Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL MINIRISET

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Pendidikan

Dosen pengampuh :
Dr. Amiruddin MS, M.A.

Di susun Oleh :
Muhammad Rafly Nasution 2001020240

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA


ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing Mata Kuliah manajemen

pendidikan. Tak lupa pula Shalawat dan salam senantiasa saya curahkan kepada junjungan

Nabi besar Muhammad SAW karena atas peran beliaulah kita bisa berada di zaman

kegemilangan, seperti sekarang ini.

Critical Book Report ini berisi Ringkasan tentang buku yang berkaitan dengan

manajemen pendidikan. Yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai

materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada,

serta sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas oleh dosen pembimbing. Selain itu, penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada kedua orang tua, teman-teman,

dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyusunan

CriticalBook Report.

Medan,18 Januari 2023


A.IDENTITAS REVIEWER
Nama : Muhammad Rafly Nasution
Npm : 2001020240
Kelas : C1 Pagi
Prodi : Pendidikan Agama Islam
TTL : Medan 12April 2001
Alamat : Jln. Airlangga ujung no 31 A

B.IDENTITAS BUKU
Judul buku : Manajemen Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktis
Tahun Terbit : 2020
Penerbit : Widina Bhakti Persada
Penulis : Fifit Firmadani
ISBN : 978-623-6608-44-9

C. Manajemen Fasilitas Pendidikan


Adapun tujuan dari manajemen fasilitas pendidikan yaitu untuk dapat mangatur
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan yang terstruktur dan
sistematis, mengatur penggunaan sarana dan prasarana pendidikan agar dapat dimanfaatkan
sesuai dengan tujuannya dan mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara hati-hati
dan efisien, mengatur pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, serta dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan proses pendidikan yang dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran di sekolah. sebuah manajemen sangat diperlukan agar semua
tujuan yang hendak dicapai dalam hal ini pada dunia pendidikan dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan keinginan yang diharapkan bersama. Sarana dan prasarana tidak akan dapat
ditata secara baik dan terpenuhi tanpa adanya manajemen yang dilaksanakan secara baik.

D. RUANG LINGKUP MANAJEMEN FASILITAS PENDIDIKAN


Manajemen sarana pendidikan memiliki ruang lingkup di antaranya berkaitan dengan
perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pemanfaatan, pemeliharaan, inventarisasi, dan
penghapusan.
1.Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal untuk mendesain, mendeskripsikan


kebutuhan fasilitas, serta mengatur pemanfaatan fasilitas pendidikan. Pada tahap ini kegiatan
yang dilakukan yaitu mengumpulkan data untuk menentukan persediaan sarana dan prasarana
pendidikan yang ada saat ini berdasarkan jenis dan jenjang pendidikan, termasuk kualitas dari
fasilitas tersebut.

2.Pengadaan

Pengadaan adalah menghadirkan alat atau media dalam menunjang pelaksanaan


proses pembelajaran sebagaimana yang terdapat pada tahap perencanaan sebelumnya. Ary H
gunawan (1996) menyebutkan ada 4 cara dalam pengadaan sarana pendidikan, yaitu
pembelian tanpa lelang atau dengan lelang, membuat sendiri, menerima bantuan atau hibah,
serta dengan cara menukar. Dalam dunia pendidikan, pengadaan fasilitas pendidikan
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah atau disesuaikan dengan porsinya.

3.Pendistribusian

Tahap pendistribusian merupakan tahap dalam menyalurkan fasilitas pendidikan


kepada sub-sub bagian tertentu yang telah diatur skemanya pada tahap perencanaan
sebelumnya. Menurut Bafadal (2004) pendistribusian atau penyaluran perlengkapan
merupakan kegiatanpemindahan barang dan tanggung jawab dari seorang penanggung jawab
penyimpanan kepada unit-unit atau orang orang yang membutuhkan barang. Dalam tahap
pendistribusian, diperlukan kehati-hatian dalam pelaksanaannya, agar fasilitas pendidikan
dapat tersalurkan secara baik dan tepat.

4.Pemanfaatan

Tahap pemanfaatan merupakan tahap aktualisasi atau tahap pengoperasian fasilitas


yang telah ada setelah didistribusikan. Pemanfaatan dalam hal ini yaitu proses menggunakan
atau memakai fasilitas yang telah ada. Ada dua prinsip yang harus diperhatikan dalam
pemakaian fasilitas pendidikan yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiens.

5.Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan merupakan tahapan yang berfungsi untuk menjaga keawetan


suatu fasilitas pendidikan. Pemeliharaan perlengkapan adalah suatu kegiatan memelihara
secara terus menerus untuk mengusahakan agar setiap jenis barang tetap dalam keadaan baik
dan siap pakai. Ada beberapa jenis pemeliharaan perlengkapan di sekolah, yaitu
pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, dan
pemeliharaan yang bersifat perbaikan berat

6.Inventarisasi

Inventarisasi adalah pendataan atau penyusunan daftar barang negara secara sitematis,
tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan pedoman yang berlaku. Kegiatan
inventarisasi perlengkapan pendidikan meliputi kegiatan: kegiatan yang berhubungan dengan
percatatan barang dan kegiatan yang berhubungan dengan pembuat laporan. Tujuan proses
inventarisasi fasilitas pendidikan ini yaitu untuk menciptakan ketertiban dalam hal
administrasi dan memberikan kemudahan dalam mengawasi atau mengontrol pengendalian
fasilitas pendidikan

7. Penghapusan

Tahap penghapusan merupakan tahap untuk meniadakan fasilitas yang telah


mengalami kerusakan ataupun telah tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
Pengahapusan adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk menghapus barang-barang milik
negara/kekayaan negara dari daftar inventarisasi berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang belaku. Tujuan penghapusan menurut Wahyuningrum (2004) adalah (a) mencegah atau
sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau pemborosan biaya untuk
memelihara/perbaikan, pengaman barangbarang yang semakin buruk kondisinya, barang-
barang berlebih, dan atau barang-barang lainnya yang tidak dapat dipergunakan lagi.
E. Penelitian disekolah SMP Muhammadiyah 03 Medan Selayang

Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana dimulai dari prasarana tetap dalam
keadaan kegiatan pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang,yaitu dengan cara hati-hati
menggunakannya secara garis besar kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
dapat di kelompokkan menjadi dua bagian yakni pemeliharaan barang tidak bergerak dan
pemeliharaan barang bergerak. Disini Sarana dan prasarana di sekolah SMP Muhammadiyah
03 Medan sudah menerapkan sarana yang kebutuhannya masing-masing telah sesuai dan
telah mencapai sekolah layak untuk dijadikan suatu pembelajaran menurut tata tertib agar
bisa mendirikan suatu sekolah menurut peraturan pemerintah yang berlaku adapun beberapa
sarana dan prasarana di SMP Muhammadiyah 03 Medan yang mana sekolah mempunyai
ruang kelas sebanyak 11 kelas , ada lab fisika, biologi, mushollah, dan lab komputer dimana
semua sarana dapat beroperasi dengan baik dan menjadi bahan belajar siswa-siswa.

F. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan saya sekolah yang kami teliti sudah memenuhi sarana dan
prasarana yang cukup baik sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan oleh pemerintah
baik di dalam kelas, fasilitas lain, dan keadaan sekolahnya

G. Saran

Penulis berharap buku ini dapat terus melengkapi dan menyempurnakan karyanya
agar memberikan manfaat untuk kita bersama. Masukan yang telah disampaikan dari
berbagai sumber dapat menjadi tambahan sarana untuk dapat mempelajari dan meneliti lebih
banyak dari yang sudah dipaparkan penulis hal ini demi menyumbangkan sebuah ilmu
pengetahuan yang bermanfaat. Buku ini juga dapat menjadi buku pembanding dalam
pembelajaran. Serta hal yang paling utama untuk seluruh pembacanya untuk
merealisasikannya atau melaksanakan pengetahuan dalam buku di kehidupan nyata sehingga
ini tidak menjadi hal teoretis semata.

Anda mungkin juga menyukai