Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TEORI AKUNTANSI

PERTEMUAN KE 4
AKUNTANSI INTERNASIONAL

Kelompok 6:
1. Elsa Dwi Lestari (20181220107)
2. Megawati Hendry Putri (20181220142)
3. Alfi Choirur Rochmah (20191220076)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2021/2022
BAB I
MASALAH-MASALAH AKUNTANSI BISNIS INTERNASIONAL
Akuntansi internasional adalah akuntansi yang memuat transaksi antar dengan
membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara lain dan
mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia. Selain SAK, Indonesia juga
berpedoman pada standar akuntansi internasional seperti standar akuntansi internasional
atau IFRS (International Financial Reporting Standard) yang disusun oleh IASB
(International Accounting Standard Board) yang berpusat di London, Inggris. Dan
GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) yang juga digunakan sebagai kiblat
standar akuntansi di Indonesia yang belakangan menggunakan IFRS. Tentu saja hal ini
akan menimbulkan suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara
tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain.
Beberapa masalah-masalah yang timbul :
A. Penerjemahan Standar Internasional
IFRS diterbitkan dalam bahasa Inggris. Untuk memudahkan pemahaman
pengguna standar maka IFRS perlu diterjemahkan dalam bahasa masing-masing
negara. Hal inilah yang menjadi masalah utama dalam adopsi dan penerapan IFRS.
Secara lebih detail, kesulitan dalam penerjemahan itu meliputi empat hal. Pertama,
penggunaan kalimat bahasa Inggris yang panjang. Kedua, ketidak konsistenan
dalam penggunaan istilah. Ketiga, penggunaan istilah sebagai sarana untuk
menerangkan konsep yang berbeda. Dan terakhir, penggunaan istilah yang tidak
terdapat padanannya dalam terjemahan.
B. Ketidaksesuaian Antara Standar Internasional dan Hukum Nasional
Pertama, pada beberapa negara, standar akuntansi termasuk sebagai bagian
hukum nasional, sehingga standar akuntansi ditulis dalam bahasa hukum sehingga
harus diubah oleh dewan standar akuntansi masing-masing negara. Kedua, ada
transaksi-transaksi yang diatur oleh hukum nasional berbeda dengan yang diatur
oleh standar akuntansi internasional.
C. Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
Masalah selanjutnya adalah adanya kekhawatiran bahwa standar internasional
akan menjadi semakin tebal, semakin komplek, dan rule-based approach.
Kekhawatiran timbul bahwa standar akuntansi akan mengatur secara detail setiap
transaksi sehingga penyusunan laporan keuangan harus mengikuti secara detail
langkah-langkah pencatatan suatu transaksi tersebut.
D. Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional
Apabila suatu standar akuntansi sering berubah-ubah maka sangat susah bagi
laporan keuangan, auditor, dan pengguna laporan keuangan untuk memahami
standar tersebut, apalagi menerapkannya. Selain itu suatu standar akuntansi yang
kompleks akan menyulitkan pengguna standar untuk memahaminya.
E. Kurangnya Buku Ajar yang Berbasis IFRS
Kesulitan dalam menerapkan IFRS sedikit banyak juga dipengaruhi dari dasar
pengembangan IFRS yang menggunakan "principle based" bukan "rule based".
Sehingga IFRS, tidak mengatur secara terinci yang nantinya akan menyimpang dan
mengarah ke "rule based". Keuntungan "principle based" antara lain membuat
aturannya menjadi cukup fleksibel sehingga dapat diterima dan diterapkan di
seluruh negara anggotanya (IAAP, 2006).
F. Penjualan Kepada Pelanggan Luar Negeri
Jika penjualan telah ditagih dalam dolar AS, akuntansi untuk penjualan ekspor
akan tidak berbeda dari akuntasi untuk penjualan dosmetik. Tujuan penjualan luar
negeri:
1. Untuk mengobati perbedaan sebagai pengurangan pendapatan penjualan.
2. Untuk merekam perbedaan sebagai keugian yang terpisah akibat perubahan
dalam nilai tukar asing.
Cara yang jelas untuk menghindari risiko ini adalah dengan mewajibkan
pelanggan asing untuk membayar pembelian mereka dalam US dollar. Kadang-
kadang pelanggan asing tidak akan atau tidak dapat membayar dalam mata uang
penjual, dan membuat penjualan, penjual akan diwajibkan untuk menerima
pembayaran dalam mata uang asing. Dengan demikian, rsiko valuta asing akan
muncul.
G. Hedges Risiko Valuta Asing
Perusahaan dapat menggunakan berbagai teknik untuk mengelola, atau lindung
nilai, eksposur mereka terhadap Risiko valuta asing. Sebuah cara yang populer
untuk lindung nilai risiko valuta asing adalah melalui pembelian opsi mata uang
asing yang memberikan pemilik hak opsi tersebut, namun bukan kewajiban, untuk
menjual mata uang asing dengan nilai tukar yang telah ditetapkan dikenal sebagai
strike price.
H. Investasi Asing Langsung (Foreignt Direct Investmen)
Investasi Asing Langsung adalah sarana untuk mendapatkan pijakan di pasar
yang berkembang pesat atau muncul. Tujuan utamanya adalah untuk meningatkan
penjualan dan keuntungan. Mengurangi Biaya sebuah perusahaan kadang-kadang
dapat mengurangi biaya penyediaan barang dan jasa kepada para pelanggan melalui
investasi asing lansung.
I. Melindungi Pasar Luar Negeri
Perusahaan menghasilkan penjualan melalui ekspor ke negara tertentu kadang-
kadang merasa perlu untuk membangun. Memperoleh Teknologi dan Manajerial
Know-How. Selain melakukan penelitian dan pengembangan di rumah, cara lain
untuk memperoleh teknologi dan manajerial tahu-bagaimana untuk mendirikan
sebuah operasi dekat untukmemimpin pesaing. Melalui kedekatan geografis,
perusahaan merasa lebih mudah untuk lebih dekat memantau dan belajar dari
pemimpin industri dan bahkan mempekerjakan karyawan yang berpengalaman dari
kompetesi aset, dan kewajiban yang tampaknya disimpan off-balance-sheet.
BAB II
PERKEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Pembukukan berentri-ganda
(double-entry bookkeeping), yang pada umumnya diyakini sebagai embrio dari
akuntansi yang dikenal sekarang ini, berasal dari kota-kota di Itali antara abad ke-13 dan
ke-15 yang pada saat itu kota-kota tersebut merupakan pusat-pusat perdagangan
internasional. Pada masa itu, pada tahun 1494, terbit sebuah buku yang pertama kali
membahas mengenai pembukuan berayat ganda yang ditulis oleh Luca Pacioli, Summa
de Arithmatica Geometria Proportioni et Proportionalita, yang sangat berpengaruh
dalam penyebaran pembukuan berayat ganda ke seluruh dunia. Dari kota-kota ini,
akuntansi menyebar ke Jerman, Belanda, Prancis, dan Inggris. Terlihat di sini bahwa
akuntansi mengalami perkembangan yang berbeda, sehingga timbul diversitas
akuntansi. Praktik dan regulasi akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan
penerima atau pencari informasi tersebut.
Sampai dengan awal tahun 1990-an, AS merupakan kekuatan yang paling gemilang
dalam akuntansi global. Mahasiswanya bukan hanya dari AS saja, melainkan juga dari
luas AS termasuk Indonesia. Namun demikian, Negara-negara lain tidak berhasrat
mengaadopsi sepenuhnya standar-standar dan prinsip-prinsip akuntansi AS. Alasannya
adalah karena tidak cocok diterapkan di Negara-negara lain yang disebabkan karena
factor-faktor ekonomi, social, dan politik. Oleh karena itu, sampai dengan awal tahun
1990-an, diversitas yang substansial masih merupakan ciri iklim akuntasni dunia.
Diversitas akuntansi yang merupakan rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus
dana sudah dirasakan sejak tahun 1960-an. Untuk mengikis diversitas tersebut,
organisasiorganisasi professional akuntansi di dunia, termasuk Indonesia, membentuk
International Accounting Standards Committee (IASC) pada tahun 1973, yang pada
tahun 2000 direstrukturisasi menjadi International Accounting Standards Board (IASB).
Organisasi ini bertugas untuk mengikis diversitas atau keragaman akuntansi dengan
menerbitkan standarstandar akuntansi internasional yang diharapkan, idealnya, akan
diadopsi oleh semua Negara di dunia.
Pada awalnya, standar-standar akuntansi internasional yang dibuat IASC dipandang
masih bersisfat terlalu luas, sehingga tidak memenuhi tingkat komparabilitas yang
diharapkan. Oleh karena itu, pada tahun 1987 IASC merespon kritik ini dengan
membentuk Comparability Project yang tujuannya adalah meningkatkan komparabilitas
laporan keuangan dengan mengurangi alternatif-alternatif yang tersedia dalam standar-
standar IASC.
BAB III
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAGI PARA PENGGUNA ASING

Sebuah perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan kepada pengguna di luar


negeri bisa memakai satu dari beberapa pendekatan untuk menyusun laporan
keuangannya :

1. Laporan keuangan yang sama untuk semua pemakai laporan keuangan (domestic
dan luar negari).
2. Menerjemahkan bahasa yang digunakan dalam laporan keuangan yang dikirimkan
ke pemakai luar negeri, dalam bahasa yang digunakan di negara pemakai tersebut.
3. Melakukan translasi atas laporan keuangan yang dikirimkan ke pihak pemakai luar
negeri, sesuai dengan mata uang yang digunakan di negara pemakai laporan
tersebut.
4. Mempersiapkan 2 laporan keuangan yang berbeda bahasa dan mata uangnya.
5. Menyiapkan Laporan keuangan berbasis prinsip-prinsip akuntansi yang disetujui
kalangan dunia luas.
BAB IV
IFRS FOUNDATION CONSTITUTION
Indonesia, sebagai suatu negara berkembang pun tidak ketinggalan dalam
mengadopsi IFRS. Adopsi PSAK ke IFRS pun semakin menggaung ketika IAI
mencanangkan konvergensi penuhIFRS ke PSAK pada tahun 2012. Diharapkan, dengan
adanya konvergensi ini dapat memudahanpemahaman terhadap laporan keuangan yang
dikenal secara internasional serta dapat meningkatkanarus investasi.
Awalnya Indonesia menggunakan PSAK sebagai standar penyusunan laporan
keuangan, namun seiring dengan adanya globalisasi dan meningkatnya kebutuhan
laporan keuangan berbasis internasional maka Indonesia mulai mengadopsi IFRS pada
tahun 2012. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis dalam
bisnis lintas negara. IFRS memiliki tujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan
dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam
laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas.

Proses konvergensi IFRS di Indonesia terbagi atas tiga tahap, yaitu :

1. Tahap adopsi (Tahun 2008-2010)


2. Tahap persiapan (Tahun 2011)
3. Tahap implementasi (2012)

Dalam tahap konvergensi ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti
perlunya penyesuaianstandar internasional terhadap aspek hukum di Indonesia,
penyesuaian terhadap aturan perpajakan,kesiapan sumber daya manusia yang belum
matang, serta masalah keberadaan lembaga standarakuntansi Indonesia yang belum
independen.

Indonesia melakukan konvergensi IFRS. Konvergensi disini dimaksudkan sebagai


proses menyesuaikan Standar Akuntansi Keungan (SAK) terhadap IFRS. Dalam
melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi, yaitu big bang
strategy dan gradual strategy. Indonesia menggunakan gradual strategy, dimana dalam
pengadopsiaannya dilakukan secara bertahap. Dalam pelaksanaan IFRS di Indonesia
masih ditemukan kendala-kendala seperti kendala dalam sumber daya, bahasa,
infrastruktur, dan juga support pemerintah terhadap konvergensi.

Selain kendala yang dihadapi, IFRS juga memberikan dampak yang beragam baik itu
dampak positif maupun dampak negative dibeberapa bidang seperti dibidang
pendidikan dan di perusahaan. Dampak IFRS bagi perusahaan tergantung jenis industri,
jenis transaksi, elemen laporan keuangan yang dimiliki, dan juga pilihan kebijakan
akuntansi.
BAB V
KEGUNAAN INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD

Standar akuntansi internasional digunakan dalam berbagai cara. IASC


memperhatikan bahwa standar-standarnya digunakan :

1. Sebagai persyaratan nasional


2. Sebagai dasar dari sebagian atau seluruh persyaratan nasional
3. Sebagai benchmark bagi negara-negara yang menetapkan sendiri persyaratan
nasionalnya
4. Digunakan oleh pihak yang berwenang untuk mengatur perusahaan domestik dan
perusahaan asing
5. Digunakan oleh perusahaan-perusahaan itu sendiri

Tujuan IAS International Accounting Standards adalah memastikan bahwa laporan


keuangan intern perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan
keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
1. Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IAS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Manfaat dari adanya IAS International Accounting standards :
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi
lokal.
2. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
mengenai merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar akuntansi internasional yang berkualitas tertinggi.
Pengaruh Adopsi IAS International Accounting Standards pada Laporan :
Keuangan Perusahaan Barth et al. 2005 menunjukkan pengaruh pengadopsian
International Accounting Standards IAS pada laporan keuangan perusahaan yaitu :
1. Dengan mengadopsi IAS, laporan keuangan yang dihasilkan memiliki tingkat
kredibilitas yang tinggi.
2. Dengan mengadopsi IAS, terdapat perbedaan pengukuran item-item dalam laporan
keuangan dan rasio keuangan perusahaan. Misalnya : total aktiva dan nilai buku
ekuitas akan menghasilkan nilai yang lebih tinggi jika mengadopsi IAS.
3. Dengan mengadopsi IAS, manajemen laba akan semakin rendah, pengakuan
kerugian akan semakin sering atau perusahaan lebih konservatis, dan memiliki nilai
relevansi value relevance yang semakin tinggi.

Sebagai tambahan, International Organization of Securities Commissions (IOSCO)


menginginkan IASB menyediakan IAS yang dapat digunakan dalam penawaran
sekuritas multinasional. Baru-baru ini, beberapa bursa saham di beberapa negara
mensyaratkan atau memperbolehkan perusahaan yang mengeluarkan saham untuk
menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan IAS.
IASC tidak mempunyai kekuasaan memaksa dan harus berlandaskan pada ‘usaha
terbaik’ dari anggota-anggotanya. Bagaimanapun juga, pengaruh badan-badan akuntansi
profesional dalam pembentukan peraturan akuntansi bervariasi dari negara yang satu ke
negara yang lain. Di beberapa negara, seperti Prancis dan Jerman, kekuatan dan detil
hukum perusahaan memberikan ruang bagi pengaruh badan-badan akuntansi. Di negara
lain, seperti Inggris, Kanada, dan Australia, standar akuntansi diatur oleh badan
profesional yang dimiliki IASC. Di AS, dua badan yang secara langsung berkonsentrasi
pada pengaturan standar, yaitu FASB dan SEC, bukanlah anggota IASC.
Perjanjian dan tindakan IASC tidak mengakomodasi perbedaan nasional. Oleh
karena itu, setiap negara memiliki kelompok pengguna informasi keuangan sendiri
(pemilik, kreditor, debitor, pegawai, pemerintah, dan lain-lain), semua yang beroperasi
di dalam lingkungan budaya, sosial, hukum, politik, dan ekonomi. Pengguna-pengguna
tersebut juga mungkin memiliki kepentingan yang relatif berbeda dari negara ke negara,
menciptakan variasi peran akuntansi keuangan dari negara ke negara.
IASC mengeluarkan 41 standar dan IASB telah mengeluarkan 8 IFRS yang
mencakup isu-isu seperti pengungkapan kebijakan akuntansi, laporan arus kas,
depresiasi, informasi yang harus di ungkapkan, informasi perubahan posisi keuangan,
unsusual item, prior period items dan perubahan kebijakan akuntansi, penelitian dan
pengembangan, pajak atas income, foreign exchange, kombinasi bisnis, dan
pengungkapan pihak-pihak yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rusdionoconsulting.com/akuntansi-internasional/
https://aeyogy.wordpress.com/tag/penyusunan-laporan-keuangan-untuk-pengguna-
asing/
https://text-id.123dok.com/document/nq7lrlmdy-tujuan-ias-international-accounting-
standards-manfaat-ias-international-accounting-standards-pengaruh-adopsi-ias-
international-accounting-standards-pada-laporan.html
http://mytoysca.blogspot.com/2017/04/teori-akuntansi-pengadopsian-ifrs-di.html
https://aeyogy.wordpress.com/2015/05/20/international-accounting/
Kurniawati, N. (2010). Standar Akuntansi Internasional: Harmonisasi Versus
Konvergensi. Standar Akuntansi Internasional, 21.

Anda mungkin juga menyukai