RPS Kelembagaan Usaha Peternakan-Ok
RPS Kelembagaan Usaha Peternakan-Ok
Capaian CPL-PRODI (Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi) yang Dibebankan pada Mata Kuliah
Pembelajaran SIKAP (S)
(CP) S1/D4 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu mewujudkan sikap religious dan berkarakter
S2
S3
dst
PENGETAHUAN (P)
P1 Menguasai konsep kelembagaan dan ruang lingkup kelembagaan peternak
P2 Menguasai konsep penumbuhan kelembagaan peternak dan kelembagaan ekonomi peternak
P3 Menguasai, teknik dan strategi dalam penumbuhan dan pengembangan kelembagaan peternak dan kelembagaan
ekonomi peternak (KP atau KEP)
dst
KETRAMPILAN
UMUM (KU)
K1 Mampu mengidentifikasi dan menetapkan model penumbuhan dan pengembangan KP atau KEP
K2 Mampu merancang penerapan metode partisipatif pada penumbuhan dan pengembangan kelembagaan peternak dan
kelembagaan ekonomi peternak (KP atau KEP)
K3 Mampu menyusun instrument evaluasi penerapan metode partisipatif pada penumbuhan dan pengembangan
kelembagaan peternak dan kelembagaan ekonomi peternak (KP atau KEP)
K4 Mampu melaksanakan penumbuhan dan pengembangan kelembagaan peternak dan kelembagaan ekonomi peternak
(KP atau KEP) serta faktor-faktor penghambat dalam merumuskan strategi penumbuhkembangan KP atau KEP
dst
KETRAMPILAN
KHUSUS (KK)
KK1 Mampu menjelaskan konsep penumbuhan dan pengembangan kelembagaan
KK2 Mampu memilih, mengambil keputusan menetapkan salah satu konsep penumbuhan dan pengembangan kelembagaan
KK3 Mampu menjelaskan dan merancang penumbuhkembangan kelembagaan peternak dan kelembagaan ekonomi peternak
dst
Peta Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan dan merancang Mahasiswa mampu menjelaskan dan merancang
penumbuhkembangan model Kelembagaan Peternak (KP) : penumbuhkembangan model kelembagaan Ekonomi Peternak
1) Kelompok tani (KEP) :
2) Gabungan kelompok tani dan kelembagaan ekonomi 1) Kemitraan bermediasi
peternak 2) Klinik konsultasi agribisnis
3) Asosiasi komoditas pertanian 3) Badan usaha milik peternak
4) Dewan asosiasi komoditas pertanian 4) Koperasi tani- Koorporasi
5) Lembaga keuangan mikro agribisnis
Menjelaskan model-model kelembagaan peternak
Mengidentifikasi, memilih, mengambil keputusan dan menetapkan salah satu konsep pengembangan kelembagaan
II Mahasiswa mampu Kelembagaan • Ceramah 100’(T) • Pendalaman teori- 1. Kriteria : • Mahasiswa mampu 2,5% (T) Sunarto, 1-14
mendeskripsikan • Pengertian kelembagaan • Pembagian 120’(P) teori kelembagan 2. Teknik memberikan 2,5% (P) Siswoyo,
secara teori dan • Peran dan fungsi kelembagaan kelompok belajar • Refleksi kondisi Penilaian : contoh konkrit Sadlikah
mempertunjukkan : 1) 3. Bentuk
Bentuk dan Metode Penilaian
Sub CPMK
Bahan Kajian (Materi Pembelajaran Estimasi Pengalaman Belajar Dosen Refe-
Minggu (Kemampuan Akhir Kriteria & Bentuk
Pembelajaran) (Media & Sumber Waktu Mahasiswa Indikator Bobot Pengampu rensi
Ke- yang Direncanakan) (Teknik Penilaian)
Belajar)
pengertian • Prinsip-prinsip penumbuhan • Diskusi kelompok penumbuhan KP dan Penilaian: bentuk-bentuk KP
kelembagaan, 2) peran dan pengembangaan belajar KEP • Pengetahua dan KEP
dan fungsi kelembahaan • Pendampingan • Latihan komunikasi n: • Mampu
kelembagaan, dan 3) • Istilah-istilah dalam • Modul intrapersonal, -Portofolio berkomunikasi
prinsip-prinsip penumbuhan dan • Laptop interpersonal dan • Sikap : interpersonal dan
pengembangan pengembangan kelembagaan • LCD kelompok yang -Observasi kelompok secara
kelembagaan pada peternak • Alat tulis efektif • Ketrampila efektif
proses penumbuh- • Penugasan/praktik n:
kembangan -Portofolio
kelembagaan peternak 4. Instrumen
dan kelembagaan Peniliaian :
ekonomi peternak
III Mahasiswa mampu Konsep-Konsep Kelembagaan • Ceramah 100’(T) • Pendalaman teori- 1. Kriteria : • Mahasiswa mampu 2,5% (T) Sunarto, 15-36
mengidentifikasi, • Perkembangan istilah dan • Pembagian 120’(P) teori kelembagan 2. Teknik memilih model 2,5% (P) Siswoyo,
memilih, mengambil konsep kelembagaan dilihat kelompok belajar • Refleksi kondisi KP Penilaian : penumbuhan KP Sadlikah
keputusan dan berdasarkan teori lembaga dan • Diskusi kelompok dan KEP 3. Bentuk • Mampu
menetapkan salah satu organisasi belajar • Latihan komunikasi Penilaian : berkomunikasi
model kelembagaan • Penggunaan istilah dan • Pendampingan intrapersonal, • Pengetahua interpersonal dan
peternak. yang rekonseptualisasi lembaga dan • Modul interpersonal dan n: kelompok secara
memungkinkan untuk organisasi • Laptop kelompok yang -Portofolio efektif
diaplikasikan • Istilah dan konsep • LCD efektif • Sikap :
pengembangannya kelembagaan dilihat dari -Observasi
• Alat tulis
pada lokasi tertentu. berbagai perspektif keilmuan • Ketrampila
• Konsep pengembangan n:
kelembagaan berdasarkan -Portofolio
pendekatan kelembagaan baru 4. Instrumen
• Penugasan/praktik Penilaian :
IV Mahasiswa mampu Model-Model Kelembagaan • Ceramah 100’(T) • Pendalaman teori- 1. Kriteria : • Mahasiswa mampu 2,5% (T) Sunarto, 37-49
mengidentifikasi, • Tinjauan umum model • Pembagian 120’(P) teori kelembagan 2. Teknik memilih model 2,5% (P) Siswoyo,
memilih, mengambil kelembagaan pertanian kelompok belajar • Refleksi kondisi Penilaian: penumbuhan KEP Sadlikah
keputusan dan • Rancangan model • Diskusi kelompok pengembangan KP 3. Bentuk • Mampu
menetapkan salah satu kelembagaan peternak belajar dan KEP Penilaian: berkomunikasi
model pengembangan • Kelompok tani (Poktan) • Pendampingan • Latihan komunikasi • Pengetahuan : interpersonal dan
kelembagaan ekonomi • Gabungan Kelompok Tani • Modul intrapersonal, -Portofolio kelompok secara
peternak yang (Gapoktan) • Laptop interpersonal dan • Sikap : efektif
memungkinkan untuk • Asosiasi Komoditas -Observasi
• LCD kelompok yang
diaplikasikan Pertanian • Alat tulis efektif • Ketrampilan:
penumbuhannya pada • Dewan Komoditas Pertanian -Portofolio
lokasi tertentu. Nasional 4. Instrumen
• Kelembagaan ekonomi Penilaian:
peternak
Bentuk dan Metode Penilaian
Sub CPMK
Bahan Kajian (Materi Pembelajaran Estimasi Pengalaman Belajar Dosen Refe-
Minggu (Kemampuan Akhir Kriteria & Bentuk
Pembelajaran) (Media & Sumber Waktu Mahasiswa Indikator Bobot Pengampu rensi
Ke- yang Direncanakan) (Teknik Penilaian)
Belajar)
• Kemitraan bermediasi
• Kelembagaan klinik
agribisnis
• BUMP (Badan Usaha Milik
Peternak)
• Koperasi Peternak
• Lembaga Keuangan Mikro
Agribisnis (LKM)
• Korporasi Peternak
• Penugasan/praktik
V Mahasiswan mampu Pengembangan Kelembagaan • Diskusi kelompok 100’(T) • Pendalaman teori- 1. Kriteria : • Mahasiswa mampu 2,5% (T) Sunarto, 50-54
menjelaskan cara Peternak (KP) belajar 120’(P) teori kelembagan 2. Teknik menjelaskan 2,5% (P) Siswoyo,
mengembangkan • Pengembangan kelompoktani • Presentasi • Refleksi kondisi Penilaian: penumbuhan KP Sadlikah
kelembagaan peternak (Poktan) • Pendampingan pengembangan 3. Bentuk (Studi Kasus)
(KP) • Pengembangan Gabungan • Modul kembangan KP dan Penilaian: • Mampu
Kelompoktani (Gapoktan) • Laptop KEP • Pengetahuan : berkomunikasi
• Penngembangan Askomper • LCD • Latihan komunikasi -Portofolio interpersonal dan
dan pembentukan DKPN • Alat tulis intrapersonal, • Sikap : kelompok secara
•• Penugasan/praktik interpersonal dan -Observasi efektif
kelompok yang • Ketrampilan:
efektif -Portofolio
4. Instrumen
Penilaian:
VI Mahasiswan mampu Pengembangan Kelembagaan • Diskusi kelompok 100’(T) • Pendalaman teori- 1. Kriteria : • Mahasiswa mampu 2,5% (T) 50-54
menjelaskan cara Ekonomi Peternak (KEP) belajar 120’(P) teori kelembagan 2. Teknik merancang 2,5% (P)
mengembangkan • Kriteria Umum P • Presentasi • Refleksi kondisi Penilaian: penumbuhkemban
model kelembagaan Pengembangan KEP • Pendampingan pengembangan KP 3. Bentuk gan KEP (Studi
ekonomi peternak • Sasaran pengembangan dan • Modul dan KEP Penilaian: Kasus)
(KEP) KEP • Laptop • Latihan komunikasi • Pengetahuan : • Mampu
• Pengembangan kelembagaan • LCD intrapersonal, -Portofolio berkomunikasi
ekonomi peternak • Alat tulis interpersonal dan • Sikap : interpersonal dan
• Istilah-istilah pengembangan kelompok yang -Observasi kelompok secara
kelembagaan ekonomi efektif • Ketrampilan: efektif
peternak -Portofolio
• Penugasan/praktik 4. Instrumen
Penilaian:
VII Mahasiswan mampu Penyusunan instrument evaluasi • Refleksi teori 100’(T) • Refleksi teori dengan 1. Kriteria : • Kelengkapan dan 2,5% (T) Sunarto, 1-54
Menyusun instrumen kelembagaan peternak dan • Modul 120’(P) kondisi faktual di 2. Teknik keterpercayaan 2,5% (P) Siswoyo,
evauasi kelembagaan kelembagaan ekonomi peternak • Laptop lokasi tertentu Penilaian: data hasil Sadlikah
peternak dan • LCD • Interaksi dan 3. Bentuk identifikasi kondisi
kelembagaan ekonomi komunikasi dengan Penilaian: dan potensi KP
Bentuk dan Metode Penilaian
Sub CPMK
Bahan Kajian (Materi Pembelajaran Estimasi Pengalaman Belajar Dosen Refe-
Minggu (Kemampuan Akhir Kriteria & Bentuk
Pembelajaran) (Media & Sumber Waktu Mahasiswa Indikator Bobot Pengampu rensi
Ke- yang Direncanakan) (Teknik Penilaian)
Belajar)
peternak • Alat tulis masyarakat tani • Pengetahuan : dan KEP di lokasi
-Portofolio tertentu
• Sikap : • Mampu
-Observasi berkomunikasi
• Ketrampilan: efektif di
-Portofolio masyarakat
4. Instrumen
Penilaian:
100’ (T) 30% (T)
VIII UTS dan Evaluasi Progress Praktik Lapangan
120’ (P) 30% (P)
IX Mahasiswa mampu Evaluasi kelembagaan peternak • Praktek lapangan 100’(T) • Refleksi teori dengan 1. Kriteria : • Relevansi 30% (T) Sunarto, 1-54
mengevaluasi dan kelembagaan ekonomi • Refleksi teori 120’(P) kondisi faktual di 2. Teknik rancangan LAKU 30% (P) Siswoyo,
kelembagaan peternak peternak. • Modul lokasi Penilaian: SUSI dalam Sadlikah
dan kelembagaan • Laptop • Interaksi dan 3. Bentuk penumbuhkemban
ekonomi peternak di • LCD komunikasi dengan Penilaian: gan KP dan KEP
lokasi tertentu. • Alat tulis masyarakat tani • Pengetahuan : di lokasi tertentu
-Portofolio • Mampu
• Sikap : berkomunikasi
-Observasi efektif di
• Ketrampilan: masyarakat
-Portofolio
4. Instrumen
Penilaian:
X Mahasiswan mampu Penyusunan desain • Praktek lapangan 100’(T) • Refleksi teori dengan 1. Kriteria : • Ketepatan 30% (T) Sunarto, 1-54
merancang konsep pengembangan kelembagaan • Refleksi teori 120’(P) kondisi faktual di 2. Teknik instrument 30% (P) Siswoyo,
pengembangan peternak sesuai dengan • Modul lokasi Penilaian: evaluasi Sadlikah
kelembagaan peternak karakteristik sosial peternak dan • Laptop • Interaksi dan 3. Bentuk penumbuhkemban
di lokasi tertentu kebutuhan peternak di lokasi • LCD komunikasi dengan Penilaian: gan KP dan KEP
tertentu. • Alat tulis masyarakat tani • Pengetahuan : di lokasi tertentu
-Portofolio • Mampu
• Sikap : berkomunikasi
-Observasi efektif di
• Ketrampilan: masyarakat
-Portofolio
4. Instrumen
Penilaian:
XI Mahasiswan mampu Penyusunan desain • Praktek lapangan 100’(T) • Refleksi teori dengan 1. Kriteria : • Proses dan tahapan 30% (T) Sunarto, 1-54
merancang konsep pengembangan kelembagaan • Refleksi teori 120’(P) kondisi faktual di 2. Teknik pelaksanana 30% (P) Siswoyo,
pengembangan ekonomi peternak sesuai • Modul lokasi Penilaian: penumbuhkemban Sadikah
kelembagaan ekonomi dengan karakteristik sosial • Laptop • Interaksi dan 3. Bentuk Penilaian: gan KP dan KEP
peternak di lokasi peternak dan kebutuhan • LCD komunikasi dengan • Pengetahuan : di lokasi tertentu
Bentuk dan Metode Penilaian
Sub CPMK
Bahan Kajian (Materi Pembelajaran Estimasi Pengalaman Belajar Dosen Refe-
Minggu (Kemampuan Akhir Kriteria & Bentuk
Pembelajaran) (Media & Sumber Waktu Mahasiswa Indikator Bobot Pengampu rensi
Ke- yang Direncanakan) (Teknik Penilaian)
Belajar)
tertentu peternak di lokasi tertentu. • Alat tulis masyarakat tani -Portofolio • Mampu
• Sikap : berkomunikasi
-Observasi efektif di
• Ketrampilan: masyarakat
-Portofolio
4. Instrumen
Penilaian:
XII Mahasiswa mampu Pengembangan kelembagaan • Praktek lapangan 100’(T) • Mengaplikasikan 1. Kriteria : • Ketepatan analisis 30% (T) Sunarto, 1-54
melakukan peternak dan kelembagaan • Refleksi teori 120’(P) teori 2. Teknik faktor-faktor 30% (P) Siswoyo,
pengembangan ekonomi peternak di lokasi • Modul • Interaksi dan Penilaian: berpengaruh Sadlikah
kelembagaan peternak tertentu • Laptop komunikasi dengan 3. Bentuk terhadap
dan kelembagaan • LCD masyarakat tani Penilaian: penumbuhkemban
ekonomi peternak di • Alat tulis • Berlatih menjadi • Pengetahuan : gan KP dan KEP
lokasi tertentu. evaluator yang handal -Portofolio di lokasi tertentu
• Sikap : • Mampu
-Observasi berkomunikasi
• Ketrampilan: efektif di
-Portofolio masyarakat
4. Instrumen
Penilaian:
XIII Mahasiswa mampu Penyusunan laporan praktik • Praktek lapangan 100’(T) • Menggambarkan 1. Kriteria : • Tersusun laporan 30% (T) Sunarto, 1-54
menyusun laporan • Format laporan • Refleksi teori 120’(P) kondisi lapangan 2. Teknik sesuai kaidahh 30% (P) Siswoyo,
praktik pengembangan • Isi laporan • Modul kedalam bahasa Penilaian: penulisan ilmiah Sadlikah
kembangan peternak • Laptop tulisan ilmiah 3. Bentuk • Mampu
dan Kelembagaan • LCD Penilaian: berkomunikasi
Ekonimi Peternak • Alat tulis • Pengetahuan : efektif di
sesuai kaidah penulisan -Portofolio masyarakat
ilmiah • Sikap :
-Observasi
• Ketrampilan:
-Portofolio
4. Instrumen
Penilaian:
XIV – Mahasiswa mampu Presentasi dan diskusi • Praktek lapangan 100’(T) • Berlatih 1. Kriteria : • Materi presentasi 30% (T) Sunarto, 1-54
XV mempresentasikan • Membuat media presentasi • Refleksi teori 120’(P) menyampaikan 2. Teknik dan diskusi 30% (P) Siswoyo,
hasil penumbuhan yang efektif • Modul argumentasi ilmiah Penilaian: disampaikan Sadlikah
kelembagaan peternak • Presentasi kelompok • Laptop 3. Bentuk secara ilmiah
dan kelembagaan • LCD Penilaian: • Mampu
ekonomi peternak. • Alat tulis • Pengetahuan : berkomunikasi
-Portofolio efektif di
• Sikap : masyarakat
Bentuk dan Metode Penilaian
Sub CPMK
Bahan Kajian (Materi Pembelajaran Estimasi Pengalaman Belajar Dosen Refe-
Minggu (Kemampuan Akhir Kriteria & Bentuk
Pembelajaran) (Media & Sumber Waktu Mahasiswa Indikator Bobot Pengampu rensi
Ke- yang Direncanakan) (Teknik Penilaian)
Belajar)
-Observasi
• Ketrampilan:
-Portofolio
4. Instrumen
Penilaian:
100’ (T) 30% (T)
XVI UAS dan Penilaian Barbuk
120’ (P) 30% (P)
Referensi:
1. Kementerian Pertanian. Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Nomor 16. Tahun 2006. Jakarta Tahun 2006.
2. Kementerian Pertanian. Permentan No. 67 Tahun 2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Peternak. Jakarta. Tahun 2016.
3. Kementerian Pertanian. Pedoman Teknis Pemberdayaan Kelompoktani di Lokasi Sentra Pangan. Pusat Penyuluhan Pertanian. Badan Penyuluhan
dan Pengembangan SDM Pertanian. Jakarta. Tahun 2015.
4. Toto Mardikanto. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta. Tahun 2009.
5. Agus Purbathin Hadi. Konsep Pemberdayaan, Partisipasi dan Kelembagaan dalam Pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan
Masyarakat Agrikarya (PPMA).
6. Elizabeth, R dan Anugrah, IS. Kelembagaan Ekonomi pada Komunitas Peternak Sayuran di Provinsi Bali. Prosiding Seminar Nasional. PESKP.
Bogor. Tahun 2010.
7. Rosganda Elizabeth. Penguatan dan Pemberdayaan Kelembagaan Peternak Mendukung Pengembangan Agribisnis Kedelai. Pusat Analisis Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. PUSLITBANGTAN.
8. Michael R. Dove. Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia Dalam Modernisasi. Yayasan Obor Indonesia . Tahun 1986.
9. Elizabeth R dan Darwis V. Karakteristik Peternak Miskin dan Persepsinya Terhadap Program JPS di Propinsi Jawa Timur. Tahun 2003. SOCA.
Bali.
10. Payne, M. Modern Social Work Theory. Second Edition. McMilan Press Ltd. London. Tahun 1997.
11. Hermanto R. Rancangan Kelembagaan Peternak Dalam Implementasi Prima Tani Di Provinsi Sumatera Selatan. Analisis Kebijakan Pertanian.
Volume 5 No. 2, Juni 2007 110-125.
12. Syahyuti. Strategi dan Tantangan Dalam Pengembangan Gabungan Kelompoktani (GAPOKTAN) sebagai Kelembagaan Ekonomi di Perdesaan.
Kelembagaan DAS. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, JI A. Yani 70 Bogor. Tahun 2007
13. Faisal Basri, Tantangan dan Peluang Otonomi Daerah. Universitas Brawijaya, Malang. (JJQuicis-:pdf., 22 Maret 2005).
14. Syahyuti. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Perdesaan. Pusat Analisis Sosial
Ekonomi Dan Kebijakan Pertánian Jl. A. Yani No. 70 Bogor 16161. Tahun 2007.
15. Syahyuti. Rekonseptualisasi Lembaga dan Organisasi untuk Teori dan Praktek Penyuluhan Pertanian Yang Lebih Efektif. Makalah Pertemuan
Nasional Pendidikan Sosiologi dan Penyuluhan Pertanian Indonesia, di Universitas Padjajaran tanggal 25-26 Jariuari 2012.
16. Norman Uphoff. Local Institutions and Participation for Sustainable Development. Gatekeeper Series SA31. IIED, London. 1992.
17. Norman Uphoff. Local Institutional Development: An Analytical Sourcebook With Cases. Kumarian Press, Cornell University, USA. 1986.
18. Richard W. Scott. Institutions and Organizations: Ideas an Interest. Los Angeles, London, New Delhi, Singapore: Sage Publication. Third Edition.
266 hal. 2008.
19. Richard W. Scott. Institutions and Organizations Foundations for Organizational Science: Fouridations for Organizational Science. A Sage
Publications Series. Sage Publications, Inc. 1995.
20. Walter W. Powell, Paul J. DiMaggio. The New !nstitutionalism in Organizational Analysis. University of Chicago Press, Oct 25, 1991.
21. Victor Nec. The New Institutionalism in Economics and Sociology. Dalam: The Handbook of Economic Sociology. 2nd ed. Niel J. Smelser dan
Richard Swedberg (eds.) Princeton University Press. 2005.
22. Beard, Victoria A. and Aniruddha Dasgupta. Collective Action and Community-driven Development in Rural and Urban Indonesia. Urban
Studies, Vol. 43, No. 9, 1451—1468, August 2006. Sage Publication and Urban Studies Journal Limited.
23. Brayden King. A Social Movement Perspective of Stakeholder Collective Action and Influence. Sage Publication and International Association for
Business and Society. http://bas.sagepub.com. 2008.
24. Peter Davis. Everyday Forms of Collective Action in Bangladesh: Learning from Fifteen Cases. CAPRI Working Paper No. 94. International Food
Policy Research Institute: Washington,DC. 2009.
25. Jon Hellin, Mark Lundy; and Madelon Meijer. Farmer Organization, Collective Action and Market Access in Meso-America. Capri Working
Paper No. 67. October 2007. Research Workshop on Collective Action and Market Access for Smallholders. October 2-5, 2006 - Call, Colombia.
International Food Policy Research Institute (IFPRI), Washington. 2007.
26. Hayami dan Kikuchi.. Dilema Ekonomi Desa: Suatu Pendekatan Ekonomi terhadap Perubahan Kelembagaan di Asia, Editor: Gunawan Wiradi.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 1987.
27. Taufik Tanasaldy. Politik ldentitas Etnis Di Kalimantan Barat, Politik Local Di Indonesia, KITLV-Jakarta, pp. 461-490. 2007.
28. Christiaan Grootaert. Does Social Capital Help the Poor?: A Synthesis of Findings from the Local Level Institutions Studies in Bolivia, Burkina
Faso and Indonesia. The World Bank: Social Development Family Environmentally and Socially Sustainable Development Network. Local Level
Institutions Working Paper No. 10, June 2001.
29. Jochen Gottwald. Is rational choice the best choice for understanding the peasant?: A constructivist reading of the Rational Choice Controversy.
2003.
30. Lone 13 Badstue. Mauriclo R. Bellon; Julien Berthaud; Xo chitl Juarez; Irma Manuel Rosas; Ana Maria Solano; and Alejandro Ramirez. 2006.
“Examining the Role of Collective Action in an Informal Seed System: A Case Study from the CentralValleysof Oaxaca, Mexico”. Human
Ecology, Vol. 34, No. 2,. April 2006.
31. Satyawan Sunito dan Saharuddin. 2001. Farmer Organizations in Upland Natural Resource Management in Indonesia. Southeast Asia Policy
Research Working Paper, No. 29. This report is part of the ASB Project in Indonesia. The Asian Development Bank, under RETA 5711,
financially supported this specific work.
32. Phil Simrnc 2002. Overview of Srnallhof der Contract_Farmin n Developing Countries. ESA Workg,fp No. Economics Division The Food
ançgjculture Organization of the United Nations.
33. Jose R Molinas, Who Cooperates?: A Study of Membership in Peasant Cooperatives. Instituto Desarrollo. Asunción, Paraguay. 2005. Paper
prepared for the XXI International Congress of the Latin American Studies Association, Chicago, IL, September 24-26, 1998. Universidad
Católica Asunción, Paraguay e-mail: jmolinas@infonet.co.py
34. Arturo Israel. Institutional Development; Incentives To Performance. Published for the World Bank by Johns Hopkins University Press, London,
1987,214 pp.
35. Darmawan Salman. Kerangka Community Development Untuk Pengelolaan Social Forestry. Web Percik Pemikiran. Post 10 Mei 2009.
36. Satyawan Sunito dan Saharuddin. Farmer Organizations in Upland Natural Resource Management in Indonesia. Southeast Asia Policy Research
Working Paper, No. 29. This report is part of the ASB Project in Indonesia. The Asian Development Bank, under RETA 5711, financially
supported this specific work. Tahun 2001.
37. Abu Huraerah dan Purwanto, 2006. Dinamika Kelompok. Ref ika Aditama. Bandung.
38. Hermanto clan Subowo, G. 2006. Model Sistem don Usaha Agribisnis di Lahan Rawa Pasang Surut: Konsepsi dan Strategi Pengembanganriya.
Bala Litbang Hutan Tanaman Palembang. Palembang Tahun 2006,
39. Kementerian Pertanian, Permentan No. 67 Tahun 2016. Pembinaan Kelembagaan Peternak. Jakarta.
40. Kementerian Pertanian, 2013. Pedoman Pembinaan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani. Kementerian pertanian RI. Jakarta.
41. Mardikanto T. (2009). System Penyuluhan Pertanian. UNS Press. Solo
42. Mardikanto, T. 2009. B.U.M.P. Badan Usaha Milik Peternak. Sebuah Inovasi Kelembagaan Untuk Pengembangan Ekonomi Perdesaan.
Diterbitkan atas kerjasama FACILITATOR dan PT. GAPOKTAN FACILITATOR SEJAHTERA. Sukoharjo-Solo. Tahun 2009.
43. Mardikanto, T. 2010. Model-Model Perberdayaan Masyarakat. UNS Press. Solo
44. Pranadji T. 2003. Menuju Transformasi Kelembagaan dalam Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sosial Ekonomi Pertanian.
45. Sumardjo et aL, 2004. Teori dan Praktek Kemitraan Agribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.
46. Syamsiah, 2000. Pembinaan kelompoktani . Universitas Terbuka. Jakarta
41. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian.
48. Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. Jakarta 2012.
49. Undang Undang Nomor: 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
50. Kementerian Pertanian, 2013. Pedeoman Pembinaan Kelornpoktani dan Gabungan Kelornpoktani. Kementerian Pertanian. Jakarta.
51. Kementerian Pertanian, 2016. Pembinaan Kelembagaan Peternak. Kementerian Pertanian RI, Jakarta.
52. Mardikanto, T 2012. Sistem Penyuluhan Pertanian, UNS Press. Solo.
53. Kementerian Pertanian, 2009. Metode penyuluhan pertanian. Kementarian Pertanian. , 54. Syamsiah, 2000. Pembinaan Kelompoktani.
UniversitasTerbuka. Jakarta.
Malang, 16 Pebruari 2023
Mengetahui
Ketua Program Studi Koordinator Dosen Pengampu
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan