058 - Hendra Setiawan
058 - Hendra Setiawan
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir Pada Program
HENDRA SETIAWAN
P1337420515058
2018
LAPORAN KASUS
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir Pada Program
HENDRA SETIAWAN
P1337420515058
2018
i
LAPORAN KASUS
KTI
Hendra Setiawan
NIM. P1337420515058
2018
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Hendra Setiawan
iii
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
KATA PENGANTAR
Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah dengan judul Laporan Kasus Asuhan
Keperawatan pada Post Operasi Apendiktomi dengan Fokus Studi Nyeri di RSUD
Tidar Kota Magelang ini disusun untuk memenuhi sebagai syarat ujian akhir
Dalam penyusunan Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam
Semarang
5. Dwi Ari Murti W,MN selaku dosen pembimbing 2 penyusunan Karya Tulis
Ilmiah
7. Bapak dan ibu dosen beserta para staf Program Studi Keperawatan Magelang.
8. Ibu Sukini Bapak Tukimin, dan Novarida, Lita Elisa, Alma selaku orang tua
dan kakak dan adik yang selalu memberikan doa dan motivasi, dukungan
moral dan material untuk segera menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan imbauan,
kritikan, masukan dan tindak lanjut dari pembaca yang bersifat membangun.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca..
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. ii
A. Apendisitis ................................................................................................ 7
1. Definisi.................................................................................................... 7
2. Klasifikasi ............................................................................................... 8
3. Etiologi................................................................................................... 10
4. Manifestasi Klinis .................................................................................. 11
5. Pemeriiksaan Penunjang ........................................................................ 11
6. Patofisiologi ........................................................................................... 13
7. Pathway.................................................................................................. 15
8. Penatalaksanaan ..................................................................................... 16
B. Konsep Nyeri ........................................................................................... 20
1. Pengertian .............................................................................................. 20
2. Klasifikasi Nyeri .................................................................................... 21
3. Bentuk Nyeri.......................................................................................... 21
4. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri ........................................................ 22
viii
C. Pengelolaan Nyeri Pada Post Operasi Apendiktomi................................ 25
D. Asuhan Keperawatan pasien dengan Nyeri pada Post Apendiktomi ....... 28
1. Pengkajian.............................................................................................. 28
2. Diagnosa Keperawatan .......................................................................... 35
3. Intervensi Keperawatan ......................................................................... 37
4. Implementasi Keperawatan.................................................................... 38
5. Evaluasi.................................................................................................. 39
A. Simpulan .................................................................................................. 96
B. Saran......................................................................................................... 98
ix
DAFTAR TABEL
Tabel : 2.2. Skala Intensitas Nyeri Numerik .......................................................23
x
DAFTAR GAMBAR
xi
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dimana infeksi terjadi di umbai cacing. Biasanya dalam kasus ini terjadi
peradangan pada umbai cacing jika terinfeksi ringan bisa sembuh tanpa
(Sjamsuhidajat 2010).
akut pada perut. Jika nyeri sudah tidak tertahankan lagi tidak di lakukan
materi purulen). Jika terjadi perforasi maka akan terjadi kenaikan suhu dan
septik, tromboflebitis supuratif, atau flebitis portal (Brunner & Sudarth, 2013;
Mansjoer,2003;Sjamsuhidajat,2010)
1
2
Nyeri akut yang dirasakan pasca operasi merupakan penyebab stres dan
gelisah yang mengalami gangguan tidur, cemas, tidak nafsu makan, takut
bergerak dan ekspresi tegang (Potter & Perry 2010). Dampak nyeri post
operasi akan meningkatkan stres post operasi. Kontrol nyeri sangat penting
(Smeltzer&bare, 2013).
menunjang nyeri. Tindakan paliatif yang dilakukan pada klien dengan post
aktivitas saraf simpatis (Kozier & Erb,2009). Dampak lain dari nyeri berupa
respon emosi seperti cemas, takut, depresi, dan tidak mempunyai harapan. Hal
(Smeltzer&Bare, 2013).
di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, kasus apendisitis pada
tahun 2015, apendisitis sebesar 235 kasus yang terdiri dari apendisitis akut
pada bulan januari hingga Oktober tahun 2016, apendisitis sebesar 152 kasus
yang terdiri dari apendisitis akut sebanyak 112 kasus, apendisitis kronis
sebesar 281 kasus yang terdiri dari dari 19 kasus unspecified apendisitis, 253
yang dilakukan selama bulan Januari sampai November 2017 sebanyak 249
kasus. Identitas lama perawatan di Rumah Sakit antara 2-10 hari. (RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, untuk periode waktu pada
satu Bulan terakhir ini (November 2017) didapatkan keluhan dari 11 klien
dilakukannya operasi hari kedua adalah nyeri sedang dengan intensitas nyeri
berada pada skala 4 dan 5 dalam pengaruh pemberian terapi analgetik per 8
jam. Untuk itu klien perlu mendapatkan managemen nyeri secara optimal.
Klien diberikan terapi obat analgetik dan diajarkan managemen nyeri non
sosial yang muncul pada pasien yang mengalami nyeri serta adanya data dari 2
untuk dilakukan asuhan keperawatan yang tepat pada klien dengan kasus post
data dan kondisi tersebut penulis tertarik untuk menulis proposal laporan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Kusus
a. Menggambarkan Tentang
apendiktomi.
D. Manfaat Penulisan
1) Bagi Penulis
2) Bagi Institusi
3) Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Apendisitis
1. Definisi
setelah itu pindah ke fosa iliaka kanan. Penyakit ini dapat mengenai semua
atau umbai cacing (apendiks). Usus buntu merupakan sekum, Infeksi ini
satu penyakit saluran pencernaan yang paling umum ditemukan dan yang
yang merupakan metode terbaru yang sangat efektif (Brunner & Suddarth,
2013).
7
8
materi purulen). Jika terjadi perforasi maka akan terjadi kenaikan suhu dan
septik, tromboflebitis supuratif, atau flebitis portal (Brunner & Sudarth, 2013;
2. Klasifikasi
a. Apendisitis Akut
purulen.
b. Apendisitis Infiltrat
c. Apendisitis Abses
Apendisitis abses terjadi bila massa lokal yang terbentuk berisi nanah
d. Apendisitis Perforasi
e. Apendisitis kronik
adanya jaringan parut dan ulkus lama di mukosa, dan infiltrasi sel
inflamasi.
3. Etologi
c. Pemberian barium
e. Tumor
11
4. Manifestasi Klinis
Menurut Andra dan Yessie (2013) tanda terjadinya apendisitis antara lain:
lokal di titik Mc. Burney: nyeri tekan, nyeri lepas, defans muskuler.
c. Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan
(Roving Sign)
g. Demam
5. Pemeriksaan penunjang
Rahayuningsih (2010) :
CRP adalah salah satu komponen protein fase akut yang akan
USG 90-94% dengan angka sensitivitas dan spesifisitas yaitu 85% dan
dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi yaitu 90-100% dan 96-
97%.
adanya perforasi.
a. Psoas Sign
b. Obturator Sign
6. Patofisiologi
kanan bawah, keadaan ini disebut apendisitis supuratif akut. Aliran arteri
7. Pathway
Appendiks
obtruksi
apendisitis
apendiktomi
Trauma
jaringan
Masalah Keperawatan:
Nyeri
Takut
bergerak
Masalah
Masalah Keperawatan:
Keperawatan:
Hambatan Mobilitas Fisik
ansietas
8. Penatalaksanaan
a. Pra Operasi
1) Observasi
2) Antibiotik
b. Intra Operasi
1) Laparatomi
operasi, seperti pemeriksaan sinar X atau tes darah atau urine atau
dilakukan.
2) Laparoskopi
Laparoskopi berasal dari kata lapara yaitu bagian dari badan mulai
2009).
c. Post Operasi
60% pasien menderita nyeri yang hebat 25% nyeri sedang dan 15%
sampai fungsi usus kembali normal. Satu hari pasca operasi penderita
dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur selama 2x30 menit. Hari
2003).
B. Konsep Nyeri
1. Pengertian
nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya
tidak nafsu makan dan ekspresi tegang (Potter & Perry, 2010).
21
2. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri Perifer
2) Nyeri viseral yaitu rasa nyeri yang muncul akibat stimulasi pada
3) Nyeri alih yaitu nyeri yang dirasakan pada daerah lain yang jauh
b. Nyeri Sentral
Nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medula spinalis, batang otak
dan talamus.
c. Nyeri psikogenetik
Nyeri yang tidak diketahui penyebab fisiknya. Dengan kata lain, nyeri
ini timbul akibat pikiran penderita sendiri. Nyeri ini muncul karena
3. Bentuk Nyeri
a. Nyeri akut
Nyeri akut berlangsung tidak lebih dari enam bulan. Awitan gejalanya
b. Nyeri Kronik
Nyeri ini berlangsung lebih dari enam bulan. Sumber nyeri bisa
menjadi kurang perhatian, sering merasa putus asa dan terisolir dari
peroide waktu tertentu. Ada kalanya penderita terbebas dari rasa nyeri
(Andarmoyo, 2013).
sebagai berikut :
a. Usia
b. Jenis kelamin
2013).
d. Efek Placebo
f. Pola Koping
Kontrol nyeri sangat penting pada pasien post operasi, nyeri yang
analgesik harus digunakan untuk memastikan bahwa nyeri pasien post operasi
1. Agen Farmakologis
(Tamsuri, 2007).
musik dan aroma terapi dan teknik stimulasi kulit yang digunakan adalah
2. Agen Non-Farmakologis
cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal lain sehingga klien lupa
operasi.
2007)
gemercik air. Klien dianjurkan untuk memilih music yang disukai dan
1. Pengkajian
kebutuhan kesehatan klien serta keperawatan baik fisik, mental, sosial dan
a. Identitas
1) Identitas Klien
b. Keluhan Utama
29
c. Riwayat Penyakit
(1-10).
4) Riwayat Psikologis
5) Riwayat Sosial
dalam hubungan sosial dengan orang lain, akan tetapi tetap harus
menjalani operasi.
6) Riwayat Spiritual
auntuk kesembuhannya.
7) Kebiasaan Sehari-hari
dirasakan.
1) Aktivitas/ Istirahat
Gejala : Malaise
2) Sirkulasi
Gejala : Takikardia
3) Eliminasi
4) Makanan/cairan
5) Nyeri/Kenyamanan
6) Keamanan
7) Pernapasan
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
2) Sistem Pernafasan
3) Sistem Kardiovaskuler
jantung.
4) Sistem Pencernaan
normal
5) Sistem Perkemihan
6) Sistem Muskuluskeletal
7) Sistem Intergumen
awitan).
8) Sistem persarafasan
9) Kenyamanan
2. Diagnosa keperawatan
Nanda (2015) :
a. Nyeri akut
1) Definisi :
2) Batasan Karakteristik
c. Dilatasi pupil
36
penilaian numerik)
menangis, waspada)
j. Perilaku distraksi
olahraga berlebihan)
3. Perencanaan keperawatan
a. Nyeri Akut
1) Kontrol nyeri
2) Tingkat nyeri
1) Manajemen Nyeri
distraksi.
2) Terapi Relaksasi
tertentu.
yang menyenangkan)
relaksasi.
3) Pemberian Analgasik
nyeri.
METODE PENELITIAN
A. Rencana Penelitian
memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam kasus yang dipilih yaitu
asuhan keperawatan pada klien post Apendiktomi dengan fokus studi nyeri.
B. Subyek Penelitian
laparatomi.
consent.
C. Fokus Studi
40
41
rawat inap di RSUD Tidar Kota Magelang yang mengalami nyeri post
nafas dalam dan masase untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, kolaborasi
E. Instrumen Penelitian
mengumpulkan data pada studi kasus ini adalah istrumen pengkajian meliiputi
berkomunikasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain. Sebagian besar skala
1) Wawancara
keluhan klien.
2) Observasi langsung
3) Pemeriksaan fisik
inspeksi yaitu melihat keadaan luka klien dan teknik palpasi yaitu apakah
4) Studi dokumentasi
post apendiktomi.
1) Lokasi Penelitian
RSU Tidar Kota Magelang selama 3 hari pada tanggal 9-12 Januari 2018
2) Waktu Penelitian
Januari 2018
kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Berbagai data yang
untuk menggambarkan data yang sudah diperoleh melalui proses analisa yang
apendiktomi dengan fokus studi nyeri ini dilakukan secara deskriptif yang di
sajikan secara narasi. Teknik analisis yang digunakan membuat narasi yang
diperoleh dari proses asuhan keperawatan yang telah dilakukan dimulai dari
dilakukan keperawatan.
I. Etika Penelitian
studi kasus ini mencakup beberapa hal mengenai etika yang ditekankan, yaitu
sebagai berikut:
2) Meminta ijin secara tertulis kepada Direktur RSUD Tidar Kota Magelang
Dalam studi kasus ini penulis menggunakan nama inisial klien untuk
5) Confidentiality (kerahasiaan)
Data klien digunakan hanya sebagai studi kasus dalam pengelolaan klien
Subjek mempuunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
A. HASIL PENELITIAN
tanggal Januari 2018. Studi kasus ini melibatkan 2 klien sebagai subjek
penelitian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu klien I (Ny.
M) dan klien II (An. R). Pengelolaan pada Ny. M dilakukan pada tanggal 10
Januari 2018.
1. Pengkajian
Tabel 4.1
Identitas klien I dan klien II
Ny. M An. R
1. Nama : Ny. M 1. Nama : An. R
2. Umur : 20 tahun 2. Umur : 15 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan 3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Diagnosa medis : Post 4. Diagnosa medis : Post
Operasi Apendiktomi Operasi Apendiktomi
.
Pada tabel 4.1 dapat diketahuii bahwa umur dan kedua pasien
46
47
b. Status kesehatan
Tabel 4.2
Riwayat keperawatan klien I dan klien II
NO. KLIEN I KLIEN II
1. Bangsal Flamboyan Flamboyan
2. Keluhan Ny. M mengatakan An. R mengatakan
Utama nyeri pada area luka nyeri pada area luka
post operasi post operasi
Apendiktomi di Apendiktomi di
perut kanan bawah perut kanan bawah.
Nyeri bertambah Nyeri bertambah
saat bergerak saat bergerak
3. Riwayat P: Nyeri post P: Nyeri post
Penyakit operasi Apendiktomi operasi Apendiktomi
Sekarang Q :seperti ditusuk- Q :seperti tertusuk-
tusuk tusuk
R : Perut kanan R : perut kanan
bawah bawah
S : skala 6 S : skala 7
T: hilang timbul T: Terus menerus
mengeluh nyeri post operasi pada perut kanan bawah dengan skala
dengan klien I.
c. Pengkajian fokus
Tabel 4.3
Hasil pengkajian fokus klien I dan klien II
Klien I Klien II
Aktivitas sebelum sakit sangat Aktivitas sebelum sakit yaitu
aktif melakukan kegiatan rumah sebagai seorang pelajar.
tangga. Setelah sakit dan selama
Setelah saki klien kesulitan untuk dirumah sakit klien kesulitan
beraktiivitas dan bergerak karena untuk bergerak karena luka
luka post operasi pada perut pada perut kanan bawah terasa
kanan bawah terasa nyeri saat nyeri saat digerakan, sehingga
digerakan, sehingga aktivitasnya aktivitasnya harus di bantu oleh
harus di bantu oleh suaminya ibumya
atau ibunya
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kedua klien mengalami nyeri
d. Pemeriksaan fisik
Tabel 4.4
Hasil pemeriksaan fisik pada klien I dan klien II
NO. KLIEN I KLIEN II
1. Kesadaran Composmentis Composmentis
2. Tanda-tanda Tanda tanda vital : Tanda tanda vital :
Vital TD : 120/80 mmHg TD : 110/60 mmHg
N : 82 x/menit N : 78 x/menit
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
S : 36,8ºC S : 36,5ºC
e. Pemeriksaan penunjang
1) Klien I
dari batas normal 24,9 (10^3/ul) nilai normal 4,00 – 11,00 dan
netrofil juga melebihi batas normal 80% nilai normal 40 -75. Klien
keluhan utama klien adalah nyeri pada luka post operasi di daerah
2) Klien II
adalah nyeri pada luka post operasi, di daerah perut kanan bawah,
intravena.
51
2. Analisa Data
Tabel 4.5
Hasil Analisa Data pada klien I dan klien II
NO. Klien I Klien II Penyebab Masalah
1. DS : klien DS : klien agens cedera nyeri akut
mengatakan mengatakan fisik.
nyeri pada luka nyeri pada luka
post operasi post operasi
apendiktomi apendiktomi
terasa tertusuk- terasa tertusuk-
tusuk pada tusuk pada
bagian perut bagian perut
kanan bawah kanan bawah
dengan skala dengan skala
tingkat nyeri 6 tingkat nyeri 7
dan terasa dan terasa
hilang timbul. terus menerus.
DO: klien DO : klien
menunjukkan menunjukkan
ekspresi ekspresi
meringis meringis
menahan nyeri, menahan nyeri,
terdapat luka terdapat luka
post operasi post operasi
pada bagian pada bagian
perut bagian perut bagian
kanan bawah kanan bawah
TD : 120/80 TD : 110/60
mmHg mmHg
N : 82x/menit N : 78x/menit
RR : 20x/menit RR : 20x/menit
S : 36,8ºC S : 36,5ºC
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa data subjektif dan data objektif
3. Diagnosa keperawatan
Tabel 4.6
Diagnosis Keperawatan pada Klien I dan Klien II
NO. Klien I Klien II
1. nyeri akut berhubungan nyeri akut berhubungan
dengan agens cedera fisik dengan agens cedera fisik
(prosedur pembedahan). (prosedur pembedahan).
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kedua klien mengalami masalah
pembedahan).
4. Intervensi keperawatan
Tabel 4.7
Intervensi Keperawatan pada Klien I dan Klien II
Intervensi Keperawatan
Klien I Dx : nyeri akut berhubungan dengan agens cedara fisik,
Klien II tujuan intervensi yang dilakukan adalah setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan masalah klien teratasi dengan kriteria hasil:
klien mengatakan nyeri terkontrol atau berkurang
menjadi skala 2,
klien nampak rileks dan tidak menahan nyeri,
klien mampu menggunakan tindakan pengurang
nyeri tanpa analgetik.
Intervensi :
1. Kaji nyeri komprehensif (lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
nyeri dan factor pencetus),
2. Observasi petunjuk nonverbal dan Memonitor
tanda-tanda vital
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi (relaksasi distraksi,
nafas dalam, mendengarkan music.
4. Dukung istirahat tidur yang adekuat.
5. Kolaborasi dengan dokter jika tindakan tidak
berhasil dalam pemberian teknik nonfarmakologi,
yaitu denga pemberian analgetik.
dilakukan kedua klien adalah sama supaya mudah untuk melihat respon
5. Implementasi keperawatan
Tabel 4.8
Hasil Implementasi Keperawatan Klien I (10 Januari 2018)dan Klien II
(9 Januari 2018) (hari pertama)
No Implementasi Respon
Klien I Klien II
1. Melakukan DS: klien mengatakan DS : klien mengatakan
pengkajian nyeri nyeri pada luka post nyeri pada luka post
secara operasi operasi.
komprehensif P : luka post operasi, P: luka post operasi Q:
PQRST Q : terasa tertusuk- terasa tertusuk-tusuk
tusuk R: pada bagian perut
R : pada bagianperut kanan bawah
kanan bawah S: dengan skala nyeri
S : skala 6, 7
T : hilang timbul T: terasa terus
menerus
DO: klien
menunjukkan ekspresi DO : klien
meringis menahan menunjukkan ekspresi
nyeri, terdapat luka meringis menahan
post operasi pada nyeri, terdapat luka
bagian perut bagian post operasi pada
kanan bawah . bagian perut bagian
kanan bawah
2. Observasi DS : - DS : -
petunjuk
nonverbal dan DO : Ekspresi wajah DO : Ekspresi wajah
Memonitor klien tampak meringis klien tampak meringis
tanda-tanda vital kesakitan nyeri
TD :120/80 mmHg TD : 110 /60 mmHg
N :82 x/mnt N :78 x/mnt
RR :20 x/mnt RR :20 x/mnt
S : 36,80C S : 36,50C
3. Ajarkan teknik DS : klien mengatakan DS : klien mengatakan
nonfarmakologi paham bagaimana paham bagaimana
(relaksasi cara melakukan nafas cara melakukan nafas
distraksi, nafas dalam. dalam.
dalam,
mendengarkan DO : klien dan DO : klien dan
musik keluarga nampak keluarga nampak
kooperatif dan dapat kooperatifdan dapat
mempraktikannya. mempraktikannya.
4. Dukung istirahat DS : klien mengatakan DS : klien mengatakan
54
masih terlihat lemah dan menahan nyeri, skala nyeri yang dirasakan klen
masih dalam kategori nyeri berat, kedua klien mau diajari teknik nafas
Tabel 4.9
Hasil Implementasi Keperawatan Klien I (11 Januari 2018) dan Klien II
(10 Januari 2018) (hari kedua)
No Implementasi Respon
Klien I Klien II
1. Melakukan DS: Klien mengatakan DS : klien mengatakan
pengkajian nyeri nyeri sudah nyeri pada luka post
secara berkurang, nyeri operasi.
komprehensif bertambah saat P: luka post operasi Q:
PQRST bergerak dan nyeri terasa tertusuk-tusuk
hilang saat tidak R: pada bagian perut
bergerak. kanan bawah
P : luka post operasi, S: dengan skala nyeri
Q : terasa tertusuk- 5.
tusuk T: hilang timbul
R : pada bagianperut
kanan bawah DO : - Ekspresi wajah
S : skala 4. klien tampak meringis
T : hilang timbul saat nyeri terjadi,
terdapat luka post
DO: Ekspresi wajah operasi pada bagian
klien tampak meringis perut bagian kanan
55
nyeri dengan nafas dalam sedangkan klien II tidak bisa mengunakan nafas
Tabel 4.10
Hasil Implementasi Keperawatan Klien I(12 Januari 2018) dan Klien II
(11 januari 2018) (hari terakhir)
No Implementasi Respon
Klien I Klien II
1. Melakukan DS: Klien mengatakan DS : Klien
pengkajian nyeri sudah tidak nyeri mengatakan sudah
secara seperti sebelumnya, tidak nyeri seperti
komprehensif klien mengatakan sebelumnya, klien
PQRST tidurnya nyenyak dan mengatakan tidurnya
bisa beristirahat nyenyak dan bisa
P : luka post operasi, beristirahat.
Q : terasa tertusuk- P: luka post operasi
tusuk Q: terasa tertusuk-
R : pada bagianperut tusuk
kanan bawah R: pada bagian perut
S : skala 2. kanan bawah
T : hilang timbul S: dengan skala nyeri
3.
DO: Ekspresi wajah T: hilang timbul
klien tampak lebih
nyaman, terdapat luka DO :Ekspresi wajah
post operasi pada klien tampak meringis
bagian perut bagian saat nyeri terjadi,
kanan bawah . terdapat luka post
operasi pada bagian
perut bagian kanan
bawah
2. Observasi DS : - DS : -
petunjuk
nonverbal dan DO : Ekspresi wajah DO : Ekspresi wajah
Memonitor klien tampak lebih klien tampak meringis
tanda-tanda vital nyaman. saat nyeri
TD :110/80 mmHg TD : 110 /70 mmHg
N :80 x/mnt N :80 x/mnt
RR :20 x/mnt RR :20 x/mnt
S : 36,50C S : 36,50C
3. Ajarkan teknik DS : klien mengatakan DS : klien mengatakan
nonfarmakologi menggunakan nafas menggunakan nafas
(relaksasi dalam jika nyeri nafas tetapi tidak bisa
distraksi, nafas muncul. berkurang nyerinya
dalam,
mendengarkan DO : klien melakukan DO : klien nampak
musik nafas dalam dengan belum bisa
benar. berkonsentrasi karena
nyerinya.
57
dapat dilihat bahwa klien I sudah tidak nyeri sedangkan klien II masih
faktor
6. Evaluasi keperawatan
Tabel 4.11
Hasil evaluasi formatif pada klien I dan klien II
Hari Ke 1 Hari Ke 1
Rabu, 10 Januari 2018 pukul Selasa, 9 Januari 2018 pukul 14.00
14.00
Ny. M An. R
S: S:
Klien mengeluh nyeri pada luka Klien mengeluh nyeri pada luka
post operasi Apendiktomi perut post operasi Apendiktomi perut
kanan bawah, nyeri bertambah kanan bawah, nyeri bergerak dan
saat bergerak dan nyeri hilang nyeri hilang saat tidak bergerak,
saat tidak bergerak, saat klien saat klien tidur atau relaksasi
tidur atau relaksasi - P : nyeri post operasi
- P : luka post operasi - Q : nyeri yang dirasakan tertusuk-
- Q: nyeri yang dirasakan terusuk- tusuk
tusuk - R : lokasi nyeri yaitu pada perut
- R : lokasi nyeri yaitu pada perut kanan bawah.
kanan bawah - S : skala 7
- S : skala 6 - T : nyeri terus menerus
- T : nyeri hilang timbul dengan O:
durasi yang tidak menentu - Terdapat luka jahit pada perut
O: kanan bawah
- Terdapat luka jahit pada perut - Ekspresi wajah klien tampak
kanan bawah meringis saat nyeri
- Ekspresi wajah klien tampak - Klien mampu melakukan relaksasi
meringis kesakitan nafas dalam secara mandiri, dan
58
Hari Ke II Hari Ke II
Kamis, 11 Januari Rabuu, 10 Januari
2018 pukul 14.00 2018 pukul 14.00
Ny. M An. R
S: S:
Klien mengatakan nyeri sudah Klien mengatakan nyeri sudah
berkurang, nyeri bertambah saat berkurang, nyeri bertambah saat
bergerak dan nyeri hilang saat bergerak dan nyeri hilang saat tidak
tidak bergerak, saat klien tidur bergerak, saat klien tidur atau
atau relaksasi relaksasi
- P : luka post operasi - P : nyeri post operasi
- Q: nyeri yang dirasakan terusuk- - Q : nyeri yang dirasakan tertusuk-
tusuk tusuk
- R : lokasi nyeri yaitu pada perut - R : lokasi nyeri yaitu pada perut
kanan bawah kanan bawah.
- S : skala 4 - S : skala 5
- T : nyeri hilang timbul dengan - T : nyeri terus menerus
durasi yang tidak menentu O:
O: - Terdapat luka jahit pada perut
59
Tabel 4.12
Hasil evaluasi sumatif pada klien I dan klien II
Klien I Klien II
S :Klien mengatakan ia sudah S :Klien mengatakan masih nyeri
tidak merasakan nyeri jika ada pergerakan yang
O: ekspresi wajah menahan nyeri lebih.
tidak ada, dan peningkatan O: ekspresi wajah menahan nyeri
tekanan darah dan frekuensi tidak ada, tidak ada,
napas tidak ada peningkatan tekanan darah
TTV : dan frekuensi napas tidak ada
TD :110/80 mmHg TTV :
N : 80 x/mnt TD : 110/70 mmHg
RR :200 x/mnt N :80 x/mnt
A: Masalah keperawatan nyeri RR :20 x/mnt
akut teratasi A: Masalah keperawatan nyeri
P : pertahankan intervensi hingga akut teratasi sebagian
klien sembuh P : lanjutkan intervensi hingga
sembuh
61
B. PEMBAHASAN
Pada sub bab ini membahas tentang hasil laporan kasus asuhan
keperawatan nyeri post operasi Apendiktomi pada Ny. M dan An. R, tanggal
1. Pengkajian
terjadi masalah kesehatan yang berat pada area abdomen, bila penderita
merasakan nyeri perut hebat dan gejala-gejala lain dari masalah internal
atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang
bulan (Wilkinson, 2013). Sesuai dengan kasus Ny. M dan An. R dimana
klien merasakan nyeri di area luka post operasi perut kanan bawah, nyeri
dengan skala nyeri 6 dan An. R dengan skala 7. Potter dan Perry (2010)
yaitu, 0: tidak nyeri, 1-3: nyeri ringan, 4-6: nyeri sedang, 7-9: nyeri berat,
10: nyeri sangat berat. Menurut skala tersebut Ny. M berada di kriteria
akut dilihat dari ekspresi nyeri dilihat dari kedua klien sama-sama
yang lazim atau spesifik dalam penggunaan secara umum, kata-kata yang
terasa berat, berdenyut, tajam, atau tumpul. Skala atau intensitas nyeri
menerus. Menurut Potter dan Perry (2010) salah satu karakteristik yang
skala 0-3 mengindikasikan nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri
pengaruh usia pada persepsi nyeri dan toleransi nyeri tidak diketahui
2. Diagnosa keperawatan
intensitas ringan atau berat dengan akhir yang dapat di antisipasi dan
Hal ini sama dengan konsep teori yaitu setiap prosedur pembedahan
nyeri yang diterima selama periode tertentu. Semakin besar impuls yang
menjadi keluhan utama yang dirasakan klien pada saat pengkajian. Nyeri
dan Nadi), dan adanya keluhan intensitas nyeri menggunakan skala nyeri
bahwa kedua klien mengeluhkan nyeri dengan skala nyeri 6 pada Ny. M
dan skala nyeri 7 pada An. R. Lalu pada ekspresi wajah telihat menahan
nyeri, vital sign yang mengalami meningkatan yaitu Ny. M tekanan darah
36,8ºC, dan An. R tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 78 kali/ menit,
3. Intervensi keperawatan
dan nonverbal yang muncul pada klien. Pengkajian ini dilakukan setiap
Hasil pada setiap pengkajian didapatkan data bahwa setiap harinya skala
nyeri dan faktor pencetus). Nyeri post operasi adalah nyeri yang
menegakkan diagnosa nyeri akut, hal ini juga penting dalam tindakan
nyeri akut.
yang diungkapkan oleh Potter & Perry (2010) yaitu untuk mengetahui
dan Nafas dalam dapat bekerja memberi pengaruh paling baik untuk
jangka waktu yang singkat dalam mengatasi nyeri. Hasil yang didapat
klien mampu menerapkan teknik relaksasi yaitu nafas dalam dan distraksi
2006).
4. Implementasi
mengatasi masalah nyeri akut pada klen yaitu melakunan teknik relaksasi
mengatakan nyeri sedang luka post operasi pada perut kanan bawah
dengan skala 6 nyeri bertambah saat bergerak, nyeri hilang saat tidak
mengatakan nyeri berat pada perut kanan bawah dengan skala 7 nyeri
bertambah saat bergerak, nyeri hilang saat tidak bergerak atau tidur.
(Mubarok, 2007).
oleh klien I sendiri yaitu posisi terlentang atau supinasi dengan kepala
lebih baik. Hal ini terlihat dari ekspresi wajah klien yaitu tanggal 10
Januari 2018 ekspresi wajah meringis kesakitan, dan klien tampak tegang
70
suhu 36,8 C. Pada klien II posisi yang nyaman merupakan posisi yang
satu bantal. Respon klien setelah diberi tindakan tersebut merasa lebih
baik. Hal ini terlihat dari ekspresi wajah klien yaitu tanggal 9 Januari
dalam dan distraksi. Hasil dari tindakan tersebut, pada hari pertama
dalam, Sedangkan II pada hari pertama tanggal 9 Januari 2018 klien mau
disimpulkan bahwa klien I dan klien II ingin mengurangi rasa nyeri yang
pada area luka post operasi Apendiktomi, ekspresi wajah klien tampak
meringis saat terasa nyeri, nyeri yang dirasakan tertusuk tusuk, lokasi
nyeri yaitu pada perut kanan bawah skala nyeri turun menjadi skala nyeri
yaitu paada perut kanan bawah dengan skala nyeri 5 dan nyeri yang
ekspresi wajah tampak meringis hanya saat nyeri tekanan darah 110/80
takut bergerak, ekspresi wajah tampak meringis nyeri dan tegang 120/70
dalam dan distraksi. Hasil dari tindakan tersebut pada hari kedua tanggal
dalam, mengatakan nyeri tidak berkurang, karena klien masih tdak bisa
nyeri pada area luka post operasi Apendiktomi, nyeri yang dirasakan
tertusuk tusuk, lokasi nyeri yaitu pada perut kanan bawah dengan skala
nyeri 2 dan nyerii yang dirasakan hilang timbul. Sedangkan pada hari
72
ketiga tanggal 11 Januari 2018, klien II mengatakan nyeri pada area luka
nyeri yaitu pada perut kanan bawah dengan skala nyeri 3 dan nyerii yang
kepada klien. Posisi yang diinginkan oleh klien 1 adalah semi fowler.
Ekspresi wajah klien sudah bisa tersenyum tekanan darah 110/80 mmhg,
dalam dan distraksi. Hasil dari tindakan tersebut pada hari ketiga tanggal
masih belum bisa konsentrasi karena masih terasa sedikit nyeri. Tindakan
klien I dan II
73
operasi dimulai dari bangun dan duduk disisi tempat tidur sampai pasien
turun dari tempat tidur, berdiri dan mulai belajar berjalan dengan bantuan
lamanya atau tertundanya ambulasi dini pada klien I dan klien II dapat
daripada klien I.
nyeri dengan teknik nafas dalam di bandingkan dengan klien II. Nyeri
74
yang membuat respo individu berbeda. (Potter & Perry, 2010). Perbedaan
pasca operasi. Potter dan Perry (2010) menyatakan bahwa ketika teknik
sakit ke susunan saraf pusat dan perifer dengan meniru kerja dari
75
1. Evaluasi keperawatan
klien mengatakan nyeri pada area luka post Apendiktomi pada perut
kanan bawah berkurang, nyeri hanya terasa saat bergerak atau menggeser
dan nyeri hilang saat tidak bergerak, saat klien tidur atau relaksasi, nyeri
yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk, lokasi nyeri yaitu pada perut kanan
bawah skala nyeri 2, nyeri hilang timbul dengan durasi yang tidak
pertahankan intervensi.
januari 2018 mengatakan nyeri pada area luka post operasi Apendiktomi
hilang saat tidak bergerak, saat klien tidur atau relaksasi, nyeri yang
bawah dengan skala nyeri 3, nyeri hilang timbul dengan durasi yang
tidak menentu. Ekspresi wajah meringis saat nyeri. Dari data yang
agen cidera fisik (trauma luka operasi) teratasi sebagian sehingga masih
melanjutkan intervensi.
BAB V
A. SIMPULAN
1. Pengkajian
studi nyeri.
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
vital dalam batas normal meliputi tekanan darah sistolik 90-120 mmHg,
77
78
4. Tindakan keperawatan
mg melalui intravena.
5. Evaluasi keperawatan
(tindakan) keperawatan yang baik, respon yang baik dari pasien terhadap
tindakan yang telah diberikan, namun hasil penelitian ini mungkin akan
kelas III dengan VIP jelas hasilnya akan berbeda, mungkin dari segi
B. SARAN
berikut :
1. Praktisi keperawatan
Bagi rumah sakit karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
salah satu sumber untuk mengatasi masalah nyeri akut klien khususnya
DAFTAR PUSTAKA
Ruzz Media.
Asmad (2012). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: PT.
RINEKA CIPTA.
Brunner & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Jakarta: EGC.
Kozier, B., & Erb, G. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinik. Jakarta:
Jakarta: EGC.
Mubarak, W.I., & Chayatin,N. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta : EGC.
Potter, & Perry. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep Proses
Rekam Medis RSUD Tidar Magelang. (2017) Rekapitulasi pasien Rawat Inap
Smeltzer,dan Bare (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
DIII Keperawatan Magelang. Saya ingin mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam
penelitian kami yang berjudul asuhan keperawatan pada post apendiktomi dengan
fokus studi managemen nyeri di RSUD Tidar Kota Magelang, yang akan
1. Hendra Setiawan
1. Tujuan penelitian
post apendiktomi dengan fokus studi managemen nyeri di RSUD Tidar Kota
Magelang
2. Keikutsertaan sukarela
Partisipasi Anda dalam penelitian ini adalah sukarela tanpa paksaan. Anda
berhak untuk menolak keikutsertaan dan berhak pula untuk mengundurkan diri
terima) yang akan Anda alami akibat penolakan atau pengunduran diri Anda.
4. Manfaat penelitian
Menjadi partisipan dalam penelitian ini mungkin akan menyita waktu anda
diberikan.
6. Kerahasiaan
Kami menjamin kerahasiaan seluruh data dan tidak akan mengeluarkan atau
mempublikasikan informasi tentang data diri Anda tanpa ijin langsung dari
Anda sebagai partisipan. Nama Anda akan dituliskan dengan inisial dan
7. Klarifikasi
8. Kesediaan
Jika Anda bersedia untuk berpartisipasi maka Anda akan mendapatkan satu
salinan dari lembar informasi dan kesediaan ini. Tandatangan Anda pada
penelitian.
Tanggal: .......................................
..................................................
Nama : .........................................................................................
Usia : .........................................................................................
Alamat : .........................................................................................
.................................................
(Namalengkapdenganhurufbalok)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
3. Riwayat Penyakit
1
b. Status Kesehatan Masa Lalu
2) Riwayat lain :
c. Riwayat Psikologis
3) Fungsi peran
4) Identitas diri
5) Harga diri
d. Riwayat Sosial
e. Riwayat Spiritual
3) Kegiatan ibadah
f. Kebiasaan Sehari-hari
1) Adakah penurunan nafsu makan/ mual dan muntah
6) Postur Tubuh :
b. Sirkulasi
Data Subyektif Data Obyektif
x
1) Apakah merasa detak jantungnya 1) N /menit
lambat/normal/cepat ?
2) Konjungtiva anemis :
2) Apakah merasa lemas/pusing ( ) Ya ( ) Tidak
c. Pola Eliminasi
Data Subyektif Data Obyektif
1) Apakah terdapat masalah BAK /BAB 1) Konstipasi : ( ) Ya ( )
a. BAK Tidak
Frekuensi 2) Diare : ( ) Ya ( )
Warna Tidak
Keluhan 3) Pemeriksaan Genitalia
Penggunaan alat bantu (kateter, dll) 4) (lesi, hemoroid, kebersihan,
b. BAB dan lain-lain)
Frekuensi 5) Bagian yang nyeri
Waktu
Warna
Konsistensi
Keluhan
Penggunaan Laxatif : ya / tidak
2) Apakah terdapat nyeri tekan pada
bagian abdomen
5) Muntah : ( ) Ya ( )
Tidak
e. Nyeri/kenyamanan
Data Subyektif Data Obyektif
1) Apakah mengalami nyeri setelah 1) Nyeri : ( ) Ya ( ) Tidak
operasi
2) Respon vocal :
2) Pengkajian PQRST merintih/mendengkur/menangis
P : penyebab nyeri
Q : bagaimana rasa nyeri tersebut Ekspresi wajah :
R : dimana letak nyerii, meringis/menggigit
menyebar/tidak bibir/gerakan melindungi
S : seberapa parah nyerinya (rentang bagian tubuh yang nyeri
0-10)
T : kapan nyeri itu timbul, terus Interaksi sosial :
menerus/kadang-kadang menghindari
3) Apakah mengganggu aktivitas percakapan/berfokus pada
aktivitas yang mengurangi
4) Apakah merasa takut/cemas dengan nyeri/menghindari kontak
rasa nyeri tersebut sosial
3) Aktivitas terganggu :
( ) Ya ( ) Tidak
f. Keamanan
g. Pernapasan
Data Subyektif Data Obyektif
x
1) Apakah merasa berat untuk 1) RR /menit
bernafas/sesek ?
C. Data Penunjang
C. Analisis Data
Klien 2
DS :
DO :
D. Diagnosa Keperawatan
DO :
Klien 2
DS :
DO :
E. Intervensi Keperawatan
F. Implementasi
Hari
2
Klien 2
Hari
1
Hari
2
Evaluasi
No Hari 1 Hari 2
Dx
Klien 1
Klien 2
PENGUKURAN INTENSITAS NYERI PADA KLIEN POST APENDIKTOMI
Nama :
Umur :
Post Op hari ke :
Tindakan Operasi :
1. Pengkajian nyeri (PQRST)
Penyebab :
Tempat :
Skala : (Lingkarilah nomor/skala yang sesuai dengan nyeri yang
dirasakan)
Kualitas : (meringis/menyebar/menusuk/menekan/panas)
Waktu : (terus menerus/kadang-kadang)
A. Identitas Diri
Hendra Setiawan
P1337420515058