Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ASURANSI SYARIAH

Disusun Oleh:

Decka Hardiana

PajriTriana

Rofifatus Salma

Septianty Farittahma

Siti Maryam

Kelas : XI MIPA 2

SMAN 1 MAJALAYA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya kami dapat
menyelesaikan makalah sederhana ini meskipun sangat jauh dari kata sempurna shalawat serta salam
tak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para
pengikut beliau sampai akhir zaman.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu tugas mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, selain itu juga menambah wawasan para pembaca sekalian tentang asuransi
syariah. Mengingat hal tersebut sangat penting kedudukannya dalam kehidupan kita. Semoga makalah
mampu untuk menambah sedikit ilmu

Makalah ini memang jauh dari kesempurnaan baik dalam Isti susunan maupun penyajiannya untuk itu
segala kritik dan saran dari agar selanjutnya dapat kami jadikan sebagai pijakan supaya pada makalah
berikutnya bisa lebih baik lagi tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan khususnya bagi para siswa.

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Asuransi dalam perkembangan di Indonesia berasal dari kata Belanda "assurantie" yang kemudian
menjadi asuransi dalam bahasa Indonesia. Secara umum pengertian asuransi adalah perjanjian antara
penanggung atau perusahaan asuransi dengan yang kemudian menjadi asuransi dengan tertanggung
(peserta asuransi) yang dengan menerima premi yang tertanggung, penanggung berjanji akan
membayar sejumlah pertanggungan manakala tertanggung. Asuransi syariah secara terminologi adalah
tolong-menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau
tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad dalam
kurung perikatan yang sesuai dengan syariah.

Asuransi dalam dunia islam menimbulkan berbagai macam perdebatan di kalangan ulama sebagian
setuju dan sebagian yang lainnya menolak adanya asuransi mereka punya berbagai macam alasan
tentang sebab-sebab mereka menolak dan menerima keberadaan asuransi syariah terkait berbagai
perdebatan yang terjadi di kalangan masyarakat membuat jerat baru untuk menghambat
pertumbuhannya.

Masyarakat muslim sekarang sangat memerlukan asuransi untuk melindungi harta dan keluarga mereka
dari akibat musibah usaha-usaha yang maju dan menguntungkan mungkin bisa bangkrut dalam seketika
ketika kebakaran melanda dalam usahanya asuransi memang tidak bisa mencegah musibah tapi
setidaknya bisa menanggulangi akibat keuangan yang terjadi.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pandangan hukum Islam mengenai asuransi syariah?

2. Bagaimana potensi perkembangan asuransi syariah di Indonesia?

3. Apa saja peluang tantangan dan permasalahan asuransi syariah di Indonesia.

TUJUAN

1. untuk mengetahui pandangan hukum Islam mengenai asuransi syariah

2. Untuk mengetahui potensi perkembangan asuransi syariah di Indonesia

3. Untuk mengetahui apa saja peluang tantangan dan permasalahan asuransi syariah di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. ASURANSI SYARIAH dalam PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

1. PENGERTIAN SYARIAH

Asuransi berasal dari kata asurantie dalam bahasa Belanda, atau assurance dalam bahasa Perancis, atau
assurance/issurance dalam bahasa Inggris. Assurance berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi
sedangkan Issurance berarti yang mungkin atau tidak mungkin terjadi.

2. ASURANSI dalam SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM

Di kalangan umat Islam ada anggapan bahwa asuransi itu tidak Islami. Orang yang melakukan asuransi
sama halnya dengan orang yang mengingkari rahmat Allah. Orang yang melibatkan diri ke dalam
asuransi ini adalah merupakan salah satu ikhtiar untuk menghadapi masa depan dan masa tua. Namun
karena masalah asuransi ini tidak ada dijelaskan secara tegas dalam nash maka masalahnya dipandang
sebagai masalah istihadi yaitu masalah perbedaan pendapat dan sukar dihindari dan perbedaan
pendapat tersebut juga mesti dihargai.

Ada beberapa hal yang mengatakan bahwa syariah itu tidak Islam, seperti:

1. Asuransi sama dengan judi

2. Asuransi mengandung unsur unsur tidak pastipasti tahun 2015 sebesar

3. Asuransi mengandung unsur riba

4. Asuransi termasuk jual beli atau tukar menukar mata uang tidak tunai

5. Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis dan Sama halnya dengan mendahului takdir Allah.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) IKNB Syariah memiliki nilai aset sebesar Rp. 62,51 triliun
pada November 2015 atau tumbuh 7,1% dari Rp. 58, 37 triliun sementara aset IKNB konvensial hanya
tumbuh 5,1% dari data di atas aset asuransi dan reasuransi Syariah tumbuh 13,58% menjadi Rp. 25,4
triliun pada November 2015

Potensi pasar asuransi syariah akan semakin meningkat jika didukung tumbuhnya perbankan syariah ia
mencontohkan Bank Aceh yang tengah berproses dalam hal syariah dan akan menjadi Bank Syariah

Berdasarkan data OJK jumlah premi asuransi konvensional selama tahun 2015 sebesar Rp. 181,407
triliun Sedangkan jumlah klain sebesar Rp. 104, 87 triliun Selain itu jumlah kontribusi asuransi syariah
selama 2015 sebesar Rp. 104,87 triliun Sedangkan jumlah klaim bruto sebesar Rp. 3,34 triliun.

C. PELUANG, TANTANGAN DAN PERMASALAHAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA


1. Peluang

Asuransi syariah di Indonesia sudah berjalan selama 14 tahun semenjak pertama kali didirikan pada
tahun 1994 yaitu dengan diresmikannya PT Takaful keluarga dibandingkan dengan Asuransi
konvensional yang sudah yang beroperasi sejak tahun 1912 dengan berdirinya asuransi Bumiputera
maka usia asuransi syariah masih tergolong relatif muda namun Dilihat dari jumlah pertumbuhan
perusahaan asuransi syariah sangatlah mengembirakan yaitu 40% setiap tahun sementara yang
konvensional hanya 25%.

Melihat pertumbuhan yang pesat ini menunjukkan betapa besar peluang asuransi syariah untuk lebih
berkembang lagi setidaknya ada dua faktor penting yang bisa menjadi momentum berharga bagi
berkembangnya asuransi syariah di Indonesia yaitu:

A. Ruang penetrasi produk asuransi di Indonesia masih sangat luas mengingat persentase pemegang
polis individual di Indonesia baru mencapai kisaran 3% dari total penduduk sebesar 220 juta jiwa.

B. Mayoritas penduduk Indonesia merupakan umat Islam dan kehadiran produk yang sejalan dengan
konsep serta nilai-nilai beragama berpeluang besar untuk bisa diterima oleh masyarakat luas.

2. Tantangan

Menurut Agus Edi Sumianto sekretaris jenderal asosiasi asuransi syariah Indonesia payung hukum
asuransi syariah masih sangat minim idealnya mesti ada undang-undang yang secara khusus mengatur
asuransi syariah.

Truk struktural landasan operasional asuransi syariah di Indonesia masih menginduk pada peraturan
yang mengatur usaha perasuransian secara umum atau konvensional.

Peraturan asuransi syariah yang masih menginduk kepada peraturan asuransi konvensional ini
menyebabkan asuransi syariah terbentuk ketentuan perpajakan yaitu tentang premi sesuai dengan
undang-undang nomor 17 tahun 2000 tentang perpajakan penerimaan premi harus dicatat sebagai
pendapatan perusahaan dengan demikian premi merupakan objek pajak.

3. Masalah

 Minimnya modal
 Kurangnya SDM yang profesional
 Ketidaktahuan masyarakat terhadap produk asuransi syariah
 Dukungan pemerintah belum memadai
 Image
BAB III
KESIMPULAN
Perkembangan asuransi syariah di Indonesia umumnya sangat signifikan dari tahun ke tahun
namun tetap saja belum bisa melawan besarnya perkembangan asuransi konvensional untuk
beberapa tahun ke depan Walaupun demikian besarnya prosentase perkembangan asuransi
syariah ketimbang asuransi konvensional memberikan angin segar bagi para pengguna investasi
asuransi agar berpindah menggunakan asuransi syariah.
Di samping tidak adanya unsur-unsur yang tidak diperbolehkan oleh syariat Islam asuransi
syariah lebih jelas dalam setiap transaksi yang dilaksanakan baik masalah premi dan Besarnya
jumlah biaya yang dikeluarkan oleh nasabah hal tersebut membuat Para pemilik modal tertarik
untuk mengembangkan asuransi syariah sehingga diharapkan kedepannya asuransi yang
berbasis Syariah dapat berkembang lebih pesat lagi.
Kami juga yakin bahwa dengan melihat kondisi sekarang suatu saat nanti Asuransi Syariah dapat
menenggelamkan asuransi konvensional
SARAN
Makalah ini memang jauh dari kesempurnaan baik dalam isi susunan maupun penyajiannya
banyak sekali hambatan dalam menyelesaikan makalah ini mulai dari kurangnya sumber
referensi buku yang tersedia hingga kekompakan antar anggota kelompok yang belum maksimal
untuk itu segera kritik dan saran dari teman-teman semuanya dibutuhkan agar selanjutnya
dapat kami jadikan sebagai pijakan supaya pada makalah berikutnya bisa lebih baik lagi.

Daftat Pustaka
Ali, AM. Hasan. 2004. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Pernaha Media.
Antonio, Muhammad Syafi'i. 1994. Asuransi Dalam Perspektif Islam, Jakarta :STI.
Aziz, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabet.
http://bukanpinokio.blogspot.co.id/2013/01regulasi -asuransi-syariah-diindonesia.html. di akses
pada tanggal 27 Agustus 2016.

Anda mungkin juga menyukai