Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS JURNAL

Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa


Indonesia melalui Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani

Perubahan yang dialami Indonesia kearah system demokrasi yang tidak bisa ditolak
oleh masyarakat. Perubahan ini ditandai dari pasca jatuhnya rezim orde baru dibawah
Presiden Soeharto yang lengser pada 21 Mei 1998, Transisi Indonesia saat memasuki
demokrasi menimbulkan banyak kecemasan. Didunia perkuliahan diciptakan mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang bertujuan menjadikan warga negara yang cerdas dan baik
serta mampu mendukung keberlangsungan bangsa negara dan juga membangun karakter
Bangsa Indonesia, antara lain: Keterampilan Partisipatif warga negara dan pejabat dalam
kehidupan bangsa dan negara.
Pemahaman tentang demokrasi yang belum banyak dimiliki oleh masyarakat
Indonesia sering terjadi konflik disebabkan oleh pihak pihak ntertentu yang merasa memiliki
kebebasan terhadap hak – hak yang fundamental seperti hak menyampaikan dan mendaptkan
informasi. Sedangkan dalam artian demokratisasi dalam cakupan komunikasi selalu masuk
dalam cakupan berkarya dan berekspresi individu yaitu kebebasan dalam berkomunikasi,
berpikir dan beragama, kebebasan berpendapat dan berasosiasi yang terakhir adalah
kebebasan memiliki dan mengatur kepemilikannya.
Dalam tatanan masyarakat yang demokratis minimal terdqapat 6 norma yang
dibutuhkan yaitu antara lain:
1. Kesadaran akan pluralisme
2. Musyawarah
3. Cara – cara yang sesuai tujuan
4. Norma kejujuran dalam pemufakatan
5. Kebebasan Nurani
6. Percobaan dan kesalahan (trial and error)
Pendidikan Kewarganegaraan 9dapat menjadi sarana untuk menghadapi berbagai nilai dan
prinsip yang datang dari luar dan khazanah pemikiran dan nilai Indonesia, berorientasi untuk
menciptakan sintesis kreatif diperlukan untuk Indonesia sebagai 5negara demokrasi baru
yang berbasis tentang Pancasila. Negara demokrasi yang matang, demokrasi Indonesia dapat
online dan online dengan dengan koridor penguatan intuisi kebangsaan berdasarkan empat
konsensus nasional dasar bahasa Indonesia:

Anda mungkin juga menyukai