312
313
berusaha mendapatkan jalan yang lurus have been transfered into the imaginary world
dan sesingkat mungkin. Peristiwa serupa of the poem. Walaupun demikian, antara
terjadi pula pada fenomena bahasa yang puisi dan metafora dapat dibedakan
secara terus-menerus mencari jalan pintas antara satu dan lainnya. Puisi bukanlah
yang sesingkat mungkin untuk mencapai metafora dan begitu pula sebaliknya
tujuan komunikasi. metafora juga bukan puisi. Dalam puisi
Dengan prinsip work less but get more terkandung kata-kata yang bernuansa
ataupun the principle of minimun ease of ar- metafora. Metafora merupakan bagian
ticulation peristiwa jalan pintas itu terjadi dari kata-kata dalam puisi. Jadi metafora
pada bidang-bidang bahasa, yakni bidang dalam puisi terbatas pada larik-larik dan
fonologi, morfologi, sintalsis, dan tindak bait-bait yang mengandung pernyataan
tutur metaforis. Pada bidang fonologi metaforis dalam suatu puisi (dimodifikasi
tampak pada proses asimilasi, lenisi, dari Wahab, 2006b:74).
apokope, dan sinkope. Pada bidang mor- Dalam penggunaan bahasa terdapat
fologi peristiwa seperti itu terjadi pada dua hal penting yang saling berkaitan,
peristiwa blending dan clipping. Pada bi- yaitu lambang atau simbol atau signi-
dang sintaksis hal itu terjadi pada kalimat fier yang dijelaskan dan makna yang di-
imperatif, elipsis, dan question-tag dalam masudkan atau signified yang menjelaskan.
bahasa Inggris. Sedangkan pada tindak Signifier adalah bentuk dan sigified adalah
tutur metaforis hal itu terjadi pada bentuk makna (Wahab, 2006c). Bentuk adalah se-
nominatif yang terdiri atas nominatif- suatu yang kongkrit, tetapi makna adalah
subjektif dan nominatif-objektif, bentuk sesuatu yang tersembunyi atau abstrak.
predikatif, dan bentuk kalimatif. Achen (1978) menyatakan bahwa A symbol
Sebagai kajian linguistik, penerapan was originally a thing, a sign, or a word used
tindak tutur metaforis yang mengguna- for mutual recognition and with understood
kan prinsip the principle ease of articulation meaning. Simbol-simbol yang digunakan
banyak ditemukan dalam bidang sastra. dalam ungkapan kata-kata perlu diketa-
Dalam puisi misalnya, terdapat per- hui maknanya, terutama makna univer-
nyataan-pernyataan metaforis yang sering salitasnya. Makna universal adalah makna
digunakan penyair ketika ia mencipta yang dapat diterima dan dimengerti oleh
suatu sajak atau pun puisi. Pernyataan budaya manapun. Dalam hal itu, Landrit
metaforis sebagai gejala kebahasaan da- menyatakan bahwa:
lam puisi direalisasikan dalam bentuk “Symbolisme is the science of the relation
lambang atau simbol atau signifier yang which unite the created world with God,
mengandung makna yang dimaksudkan the material world with the supernatu-
atau signified. Dengan pernyataan meta- ral; the science of the harmonies existing
foris, kita dapat mengatakan bahwa puisi between the diverse parts of the universe
kaya akan metafora. (correspndence and analogies), operating
Salah satu alasan mengapa puisi kaya within the process of involution, that is of
akan simbol adalah bahwa dalam puisi the materiality of all things.”
terdapat percampuran antara dunia nyata (Cirlot, 1962)
dan dunia kias, antara makna sesungguh-
nya dan makna kias. Dalam kaitan itu, Sebenarnya kata simbol itu sendiri
Levin (1977) menyatakan bahwa In the mempunyai banyak konotasi. Satu sim-
poem, there is a mixture of real word and bol pada intinya merupakan sesuatu hal,
imaginary world reference, or the world of suatu tanda atau kata yang digunakan un-
the poem is entirely one of the imagination; tuk pengetahuan dan makna yang sama-
but some features, normally of the real world sama diketahui. Simbol dapat mewakili
alat, tanda, pesan, atau bentuk penge- sembilan jenis kategori, yakni (a) being,
tahuan, baik linguistik maupun nonli- (b) cosmos, (c) energy, (d) substance, (e) ter-
nguistik, internasional maupun uniinter- restrial, (f) object, (g) living, (h) animate, dan
nasional (Achen, 1978). (i) human.
Selanjutnya dalam hubungannya de- Penggunaan simbol-simbol metafora
ngan pengertian simbol perlu dibeda- untuk mengetahui ruang persepsi manu-
kan antara makna simbol dan makna sia dalam penciptaan puisi dapat mengi-
simbolisme atau metaforis. Menurut kuti model Halley di atas yang terdiri
Coomaraswamy (Cirlot, 1962) simbolisme atas sembilan hirarkhi. Pertama simbol
merupakan seni berpikir menurut imaji. pada ruang persepsi kategori being yang
Sedangkan simbol merupakan ungkapan merupakan simbol kebahasaan yang tak
yang tepat dan terealisasikan yang ber- langsung melambangkan hal-hal yang
hubungan dengan kehidupan inti dan bersifat abstrak dengan predikasi ada
pokok. Dengan kata lain, simbol meru- atau nomina yang bersifat abstrak, seperti
pakan lambang umum bukan sebagai kebenaran, kecantikan, kegelapan, keju-
mimpi, bukan sebagai bayangan, tapi juran, kesetiaan, kemuliaan, kebahagiaan,
sebagai suatu kehidupan realistis. dan seterusnya.
Dalam puisi terdapat banyak per- Kedua simbol pada ruang persepsi ka-
nyataan simbolik. Russel (1966:108) me- tegori cosmos. Cosmos berada pada katego-
nyatakan bahwa many poems are based ri medan semantik universal tidak hanya
on the symbolic statements. Pernyataan ada, melainkan juga menempati ruang di
simbolik dalam puisi tersebut sebagai jagad raya yang dapat diamati oleh indra
tempat lahirnya metafora. Simbol-simbol kasat mata, meskipun berada pada tempat
kebahasaan yang digunakan dalam puisi yang jauh, misalnya matahari, bintang-
itu merujuk pada pengertian metafora. bintang, bulan, Jupiter, Saturnus, dan lain-
Simbol metafora yang lahir dalam puisi nya dalam tatanan tatasurya.
dapat mengacu pada semantik universal Ketiga simbol pada ruang persepsi
dan semantik yang terikat budaya. Sim- kategori energy. Energy berupa kategori
bol-simbol yang digunakan dalam puisi berpredikasi yang tidak saja ada dan me-
merupakan kategori metafora nominatif, nempati ruang, tetapi juga mempunyai
baik sebagai subjek maupun objek. Sim- predikasi bergerak dan menggerakan
bol sebagai metafora nominatif-subjektif sesuatu, misalnya cahaya, api, angin, om-
adalah simbol yang digunakan pada bak, dan seterusnya. Kategori di bawah-
puisi yang berkedudukan sebagai sub- nya adalah simbol pada ruang persepsi
jek. Sedangkan simbol sebagai metafora kategori substance, yakni kategori yang
nominatif-objektif adalah simbol yang selain memiliki predikasi ada, menempati
berfungsi sebagai objek dalam suatu ruang, dan bergerak, ia juga mempanyai
kalimat. sifat lembam, misalnya air, es, udara,
Menurut Cirlot (1962) terdapat tiga hidrogen, oksigen, karbondioksida, dan
jenis simbol dengan tingkatan yang ber- seterusnya.
beda, yakni (a) simbol konvesional, (b) Urutan berikut adalah simbol pada
simbol aksidental, dan (c) simbol uni- kategori terrestrial, yakni hamparan yang
versal. Dalam penelitian ini, simbol yang terikat oleh bumi, seperti gunung, sungai,
dibahas adalah masalah simbol universal laut, danau, dan seterusnya. Predikasi yang
yang klasifikasinya dipaparkan menurut dimiliki oleh kategori ini adalah terham-
hasil pengamatan penulis. Klasifikasi par.
simbol yang dimaksud adalah klasifikasi Selanjutnya adalah simbol pada ka-
menurut Halley (1980) yang mencakup tegori object. Sifat-sifat kategori ini ada-
lah selain memiliki sifat-sifat yang ada penciptaan puisi yang terdiri atas sem-
pada kategori-kategori yang disebutkan bilan hirarkhi tersebut didasarkan pada
di atas, kategori object ini mempunyai beberapa pertimbangan berikut. Teori
bentuk yang pasti yang mencakup segala Halley dengan semantik universalnya
macam benda, seperti batu, emas, perak, merupakan teori paling baik untuk meli-
perunggu, besi, bola, meja dan barang- hat ruang persepsi manusia pencipta un-
barang meneral lainnya. Semua benda gkapan bahasa simbolis. Teori itu mampu
yang tercakup dalam dalam kategori ini melihat hasil interaksi manusia dengan
mempunyai sifat pecah. alam lingkungannya dalam hal pencipta-
Kategori semantik berikutnya di an ungkapan yang berciri simbolis. Sebera-
bawah object yang dilambangkan oleh pa besar hasil interaksi manusia dalam
simbol metafora adalah kategori living. sistem ekologinya akan jelas dan tepat de-
Kategori ini selain ada, menempati ruang, ngan menggunakan teori itu.
bergerak, terhampar, memiliki bentuk Hal tersebut bukan berarti menyepele-
yang pasti, juga berpredikasi tumbuh se- kan teori-teori lain, seperti teori Quintilian
bagai organik yang hidup. Semua benda dan teori Aristoteles yang memandang
yang mewakili tumbuh-tumbuhan ter- metafora sebagai dikotomi hidup dan
masuk dalam kategori ini, misalnya buah- mati atau yang umum dan yang khusus.
buahan, bunga-bungaan, sayur-sayuran, Kedua teori itu mungkin terbatas ruang
dan sejenisnya. lingkupnya dibandingkan dengan teori
Kategori di bawah living yang dilam- yang dikembangkan Halley (1980) terse-
bangkan oleh simbol metafora adalah but. Sistem pengkategorian atas gejala dan
kategori animate. Simbol metafora ini fenomena di lapangan tidak akan mampu
melambangkan sesuatu selain memiliki dipecahkan oleh kedua teori Quintilian
ciri-ciri kategori di atasnya, juga memiliki dan terori Aristoteles.
ciri yang tak terdapat pada kategori-kate- Berdasarkan paparan di depan, data
gori tersebut, yakni bernyawa, predikasi yang digunakan sebagai landasan pem-
berjalan dan lari. Semua benda yang bahasan dalam makalah ini adalah larik-
termasuk dalam kategori ini mencakup larik puisi yang mengandung ungkapan-
segala jenis binatang, seperti naga, singa, ungkapan metaforis. Sumber datanya
harimau, sapi, kuda, kerbau, kambing, adalah kumpulan puisi Agus R. Sardjono
kucing, dan sejenisnya. dengan judul Suatu Cerita dari Negeri Angin
Urutan terakhir adalah simbol meta- yang berjumlah 39 buah puisi. Prosedur
fora pada kategori human. Human atau yang dilalui adalah (a) memahami simbol-
manusia dengan segala perilakunya me- simbol yang berupa kata-kata metaforis,
nunjukkan berbagai macam perbuatan (b) memahami deskripsi makna yang di-
yang mungkin tidak terdapat pada kate- kandungnya, (c) menandai satuan-satuan
gori-kategori di atasnya. Kategori human segmentasi, baik berupa simbol maupun
termasuk kategori yang rumit, karena makna yang dimiliki kata-kata metaforis,
pengalaman manusia sebagai mahluk in- dan (d) mengklasifikasi simbol-simbol
dividu berbeda dengan individu lainnya. dan maknanya sesuai dengan klasifikasi
Oleh karena itu, kategori human diberikan menurut Halley yang mencakup sembilan
predikasi berpikir sebagai sifat yang tidak jenis kategori di depan.
terdapat pada kategori-kategori pada
urutan sebelumnya. METODE
Penggunaan model Halley tentang Jenis penelitian ini adalah deskriptif
simbol-simbol metafora untuk menge- kualitatif. Dalam hal ini peneliti berusaha
tahui ruang persepsi manusia dalam mengungkap ungkapan-ungkapan meta-
foris yang terdapat pada kumpulan puisi diperoleh informasi bahwa terdapat 65
Agus R. Sardjono. Sumber data adalah simbol yang mengandung ungkapan
kumpulan puisi karya Agus R. Sardjono metaforis. Deskripsi ruang persepsi pada
yang berjudul “Suatu Cerita dari Negeri ungkapan-ungkapan metaforis ciptaan
Angin” yang berjumlah 39 buah puisi. Agus R. Sardjono dalam puisi-puisinya
Data penelitian adalah segmen-segmen tersebut disajikan pada Tabel 1.
puisi-puisi Agus R. Sardjono yang meng-
andung ungkapan-ungkapan metaforis. Tabel 1. Deskripsi Ruang Persepsi Ung-
Sumber data tersebut dimaksudkan un- kapan Metaforis
tuk mendapatkan korpus bagi masalah
dan tujuan penelitian. Instumen utama
penelitian ini adalah peneliti sendiri.
Teknik pengambilan data adalah doku-
mentasi dan observasi langsung pada
sumber data, yakni kumpulan puisi karya
Agus R. Sardjono yang berjudul “Suatu
Cerita dari Negeri Angin” yang berjumlah
39 buah puisi. Selanjutnya, observasi juga
dilakukan atas biografi atau kehidupan
pribadi penyair sebagai bahan untuk
mendeskripsikan data semantik. Prose-
dur yang dilalui dari pengambilan data
sampai dengan pemaknaan data adalah
(a) mengidentifikasi simbol-simbol yang Berdasarkan paparan tabel di atas
berupa kata-kata metaforis, (b) mema- tampak bahwa simbol-simbol yang
hami simbol-simbol yang berupa kata- terbanyak adalah pada kategori objek,
kata metaforis, (c) memahami deskripsi yakni 19 simbol atau sekitar 29.23% dari
makna yang dikandungnya, (d) menandai jumlah simbol yang ditemukan, yakni 65
satuan-satuan segmentasi, baik berupa simbol. Selanjutnya pada kategori being,
simbol maupun makna yang dimiliki simbol yang ditemukan adalah 11 buah
kata-kata metaforis, dan (e) mengklasi- atau sekitar 16.92%, yang disusul oleh
fikasi simbol-simbol dan maknanya sesuai kategori human dengan jumlah simbol 9
dengan klasifikasi menurut Halley (1980) buah atau 13,85%, kemudian yang berikut
yang mencakup sembilan jenis kategori adalah kategori energy dengan jumlah 6
di depan. Analisis data didasarkan pada simbol atau 9.23%. Kategori cosmos dan
tiga proses, yakni proses reduksi, proses terrestrial masing-masig adalah 5 simbol
sajian data, dan proses verifikasi dengan atau 7.70%. Kategori living berjumlah 4
berfokus pada penelitian metafora dalam simbol atau 6.15% dan terakhir adalah
kumpulan puisi karya Agus R. Sardjono. kategori substance dan kategori animate
dengan jumlah yang sama, yakni 3 simbol
HASIL DAN PEMBAHASAN atau 4,61%.
Hasil penelitian ini adalah berupa
paparan ungkapan-ungkapan metaforis Simbol-simbol pada Kategori Being
dalam simbol-simbol pada puisi-puisi Simbol-simbol metaforis pada kategori
Agus R. Sardjono berdasarkan ruang being mencakup: (a) simbol usia, (b) sim-
persepsi manusia Model Halley. bol hitam, (c) simbol gelap atau kegelapan,
Dari hasil penenelitian terhadap 39 (d) simbol surga, (e) simbol perjalanan,
buah puisi hasil karya Agus R. Sardjono (f) simbol kehidupan, (g) simbol malam,
(h) simbol kekuatan dan kekuasaan, (i) (Di Planet Senen, Hollywoodku Sa-
simbol bayangan, (j) simbol bahagi, dan yang. bait 3, larik 1)
(k) simbol kecantikan. Deskripsi wujud
simbol metaforis kategori being disajikan Simbol perjalan pada perlayaran meng-
pada uraian contoh berikut. gambarkan keinginan dan ungkapan
Simbol usia melambangkan tingkat hasrat seseorang untuk selalu mendapat-
perkembangan dan eksitensi manusia kan perubahan dan pengalaman baru.
yang mengalami empat fase dalam hidup- Simbol ini terdapat pada pada larik puisi
nya, yakni fase membesar, sempurna, me- berikut.
nyusut, dan hilang atau punah atau mati. “hingga kapal-kapal bisa berlayaran
Larik puisi yang mengandung metafora ke negeri-negeri seberang”
atau simbol usia adalah sebagai berikut. (Pinangan Angin. bait 2, larik 6-7)
“Dante, Descartes, Kant, Hegel... Ia
dijemput usia senja” Simbol kehidupan air melambangkan
(Surat Paman Veteran pada Setengah berfungsinya nafas dan tumbuh, serta
Abad Kemerdekaan. bait 1, larik 12- berkembangnya fisik secara normal. Ada-
13) pun simbol kehidupan yang digunakan
penyair terdapat pada larik puisi berikut.
Kata hitam melambangkan ide kreasi “Rumah yang tentram, teh manis ke-
yang diliputi oleh ketakutan, kesengsara- emasan dan air putih yang bening.”
an, dan atau kematian. Metafora dalam (Saat untuk Cinta. bait 2, larik 2-3)
larik puisi yang memiliki simbol hitam
adalah sebagai berikut. Simbol malam melambangkan ke-
“mendapati anak-anak mengeras se- bodohan. Larik puisi yang memuat simbol
perti baja hitam” malam adalah sebagai berikut.
(Negeri Bayang-Bayang. bait 1, larik “Maka mereka pandangi saja semua
17) senja, semua warna yang beringsut
menuju malam.”
Simbol gelap semalaman dan kegelap- (Pada sebuah Senja. bait 3, larik 1-2)
an pada metafora semalaman itu melam-
bangkan kekacauan dan ketidakmenentu- Simbol kekuatan atau kekuasaan pada
an Larik puisi yang mengandung simbol surat keputusan melambangkan sikap
ataupun metafora gelap atau kegelapan kekuatan dan kekuasaan untuk bertahan
adalah sebagai berikut. atau pengukuhan. Larik puisi yang me-
“berdisko semalaman? Aku pun ber- muat simbol kekuatan atau kekuasaan
ingsut menjauh” tampak sebagai berikut.
(Surat Paman Veteran pada Setengah “Ucapmu sambil menghunjamkan
Abad Kemerdekaan. bait 2, larik 8) surat keputusan”
“menembus barisan naga api dan sihir (Di Planet Senen, Hollywoodku Sa-
kegelapan” yang. bait 4, larik 1)
(The Hoplessness of Sleeping Beauty.
bait 1, larik 12) Simbol bayang-bayang menggambar-
kan kejahatan. Adapun simbol bayang-
Simbol surga pada kemerdekaan me- bayang ini dapat ditemui pada larik puisi
lambangkan spirit atau dorongan yang berikut.
baik. Adapun simbol surga terdapat pada “Aku bayang-bayang sirna dan maya
larik puisi berikut. di relung samudra lapar dan canda
“alangkah manis kemerdekaan. Sly, riamu.”
how do think about us?”
“biar saat kita bertemu, tak kutemui Simbol batu melambangkan makna ke-
lagi pisau di matamu” paduan, kekuatan, keadaan keutuhan,
(Indonesia, Sebuah Sisa. bait 3, larik 3) dan perdamaian. Simbol batu tersebut
tampak pada larik puisi berikut.
Simbol mesin melambangkan makna “Rasanya kita seperti pembangunan,
konsumsi, pencernaan, dan reproduksi. kata setumpuk bata dan batu-batu
Simbol ini dapat dijumpai pada larik puisi sambil tersenyum-senyum dan mem-
berikut. bagi kartu.”
“menjadi koboy, mesin perang dan (Sesaat Sebelum Kebakaran. bait 4,
bintang-bintang.” larik 1-3)
(Di Planet Senen, Hollywoodku Sa-
yang. bait 2, larik 8) Simbol pedang bermakna kehidupan,
kematian, agresi spiritual, dan kekerasan.
Simbol musik bermakna keharmo- Larik puisi yang memuat simbol pedang
nisan dan penyesuaian. Simbol musik adalah sebagai berikut.
ini digunakan pada puisi ini seperti yang “sejumput garam dan tentu saja ti-
terlihat pada larik berikut. kaman pedang dan gempuran me-
“Telah kami ganti KTP di batin kami riam.”
dengan padang prairi, musik country (Surat Paman Veteran pada Setengah
dan segelas Irish Coffee.” Abad Kemerdekaan. bait 3, larik 4)
(Di Planet Senen, Hollywoodku Sa-
yang. bait 2, larik 2-3) Simbol jendela bermakna kesadaran,
pembukaan, dan implikasi rasional. Larik
Simbol batu melambangkan makna puisi yang memuat simbol jendela terse-
keabadian, kekerasan, dan integritas. Sim- but adalah sebagai berikut.
bol batu tersebut adalah sebagai berikut. “di sudut lemari, jalusi jendela atau
“Tapi tak ada keringat buruh dengan ingatan tiba-tiba bertebaran kembali
es batu di gelas minumku.” memenuhi udara”
(Catatan Harian Diam-Diam. bait 1, (Seperti Pengakuan. bait 1, larik 8-9)
larik 4-5)
Simbol sayap bermakna spiritualitas,
Simbol kapal melambangkan kesenan- imajinasi, pikiran, intelegensi. Simbol sa-
gan dan kebahagiaan. Larik puisi yang yap ini tampak pada larik puisi berikut.
memuat simbol kapal tersebut adalah “Maka kita lupakan Gibran dengan say-
sebagai berikut. ap-sayap patah yang bermimpi men-
“yang mengaliri laut dan sungai- jadi nabi.”
sungai hingga kapal-kapal bisa berla- (Timang-Timang. bait 2, larik 9-10)
yaran ke negeri-negeri seberang.”
(Pinangan Angin. bait 2, larik 5-7) Simbol-simbol pada Kategori Living
Simbol-simbol metaforis pada ka-
Simbol baja menyatakan makna ke- tegori living mencakup: (a) simbol bunga,
kerasan. Larik puisi yang memuat simbol (b) simbol buah-buahan, (c) simbol daun,
baja adalah sebagai berikut. dan (d) simbol pohon. Deskripsi wujud
“mendapati anak-anak kini mengeras simbol metaforis kategori living disajikan
bagai baja hitam” pada uraian contoh berikut.
(Negeri Bayang-Bayang. bait 1, larik 17) Simbol bunga bermakna kefanaan,
keindahan, cindra-mata, atau pun ke-
matian. Simbol bunga yang dimaksud “Inilah waktu untuk kicau burung dan
adalah sebagai berikut. kupu-kupu seribu kepedihan men-
“Satu dua kupu-kupu beterbangan di jelma lagu.”
antara serbuk bunga.” (Saat untuk Cinta. bait 1, larik 1-2)
(Belajar Menulis Sejarah. bait 3, larik
9-10) Simbol kelelawar bermakna menje-
lang malam, kegelapan, kejahatan, kerema-
Simbol buah-buahan bermakna benih ngan, dan kekaburan. Simbol kelelawar
asal kejadian dan hasrat keduniawian. tersebut terdapat pada larik puisi berikut.
Simbol tersebut bisa didapati pada larik “Beberapa kelelawar melintas di an-
puisi berikut. tara pepohonan dan rembang senja”
“sajian di pesawat: ikan tuna saus (Sesaat Sebelum Kebakaran Hutan.
mentega, nasi gurih panas, kue coklat, bait 1, larik 3-4)
krim buah-buahan, segelas sari jeruk.”
(Bersama Para TKW. bait 3, larik 4-6) Simbol kunang-kunang bermakna pe-
nerangan, inspirasi, ide, dan gagasan.
Simbol daun bermakna kepuasan. Simbol kunang-kunang tersebut terdapat
Simbol daun ini dapat dijumpai pada larik pada larik puisi berikut.
puisi berikut. “Beberapa kunang-kunang berkerli-
“Kita seperti puisi ya? Bisik embun di pan menggaris malam”
sela daun pada kabut” (Sesaat Sebelum Kebakaran Hutan.
(Sesaat Sebelum Kebakaran Hutan. bait 2, larik 3-4)
bait 1, larik 1)
Simbol-simbol pada Kategori Human
Simbol pohon bermakna keunggulan, Simbol-simbol metaforis pada katego-
kualitas, alam manusia, pertumbuhan, ri human mencakup: (a) simbol tangan, (b)
perkembangbiakan, dan keabadian. Larik simbol tubuh, dan (c) simbol anak-anak,
puisi yang memuat simbol pohon tersebut (d) simbol kematian, (e) simbol mata, (f)
adalah sebagai berikut. simbol kaki, (g) simbol rambut, (h) simbol
“Ketika pohon besar itu tumbang, dada, dan (i) simbol nyawa. Deskripsi
ulat-ulat yang bertahun menggerogo- wujud simbol metaforis kategori human
tinyapun bergegas menjelma kupu- disajikan pada uraian contoh berikut.
kupu…” Simbol tangan bermakna aktivitas se-
(Catatan yang Tak Ingin Kubuat. bait cara umum, seperti bekerja, menawarkan,
1, larik 1-3) melindungi, mendermakan, doa, dan per-
tahanan diri. Simbol tangan tersebut
Simbol Metafora pada Kategori Animate terdapat pada larik puisi berikut.
Simbol-simbol metaforis pada ka- “Kuajar engkau mengukuhkan tangan
tegori animate mencakup: (a) simbol bu- dan kaki menjadi berani agar bisa
rung, (b) simbol kelelawar, dan (c) simbol kau tanam benih-benih kasih sayang
kungang-kunang. Deskripsi wujud simbol setiap detik”
metaforis kategori animate disajikan pada (Timang-Timang. bait 4, larik 6; bait
uraian contoh berikut. 5, larik 1-2)
Simbol burung bermakna pikiran
dan imajinasai yang tinggi, kecepatan, Simbol tubuh melambangkan pera-
proses spiritual, dan hubungan. Simbol saan yang tak pernah puas, kesakitan, dan
burung tersebut tampak pada larik puisi kematian. Simbol tubuh yang dimaksud
berikut. terlihat pada larik puisi berikut.
“Ia pun bahagia, akrab dan nyaman Simbol rambut melambangkan kehor-
seras terbenam di bagian tubuh keka- matan, mahkota, yang dicintai, dan yang
sih yang terdalam.” didambakan. Simbol rambut tampak pada
(Menjelang Pemilu. bait 1, larik 8-9) larik puisi berikut.
“di rambut kekasihku pada udara se-
Simbol anak-(anak) melambangkan panas ini.”
masa depan, panggung kehidupan, jiwa, (Belajar Menulis Sejarah. Bait 1, larik
dan kekuatan formatif. Simbol anak- 8-9)
(anak) yang dimaksud terlihat pada pa-
paran larik puisi berikut. Simbol dada bermakna ketabahan,
“Maka aku titipkan salam dari hatiku kesabaran, perlindungan, dan keuletan.
padamu, ana-anak ibuku...” Simbol dada dapat dijumpai pada baris
(Indonesia, Sebuah Sisa. bait 3, larik puisi berikut.
1-2) “segera membuka hati lebar-lebar biar
panah asmara menancap tiba menen-
Simbol kematian bermakna akhir dari mbus dada.”
masa, sumber kehidupan, kebebasan yang (Menjelang Pemilu. bait 1, larik 1-3)
tinggi, kemajuan atas evolusi, demate-
rialisasi, dan pupuk. Simbol kematian Simbol nyawa bermakna kehidupan,
tersebut adalah sebagai berikut. masa depan, dan kesabaran. Simbol
“soal dimusnahkannya satu kehidu- nyawa dapat dijumpai pada baris puisi
pan, berikut.
soal masa depan manusia yang di- “menjahit martabat yang tercabik de-
bekam.” ngan nyawanya”
(Air Mata Hujan. bait 2, larik 7-8) (Surat Paman Veteran pada Setengah
Abad Kemerdekaan. bait 4, larik 17)
Simbol mata bermakna tindakan spiri-
tual, dan inteligensi. Simbol mata adalah Simbol Metaforis yang Dominan dalam
sebagai berikut. Puisi Agus R. Sarjono
“bisa bangkit mengantar anak-anak- Dari sembilan kategori ruang persepsi
nya ke masa depan dengan mata ber- tersebut dapat dinyatakan hal-hal berikut.
binar, ...” Pertama, terdapat ketidakseimbangan
(Surat Paman Veteran pada Setengah antara jumlah yang diperoleh pada setiap
Abad Kemerdekaan. bait 4, larik 27- kategori. Ketidakseimbangan itu disebab-
28) kan oleh sistem ekologi yang berinter-
aksi tidak seimbang. Dalam penelitian ini
Simbol kaki bermakna perasaan yang antara satu kategori dan kategori lainnya
bertentangan, penopang tubuh, dan seba- diperoleh jumlah simbol yang bervariasi,
gai jiwa. Metafora kaki yang digunakan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
itu terdapat pada larik puisi berikut. Setiap kategori menunjukkan tingkat
“Kuajar engkau mengukuhkan tangan tertentu dalam pemunculannya. Pada
dan kaki menjadi berani agar bisa kategori object terdapat prioritas utama
kau tanam benih-benih kasih sayang dalam penggunaan simbol-simbol dalam
setiap detik” puisi-puisi yang diteliti.
(Timang-Timang. bait 4, larik 6; bait Hal itu menunjukkan bahwa simbol-
5, larik 1-2) simbol pada kategori object selalu muncul.
Mungkin dalam hal itu sang penyair san-
gat sering berinteraksi dengan objek-objek
Namun, yang terdapat dalam puisi hanya yang mengandung makna metaforis yang
sejumlah tersebut. Mungkin hal itu berarti dapat mewakili ruang persepsi manusia.
bahwa hanya terbatas pada simbol-simbol Sehubungan dengan itu, penelitian ini
tersebut persepsi sang penyair atau hanya merupakan bentuk kajian terhadap ung-
terbatas pada simbol-simbol tersebut yang kapan-ungkapan metaforis dalam puisi-
berinteraksi dengannya. puisi (39 puisi) karya Agus R. Sardjono
Ketujuh, kecenderungan pada kategori yang mewakili ruang persepsi manusia.
living sesudah kategori terrestrial, cosmos, Berdasarkan hasil penelitian dapat
energy, human, being, dan object dengan dikemukakan bahwa dalam puisi-puisi
jumlah 4 simbol atau pada kisaran 6.15%. karya Agus R. Sardjono terdapat simbol-
Hal itu menandakan bahwa ruang persepsi simbol ungkapan metaforis yang mewaki-
sang penyair yang menunjukkan simbol- li ruang persepsi manusia. Ditemukan
simbol yang sifatnya tumbuh-(tumbuhan) 65 simbol yang mengandung ungkapan
dan buah-(buahan) hanyalah 6.15%. Akan metaforis yang tersebar pada sembilan
tetapi, bila dilihat dari lingkungan yang jenis ruang persepsi manusia. Ungkapan
berinteraksi, kategori-kategori itu masih metaforis tersebut dimaksudkan untuk
tergolong miskin, sebab masih terdapat memperoleh efek etis dan estetis dalam
simbol-simbol yang maknanya universal puisi. Efek etis dan estetis disampaikan
belum terjangkau atau belum terpakai. penyair dengan menggunakan ungkapan-
Mungkin juga hal itu disebabkan keadaan ungkapan metaforis yang melambangkan
lingkungan pada masa penciptaan puisi- sesuatu yang kongkrit untuk tujuan yang
puisi itu simbol-simbol yang lebih domi- abstrak atau pun sebaliknya untuk tu-
nan akrab dengan sang penyair adalah 6 juan yang abstrak dengan menggunakan
simbol yang telah disebut sebelumnya, lambang-lambang yang kongkrit.
sehingga mereka lebih mengilhami pen-
ciptaan puisi-puisi metaforis. UCAPAN TERIMA KASIH
Kedelapan, kecenderungan kategori Ucapan terimakasih disampaikan ke-
semantik universal yang paling sedikit pada teman sejawat yang telah berkenan
pemakaian simbol-simbolnya adalah menjadi mitra diskusi dalam pemahaman
kategori substance dan kategori animate permasalahan dalam artikel ini. Selan-
dengan jumlah yang sama, yakni 3 simbol jutnya ucapan terima kasih diucapkan
atau pada kisaran 4.61%. Kecenderungan kepada reviewer anonim yang telah mem-
penyair pada dua jenis kategori semantik baca, mengoreksi dan memberi masukan
tersebut paling sedikit jika dibandingan terhadap artikel ini. Semoga artikel ini
dengan tujuh kategori yang telah disebut- dapat memperluas kajian puisi, khusus-
kan sebelumnya. Sedikitnya kecenderun- nya kajian pada aspek stilistika atau gaya
gan itu mungkin disebabkan terbatasnya bahasa.
simbol-simbol pada kategori substance dan
animate yang berinteraksi dan memberi- DAFTAR PUSTAKA
kan persepsi pada penyair dalam proses Achen, Sven Tito. 1978. Symbols Around
penciptaan puisi-puisinya. Us. New York: Van Nostrand Reinhold
Company.
SIMPULAN Cirlot, J.E. 1962. A Dictionary of Symbols.
Metafora tidak dapat dilepaskan da- Second edition. New York: Philosophi-
lam penciptaan puisi oleh penyair yang cal Library Inc.
teramati pada larik-larik yang menjadi Halley, Michael C. 1980. Concrete Abstrac-
bagian dari puisi. Metafora tersebut dapat tion: The Linguistic Universe of Meta-
ditemukan dalam bentuk simbol-simbol phors. in Marvin K.L. Ching, Michael
C. Halley and Ronald F. Lonsford (eds) Sardjono, Agus R. 2003. Suatu Cerita dari
Linguistic Persfective on Literature, Negeri Angin: Sejumlah Sajak Asli dan
London: Routledge & Kegan Paul Ltd. Satu Sajak Palsu. Yogyakarta: Penerbit
Levin, Samuel R. 1977. The Semantics of Jendela.
Metaphor. Baltimore: The John Hop- Wahab, Abdul. 2006a. Butir-Butir Linguis-
kins University. tik. Surabaya: Airlangga University
Russel, Chirsthoper Reaske. 1966. How to Press
Analyze Poetry. New York: Monarch Wahab, Abdul. 2006b. Isu Linguistik. Sura-
Press. baya: Airlangga University Press.
Wahab, Abdul. 2006c. Teori Semantik. Sura-
baya: Airlangga University Press.