DISUSUN OLEH :
NIP.199404252020122015
TAHUN 2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
SOSIALISASI TENTANG PENYAKIT SCABIES (KUDIS) SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK DI PONDOK
PESANTREN MAMBAUL HUDAH
Disusun Oleh
dr. Sugma Epri Setiawati
NIP 199404252020122015
HALAMAN
YETI ZURIDA, S.IP.,M.A.P PENGESAHANLAPORAN
dr. WINNY PUSPITASARI AKTUALISASI
dr. SUGMA EPRI SETIAWATI
NIP. 198001292011012001 NIP.198109112010012013 NIP. 199404252020122015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
SOSIALISASI TENTANG PENYAKIT SCABIES (KUDIS) SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK DI PONDOK
PESANTREN MAMBAUL HUDAH
Disusun Oleh
dr. Sugma Epri Setiawati
NIP 199404252020122015
Telah diseminarkan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 16 Desember 2021
Tempat : UPT Pendidikan dan Pelatihan BKPSDM Kota
Lubuklinggau
H. MOH. FAJAR AFIF, S.H., M.Si dr. WINNY PUSPITASARI YETI ZURIDA, S.IP.,M.A.P
Penata Tingkat I Pembina Penata Tingkat I
NIP. 198109152009031002 NIP.198109112010012013 NIP. 198001292011012001
Mengesahkan :
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau,
iii
Kata Pengantar
iv
8. Bapak suami Heri Sanjaya, Amd.Im., S.H., M.M. yang telah memberikan
dukungan dan semangat dalam melaksanakan latsar.
9. Segenap keluarga besar yang telah memberikan saya dukungan dalam
melaksanakan Latsar.
10. Seluruh teman-teman Latsar angkatan LXIII dan teman sejawat dokter
yang telah banyak berbagi ilmu dan selalu menjaga solidaritas
Semoga Allah SWT memberikan amal baik kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA ....................................................... 1
A. Profil Organisasi ....................................................................................... 1
B. Profil Peserta ............................................................................................ 7
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................... 9
A. Identifikasi Isu .......................................................................................... 9
B. Argumentasi Core Issue ...........................................................................10
C. Gagasan Pemecahan Isu .........................................................................11
D. Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................................14
E. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ...............................................27
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI .....................................................................30
A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal ..............................................30
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................30
C. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai – Nilai Dasar PNS ............68
D. Manfaat Terselesaikannya Core Issue .....................................................69
E. Kendala dan Solusi ..................................................................................70
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................71
A. Capaian Hasil Penyelesaian Core Issue ..................................................71
B. Pengalaman Selama Habituasi .................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN BIMBINGAN OLEH MENTOR
CATATAN BIMBINGAN OLEH COACH
LAMPIRAN OUTPUT KEGIATAN
BIODATA PESERTA
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
2.1.1 Isu di Puskesmas Kelingi IV/c 9
2.1.2 Analisis Core isu menggunakan metode AKPL 9
2.3.1 Gagasan Pemecah Isu 12
2.4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi 15
2.5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi 27
3.1 Matriks Rekapitulasi Habituasi Nilai-nilai Dasar PNS 68
3.5 Kendala dan Solusi 70
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
1
BAB I
A. PROFIL ORGANISASI
1. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Kelingi IV/C Kecamatan Megang Sakti merupakan salah satu dari 19
Puskesmas yang ada di Kabupaten Musi Rawas. Puskesmas.Kelingi IV/Cdi Bangun
Tahun 1992 dengan Luas Wilayah 2792 KM2 dengan Jumlah Penduduk 10926 jiwa.
BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C terletak di Desa Campursari kawasan transmigrasi
Kelingi IV/C yang terkenal dengan Trans Mandalawangi dan merupakan pemecahan
dari Puskesmas Megang Sakti mengingat situasi geografis , karena jarak dengan
puskesmas Megang Sakti cukup jauh ± 22 km yang terpisahkan oleh sungai Lakitan
yang mana bila banjir selama1minggu terkurung . BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C C
termasuk wilayah Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. BLUD UPT
Puskesmas Kelingi IV/C dalam memberikan Pelayanan Kesehatan hanya bersifat Poli
Umum / berobat Jalan dan ada juga pelayanan UGD ( Unit Gawat Darurat ).
2
Adapun batas-batas Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C Kecamatan
Megang Sakti :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Karang Dapo Kab Muratara.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Puskesmas Megang Sakti Kec Megang Sakti
Jumlah Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C meliputi 6 desa, 4 Pustu, 5
Poskesdes, 1 Polindes, dan 6 Posyandu. Nama-nama desa Wilayah Kerja Puskesmas
diantaranya Kelingi IV/C Kec.Megang Sakti:
1. Desa Rejosari
3. Desa Mekarsari
4. Desa Campursari
5. Desa Tegalsari
2. VISI, MISI, TATA NILAI DAN MOTTO BLUD UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
a) VISI :
“BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C Memberikan Pelayanan Prima Untuk
Menuju Musirawas Sempurna Sehat.”
b) MISI :
i. Memberikan Pelayanan Kesehatan secara paripurna meliputi:
promotif, preventif,kuratif, rehabilitativ.
ii. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait di bidang
pelayanan kesehatan
iii. Meningkatkan mutu pelayanan guna memberikan kepuasan
pelanggan dan keselamatan pasien
3
• Pelayanan KIA-KB;
• Pelayanan Gizi;
4
• Pelayanan IGD;
• Pelayanan Persalinan;
• Pelayanan Kefarmasian;
• Pelayanan Laboratorium;
5
• Tindakan Medis;
c) Struktur organisas
KEPALA PUSKESMAS
dr. Winny Puspitasari
NIP. 198109112010012013
KEPALA TATA USAHA
Reni Etiyana, SKM
NIP.197009081992032007
PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL DAN PENANGGUNG JAWAB UKP, PENANGGUNG JAWAB JARINGAN DAN
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM JEJARING YANKES
Reni Etiyana, SKM dr.Sukoco Reni Etiyana, SKM
NIP.197009081992032007 NIP.198406162014111001 NIP.197009081992032007
B. Profil Peserta
Peserta Latsar sebagai seorang Dokter di Puskesmas Kelingi IV/c, sesuai
dengan Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya pada BAB V Pasal 7, meliputi:
1. Melakukan pelayanan medsik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. Melakukan tindakan darurat medic tingkat sederhana
8. Melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemeliharaan fisik kompleks tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
20. Melakukan sosialisasi medic
21. Membuat catatan medic rawat jalan
22. Membuat catatan medic rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi tim penguji kesehatan
8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Keterangan :
A :Aktual
P: Problematik
K :Kekhalayakan
L:Layak
Skor :1-5
Dengan menggunakan teknik analisis AKPK diatas terdapat core isu “Tingginya
kasus scabies (kudis) pada pondok pesantren Mambaul Hudah di wilayah kerja
Puskesmas Kelingi IV/c”.
Keterangan :
U : Urgency
S : Seriousnes
G : Growth
Dengan menggunakan teknik analisis USG diatas, terpilih penyebab utama isu
adalah “Kurangnya pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok
pesantren Mambaul Hudah” dari analisis penyebab didapatkan gagasan “Upaya
peningkatan pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok
pesantren Mambaul Hudah”.
Identifikasi Isu :
2. Tingginya kasus scabies (kudis) pada pondok pesantren Mambaul Hudah di wilayah
kerja Puskesmas Kelingi IV/c
Isu yang Diangkat : Kurangnya pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok pesantren
Mambaul Hudah
Penyebab : Kurangnya pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok pesantren
Mambaul Hudah
Gagasan Pemecah Isu : Pembuatan video pengenalan dan standing benner sebagai media sosialisasi inti
sebagai medianya.
15
• Menghargai komunikasi,
konsultasi, dan kerja sama
dengan menerima segala
masukan dari mentor.
4. Komitmen mutu
Efektif/efisien, membuat
rancangan aktualisasi yang dapat
mengatasi isu.
WOG
• Terselenggaranya kepemimpinan
antara satu sector dengan sector
lainnya.
Menejemen ASN
Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait media sosialisasi yang akan
digunakan serta mengkonsultasikan
desain poster dan standing benner
kepada mentor. Berkordinas dengan
petugas penyuluh Puskesmas Kelingi
20
5. Anti korupsi
Sederhana pengobatan dengan satu
macam obat. Tanggung jawab dengan
pengobatan yang dilakukan. Peduli
peduli dengan status kesehatan anak.
Berani berani melakukan tindakan
terhadap yang terinfrksi. Jujur dalam
menjelaskan kondisi fisik anak.
Menejemen ASN
Berkordinasi dengan pihak pesantren
untuk melakukan pendataan pada
anak pesantren yang terkena scabies
(kudis). Serta menjelaskan kepada
anak-anak dan meminta persetujuan
pengobatan dan melakukan
pengobatan dengan tetap mematuhi
aturan di pesantren.
WOG
Berkordinasi dengan kepada pihak
sekolah untuk melakukan pendataan
dan memberikan pengobatan adalah
22
5.Anti Korupsi
Jujur menjelaskan dengan jujur dan
sesuai teori. Tanggung jawab atas
materi yang akan disampaikan. Berani
menyatakan pendapat sesuai dengan
sumber terpercaya. Sederhana dalam
menyampaikan materi namun mudah
dipahami. Adil menyampaikan materi
tanpa membeda-bedakan tingkat
prestasi.
Menejemen ASN
Berkordinasi dengan pihak pesantren
untuk melakukan sosialisasi serta
melakukan sosialisasi dengan tetap
24
Menejemen ASN
Musyawarah dengan mentor terkait
hasil evaluasi dan berkoordinasi
dengan petugas pustu untuk menilai
penularan diluar lingkungan pesantren.
Serta melakukan evaluasi
keberhasilan sosialisasi dengan
menilai lembar pretest dan posttest
WOG
Berkordinasi kembali dengan pihak
sekolah untuk mengetahui
keberhasilan pengobatan demi
meningkatkan kesembuhan bersama
adalah bentuk pelaksanaan nilai WOG
Mentor Peserta
k J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J
4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 2 21 2 2 2 2 2 2 28 2 3 1 2 3
0 1 2 3 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 9 0
I II III V
1 Melakukan Menghubungi
pertemuan dengan mentor melalui
mentor dan petugas whatsapp untuk izin
sekolah untuk bertemu dan
kordinasi terkait bimbingan
aktualisasi
Melakukan
konsultasi dengan
mentor
Meminta surat
rekomendasi
sosialisasi
Menghubungi
petugas sekolah
untuk
menginformasikan
Meminta surat
persetujuan mentor
Membuat standing
benner dan poster
dimulai dari mencari
referensi, membuat
draf, konsultasi
mentor, mencatat
dan memperbanyak
Menyiapkan
doorprize
Menyiapkan Lembar
pretest dan postest
3 Melakuka Berkordinasi
dengan petugas
n
kesehatan lain
pendataa untuk
mempersiapkan
n
sosialisasi
penderita
Mengkonfirmasi dan
scabies
menemui kepala
(kudis) di sekolah untuk
melaksanakan
pesantren
kegiatan
Mambaul
Menyesuaikan
Hudah jumlah kebutuhan
obat dengan jumlah
pasien
pengetah melakukan
uan
sosialisasi lanjut
tentang
penyakit dengan standing
scabies
benner
(kudis)
memberikan
kesempatan
bertanya
memberikan lembar
posttest
memberikan
doorprize
Memeriksa hasil
pretest dan post test
Melihat
keberhasilan
pengobatan
Mempersiapkan
instrument evaluasi
30
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Pada pelaksanaan aktualisasi ini mulai dari kegiatan satu hingga kegiatan ke
lima tidak terdapat perubahan.
Gambar 3.1.1 Chat Whats App dengan mentor dan petugas sekolah
32
kesinambungan
AKUNTABILITAS
• Integritas
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai Integritas,
maka dalam berdiksusi tidak menghasilkan tujuan bersama yang mampu
menyelesaikan masalah.
• Kejelasan
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai kejelasan
dalam menggunakan bahasa, maka komunikasi akan sulit dipahami.
• Konsistensi
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai konsistensi
pada aturan, maka akan banyak pelanggaran aturan dan norma yang akan
terjadi.
NASIONALISME
• Sila ke 3 Pancasila
Apabila dalam kegiatan ini tidak menerapkan nilai sila ke 3
mengutamakan kepentingan umum maka tidak tersusunnya solusi
penurunan angka penularan di pondok pesantren Mambaul Hudah.
• Sila ke 4 jika pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak menjunjung tinggi
nilai sila ke 4 musyawarah dan mufakat maka solusi yang didapatkan
tidak efisien.
• Sila ke 5 Pancasila apabila nilai sila ke 5 dengan saling menghargai
37
ETIKA PUBLIK
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak menjunjung nilai saling
menghormati antara mentor maka tidak akan terciptanya solusi dalam
menyeselaikan masalh.
• Apabila kegiatan ini hanya memihak sector kesehatan maka penularan
penyakit tidak terkendali.
• Apabila kegiatan ini tidak dilakukan dengan komunikasi yang baik maka
kerja sama antar sector pendidikan tidak tercipta.
KOMITMEN MUTU
• Apabila kegiatan ini dilakukan tidak menerapkan nilai inovasi maka solusi
yang didapatkan belum dapat meningkatkan pengetahuan dan monoton.
• Apabila kegitan ini tidak dilakukan secara efektif maka akan banyak
kegiatan yang tidak perlu dilakukan untuk mencegah penularan penyakit.
• Jika kegiatan yang dilakukan tidak adaptif maka penyampaian informasi
kepada sasaran akan sulit diterima.
ANTIKORUPSI
• Mandiri
jika dalam melakukan kegiatan ini tidak secara mandiri maka banyak
pihak yang tidak berkepentingan ikut terlibat.
• Kompetensi
Jika kegiatan ini dilakukan tidak menerapkan nilai kompetensi maka
susunan kegiatan yang akan dilakukan bukan merupakan tugas dan
fungsi sebagai dokter.
• Kerja keras
Apabila tidak bekerja keras dalam pelaksanaan kegiatan maka kegiatan
yang dihasilkan tidak efektif dan efisien.
38
Dalam edit video saya memasukkan mascot animasi, pembuatan video mulai
dari penyesuaian ekspresi wajah dengan ucapan dan pembuatan gerakan
mascot agar sesuai dan memasukkan pesan mulai dari pengenalan tungau
scabies, gejala yang ditimbulkan, pencegahan yang dapat dilakukan serta
pengobatan yang dapat diberikan. Dan menambahkan suara serta back
sound didalam video.
Setelah membuat video saya melakukan pembuatan poster dan
standing benner yang desainnya telah disepakati bersama mentor. Poster
yang saya buat dengan menggunakan aplikasi canva dalam pembuatan
poster saya juga memasukkan mascot dokter kedalam poster dan pesan
yang disampaikan berupa pemahaman tungai scabies, tanda dan gejla
penyakit, pencegahan dan pengobatan penyakit scabies (kudis), serta
ditambahkan gambar tungau scabies, dan pada tanggal 09 November saya
mencetak poster dan standing benner di tempat percetakan Jati Printing.
Pada tanggal 08 November saya membuat lembar absen, lembar data
penderita scabies (kudis), dan lembar notulensi kemudian mencetak di
fotocopy Alfrin, serta membuat lembar pretes dan postes dengan isi 10
pertanyaan dalam bentuk pilihan ya/tidak agar anak-anak lebih mudah dan
jujur dalam menjawab, setelah itu memperbanyak lembar pretes dan postes.
Nasionalisme
semua pihak adalah bentuk nilai mengutamakan kepentingan umum. Serta Sila
ke 4 Pancasila bermusyawarah dalam membuat aktualisasi. Dan Sila ke 5
Pancasila menerima pendapat mentor adalah bentuk pelaksanaan nilai
nasionalisme.
Etika Public
Komitmen Mutu
Anti korupsi
Menejemen ASN
1. Tahapan kegiatan
Setelah melaksanakan kegiatan ke dua yaitu pesiapan, saya
melaksanakan kegiatan ke tiga yaitu pendataan pasien scabies di Pesantren
Mambaul Hudah, sebelum melaksanakan kegiatan saya menemui petugas
farmasi terlebih dahulu untuk mempersiapkan obat-obatan yang akan
digunakan, kemudian mengkonfirmasi kembali akan berkunjung ke pesantren
Mambaul Hudah dengan pihak sekolah melalui aplikasi whatsapp untuk
datang pukul 10.00 WIB. Setelah tiba disekolah saya menemui bapak wakil
kepala pesantren H. Winarno, S.Ag. pada pukul 09.30 WIB, saya
menunjukan surat tugas dan surat rekomendasi mentor. kemudian saya
beserta petugas penyuluh dan beberapa petugas sekolah melakukan
pendataan sambil mempersiapkan ruang sosialisasi. Pada saat pendataan
anak pesantren yang memiliki keluhan utama gatal dipanggil maju mengisi
data, dilakukan pemeriksaan, dilakukan dokumentasi pada bagian tubuh
yang terinfeksi kemudaian dilakukan pengobatan, serta dijelaskan secara
singkat cara penggunaan obat dan diingatkan untuk memperhatikan video
sosialisasi yang akan dilakukan setelah pengobatan. Kemudian anak-anak
diminta kembali duduk rapih dan kondusif untuk dilanjutkan sosialisasi
dengan video.
47
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen mutu
Anti korupsi
WOG
Menunjukkan surat tugas dan surat rekomendasi sosialisasi yang
diberikan oleh mentor, dan menjelaskan kepada pihak pesantren bahwa
kegiatan yang akan dilaksanakan berdampak baik bagi sector kesehatan di
Puskesmas Kelingi IV/c dan sector pendidikan di Pondok Pesantren
mambaul Hudah agar tercipta kerjasama yang baik dalam pencegahan
penyakit serta peningkatan kualitas belajar anak pesantren.
Pelayanan Publik
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi penerapan pelayanan pablik
dengan cara meningkatkan mutu pelayanan pengobatan secara langsung
tidak hanya dari sector kesehatan tetapi melibatkan sector lain sebagai
upayah pencegahan penyakit.
51
Akuntabilitas
• Apabila dalam kegiatan ini tidak memiliki nilai transparansi maka akan
ada manipulasi data dalam pendataan jumlah pasien yang terinfeksi.
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak memiliki nilai
Kepercayaan maka akan mengurangi keyakinan anak-anak dalam
pengobatan.
• Apabila dalam kegiatan ini tidak menjunjung nilai keadilan maka akan
terjadi diskriminasi dalam pemberian obat.
Nasionalisme
• Apabila dalam melaksanakan tugas tidak menjunjung nilai pancasila sila
ke 3, maka akan banyak kegiatan yang dilakukan demi kepentingan
pribadi.
• Apabila dalam melaksanakan tugas tidak menjunjung nilai pancasila
sila ke 4 maka pengobatan penyakit scabies tidak dapat dilakukan
52
Etika public
• Memberikan pengobatan tidak sesuai dengan prinsip keahlian maka
akan rentan terjadi malpraktik dalam pengobatan.
• Memberikan pengobatan dengan cara diskriminatif membedakan status
social jika nilai etika public nondiskriminatif tidak diterapkan.
• Tidak bertanggungjawab dalam pengobatan maka angka penularan
akan terus betambah.
Komitmen mutu
• Pengobatan dan pencegahan tidak akan berlanjut apabila kegiatan yang
dilakukan tidak memiliki nilai mutu karena penyakit tidak mengalami
penyembuhan.
• Pengobatan dan penularan tidak dabat dicegah dan membutuhkan waktu
yang lama apabila dalam pelaksanaan tidak memiliki nilai efektif dan
efisien
Anti Korupsi
• Akan terjadi berbagai infeksi sekunder dan komplikasi apabila
pengobatan tidak dilakukan tepat waktu sesuai nilai disiplin.
• Apabila hilangnya nilai peduli dalam pelaksanaan aktualisasi maka
pengobatan secara menyeluruh tidak akan tercipta dan pengobatan
tidak akan tuntas.
• Jika pengobatan yang dilakukan tidak memiliki nilai keadilan maka
anak yang terinfeksi scabies tidak mendapat pengobatan secara
merata.
53
Tranparasi dalam mengisi pretest dan post test oleh anak-anak serta
tanpa manipulasi dalam rekap data. Dengan menunjukkan data yang tidak
dimanipulasi adalah niali kejujuran. serta Keadilan memberikan kesempatan
anak-anak untuk bertanya saat setelah mendapatkan sosialisasi dan beKerja
keras memberikan penjelasan yang mudah dipahami. Serta kepercayaan
meningkatkan rasa percaya anak-anak terhadap materi yang disampaikan.
Nasionalisme
Etika public
58
Komitmen mutu
Anti Korupsi
Akuntabilitas
• Apabila dalam melaksanakan sosialisasi tidak memiliki nilai
transparasi maka akan banyak terjadi kekeliriuan dalam pemahaman
mengenai penyakit scabies (kudis)
• Apabila dalam memberikan penjelasan tidak menjunjung tinggi nilai
keadilan akan menimbulkan rasa diskriminasi anatr anak-anak.
• Apabila sosialisasi yang dilakukan tidak menimbulkan rasa
kepercayaan oleh anak-anak maka tindakan pencegahan tidak akan
diterapkan oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.
60
Nasionalisme
• Kondisi yang kondusif tidak akan tercipta tanpa menerapkan nilai
pancasila sila ke 2 dalam proses pelaksanaan sosialisasi yaitu taat
aturan.
• Interaksi yang baik antara anak-anak dan narasumber penyuluh tidak
akan tercipta tanpa menerapkan nilai pancasila ke 4 yaitu
musyawarah.
• Proses tahapan kegiatan tidak akan berlangsung dengan lancer dan
baik jika pada pelaksanaan tidak menerapkan nilai pancasila sila ke 5
yaitu mengutamakan hasil.
Etika public
• Akan terjadi kecemburuan social apabila dalam pelaksanaan
sosialisasi tidak berdasarkan nilai nondiskriminatif
• Apabila sosialisasi dilakukan dengan tidak professional akan
mengurangi pemahaman anak-anak dalam menerima informasi.
• Apabila dalam melaksanakan sosialisasi ini tidak berpegang kepada
kebijakan maka kegiatan ini tidak akan sesuai standar yang berlaku,
Komitmen mutu
• apabila dalam kegiatan ini dilakukan tidak efektif maka dalam
sosialisasi akan membutuhkan waktu yang lama dan hasil yang tidak
optimal.
• Apabila dalam melaksanakan sosialisasi tidak kreatif, maka materi
sosialisasi akan monoton dan membosankan sehingga tidak dapat
diterima dengan optimal.
• Apabila dalam sosialisai tidak diterapkan nilai mutu maka informasi
yang didapat tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Anti korupsi
• Apabila nilai kejujuran tidak diterapkan dalam mengerjakan soal
pretest dan posttest maka kemampuan pengetahuan anak-anak
terhadap penyakit scabies (kudis) akan sulit diukur.
• Apabila dalam melaksanakan sosialisasi tidak memiliki nilai peduli
61
Nasionalisme
ke 2 semua anak mendapatkan hak yang sama dari segi pengobatan, dan
menerima informasi. Serta Sila ke 3 Pancasila melakukan evaluasi demi
menilai hasil peningkatan pengetahuan untuk kepentingan bersama. Sila ke
4 Pancasila serta tidak memaksakan hasil dalam melaksanakan evaluasi
apabila tidak terjadi banyak peningkatan setelah melakukan evaluasi. Sila ke
5 Pancasila serta tetap menghargai hasil evaluasi yang didapat.
Etika public
Komitmen Mutu
WOG
Menghubungi kembali pihak pesantren untuk menilai evaluasi
keberhasilan pengobatan dalam bentuk dokumen foto adalah bentuk
penerapan nilai WOG untuk menilai tercapainya keberhasilan dalam
pencegahan penyakit bersama.
4. Kontribusi terhadap visi / misi
Melakukan evaluasi kegiatan untuk menilai keberhasilan dalam
peningkatan pengetahuan, pengobatan serta penyebaran penyakit sesuai
dengan visi dan misi Puskesmas Kelingi IV/c dalam memberikan pelayanan
yang prima.
5. Kontribusi Terhadap Organisasi
Malakukan evaluasi kegiatan dan pengobatan untuk menilai
keberhasilan dalam standar pengobatan merupakan bentuk nilai organisasi
yaitu professional.
6. Analisis dampak jika kegiatan tidak menerapkan mata pelatihan pada
pelaksanaan kegiatan
Akuntabilitas
• Apabila dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi tidak memiliki nilai
transparansi maka data yang dihasilakan tidak akurat dan tidak dapat
dipercaya.
• Apabila nilai integritas tidak ada dalam evaluasi maka kegiatan tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
• Apabila dalam kegiatan evaluasi tidak terdapat nilai konsisten maka hasil
hanya dalam bentuk formalitas kerja.
Nasionalisme
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan evaluasi tidak menjunjung nilai
pancasila sila ke 3 maka kegiatan kordinasi dengan petugas pustu
tidak berjalan dengan baik karena tidak mengutamakan kepentingan
umum.
• Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan berdasarkan pancasila sila ke
4 maka sikap saling menghargai pendapat antara petugas puskes dan
67
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
AGENDA II
1 Akuntabilitas 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 25
2 Nasionalisme 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 25 23
3 Etika public 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 25 24
4 Komitmen 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 25 20
mutu
5 Anti korupsi 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 25 22
JUMLAH 25 23 25 25 25 24 23 23 25 22
69
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. PENGALAMAN AKTUALISASI
Modul Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil Kota Lubuk Linggau Tahun 2021.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang “Puskesmas”.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang “Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas”.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 377/MENKES/PER/V/2009 tentang “Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya".
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang “Pekerjaan Kefarmasian”.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang “Aparatur Sipil Negara”.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang “Kesehatan”.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang “Tenaga Kesehatan”.
http://repository.stei.ac.id/3208/4/BAB%20III.pdf
LAMPIRAN KEGIATAN 1
NOTULENSI DISKUSI BERSAMA MENTOR
DISKUSI DESAIN POSTER DAN STANDING BANNER
LAMPIRAN KEGIATAN 2
LEMBAR NOTULENSI
LEMBAR DATA PASIEN SCABIES
LEMBAR ABSENSI
LEMBAR PRETES DAN POSTES
LEMBAR REKOMENDASI PENYULUHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
NOTA PEMBUATAN POSTER DAN STANDING BANNER
SCREENSHOOT STANDING BANNER DAN VIDEO
LAMPIRAN KEGIATAN 3
DATA PASIEN SCABIES (KUDIS)
BAGIAN TUBUH YANG TERINFEKSI TUNGAU SCABIES
LAMPIRAN KEGIATAN 4
LEMBAR ABSENSI
LAMPIRAN KEGIATAN 5
CEKLIS HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
Mentor
NIP. 198109112010012013
Pengolahan data peningkatan pengetahuan
Pre Test
3%
32%
Tidak Tahu
Cukup Tahu
Sangat Tahu
65%
Dari diagram lingkaranpretes diatas indicator tidak tahu berjumlah 32% diukur dari sebanyak 10
anak yang menjawab dengan nilai ≤5 pertanyaan, indicator cukup tahu berjumlah 65% diukur dari
sebanyak 20 anak yang menjawab dengan nilai 6-8 pertanyaan, dan indicator sangat tahu berjumlah 3%
diukur dari 1 anak yang mampu menjawab dengan nilai 9-10 pertanyan.
Post Test
0%
Dari diangram lingkaran postes diatas indicator tidak tahu menjadi 0% diukur dari 0 anak yang
mendapatkan nilai ≤5 pertanyaan, indicator cukup tahu 42% diukur dari 13 anak yang yang menjawab
dengan nilai 6-8 pertanyaa dan indicator sangat tahu berjumlah 58% diukur dari 19 anak yang mampu
menjawab dengan nilai 9-10 pertanyan.
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi terdapat peningkatan
pengetahuan pada anak diukur dari indicator tidak tahu menurun menjadi 0%, indicator cukup tahun
menurun 10% dan indicator sangat tahu meningkat menjadi 55%.