Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nanda Muhammad Hisan

NIM : 200101110150

Kelas : PAI B 2020

A. Faktor-Faktor Penyebab Kemunduran Umat Islam Abad Klasik


1. Kemunduran Umat Islam Pada Massa Daulah Abasiyah
Daulah Abbasiyah pernah berkuasa di Baghdad kurang lebih selama 6 abad
tepatnya dari tahun 750-1258 M. Daulah Abasiyyah ini pada periode pertama
menjalin hubungan kerja sama dengan orang-orang Persia. Dan pada saat
bekerjasama dengan orang Persia ini daulah Abbasiyah mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Daulah Abbasiyah juga melakukan hubungan kerjasama tertutup
dengan orang Syi’ah. Tetapi hubungan dengan syi’ah ini tidak berjalan dengan
mulus karena orang syi’ah sendiri mengambil sikap oposisi terhadap Daulah
Abbasiyah. Akibatnya maka terjadilah konflik yang berkepanjangan sehingga
orang-orang Syi’ah yang ada di daerah kekuasaan Daulah Abbasiyah dilarang
tinggal1.
Sedangkan pada periode kedua sampai periode empat daulah abbasiyah
menjalin kerjasama dengan bangsa yang berbeda yaitu dengan bangsa Turki, Bani
Buwaihi dan Turki Saljuk. Tetapi pada tiga periode terakhir Khalifah-khalifah
daulah Abbasiyah ini tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan roda
pemerintahan2.
Dari sekian banyaknya jumlah khalifah Daulah Abbasiyah kebanyakan dari
mereka adalah orang yang tidak mampu, sanggup diangkat untuk menjadi khalifah
tetapi karena pada waktu itu sistem pemerintahan harus diturunkan kepada kalangan
kaum quraisy maka apadaya merekapun tetap harus mempertahankan jabatan
kekhalifahannya meskipun tidak mampu.
Dengan diangkatnya Khalifah yang tidak mampu untuk menjalankan tugasnya
maka hal ini menyebabkan atau membawa kemunduran terhadap Daulah
Abbasiyah. Ada lagi penyebab lain terjadinya kemunduran Daulah Abbasiyah ini
yaitu karena adanya konflik-konflik politik yang terjadi antara elit politik dalam

1
Syamruddin Nasution, “Penyebab Kemunduran Peradaban Islam Pada Abad Klasik,” Jurnal An-Nida’ 41, no. 1
(2017): 4.
2
Nasution, 4.
pemerintahan Daulah Abbasiyah dan mereka meminta bantuan pihak ataupun
Negara lain untuk meenyapkan lawan politiknya3.
Ada juga yang menyebutkan bahwa penyebab terjadinya kemunduran Daulah
Abbasiyah ini adalah karena luasnya wilayah kekuasaan sehingga susah untuk para
pemerintah mengurus wilayahnya, atau karena tidak adanya anggaran biaya belanja
Negara. Tetapi hal yang paling mempengaruhi kemundurannya Daulah Abassiyah
ini adalah pengangkatan Khalifah yang lemah dan terjadinya konflik-konflik.
Semua yang menjadi penyebab kemunduran akan menjadi sirna jika Khalifah yang
diangkat orang yang kuat dan mampu4.

2. Kemunduran Daulah Umaiyah Cordova Spanyol

Masa kemunduran Daulah Umaiyah Spanyol ini terjadi Pada sesudah masa
Khalifah Hajib al-Mansyur. Beliau merupakan pengasuh cucu dari Khalifah
Abdurrahman III (961-976) anak dari Hakam II. Ketika Hakam II meninggal, beliau
digantikan oleh anaknya yaitu Hisyam II yang mana pada saat itu beliau baru
berumur 11 tahun. Karena usianya yang masih cukup muda maka ibunya
(permaisuri Khalifah) Sultanah Subhi berusaha menggunakan pengaruhnya untuk
menguasai urusan-urusan kenegaraan. Tetapi Hajib al-Mansur berusaha pula agar
dirinya berpengaruh dalam urusan-urusan kenegaraan dan kelak menjadi penguasa
Negara yang sebenarnya5.

Cara awal yang dilakukan al-Mansyur adalah menguasai tentara dengan cara
mereorganisasi tentara. Al-mansyur merekrut balai tentaranya dari orang-orang
Afrika Utara. Cara kedua ia membujuk Hisyam II agar ia sudi mengumumkan suatu
ketetapan yang mana ketetapan tersebut berisi tentang mempercayakannya semua
urusan kepada al-Mansyur6. Hasilnya Hisyam II pun menyetujuinya maka jadilah
al-Mansyur sebagai penguasa spanyol yang tidak ada tandingannya dan beliaupun
memakai gelar al-Mansyur Billah.

Al-Mansyur atau Khalifah Hajib al-Mansyur adalah penguassa Daulah Umaiah


Cordova Spanyol yang paling istimewa, setelah Abdurrahman III. Al-Mansyur juga

3
Nasution, 4.
4
Nasution, 5.
5
Syamruddin Nasution, Sejarah Perkembangan Peradaban Islam, VC Asa Riau (Riau, 2017), 184.
6
Nasution, 184.
merupakan penyokong ilmu pengetahuan, kesenian dan kebudayaan, dia
mendorong bagi setiap pengembangan cabang ilmu pengetahuan. Istananya ramai
dikunjungi para pujangga dan cendikiawan. Bahkan dia adalah seorang penyair
yang telah menciptakan karya penting tentang kesusasteraan Arab7

Setelah menguasai Daulah Umaiyah Cordova Spanyol selama 26 tahun Hajib


al-Mansyur pun meninggal dunia pada tahun 1010 M. peralihan dari masa kejayaan
kedalam masa kemunduran dimulai dari sini yaitu ketika Hajib al-Mansyur
meninggal Dunia lalu digantikan oleh anaknya yaitu Abdul Malik tetapi Abdul
Malik ini tidak sepintar dan sekuat ayahnya. Setelah Abdul Malik meninggal lau
digantikan oleh saudaranya yaitu Abdurrahman8.

Dimasa Khalifah Abdurrahman dan masa khalifah sesudahnya yaitu


Muhammad ibn Abdul Jabbar Daulah Umaiyah ini mengalami kekacauan karena
kedua khalifah tidak sanggup dan tidak kuat menjalaankan roda pemerintahannya.
Akhirnya pada tahun 1013 M dewan menteri memerintahkan untuk menghapus
jebatan khalifah. Karena memang pada saat itu Spanyol telah terpecah dalam
banyak Negara-negara kecil yang berpusat di kota-kota propinsi terbebas dari
pemerintahan pusat9.

Setelah jatuhnya keluarga al-Mansyur, maka keluarga Daulah Umaiyah di


Spanyol menjadi boneka-boneka orang berber. Lalu mereka mengangkat
Abdurrahman V, yang merupakan cucu dari Abdurrahman III untuk menguasai
tahta kekhalifahan, tetapi yang terjadi dia dibunuh oleh pengawal kerajaan.
Khalifah terakhir Daulah Umaiyah ini Adalah Hisyam III tapi ia digulingkan oleh
orang-orang Berber pada tahun 103110. Dari sini bisa kita lihat bahwasannya
penyebab terjadinya kemunduran umat islam spanyol terjadi karena ketidak
mampuannya khalifah sesudah masa khalifah al-Mansyur dalam mengurus sistem
pemerintahannya dan terjadinya konflik politik sesama muslim yaitu antara bangsa

7
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi Dan Sejarahnya (Bandung: Rosda Bandung, 1988), 311.
8
Nasution, “Penyebab Kemunduran Peradaban Islam Pada Abad Klasik.”
9
Montgomery Watt, Kejayaan Islam: Kajian Kritis Dari Tokoh Orientalis (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990),
217–18.
10
Nasution, Sejarah Perkembangan Peradaban Islam, 194.
Berber dan Bangsa Arab dan Bangsa Arab dan antara bangsa Arab Yaman dengan
Bangsa Arab Suria11.

Penyebab lain terjadinya kemunduran umat ataupun peradaban islam yaitu


karena konflik politik sesama muslim karena tidak ada lagi satu khalifahpun yang
dapat mempersatukan mereka, maka dari itu muncullah beberapa kerajaan-kerajaan
Islam kecil di daerah-daerah yang berbeda-beda, seperti di Malaga, Toledo, Seville,
Granada, dan lain-lannya berusaha menyaingi Cordova (ibu kota Negara Islam).
Padahal sebelumnya, Cordova adalah satu-satunya pusat pemerintahan dan pusat
ilmu pengetahuan dan peradaban Islam di Spanyol12.

3. Kemunduran Daulah Fatimiyah


Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kemunduran umat islam pada masa
Daulah Fatimiyah ada dua Faktor. Fartor pertama karena Khalifah setelah al-
Hakim, mereka hidup berpoya-poya, yaitu dengan cara menikmati berbagai macam
kenikmatan dan kelezatan hidup duniawi sedangkan urusan pemerintahan mereka
seerahkan kepada para Perdana Menteri dan Perdana Menteri pun merongrong
jabatan Khalifah karena mereka mengangkat dirinya menjadi “Penguasa
Sebenarnya” sedang Khalifah menjadi “Permainan” di tangan mereka.13

Faktor kedua yaitu karena terjadinya konflik sunni syi’ah. Sebab dari mereka
mengancam rakyat untuk menganut faham syiah yang menjadi madzhab mereka.
Bahkan semua qadhi ataupun hakin diharuskan bahkan diwajibkan untuk
mengeluarkan hukum yang sesuai dengan undang-undang madzhab syi’ah14.

B. Faktor Penyebab Kemunduran Umat Islam Pada Masa Pertengahan


Pada massa pertengahan ini hanya ada 4 dinasti yang benar benar menonjol dan
benar-benar kuat:
a. Dinasti Mamluk
b. Dinasti Usmani
c. Dinasti Safawiyah

11
Nasution, “Penyebab Kemunduran Peradaban Islam Pada Abad Klasik.”
12
Nasution.
13
Nasution.
14
Nasution.
d. Dinasti Mughal

1. Kemunduran Dinasti Mamluk


Faktor yang menjadi penyebab terjadinya runtuhnya dinasti Mamluk antara lain,
karena adanya perebutan kekuasaan internal (dalam) istana yang mana imbasnya
mengakibatkan terjadi sengketa kekuasaan sehingga stabilitas pemerintahan terganggu,
dan mengakibatkan perekonomian Negara tidak terurus sehingga pajak yang tinggi
dibebankan kepada rakyat karena pendapatan Negara merosot kemudian ditemukannya
tanjung harapan oleh Vasco Da Gama menjadikan jalur perdagangan beralih ke Eropa,
dan masuknya serangan Turki Utsmani, terjadilah peperangan di Allepo yang berakhir
dengan kekalahan total tentara Mamluk. Inilah yang menandai akhir dari dinasti
Mamluk di Mesir15.

2. Kemunduran Dinasti Usmani


Ada beberapa factor penyebab terjadinya kehancuran ataupun kemunduran
dinasti usmani ini16:
- Melemahnya sistem birokrasi dan kekuatan militer dinasti usmani
- Merosotnya kondisi sosial ekonomi
- Munculnya politik (kekuatan) baru di eropa

Sedangkan menurut Ajid Thahir ada dua factor penyebab kemundurannya


dinasti ini. Factor pertama adalah factor internal dan factor ke dua adalah factor
eksternal17.

3. Kemunduran Dinasti Safawiyah


Factor terjadinya kemunduran Dinasti Safawiyah ada 2 faktor. Pertama factor
internal, yaitu18:
- Pada masa Safi Mirza dan Shah Abbas II, administrasi pemerintahan dirubah
beberapa propinsi kaya dibawah oleh pemerintahan pusat, di-perintah langsung oleh
Shah. Kebijaksanaan ini membawa akibat negatif bagi kerajaan yaitu; melemahkan
kelompok Qizilbasy yang menguasai daerah propinsi-propinsi sehingga kerajaan

15
Gallardo Correa and A Villar Montero, “KERUNTUHAN DINASTI MAMLUK DI MESIR,” 2013, 1–10.
16
Dinil Abrar Sulthani, “Studi Peradaban Islam - Dinasti Turki Usmani,” 2014.
17
Sulthani.
18
Efrianti Dede Lubis, Haidar Putra Daulay, and Zaini Dahlan, “Peradaban Dan Pemikiran Islam Pada Masa
Dinasti Safawi Di Persia,” Edu Society 1, no. 2 (2021): 228–44.
kehilangan kekuatan, karena kelemahan tersebut tidak segera ditanggulangi dan
kekuatan Ghulam (budak-budak) yang tidak memiliki mutu tempur seperti
kelompok Qizilbasy
- Adanya perebutan kekuasaan yang disebabkan dari penunjukan raja
- Karena para raja memiliki watak yang kejam

Factor kedua yaitu factor eksternal, yaitu19:

- Adanya konfllik antara turki usmani dengan Safawi yang tidak berhenti-berhenti.
- Banyaknya daerah yang memisahkan diri dari Dinasti Safawi
- Kemunduran Dinasti Mughal

Ada dua faktor penyebab runtuhnya dinnasti Mughal ini. Pertama adalah factor
internal seperti tampilnya para pengusa yang lemah, terjadinya perebutan
kekuasaan antar keturunan kerajaan, dan lemahnya kontrol kekuasaan. Keduan
adalah faktor eksternal, seperti terjadinya pemberontakan di mana-mana dan
penjajahan yang hendak dilakukan oleh Inggris ke India20.
.
C. Penjajahan Bangsa Barat Atas Dunia Islam
Pada permulaan abad 17 M, Inggris dan Belanda bergegas ke India. Pada tahun
1611 M, Inggris memperoleh izin menanamkan modal. Kemudian tahun 1617 M,
belanda memperoleh izin yang sama.
Kongsi Inggris, BEIC (British East Indian Company) mulai berusaha
mengawasi daerah India sebelah Timur. Pemuka-pemuka disana tidak dapat
mengalahkan Inggris sehingga wilayah Oudh, Bengal, dan Orissa dikuasai Inggris.
Pada tahun 1803 M, Delhi yakni Ibu Kota kerajaan Mughal juga dikuasai oleh Inggris.
Asia Tenggara adalah wilayah yang menghasilkan rempah-rempah serta terkenal pada
waktu itu dan justru menjadi tempat perlombaan negara-negara Eropa. Kemudian
kekuatan Eropa malah lebih awal menancapkan di negeri ini.
Kerajaan Islam Malaka yang didirikan awal abad ke-15 M dan bertempat di
Semenanjung Malaya dan strategis serta dianggap sebagai kerajaan Islam kedua setelah
Samudera Pasai ditaklukkan Portugis di Asia Tenggara pada tahun 1521 M. Spanyol

19
Lubis, Daulay, and Dahlan.
20
soeparno Soeparno, “Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Pada Masa Dinasti Mughal Ahmad Syafi’i Mufadzilah
Riyadi,” Jurnal Al-Mujaddid, 2006.
datang ke Maluku bertujuan untuk dagang. Kemudian Spayol berhasil menaklukkan
Filiphina yang terdapat kerajaan-kerajaan Islam, yakni Kesultanan Maguidanao,
Kesultanan Buayan, dan Kesultanan Sulu.
Di abad 16 M, inggris, Denmark, Perancis dan Belanda datang ke Asia
Tenggara. Akan tetapi perancis dan Denmark hanya bisa berdagan, mereka tidak
berhasil menjajah Asia Tenggara. Kedatangan Belanda pada tahun 1595 M dengan
segera bisa memonopoli perdagangan di kepulauan Nusantara. Sementara Inggris,
mereka menjadi kekuatan yang cukup dominan, menyaingi kekuatan belanda.
Kekuasaan Inggris berada di Semenanjung Malaya. Inggris juga sempat menaklukkan
seluruh wilayah Indonesia dalam jangka waktu yang hanya sebentar di awal abad 19
M.

D. Kemunduran Pendidikan Islam


Pemikiran keislamaan menurun ketika abad XIII M dan terus melemah hingga
abad XVIII M, masa ini dikenal dengan masa pertengahan. Tidak selaras dengan masa
klasik Islam, kehidupan intelektual pada masa pertengahan Islam dapat dikatakan sudah
mengalami kemunduran (pasang surut). Hal ini terlihat di kuantitas yaitu berkurangnya
para ahli yang ada pada bidang ilmu pengetahuan serta penurunan kualitas ilmiah yang
dimiliki oleh para ahli dengan sulitnya ditemukan para mujtahid. Diantara penyebab
melemahnya pemikiran keislaman yang dikemukakan Syarif:
1. Umat Islam terutama para pemerintahnya (khalifah, sultan, amir-amir) melalaikan
ilmu pengetahuan serta kebudayaan, serta tidak memberi kesempatan bidang-
bidang tadi untuk berkembang.
2. Terjadinya pemberontakan yang dibarengi dengan serangan asal luar sehingga
menyebabkan kehancuran-kehancuran yang menyebabkan berhentinya kegiatan
pengembangan ilmu pengetahuan Islam.
Penyebab kemunduran pendidikan intelektual kita yang tidak terlepas dari pola-
pola pendidikan yang telah dilakukan Islam hingga ke masa pertengahan ini. Dalam
perjalanan sejarah Islam terlihat dua pola dalam pemikiran Islam yang saling
berlomba berbagi diri serta mempunyai imbas besar dalam perkembangan pola
pendidikan Islam, yakni pola pemikiran yang bersifat tradisional yang selalu
mendasarkan diri pada wahyu serta pola pemikiran rasional yang mementingkan
akal fikiran. Pola yang pertama berkembang sebagai pola pemikiran sufistik yang
menyebarkan pola pendidikan sufi. Sedangkan pola yang kedua menyebabkan pola
pendidikan realitas nasional, pola pendidikan ini lebih memperhatikan pendidikan
intelektual dan dominasi materi.

Tanda-tanda gejala kemunduran serta kemacetan intelektual diungkapkan juga oleh


Fazlurrahman, bahwa tertutupnya pintu ijtihad (yakni pemikiran yang orisinil serta
bebas) selama abad ke 4 H/10 M dan 5 H/11 M telah membawa stagnasi awam pada
ilmu hukum dan ilmu intelektual khususnya. Ilmu-ilmu intelektual yakni teologi serta
pemikiran keagamaan sangat mengalami kemunduran serta menjadi miskin sebab
pengucilan yang disengaja dari intelektualisme sekuler serta karena kemunduran
filsafat dan juga pengucilannya dari bentuk-bentuk pemikiran keagamaan seperti yang
dibawa oleh sufisme.

Sejak itulah ilmu-ilmu agama yang seharusnya lebih banyak dikembangkan untuk
menjawab tantangan zaman telah pudar. Hal tersebut sejalan dengan kehancuran
Bagdad dan Spanyol, dua wilayah yang dianggap sebagai pusat pengembangan
pendidikan dan kebudayaan Islam.

Hancurnya Bagdad dan Granada di Spanyol yang menjadi pusat pendidikan dan
kebudayaan Islam menandai runtuhnya sendi-sendi pendidikan dan kebudayaan Islam.
Musnahnya lembaga pendidikan serta buku-buku ilmu pengetahuan dari kedua pusat
pendidikan di bagian Timur dan Barat dunia Islam tersebut, menyebabkan pula
kemunduran pendidikan di seluruh dunia Islam terutama bidang intelektual dan
material, tetapi berbeda dengan bidang kehidupan batin atau spiritual.

Dapat dilihat bahwa kemunduran pendidikan disebabkan oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Dari segi internal disebabkan oleh macetnya salah satu bentuk pola
pendidikan yakni pola pendidikan intelektual sehingga tidak ada lagi keseimbangan
pengetahuan intelektual. Pengetahuan intelektual telah mengalami stagnasi. Contohnya
pengetahuan filsafat, bidang ilmu pengetahuan ini tidak dapat dipertahankan dan
bahkan diharamkan. Penyebab yang lain yakni seorang pemimpin yang memiliki
seluruh kekuasaan yang menentukan kelembagaan pendidikan, sehingga kemajuan
pendidikan sangat ditentukan oleh pemimpin yang berkuasa. Selanjutnya faktor
eksternal yakni penyerangan bangsa Tar-Tar non Islam menghancurkan pusat-pusat
pendidikan dan kebudayaan Islam. Sehingga sulit dan membutuhkan jeda waktu untuk
mendirikan pusat kebudayaan yang baru.
Ketika zaman disintegrasi sekittar abad 1000 - 1250 M, para pemimpin melarang
berfikir bebas, kemudian mereka menindas filsafat. Sehingga filsafat dipelajari
masyarakat secara sembunyi-sembunyi. Hal tersebut terjadi pada zaman Ikhwanussafa
dan Al-Gazali. Al-Gazali menyerang filsafat dan masyarakat yang berpegang pada akal
fikiran. Keadaan ini menyebabkan hilangnya pendidikan filsafat sesudahnya. Di
Andalus, masyarakat yang belajar filsafat serta ilmu falak dianggap zindiq dan kafir.
Ibnu Rusyd diusir dan dimasukkan penjara, serta disiksa karena mempelajari dan
mengajarkan filsafat. Bisa dibilang pada masa kemundurannya, filsafat hilang
samasekali. Sama halnya ilmu yang berkaitan dengan filsafat, logika dan pemikiran.
Meski demikian, sesudah kehancuran Bahgdad kita mengetahui kerajaan-kerajaan baru
yang muncul, masing-masing memiliki upaya mengambangkan pendidikan Islam
meskipun filsafat telah dihapuskan atau tidak diakui, contoh: Kerajaan Namluk di
Mesir.

Sesudah hancurnya kota Bagdad pada tahun 650 H/1258 M, sultan Mamluk di
Mesir mengangkat Baibars, salah satu anak pemimpin yang melarikan diri dari Bagdad
ke Mesir menjadi pemimpin yang berkedudukan di Kairo. Pemimpin pertama diberi
gelar al-Mustanshir. Hal ini menyebabkan ibukota dunia serta pusat pendidikan dan
pengajaran berpindah juga ke Kairo. Pada zaman sultan Baibars tahun 658-676 H atau
1260 - 1277 M, meningkatnya kemajuan yang gilang gemilang menjadi pusat ilmu
pengetahuan terutama ilmu-ilmu agama Islam dan Bahasa Arab. Pada masa sultan
Qalawun tahun 678-6-9 H atau 1279-1290 M, ditegakkan rumah sakit besar yakni
Rumah Sakit Qalawun dan madrasah-madrasah besar yang mengajarkan ilmu Fiqh
dalam 4 Mazhab. Pada masa sultan Al-Nashir tahun 693-741H atau 1293-1341M,
keindahan, kesenian, dan teknik pembangunan Islam telah sampai pada puncaknya.
Pendeknya pada masa Mamluk, sesudah al-Ayubi madrasah-madrasah bertambah
banyak bilangannya ± 70 madrasah, begitu juga di wilayah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai