Hanna Allora Sianturi (2213311038) Kelas : REGULER E’21
Kisi-Kisi Instrumen Angket Kebutuhan Pembelajaran Kepada Dosen
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Aspek yang Digali Nomor Pertanyaan
Apa saja Mendeskripsikan 1. Permasalahan dalam 10, 11, 12, 13, 14, kebutuhan yang kebutuhan yang pembelajaran 15, 16, 21, 22, 27, diperlukan dalam diperlukan dalam bermain drama 30, 33, 57, 63 pembelajaran pembelajaran drama drama mahasiswa mahasiswa pendidikan 2. Kebutuhan 17, 18, 28, 29, 31, pendidikan bahasa bahasa dan sastra pembelajaran 32, 37, 39, 41, 42, dan sastra Indonesia di bermain drama 43. Indonesia di perguruan tinggi perguruan tinggi? 3. Model pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, bermain drama 9, 19, 20, 26, 34, 35, 36, 38, 40, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 59, 60, 61, 62, 64, 65, 66, 68, 69, 70.
4. Referensi 23, 24, 25, 50, 67.
pembelajaran bermain drama Tugas Isilah tabel berikut berdasarkan data dari angket yang diberikan kepada dosen UINSU!
No. Aspek yang Digali Data Hasil Penelitian
1 Permasalahan dalam pembelajaran Dari hasil data penelitan, permasalahan yang bermain drama dihadapi dalam pembelajaran bermain drama oleh dosen lebih kearah kepercaya dirian mahasiswa dalam tampil di khalayak umum, artikulasi yang masih kurang jelas sehingga harus lebih melatih vocal mahasiswa serta pengalaman yang menjadikan hal itu menjadi kendala juga. Selain itu yang menjadi permasalahan atau bahkan kendala lainnya adalah terletak pada fasilitas yang masih minim serta memberikan motivasi agar mahasiswa lebih merasa percaya diri lagi dalam berdrama. Pada teori pembelajaran tidak ada kendala baik dalam pengenalan dasar tentang drama, hakikat, karakteristik,jenis-jenis drama serta menganalisis cukup mudah dalam penyampaiannya. 2 Kebutuhan pembelajaran bermain Adapun kebutuhan yang diperlukan dalam drama bermain drama menyangkut kembali kepada percayadiri mahasiswa, konsentrasi, latihan dialog, latihan ekspresi, latihan penguasaan panggung, latihan improvisasi. Percaya diri sangat dibutuhkan dalam bermain drama karena dengan percaya diri mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam drama akan dapat mendalami peran dengan baik, konsentrasi juga dibutuhkan dalam bermain dan dalam proses pembelajaran drama karena dengan konsentrasi mahasiswa dapat menampilkan hasil yang maksimal saat bermain drama, kebutuhan lainnya tidak kalah penting juga yaitu latihan dialaog,latihan penguasaan panggung serta latihan improvisasi. Karena, pada pelatihan- pelatihan tersebut mengacu kepada pelafan dialog atau menghafal naskah drama serta melatih tekanan volume suara yang pas agar sesuai dengan drama yang dimainkan begitu juga dengan latihan penguasaan panggung biasanya sejalan dengan latihan dialog dan juga improvisasi sehingga dapat menguasai panggung dengan baik dan menghasilkan drama yang berkualitas. 3. Model pembelajaran bermain drama Model pembelajaran bermain drama yang biasanya digunakan adalah Project Based Learning dan pembelajaran bermain drama yang tepat adalah model pembelajaran bermain peran (Role Playing) dengan menggunakan metode ceramah. 4 Referensi pembelajaran bermain Referensi pembelajaran bermain drama sendiri drama tidak didapat dari buku melainkan bahan ajar seperti Handout dan modul serta sumber belajar yang merujuk pada jurnal Sendratasik. Deskripsi Data: Dari keempat aspek yang digali maka dapat disimpulkan dalam pemaparan teori yang menyangkut pengenalan dasar tentang drama,hakikat, karateristik, jenis jenis, serta menganalisis cukup mudah atau bahkan tidak memiliki kendala sama sekali. Namun, ada kendala lain yaitu membangun rasa percaya diri mahasiswa untuk tampil dikhalayak umum sedikit sulit serta kesulitan alam menyampaikan motivasi agar mahasiswa tersebut tampil dengan percaya diri, artikulasi juga menjadi kendala karena vokal mahasiswa tersebut maih kurang jelas dan yang terhakhir adaalah fasilitas yang masih minim dalam pembelajaran drama. Pembelajaran bermain drama juga memiliki kebutuhan yang diperlukan seperti perjelasan diatas yaitu percaya diri mahasiswa,konsentrasi serta latihan-latihan lainnya baik latihan dialog, latihan ekspresi, latihan penguasaan panggung dan latihan improvisasi. Mengapa hal itu dibutuhkan? Dikarenakan hal itu sangat berpengaruh dalam bermain drama. Jika bermain drama melakukan latihan terlebih dahulu otomatis penampilan akan baik juga, namun hal itu akan sia- sia jika tida dibarengi percaya diri dan konsentrasi dari para pemain drama. Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran bermain drama diperlukan juga referensi pembelajaran dari bahan ajar seperti Handout, modul dan jurnal sendratasik. Dengan mengaplikasikan model pembelajaran Projek Based Learning yaitu pendekatan pengajaran yang dibangun diatas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang diberikan tantangan kepada peserta didik yang terkait dengan kebutuhan sehari hari untuk dipecahkan secara berkelompok. Selanjutnya ada model pembelajaran bermain drama bermain peran (Role Playing ) yaitu praktik berdrama yang diperankan oleh peserta didik. Adapun cara penyampaiannya dengan menggunakan metode ceramah, yaitu pembelajaran satu arah antara dosen dan mahasiswa.
Meningkatkan Kemampuan Bermain Drama Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri Bongkok Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang