat objektif dalam memberikan penilaian kepada siswa yaitu guru
tidak memperhatikan pengaruh subjektif yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa seperti perasaan tidak tega, memiliki hubungan khusus kepada
siswa atau hal-hal lain yang dapat mengubah pandangan guru terhadap siswa.
Sehingga, dengan adanya rubrik penilaian tersebut guru dapat melihat
bagaimana kemampuan siswa tersebut mengenai cerpen, unsur intrinsik,
1
kaidah
1
kebahasaan dll yang nantinya rubrik ini akan menjadi alat bagi guru untuk
menetapkan penilaian tugas.
4. Rubrik penilaian yang dibuat oleh guru pada pembelajaran cerpen sudah sesuai
dengan pencapaian hasil belajar peserta didik. Dilihat dari soal-soal yang di
susun oleh guru sudah memuat kompetensi dasar yang harus di penuhi oleh
peserta didik. Serta pada evaluasi sudah di buat soal-soal yang sesuai dengan
penilaian cerpen. Tidak hanya menambah wawasan dengan membuat soal
yang memuat pengetahuan tentang cerpen tetapi juga memuat keterampilan
peserta didik dalam menciptakan Cerpen sederhana dengan memerhatikan
unsur-unsur intrinsik, unsur-unsur ekstrinsik serta kaidah kebahasaan yang ada
pada cerpen. Oleh sebab itu guru sudah berhasil membawakan materi cerpen
dengan baik kepada peserta didik.
1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan
proses yang harus dilalui oleh seorang siswa agar dapat mengukur kemampuan
pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Penilaian tersebut dapat dilakukan
oleh seorang guru agar dapat mengetahui tingkat pengetahuan atau pemahaman siswa
yang dapat diperoleh dari hasil belajar siswa pada setiap materi. Seorang guru harus
dapat dengan tepat memberikan sebuah penilaian yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Rubrik penilaian harus perlu diperhatikan agar dapat mengukur
kemampuan siswa terhadap materi teks cerpen yang baik dan benar. Pada penelitian
ini guru tersebut menggunakan penilaian tes non stamdar yang dapat mengukur
tingkat kemampuan berpikir siswa dalam menganalisis sebuah cerpen. Dan hasil
belajar siswa juga mendapatkan nilai yang sangat memuaskan sehingga tujuan
pembelajaran sudah dapat dikatakan tercapai.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua orang
dalam menentukan penilaian pada proses pembelajaran. Peneliti berharap
mendapatkan saran terbaik dari pembaca agar dapat membangun sebuah laporan ini
menjadi lebih baik untuk kedepannya.
1
DAFTAR PUSTAKA
Haryati Mimin, 2009 “Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan”, Jakarta :
Gaung Persada.
Djuri, O. Setawan. 2005. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama Widya.
1
LAMPIRAN
1. Carilah sebuah cerita pendek remaja melalui internet untuk kamu sunting.
2. Datalah unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita pendek tersebut.
3. Tuliskan kaidah kebahasaan yang kamu temukan dalam cerita pendek tersebut.
4. Tuliskan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cerita pendek tersebut.
5. Jelaskan apa manfaat yang kamu peroleh dengan membaca sebuah cerita pendek.
Rubrik Penilaian dan Kunci Jawaban Tes Non Standar (Isian Singkat/Essai)
1
2. 30 poin Menjelaskan unsur intrinsik secara lengkap pada cerita
pendek (15 poin).
Unsur ekstrinsik pada teks cerita pendek (nilai moral, nilai pendidikan, nilai budaya, nilai
sosial, nilai etika).
3. Kaidah kebahasaan pada teks cerita pendek (kata ganti, perubahan makna kata, konjungsi,
kata kerja, kata benda, kata sifat).
4. Nilai-nilai kehidupan pada teks cerita pendek (nilai etika, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya,
nilai pendidikan).
5. Manfaat dari membaca teks cerita pendek (dapat mengambil hikmah yang terjadi dari
sebuah masalah yang terdapat pada teks cerita pendek).
1
Lampiran 2 : Hasil Belajar Siswa Materi Teks Cerpen
1
2
2
2
2
2
2