Anda di halaman 1dari 110

LAPORAN AKTUALISASI

SOSIALISASI TENTANG PENYAKIT SCABIES (KUDIS) SEBAGAI


UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK DI PONDOK
PESANTREN MAMBAUL HUDAH

DISUSUN OLEH :

dr. Sugma Epri Setiawati

NIP.199404252020122015

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN LXIII

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU

TAHUN 2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
SOSIALISASI TENTANG PENYAKIT SCABIES (KUDIS) SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK DI PONDOK
PESANTREN MAMBAUL HUDAH

Disusun Oleh
dr. Sugma Epri Setiawati
NIP 199404252020122015

Telah disetujui tanggal, Desember 2021

COACH MENTOR PESERTA

HALAMAN
YETI ZURIDA, S.IP.,M.A.P PENGESAHANLAPORAN
dr. WINNY PUSPITASARI AKTUALISASI
dr. SUGMA EPRI SETIAWATI
NIP. 198001292011012001 NIP.198109112010012013 NIP. 199404252020122015

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
SOSIALISASI TENTANG PENYAKIT SCABIES (KUDIS) SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK DI PONDOK
PESANTREN MAMBAUL HUDAH

Disusun Oleh
dr. Sugma Epri Setiawati
NIP 199404252020122015
Telah diseminarkan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 16 Desember 2021
Tempat : UPT Pendidikan dan Pelatihan BKPSDM Kota
Lubuklinggau

PENGUJI MENTOR COACH

H. MOH. FAJAR AFIF, S.H., M.Si dr. WINNY PUSPITASARI YETI ZURIDA, S.IP.,M.A.P
Penata Tingkat I Pembina Penata Tingkat I
NIP. 198109152009031002 NIP.198109112010012013 NIP. 198001292011012001

Mengesahkan :
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau,

YULITA ANGGRAINI, SH., M.H.


Pembina
NIP.198407202006042010

iii
Kata Pengantar

Alhamdulillahhirabbil’alamin, Puji dan Syukur kepada Allah SWT atas


berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
aktualisasi yang berjudul “Sosialisasi tentang Penyakit scabies (kudis) sebagai
Upaya Peningkatan Pengetahuan Anak di Pondok Pesantren Mambaul Hudah” .

Penulisan laporan aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk


pelaksanaan pada Pelatihan Dasar (LATSAR) calon Pegawai Negri Sipil
golongan III angkatan LXIII di UPT Diklat Kota Lubuk Linggau.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan aktualisasi ini tidak terlepas


dari bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak H. David Pulung, AP., M.Si. selaku Kepala BKPSDM Kabupaten


Musi Rawas yang telah memberikan izin kepada saya untuk ikut serta
dalam pelaksanaan Latsar asal Kabupaten Musi Rawas.
2. Ibu Yulita Anggraini S.H., M.H. selaku Kepala BKPSDM Kota Lubuk
Linggau yang telah memberikan izin kepada saya untuk ikut serta dalam
pelaksanaan Latsar asal Kabupaten Musi Rawas.
3. Ibu dr. Winny Puspitasari Kepala BLUD PKM Kelingi IV/c selaku mentor
yang telah mendidik dan membimbing kami sebagai peserta Latsar asal
Kabupaten Musi Rawas.
4. Ibu Medioline Septa Windu, S.STP., M.M selaku Plt. Kepala UPT Diklat
BKPSDM Kota Lubuk Linggau.
5. Bapak H.M0h. Fajar Afif, S.H., M.Si. selaku penguji yang telah menguji
dalam pembuatan laporan aktualisasi ini.
6. Ibu Yeti Zurida, S.IP., M.A.P selaku Coach yang telah membimbing dan
mengarahkan saya dalam penyusunan laporan aktualisasi dari awal
hingga akhir.
7. Seluruh Widyaiswara selaku tenaga pengajar yang telah banyak berbagi
ilmu.

iv
8. Bapak suami Heri Sanjaya, Amd.Im., S.H., M.M. yang telah memberikan
dukungan dan semangat dalam melaksanakan latsar.
9. Segenap keluarga besar yang telah memberikan saya dukungan dalam
melaksanakan Latsar.
10. Seluruh teman-teman Latsar angkatan LXIII dan teman sejawat dokter
yang telah banyak berbagi ilmu dan selalu menjaga solidaritas
Semoga Allah SWT memberikan amal baik kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

Musi Rawas, 01 Desember 2021


Penulis

Sugma Epri Setiawati

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA ....................................................... 1
A. Profil Organisasi ....................................................................................... 1
B. Profil Peserta ............................................................................................ 7
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................... 9
A. Identifikasi Isu .......................................................................................... 9
B. Argumentasi Core Issue ...........................................................................10
C. Gagasan Pemecahan Isu .........................................................................11
D. Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................................14
E. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ...............................................27
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI .....................................................................30
A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal ..............................................30
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................30
C. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai – Nilai Dasar PNS ............68
D. Manfaat Terselesaikannya Core Issue .....................................................69
E. Kendala dan Solusi ..................................................................................70
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................71
A. Capaian Hasil Penyelesaian Core Issue ..................................................71
B. Pengalaman Selama Habituasi .................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN BIMBINGAN OLEH MENTOR
CATATAN BIMBINGAN OLEH COACH
LAMPIRAN OUTPUT KEGIATAN
BIODATA PESERTA

vi
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
2.1.1 Isu di Puskesmas Kelingi IV/c 9
2.1.2 Analisis Core isu menggunakan metode AKPL 9
2.3.1 Gagasan Pemecah Isu 12
2.4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi 15
2.5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi 27
3.1 Matriks Rekapitulasi Habituasi Nilai-nilai Dasar PNS 68
3.5 Kendala dan Solusi 70

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman


1.1 BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C 1
3.1.1 Chat Whats App dengan mentor dan petugas sekolah 31
3.1.2 Diskusi bersama mentor terkait pelaksanaan aktualisasi 32
3.1.3 Kordinasi bersama petugas penyuluh 32
3.1.4 Pembuatan dan pencetakan lembar persetujuan 33
3.1.5 Penandatanganan lembar persetujuan 33
3.2.1 Pembuatan karakter mascot scabies 40
3.2.2 Membuat media video 40
3.2.3 Pembuatan standing benner dan poster 41
3.2.4 Pembuatan lembar notulensi, absensi dan data 41
3.2.5 Membuat lembar pretes dan postes serta memperbanyak 42
3.2.6 Pencetakan standing banner dan poster 42
3.3.1 Menemui petugas farmasi dan menyiapkan obat 47
3.3.2 Memberikan surat tugas dan surat rekomendasi penyuluh 48
3.3.3 Pemeriksaan dan pengobatan 48
3.4.1 Mengerjakan pretes dan postes 55
3.4.2 Sosialisasi dengan media sosialisasi 55
3.4.3 Tanya jawab dan pemberian doorprize 56
3.4.4 Mengerjakan postest 57
3.5.1 Perbandingan sebelum dan setelah pemberian obat 62
3.5.2 Pendataan pasien scabies di Pustu 63
3.5.3 Pemasangan poster 63
3.5.4 Konsultasi evaluasi 64

viii
1

BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

A. PROFIL ORGANISASI
1. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1- BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C

Puskesmas Kelingi IV/C Kecamatan Megang Sakti merupakan salah satu dari 19
Puskesmas yang ada di Kabupaten Musi Rawas. Puskesmas.Kelingi IV/Cdi Bangun
Tahun 1992 dengan Luas Wilayah 2792 KM2 dengan Jumlah Penduduk 10926 jiwa.
BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C terletak di Desa Campursari kawasan transmigrasi
Kelingi IV/C yang terkenal dengan Trans Mandalawangi dan merupakan pemecahan
dari Puskesmas Megang Sakti mengingat situasi geografis , karena jarak dengan
puskesmas Megang Sakti cukup jauh ± 22 km yang terpisahkan oleh sungai Lakitan
yang mana bila banjir selama1minggu terkurung . BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C C
termasuk wilayah Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. BLUD UPT
Puskesmas Kelingi IV/C dalam memberikan Pelayanan Kesehatan hanya bersifat Poli
Umum / berobat Jalan dan ada juga pelayanan UGD ( Unit Gawat Darurat ).
2

Adapun batas-batas Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C Kecamatan
Megang Sakti :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Karang Dapo Kab Muratara.

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.Muara Kelingi

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Puskesmas Megang Sakti Kec Megang Sakti

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Karang Jaya Kab.Muratara.

Jumlah Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C meliputi 6 desa, 4 Pustu, 5
Poskesdes, 1 Polindes, dan 6 Posyandu. Nama-nama desa Wilayah Kerja Puskesmas
diantaranya Kelingi IV/C Kec.Megang Sakti:
1. Desa Rejosari

2. Desa Karya Mulya

3. Desa Mekarsari

4. Desa Campursari

5. Desa Tegalsari

6. Desa Marga Puspita

2. VISI, MISI, TATA NILAI DAN MOTTO BLUD UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
a) VISI :
“BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C Memberikan Pelayanan Prima Untuk
Menuju Musirawas Sempurna Sehat.”
b) MISI :
i. Memberikan Pelayanan Kesehatan secara paripurna meliputi:
promotif, preventif,kuratif, rehabilitativ.
ii. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait di bidang
pelayanan kesehatan
iii. Meningkatkan mutu pelayanan guna memberikan kepuasan
pelanggan dan keselamatan pasien
3

c) TATA NILAI BLUD UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C


Tata nilai yang diterapkan pada BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C sebagai
berikut :
P : Profesionalisme
R : Rajin, Rapi, Rawat, Ringkas, Resik
I : Inovatif
M : Mutu
A : Aman

d) MOTTO BLUD UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C


Motto yang tedapat pada BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/C adalah
“Kesuksesan bersama” yang artinya Kelingi IV/C sehat ulet kreatif semangat dan
aman.

3. Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, BLUD UPTD Puskesmas Kelingi


IV/C memenuhi kebutuhan tersebut melalui Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan
Pelayanan Kesehatan Perorangan:

a) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan


untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat. Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :

UKM Essensial, meliputi :


• Pelayanan Promosi Kesehatan;

• Pelayanan Kesehatan Lingkungan;

• Pelayanan KIA-KB;

• Pelayanan Gizi;
4

• Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

• Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).

UKM Pengembangan, meliputi :


• Upaya Kesehatan Jiwa;

• Upaya Kesehatan Tradisional;

• Upaya Kesehatan Olahraga;

• Upaya Kesehatan Lansia dan Posyandu;

• Upaya Pelayanan Kesehatan Remaja;

• Upaya Kesehatan Sekolah.

b) Penyelanggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


Suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. UKP dilaksanakan dalam
bentuk rawat jalan, tindakan gawat darurat, home care. Kegiatan UKP terdiri dari :

Pelayanan Pemeriksaan Umum;

• Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;

• Pelayanan Kesehatan Ibu/KB;

• Pelayanan IGD;

• Pelayanan Kesehatan TB/Poli Dot;

• Pelayanan Persalinan;

• Pelayanan Kefarmasian;

• Pelayanan Laboratorium;
5

• Tindakan Medis;

• Pelayanan Kesehatan Anak dan Imunisasi;

• Jaringan dan Jejaring Puskesmas.


6

c) Struktur organisas
KEPALA PUSKESMAS
dr. Winny Puspitasari
NIP. 198109112010012013
KEPALA TATA USAHA
Reni Etiyana, SKM
NIP.197009081992032007

UMUM DAN PERENCANAAN DAN BARANG DAN JASA KEUANGAN


KEPEGAWAIAN PELAPORAN Syahrialsyah 1.Indah Suciati, Am.Keb
Budi Sulistiono, S.Kom Reni Etiyana, SKM 2.Syahrialsyah
3.Meilia Prihartini, Am.Keb
4.Reni Etiyana, SKM

PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL DAN PENANGGUNG JAWAB UKP, PENANGGUNG JAWAB JARINGAN DAN
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM JEJARING YANKES
Reni Etiyana, SKM dr.Sukoco Reni Etiyana, SKM
NIP.197009081992032007 NIP.198406162014111001 NIP.197009081992032007

UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN ARINGAN JEJARING


WAT JALAN:
MASYARAKAT ESENSIAL MASYARAKAT PUSTU: 1.Dokter Praktek
1.Pelayanan Pelayanan
Promkes : Reni Etiyana, SKM PENGEMBANGAN Pelayanan Rejosari : Indra,
Pemeriksaan umum Kefarmasian
Kesling : Mohamad Arifin, SKM Kesehatan UKS/UKGS: Laboratorium Amd.Kep dr.Winny Puspitasari
PTM : Ferawati, Amd.Keb Puput Septiana, S.tr.Keb Tanti Alfiatun Karya Mulya: Rika 2.Bidan Praktek
dr.Winny Puspitasari
Kesga : Indah Suciati, Am.Keb Kesehatan Jiwa : Yusepha,Amd.Farm Nikmah,Amd.A.K Rahim, Am.Kep
2.Pelayanan Imunisasi
KB : Meilia Prihartini,Am.Keb Firdaus, Am.Kep Mekarsari : Lindawati, Neni Sovia,Amd.Keb
Gizi : Mira Sari Eka Putri,AMG Kesehatan Lansia : Puput Am.Kep
Thamrin
Perkesmas : Hana Selfiani, Septiana, S.tr.Keb Campursari:-
3.Pelayanan Gigi &
Am.Keb KESPRO : Emy Tegal Sari: Susilawati,
Mulut
P2P : Tri Susilo Tarwiyah, S.tr.Keb Am.Kep
P2 Diare : Suci Rohmatun, Kesehatan Indera : Marga Puspita:
dr.Sony Halim
Am.Keb dr.Sukoco Triyanti, Am.Kep
4.Pelayanan Persalinan
P2 ISPA : Suci Rohmatun, Kesehatan Olahraga :M. POLINDES :
Am.Keb Taufik,SKM Rejosari:
Napisa Laila,Am.Keb
P2 Kusta : Ariyanto Wibowo, Kesehatan THT : Masukuriawati,Am.Ke
5.R.Tindakan/Gawat
S.Kep dr.Sukoco b
Darurat
P2 HIV : dr.Sukoco Kesehatan Kerja :M. Karya Mulya: Reni
P2 TB : Ariyanto Wibowo, Taufik,SKM Nurwanti
Dr.Sukoco
S.Kep BATRA :Napisa Mekarsari: Neneng
P2 Malaria :Tri Susilo Tanti Widayanti,
Laila,Am.Keb
P2 Filariasis :Tri Susilo Am.Keb
Surveilans : Tri Susilo Campursari: Diana
Korim : Thamrin Lestari, Am.Keb
Rabies : Tri Susilo Tegal Sari: Nureva
Erna Ningsih
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Kelingi IV/c ,S.Tr.Keb
Marga Puspita: Wanti
7

B. Profil Peserta
Peserta Latsar sebagai seorang Dokter di Puskesmas Kelingi IV/c, sesuai
dengan Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya pada BAB V Pasal 7, meliputi:
1. Melakukan pelayanan medsik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. Melakukan tindakan darurat medic tingkat sederhana
8. Melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemeliharaan fisik kompleks tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
20. Melakukan sosialisasi medic
21. Membuat catatan medic rawat jalan
22. Membuat catatan medic rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi tim penguji kesehatan
8

27. Melakukan visum et revertum tingkat sederhana


28. Melakukan visum et revertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan
33. Melakukan tugas jaga ditempat
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sedang
9

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU

Berdasarkan pengalam kerja di Puskesmas Kelingi IV/c , terdapat


beberapa isu yang ada di Puskesmas Kelingi IV/c yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi dokter, seperti berikut;
Tabel 2.1.1 Isu di Puskesmas Kelingi IV/c
Isu Sumber Kategori
No
1. Menurunnya kepatuhan minum Obsevasi dan data Pelayan Publik
obat pada pasien hipertensi di
Puskesmas Kelingi IV/c

2. Tingginya kasus scabies (kudis) Observasi dan Pelayan Publik dan


pada pondok pesantren Mambaul data WOG
Hudah di wilayah kerja Puskesmas
Kelingi IV/c

3. Kurang optimalnya pelayanan Observasi dan Menejemen ASN


pasien rawat jalan di puskesmas data
Kelingi IV/c

Analisis isu dengan menggunakan alat AKPK

Tabel 2.1.2 Analisis Core isu menggunakan metode AKPL


No Isu A K P L Jumlah Peringkat

1. Menurunnya kepatuhan minum obat pada 3 2 3 3 11 3


pasien hipertensi di Puskesmas Kelingi
IV/c
10

2. Tingginya kasus scabies (kudis) pada 4 5 3 4 16 1


pondok pesantren Mambaul Hudah di
wilayah kerja Puskesmas Kelingi IV/c

3. Kurang optimalnya pelayanan pasien 3 4 3 3 13 2


rawat jalan di puskesmas Kelingi IV/c

Keterangan :

A :Aktual

P: Problematik

K :Kekhalayakan

L:Layak

Skor :1-5

Dengan menggunakan teknik analisis AKPK diatas terdapat core isu “Tingginya
kasus scabies (kudis) pada pondok pesantren Mambaul Hudah di wilayah kerja
Puskesmas Kelingi IV/c”.

B. ARGUMEN CORE ISSUE

Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat, adanya poliklinik di


tingkat kecamatan tempat rakyat menerima pelayanan kesehatan dan
sosialisasi mengenai kesehatan Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan
tingkat pertama yang akan dikunjungi masyarakat bila menemui keluhan
dalam kesehariannya.

Skabies (kudis) merupakan salah satu penyakit yang sering membawa


masyarakat berkunjung ke puskesmas, baik dengan keluhan yang sama
maupun baru pertama kali. Puskesmas Kelingi IV/c menjadi salah satu
tempat masyarakat berobat dengan keluhan scabies (kudis), dan penderita
skabies di wilayah kerja Puskesmas Kelingi IV/c setiap bulan ada penderita
11

baru, selain itu pada saat melakukan vaksinasi covid 19 di pesantren


Mambaul Hudah sasaran gagal vaksin terbanyak disebabkan oleh kasus
scabies (kudis) yang telah disertai infeksi skunder, dari data yang telah
diambil sekitar 50% anak di Pondok Pesantren Mambaul Hudah terinfeksi
scabies (kudis) dan beberapa diantaranya sudah disertai infeksi skunder.

Dalam melaksanakan tugas sebagai dokter di Puskesmas Kelingi


IV/c yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit maka dokter memiliki peran
penting dalam menganggulangi isu untuk memberikan pemahaman kepada
anak-anak pesantren Mambaul Hudah dengan menggunakan media yang
mudah dipahami sehingga penyakit scabies (kudis) di pondok pesantren
Mambaul Hudah dapat diatasi.

Hal inilah yang mendorong saya untuk meningkatkan pengetahuan


masyarakat terhadap penyakit Skabies (kudis) di wilayah kerja Puskesmas
Kelingi IV/c, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas.

C. Gagasan Pemecah Isu

Berdasarkan argumen core issue diatas dapat diambil beberapa


penyebab yaitu kurangnya penerapan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
pada anak-anak di pondok pesantre Mambaul Hudah, kurangnya pengetahuan
12

anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok pesantren Mambaul Hudah,


dan kurang optimalnya pengobatan scabies (kudis) di pesantren Mambaul
Hudah. Dari beberapa penyebab tersebut akan dilakukan analisis dengan
menggunakan USG.

Tabel 2.3.1. Gagasan Pemecah Isu


No Penyebab U S G Jumlah Peringkat

1. Kurangnya penerapan prilaku hidup 4 3 4 11 2


bersih dan sehat (PHBS) pada
anak-anak di pondok pesantre
Mambaul Hudah

2. Kurangnya pengetahuan anak 4 4 4 12 1


terhadap penyakit scabies (kudis) di
pondok pesantren Mambaul Hudah

3. Kurang optimalnya pengobatan 3 4 3 10 3


scabies (kudis) di pesantren
Mambaul Hudah

Keterangan :
U : Urgency
S : Seriousnes
G : Growth

Dengan menggunakan teknik analisis USG diatas, terpilih penyebab utama isu
adalah “Kurangnya pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok
pesantren Mambaul Hudah” dari analisis penyebab didapatkan gagasan “Upaya
peningkatan pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok
pesantren Mambaul Hudah”.

Dengan ditemukannya penyebab diatas, penulis menemukan gagasan perlu


adanya media untuk menambah pengetahuan yaitu video pengenalan dan standing
benner untuk menambah pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis).
13

Penggunaan video pengenalan sangat cocok digunakan untuk anak-anak yang


sangat tertarik dengan audio visual, serta ditambahkan dengan karakter animasi
sehingga anak-anak bukan hanya dapat dengan mudah memahami tetapi dengan
mudah mengingatnya. Setelah pemutaran video materi akan diperjelas dengan
poster serta dilketakkan di tempat yang sering dilalui anak agar lebih muda diingat
kembali.
14

D. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : BLUD Puskesmas Kelingi IV/c

Identifikasi Isu :

1. Menurunnya kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Kelingi


IV/c

2. Tingginya kasus scabies (kudis) pada pondok pesantren Mambaul Hudah di wilayah
kerja Puskesmas Kelingi IV/c

3. Kurang optimalnya pelayanan pasien rawat jalan di puskesmas Kelingi IV/c

Isu yang Diangkat : Kurangnya pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok pesantren

Mambaul Hudah

Penyebab : Kurangnya pengetahuan anak terhadap penyakit scabies (kudis) di pondok pesantren

Mambaul Hudah

Gagasan Pemecah Isu : Pembuatan video pengenalan dan standing benner sebagai media sosialisasi inti

sebagai medianya.
15

Tabel 2.4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi


No Kegiatan Tahap Out put Keterkaitan Substansi Mata Kuliah Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan dan Misi Organisasi Organisasi

1. Melakukan 1. Menghubu Out put 1. Akuntabilitas Visi Menyusun


pertemuan ngi mentor kegiatan sesuai
dengan melalui Terlaksan Menjelaskan rangkaian kegiatan Kegiatan aktualisasi ini dengan ketentuan
mentor dan whatsapp anya Transparan, bekerja sesuai menyokong visi termasuk dalam
petugas untuk izin kordinasi dengan SOP dan kesepakatan puskesmas memberikan nilai professional
sekolah bertemu dengan Integritas, memperoleh pelayanan prima untuk organisasi.
untuk dan mentor kepercayaan dari mentor terkait musi rawas sempurna
kordinasi bimbingan aktualisasi Kepercayaan, dengan
Hasil konsultasi memberikan kejelasan Misi
terkait
aktualisasi 2. Melakukan bagi mentor Kejelasan, tetap pada
• Foto Aktualisasi ini mendukung
konsultasi aturan dalam melaksananakan
misi puskesmas dalam
dengan • Lembar aktualisasi Konsisten.
menjadikan proses
mentor persetuj 2. Nasionalisme pembelajaran sebagai
3. Meminta uan peningkatan proposional
saran dan Sila 2 Pancasila memelihara SDM yang dilakukan
• Surat ketertiban di puskesmas, Sila ke 4 secara kesinambungan.
masukan tugas Panvasila dalam menentukan
4. Meminta • Surat kegiatan yang akan dilakukan, Sila
tanda rekomen ke 5 Pancasila meminta izin
tangan dasi dalam melaksanakan kegiatan.
surat Sila ke 3 Pancasila dan menerima
persetujua • Screens masukan mentor, Sila ke 5
n mentor hoot Pancasila untuk melaksanakan
whatapp aktualisasi.
5. Meminta
surat 3. Etika Publik
rekomenda
si • Menerapkan nilai pancasila
sosialisasi dengan menerapkan musyawarah
dengan mentor
6. Meminta
surat tugas • Menjalankan tugas dengan
professional sesuai dengan
7. Menghubu
16

ngi petugas ketentuan dan aturan


sekolah
untuk • Bertanggung jawab atas tindakan
menginfor yang dilakukan selama aktualisasi
masikan
• Mengutamakan kepemimpinan
dengan berkordinasi kepada
pemimpin sebagai pengambil
keputusan

• Menghargai komunikasi,
konsultasi, dan kerja sama
dengan menerima segala
masukan dari mentor.
4. Komitmen mutu
Efektif/efisien, membuat
rancangan aktualisasi yang dapat
mengatasi isu.

Kreatif konsultasi mengenai


kegiatan yang akan dilakukan
kepada mentor, Inovasi mampu
membentuk pola piker baru
bersama mentor, Berkelanjutan
rancangan aktualisasi ini dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari bagi sasaran.
Adaptif, mampu menyesuaikan
dengan pendapat mentor.
5. Anti Korupsi

Jujur melakukan aktualisasi


dengan transparan, Mandiri tidak
melibatkan pihak yang tidak
berkepentingan, Integritas dapat
mempertanggung jawabkan
tindakan yang dilakukan,Kualitas
pelayanan pablik dengan
17

memperbaiki pelayanan akan


meningkatkan kualitas pelayanan.
Kompetensi melakukan
aktualisasi sesuai dengan tupoksi.
Menejemen ASN
Melakukan penetapan dan rancangan
aktualisasi bersama mentor agar isu
dapat terkendali serta melakukan
kegiatan sosialisasi sesuai dengan
persetujuan mentor dengan
ditandatangani lembar persetujuan
mentor. Dalam melaksanakan
sosialisasi menjadi narasumber
sosialisasi atas rekomendasi mentor
dengan ditandatangani surat
rekomendasi sosialisasi.

WOG

• Berbagi informasi, berkoordinas,


serta menjalin kerjasama adalah
penerapan WOG

• Terselenggaranya kepemimpinan
antara satu sector dengan sector
lainnya.

• Dilakukan pencegahan penyakit


menular demi kepentingan
bersama

• Fleksibel mengikuti perubahan


demi kepentingan bersama

• Melibatkan kerjasama anak


pesantren dalam pelaksanaan
sosialisasi.
18

2. Menyiapkan 1) Menyiapk Out put 1. Akuntabilitas Visi Membuat media


bahan untuk an materi promosi yang efektif dan
meningkatka dari kesehatan Transparan dalam penulisan materi Meningkatkan mutu efisien sesuai
n wawasan sumber yang dan penyampaian materi pada media pelayanan sesuai dengan dengan tata nilai
dan yang menarik sosialisasi, Integritas membuat media visi puskesmas puskesmas yaitu
sosialisasi terpercay dan sosialisasi yang sesuai dengan memberikan pelayanan inofatif
a mudah kebutuhan. Tanggung jawab prima
dipahami mempelajari materi dari sumber yang
2) Membuat terpercaya sehingga dapat Misi
video Hasil dipertanggung jawabkan.
Melakukansosialisasi di
pengenal Kepercayaan, informasi yang diambil
Poster, pesantren Mambaul
an dari sumber yang terpercaya sehingga
video, Hudah merupakn bagian
scabies membangun kepercayaan mentor.
standing misi puskesmas menjalin
dimulai Kejelasan informasi yang disampaikan
benner, kemitraan dengan semua
dari dengan jelas.
lembar pihak yang terkait dibidang
pembuat
pretes dan 2. Nasionalisme pelayanan kesehatan.
an
karaker, postes, .
Sila 1 Pancasila, mengucap salam
pengenal
saat pertemuan. Sila ke 2 Pancasila
an
menjalankan amanah profesi dalam
scabies
melakukan pencegahan penyakit
(kudis)
menular. Sila ke 3 Pancasila
hingga
menurunkan angka penularan semua
pencegah
pihak. Sila ke 4 Pancasila
an.
bermusyawarah dalam membuat
3) Membuat rancangan. Sila ke 5 Pancasila
standing menerima pendapat mentor.
benner
3. Etika public
dan
poster • Menjalankan tugas profesional
dimulai dengan mencari materi dari sumber
dari terpercaya.
mencari
referensi, • Bermusyawarah dalam
membuat menentukan keputusan
draf,
konsultas • Bertanggung jawab pada pekerjaan
i mentor,
mencatat • Menerima masukan dan saran
dan
19

memperb • Mengutamakan kepemimpinan


anyak. berkualitas tinggi.
4) Menyiapk 4. Komitmen Mutu
an
doorprize Efektif, media sosialisasi yang
digunakan dapat mudah dipahami,
5) Lembar memuat informasi yang luas dan
pretest ekonomis. Kreatif berpikir kreatif dalam
dan membuat media agar sesuai dengan
posttest, kebutuhan. Inovatif membuat media
absensi yang sesuai dengan kebutuhan dan
kehadiran mudah dipahami anak. Mutu
siswa, meningkatkan fungsi pelayanan dengan
lembar meningkatkan pencegahan penyakit.
notulensi Efisien tidak melibatkan pihak yang
dan tidak berkepentingan. Mutu
lembar meningkatkan mutu pelayanan dengan
data bekerja sesuai SOP.
penderita
scabies 5. Anti korupsi
(kudis).
Jujur materi yang dibuat tidak
dimanipulasi. Kerja keras dalam
membuat materi dan menciptakan
inovasi. Peduli rasa peduli terhadap
penyebaran penyakit di pesantren yang
semakin tinggi. Disiplin tepat waktu
dalam menyelesaikan persiapan
aktualisasi. Bertanggung jawab atas
informasi yang akan disampaikan.

Menejemen ASN
Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait media sosialisasi yang akan
digunakan serta mengkonsultasikan
desain poster dan standing benner
kepada mentor. Berkordinas dengan
petugas penyuluh Puskesmas Kelingi
20

IV/c untuk ikut dalam memberikan


sosialisasi.

3. Melakukan 1. Berkordina Ouiput 1. Akuntabilitas Visi Memberikan


pendataan si dengan Pengobata pengobatan yang
penderita petugas n scabies Tanggung jawab bertanggung jawab Memberikan pengobatan sesuai SOP
scabies kesehatan (kudis) dengan pengobatan yang dilakukan. sesuai dengan visi merupakan bentuk
(kudis) di lain untuk yang Integritas pengobatan dilakukan puskesmas memberikan pelaksanaan nilai
pesantren mempersi sesuai sesuaI indikasi dan SOP. Konsisten pelayanan prima. professional.lp
Mambaul apkan indikasi sesuai dengan peraturan yang ada di
pesantren. Transparan dalam Misi
Hudah sosialisasi
Hasil memberikan obat dan menjelaskan
Memberikan pengobatan
2. Mengkonfi kondisi pasien. Keadilan memberikan
Foto, data sesuai dengan misi
rmasi dan obat sesuai .indikasi tanpa membeda-
pasien puskesmas dalam
menemui bedakan status social. Kejelasan
scabies meningkatkan mutu
kepala memberikan penjelasan tentang cara
pelayanan.
sekolah penggunaan obat.
untuk
melaksana 2.Nasionalisme
kan
Sila ke 1 Pancasila berdoa sebelum
kegiatan
melaksanakan kegiatan, Sila ke 2
3. Menyesuai Pancasila memberikan obat bagi
kan jumlah pasien yang membutuhkan. Sila ke 3
kebutuhan Pancasila mengutamakan
obat kepentingan umum. Sila ke 4
dengan Pancasila menjelaskan cara
jumlah pengobatan dengan benar. Sila ke 5
pasien Pancasila pengobatan untuk
kesembuhan anak pesantren.
3. Etika Publik
Tanggung jawab dengan pengobatan
yang diberikan. Sederhana
pengobatan dengan sederhana dan
bekerja efektif. Jujur menjelaskan
dengan benar kondisi kesehatan
anak., peduli menunjukan rasa pedulu
dengan memberikan kesempatan
untuk bertanya.
21

Mandiri melakukan kegiatan hanya


dengan pihak yang bersangkutan.
4. Komitmen mutu
Efisien dapat mengobati penyakit
dengan lebih cepat. Efisien
menggunakan obat tanpa kombinasi.
Mutu pengobatan dilakukan sesuai
dengan indikasi. Inovatif menjelaskan
penggunaan obat dengan cara yang
mudah dimengerti. Kreatif,
menjelaskan waktu pengobatan
dengan terjadwal.

5. Anti korupsi
Sederhana pengobatan dengan satu
macam obat. Tanggung jawab dengan
pengobatan yang dilakukan. Peduli
peduli dengan status kesehatan anak.
Berani berani melakukan tindakan
terhadap yang terinfrksi. Jujur dalam
menjelaskan kondisi fisik anak.

Menejemen ASN
Berkordinasi dengan pihak pesantren
untuk melakukan pendataan pada
anak pesantren yang terkena scabies
(kudis). Serta menjelaskan kepada
anak-anak dan meminta persetujuan
pengobatan dan melakukan
pengobatan dengan tetap mematuhi
aturan di pesantren.
WOG
Berkordinasi dengan kepada pihak
sekolah untuk melakukan pendataan
dan memberikan pengobatan adalah
22

bentuk kerjasama antar lintas sector


dalam pencegahan dan pengobatan
penyakit demi kepentingan bersama.
Pelayan Publik
Memberikan pengobatan dan
melakukan pencegahan secara
langsung dengan professional adalah
penerapan nilai pelayan public.

4. Melaksanak 1.Memberika Output 1. Akuntabilitas Melakukan sosialisasi Melakukan


an n lembar dengan tujuan sosialisasi,
sosialisasi kerja pretest Menerima Tranparasi mengisi pretest dan post meningkatkan mutu sesuai pengobatan dan
untuk penjelasan test tanpa manipulasi. Menunjukkan dengan visi puskesmas. pencegahan
meningkatka 2.Pemutaran dengan data yang tidak dimanipulasi. Keadilan penyakit
n video baik memberikan kesempatan anak untuk merupakan bentuk
pengetahua bertanya. pelaksanaan nilai
3.melakukan Hasil
n tentang organisasi yaitu
sosialisasi Kerja keras memberikan penjelasan
penyakit Foto video yang mudah dipahami.kepercayaan PRIMA
lanjut dengan
scabies absen,
standing meningkatkan rasa percaya anak
(kudis) lembar
benner terhadap pengobatan.
pretest,
4.memberika lembar 2. Nasionalisme
n posttest.
kesempatan Sila ke 3 Pancasila memberikan
bertanya sosialisasi demi kepentingan bersama.
Sila ke 2 Pancasila melakukan
5.memberika sosialisasi dengan tertib aturan. Sila
n lembar ke 4 Pancasila memberikan
posttest kesempatan anak untuk bertanya. Sila
ke 4 Pancasila memberikan
6.memberika penjelasan tanpa membedakan adat
n doorprize budaya dan suku bangsa. Sila ke 5
Pancasila membeerikan
kesempatwan bertanya pada anak.
3.Etika public
Professional melakukan presentasi
sesuai dengan SOP
23

Prinsip keahlian memberikan


sosialisasi yang sesuai dengan
tupoksi.
Non diskriminatif memberikan
penjelasan tanpa membeda-bedakan
anak. Menghargai komunikasi
dengan memberikan kesempatan
bertanya. Mengutamakan
pencapaian hasil dengan
memberikan anak kesempatan untuk
menjelaskan ulang.
4.Komitmen mutu

Efektif memberikan penjelasan yang


mudah dipahami.
Efisien menggunakan metode
sosialisasi yang sesuai. Mutu
menurunkan angka penularan. Kreatif
dalam menyampaikan materi agar
mudah dipahami. Inovatif dalam
pemilihan media sosialisasi.

5.Anti Korupsi
Jujur menjelaskan dengan jujur dan
sesuai teori. Tanggung jawab atas
materi yang akan disampaikan. Berani
menyatakan pendapat sesuai dengan
sumber terpercaya. Sederhana dalam
menyampaikan materi namun mudah
dipahami. Adil menyampaikan materi
tanpa membeda-bedakan tingkat
prestasi.
Menejemen ASN
Berkordinasi dengan pihak pesantren
untuk melakukan sosialisasi serta
melakukan sosialisasi dengan tetap
24

metahu peraturan dan menjaga


ketertiban di pesantren. Dan
melakukan penilaian pemahaman
anak-anak dengan mengerjakan
pretest dan posttest. Sehingga
menjalankan tugas professional dan
tidak berpihak dan menghargai
komunikasi dengan menjawab
pertanyaan.
Pelayan Publik
Memberikan sosialisasi langsung demi
peningkatan pengetahuan anak
terhadap penyakit Iscabies I(kudis)
dan mencegahan penularan penyakit
adalah bentuk nilai pelayan public.

5. Pendataan 1.Pendataan Output 1. Akuntabilitas Melakukan evaluasi Evaluasi sesuai


kasus di kasus di kegiatan sesuai dengan dengan nilai
pustu dan pustu Terevalua Tanggung jawab melakukan evaluasi visi dan misi puskesmas organisasi yaitu
evaluasi si kegiatan merupakan nilai tanggung dalam memberikan professional
2.Pemasang keberhasil jawab dalam tahap evaluasi. pelayanan yang prima dalam
an poster an Integritas evaluasi dapat menilai melaksanakan
sosialisasi kualitas kerja dan menilai integritas. kegiatan,
3.Memeriksa Kepercayaan dengan laporan
hasil pretest Hasil evaluasi yang jelas akan
dan post test meningkatkan nilai kepercayaan.
Foto, rekap
4.Melihat hasil Transparan tidak memanipulasi hasil
keberhasilan pretest dan pretest dan posttest. Konsistensi
pengobatan posttest. melakukan evaluasi sesuai dengan
aturan.
5.Mempersia
pkan 2.Nasionalisme
instrument
evaluasi Sila ke 2 Pancasila menjalankan
aktualisasi hingga tahap evaluasi
adalah bentuk amanah.
Sila ke 2 semua anak mendapatkan
hak menerima informasi yang sama.
25

Sila ke 3 Pancasila melakukan


sosialisasi untuk mencegah penularan
bersama.
Sila ke 4 Pancasila tidak
memaksakan hasil dalam
melaksanakan evaluasi. Sila ke 5
Pancasila dalam melakukan penilain
hasil.
3.Etika public
Membuat keputusan berdasarkan
hasil yang tidak dimanipulasi. Akurat
memberikan evaluasi yang sesuai
dengan data. Kesejahteraan
mengurangi angka penularan.
Efektivitas meningkatkan efektifitas
dalam penatalaksanaan penyakit.
Kerjasam menciptakan kerjasama
yang baik anatr sector kesehatan dan
pendidikan.
4.Komitmen Mutu
Efektif dengan melakukan evaluasi
dapat menilai efektifitas pengobatan.
Efisien dengan melakukan evaluasi
dapat menilai efisiensi pengobatan.
Mutu dengan melakukan evaluasi
dapat menilai kualitas obat.
Kreatifitas dengan melakukan
evaluasi dapat menciptakan kreatifitas
baru.
Inovasi dengan melakukan evaluasi
dapat menciptakan inovasi baru.
26

Menejemen ASN
Musyawarah dengan mentor terkait
hasil evaluasi dan berkoordinasi
dengan petugas pustu untuk menilai
penularan diluar lingkungan pesantren.
Serta melakukan evaluasi
keberhasilan sosialisasi dengan
menilai lembar pretest dan posttest
WOG
Berkordinasi kembali dengan pihak
sekolah untuk mengetahui
keberhasilan pengobatan demi
meningkatkan kesembuhan bersama
adalah bentuk pelaksanaan nilai WOG

LubukLinggau, 01 November 2021

Mentor Peserta

dr. Winny Puspitasari dr. Sugma Epri Setiawat


NIP. 198109112010012013 NIP 199404252020122015
27

E. RENCANA JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Table 2.5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi


NO Kegiatan Tahapan Kegiatan November Desember

k J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J

4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 2 21 2 2 2 2 2 2 28 2 3 1 2 3
0 1 2 3 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 9 0

I II III V

1 Melakukan Menghubungi
pertemuan dengan mentor melalui
mentor dan petugas whatsapp untuk izin
sekolah untuk bertemu dan
kordinasi terkait bimbingan
aktualisasi
Melakukan
konsultasi dengan
mentor

Meminta saran dan


masukan

Meminta surat
rekomendasi
sosialisasi

Meminta surat tugas

Menghubungi
petugas sekolah
untuk
menginformasikan

Meminta surat
persetujuan mentor

2 Menyiapkan bahan Menyiapkan materi


dari sumber yang
untuk meningkatkan
28

wawasan dan terpercaya


sosialisasi
Membuat video
pengenalan scabies
dimulai dari
pembuatan karaker,
pengenalan scabies
(kudis) hingga
pencegahan.

Membuat standing
benner dan poster
dimulai dari mencari
referensi, membuat
draf, konsultasi
mentor, mencatat
dan memperbanyak

Menyiapkan
doorprize

Menyiapkan Lembar
pretest dan postest

3 Melakuka Berkordinasi
dengan petugas
n
kesehatan lain
pendataa untuk
mempersiapkan
n
sosialisasi
penderita
Mengkonfirmasi dan
scabies
menemui kepala
(kudis) di sekolah untuk
melaksanakan
pesantren
kegiatan
Mambaul
Menyesuaikan
Hudah jumlah kebutuhan
obat dengan jumlah
pasien

4 Melaksan Memberikan lembar


akan
kerja pretest
sosialisas
i untuk
meningka Pemutaran video
tkan
29

pengetah melakukan
uan
sosialisasi lanjut
tentang
penyakit dengan standing
scabies
benner
(kudis)

memberikan
kesempatan
bertanya

memberikan lembar
posttest

memberikan
doorprize

5 Pendataa Pendataan kasus di


n dan pustu
evaluasi
Pemasangan poster

Memeriksa hasil
pretest dan post test

Melihat
keberhasilan
pengobatan

Mempersiapkan
instrument evaluasi
30

BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal

Pada pelaksanaan aktualisasi ini mulai dari kegiatan satu hingga kegiatan ke
lima tidak terdapat perubahan.

B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

Selama melakukan aktualisasi ada beberapa capaian yang harus terlaksana


dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang penyakit scabies (kudis) dengan
media video dan standing benner di pondok pesantren Mambaul Hudah, adapun
capaian pelaksanaan aktualisasi akan diuraikan pada table berikut:

Nomor / Judul Kegiatan 1/ Melakukan pertemuan dengan


mentor dan petugas sekolah untuk
kordinasi terkait aktualisasi
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 04-08 November 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / Evidence • Lembar persetujuan
• Surat tugas
• Surat rekomendasi
• Screenshoot whatapp
1. Tahapan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 04 November 2021, pada tahap
kegiatan ini saya menghubungi dr. Winny Puspitasari sebagai Kepala BLUD
Puskesmas Kelingi IV/c yang sekaligus menjadi mentor dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi. Saya menghubungi beliau mengkonfirmasi kembali
terkait kasus scabies dan bertemu langsung untuk konsultasi dan meminta
persetujuan beliau pada pukul 09.30 WIB. Sebelum meminta persetujuan
beliau saya membuat dan mencetak surat persetujuan mentor untuk dibawa
saat menghadap. Pada saat menghadap saya mendapat banyak arahan
31

tentang kegiatan yang akan dilakukan agar kedepannya kegiatan dapat


menurunkan angka penyakit scabies (kudis) serta pencegahan penyakit
dapat terus diterapkan dan berkelanjutan. Kemudian mentor menyetujui
sepenuhnya untuk melakukan kegiatan sosialisasi di pondok pesantren
Mambaul Hudah.
Setelah mendapat persetujuan mentor, saya menemui petugas
penyuluh untuk berkordinasi tentang sosialisasi yang akan dilakukan di
Pondok Pesantren mambaul Hudah, kemudian saya menemui staf tata
usaha Puskesmas Kelingi IV/c untuk membuatkan surat tugas untuk
melakukan sosialisasi tentang penyakit scabies (kudis) di pondok pesantren
Mambaul Hudah, dan meminta surat rekomendasi sosialisasi sebagai
narasumber sosialisasi tentang penyakit scabies (kudis) di Pesantren
Mambaul Hudah. Serta menghubungi petugas pesantren Mambaul Hudah
untuk berkordinasis tentang kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan di
pesantren Mambaul Hudah.
Pada tanggal 08 November saya menemui dr Winny Puspitasari kembali
untuk meminta tanda tangan surat tugas untuk melakukan sosialisasi
bersama dengan petugas penyuluh serta surat rekomendasi sosialisasi
sebagai narasumber dalam sosialisasi tentang penyakit scabies (kudis) di
Pondok Pesantren Mambaul Hudah.

Gambar 3.1.1 Chat Whats App dengan mentor dan petugas sekolah
32

Gambar 3.1.2 Diskusi bersama mentor terkait pelaksanaan aktualisasi

Gambar 3.1.3 Kordinasi bersama petugas penyuluh


33

Gambar 3.1.4 Pembuatan dan pencetakan lembar persetujuan

3.1.5. Penandatanganan lembar persetujuan


34

2. Penerapan mata pelatihan pada pelaksanaan kegiatan


Akuntabilitas, dengan menjelaskan rangkaian kegiatan aktualisasi
kepada mentor sehingga menghasilkan nilai Transparan, serta bekerja
sesuai dengan SOP dan kesepakatan dengan mentor dan petugas sekolah
adalah nilai Integritas, setelah menjelaskan rangkaian kegiatan dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan kesepakatan dan SOP maka
diperoleh kepercayaan dari mentor terkait aktualisasi, serta dengan
berkonsultasi memberikan kejelasan bagi mentor untuk tahapan yang
dilaksanakan dan tetap pada aturan dalam melaksananakan aktualisasi
Konsisten.

Nasionalisme penerapan Sila 2 Pancasila dengan memelihara


ketertiban di puskesmas serta berkonsultasi diluar jam kerja, Sila ke 4
Pancasila serta bermusyawarah dalam menentukan kegiatan yang telah
dilakukan bersama dengan mentor dan petugas penyuluh, Sila ke 5
Pancasila meminta izin kepada mentor dalam melaksanakan kegiatan. Sila
ke 3 Pancasila dan menerima masukan dari mentor dalam kegiatan Sila ke
5 Pancasila untuk kegiatan aktualisasi.

Etika Publik tetap menerapkan nilai pancasila dengan menerapkan


musyawarah dengan mentor, menjalankan tugas dengan professional
sesuai dengan ketentuan dan aturan serta bertanggung jawab atas
tindakan yang dilakukan selama aktualisasi. Selalu mengutamakan
kepemimpinan dan menyusun aktualisasi berdasarkan prisip keahlian
dengan berkordinasi kepada pemimpin sebagai pengambil keputusan dan
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama dengan menerima
segala masukan dari mentor sebagai bentuk pelaksanaan etika luhur

Komitmen mutu, Efektif/efisien, melakukan kegiatan aktualisasi dengan


memilih sasaran yang tepat dan menggunakan media yang tepat sehingga
dapat menjadi solusi dalam permasalahan di lingkungan Puskesmas Kelingi
IV/c, Kreatif konsultasi mengenai kegiatan yang telah dilakukan kepada
mentor sehingga menghasilkan alternatif solusi dan media sosialisasi, Inovasi
35

mampu membentuk pola pikir baru bersama mentor, serta Berkelanjutan


mendiskusikan agar aktualisasi ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari bagi sasaran. Adaptif, dan mampu menyesuaikan dengan pendapat
mentor mengenai masukan dan saran yang diberikan..

Anti Korupsi, Jujur dalam komunikasi yang disampaikan kepada mentor


terkait kegiatan aktualisasi, dan Mandiri tidak melibatkan pihak yang tidak
berkepentingan, serta Integritas dapat mempertanggungjawabkan hasil
diskusi kegiatan yang dilakukan, Serta berani menyatakan pendapat kepada
mentor, serta bekerja keras agar tujuan dapat tercapai.

3. Keterkaitan substansi mata pelatihan agenda 3

Menejemen ASN dengan melakukan penetapan dan pelaksanaan


aktualisasi bersama mentor sehingga permasalahan dan kendala yang akan
terjadi dapat terkendali serta melakukan kegiatan sosialisasi sesuai dengan
persetujuan mentor sebagi bentuk menjunjung nilai kepenimpinan dengan
ditandatangani lembar persetujuan mentor. dan dalam melaksanakan
sosialisasi menjadi narasumber sosialisasi atas rekomendasi mentor dengan
ditandatangani surat rekomendasi sosialisasi.

WOG dengan berbagi informasi, berkoordinas, serta menjalin kerjasama


antar sector kesehatan dan pendidikan adalah penerapan WOG serta
terselenggaranya kepemimpinan antara satu sector dengan sector lainnya.
Dilakukan pencegahan penyakit menular demi kepentingan bersama serta
Fleksibel mengikuti perubahan demi kepentingan bersama dan menciptakan
kerjasama yang baik antar sektork kesehatan dan pendidikan.

4. Kontribusi terhadap visi / misi organisasi


Visi Misi
Kegiatan aktualisasi ini menyokong visi puskesmas memberikan
pelayanan prima untuk Musi Rawas sempurna. Serta Aktualisasi ini
mendukung misi puskesmas dalam menjadikan proses pembelajaran
sebagai peningkatan proposional SDM yang dilakukan secara
36

kesinambungan

5. Kontribusi terhadap Organisasi


Menyusun kegiatan yang dilakukan untuk sosialisasi sesuai dengan
kebutuhan anak di Pesantren Mambaul Hudah termasuk kedalam nilai
professional dalam nilai organisasi

6. Analisis Dampak Jika Kegiatan Tidak Berdasarkan Nilai-nilai Dasar PNS


(ANEKA)

AKUNTABILITAS
• Integritas
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai Integritas,
maka dalam berdiksusi tidak menghasilkan tujuan bersama yang mampu
menyelesaikan masalah.
• Kejelasan
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai kejelasan
dalam menggunakan bahasa, maka komunikasi akan sulit dipahami.
• Konsistensi
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai konsistensi
pada aturan, maka akan banyak pelanggaran aturan dan norma yang akan
terjadi.

NASIONALISME
• Sila ke 3 Pancasila
Apabila dalam kegiatan ini tidak menerapkan nilai sila ke 3
mengutamakan kepentingan umum maka tidak tersusunnya solusi
penurunan angka penularan di pondok pesantren Mambaul Hudah.
• Sila ke 4 jika pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak menjunjung tinggi
nilai sila ke 4 musyawarah dan mufakat maka solusi yang didapatkan
tidak efisien.
• Sila ke 5 Pancasila apabila nilai sila ke 5 dengan saling menghargai
37

hasil tidak dilaksanakan maka banyak perselisihan pemahaman


terhadap mentor.

ETIKA PUBLIK
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak menjunjung nilai saling
menghormati antara mentor maka tidak akan terciptanya solusi dalam
menyeselaikan masalh.
• Apabila kegiatan ini hanya memihak sector kesehatan maka penularan
penyakit tidak terkendali.
• Apabila kegiatan ini tidak dilakukan dengan komunikasi yang baik maka
kerja sama antar sector pendidikan tidak tercipta.

KOMITMEN MUTU
• Apabila kegiatan ini dilakukan tidak menerapkan nilai inovasi maka solusi
yang didapatkan belum dapat meningkatkan pengetahuan dan monoton.
• Apabila kegitan ini tidak dilakukan secara efektif maka akan banyak
kegiatan yang tidak perlu dilakukan untuk mencegah penularan penyakit.
• Jika kegiatan yang dilakukan tidak adaptif maka penyampaian informasi
kepada sasaran akan sulit diterima.

ANTIKORUPSI
• Mandiri
jika dalam melakukan kegiatan ini tidak secara mandiri maka banyak
pihak yang tidak berkepentingan ikut terlibat.
• Kompetensi
Jika kegiatan ini dilakukan tidak menerapkan nilai kompetensi maka
susunan kegiatan yang akan dilakukan bukan merupakan tugas dan
fungsi sebagai dokter.
• Kerja keras
Apabila tidak bekerja keras dalam pelaksanaan kegiatan maka kegiatan
yang dihasilkan tidak efektif dan efisien.
38

Nomor / Judul Kegiatan 2/ Menyiapkan bahan untuk


meningkatkan wawasan dan
sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 04-08 November 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / Evidence • Catatan revisi desain poster
mentor
• Poster
• Screen shoot Video
• Standing benner
• Lembar pretes dan postes
• Lembar pendataan
• Lembar absensi
• Lembar notulensi
1. Tahapan kegiatan
Sejak disetujui media sosialisasi dan desain media yang akan digunakan
oleh dr Winny Puspita Sari sebgai mentor pada tanggal 4 november, saya
membuat karakter mascot video terlebih dahulu dengan menggunakan
aplikasi zepeto dengan cara mendesain bentuk wajah dan postur tubuh
semirip mungkin, pada saat pembuatan kostum mascot saya harus
mengumpulkan koin harian pada aplikasi untuk mendapatkan satu item hijab,
rok dan sepatu, sedangkan untuk mendapatkan item jas dokter saya harus
meluangkan banyak waktu untuk menyeselaikan game misi yang harus
diselesaikan setiap hari, mascot saya buat semirip mungkin dengan tujuan
agar adik-adik bukan hanya mampu memahami pesan yang disampaikan
tetapi juga dapat memngingat pesan yang disampaikan. Mascot yang saya
buat menggunakan kerudung berwarna pink, menggunakan snelli dokter
sesuai costum yang saya gunakan pada saat sosialisasi.
Selanjutnya saya melakukan video editing dengan aplikasi VN video.
39

Dalam edit video saya memasukkan mascot animasi, pembuatan video mulai
dari penyesuaian ekspresi wajah dengan ucapan dan pembuatan gerakan
mascot agar sesuai dan memasukkan pesan mulai dari pengenalan tungau
scabies, gejala yang ditimbulkan, pencegahan yang dapat dilakukan serta
pengobatan yang dapat diberikan. Dan menambahkan suara serta back
sound didalam video.
Setelah membuat video saya melakukan pembuatan poster dan
standing benner yang desainnya telah disepakati bersama mentor. Poster
yang saya buat dengan menggunakan aplikasi canva dalam pembuatan
poster saya juga memasukkan mascot dokter kedalam poster dan pesan
yang disampaikan berupa pemahaman tungai scabies, tanda dan gejla
penyakit, pencegahan dan pengobatan penyakit scabies (kudis), serta
ditambahkan gambar tungau scabies, dan pada tanggal 09 November saya
mencetak poster dan standing benner di tempat percetakan Jati Printing.
Pada tanggal 08 November saya membuat lembar absen, lembar data
penderita scabies (kudis), dan lembar notulensi kemudian mencetak di
fotocopy Alfrin, serta membuat lembar pretes dan postes dengan isi 10
pertanyaan dalam bentuk pilihan ya/tidak agar anak-anak lebih mudah dan
jujur dalam menjawab, setelah itu memperbanyak lembar pretes dan postes.

Gambar 3.2.1 Pembuatan karakter mascot scabies


40

Gambar 3.2.2 Membuat media video

Gambar 3.2.3 Pembuatan standing benner dan poster


41

Gambar 3.2.4 Pembuatan lembar notulensi, absensi dan data pengobatan

Gambar 3.2.5 Membuat lembar pretes dan postes serta memperbanyak


42

Gambar 3.2.6 Pencetakan standing banner dan poster

2. Penerapan mata pelatihan pada pelaksanaan kegiatan


Akuntabilitas

Mengutamakan nilai Transparan dalam penulisan isi materi pada media


sosialisasi dan penyampaian materi pada mentor, Integritas dalam pembuat
media sosialisasi yang sesuai dengan populasi sasaran dan mudah dipahami
anak. berTanggung jawab mempelajari materi dari sumber yang terpercaya
sehingga materi yang disampaikan dapat dipertanggung jawabkan.
Mengutamakan nilai Kepercayaan, karena informasi yang diambil dari sumber
yang terpercaya sehingga membangun kepercayaan dengan mentor. Serta
Kejelasan informasi yang disampaikan dengan jelas kepada mentor sehingga
menghasilkan nilai kejelasan.

Nasionalisme

Sila 1 Pancasila, selalu mengucap salam pada saat pertemuan bentuk


pengamalah sila ke 1 yaitu ketuhanan. Sila ke 2 Pancasila menjalankan
amanah profesi dalam melakukan aktualisasi sebagai bentuk pencegahan
penyakit menular. dan Sila ke 3 Pancasila menurunkan angka penularan
43

semua pihak adalah bentuk nilai mengutamakan kepentingan umum. Serta Sila
ke 4 Pancasila bermusyawarah dalam membuat aktualisasi. Dan Sila ke 5
Pancasila menerima pendapat mentor adalah bentuk pelaksanaan nilai
nasionalisme.

Etika Public

Dalam melaksanakan konsultasi selalu menjunjung nilai etika public


dengan menjalankan tugas profesional dengan mencari materi dari sumber
terpercaya adalah nilai prinsip keahlian, bermusyawarah dalam menentukan
keputusan, bertanggung jawab pada pekerjaan, menerima masukan dan saran
dari mentor serta mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi adalah
bentuk menjunjung tinggi etika luhur.

Komitmen Mutu

Efektif, media sosialisasi yang digunakan dapat mudah dipahami,


memuat informasi yang luas dan ekonomis. Serta Kreatif dapat berpikir kreatif
dalam membuat media agar sesuai dengan kebutuhan. Inovatif membuat
media yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah dipahami anak. Sehingga
Mutu meningkatkan fungsi pelayanan dengan terciptanya pencegahan penyakit.
Dan Efisien tidak melibatkan pihak yang tidak berkepentingan dalam berdiskusi.
Mutu serta meningkatkan mutu pelayanan dengan berdiskusi dan bekerja
sesuai SOP.

Anti korupsi

Pelaksanaan nilai aktualisasi juga menjunjung nilai anti korupsi dengan


Jujur dalam pembuatan materi yang tidak dimanipulasi. Kerja keras dalam
membuat materi dan menciptakan inovasi, Peduli rasa peduli terhadap
penyebaran penyakit di pesantren yang semakin tinggi dan Disiplin tepat waktu
dalam menyelesaikan persiapan aktualisasi, serta Bertanggung jawab atas
informasi yang akan disampaikan.
44

3. Penetapan mata pelatihan pada agenda tiga

Menejemen ASN

Melakukan konsultasi dengan mentor terkait media sosialisasi yang akan


digunakan serta mengkonsultasikan desain poster dan standing benner kepada
mentor. Berkordinas dengan petugas penyuluh Puskesmas Kelingi IV/c untuk
ikut berperan dalam memberikan sosialisasi.

4. Kontribusi terhadap visi / misi organisasi


Visi Misi
Membuat peningkatan mutu pelayanan dengan inovasi dalam sosialisasi
untuk pencegahan penyakit sesuai dengan visi puskesmas memberikan
pelayanan prima, serta membuat media sosialisasi dengan inofasi sesuai
dengan misi Puskesmas Kelingi IV/c..
5. Organisasi
Membuat media sosialisasi yang mudah dipahami, efektif dan efisien
sesuai dengan tata nilai Puskesmas Kelingi IV/c yaitu inofatif.

6. Analisis dampak jika kegiatan tidak menerapkan mata pelatihan pada


pelaksananan kegiatan
Akuntabilitas
• Kepemimpinan, apabila dalam kegiatan aktualisasi tidak melakukan
kordinasi yang baik kepada mentor sebagai pemimpin maka terdapat
banyak perselisihan pendapat antar mentor.
• Transparasi, jika materi yang dituliskan dalam media sosialisasi tidak
transparan maka akan banyak manipulasi sehingga penyakit tidak
dapat teratasi.
• Kepercayaan, jika rasa percaya tidak diberikan oleh mentor maka
akan sulit untuk mendapatkan izin dalam pelaksanaan aktualisasi baik
di sector kesehatan maupun disektor pendidkan.
Nasionalisme
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak memiliki nilai
45

pancasila ke 2 maka tahapan kegiatan penanggulangan dan


pencegahan penyakit dengan lintas sector tidak dapat dilaksanakan.
• Apabila tidak memiliki nilai pancasila ke tiga tidak ada niat baik untuk
menjalin hubungan antar lintas sector dan sesama pegawai
puskesmas.
• Apabila nilai pancasila ke 5 tidak ditegakkan maka konsultasi yang
dilakukan dengan saking tidak menghargai.
Etika public
• Akan terjadi diskriminatif antar petugas Puskesmas Kelingi IV/c
apabila nilai etika tidak dijunjung tinggi dalam melaksanakan
aktualisasi
• Akan banyak keputusan sebagai pencegahan penyaklit yang tidak
tepat apabila prinsip keahlian dalam nilai etika public tidak dijunjung
tinggi.
• Akan banyak kegiatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan
oleh pihak tertentu jika kegiatan aktualisasi tidak berdasarkan nilai
tanggung jawab berdasarkan nilai etika public.
Anti korupsi
• Jika kurangnya rasa peduli dalam berdiskusi maka akan banyak
masukan yang tidak diterima sehingga kegiatan yang dilakukan akan
tidak efektif.
• Jika kegiatan dilakukan dengan tidak kerja keras, maka tidak timbul
kepercayaan dari mentor untuk mampu menyelesaikan kegiatan.
• Jika kegiatan yang dilakukan tidak memiliki konsep sederhana maka
mak akan banyak masukan yang tidak diperlukan dan pemborosan
waktu.
46

Nomor / Judul Kegiatan 3/ Melakukan pendataan penderita


scabies (kudis) di pesantren
Mambaul Hudah
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 19 November 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / Evidence • Screenshoot video
• Data pasien scabies
• Foto kondisi bagian tubuh yang
terinfeksi

1. Tahapan kegiatan
Setelah melaksanakan kegiatan ke dua yaitu pesiapan, saya
melaksanakan kegiatan ke tiga yaitu pendataan pasien scabies di Pesantren
Mambaul Hudah, sebelum melaksanakan kegiatan saya menemui petugas
farmasi terlebih dahulu untuk mempersiapkan obat-obatan yang akan
digunakan, kemudian mengkonfirmasi kembali akan berkunjung ke pesantren
Mambaul Hudah dengan pihak sekolah melalui aplikasi whatsapp untuk
datang pukul 10.00 WIB. Setelah tiba disekolah saya menemui bapak wakil
kepala pesantren H. Winarno, S.Ag. pada pukul 09.30 WIB, saya
menunjukan surat tugas dan surat rekomendasi mentor. kemudian saya
beserta petugas penyuluh dan beberapa petugas sekolah melakukan
pendataan sambil mempersiapkan ruang sosialisasi. Pada saat pendataan
anak pesantren yang memiliki keluhan utama gatal dipanggil maju mengisi
data, dilakukan pemeriksaan, dilakukan dokumentasi pada bagian tubuh
yang terinfeksi kemudaian dilakukan pengobatan, serta dijelaskan secara
singkat cara penggunaan obat dan diingatkan untuk memperhatikan video
sosialisasi yang akan dilakukan setelah pengobatan. Kemudian anak-anak
diminta kembali duduk rapih dan kondusif untuk dilanjutkan sosialisasi
dengan video.
47

Gambar 3.3.1 Menemui petugas farmasi dan menyiapkan obat

Gambar 3.3.2 Memberikan surat tugas dan surat rekomendasi penyuluh


48

Gambar 3.3.3 Pemeriksaan dan pengobatan

2. Penerapan mata pelatihan pada pelaksanaan kegiatan


. Akuntabilitas

Tanggung jawab bertanggung jawab dengan pengobatan yang


dilakukan sesuai dengan kebutuhan anak pesantren. Integritas serta
memberikan pengobatan dilakukan sesuaI indikasi dan SOP. Konsisten
dalam melakukan pengobatan tetap tertib sesuai dengan peraturan yang
ada di pesantren. Transparan dalam memberikan obat dan menjelaskan
kondisi penyakit kepada anak-anak. Keadilan memberikan pengobatan
sesuai indikasi tanpa membeda-bedakan status social. Kejelasan
memberikan penjelasan tentang cara penggunaan obat sehingga anak-anak
dapat menggunakan obat rutin dan sembuh Dario infeksi scabies.
49

Nasionalisme

Sila ke 1 Pancasila berdoa sebelum melaksanakan kegiatan


pengobatan adalah bentuk pelaksanaan nilai panacasila yaitu ketuhanan,
Sila ke 2 Pancasila memberikan obat bagi anak yang membutuhkan adalah
bentuk nilai kemanusiaan. Serta Sila ke 3 Pancasila mengutamakan
kepentingan bersama untuk mendapatkan pengobatan yang merata agar
tidak menularkan pada anak yang tidak terinfeksi. Sila ke 4 Pancasila
menjelaskan cara pengobatan dan menerima pertanyaan adalah bentuk
musyawarah. Sila ke 5 Pancasila pengobatan untuk kesembuhan anak
pesantren merupakan wujud rasa keinginan menolong sesama.

Etika Publik

Tanggung jawab dengan pengobatan yang diberikan adalah obat


yang sesuai dengan keadaan penyakit. Serta Sederhana dalam pengobatan
yaitu menggunakan obat yang mudah di dapat di fasilitas kesehatan tingkat
pertama. Serta Jujur menjelaskan dengan benar kondisi kesehatan anak.,
dan peduli menunjukan rasa peduli dengan memberikan kesempatan untuk
bertanya terkait pengobatan yang diberikan. Serta Mandiri melakukan
kegiatan pengobatan tanpa melibatkan pihak yang tidak berkompeten.

Komitmen mutu

Efisien dapat mengobati penyakit dengan lebih cepat dengan cara


mendatangi langsung anak-anak yang terinfeksi sehingga penularan dapat
segera dicegah. Efisien menggunakan obat sesuai dengan gejala yang ada.
Mutu pengobatan yang dilakukan menggunakan obat yang tepat agar
mempercepat penyembuhan dan meningkatkan kualitas mutu dalam
pengobatan. Inovatif menjelaskan penggunaan obat dengan cara dan
bahasa yang mudah dimengerti. Serta Responsif dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan anak-anak dalam pengobatan.
50

Anti korupsi

Sederhana pengobatan yang diberikan sesuai dengan gejala dan


keluhan, tidak memberikan pengobatan yang berlebihan. Tanggung jawab
dengan pengobatan yang tepat guna sehingga tidak merugikan bidang
farmasi dalam penggunaan obat. Peduli dengan status kesehatan anak
sehingga mengurangi keluhan anak dan meningkatkan kualitas belajar anak.
Berani melakukan tindakan pengobatan secara langsung demi mencegah
penularan. Adil dalam memberikan pengobatan tanpa memandang status
social sehingga memperoleh kesembuhan bersama.

3. Penerapan mata pelatihan agenda 3


Menejemen ASN
Berkordinasi dengan pihak pesantren untuk melakukan pendataan
pada anak pesantren yang terkena scabies (kudis). Serta menjelaskan
kepada anak-anak dan meminta persetujuan pengobatan dan melakukan
pengobatan dengan tetap mematuhi aturan di pesantren.

WOG
Menunjukkan surat tugas dan surat rekomendasi sosialisasi yang
diberikan oleh mentor, dan menjelaskan kepada pihak pesantren bahwa
kegiatan yang akan dilaksanakan berdampak baik bagi sector kesehatan di
Puskesmas Kelingi IV/c dan sector pendidikan di Pondok Pesantren
mambaul Hudah agar tercipta kerjasama yang baik dalam pencegahan
penyakit serta peningkatan kualitas belajar anak pesantren.

Pelayanan Publik
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi penerapan pelayanan pablik
dengan cara meningkatkan mutu pelayanan pengobatan secara langsung
tidak hanya dari sector kesehatan tetapi melibatkan sector lain sebagai
upayah pencegahan penyakit.
51

4. Kontribusi terhadap visi / misi organisasi


Visi Misi

Memberikan pengobatan yang tepat pada anak Pesantren Mambaul


Hudah sesuai dengan visi puskesmas kelingi IV/c yaitu memberikan
pelayanan prima dalam pengobtan. Serta Memberikan pengobatan
langsung untuk mencegah penularan dan meningkatkan angka kesembuhan
sesuai dengan misi Puskesmas Kelingi IV/c dalam meningkatkan mutu
pelayanan pengobatan.

5. Kontribusi terhadap Organisasi


Memberikan pengobatan yang bermutu dan terstandar sesuai dengan
tata nilai organisasi Puskesmas Kelingi IV/c yaitu Profesional.

6. Analisis dampak jika kegiatan tidak menerapkan mata pelatihan pada


pelaksanaan kegiatan

Akuntabilitas
• Apabila dalam kegiatan ini tidak memiliki nilai transparansi maka akan
ada manipulasi data dalam pendataan jumlah pasien yang terinfeksi.
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak memiliki nilai
Kepercayaan maka akan mengurangi keyakinan anak-anak dalam
pengobatan.
• Apabila dalam kegiatan ini tidak menjunjung nilai keadilan maka akan
terjadi diskriminasi dalam pemberian obat.

Nasionalisme
• Apabila dalam melaksanakan tugas tidak menjunjung nilai pancasila sila
ke 3, maka akan banyak kegiatan yang dilakukan demi kepentingan
pribadi.
• Apabila dalam melaksanakan tugas tidak menjunjung nilai pancasila
sila ke 4 maka pengobatan penyakit scabies tidak dapat dilakukan
52

dsecara langsung dan mendapatkan izin untuk dilakukan dilintas sector.


• Apabila dalam melaksanakan aktualisasi ini tidak memiliki nilai pancasila
sila ke 5 maka rasa saling menghargai pendapat antar sector tidak
tercipta.

Etika public
• Memberikan pengobatan tidak sesuai dengan prinsip keahlian maka
akan rentan terjadi malpraktik dalam pengobatan.
• Memberikan pengobatan dengan cara diskriminatif membedakan status
social jika nilai etika public nondiskriminatif tidak diterapkan.
• Tidak bertanggungjawab dalam pengobatan maka angka penularan
akan terus betambah.

Komitmen mutu
• Pengobatan dan pencegahan tidak akan berlanjut apabila kegiatan yang
dilakukan tidak memiliki nilai mutu karena penyakit tidak mengalami
penyembuhan.
• Pengobatan dan penularan tidak dabat dicegah dan membutuhkan waktu
yang lama apabila dalam pelaksanaan tidak memiliki nilai efektif dan
efisien
Anti Korupsi
• Akan terjadi berbagai infeksi sekunder dan komplikasi apabila
pengobatan tidak dilakukan tepat waktu sesuai nilai disiplin.
• Apabila hilangnya nilai peduli dalam pelaksanaan aktualisasi maka
pengobatan secara menyeluruh tidak akan tercipta dan pengobatan
tidak akan tuntas.
• Jika pengobatan yang dilakukan tidak memiliki nilai keadilan maka
anak yang terinfeksi scabies tidak mendapat pengobatan secara
merata.
53

Nomor / Judul Kegiatan 4/ Melaksanakan sosialisasi untuk


meningkatkan pengetahuan
tentang penyakit scabies (kudis)
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 19 November 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / Evidence • Screen shoot video
• Lembar absen
• lembar pretest
• lembar posttest
1. Tahapan kegiatan
Setelah melaksanakan pengobatan pada pukul 10.30 saya melanjutkan
kegiatan sosialisa yang diawali dengan doa, kemudian membagikan lembar
absensi kehadiran anak, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan pretest
yang berisi 10 soal terkait penyakit scabies (kudis), setelah mengerjakan
pretest saya menginstruksikan anak-anak untuk menyimak video tentang
penyakit scabies (kudis) yang berisi tentang pengenalan tungau scabies,
pengobatan serta pencegahan scabies (kudis) yang akan ditayangkan.
Kemudian dilakukan pemutaran video sosialisasi scabies yang
berdurasi 5 menit, setelah selesai dilanjutkan dengan penjelasan detil dari
saya dengan menggunakan standing benner untuk lebih meningkatkan
pemahaman anak, setelah mendapatkan sosialisasi tentang penyakit scabies
(kudis) dengan menggunakan video dan standing banner kemudian sebagai
umpan balik saya memberikan pertanyaan kepada anak-anak terkait
penyakit scabies (kudis) yang telah disosialisasikan dan mendapatkan
doorprize bagi yang dapat menjawab.
Setelah pembagian doorprize kami melanjutkan mengerjakan posttest
dengan jumlah dan soal yang sama, kemudian makan snek bersama,
membaca doa dan salam penutup.
54

Gambar 3.4.1 Mengerjakan pretes


55

Gambar 3.4.2 Sosialisasi dengan media sosialisasi


56

Gambar 3.4.3 Tanya jawab dan pemberian doorprize


57

Gambar 3.4.4 Mengerjakan postest

2. Penerapan mata pelatihan pada pelaksanaan kegiatan


Akuntabilitas

Tranparasi dalam mengisi pretest dan post test oleh anak-anak serta
tanpa manipulasi dalam rekap data. Dengan menunjukkan data yang tidak
dimanipulasi adalah niali kejujuran. serta Keadilan memberikan kesempatan
anak-anak untuk bertanya saat setelah mendapatkan sosialisasi dan beKerja
keras memberikan penjelasan yang mudah dipahami. Serta kepercayaan
meningkatkan rasa percaya anak-anak terhadap materi yang disampaikan.

Nasionalisme

Sila ke 3 Pancasila memberikan sosialisasi demi kepentingan


bersama merupakan penerapan pancasila dalam mengutamakan
kepentingan umum. Sila ke 2 Pancasila melakukan sosialisasi dengan tertib
aturan baik di puskesmas maupun di pesantren adalah bentuk pengamalan
sila ke2 yaitu taat aturan. Serta Sila ke 4 Pancasila memberikan
kesempatan anak untuk bertanya adalah bentuk musyawarah. Sila ke 4
Pancasila memberikan penjelasan tanpa membedakan adakan dan
memberikan kesempatan bertanya adalah bentuk musyawarah. Sila ke 5
Pancasila membeerikan informasi secara merata kepada seluruh anak
adalah bentuk keadilan.

Etika public
58

Professional melakukan presentasi dan berisi materi yang bermanfaat


bagi semua pihak, Prinsip keahlian memberikan sosialisasi yang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi dokter, serta Non diskriminatif memberikan
penjelasan tanpa membeda-bedakan status anak dan saling Menghargai
komunikasi dengan memberikan kesempatan bertanya serta
Mengutamakan pencapaian hasil dengan memberikan anak kesempatan
untuk menjelaskan ulang.

Komitmen mutu

Efektif memberikan penjelasan yang mudah dipahami anak-anak.


Efisien menggunakan metode sosialisasi yang sesuai dengan sasaran
sosialisasi yaitu video dan standing benner yang mengutamakan audio visual
mudah dipahami dan disenangi anak-anak. Mutu sehingga menurunkan
angka penularan penyakit scabies (kudis) yang dapat meningkatkan mutu
pelayan. Kreatif dalam menyampaikan materi dengan mengajarkan salam,
membuat jargon dan kegiatan yang menarik agar mudah dipahami. Inovatif
dalam pemilihan media sosialisasi seperti video dengan mascot yang
memiliki daya tarik.

Anti Korupsi

Disiplin dengan memenejemen durasi video dan penjelasan dengan


standing banner agar tidak terjadi pemborosan waktu dan membosankan.
Tanggung jawab atas materi yang disampaikan adalah materi yang berasal
dari sumber terpercaya . Berani menyatakan pendapat sesuai dengan
sumber terpercaya. Sederhana dalam menyampaikan materi dalam
penggunaan bahasa namun mudah dipahami. Adil menyampaikan materi
tanpa membeda-bedakan tingkat prestasi.

3. Penerapan mata pelatihan agenda 3


Menejemen ASN

Berkordinasi dengan pihak pesantren untuk melakukan sosialisasi serta


melakukan sosialisasi dengan tetap metahu peraturan dan menjaga
59

ketertiban di pesantren. Dan melakukan penilaian pemahaman anak-anak


dengan mengerjakan pretest dan posttest. Sehingga menjalankan tugas
professional dengan tidak berpihak dan menghargai komunikasi dengan
menjawab pertanyaan adalah bentuk nilai pancasila ke 4 yaitu bijaksana.
Pelayan Publik
Dalam melaksanakan kegiatan ini memberikan pengobatan bagi anak-
anak yang terinfeksi penyakit scabies (kudis) secara langsung menemui
sasaran sehingga pencegahan penyakit serta penularan dapat dicegah
dengan cepat dan panyakit dapat diobati sebelum terjadi komplikasi.

4. Kontribusi terhadap visi / misi organisasi


visi / misi
Melakukan sosialisasi diluar lingkungan puskesmas demi menurunkan
angka penularan dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanan sesuai
dengan visi dan Puskesmas Kelingi IV/c yaitu peningkatan mutu.
5. Kontribusi terhadap Organisasi
Melakukan sosialisasi, pengobatan dan pencegahan penyakit
merupakan bentuk pelaksanaan nilai organisasi yaitu PRIMA.

6. Analisis dampak jika kegiatan tidak menerapkan mata pelatihan pada


pelaksanaan kegiatan

Akuntabilitas
• Apabila dalam melaksanakan sosialisasi tidak memiliki nilai
transparasi maka akan banyak terjadi kekeliriuan dalam pemahaman
mengenai penyakit scabies (kudis)
• Apabila dalam memberikan penjelasan tidak menjunjung tinggi nilai
keadilan akan menimbulkan rasa diskriminasi anatr anak-anak.
• Apabila sosialisasi yang dilakukan tidak menimbulkan rasa
kepercayaan oleh anak-anak maka tindakan pencegahan tidak akan
diterapkan oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.
60

Nasionalisme
• Kondisi yang kondusif tidak akan tercipta tanpa menerapkan nilai
pancasila sila ke 2 dalam proses pelaksanaan sosialisasi yaitu taat
aturan.
• Interaksi yang baik antara anak-anak dan narasumber penyuluh tidak
akan tercipta tanpa menerapkan nilai pancasila ke 4 yaitu
musyawarah.
• Proses tahapan kegiatan tidak akan berlangsung dengan lancer dan
baik jika pada pelaksanaan tidak menerapkan nilai pancasila sila ke 5
yaitu mengutamakan hasil.
Etika public
• Akan terjadi kecemburuan social apabila dalam pelaksanaan
sosialisasi tidak berdasarkan nilai nondiskriminatif
• Apabila sosialisasi dilakukan dengan tidak professional akan
mengurangi pemahaman anak-anak dalam menerima informasi.
• Apabila dalam melaksanakan sosialisasi ini tidak berpegang kepada
kebijakan maka kegiatan ini tidak akan sesuai standar yang berlaku,
Komitmen mutu
• apabila dalam kegiatan ini dilakukan tidak efektif maka dalam
sosialisasi akan membutuhkan waktu yang lama dan hasil yang tidak
optimal.
• Apabila dalam melaksanakan sosialisasi tidak kreatif, maka materi
sosialisasi akan monoton dan membosankan sehingga tidak dapat
diterima dengan optimal.
• Apabila dalam sosialisai tidak diterapkan nilai mutu maka informasi
yang didapat tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Anti korupsi
• Apabila nilai kejujuran tidak diterapkan dalam mengerjakan soal
pretest dan posttest maka kemampuan pengetahuan anak-anak
terhadap penyakit scabies (kudis) akan sulit diukur.
• Apabila dalam melaksanakan sosialisasi tidak memiliki nilai peduli
61

maka kegiatan hanya demi kepentingan pribadi.


• Apabila sosialisasi yang dilakukan tidak memiliki nilai disiplin maka
ketertiban tidak akan tercipta.

Nomor / Judul Kegiatan 5/ Pendataan kasus di pustu dan


evaluasi
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 01 Desember 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / Evidence Screenshoot video
1. Tahapan kegiatan
Setelah melakukan pengobatan dan kegiatan sosialisasi pada tanggal 01
desember 2021 saya melakukan evaluasi terhadap pengobatan yang
dilakukan dengan cara membandingkan foto bagian tubuh yang terinfeksi
sebelum diberikan pengobatan dan setelah diberikan pengobatan, dan
menilai status keberhasilan pengobatan, foto yang didapat dikordinir oleh
pihak pondok pesantren sesuai dengan data yang sudah didapatkan pada
kegiatan ke 3.
Kemudian saya melakukan kunjungan ke pustu di lingkungan pondok
pesantren untuk menilai apakah terdapat penularan penyakit scabies (kudis)
diluar lingkungan pondok pesantren Mambaul Hudah. Dan melakukan
pemasangan poster, apabila terdapat kasus scabies (kudis) diluar
lingkungan pondok pesantren petugas pustu dapat membantu
mensosialisasikan.
Melakukan pengolahan data hasil pretest dan posttest dalam bentuk
diagram dan menilai keberhasilan sosialisasi dengan cara menilai tingkat
pengetahuan anak dalam mengerjakan lembar pretes dan postes.
62

Gambar 3.5.1 Perbandingan sebelum dan setelah pemberian obat


63

Gambar 3.5.2 Pendataan pasien scabies di Pustu

Gambar 3.5.3 Pemasangan poster


64

Gambar 3.5.4 Konsultasi evaluasi

2. Penerapan mata pelatihan pada pelaksanaan kegiatan


Akuntabilitas

Tanggung jawab melakukan evaluasi dengan mengolah data hasil


pretes dan postes serta mengunjungi pustu untuk menilai kasus merupakan
bentuk evaluasi kegiatan sosialisasi merupakan nilai tanggung jawab dalam
tahap evaluasi. Integritas setelah melakukan evaluasi maka diperoleh hasil
yang dapat mengukur integritas kerja. Kepercayaan dengan adanya laporan
evaluasi yang jelas tanpa manipulasi akan meningkatkan nilai kepercayaan
untuk semua pihak.Transparan tidak memanipulasi hasil pretest dan
posttest dan data evaluasi.serta Konsistensi melakukan evaluasi sesuai
dengan aturan.

Nasionalisme

Sila ke 2 Pancasila menjalankan aktualisasi hingga tahap evaluasi


adalah bentuk amanah, dalam melaksanakan aktualisasi dan evaluasi Sila
65

ke 2 semua anak mendapatkan hak yang sama dari segi pengobatan, dan
menerima informasi. Serta Sila ke 3 Pancasila melakukan evaluasi demi
menilai hasil peningkatan pengetahuan untuk kepentingan bersama. Sila ke
4 Pancasila serta tidak memaksakan hasil dalam melaksanakan evaluasi
apabila tidak terjadi banyak peningkatan setelah melakukan evaluasi. Sila ke
5 Pancasila serta tetap menghargai hasil evaluasi yang didapat.

Etika public

Membuat keputusan berdasarkan hasil yang tidak dimanipulasi.


Akurat memberikan evaluasi yang sesuai dengan data. Kesejahteraan
mengurangi angka penularan penyakit akan meningkatkan kualitas belajar
anak. dan melakukan evaluasi dapat menilai Efektivitas solusi dalam
penatalaksanaan penyakit. Kerjasama serta menciptakan kerjasama yang
baik anatr sector kesehatan dan pendidikan.

Komitmen Mutu

Efektif dengan melakukan evaluasi dapat menilai efektifitas pengobatan


dan efektifitas sosialisasi. Efisien serta dengan melakukan evaluasi dapat
menilai efisiensi pengobatan yang diberikan.Mutu dan dengan melakukan
evaluasi dapat menilai kualitas obat yang diberikan, serta kualitas sosialisasi.
Kreatifitas dan dengan melakukan evaluasi dapat menciptakan kreatifitas
baru apabila kegiatan tidak berhasil serta Inovasi dengan melakukan
evaluasi dapat menciptakan inovasi baru.

3. Penerapan mata pelatihan agenda 3


Menejemen ASN
Musyawarah dengan mentor terkait hasil evaluasi dan berkoordinasi
dengan petugas pustu untuk menilai penularan dan membantu
mensosialisaikan untuk penularan kasus diluar lingkungan pesantren. Serta
melakukan evaluasi keberhasilan sosialisasi dengan menilai lembar pretest
dan posttest.
66

WOG
Menghubungi kembali pihak pesantren untuk menilai evaluasi
keberhasilan pengobatan dalam bentuk dokumen foto adalah bentuk
penerapan nilai WOG untuk menilai tercapainya keberhasilan dalam
pencegahan penyakit bersama.
4. Kontribusi terhadap visi / misi
Melakukan evaluasi kegiatan untuk menilai keberhasilan dalam
peningkatan pengetahuan, pengobatan serta penyebaran penyakit sesuai
dengan visi dan misi Puskesmas Kelingi IV/c dalam memberikan pelayanan
yang prima.
5. Kontribusi Terhadap Organisasi
Malakukan evaluasi kegiatan dan pengobatan untuk menilai
keberhasilan dalam standar pengobatan merupakan bentuk nilai organisasi
yaitu professional.
6. Analisis dampak jika kegiatan tidak menerapkan mata pelatihan pada
pelaksanaan kegiatan
Akuntabilitas
• Apabila dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi tidak memiliki nilai
transparansi maka data yang dihasilakan tidak akurat dan tidak dapat
dipercaya.
• Apabila nilai integritas tidak ada dalam evaluasi maka kegiatan tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
• Apabila dalam kegiatan evaluasi tidak terdapat nilai konsisten maka hasil
hanya dalam bentuk formalitas kerja.
Nasionalisme
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan evaluasi tidak menjunjung nilai
pancasila sila ke 3 maka kegiatan kordinasi dengan petugas pustu
tidak berjalan dengan baik karena tidak mengutamakan kepentingan
umum.
• Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan berdasarkan pancasila sila ke
4 maka sikap saling menghargai pendapat antara petugas puskes dan
67

pustu tidak tercipta.


• Apabila dalam melaksanakan evaluasi di pustu tidak menegakkan nilai
pancasila sila ke 5 maka tujuan pencegahan tidak akan tercapai
karena banyaknya perselisihan antar petugas pustu.
Etika public
• Tanpa memegang teguh nilai-nilai ideologi negara pancasila dalam
melaksanakan kegiatan ini maka tidak akan terbentuk musyawarah
dengan mentor dan petugas pustu demi hasil yang optimal.
• Bila dalam melaksanakan kegiatan tidak memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan pemerintah maka kegiatan ini tidak akan
mengikuti peraturan yang berlaku.
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan tidak dilakukan dengan
professional maka tujuan evaluasi untuk menilai kemampuan anak
tidak akan tercapai.
Komitmen mutu
• Apabila dalam kegiatan ini tidak menjunjung nilai efektif dalam
menggunakan metode maka evaluasi data tidak valid dan tidak dapat
disimpulkan.
• Apabila dalam kegiatan evaluasi ini dilakukan tidak kreatif dengan
menggunakan diagram, maka hasil akan sulit dipahami.
• Apabila kegiatan ini dilakukan dengan tidak berkelanjutan maka
peningkatan kasus scabies (kudis) dapat meningkat kembali.
Anti Korupsi
• apabila dalam kegiatan evalusi tidak menjunjung nilai kejujuran maka
hasil evaluasi tidak akurat.
• Apabila kegiatan evaluasi dilakukan dengan tidak disiplin maka akan
terlambat dalam mencapai hasil dan tujuan aktualisasi.
• Apabila dalam melaksanakan kegiatan tidak dilandasi dengan
tanggung jawab maka kegiatan evaluasi dilakukan tanpa kehati-
hatian dalam menilai pengetahuan.
68

C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-nilai Dasar PNS

Tabel 3.1 Matriks Rekapitulasi Habituasi Nilai-nilai Dasar PNS


Kegiatan
Jumlah aktualisasi
Mata perMP
No Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
Pelatihan

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

AGENDA II

1 Akuntabilitas 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 25
2 Nasionalisme 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 25 23

3 Etika public 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 25 24

4 Komitmen 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 25 20
mutu

5 Anti korupsi 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 25 22

JUMLAH 25 23 25 25 25 24 23 23 25 22
69

D. Manfaat Terselenggaranya Core Issue

Setelah pelaksanaan aktualisasi pelatihan dasar CPNS tentang “Upaya


Peningkatan Pengetahuan Anak Terhadap Penyakit Scabies (Kudis) dengan
Media Video dan Standing benner di Pondok Pesantren Mambaul Hudah”
adapun manfaat yang didapat sebagai berikut:

a. Manfaat bagi Puskesmas Kelingi IV/c

1. Ditemukannya alternative solusi untuk mencegah penularan penyakit


scabies (kudis) dengan cara meningkatkan pengetahuan anak di
Pesantren Mambaul Hudah yang memiliki angka penyakit scabies (kudis)
yang tinggi.

2. Menurunkan angka kasus penyakit scabies (kudis) yang ada di lingkungan


Puskesmas Kelingi IV/c.

3. Meningkatkan mutu pelayanan dengan penatalaksanaan penyakit yang


tepat mulai dari pencegahan penularan dan pengobatan.

4. Terbentuknya kerjasama yang baik antara Pesantren Mambaul Hudah


dan Puskesmas Kelingi IV/c

b. Manfaat bagi Pesantren Mambaul Hudah

1. Menambah pengetahuan anak tentang penyakit scabies (kudis) yang


banyak terjadi pada populasi kelompok seperti pesantren, asrama,
penjara dll.

2. Mengurangi keluhan anak yang terinfeksi scabies (kudis) sehingga


meningkatkan kualitas belajar anak.

3. Tercipta lingkungan yang bersih dengan penerapan cara pencegahan


scabies

4. Terciptanya kerjasama yang baik antara Pondok Pesantren Mambaul


Hudah dan Puskesmas Kelingi IV/c
70

c. Manfaat bagi penulis


1. Dengan adanya aktualisasi tentang upaya pencegahan penyakit scabies
(kudis) penulis dapat berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah didapat selama pendidikan dokter.
2. Dengan adanya aktualisasi tentang upaya pencegahan penyakit scabies
(kudis) penulis dapat mengimplementasikan nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti
Korupsi), menejemen ASN, Pelayan public, dan Whole of government.

E. Kendala dan Solusi

Selama melaksanakan aktualisasi penulis mendapatkan beberapa kendala


dalam mengerjakan aktualisasi dan mencari solusi sebagai pemecah masalah,
adapun kendala solusi adalah sebagai berikut:

Table 3.5 Kendala dan Solusi


No Kendala Solusi

1. Menyesuaikan jadwal kegiatan Terus melakukan konfirmasi


Puskesmas kelingi IV/c dan kegiatan bersama petugas pesantren,
Pesantren Mambaul Hudah memenejemen waktu yang
dibutuhkan untuk sosialisasi agar
tidak mengganggu kegiatan di
Puskesmas Kelingi IV/c dan
kegiatan belajar di Pesantren
Mambaul Hudah
2. Dalam pembuatan animasi mascot Bermain game misi pada aplikasi
yang dapat menyesuaikan karakter agar property karakter terbuka.
dokter dengan aplikasi terkunci dan
berbayar membutuhkan waktu yang
lama dalam menyelesaikan karakter.
71

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi pelatihan dasar calon pegawai


negeri sipil (Latsar CPNS) yang dilakukan penulis di Pondok Pesantren
Mambaul Hudah dalam wilayah kerja Puskesmas Kelingi IV/c, penulis dapat
menyimpulkan hasil sebagai berikut:

a. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan dengan menanamkan dan


mengimplementasikan nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi),
Menejemen ASN dan Pelayanan Publik.

b. Terbentuknya alternative solusi dalam menanggulangi penyakit


scabies (kudis) baik dari segi peningkatan pengetahuan, pencegahan
penyakit serta pengobatan penyakit scabies (kudis).

c. Meningkatkan kualitas belajar anak pesantren mambaul Hudah


dengan pengobatan scabies (kudis)

d. Terciptanya hubungan kerjasama yang baik antara Puskesmas


Kelingi IV/c dan Pesantren Mambaul Hudah dalam upaya
pencegahan penyakit menular.

Seluruh hasil tersebut mengakibatkan penurunan angka penularan


penyakit dinilai dari tidak terdapatnya kasus baru di lingkungan pesantren
dan pustu di wilayah kerja Puskesmas Kelingi IV/c, peningkatan kualitas
belajar dengan adanya proses penyembuhan penyakit sehingga
meningkatkan kualitas sehari-hari dan kualitas belajar, serta
meningkatkan pengembangan diri bagi penulis dalam menentukan media
sosialisasi, melakukan sosialisasi dan melakukan pengobatan yang
dapat dilihat pada lampiran ceklis hasil kegiatan dan lampiran-lampiran
kegiatan.
72

B. PENGALAMAN AKTUALISASI

Pengalaman yang penulis dapatkan selama Pelaksanaan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Puskesmas Kelingi IV/c
adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya kemampuan penulis dalam berkomunikasi terutama


dengan sering melakukan diskusi kepada mentor, coach, petugas
sekolah, petugas puskes lain terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
b. Meningkatkan rasa peduli dan tanggung jawab terhadap peningkatan
penyakit scabies yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kelingi IV/c.

c. Meningkatkan rasa profesionalitas kerja yang merupakan tanggung jawab


profesi penulis.

d. Penulis mampu beradaptasi dalam menerapkan nilai kegiatan Agenda 2


ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) dari Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ke
Lingkungan Kerja yang ada di Puskesmas Kelingi IV/c

e. Penulis mampu beradaptasi dalam menerapkan nilai kegiatan Agenda 3


Pelayanan Publik dan Menejemen ASN dari Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil ke Lingkungan Kerja yang ada di Puskesmas Kelingi
IV/c.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil Kota Lubuk Linggau Tahun 2021.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang “Puskesmas”.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang “Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas”.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 377/MENKES/PER/V/2009 tentang “Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya".
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang “Pekerjaan Kefarmasian”.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang “Aparatur Sipil Negara”.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang “Kesehatan”.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang “Tenaga Kesehatan”.
http://repository.stei.ac.id/3208/4/BAB%20III.pdf
LAMPIRAN KEGIATAN 1
NOTULENSI DISKUSI BERSAMA MENTOR
DISKUSI DESAIN POSTER DAN STANDING BANNER
LAMPIRAN KEGIATAN 2
LEMBAR NOTULENSI
LEMBAR DATA PASIEN SCABIES
LEMBAR ABSENSI
LEMBAR PRETES DAN POSTES
LEMBAR REKOMENDASI PENYULUHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
NOTA PEMBUATAN POSTER DAN STANDING BANNER
SCREENSHOOT STANDING BANNER DAN VIDEO
LAMPIRAN KEGIATAN 3
DATA PASIEN SCABIES (KUDIS)
BAGIAN TUBUH YANG TERINFEKSI TUNGAU SCABIES
LAMPIRAN KEGIATAN 4
LEMBAR ABSENSI
LAMPIRAN KEGIATAN 5
CEKLIS HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

Nama : dr. Sugma Epri Setiawati

Unit Kerja : BLUD UPT Puskesmas Kelingi IV/c

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Gagasan : Sosialisasi tentang Penyakit Scabies (kudis) sebagai


Upaya Meningkatkan Pengetahuan Anak di Pondok
Pesantren Mambaul Hudah

No Hasil Kegiatan Ceklis


1 Surta Persetujuan Mentor
2 Surat Rekomendasi Sosialisasi
3 Surat Tugas Sosialisasi scabies (Kudis)
4 Standing Banner scabies (Kudis)
5 Poster scabies (Kudis)
6 Data Pengobatan scabies (Kudis)
7 Pengobatan scabies (Kudis)
8 Pemeriksaan status pasien scabies (Kudis) di polindes wilayah
kerja Puskesmas Kelingi IV/c

Mentor

dr. Winny Puspitasari

NIP. 198109112010012013
Pengolahan data peningkatan pengetahuan

Dalam melakukan pengolahan data penulis menggunakan skala Likert, variable


yang akan diukur dinilai dari jumlah benar dalam menjawab 10 pertanyaan yang
dijabarkan menjadi indicator titik ukur yaitu pernyataan tidak tahu (1-5 pertanyaan),
cukup tahu (6-8pertanyaan) dan sangat tahu (9-10 pertanyan) dan dijabarkan dalam
bentuk diagram lingkaran pretes dan postes sebagai berikut.

Pre Test

3%

32%
Tidak Tahu
Cukup Tahu
Sangat Tahu

65%

Dari diagram lingkaranpretes diatas indicator tidak tahu berjumlah 32% diukur dari sebanyak 10
anak yang menjawab dengan nilai ≤5 pertanyaan, indicator cukup tahu berjumlah 65% diukur dari
sebanyak 20 anak yang menjawab dengan nilai 6-8 pertanyaan, dan indicator sangat tahu berjumlah 3%
diukur dari 1 anak yang mampu menjawab dengan nilai 9-10 pertanyan.
Post Test

0%

42% Tidak Tahu


Cukup Tahu

58% Sangat Tahu

Dari diangram lingkaran postes diatas indicator tidak tahu menjadi 0% diukur dari 0 anak yang
mendapatkan nilai ≤5 pertanyaan, indicator cukup tahu 42% diukur dari 13 anak yang yang menjawab
dengan nilai 6-8 pertanyaa dan indicator sangat tahu berjumlah 58% diukur dari 19 anak yang mampu
menjawab dengan nilai 9-10 pertanyan.

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi terdapat peningkatan
pengetahuan pada anak diukur dari indicator tidak tahu menurun menjadi 0%, indicator cukup tahun
menurun 10% dan indicator sangat tahu meningkat menjadi 55%.

Perbandingan sebelum dan setelah pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai