DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena hanya dengan rahmat-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik yang berjudul “Pengertian dan Ciri Bahasa
Indonesia Ilmiah’’
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa-bahasa yang lahir dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas dikenal
dengan bahasa tidak baku yaitu bahasa yang biasa digunakan pada situasi santai dengan
keluarga, tulisan pribadi, dan pergaulan sehari-hari, dan tidak cocok digunakan dalam
situasi resmi seperti dalam penulisan ilmiah, diskusi, pembicaraan di lingkungan formal,
dan lain-lain.
Oleh sebab itu, untuk memperdalam pemahaman mengenai bahasa Ilmiah, kami
mengangkat sebuah judul makalah yaitu “Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah”.
4
BAB II
PERUMUSAN MASALAH
2.2 Tujuan
5
BAB III
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang
digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa
Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara
tertulis maupun lisan.
Lugas artinya mengandung makna apa adanya, gagasannya jelas, tidak berbelit-belit,
mudah dipahami, tidak diungkapkan dalam bentuk kiasan, dan tidak berbunga-
bunga, sedangkan Jelas artinya gamblang, tegas, dan tidak meragukan.
6
strategis karena langsung menyinggung tentang moral Pancasila, juga
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Agama, Ilmu Pengetahuan Sosial,
Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, dan Kesenian.
Gagasan pada contoh diatas tidak terungkap secara jelas dan berbelit-belit.
Akibatnya satuan-satuan informasi yang terkandung di dalamnya tidak tertata
secara teratur. Sehingga dapat disunting menjadi kalimat berikut ini:
3.2.2 Objektif
Contoh:
Tingginya jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional saya rasa
merupakan bukti bahwa kualitas pendidikan masih rendah.
Kalimat diatas akan bersifat Objektif apabila diubah menjadi kalimat berikut
ini:
7
Tingginya jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional merupakan bukti
bahwa kualitas pendidikan masih rendah.
3.2.3 Cendekia
Artinya bahasa itu mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis
secara tepat sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh
pembaca secara tepat. Kalimat-kalimatnya mencerminkan ketelitian yang bersifat
objektif sehingga suku-suku kalimatnya sejalan dengan proposisi logika. Jika sebuah
kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah, tiap-tiap gagasan itu memiliki
hubungan kausalitas, dua proposisi beserta hubungannya itu harus tampil secara
jelas dalam kalimat, sebagaimana pada contoh berikut ini:
Pada era global ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral
bangsa Indonesia yang disebabkan oleh pengaruh budaya Barat yang masuk
ke Indonesia.
Kemajuan informasi pada era global ini dikhawatirkan akan menyebabkan
pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia ke arah budaya Barat yang
tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
Artinya pemakaian unsur bahasa didalamnya hemat (tidak ada pemborosan kata).
Unsur-unsur yang tidak diperlukan karena tidak funsional dalam mengungkapkan
gagasan harus dibuang.
Contoh:
Nilai etis tersebut di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup bagi
setiap warga negara Indonesia.
Unsur pada contoh kalimat diatas perlu dihilangkan sehingga terwujud kalimat
dibawah ini yang lebih ringkas dan padat.
Nilai etis tersebut menjadi pedoman hdup bagi setiap warga negara
Indonesia.
8
3.2.5 Konsisten
Artinya harus bersifat ajeg, taat azas, selaras, dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur
bahasa berpa pembentukan kata dan tata tulis(penggunaan ejaan, tanda baca, dan
istilah) digunakan sesuai dengan kaidah yang berlaku dan konsisten.
Sebagai misal penggunaan kata tugas bagi dan untuk. Bagi diginakan sebagai
pengantar objek berkepentingan, sedangkan untuk digunakan sebagai pengantar
keterangan tujuan. Seperti contoh berikut ini:
Contoh:
Penggunaan kata untuk pada kalimat diatas tidak konsisten, sehingga perlu
disunting menjadi kalimat dibawah ini agar menjadi konsisten.
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia.
Bagi mereka, yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
Penggunaan istilah dalam bahasa indonesia ilmiah juga perlu dilakukan secara taat
asas. Misalnya, istilah bedah bermakna sama dengan operasi. Akan tetapi, jika sejak
awal tulisan sudah digunakan istilah bedah, maka sampai akhir harus digunakan
istilah bedah.
Artinya gagasan menjadi pangkal tolak bahasa Indonesia keilmuwan. Oleh sebab itu,
kalimat-kalimat bahasa keilmuwan berorientasi pada kalimat pasif, bukan pada
kalimat aktif.
Contoh:
9
Pada contoh kalimat diatas berorientasi pada pelaku dan yang bukan penulis,
sehingga kalimat tersebut perlu disunting agar menjadi kalimat yang
berorientasi pada gagasan dan berbentuk kalimat pasif, seperti berikut ini:
Sebagai alat komunikasi bahasa Indonesia memiliki berbagai ragam. Ragam-ragam itu
digolongkan sebagai berikut:
10
3.3.3 Ragam Bahasa Berdasarkan Sasarannya
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat
menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato
atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah. Dan ragam
lisan yang nonstandard, misalnya dalam percakapan antar teman di pasar,
atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu
antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca
terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya,
kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor
kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau
penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa
baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan
makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin
11
rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa
yang digunakan.
Maka dari itu dikenal Ragam Bahasa Baku dan Ragam Bahasa
Nonbaku.
12
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Sebagai alat komunikasi Ragam Bahasa Indonesia ilmiah memiliki berbagai macam
ragam yaitu
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Anas, dkk. 2015. Menulis Ilmiah: Buku Aajar MPK Bahasa Indonesia. Surabaya:
Unesa Univesity Press.
R, A. Subantari, dkk. 1998. Bahasa Indonesia dan Penyusunan Karangan Ilmiah. Bandung:
IAIN Sunan Gunung Djati
14